Anda di halaman 1dari 4

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah


Nama : Karistianti

Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab


No. Akar penyebab masalah
masalah masalah
1 Motivasi belajar siswa Guru belum merancang Pembelajaran yang
masih rendah pembelajaran yang kreatif dan cenderung monoton dan
1. Cita-cita dan aspirasi menyenangkan (Pembelajaran kurang kreatif merupakan
siswa masih monoton) akar penyebab rendahnya
2. Kemampuan siswa motivasi belajar siswa.
3. Kondisi siswa Cara mengajar guru yang
4. Kondisi lingkungan cenderung tidak variatif
siswa (monoton), banyak
5. Upaya guru dalam ceramah, dan kurang
membelajarkan siswa menggunakan media
Dimyati dan Mudjiono pembelajaran inovatif
(2015:97) menyebabkan siswa
6. Kegiatan yang menarik kurang termotivasi dalam
dalam belajar belajar.
7. Siswa merasa bosan Cara mengajar guru bisa
didalam kelas diwujudkan dengan
8. Guru belum merancang perencanaan pembelajaran
pembelajaran yang yang tepat dan
kreatif dan pelaksanaan pembelajaran
menyenangkan sesuai dengan perencanaan
yang ditetapkan. Oleh
karena itu, guru perlu
menyusun desain
pembelajaran yang kreatif
dan inovatif serta
menerapkannya dalam
pembelajaran

2 Peserta didik belum Keluarga belum menanamkan Keluarga belum


memiliki literasi membaca kebiasaan wajib membaca menanamkan kebiasaan
yang baik dan kelalaian siswa wajib membaca
1. Terbatasnya sarana dan menggunakan internet ( media dan kelalaian siswa
prasarana membaca sosial dan game) menggunakan internet (
2. Kurangnya role model media sosial dan game)
(dari kalangan guru) bagi merupakan akar penyebab
siswa dalam hal membaca siswa belum memiliki
3. Perkembangan teknologi literasi membaca yang baik.
yang canggih Jika orang tua di rumah
4. Banyaknya hiburan (TV memfasilitasi dan
dan Youtube) mendorong siswa rajin
5. Keluarga belum membaca serta mengontrol
menanamkan kebiasaan penggunaan HP oleh siswa,
wajib membaca walaupun sarana yang
6. Keterjangkauan daya beli terbatas maka siswa akan
masyarakat terhadap rajin membaca. Guru juga
buku (Menurut Witanto harus berpartisipasi
(2018) dalam Azmi Rizky disekolah untuk
(2021:4) meningkatkan literasi
7. Fasilitas perpustakaan membaca peserta didik.
dan pojok baca belum
mendukung
8. Siswa sudah terbiasa
dengan kelalaian
menggunakan internet
(media sosial dan game)

3 Rendahnya partisipasi Kurangnya komunikasi antara Kurangnya komunikasi


orang tua terhadap guru dan orang tua terkait antara guru dan orang tua
pembelajaran siswa di pembelajaran siswa terkait pembelajaran
sekolah menjadi akar penyebab
1. Kontribusi orang tua rendahnya partisipasi
dapat mempengaruhi orang tua terhadap
sikap anak terhadap pembelajaran siswa di
pelajaran yang
sekolah. Sebaiknya jika
diajarkan, semakin baik
orang tua menunjukkan orang tua siswa
sikap positif terhadap jarang/tidak berpartisipasi
ilmu maka guru dapat
2. Kebutuhan orang tua melakukan home visit
3. Kolaborasi antara orang untuk lebih mengenal atau
tua dan guru memiliki mengetahui orang tua dari
dampak signifikan pada
siswa sehingga terjalin
anak-anak
4. Kurangnya kepedulian komunikasi yang baik.
orang tua terhadap hasil
belajar anak di sekolah
5. Orang tua sering tidak
hadir ke sekolah saat
pertemuan/pemanggilan
wali murid dengan
alasan sibuk bekerja
6. Kurangnya komunikasi
antara guru dan orang
tua terkait pembelajaran

