Anda di halaman 1dari 3

Ancaman Integritas Nasional akibat Rasisme di Indonesia

27 Oktober 2022   10:03 Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:11 53 0 0

Lihat foto

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

      

                   

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia, membentang hingga 7,81 juta kilometer
persegi dan dinobatkan sebagai negara keempat dengan penduduk terbanyak di dunia.
Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya nya yang terbentang ke 37
provinsi berbeda. Semboyan 'Bhineka Tunggal Ika' menjadi salah satu dari banyak indikasi
bahwa Indonesia adalah negara majemuk dengan berlimpahnya perbedaan budaya, suku,
agama, dan ras. Disinilah integritas nasional memiliki peran penting dalam menjaga persatuan
Indonesia. Perbedaan suku, agama, ras, dan kebudayaan menjadi salah satu kekayaan Indonesia,
namun masih ada suatu paham yang berpotensi merusak kekayaan kebegaraman Indonesia
yaitu rasisme.

Rasisme merupakan suatu pandangan kejiwaan tentang identitas primer seperti suku, agama,
dan ras yang diopresi sebagai siasaat hirarki kelompok sosial. Ciri fisik suatu ras diyakini
memiliki pengaruh terhadap sikap, moral, kecerdasan, dan perilaku suatu ras oleh gagasan ini.
Gagasan ini tentunya mengancam integritas nasional Indonesia sebagai suatu negara dengan
salah satu penduduk terpadat di dunia. Gagasan rasisme dapat menular dari 2 faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari lingkup keluarga, dan dalam lingkup keluarga
dapat terjadi doktrin terhadap suatu golongan rasa tau masyarakat tertentu. Faktor eksternal
seperti masyarakat mungkin lebih sering ditemui dalam masyarakat dan menjadi faktor yang
paling efektif dalam menyebarkan rasisme. Ujaran kebecian, kebijakan yang menguntungkan
suatu kelompok tertentu saja, stigma dalam masyarakat terhadap suatu golongan, hanyalah
sekian dari contoh rasisme dalam lingkup eksternal.
Rasisme juga dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan penerapannya :

-Rasisme terbuka

Bentuk rasisme ini mungkin yang paling mudah untuk dikenal. Rasisme terbuka merupakan
tindakan kekerasan fisik atau mental secara terbuka yang melibatkan antar individu atau
kelompok

-Rasisme Tertutup

Rasisme dalam bentuk ini tidak langsung dapat dilihat atau dialami. Bentuk rasisme ini
mengarah pada kebijakan, norma, atau lembaga masyarakat yang cenderung hanya merugikan
atau menguntungkan suatu kelompok tertentu.

      

Ibu Rumah Tangga Ditemukan Dalam Perut Ular Raksasa: Rekamannya shocking!

Recommended by

Rasisme menjadi permasalahan yang tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga oleh
negara-negara lainnya di berbagai benua. 2020 silam seorang etnis Afrika-Amerika dengan nama
George Floyd meninggal akibat kekerasan fisik yang dilakukan oleh seorang petugas polisi di
Minneapolis Amerika Serikat. Peristiwa tersebut dilatarbelakangi oleh profil rasial terhadap etnis
Afrika-Amerika oleh pihak aparat kepolisian dan sudah menjadi permasalahan yang lama
meradang di Amerika. Hal serupa terjadi di Indonesia pada 2019 silam di Surabaya dimana
mahasiswa Papua mengalami tindakan diskriminasi. Insiden ini disebabkan oleh rusaknya
bendera merah putih Indonesia di asrama mahasiswa. Tanpa penyelidikan lebih dalam mengenai
mengapa bendera bisa rusak, oknum yang diduga dari pihak kepolisian, ormas, dan TNI
mengepung asrama sehingga mahasiswa Papua di dalamnya terjebak dan tidak bisa keluar.
Akhirnya pengepungan diberhentikan, mahasiswa di dalam asrama diperiksa dan diketahui
bahwa mereka tidak mengetahui apapun mengenai rusaknya bendera Indonesia di asrama
mereka. Pengepungan ini dilatarbelakangi oleh stigma masyarakat sekitar bahwa orang Papua
ingin memisahkan diri dari Indonesia akibat beberapa upaya di Papua untuk merdeka dari
Indonesia. Kasus seperti ini sudah termasuk dalam jenis profil rasial karena Tindakan oknum
untuk mengepung asrama tanpa adanya penyelidikan terlebih dahulu.

Tidak hanya di dunia nyata namun di dunia maya pun juga terdapat kasus rasisme per bulan
Januari -- September 2019 terdapat 22 kasus rasisme di media sosial yang dilaporkan kepada
pihak kepolisian. Mengingat bahwa Indonesia merupakan pengguna media sosial di Indonesia
merupakan salah satu paling banyak di dunia, mencapai angka 191 juta per Januari 2022.
Pengguna media sosial didominasi oleh pengguna berumur 18-24 dan menempati dudukan
kedua adalah remaja berumur 13-17. Melihat perkembangan teknologi yang terus berkembang
pesat dan bagaimana kabar bisa menyebar dengan cepat melalui media sosial, potensi
terjadinya pemaparan gagasan rasisme di media sosial juga dapat berdampak buruk bagi masa
depan dan integritas nasional Indonesia.

PEMBAHASAN

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ancaman Integritas Nasional akibat
Rasisme di Indonesia", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/bryan42575/6359f51308a8b512827ef362/ancaman-integritas-
nasional-akibat-rasisme-di-indonesia

Kreator: Bryan RaphaelSyah

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai