Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937

Vol. 9 No 1, 2021

Eksistensi Pasar Tradisional Beringharjo terhadap Perkembangan Pariwisata


Yogyakarta
Ignatius Jovadondi Pramadana Noble a, 1, I Gede Anom Sastrawan a, 2
1 dondinoble@gmail.com, 2 anom_sastrawan@unud.ac.id
a Program Studi Sarjana Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia
Abstract

The study aims to the growing tourism sector in Yogyakarta, Beringharjo Traditional Market does not want to be
outdone to become a shopping tourist destination for tourists who come to Yogyakarta. With the many modern
markets, the Beringharjo Traditional Market still exists among tourists. This study aims to find out how the existence
of the Beringharjo Traditional Market according to the perceptions of traders and tourists and the manager's role.
This study uses primary and secondary data sources. The type of data used is qualitative and quantitative data.
Methods of collecting data through observation, interviews, documentation, and literature studies. Determination of
informants in this study using purposive sampling technique. The data analysis used is descriptive qualitative. The
results of this study indicate that the existing conditions are described by the 4A concept in the form of attractions
include shopping and culinary tours, accesibility includes The Transjogja public transportation, the aminities include
parking area, market radios, videotrone market areas, market security voices, loading and unloading facilities, clean
toilets, trash cans, escalators connecting upstairs, prayer rooms, health clinics, relaxing lactation facilities, electronic
retribution systems, cooperative services and banking, and child care, ancillary at Beringharjo Traditional market
managed by the Industry and trade officetourist arrivals in the Beringharjo Traditional Market are increasing from
year to year so that the income earned by traders is also increasing. The facilities provided by the manager are also
getting better including garbage bins, toilets, CCTV, and other

Keywords : The Existence, Beringharjo Traditional Market, Yogyakarta

I. PENDAHULUAN transaksi penjual-pembeli secara langsung dan


Kota Yogyakarta merupakan ibu kota Daerah biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan
Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi tempat atau biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
pusat berjalannya pemerintahan. Berbagai julukan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun
diberikan untuk kota ini dan salah satu yang populer suatu pengelola pasar. Adanya pasar tradisional
adalah Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Predikat tersebut jika dihubungkan dengan kegiatan
sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan pariwisata, maka akan terjadi sebuah atraksi
peran kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di pariwisata yang disebut Wisata Belanja.
samping adanya berbagai pendidikan di setiap jenjang Wisata belanja merupakan bagian dari kegiatan
pendidikan tersedia di provinsi ini, di Yogyakarta pariwisata yang dilakukan sebagian orang dalam
terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh melakukan perjalanan wisata. Kegiatan wisata identik
daerah di Indonesia. dengan belanja dalam melakukan berwisata seseorang
Dikenal sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta juga cenderung melakukan belanja. Dengan adanya
cukup populer dalam sektor pariwisata Indonesia. Hal kegiatan ini juga dapat membawa pertumbuhan
ini dapat dibuktikan Yogyakarta sebagai kota kedua ekonomi Yogyakarta menjadi lebih baik. Kegiatan ini
setelah Bali engan banyaknya kunjungan wisatawan diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan
lokal maupun wisatawan mancanegara yang datang daerah, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal,
untuk berkunjung setelah Bali. Yogyakarta memiliki membuka lapangan pekerjaan, kesempatan kerja dan
potensi yang tak kalah menarik jika dibandingkan proses pemerataan pendapatan dan meningkatkan
daerah-daerah wisata lainnya dimana kearifan budaya pendapatan daerah.
lokal masih begitu tampak di tengah kehidupan Salah satu pasar tradisional yang ada di Indonesia
modern saat ini. Mengunjungi kota Yogyakarta adalah adalah Pasar Tradisional Beringharjo. Pasar
salah satu pilihan terbaik jika ingin mempelajari Tradisional Beringharjo terletak di Kota Yogyakarta.
budaya Jawa yang mana masih dipertahankan. Selain Pasar Tradisional Beringharjo adalah pasar tertua
budaya, Yogyakarta juga menampilkan kekayaan dengan nilai historis dan filososfisnya yang tidak dapat
bentang alam dalam pengembangan pariwisatanya terpisahkan dengan Keraton Yogyakarta. Pasar yang
mulai dari pegunungan hingga pantai, serta berbagai terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani nomor 16,
bentuk bangunan-bangunan masa prasejarah yang Yogyakarta ini menjual berbagai kebutuhan pokok
dimiliki. Salah satu bentuk kearifan lokal Yogyakarta seperti batik, jajanan pasar, pakaian anak-anak dan
itu sendiri adalah pasar tradisional. orang dewasa, jamu tradisional, uang kuno, hingga
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya barang antik. Suatu kearifan lokal yang ada di
penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya Yogyakarta ini sendiri menarik minat wisatawan lokal

195
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

maupun wisatawan mancanegara untuk datang membangun los-los pasar. Pada akhir Agustus 1925,
berkunjung dan berbelanja di Pasar Tradisional 11 kios telah terselesaikan dan yang lainnya
Beringharjo. menyusul secara bertahap (Wikipedia).
Penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan, Nama Beringharjo diberikan setelah bertahtanya
pertama oleh I Kadek Hariyana (dkk., 2015) berjudul Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tanggal 24
Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Maret tahun 1925. Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
Kawasan Goa Peteng Sebagai Daya Tarik Wisata Di memerintahkan agar semua instansi di bawah
Desa Jimbaran, Kuta Selatan Kabupaten Badung. naungan Kesultanan Yogyakarta menggunakan
Kedua, penelitian oleh Femmy Indriani Dalimunthe Bahasa Jawa. Nama Beringharjo dipilih karena
(2019) berjudul Studi Pengembangan Pasar memiliki arti wilayah yang semula hutan beringin
Tradisional Pajak Ikan sebagai Pusat Wisata Belanja di (bering) yang diharapkan dapat memberikan
Kota Medan. kesejahteraan (harjo). Nama Beringharjo sendiri
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinilai tepat karena lokasi pasar merupakan bekas
bagaimana eksistensi Pasar Tradisinal Beringharjo hutan beringin dan pohon beringin merupakan
sebagai wisata belanja di Yogyakarta. Eksistensi lambang kebesaran dan pengayoman bagi banyak
didapatkan dengan mengetahui persepsi wisatawan. orang.
Persepsi wisatawan tersebut antara lain pembeli,
masyarakat lokal Yogyakarta yang berarti penjual, dan
juga mengetahui peran pengelola dalam menjaga
eksistensi Pasar Tradisional Beringharjo sebagai
wisata belanja.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini mengambil lokasi di Pasar
Tradisional Beringharjo yang terletak di selatan
Malioboro di pusat Kota Yogyakarta tepatnya di Jl.
Margo Mulyo No. 16, Ngupasan, Gondomanan, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122. Pasar
Beringharjo dikelilingi bangunan bersejarah yang
menjadi pusat perhatian wisatawan seperti Benteng
Vredeburg, Gedung Agung, Kantor Pos Besar, Bank Gambar 1. Pasar Tradisional Beringharjo
Indonesia dan Taman Pintar. Dilakukannya penelitian (Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2019)
ditempat ini untuk mengetahui bagaimana eksistensi
Pasar Tradisional Beringharjo dan menjaga pasar Pasar Tradisional Beringharjo memiliki nilai
Beringharjo dalam menjaga eksistensinya sebagai historis dan filosofis dengan Kraton Yogyakarta
wisata belanja. karena telah melewati tiga fase, yakni masa kerajaan,
Penelitian menggunakan data kuantitatif dan data penjajahan, dan kemerdekaan. Pasar Tradisional
kualitatif (Sugiyono, 2010), data primer dan data Beringharjo mendapat julukan One Stop Shopping
sekunder (Sugiyono, 2015). Teknik pengumpulan data Centre karena pasar ini menyediakan segala macam
dalam penelitian ini antara lain observasi (Suryawan, kegiatan wisatawan. Masyarakat bisa mendapatkan
dkk., 2017), wawancara (Supardi, 2006) , studi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder.
kepustakaan (Nazir, 1998), serta dokumentasi Kelengkapan dan varian yang cukup banyak
(Arikunto, 2006). Teknik penentuan informan dalam membuat Pasar Tradisional Beringharjo memiliki
penelitian ini menggunakan metode Purposive daya tarik tersendiri bagi wisatawan terutama dalam
Sampling (Sugiyono, 2012). Teknik analisis data menyediakan oleh-oleh khas Yogyakarta. Pembelian
menggunakan analisis deskriptif Kualitatif (Mukhtar, di Pasar Tradisional Beringharjo juga dapat
2013). dilakukan secara grosir maupun eceran.
Pasar Tradisional Beringharjo terbagi menjadi 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN bagian yaitu Pasar Beringharjo Timur, Pasar
Wilayah Pasar Tradisional Beringharjo pada Beringharjo Tengah, dan Pasar Beringharjo Barat.
awalnya adalah hutan beringin. Tidak lama setelah Bagian-bagian pasar ini memiliki spesifikasinya
berdirinya Kraton Yogyakarta pada tahun 1758, masing-masing. Dengan nilai sejarah dan filosofi
wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi yang dimiliki, Pasar Tradisional Beringharjo
ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. menyimpan banyak sisi menarik yang terus
Ratusan tahun kemudian pada tanggal 24 Maret mendatangkan wisatawan domestik maupun
tahun 1925, Keraton ogyakarta menugaskan wisatawan mancanegara untuk singgah dan
Nederlansch Indisch Beton Maatschappij berbelanja. Keberadaan pedagang dengan barang
(Perusahaan Beton Hindia Belanda) untuk dagangan yang unik dengan harga produk yang
murah juga menambah nilai menarik dari pasar ini.

196
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

Pasar Tradisional Beringharjo adalah salah satu dengan penjual secara langsung dan seperti pasar
pasar yang ada di Pulau Jawa tepatnya berada di tradisional pada umumnya akan terjadi kegiatan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasar ini tawar-menawar. Sebagai pasar tradisional yang
sudah cukup populer dikalangan wisatawan karena cukup luas Pasar Tradisional Beringharjo dibagi
lokasinya sendiri yang berada di kawasan Malioboro. menjadi 3 (tiga) bagian pasar yaitu pasar beringharjo
Dengan perkembangan teknologi yang cukup barat, pasar beringharjo timur, dan pasar beringharjo
signifikan tidak membuat Pasar Tradisional tengah. Area pasar ini memiliki spesifikasinya
Beringharjo luntur dari pandangan wisatawan. sendiri-sendiri seperti Pasar Beringharjo Barat, Pasar
Bahkan saat ini wisatawan yang datang untuk Beringharjo Tengah dan Pasar Beringharjo Timur.
berkunjung dan berbelanja di Pasar Tradisional Jika wisatawan memasuki area pasar dari Jalan
Beringharjo semakin hari semakin meningkat. Dari Malioboro, wisatawan akan disambut pintu masuk
sejarah yang telah dituliskan di gambaran umum, dengan arsitektur kolonial dengan tulisan Pasar
diketahui bahwa pasar ini telah eksis dari zaman Beringharjo dari aksara Jawa. Begitu masuk gerbang,
Hindia Belanda sebagai pasar tradisional hingga wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan
pada saat ini. kain batik di sebelah kanan dan di sebelah kiri yang
Pasar Tradisional Beringharjo memiliki peran ditawarkan oleh pedagang-pedagang batik yang ada
yang sangat penting dalam pengembangan Kota di Pasar Tradisional Beringharjo bagian barat. Hal ini
Yogyakarta sebagai kota budaya, kota pendidikan, terjadi karena di area ini terdapat 1.600 pedagang
dan kota pariwisata. Sebagai kota budaya, Pasar yang 80% nya adalah pedagang batik dan konveksi,
Tradisional Beringharjo memiliki nilai sejarah yang 20% sisanya merupakan pedagang tas, perhiasan
erat kaitannya dengan keberadaan keraton emas, jajanan tradisional, dan uang-uang kuno dari
Yogyakarta. Berdasarkan peran Kota Yogyakarta zaman penjajahan Belanda.
sebagai kota pendidikan, Pasar Tradisional
Beringharjo dapat memberikan wawasan bagi para
pelajar untuk mengenal lebih jauh mengenai kultur
budaya asli ditengah berkembangnya arus budaya
modern.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya yaitu peran
Pasar Tradisional Beringharjo sebagai obyek wisata
budaya yang selalu dikunjungi wisatawan lokal
maupun wisatawan mancanegara. Keberadaan Pasar
Tradisional Beringharjo sendiri mampu menjadi ikon
yang banyak menarik minat wisatawan untuk
Gambar 2. Pasar Tradisional Beringharjo Barat
berkunjung ke Yogyakarta karena keunikannya. Hal
(Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2019)
ini dapat dilihat dari arsitektur kolonial Belanda
dengan sentuhan budaya jawa yang sangat Wisatatawan dapat membeli batik dalam bentuk
tradisional di bangunan Pasar Tradisional kain maupun baju yang sudah jadi. Area ini juga
Beringharjo. Dari keunikan tersebut dan populernya menawarkan batik dari berbagai varian dari harga
Pasar Tradisional Beringharjo dilakukan identifikasi yang paling murah belasan ribu rupiah hingga yang
dengan konsep pariwisata 4A untuk mengetahui paling mahal dengan harga jutaan rupiah tergantung
atraksi apa saja yang bisa dilakukan selain wisata dari jenis material kain, teknik pembuatan, dan
belanja, akses yang disediakan oleh Pasar motif. Saat berbelanja juga wisatawan bisa
Tradisional Beringharjo, fasilitas penunjang melakukan proses tawar menawar agar
pariwisata, dan juga lembaga yang mengelola Pasar mendapatkan barang dengan harga yang lebih
Tradisional Beringharjo. murah.
Pasar Tradisional Beringharjo merupakan pasar “saya belanja batik disini karena kata teman-teman
tradisional yang tidak boleh dilewatkan ketika saya batik disini jauh lebih murah dibandingkan
berkunjung ke Yogyakarta. Pasar Tradisional dengan batik disepanjang Jalan Malioboro” (Dian,
Beringharjo memiliki atraksi wisata sebagai berikut Wawancara, 25 Maret 2019) ujar seorang
1. Wisata Belanja wisatawan asal Jakarta bernama Dian (30 tahun).
Maksud dari wisata belanja adalah dimana Wisatawan tersebut bukan pertama kalinya datang
wisatawan menjajakan uangnya untuk berbelanja ke Yogyakarta dan sudah sering berbelanja di Pasar
pada saat melakukan kegiatan pariwisata. Sehingga, Tradisional Beringharjo karena menurutnya harga
kegiatan wisata belanja ini penting adanya dan tidak yang ditawarkan lebih murah.
terlepas dari wisatawan. Wisata belanja bertujuan “keponakan saya nikah disini trus saya mau beli batik
untuk memenuhi kebutuhan dari wisatawan. Pasar yang motifnya sama, cewek cowok biar bisa kembaran
Tradisional Beringharjo sendiri mneawarkan semua ke acara nikahannya makanya saya beli disini
kegiatan ini, dimana wisatawan bisa berinteraksi biar bisa grosiran, harganya kan jadi lebih murah”

197
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

(Nunung, Wawancara, 25 Maret 2019) ujar seorang pemandangan para pedagang yang menjajakan
wisatawan asal Jepara bernama Nunung (41 tahun). berbagai jenis sayur mayur, buah-buahan, rempah-
Wisatawan yang datang untuk berbelanja di pasar rempah, telur, daging ayam, daging sapi, ikan, kuliner
beringharjo bagian barat lebih banyak membeli tradisional, beras kencur, aneka tas, dan bahan rajut.
batik. Hal ini dikarenakan berbagai jenis varian batik
dijual dengan harga yang murah hingga mahal
sehingga wisatawan dapat memilih motif dan model
yang diinginkan.
Area Pasar Beringharjo Tengah wisatawan akan
menemukan banyak pedagang perlengkapan
pengantin. Jika berjalan dari barat area pertama
merupakan area souvenir pernikahan. Perlengkapan
pengantin seperti pakaian pernikahan pun dijual
disini lengkap dengan aksesorisnya yang tentu saja
memiliki banyak varian dan harga yang beragam.
Suasana pasar bagian tengah ini cukup unik karena
Gambar 4. Pasar Tradisional Beringharjo Timur
banyak detail perlengkapan pernikahan yang
(Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2019)
diperjual belikan seperti mahkota, hiasan rambut,
pakaian pengantin modern, dan pakaian pengantin
Di area pasar ini juga terdapat beberapa penjual
tradisional termasuk kebaya yang biasanya
ikan teri dengan berbagai varian dan harga
digunakan secara seragam oleh keluarga saat acara
tergantung kualitasnya. selain itu wisatawan dapat
pernikahan. Sebanyak 80% pedagang Pasar
menemui pedagang sembako yang berada di lantai 2.
Beringharjo Tengah yang menjual perlengkapan
Harga yang ditawarkan pun biasanya lebih murah
pernikahan dan sisanya menjual tas, sepatu, dan
dibandingkan dengan supermarket yang ada di
kuliner tradisional. Di lantai 2 (dua) area pasar ini
Yogyakarta. Pada lantai 3. Pasar Beringharjo Timur
juga terdapat beberapa pedagang kerajinan yang
terdapat para pedagang barang bekas dan beberapa
biasanya menjual oleh-oleh khas Yogyakarta.
pedagang kerajinan. Pada area ini juga terdapat
penjahit yang menerima pesanan maupun reparasi
jahitan. Tak kalah menarik, terdapat jasa las plastik
yang ramai dikunjungi dan adanya pedagang sound
system pada mobil yang menjadi daya tarik
masyarakat. Bangunan pintu masuk Pasar
Beringharjo Timur juga menyimpan nilai nostalgia
bagi para wisatawan yang dulu pernah datang ke
pasar ini. Kini terdapat relief yang terletak di timur
pasar dan juga patung timbangan sebagai simbol
kepercayaan pedagang dan pembeli. Pasar
Gambar 3. Pasar Tradisional Beringharjo Tengah Beringharjo timur lebih didominasi oleh masyarakat
(Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2019) lokal yang berbelanja dibandingkan dengan
wisatawan karena fungsi, kegiatan, dan barang
“daripada saya nyewa gaun pengantin di salon dagangan yang ditawarkan merupakan kebutuhan
mending saya beli disini harganya juga gak beda jauh pokok sehari-hari.
kok, kualitasnya juga bagus” (Selin, Wawancara, 25 2. Wisata Kuliner
Maret 2019) ujar seorang pembeli bernama selin (28 Selain wisata belanja, Pasar Tradisional
tahun) di salah satu toko perlengkapan pengantin di Beringharjo juga menawarkan berbagai macam
Pasar Beringharjo Timur. Pembeli tersebut lebih makanan dan minuman yang dapat dinikmati
memilih Pasar Tradisional Beringharjo untuk wisatawan. Dimana wisata kuliner tujuan utamanya
membeli gaun pernikahannya dibandingkan adalah mengkonsumsi makanan lokal dari suatu
menyewa gaun pernikahan di salon karena menurut daerah. Area wisatawan dapat menikmati wisata
pembeli tersebut harga yang ditawarkan untuk kuliner di Pasar Tradisional Beringharjo berada di
menyewa gaun di salon tidak jauh beda dengan gaun depan pintu masuk pasar beringharjo barat. Kuliner
yang dijual di Pasar Tradisional Beringharjo, yang di tawarkan antara lain nasi gudeg, nasi pecel,
kualitasnya juga terbilang bagus. berbagai sate seperti sate usus, sate telur, sate ayam,
Pasar Beringharjo Timur merupakan pasar yang dan berbagai macam gorengan.
menyediakan berbagai kebutuhan-kebutuhan rumah
tangga, Pasar Beringharjo Timur merupakan bentuk
asli dari pasar tradisional. Saat memasuki area pasar
ini wisatawan akan disuguhkan dengan

198
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

Lempuyangan, Pasar Tradisional Beringharjo


berjarak sekitar 3 kilometer dan dari Bandara
Adisutjipto pasar ini berjarak sekitar 9 kilometer.
Jika wisatawan ingin menggunakan moda
transportasi umum seperti transjogja wisatawan
dapat menggunakan bus jalur 3A maupun 3B. Pasar
Tradisional Beringharjo juga dapat diakses
menggunakan taksi konvensional maupun taksi
online, ojek konvensional atau ojek online, bus kota,
becak, andong, dan kendaraan pribadi.
Sebagai salah satu pasar tradisional yang sudah
Gambar 5. Wisata Kuliner Pasar Tradisional Beringharjo cukup terkenal di kalangan wisatawan yang
(Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2019) berkunjung ke Yogyakarta karena keunikannya,
Pasar Tradisional Beringharjo tentunya perlu
Wisatawan juga dapat menikmati bakpia khas jogja membangun berbagai bentuk fasilitas penunjang
yang dijual. Untuk mengatasi rasa haus wisatawan pariwisata agar aktivitas yang dilakukan wisatawan
akan disuguhkan dengan berbagai macam es antara saat mengunjungi pasar ini dapat berjalan dengan
lain es dawet, es kelapa muda, es campur, es buah, es baik. Berikut beberapa fasilitas yang terdapat di
teh dan berbagai minuman dingin lainnya. Dan pada Pasar Tradisional Beringharjo:
saat malam hari biasanya para pedagang yang 1. Area Parkir
tergabung dalam PAPELA (Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Beringharjo memiliki 2 area
Latar) beringharjo barat ini menjual bakpia dan parkir yang cukup luas. Area parkir yang pertama
kuliner khas malam hari seperti martabak, jajanan terletak di lantai 3 Pasar Tradisional Beringharjo
pasar, dan wedang ronde. Tidak hanya area barat dan area parkir yang kedua terletak di sebelah
pasar beringharjo, wisatawan juga dapat menikmati selatan Pasar Tradisional Beringharjo.
berbagai kuliner tradisional di setiap sudut Pasar 2. Radio Suara Pasar
Tradisional Beringharjo. Harganya pun sangat ramah Radio Suara Pasar Tradisional Beringharjo
bagi wisatawan dimulai dari 2 ribu rupiah. berfungsi sebagai sarana hiburan bagi pedagang
Terkait aksesibilitas dalam hal ini bukan hanya maupun wisatawan (lagu-lagu campursari,
berupa moda transportasi yang dapat digunakan dangdut, dan komedi-komedi jawa), informasi
oleh para pengunjung menuju Pasar Tradisional berita (berita kehilangan, imbauan keamanan,
Beringharjo, namun juga terkait dengan kemudahan kebersihan lingkungan, penataan dagangan dan
dalam mendapatkan informasi tentang daya tarik himbauan lainnya dari Dinas Pengelolaan Pasar
wisata tersebut. Berdasarkan hasil wawancara maupun dari pedagang), dan layanan promosi
dengan beberapa wisatawan di Pasar Tradisional pedagang yang ada di Pasar Tradisional
Beringharjo, mereka mengakui bahwa selain karena Beringharjo (iklan yang dipasang pedagang
citra Pasar Tradisional Beringharjo yang sudah pakaian, kuliner, dan perbankan untuk promosi).
terkenal sejak lama, sebagian besar dari mereka juga Cakupan siaran radio tersebut meliputi seluruh
mendapatkan informasi tentang Pasar Tradisional lantai Pasar Beringharjo yang didukung dengan
Beringharjo melalui internet. Dengan kecanggihan 206 unit pengeras suara yang tersebar di seluruh
teknologi masa kini masyarakat menjadi lebih titik pasar.
mudah untuk mengakses berbagai informasi tentang 3. Videotron di Area Pasar
tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi Tidak hanya melalui radio saja pengelola Pasar
termasuk di dalamnya adalah Pasar Tradisional Tradisional Beringharjo juga menyewakan
Beringharjo. videotron untuk menayangkan produk-produk
“saya tau informasi tentang pasar ini dari internet, yang dijual di Pasar Tradisional Beringharjo dalam
saya sempet baca kalo di pasar ini harga batik dan bentuk video.
oleh-olehnya jauh lebih murah, trus bisa tawar 4. Pengamanan Pasar
menawar juga. Makanya saya tertarik untuk kesini” Pasar Tradisional Beringharjo memiliki petugas
(Jesika, Wawancara, 25 Maret 2019) ujar seorang keamanan yang disiagakan di beberapa titik
wisatawan asal Bandung bernama Jesika (24 Tahun). seperti di area pintu masuk pasar sisi barat (yang
Wisatawan ini mengetahui informasi mengenai Pasar berdekatan dengan Jalan Malioboro) dan pada
Tradisional Beringharjo melalui internet. area potensial wisatawan saling berdesakan saat
Berada di pusat Kota Yogyakarta membuat Pasar memilih barang. Selain itu ada 30 kamera
Tradisional Beringharjo mudah diakses wisatawan. pengintai atau CCTV yang tersebar di setiap sudut
jika ditempuh dari Stasiun Tugu, Pasar Tradisional Pasar Tradisional Beringharjo.
Beringharjo berjarak kurang lebih 1 kilometer yang 5. Fasilitas Bongkar Muat
dapat diakses wisatawan menggunakan becak atau
berjalan kaki. Jika ditempuh dari Stasiun

199
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

Pasar Tradisional Beringharjo mempunyai area Tempat penitipan anak ini awalnya di sediakan
bongkar muat barang yang berada di lantai 2 dan bagi pedagang Pasar Tradisional Beringharjo
lantai 3 agar dapat dengan mudah menurunkan dimana dimanfaatkan pedagangnya yang memiliki
barang muatannya karena disediakan area yang anak kecil. Hanya dengan membayar 5 ribu
luas untuk para buruh angkut menurunkan dan rupiah, anak-anak berada dalam perlindungan dan
atau menaikkan barang dagangan dari dan atau ke keamanan. Tetpi semakin kesini tempat penitipan
dalam kendaraan. anak bukan hanya digunakan untuk pedagang
6. Toilet yang Bersih bahkan masyarakat dan wisatawan juga
Pasar Tradisional Beringharjo memiliki fasilitas menggunakan fasilitas tempat penitipan anak.
berupa toilet yang terletak di setiap sudut lantai 1,
lantai 2, dan lantai 3. Toiletnya pun terbilang Pasar Tradisional Beringharjo dikelola oleh Dinas
bersih, tidak bau, dan sangat mudah untuk dicari. Perindustrian Dan Perdagangan KotaYogyakarta di
7. Tempat Sampah mulai dari tahun 2017. Didalamnya terdapat bidang-
Pasar Tradisional Beringharjo merupakan salah bidang yang mengelola pasar. Dinas Perindustrian
satu pasar yang sangat terjaga kebersihannya hal dan Perdagangan memiliki 4 bidang, 1 sekretariat dan
ini juga didukung oleh fasilitas berupa tempat 6 UPT (Unit Pelaksana Teknis). Terkait 4 bidang yaitu
sampah yang terletak di setiap lorong-lorong bidang perindustrian, perdagangan, penataan,
maupun sudut Pasar Tradisional Beringharjo pengembangan dan pendapatan pasar, dan bidang
sehingga mempermudah wisatawan jika ingin sarana dan prasarana, kebersihan, keamanan dan
membuang sampah. ketertiban. Untuk UPT antara lain UPT Pusat Bisnis
8. Eskalator Penghubung antar Lantai yang mengelola lantai 2 dan 3 pasar beringharjo
Pasar Tradisional Beringharjo mempunyai barat, UPT Metrologi, UPT PASTI (Pasar Satwa dan
eskalator penghubung antar lantai yang Tanaman Hias), UPT Pengelola Retribusi I, UPT
mempermudah wisatawan untuk naik ke lantai 2 Pengelola Retribusi II, UPT Logam yang menangani
dan lantai 3 Pasar Tradisional Beringharjo. industri logam seperti membuat mesin, rangka-
9. Tempat Ibadah (Mushola) rangka sepeda, dan sekrup. UPT Logam sudah
Pasar Tradisional Beringharjo menyediakan menjalin berbagai kerjasama dengan beberapa
fasilitas berupa tempat ibadah bagi umat muslim industri otomotif.
yang tempatnya bersebelahan dengan WC umum Pengelola Pasar Tradisional Beringharjo memiliki
dimana bertujuan supaya dekat dengan antara visi dan misi untuk memperkuat ekonomi kerakyatan
tempat ibadah dengan tempat wudhu. dan daya saing Kota Yogyakarta. Visinya adalah
10. Klinik Kesehatan terwujudnya sektor perindustrian dan perdagangan
Sebagai pasar terbesar dan mampu menampung sebagai pusat pengembangan perekonomian, wisata,
manusia dalam jumlah yang besar, maka dan edukasi. Misinya antara lain mengembangkan
kemungkinan terjadinya kecelakaan atau masalah industri kreatif dan menengah berbasis komoditas
kesehatan lainnya sangat besar kemungkinannya. unggulan daerah, mengembangkan industri kreatif
Oleh karena itu sebagai antisipasinya, pihak dan ikm yang berwawasan lingkungan, meningkatkan
pengelola menyediakan fasilitas pelayanan promosi dan pengembangan perdagangan,
kesehatan yang mampu memberi pertolongan meningkatkan pengawasan dan pengendalian
pertama dengan cepat. perdagangan, mempertahankan kota Yogyakarta
11. Ruang Laktasi yang Nyaman sebagai daerah tertib ukur (DTU) dalam rangka
Ini adalah sebuah fasilitas yang mendukung pengawasan dan pengamanan perdagangan,
pasriwisata di Pasar Tradisional Beringharjo mewujudkan sarpras, kebersihan, keamanan, dan
dimana diperuntukan bagi wisatawan yang ketertiban pasar yang mampu mengikuti
membawa bayi dan membutuhkan ruangan perkembangan untuk kenyamanan pengguna pasar,
khusus untuk menyusui. Ruangan ini berada di mewujudkan penataan pemanfaatan lahan yang
pertama Pasar Beringharjo Barat. produktif dan inovatif guna mendukung optimalisasi
12. Sistem Retribusi Elektronik pendapatan, meningkatkan pemberdayaan pedagang
Sistem retribusi diperuntukan pedagang yang pasar tradisional, meingkatkan pendapatan melalui
harus membayar retribusi kebersihan dan sistem yang mampu mengikuti perkembangan.
keamanan yang ada di Pasar Tradisional Pasar Tradisional Beringharjo mengalami
Beringharjo setiap bulannya. peningkatan pada eksistensinya. Hal ini ditinjau dari
13. Layanan Koperasi dan Perbankan persepsi persepsi pedagang dan persepsi wisatawan.
Fasilitas pendukung pariwisata ini bertujuan Persepsi pedagang terhadap eksistensi pasar
untuk mempermudah pedagang dan wistatawan tradisional terdiri dari perubahan pendapatan,
dalam simpan-pinjam uang. jumlah pembeli, ragam barang, dan harga barang.
14. Tempat Penitipan Anak Persepsi wisatawan terhadap eksistensi pasar
tradisional terdiri dari kenyamanan, keamanan, harga

200
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

barang, ragam barang, kemudahan pencapaian, pedagang juga menawarkan dagangannya


kualitas barang, dan pelayanan pasar. Eksistensi juga berupa baju, tas, dan berbagai macam kerajinan
didapatkan dari kebijakan pemerintah terkait pasar tangan di media sosial seperti instagram. Pasar
tradisional terdiri dari regulasi peraturan daerah atau Tradisional Beringharjo buka dari pukul 05.00
PERDA dan pembangunan sarana dan prasarana hingga pukul 17.00 waktu Indonesia barat
pasar. namun mulai tanggal 11 April 2018 pengelola
1. Menurut persepsi pedagang, Pasar Tradisional Pasar Tradisonal Beringharjo memiliki inovasi
Beringharjo mengalami peningkatan. Kalimat baru yaitu pedagang dapat berjualan dari pukul
tersebut diungkapkan oleh pedagang-pedagang 05.00 hingga pukul 21.00 WIB.
yang berjualan di Pasar Tradisional Beringharjo Setiap bulan Oktober dilaksanakan kegiatan
melalui wawancara peneliti. Bukan hanya grebek pasar. Dimana 30 pasar tradisional yang
peningkatan jumlah wisatawan namun fasilitas- tersebar di seluruh Yogyakarta mengeluarkan
fasilitas yang disediakan oleh pengelola untuk gunungan yang diarak dari Pasar Tradisional
menunjang adanya kegiatan pariwisata disana Beringharjo menuju salah satu pasar tradisional
juga semakin baik kondisinya. Seorang pedagang yang terdekat misalnya Pasar Ngasem.
bernama Ibu Lily (50 tahun) yang menjual Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan sebagai
dagangan berupa batik mengatakan bahwa ungkapan syukur para pedagang untuk
kunjungan wisatawan di Pasar Tradisional kesehatan yang sudah diberikan Tuhan untuk
Beringharjo semakin meningkat dibandingkan berdagang, selain itu kegiatan ini juga bertujuan
tahun-tahun sebelumnya. Ibu Lily adalah untuk mempromosikan dan mempertahankan
pedagang yang sudah berjualan di Pasar keberadaan pasar tradisional ditengah-tengah
Tradisional Beringharjo kurang lebih 30 tahun keberadaan pasar modern.
dimana tokonya turun-menurun dari Ibu beliau. 2. Eksistensi Pasar Tradisional Beringharjo
Beberapa pendagang juga mengatakan hal yang menurut persepsi wisatawan terkait dengan
sama tentang kunjungan wisatawan. Pendapatan kenyamanan, keamanan, harga barang,
yang dihasilkan juga semakin meningkat. Di ragam barang, kemudahan pencapaian,
Pasar Tradisional Beringharjo, para pedagang kualitas barang, dan pelayanan pasar. Dari
juga menyediakan fasilitas pengiriman ke berbagai pendapat wisatawan yang di
berbagai daerah di seluruh Indonesia. didapatkan dari hasil wawancara antara
Dengan meningkatnya pendapatan, peneliti dengan wisatawan didapatkan hasil
perekonomian pedagang juga semakin baik menurut wisatawan bernama Joshua (28
sehingga pedagang dapat berjualan dengan tahun) wisatawan asal Surabaya yang sedang
begitu lamanya. Untuk barang-barang yang melakukan perjalanan bisnis di Kota
dijual oleh pedagang semakin beraneka ragam Yogyakarta mengatakan bahwa
antara lain batik dengan berbagai macam motif, kunjungannya ke Pasar Beringharjo untuk
jenis kain, dan model, dengan tas batik, membeli baju batik dalam jumlah banyak
kerajinan tangan seperti gantungan kunci, sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman
gelang tangan, permainan anak-anak, kantornya. Menurut Joshua Pasar Tradisional
perlengkapan pengantin, uang kuno, dan keris Beringharjo sudah semakin baik dari
yang dapat menarik minat wisatawan untuk kunjungan beliau sebelumnya pada tahun
membeli. Makanan dan minuman yang beraneka 2013 dimulai dari kebersihan, fasilitas
ragam tanpa menghilangkan kearifan lokal juga seperti kamar mandi dan tempat sampah.
dijual seperti nasi gudeg, nasi pecel, bakpia, air Dari beberapa pendapat wisatawan juga
kelapa muda dan es dawet. Harga yang mengatakan bahwa Pasar Tradisional
ditawarkan sangat beraneka ragam yaitu gelang Beringharjo sudah semakin baik dari berbagai
tangan yang dapat dibeli dengan harga 3 ribu segi. Dari segi keamanan dan kenyamanan
rupiah, untuk batik juga memiliki banyak varian Pasar Tradisional Beringharjo menyiagakan
mulai dari harga 25 ribu rupiah hingga harga petugas keamanan di beberapa titik dengan
jutaan rupiah. Untuk makanan dan minuman tujuan untuk menjaga Pasar Tradisional
pun harganya sangat terjangkau mulai dari 2 Beringaharjo tetap kondusif dan membuat
ribu rupiah untuk minuman seperti es the, es wisatawan merasa nyaman dan aman dalam
jeruk dan 5 ribu rupiah untuk minuman seperti berwisata belanja. Terdapat fasilitas
es dawet dan es degan. Untuk beraneka ragam penunjang keamanan dan kenyamanan
sate, nasi pecel, dan nasi gudeg dengan harga 10 berupa kamera pengintai atau CCTV di
ribu. berbagai sudut Pasar Tradisional Beringharjo
Pada saat ini pedagang juga memiliki inovasi dengan tujuan sebagai pengawasan jika ada
baru yaitu berjualan online. Selain menjual tindakan yang melanggar. Seperti yang telah
barangnya di Pasar Tradisonal Beringharjo disampaikan oleh persepsi pedagang harga

