2 Pelaksanaan ORI Meningkatkan capaian Anak usia 23 Sklh Pengelola 100 Okt Uang Harian 2 Sekolah Rp 16,650,000
imunisasi sekolah Program orang X 37 Posy X
Imunisasi 3 kl X Rp.75.000
2 orang X 13 Rp 5,850,000
TK/PAUD X
Rp.75.000 x 3 kl
3 Pelaksanaan BIAS MR Meningkatkan capaian Anak usia 23 Sklh Pengelola 26 Okt Uang Harian 2 Sekolah Rp 1,650,000
imunisasi sekolah Program orang X 37 Posy X
Imunisasi 3 kl X Rp.75.000
4 Sweeping Pasca ORI Meningkatkan capaian anak TK, SD 11 Desa Pengelola 22 Sept Uang Harian 1 Desa Rp 2,475,000
imunisasi dan Program orang X 11 Desa
Imunisasi X Rp.75.000
6 Validasi hasil ORI Meningkatkan capaian Petugas 1 kali Pengelola 75 Mrt, Juli, Nov Snack 25 orang X UPTD Rp 750,000
imunisasi dan imunisasi Program 3 Kl X Rp.10.000 Puskesmas
Mengetahui kinerja Imunisasi Ngariboyo
Petugas
7 Validasi hasil BIAS MR Meningkatkan capaian Petugas 1 kali Pengelola 25 Okt Snack, 25 orang X UPTD Rp 250,000
imunisasi dan imunisasi Program 1 Kl X Rp.10.000 Puskesmas
Mengetahui kinerja Imunisasi Ngariboyo
Petugas
8 Validasi hasil cakupan Meningkatkan capaian BiDes 8 kali Pengelola 147 Apr, Juli, Ags, Snack 25 orang X UPTD Rp 1,470,000
imunisasi dasar hasil imunisasi Program Sept, Okt, Nov, 3 Kl X Rp.10.000 Puskesmas
Imunisasi Des Ngariboyo
9 Pembekalan Kader Meningkatkan capaian BiDes 8 kali Pengelola 46 Mei Snack 46 orang X UPTD Rp 460,000
tentang ORI hasil imunisasi Program 1 Kl X Rp.10.000 Puskesmas
Imunisasi Ngariboyo
13 BLF Mengetahui penyebab 0 bulan s/d 15 11 Desa Pengelola 22 Juni Uang Harian 2 Desa Rp 1,650,000
KIPI tahun Program orang X 1 Kl X 11
Imunisasi Desa X Rp.75.000
11 Pelacakan KIPI Mengetahui penyebab 0 bulan s/d 15 3 Desa Pengelola 6 Feb, Mrt, jul, Uang Harian 2 Desa Rp 900,000
KIPI tahun Program Sept orang X 1 Kl X 11
Imunisasi Desa X Rp.75.000
13 DQS Mengetahui penyebab 0 bulan s/d 15 11 Desa Pengelola 22 Nov Uang Harian 2 Desa Rp 1,650,000
KIPI tahun Program orang X 1 Kl X 11
Imunisasi Desa X Rp.75.000
14 Sweeping BIAS MR Meningkatkan capaian anak TK, SD 11 Desa Pengelola 11 Sept Uang Harian 1 Desa Rp 550,000
imunisasi dan Program orang X 11 Desa
Imunisasi X Rp.75.000
Program TB
1 Penemuan dan Meningkatkan saspek Penderita TB 24 kali Pengelola 24 Mrt, Aprl, Mei, Uang Harian 1 org Desa Rp 1,800,000
Pencegahan dini secara penularan. Program TB Jul, Sept, X 24 kl X
aktif Pelacakan kontak Rp.75.000
penderita TB
2 Penyuluhan TB Meningkatkan Masyarakat 4 Desa Pengelola 360 Aprl, Mei, Jul, Snack 30 orang X UPTD Rp 3,600,000
pengetahuan Program TB Sept, Okt, Nov 12 Desa X Puskesmas
Masyarakat tentang TB Rp.10.000
Program HIV
1 Deteksi Dini Penderita Untuk Meimberikan ODHA 5 Desa Pengelola 64 Feb, Mrt, Apr, Uang Harian 1 org Desa Rp 3,400,000
HIV / AIDS motivasi untuk periksa Program Mei, Jun, Jul, X 34 Kl X
HIV HIV Agst, Sept, Rp.100.000
Okt, Nov, Des
3 Penyuluhan Kesehatan Meningkatkan Murid 1 sekolah Pengelola 5 Okt Uang Harian 3 Desa Rp 225,000
reproduksi ke Sekolah pengetahuan murid Program orang X 1 Skl X 1
tentang kesehatan HIV Kl X Rp.75.000
reproduksi
2 orang X 1 Skl X Rp 200,000
1 Kl X Rp.100.000
4 Sosialisasi perawatan Untuk Menambah Masyarakat 6 Desa Pengelola 15 Aprl Snack 15 orang X UPTD Rp 150,000
jenasah penderita HIV pengetahuan tentang Program 1 kl X Rp.10.000 Puskesmas
penyakit IMS / HIV HIV Ngariboyo
Program Kusta
1 Penyuluhan kesehatan KuMeimudahkan informasi Masyarakat 6 Desa Pengelola 360 Aprl, Mei, Jul, Snack 30 orang X UPTD Rp 3,600,000
& Meningkatkan Program Sept, Okt, Nov 12 Desa X Puskesmas
pengetahuan penderita Kusta Rp.10.000 Ngariboyo
kusta
Program ISPA
1 Penyuluhan penyakit ISPMeningkatkan Masyarakat 6 Desa Pengelola 360 Aprl, Mei, Jul, Snack 30 orang X UPTD Rp 3,600,000
pengetahuan ibu Program Sept, Okt, Nov 12 Desa X Puskesmas
tentang penyakit ISPA ISPA Rp.10.000 Ngariboyo
Program Diare
1 Penyuluhan penyakit diarMeningkatkan Masyarakat 6 Desa Pengelola 360 Aprl, Mei, Jul, Snack 30 orang X UPTD Rp 3,600,000
pengetahuan dlm Program Sept, Okt, Nov 12 Desa X Puskesmas
penangan diare di Diare Rp.10.000 Ngariboyo
rumah
2 Pelacakan suspek AFP, Mengetahui kepastian Desa 5 Desa Pengelola 10 Aprl Uang Harian 2 org Desa Rp 750,000
Campak kasus dan kejadian di Program X 5 Desa X 1 Kl X
sekitar penderita Survailens Rp.75.000
3 Pemberian obat Mencegah kecacingan Anak balita & 11 Desa Pengelola 40 Agst Uang Harian 1 org Desa Rp 1,500,000
pencegahan kecacingan pada balita Apras Program X 20 kali X
( individu / Survailens Rp.75.000
2 Pembentukan dan Meningkatkan cakupan Kader 6 Desa Pengelola 180 Apr, Mei, Agst, Snack 30 orang X Desa Rp 1,800,000
Pelatihan kader ABJ Program Sept, Okt, Nov 6 Desa X
Pemantau Jentik DBD Rp.10.000
4 Penyelidikan Meningkatkan cakupan Rumah 11 Desa Pengelola 40 Aprl, Mei, Jun, Uang Harian 2 org Rp 1,500,000
epidemiologi DBD ABJ Program Jul, Ags, Sept, X 11 Desa X 2 hr x
DBD Okt, Nov, Des Rp.75.000
Program Matra
1 Pertemuan pembinaan Mempersiapkan Calon Calon Jamaah 1 kali Pengelola 25 Mei Snack 25 orang X UPTD Rp 250,000
Kesehatan Calon Jamaah Haji dalam Haji Program Haji 1 kl x Rp.10.000,- Puskesmas
Jamaah Haji pelaksanaan ibadah haji Ngariboyo
2 Kunjungan rumah Evaluasi kesehatan Jamaah Haji 6 Desa Pengelola 12 Sept Uang Harian 2 org Desa Rp 900,000
pelacakan jamaah haji Jamaah sepulang dari Program Haji X 6 Desa X
tanah suci Rp.75.000
Program PTM
1 Penyuluhan dan Meningkatkan Masyarakat 2 Desa Pengelola 360 Jan, Aprl, Mei, Snack 30 orang X UPTD Rp 3,600,000
Sosialisasi penyakit pengetahuan masy program Jul, Agst, Sept, 12 Desa X Puskesmas
tidak menular kepada PTM Okt, Nov Rp.10.000 Ngariboyo
masyarakat
3 Pemantauan penerapan Mencptakan lingkungan Sekolah 1 Sklh Pengelola 2 Agustus Uang Harian 2 org Sekolah Rp 150,000
kawasan tanpa rokok di sekolah bebas asap program X 1 Sklh X
sekolah rokok PTM Rp.75.000
4 Pelaksanaan Posbindu Mencptakan lingkungan Sekolah 1 Sklh Pengelola 20 Jan, Feb, Mrt, Uang Harian 2 org Sekolah Rp 1,500,000
PTM sekolah bebas asap program Aprl, Mei, Jun, X 1 Ds X 8 kl X
rokok PTM Jul, Okt Rp.75.000
14
INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS
TAHUN 2018
SUMBER
No. INDIKATOR UKM ESENS. DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN
2018 DATA
2.1.UKM Esensial
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1.Tatanan Sehat
1. Rumah Tangga Sehat Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% Jumlah Rumah Tangga yang 59% Profil
yang memenuhi 10 indikator dari Total Rumah Tangga) yang memenuhi 10 memenuhi 10 indikator PHBS Promkes
PHBS indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong rumah tangga dibagi jumlah sasaran
oleh nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, Menimbang pengkajian dikali 100%
Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, Mencuci
tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan
jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan
buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari,
tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2. Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan (minimal yang dikaji adalah Jumlah Institusi Pendidikan yang 69% Profil
memenuhi 7-8 indikator 50% dari institusi pendidikan yang ada ) yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Promkes
PHBS (klasifikasi IV) memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan Institusi Pendidikan dibagi jumlah
(mencuci tangan dengan air yang mengalir & sasaran pengkajian dikali 100%
menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat
di kantin sekolah, menggunakan jamban bersih dan
sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas
jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur BB dan
TB 6 bulan sekali, membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
3. Institusi Kesehatan yang Institusi Kesehatan (minimal yang dikaji adalah 70 Jumlah Institusi Pendidikan yang 100% Profil
memenuhi 6 indikator PHBS % dari Institusi Kesehatan yang ada) yang memenuhi 6 Indikator PHBS dibagi Promkes
(klasifikasi IV) memenuhi 6 ( enam) Indikator PHBS jumlah sasaran pengkajian dikali
(menggunakan air bersih, menggunakan jamban, 100%
tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak
meludah sembarangan, memberantas jentik) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
4. TTU yang memenuhi 6 TTU (minimal yang dikaji adalah 40 % TTU yang Jumlah TTU yang memenuhi 6 64% Profil
indikator PHBS (klasifikasi ada) yang memenuhi 6 ( enam) Indikator PHBS Indikator PHBS dibagi jumlah Promkes
IV) tempat-tempat Umum (menggunakan air bersih, sasaran pengkajian dikali 100%
menggunakan jamban, tersedia tempat sampah,
tidak merokok, tidak meludah sembarangan,
memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
5.Tempat Kerja yang Tempat Kerja (minimal yang dikaji adalah 50% Jumlah Tempat Kerja yang 49% Profil
memenuhi 8-9/ 7-8 indikator tempat kerja yang ada) yang memenuhi 8-9 memenuhi 8-9/ 7-8 indikator PHBS Promkes
PHBS Tempat-Tempat Kerja indikator PHBS tempat kerja untuk Tempat-Tempat Kerja dibagi
(klasifikasi IV) pabrik/perusahaan (tidak merokok, membeli dan jumlah sasaran pengkajian dikali
mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, 100%
aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik,
sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah
pada tempatnya, menggunakan APD); Tempat Kerja
untuk bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8
Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak merokok,
membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di
tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur,
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat,
membuang sampah pada tempatnya); di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
6. Pondok Pesantren yang Pondok Pesantren (minimal yang dikaji adalah 70 % Jumlah Ponpes yang memenuhi 16- 29% Profil
memenuhi 16-18 indikator dari Ponpes yang ada) yang memenuhi 16-18 18 Indikator PHBS Ponpes dibagi Promkes
PHBS Pondok Pesantren indikator PHBS Pondok Pesantren (kebersihan jumlah sasaran pengkajian dikali
(Klasifikasi IV) perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan 100%
tempat wudhu, menggunakan jamban, kebersihan Catatan: tidak dihitung sebagai
asrama, kepadatan penghuni asrama, kebersihan pembagi bila tidak ada Ponpes
ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri
husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas
jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi
seimbang, pemanfaatan sarana yankes, tidak
merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat)
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan
1. Kegiatan intervensi pada Kelompok RT yang telah diintervensi baik dengan Jumlah kegiatan penyuluhan 100% Profil
Kelompok Rumah Tangga penyuluhan kelompok dan atau bentuk intervensi kelompok /bentuk intervensi lain Promkes
lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskemas pada rumah tangga melalui
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu Posyandu yang ada di wilayah
tertentu di Posyandu puskesmas selama 1 tahun dibagi (6
kali jumlah posyandu yang ada di
wilayah puskesmas) dikali 100 %
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / MTs, Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Profil
Institusi Pendidikan SLTA/MA, PT ) yang telah diintervensi baik dengan intervensi lain pada institusi Promkes
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya pendidikan yang dikaji PHBS
(dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di selama 1 tahun dibagi (2 kali
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah institusi pendidikan yang
dikaji PHBS) dikali 100 %
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan yang dimaksud adalah Balai Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Profil
Institusi Kesehatan Pengobatan, Polindes, Pustu dan Puskesmas yang intervensi lain pada institusi Promkes
telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau kesehatan yang dikaji PHBS selama
bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun ) 1 tahun dibagi (2 kali jumlah
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas institusi kesehatan yang dikaji
pada kurun waktu tertentu PHBS) dikali 100 %
4. Kegiatan intervensi pada TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah , warung Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Profil
TTU makan dan pasar yang telah diintervensi dengan intervensi lain pada TTU yang Promkes
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi
(dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di (2 kali jumlah TTU yang dikaji
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu PHBS) dikali 100 %
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, pabrik/ home Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Profil
Tempat Kerja industri ) yang telah diintervensi baik dengan intervensi lain pada tempat kerja Promkes
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya yang dikaji PHBS selama 1 tahun
(dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di dibagi (2 kali jumlah tempat kerja
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang dikaji PHBS) dikali 100 %
6. Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren yang telah diintervensi baik Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Profil
Pondok Pesantren dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi intervensi lain pada pondok Promkes
lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas pesantren yang dikaji PHBS selama
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun 1 tahun dibagi (2 kali jumlah
waktu tertentu pondok pesantren yang dikaji
PHBS) dikali 100 %. Catatan: tidak
dihitung sebagai pembagi bila
tidak ada Ponpes
2.1.1.3.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI Posyandu Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Jumlah Posyandu Purnama dan 72% Profil
( Purnama Mandiri ) Puskesmas dalam waktu 1 tahun Mandiri dibagi jumlah Posyandu Promkes
dikali 100%
2. Poskesdes beroperasi Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya , Jumlah Poskesdes beroperasi yang 97% Profil
dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas berstrata Madya, Purnama dan Promkes
Purnama dan Mandiri pada kurun waktu tertentu Mandiri dibagi jumlah Poskesdes
yang ada dikali 100%
3. Pembinaan Desa Siaga Pembinaan Desa Siaga oleh petugas Puskesmas Jumlah Desa Siaga yang dibina 100% Profil
minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan di wilayah dibagi jumlah total desa Siaga Promkes
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 %
2..Promosi kesehatan untuk Puskesmas memberikan Promosi program priotas Jumlah promosi program prioritas 100% Profil
program prioritas melalui melalui pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di luar melalui pemberdayaan kepada Promkes
pemberdayan masyarakat di gedung Puskesmas) minimal 12 (dua belas) kali masyarakat dalam kurun waktu satu
bidang kesehatan ( kegiatan dengan masing-masing durasi 120 menit dalam satu tahun dibagi jumlah promosi untuk
di luar gedung Puskesmas) tahun kepada masyarakat. pemberdayaan masyarakat 12 (dua
belas) kali kepada masyarakat di
satu wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun yang sama dikali
100 %
4. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan Pos Pembinaan Jumlah Posbindu PTM yang dibina 95%
perkembangan Posbindu Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) dibagi jumlah seluruh Posbindu
PTM oleh petugas Puskesmas selama 1(satu) tahun PTM dikali 100%
2.SAB yang memenuhi SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara Jumlah SAB yang di IS dan 84% Laporan
syarat kesehatan teknis sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori memenuhi syarat kesehatan dibagi Bulanan
resiko rendah dan sedang), sehingga aman untuk jumlah SAB yang di inspeksi
dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk Sanitasi dikali 100 %
kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3.Rumah Tangga yang RT yang memiliki akses terhadap SAB (mudah Jumlah RT yang memiliki akses 86% Laporan
memiliki akses terhadap mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB SAB dibagi jumlah RT yang ada Bulanan
SAB terdekat, tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari dikali 100 %
SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.TPM yang memenuhi TPM yang dari segi fisik (sanitasi) , penjamah, Jumlah TPM yang memenuhi 40% Laporan
syarat kesehatan kualitas makanan memenuhi syarat tidak berpotensi syarat kesehatan dibagi jumlah Tribulan
menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif TPM yang dibina dikali 100 %
kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti
hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene
sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
2.TTU yang memenuhi TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah TTU yang memenuhi syarat 61% Laporan
syarat kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara kesehatan dibagi jumlah TTU yang Tribulan
teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak dibina/yang diperiksa dikali 100 %
memiliki resiko negatif terhadap pengguna, petugas
dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2. Inspeksi Sanitasi PBL Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi 40% Laporan
terhadap sarana pasien PBL yang telah dikonseling jumlah pasien yang Bulanan
dikonseling/terindikasi PBL dikali Puskesmas
100%
3.Intervensi terhadap pasien Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan Jumlah pasien PBL 40% Laporan
PBL yang di IS terhadap faktor risiko PBL. menindaklanjuti dan atau ditindak Bulanan
lanjuti saran perbaikan terhadap Puskesmas
faktor risiko PBL dibagi jumlah IS
dikali 100%
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan
Masyarakat
1.Rumah Tangga memiliki RT yang memiliki akses jamban apabila KK Jumlah RT yang memiliki akses 85% Laporan
Akses terhadap jamban sehat tersebut dengan mudah dapat menjangkau dan jamban sehat dibagi jumlah Rumah Bulanan
memanfaatkan jamban terdekat.mengakses terhadap yang ada dikali 100 % Puskesmas
jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu 1 (satu) tahun
2.Desa/kelurahan yang Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah 60% Laporan
sudah ODF ada yang berperilaku buang air besar di ODF dibagi jumlah desa/kelurahan Bulanan
sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar di yang ada dikali 100 % STBM
tempat yang terpusat/jamban sehat pada kurun
waktu tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa
menciptakan 1 (satu) Desa ODF (Open Defecation
Free) setiap tahunnya
3.Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah kontaminasi ke Jumlah jamban yang memenuhi 65% Laporan
badan air, dapat mencegah kontak antara manusia syarat kesehatan dibagi jumlah Bulanan
dan tinja,, tinja di tempat yang tertutup, dapat jamban yang ada dikali 100 % STBM
mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit
akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan
sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang
kloset tidak berhubungan langsung dengan kotoran
(sistem leher angsa, ada septic tank dll)
4.Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan Jumlah Desa/ Kelurahan yang 75% Laporan
STBM di Puskesmas untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi dengan diberdayakan dibagi jumlah Desa/ Bulanan
metode pemicuan, penyuluhan, pembinaan, Kelurahan yang ada dikali 100 % STBM.
pemberdayaan lainnya, pembentukan jejaring, Permenkes RI
koordinasi dengan aparat desa, pembentukan No 3/ 2014
komite, pembentukan natural leader, MMD, tentang
penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) STBM
elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan
oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di
sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun,
mengelola air minum dan makanan yang aman,
mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah
cair rumah tangga dengan aman
Pelayanan antenatal
adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil
dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu:
a)Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
b) Ukur tekanan
darah; c) Nilai status
gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
d) Ukur tinggi puncak rahim
(fundus uteri); e)
Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ); f)
Skrining status imunisasi tetanus dan berikan
imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan;
g) Pemberian tablet tambah darah
minimal 90 tablet selama kehamilan;
h) Tes laboratorium: tes
kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin
(bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya
disesuaikan dengan trimester kehamilan.
i) Tatalaksana/penanganan
kasus sesuai kewenangan;
j) Temu wicara (konseling) (Standar Pelayanan
Minimal ke 1)
3.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan
tenaga kesehatan (Pn) oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kesehatan yang kompeten dibagi PWS-KIA
kebidanan pada kurun waktu tertentu (Standar sasaran ibu bersalin dikali 100%
Pelayanan Minimal ke 2)
3.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan
tenaga kesehatan di fasilitas oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kesehatan yang kompeten di PWS-KIA
kesehatan (Pf) kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan dibagi
kurun waktu tertentu jumlah sasaran ibu bersalin dikali
100%
4.Pelayanan Nifas oleh Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai Jumlah ibu nifas yang memperoleh 97% Laporan
tenaga kesehatan (KF) dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling 3 kali pelayanan nifas sesuai PWS-KIA
sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam pasca standar dibagi sasaran ibu bersalin
persalinan sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 dikali 100%
(empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari ke
29 sd hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000
IU 2 (dua) kali serta persiapan dan atau pemasangan
KB) pada kurun waktu tertentu
5.Penanganan komplikasi Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas 80% Laporan
kebidanan (PK) secara definitif (sampai selesai) di fasyankes dasar dengan komplikasi kebidanan yang PWS-KIA
dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Komplikasi mendapatkan pelayanan sampai
yang mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, selesai dibagi 20% sasaran ibu
hiperemisis gravidarum, perdarahan per vagina, hamil dikali 100%
hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu,
ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin,
partus macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi
dini/ persalinan prematur, kehamilan ganda dan
kasus non obstetri.
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh Jumlah neonatus umur 0-28 hari 100% Laporan PWS
Neonatus 0 - 28 hari (KN pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 yang memperoleh 3 kali pelayanan KIA
lengkap) (tiga) kali dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada kunjungan neonatal sesuai standar
6 – 48 jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 dibagi sasaran lahir hidup dikali
– 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 pada kurun 100%
waktu tertentu ( Standar Pelayanan Minimal ke 3)
3.Penanganan komplikasi Neonatus dengan komplikasi yang mendapat Jumlah neonatus dengan 80% Laporan
neonatus penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan komplikasi yang mendapat PWS-KIA
kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan penanganan sesuai standar dibagi
pada kurun waktu tertentu.Neonatal dengan 15% sasaran lahir hidup kali 100%
komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus,
hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat
Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan
kongenital, sindrom gangguan pernafasan maupun
termasuk klasifikasi kuning dan merah pada MTBM
.
4.Pelayanan kesehatan bayi Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna sesuai Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan 97% PWS-KIA
29 hari - 11 bulan standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) kali yang telah memperoleh 4 kali
pada umur 29 hari – 2 bulan; 1 (satu) kali pada pelayanan kesehatan sesuai standar
umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 bulan dibagi sasaran bayi dikali 100%
dan 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai
standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun
waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut
meliputi pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian
Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar lengkap,
SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
2. Pelayanan kesehatan Balita umur 0-59 bulan yang memperoleh Jumlah balita umur 0-59 bulan yang 100% Laporan
balita (0 - 59 bulan) pelayanan sesuai standar, meliputi penimbangan mendapat pelayanan kesehatan PWS-KIA
minimal 8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; balita sesuai standar dibagi sasaran
pengukuran panjang/ tinggi badan minimal 2 (dua) balita dikali 100%
kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian kapsul vitamin
A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan
pemberian Imunisasi dasar lengkap dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun. ( Standar Pelayanan Minimal
ke 4)
3. Pelayanan kesehatan Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang Jumlah anak umur 60-72 bulan 81% Laporan
Anak pra sekolah (60 - 72 memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi yang memperoleh pelayanan PWS-KIA
bulan) pemantauan pertumbuhan minimal 8 ( delapan) kali kesehatan sesuai standar dibagi
dalam 1 (satu) tahun; pemantauan perkembangan sasaran anak prasekolah dikali
minimal 2 (dua) kali dalam 1 ( satu) tahun pada 100%
kurun waktu tertentu.
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah sekolah setingkat 100% Laporan
SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/MTs/ SMPLB yang bulanan ARU
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis melaksanakan pemeriksanaan
penjaringan kesehatan Penjaringan dan Pemeriksaan Berkala) di wilayah penjaringan kesehatan dibagi
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . jumlah sekolah setingkat
SMP/MTs/ SMPLB yang ada
dikali 100%
3. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang Jumlah sekolah setingkat 92,5% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SMALB yang bulanan ARU
yang melaksanakan penjaringan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis melaksanakan pemeriksanaan
pemeriksaan penjaringan Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di penjaringan kesehatan dibagi
kesehatan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah sekolah setingkat
tertentu . SMA/MA/SMK/SMALB yang ada
dikali 100%
4.Pelayanan Kesehatan pada Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah murid kelas I setingkat 100% Laporan
Usia Pendidikan Dasar mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SD/MI/SDLB yang diperiksa bulanan ARU
kelas I setingkat penjaringan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis penjaringan kesehatan dibagi
SD/MI/SDLB Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di jumlah riil murid kelas I
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu SD/MI/SDLB dan setingkat dikali
tertentu . 100%
5.Pelayanan Kesehatan pada Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah murid kelas VII setingkat 100% Laporan
Usia Pendidikan Dasar kelas mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/ MTs/ SMPLB yang diperiksa bulanan ARU
VII setingkat penjaringan kesehatan (sesuai Petunujuk Teknis penjaringan kesehatan dibagi
SMP/MTs/SMPLB Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di jumlah riil murid kelas VII
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu setingkat SMP/ MTs/ SMPLB
tertentu . dikali 100%
6.Setiap anak pada usia Penjaringan kesehatan anak usia pendidikan dasar, Jumlah semua anak usia 100% Buku Rapor
pendidikan dasar minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang Kesehatanku
mendapatkan skrining dilakukan oleh Puskesmas. meliputi : ada di wilayah kerja di wilayah
kesehatan sesuai standar a) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat kabupaten/kota tersebut dalam
badan, tanda klinis anemia); b) kurun waktu satu tahun ajaran.
Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi
dan napas); c) Penilaian
kesehatan gigi dan mulut; d)
Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan
poster snellen; e) Penilaian
ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala;
( Standar Pelayanan Minimal ke 5)
7. Murid kelas X setingkat Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB Jumlah murid kelas X setingkat 92,5% Laporan
SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SMALB dan bulanan ARU
yang diperiksa penjaringan penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah setingkat yang diperiksa
kesehatan kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . penjaringan kesehatan dibagi
jumlah riil murid kelas X setingkat
SMA/SMK/SMALB dikali 100%
8.. Pelayanan kesehatan Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan yang Jumlah remaja yang sekolah dan 68% Laporan
remaja tidak sekolah yang mendapatkan pelayanan yang tidak sekolah yang mendapat bulanan ARU
kesehatan remaja berupa KIE ( Komunikasi, pelayanan kesehatan remaja berupa
Informasi dan edukasi) pelayanan medis dan skrining, pelayanan medis dan
konseling di wilayah kerja Puskesmas pada kurun konseling dibagi jumlah remaja
waktu tertentu . pada Badan Pusat Statistik (BPS)
dikali 100%
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali Jumlah peserta KB baru dibagi 10% LB3 USUB
menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka jumlah PUS dikali 100%
yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau
pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun
waktu tertentu .
3. Akseptor KB Drop Out Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan Jumlah peserta KB yang <3 ,5 % LB3 USUB
kontrasepsi (drop out) dalam 1 (satu) tahun kalender mengalami komplikasi dibagi
diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah KB aktif dikali 100%
tertentu .Kasus drop out tidak termasuk mereka yang Jumlah peserta KB yang drop out
ganti cara. dibagi jumlah peserta KB aktif
dikali 100 %.
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
< 3,5% = 100%;
3,5 - 4,5% = 75%; >4,5-
7,5%=50%; >7,5 -
10%=25% >10% = 0%
4. Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah peserta KB yang < 3 ,5 % LB3 USUB
komplikasi gangguan kesehatan dan mengarah pada keadaan mengalami komplikasi dibagi
patologis sebagai akibat dari proses tindakan/ jumlah KB aktif dikali 100%
pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang Jumlah peserta KB yang drop out
digunakan seperti perdarahan, infeksi/ abses, flour dibagi jumlah peserta KB aktif
albus patologis, perforasi, translokasi, hematoma, dikali 100 %.
tekanan darah meningkat, perubahan Hemoglobin, Catatan untuk kinerja
edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam periode Puskesmas:
1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta < 3,5% = 100%;
dihitung per metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP 3,5 - 4,5% = 75%;
dan MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun > 4,5-7,5%=50%; >
waktu tertentu 7,5 -10%=25% > 10%
= 0%
5. Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah peserta KB yang < 12,50% LB3 USUB
efek samping gangguan kesehatan mengarah pada keadaan mengalami efek samping KB dibagi
fisiologis, sebagai akibat dari proses tindakan/ Jumlah peserta KB aktif dikali 100
pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang %
digunakan spooting, amenore, pusing, sakit kepala, Catatan untuk kinerja
mual, muntah, perubahan berat badan, nyeri tempat Puskesmas:
insisi, erosi dan nyeri perut.Efek samping yang <12,5% = 100%;
terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender 12,5 -15% = 75%;
dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode IUD, >15-17,5%=50%;
implant, suntik, pil , MOP, MOW >17,5-20%=25% >20% =
0
6. PUS dengan 4 T ber KB PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia kurang Jumlah PUS 4T ber KB dibagi 80% LB3USUB,
dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 tahun, telah jumlah PUS dengan 4T dikali 100
memiliki anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang atau %
anak terakhir belum berusia 2 (dua) tahun yang
menjadi peserta KB di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
7. KB pasca persalinan PUS yang mulai menggunakan alat kontrasepsi Jumlah PUS yang mengikuti KB 60% LB3USUB
langsung sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari pasca persalinan dibagi jumlah
sesudah melahirkan di wilayah kerja Puskesmas persalinan dikali 100 %
pada kurun waktu tertentu
8. Ibu hamil yang diperiksa Ibu hamil yang melakukan ANC pertama Jumlah ibu hamil K1 yang 95% LAPORAN
HIV kali/kunjungan pertama ke Puskesmas ( K1) dan diperiksa HIV dibagi ibu hamil K1 PPIA
diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) di dikali 100 %
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1.Pemberian kapsul vitamin Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A Jumlah bayi umur 6-11 bulan 85% LB3-Gizi
A dosis tinggi pada bayi biru (100.000 IU) di wilayah kerja Puskesmas pada mendapat kapsul Vitamin A biru
umur 6-11 bulan kurun waktu tertentu pada kurun waktu tertentu (100.000 IU) dibagi jumlah bayi
umur 6-11 bulan yang ada dikali
100%
2.Pemberian kapsul vitamin Anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul Jumlah anak balita umur 12-59 85% LB3-Gizi
A dosis tinggi pada balita vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali pertahun di bulan mendapat kapsul vitamin A 2
umur 12-59 bulan 2 (dua) wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu ( dua) kali per tahun dibagi jumlah
kali setahun anak balita umur 12-59 bulan yang
ada di wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%
3.Pemberian 90 tablet Besi Ibu hamil yang selama kehamilannya mendapat 90 Jumlah ibu hamil dapat 90 95% LB3-Gizi
pada ibu hamil (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif di wilayah (sembilan puluh) tablet Besi
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu kumulatif dibagi jumlah sasaran
bumil di wilayah kerja Puskesmas
kerja dikali 100%
4.Pemberian Tablet Tambah Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 Jumlah remaja putri yang mendapat 25% LB3-Gizi
Darah pada Remaja Putri (satu) tablet tambah darah per minggu sepanjang 1 (satu) tablet tambah darah per
tahun di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun minggu dibagi jumlah remaja putri
waktu tertentu di suatu wilayah kerja dikali 100%
2. Ibu Hamil KEK yang Bumil KEK dengan LILA<23,5 cm yang Jumlah bumil KEK yang mendapat 80% LB3-Gizi
mendapat PMT-Pemulihan ditemukan dan mendapat PMT pemulihan di suatu PMT pemulihan dibagi jumlah
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu bumil KEK di wilayah kerja
Puskesams pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
3..Balita gizi buruk Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat Jumlah balita gizi buruk yang 100% LB3-Gizi
mendapat perawatan sesuai perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk di mendapat perawatan sesuai standar
standar tatalaksana gizi wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada kurun tatalaksana gizi buruk dibagi
buruk waktu tertentu. Balita gizi buruk yaitu balita yang jumlah balita gizi buruk yang
secara antropometri berdasarkan berat badan ditemukan dikali 100%
menurut tinggi badan kurang dari -3 SD ( menurut
Z-score)
2.Balita naik berat badannya Balita yang naik berat badannya sesuai dengan Jumlah balita yang naik berat 60% LB3-Gizi
(N/D) standar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun badannya sesuai dengan standar
waktu tertentu (N) dibagi jumlah balita yang naik
dan tidak naik berat badannya
(N+T) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu dikali
100%
3.Balita Bawah Garis Merah Balita yang grafik pertumbuhannya berada di bawah Jumlah balita yang grafik < 1,8% LB3-Gizi