4 Guru belum maksimal Pemahaman guru terhadap Pemahaman guru terhadap


mengimplementasikan pembelajaran inovatif masih pembelajaran inovatif
berbagai model-model kurang masih kurang menjadi akar
pembelajaran yang inovatif penyebab belum
maksimalnya implementasi
1. Guru kurang memahami model-model pembelajaran
RPP yang inovatif.
2. Guru kurang Guru dapat mengikuti
menstimulus siswa pelatihan-pelatihan untuk
untuk menemukan mengembangkan diri dan
masalah sendiri yang ada dapat merangcang
pada materi pembelajaran yang inovatif
pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan abad 21
3. Kurang aktif guru dalam
pengelolaan kelas
4. Siswa kurang aktif dalam
pembelajaran (Indah
Fajar,dkk (2017)
5. Strategi pembelajaran
inovatif menjadi hal yang
krusial dilakukan oleh
guru seperti model
pembelajaran yang
monoton. Menurut
Pratiwi (2020:4)
6. Pemahaman guru
terhadap pembelajaran
inovatif masih kurang
7. Waktu untuk
menyiapkan
pembelajaran inovatif
membutuhkan persiapan
lebih banyak dan lama
8. Tuntutan materi
pelajaran yang banyak
9. Guru sudah terbiasa dan
nyaman dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)

5 Pembelajaran berbasis Kurangnya pemahaman guru Kurangnya pemahaman


HOTS belum dapat tentang konsep dan penerapan guru tentang konsep dan
diterapkan kepada peserta HOTS penerapan HOTS menjadi
didik faktor penyebab
1. Tingkatan berpikir HOTS pembelajaran berbasis
yaitu: Mengingat, HOTS belum dapat
memahami, menerapkan, diterapkan kepada peserta
menganalisis, didik. Guru dapat
membedakan, mengikuti berbagai
mengevaluasi. Anderson pelatihan-pelatihan
dan Karthwohl (2017:4) megenai pembelajaran
2. Kurangnya pemahaman HOTS agar mengerti yang
guru tentang konsep dan kemudian bisa diterapkan
penerapan HOTS kepada peserta didik.
3. Siswa tidak terbiasa
dengan pembelajaran
HOTS
4. Kemampuan dalam
berfikir peserta didik
masih cukup rendah
6 Guru masih belum Kurangnya Pemahaman guru Kurangnya Pemahaman
maksimal menggunakan tentang penggunaan teknologi guru tentang penggunaan
teknologi dalam dalam pembelajaran teknologi dalam
pembelajaran. pembelajaran merupakan
1. Kemampuan dasar guru akar penyebab belum
dalam bidang TIK yang maksimalnya penggunaan
memang masih rendah teknologi dalam
2. Ketersedian fasilitas TIK pembelajaran.
yang masih belum Selanjutnya guru dapat
memadai melakukan kolaborasi
3. Sekolah tidak dengan guru lain yang
mengharuskan guru sudah mengerti tentang TIK
menggunakan TIK dalam dan bisa mengikuti
proses pembelajaran, pelatihan-pelatihan
sehingga guru kurang tentang pembelajaran
terangsang untuk berbasis TIK agar dapat
mengembangkan diri diterapkan dalam
4. Keterbatasan waktu pembelajaran di sekolah
dalam menyiapkan
media pembelajaran
berbasis TIK (Tantri
Nurhayati (2016)
5. Kurangnya Pemahaman
guru tentang
penggunaan teknologi
dalam pembelajaran
6. Guru sudah terbiasa
dengan pembelajaran
konvensional
7. Kurangnya pelatihan -
pelatihan yang
mendukung tentang
pemahaman teknologi
8. Guru sibuk
menyelesaikan
tuntutan administrasi
pembelajaran (membuat
perangkat
pembelajaran)

Anda mungkin juga menyukai