201
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

barang yang ditawarkan cukup terjangkau susu, garam, rempah-rempah, berbagai jenis
untuk wisatawan yang sedang melakukan makanan, minuman, buah-buahan, sayur
perjalanan. Untuk kemudahan dalam mayur, jajanan, bahan jamu tradisional/craken,
pencarian barang, wisatawan dapat dengan kembang, daun, unggas hidup, tanaman hias,
mudah mencari barang-barang yang dicari. ikan hias,hewan peliharaan dan asesorisnya,
Menurut beberapa pendapat wisatawan makanan hewan, sangkar dan aksesorisnya,
mereka tidak merasa kebingungan dalam obat-obatan hewan, pupuk tanaman, obat
mencari barang yang dicarinya karena tanaman, pot tanaman, media tanaman,
tersedia denah di setiap lantainya yang bisa di akuarium dan asesorisnya, arang, alat
lihat di pintu masuk pasar. pertukangan, alat pertanian, kerajinan anyam-
Membahas mengenai pelayanan pasar, Pasar anyaman dan sepeda dan jasa berupa penjahit,
Tradisional Beringharjo memiliki petugas tukang cukur dan sablon.
informasi dan buruh gendong. “Saya belanja 4. Golongan D meliputi barang berupa
banyak ini, trus saya pakai jasa buruh gendong rombengan, rongsokan dan kertas bekas dan
disini, saya merasa sangat dibantu. Soalnya jasa berupa sol sepatu dan jasa patri.
saya juga belanjanya sendirian. Parkirannya Pedagang di Pasar Tradisional Beringharjo
juga lumayan kalau saya bawa sendiri barang membayar retribusi perbulan bukan hanya
belanjaannya.” (Ayu, Wawancara, 25 Maret untuk kebersihan tetapi
2019) Ujar wisatawan bernama Ayu (38 pelayanan.Pembayaran retribusi ini bertujuan
tahun). Menurut pendapatnya dengan adanya untuk memperbaiki fasilitas di Pasar
buruh gendong di Pasar Tradisional Tradisional Beringharjo jika ada yang
Berigharjo dapat mempermudah wisatawan mengalami kerusakan.
dalm berbelanja dalam jumlah banyak. Tidak
ada tarif yang pasti untuk membayar buruh IV. KESIMPULAN
gendong tersebut hanya cukup dibayar Dari pembahasan yang telah dijabarkan
seikhlasnya. didapatkan simpulan bahwa Pasar Tradisional
3. Eksistensi terkait peraturan pemerintah Beringharjo semakin eksis dalam sektor
mengenai pasar tradisional. Pada saat ini, parwisata dimana dapat dilihat dari
Pasar Tradisional Beringharjo menaati 1. Kondisi eksisting yang dijabarkan dengan
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 konsep 4A berupa :
Tahun 2018 Tentang Retribusi Pelayanan a. Atraksi antara lain wisata belanja dan
Pasar. Peraturan ini bertujuan untuk wisata kuliner.
menertibkan pedagang sehingga ada sanksi b. Aksesibilitas antara lain transportasi
jika tidak menaati peraturan yang ada. Di umum transjogja.
dalam peraturan terdapat jumlah yang harus c. Amenitasnya antara lain area parkir, radio
dibayarkan untuk retribusi. Di Pasar suara pasar, videotron di area pasar,
Tradisional Beringharjo, pedagang wajib pengamanan pasar, fasilitas bongkar
membayar retribusi bulanan untuk muat, toilet yang bersih, tempat sampah,
kebersihan. eskalator penghubung lantai atas,
Retribusi di Pasar Tradisional Beringharjo di mushola, klinik kesehatan, luang laktasi
golongkan menjadi 4, hal ini disesuaikan dengan yang nyaman, sistem retribusi elektronik,
kategori barang yang dijual antara lain : layanan koperasi dan perbankan, dan
1. Golongan A meliputi barang berupa logam tempat penitipan anak.
mulia, batu mulia, permata, tekstil dan d. Ancillary di Pasar Tradisional Beringharjo
kendaraan bermotor; dan jasa berupa adalah Pasar Tradisional Beringharjo
penukaran uang, kesehatan dan perbankan. dikelola oleh Dinas Perindustrian dan
2. Golongan B meliputi barang berupa Perdagangan.
pakaian/sandang, kerajinan, suvenir 2. Menurut persepsi pedagang kunjungan
danasesorisnya, kelontong, barang pecah- wisatawan semakin meningkat setiap
belah, elektronik baru, obat-obatan, kosmetik, tahunnya. Menurut persepsi wisatawan,
bahan kimia, bahan bangunan, daging, ikan wisatawan dapat dengan mudah
basahdan ikan asin, onderdil kendaraan dan mendapatkan barang yang dibutuhkan dan
aksesorinya; dan jasa berupa wartel, titipan diinginkan dengan harga terjangkau dengan
kilat, salon, kemasan, agen tiket/travel, kualitas yang baik. Semakin meningkatnya
koperasi, penitipan barang, penggilingan, eksistensi Pasar Tradisional Beringharjo
pemotongan unggas dan jasa timbang. maka disesuaikanlah Pasar Tradisional
3. Golongan meliputi barang berupa beras, Beringharjo dengan kebijakan mengenai
palawija, terigu, gula, telur, minyak goreng, retribusi pelayanan pasar.