(BGM) garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS) pada pertumbuhannya berada di bawah
kurun waktu tertentu garis merah pada KMS dibagi
jumlah balita yang ditimbang di
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali 100%
Catatan
untuk kinerja Puskesmas:
<1,8 % =
100%; 1,8 - 2 % =
75%; >2- 2,25 % =
50%; >2,25 - 2,5 %
= 25% > 2,5 % =
0%
4.Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi garam Jumlah rumah tangga yang 90% Survei
mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun mengkonsumsi garam
beryodium waktu tertentu beryodium.dibagi jumlah rumah
tanngga yang disurvei di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
5.Ibu Hamil Kurang Energi Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Lengan Jumlah ibu hamil dengan LiLA < 19,7% LB3-Gizi
Kronis (KEK) Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm di wilayah kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah
kerja Puskesams Puskesmas pada kurun waktu ibu hamil diukur LiLA dikali 100%
tertentu Catatan
untuk kinerja Puskesmas:
< 19,7= 100%
19,7 - 22,5%= 75% > 22,5 -
25%= 50% >
25 -27,5%= 25% > 27,5
-30%= 0%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan Bayi usia 6 bulan yang di beri ASI saja tanpa Jumlah bayi usia 6 bln mendapat 47% LB3-Gizi
mendapat ASI Eksklusif makanan/ cairan lain kecuali obat, vitamin dan ASI Eksklusif di suatu wilayah
mineral pada periode tertentu di bagi jumlah
bayi 0 - 6 bulan yang di periksa
7. Bayi yang baru lahir Proses menyusu di mulai secepatnya segera setelah Jumlah bayi baru lahir yang 47% LB3-Gizi
mendapat IMD (Inisiasi lahir,IMD di lakukan dg cara kontak kulitke kulit mendapat IMD di satu wilayah
Menyusu Dini ) bayi dgn ibunya segera setelah lahir dan pada periode tertentu di bagi jumlah
berlangsung minimal 1 jam seluruh bayi baru lahir di suatu
wilayah pada periode tertentu di
kalikan 100 %
8 Balita pendek (Stunting ) Keadaan balita gizi kurang yang diukur menurut Jumlah balita stunting di bagi < 25,2 LB3-Gizi dan
indeks panjang badan atau tinggi badan menurut dengan jumlah balita yang di bulan
umur kurang dari -2 standar deviasi (PB/U atau periksa dikali 100 % timbang
TB/U < -2 SD ) berdasarkan standar WHO Antro Catatan kinerja
2005 Puskesmas: < 25,2
= 100% 25.2 -
<30 = 75% 30 -
<35 = 50% 35 - <40
= 25% >40 =
0%
3. Penggunaan Zinc pada Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc di Jumlah penderita diare balita yang 100%
balita diare wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diberi tablet Zinc dibagi jumlah
penderita diare balita dikali 100 %
4. Pelaksanaan kegiatan LROA aktif bila melakukan minimal 2 ( dua) dari 6 Kegiatan LROA secara terus 100% Form 13 A,
Layanan Rehidrasi Oral kegiatan LRO, yaitu 1. menerus dalam 3 bulan terakhir 13 B
Aktif (LROA) Layanan konseling rehidrasi diare/promosi upaya dalam periode pelaporan tahun ( Register
rehidrasi oral dan pemberian Zinc berjalan harian LROA
2. Tata laksana diare dan Laporan
3. Sosialisasi dan peningkatan bulanan
kapasitas masyarakat tentang diare dan upaya LROA)
pencegahan dan penanggulangannya
4. Pemberian pelayanan
penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai
sedang 5.Observasi
penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai
sedang paling sedikit 3 ( tiga) jam
6.Mengajarkan pada orang
tua/pengasuh/keluarganya cara penyiapan oralit dan
banyak oralit yang harus diminum
2.1.5.3.Kusta
1. Pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah Jumlah kontak dari kasus Kusta 80% Register
kasus Kusta baru lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita baru yang diperiksa dalam 1 (satu) kohort PB
Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah tahun dibagi jumlah kontak dari dan MB
kontak yang ada disekitar penderita sejumlah 25 kasus Kusta baru seluruhnya dikali
orang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu 100%
tertentu
2. Kasus Kusta yang Penderita Kusta yang diperiksa Pemeriksaan Fungsi Jumlah penderita Kusta yang 95% Register
dilakukan PFS secara rutin Syaraf (PFS) yang masih berobat secara rutin (12 diperiksa PFS dalam 1 tahun kohort PB
kali untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk secara rutin dibagi jumlah seluruh dan MB
PB/Pauci Basiler) diantara seluruh penderita dalam penderita dalam 1 tahun dikali 100
1 (satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas pada %
kurun waktu tertentu Catatan: tidak dihitung sebagai
pembagi bila tidak ada kasus kusta
3. RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila penderita baru Jumlah penderita baru PB 1 (satu) 90% Register
tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MB 2 tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) kohort PB
(dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tahun sebelumnya menyelesaikan dan MB
tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun pengobatan tepat waktu dibagi
waktu tertentu jumlah penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB 2 (dua)
tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan dikali 100%
4. Penderita baru pasca Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun sebelumnya) Jumlah penderita baru PB dan MB 97% Register
pengobatan dengan score dan tipe MB (dari 2 tahun sebelumnya) yang yang menyelesaikan pengobatan kohort PB
kecacatannya tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score tepat waktu dengan score dan MB
bertambah atau tetap kecacatan yang tidak bertambah/ tetap dari total kecacatannya tidak bertambah /
penderita baru tipe PB dan MB di wilayah kerja tetap dibagi jumlah penderita baru
Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang memulai Multi Drug Therapi
(MDT) pada period kohort yang
sama dikali 100%
