Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI
di RUANG YUDHISTIRA RS KRMT WONGSONEGORO SEMARANG

Disusun Oleh :
Desilva Setia Anggraeni
Nim: G3A018093

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI
A. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
1. Tempat Pengkajian : Ruang Yudistira
2. Nama Pasien : Joko Triono
3. No CM : 470265
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Tanggal Lahir / Umur : 12 September 1961
6. Alamat : Banjardono - Genuk
7. Status Perkawinan : Sudah Menikah
8. Agama : Islam
9. Pekerjaan : Tidak Bekerja
10. Suku / Bangsa : Jawa
11. Diagnosa Medic : SNH
b. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien kesulitan menelan dan mengunyah
makanan yang diberikan.
c. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah mengalami sakit stroke selama 1
tahun, pasien dibawa ke rumah sakit dikarenakan mengalami kejang,
kemudian oleh keluarga pasien di bawa ke RS Sultan Agung setelah dirawat
selama 4 hari pasien di rujuk di RSUD Wongsonegoro pada tanggal 9 April
2019. Pasien mengalami penurunan kesadaran dan dirawat di ICU selama 4
hari, kemudian pasien dibawa ke ruang Yudhistira pada tanggal 12 April 2019.
Pasien terpasang NGT. Selama di rawat di rs pasien hanya mengkonsumsi
susu melalui NGT, kemudian pada hari ke 7 saat dilakukan pengkajian pasien
sudah dilatih untuk makan bubur melalui sendok dengan bantuan keluarga
Pasien terpasang kateter, GCS 11 (E =4, V=5, M=2 *delirium), terpasang
infus pada tangan kanan dengan RL 20tpm.
TD = 119/94 mmHg
RR = 21 x/menit
N = 101 x/menit
S = 36,50c
d. Data fokus
No Analisa data Problem Etiologi
1 Ds : Keluarga pasien mengatakan selama Resiko Ketidakmampuan
dirawat pasien hanya mengkonsumsi susu defisit menelan makanan
melalui selang NGT, pasien mengalami nutrisi
kesulitan saat menelan
Do : pasien tampak lemah.
Antropometri :
BB = 70 kg TB= 170 cm
IMT = 20,6 (status gizi normal) *mengalami
penurunan BB
Biokimia :
Leukosit = H 21.68 Eritrosit = L 3.32
HB = L 9.40 Ureum = H 83.0
Clinical sign :
Kulit = kering, turgor kulit kurang
Mata = konjugtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
Rambut= kusam, terdapat uban.
Diit : bubur saring

B. Diagnosa keperawatan
1. Resiko Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan Menelan Makanan

C. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan : Resiko Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan Menelan Makanan
NIC : Terapi Menelan
1. Kaji tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah dan kemampuan menelan
2. Pantau gerakan lidah klien saat makan
3. Pantau adanya penutupan bibir saat makan, minum dan menelan
4. Pantau hidrasi tubuh (asupan, turgor kulit dan mbran mukosa)
5. Bantu pasien untuk mengatur posisi kepala fleksi kedepan untuk menyiapkan
makanan
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….. x24 jam diharapkan
mampu menunjukan perbaikan dalam proses menelan, dengan kriteria hasil:
1. Menunjukan kemampuan menelan
2. Menunjukan kemampuan mengosongkan rongga mulut
3. Menunjukan kenyamanan dengan menelan
4. Peningkatan upaya menelan

D. Implementasi
Hari/Tgl Dx Implementasi Respon Ttd
Senin, 1 Mengkaji tingkat kesadaran Ds : -
15/4/2019 Do : pasien tampak
11.00 lemah
GCS 11 (E =4, V=5,
M=2)
1 Mengkaji kemampuan
DS : -
menelan klien
DO : pasien tampak
menelan makanan sedikit
– sedikit
1 Memantau adanya
DS :
penutupan bibir saat makan,
DO : pasien tampak
minum dan menelan
menutup bibir sesekali
1 saat menelan makanan
Memantau hidrasi tubuh
DS : -
(asupan, turgor kulit dan
DO : turgor kulit kering,
membran mukosa)
mukosa bibir tampak
kering dan pucat
E. Evaluasi
Tanggal/Jam No Dx Evaluasi ttd
Senin S:-
15/4/2019 O : pasien tampak lemah.
14. 00 Antropometri : BB = 70 kg TB= 170 cm
IMT = 20,6 (status gizi normal) *mengalami
penurunan BB
Biokimia : Leukosit = H 21.68 Eritrosit = L 3.32
HB = L 9.40 Ureum = H 83.0
Clinical sign : Kulit = kering, turgor kulit kurang
Mata = konjugtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Rambut= kusam, terdapat uban.
Diit : bubur saring
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks
muntah dan kemampuan menelan
2. Pantau gerakan lidah klien saat makan
3. Pantau adanya penutupan bibir saat makan,
minum dan menelan
4. Pantau hidrasi tubuh (asupan, turgor kulit dan
mbran mukosa)

Anda mungkin juga menyukai