202
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 1, 2021

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI Edisi Ke3. Rake Sarasin Yogyakarta


Undang-Undang No 10 tahun 2009 Tentang Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif
Kepariwisataan. Jakarta: Direktorat Jenderal Kualitatif. Jakarta. Selatan : Referensi (GP Press
Hukum dan HAM. Group)
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 tahun 2018 Narimawati, Umi. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif
Tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Yogyakarta: dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Nazir. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Yogyakarta dan Walikota Yogyakarta. Pamardi-Utomo, 2002. Merencana Pasar Tradisional di
A. Bagoes P, Wiryomartono, 1995. Seni Bangunan dan Wilayah Yogyakarta. Gema Teknik UNS.
Seni Binakota di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pramudyo, Anung. 2014. Menjaga eksistensi Pasar
Pustaka Utama. Tradisional Di Yogyakarta. Jurnal Bisnis,
Abidin, Zainal. 2007. Eksistensi Pasar Tradisional Akibat Manajemen, Akuntansi (2). Yogyakarta.
Munculnya Modern. Yogyakarta: Universitas Putriani, Ni Made Ayuk dan Gusti Agung Oka
Gadjah Mada. Mahagangga. “Persepsi Masyarakat Terhadap
Aliyah, Istijabatul, Tri Joko Daryanto, and Murtanti jani Pengembangan Kawasan Goa Peteng Sebagai
Rahayu. "Peran Pasar Tradisional dalam Daya Tarik Wisata Di Desa Jimbaran, Kuta
Mendukung Pengembangan Pariwisata Kota Selatan Kabupaten Badung”. Jurnal Destinasi
Surakarta." GEMA TEKNIK Majalah Ilmiah Pariwisata. Vol. 3 No. 1, 2015.
Teknik 10.2 (2009): 111-118. Qadarrochman, Nasrul, and Nugroho SBM. 2010. Analisis
Aliyah, Istijabatul, Tri Joko Daryanto, and Murtanti jani Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata di
Rahayu. "Peran Pasar Tradisional dalam kota semarang dan faktor-faktor yang
Mendukung Pengembangan Pariwisata Kota mempengaruhinya. Diss. UNIVERSITAS
Surakarta." GEMA TEKNIK Majalah Ilmiah DIPONEGORO.
Teknik 10.2 (2009): 111-118. Robbins, P.Stephen dan Timothy A. Judge. 2012. Perilaku
Anonim. 2018. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Tahun 2018 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Arikunto, S. 2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Bandung: Alfabeta.
Aksara. Sugiyono. 2012. Teknik Pengambilan Sampel Purposive
Badrudin, Rudi, 2001, Menggali Sumber Pendapatan Asli adalah Teknik Penentuan Sampel dengan
Daerah (PAD) Daerah Istimewa Yogyakarta Pertimbangan Tertentu. Dalam penelitian ini
Melalui Pembangunan Industri Pariwisata, peneliti akan menetapkan beberapa kriteria
Kompak: Yogyakarta. sampel.
Bintarto, 1977. Pengantar Geografi Kota, Spring, Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Yogyakarta. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunitatif. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta
Jakarta : PT Grafindo Persada. Supardi, M.d, 2006. Metodelogi Penelitian. Mataram:
Cooper, C. 1993. Tourism: Principles and Practice. Yayasan Cerdas Press.
England: Longman Group Limited. Suryawan, I. B., & Mahagangga, I. G. A. O. (2017).
Daldjoeni, N, 1998. Geografi Kota dan Desa, Alumni, Penelitian Lapangan 1. Denpasar: Cakra Media
Bandung. dan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.
Dalimunthe, F. (2019). Studi Pengembangan Pasar Sutjipto, 1970. Beberapa Tjatatan Tentang Pasar-Pasar di
Tradisional Pajak Ikan Sebagai Pusat Wisata Djawa Tengah (abad 17-18), Yogyakarta: Buletin
Belanja Di Kota Medan. JURNAL DESTINASI Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM.
PARIWISATA, 7(2), 404-414. Syarifuddin, Didin. 2018. Pasar Tradisional dalam
doi:10.24843/JDEPAR.2019.v07.i02.p27 Perpektif Nilai Daya Tarik Wisata. Bandung: ARS
Darmaja, I. Made, I. Ketut Suwena, and I. Made Sendra. International School of Tourism.
"Model Kemasan Paket Wisata Batur Global Yoeti, Oka A. 1991. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung:
Geopark Menuju Pariwisata Berkelanjutan Di ANGKASA.
Kintamani". Jurnal IPTA 4.1: 20-25.
Hall, C. Michael, Sharples, Mitchell, Macionis and Brock C.
2003. Food Tourism Around The World:
Development, Management, and Markets. UK:
Butterworth. Heinemann Elseiver Ltd.
Irawan, Koko. 2010. Potensi Obyek Wisata Sebagai Daya
Tarik Wisata. Yogyakarta: Kertas Karya
Ismayani. 2011. Pengantar Pariwisata, Jakarta : Grasindo
Kahar Sunoko, 2006. Pasar Tradisional, Seminar
Perencanaan Pasar Tradisional Menghadapi
Tekanan Hypermarket di Perkotaan, FT UNS.
Kusumaningrum, Dian. (2009). Persepsi Pengunjung
Nusantara Terhadap Daya TarikWisata Di Kota
Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata.
Universitas Gadjah Mada.
Muhadjir, Neong. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif.

203

Anda mungkin juga menyukai