5. Kasus defaulter Kusta Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak Jumlah kasus PB / MB yang tidak 5% Register
menyelesaikan pengobatan tepat waktu, meliputi menyelesaikan pengobatan tepat kohort PB
penderita PB tidak ambil obat lebih dari 3 (tiga) waktu dibagi jumlah kasus baru dan MB
bulan, MB tidak ambil obat lebih dari 6 (enam) PB/MB yang mendapat pengobatan
bulan, diantara kasus baru yang mendapat pada periode yang sama dikalikan
pengobatan pada periode 1 (satu) tahun. 100%
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
<5% = 100%;
5 - 7,5% = 75%;
>7,5-10%=50%;
>10 -15%=25% >15% =
0%
6. Proporsi tenaga kesehatan Prosentase tenaga kesehatan yang ada telah Jumlah tenaga kesehatan telah 95%
Kusta tersosialisasi tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga mendapat sosialisasi kusta dibagi
kesehatan yang ada jumlah seluruh tenaga kesehatan
dikali 100%
7. Kader kesehatan Kusta Kader kesehatan yang telah tersosialisasi Program Jumlah kader kesehatan telah 95%
tersosialisasi P2 Kusta terutama untuk membantu penemuan mendapat sosialisasi kusta dibagi
suspect Kusta di wilayah kerja Puskesmas pada jumlah seluruh kader kesehatan
kurun waktu tertentu dikali 100% Catatan: bila tidak
ada kasus kusta tidak dianggap
sebagai pembagi
8. SD/ MI telah dilakukan SD/ MI yang ada Kusta telah dilakukan screening Jumlah SD / MI telah dilakukan 100%
screening Kusta Kusta pada kurun waktu tertentu screening Kusta dibagi jumlah
seluruh SD / MI dikali 100%
2. Penemuan terduga kasus Terduga TB adalah semua orang yang mempunyai Terduga TB adalah jumlah kasus 100% (TB 07, TB
TB gejala utama batuk berdahak atau batuk miniml 2 TB BTA positif tahun 2017 dibagi 07 bdan TB
minggu diperiksa dahaknya. Standar Pelayanan (jumlah semua kasus TB yang 07)
Minimal 11 dilaporkan tahun 2017 dikali 10)
3. Angka Keberhasilan Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan Jumlah semua kasus TB yang 90% TB 08 SITT
pengobatan semua kasus TB pengobatan lengkap di antara semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap online
( Success Rate/SR) diobati, dicatat dan dilaporkan di SITT online dibagi jumlah semua kasus TB
yang diobati, dicatat dan dilaporkan
2. Orang yang beresiko Setiap orang yang beresiko terinfeksi HIV ( ibu Jumlah orang yang beresiko 100% Data dari
terinfeksi HIV mendapatkan hmil, TB, pasien Infeksi Menular Sexual (IMS), terinfeksi HIV dibagi Jumlah orang SIHA ( Sistim
pemeriksaan HIV waria, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) , beresiko terinfeksi HIV yang Informasi
pengguna napza mendapatkan pemeriksaan HIV mendapatkan pemeriksaan HIV HIV AIDS)
oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di sesuai standar di Puskesmas dan
Puskesmas dan jaringannya serta lapas/rutan jaringannya dalam kurun waktu 1
narkotika ( Standar Pelayanan Minimal ke 12) tahun dikali 100%
2.1.5.7. Malaria
1. Penderita Malaria yang Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan Darah Jumlah kasus klinis Malaria yang 100%
dilakukan pemeriksaan SD (SD) nya secara laboratorium di wilayah kerja diperiksa SD nya secara
Puskesmas pada kurun waktu tertentu laboratorium dibagi jumlah kasus
Malaria dikali100%
Catatan: tidak
dihitung sebagai pembagi bila
tidak ada kasus malaria
2. Penderita positif Malaria Penderita Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan Jumlah penderita Malaria yang 100%
yang diobati sesuai standar laboratorium, yang dalam sediaan darahnya terdapat mendapat pengobatan ACT sesuai
(ACT) Plasmodium baik Plasmodium Falciparum, Vivax jenis Plasmodium dibagi jumlah
dikali atau campuran yang mendapat pengobatan kasus Malaria dikali 100 %
Artesunat Combination Therapi (ACT) dan dosis
pengobatan sesuai jenis Plasmodium di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3. Penderita positif Malaria Kasus Malaria yang dilakukan follow up Jumlah kasus Malaria yang telah 100% Register
yang di follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai dilakukan follow up pengobatannya penderita,
hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif di pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai register
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu hasil pemeriksaan laboratoriumnya laboratorium
negatif dibagi jumlah kasus
Malaria dikali 100 %
2. Vaksinasi terhadap kasus Kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan Jumlah kasus gigitan HPR 100%
gigitan HPR yang vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas pada kurun terindikasi yang mendapatkan
berindikasi waktu tertentu vaksinasi dibagi jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi dikali
100% Catatan: tidak
dihitung sebagai pembagi bila
tidak ada kasus rabies
2. UCI desa UCI (Univercal Coverage Immunization) desa Jumlah bayi IDL dibagi jumlah 95% Kohort bayi
adalah kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi bayi lahir hidup dikali 100 %
yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi
dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas selama
kurun waktu tertentu.
3. Imunisasi Lanjutan Imunisasi Lanjutan Baduta : Imunisasi yang Jumlah baduta yang mendapat 80%
Baduta ( usia 18 sd 24 dierikan kepada bayi dibawah usia dua tahun dengan Imunisasi DPTHB-Hib dan MR
bulan) pemberian imunisasi DPT-HB-Hib dan MR pada dibagi julah baduta dikali 100%
usia 18 bulan sampai dengan < 24 bulan
4. Imunisasi DT pada anak Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Tetanus) pada Jumlah murid SD/MI klas I yang 98% Laporan
kelas 1 SD anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas mendpt DT dibagi jumlah murid imunisasi
pada kurun waktu tertentu SD/MI kelas I yang ada dikali 100 (BIAS)
%
5. Imunisasi Campak pada Hasil cakupan imunisasi campak pada anak SD/MI Jumlah murid SD/MI klas I yang 98% Laporan
anak kelas 1 SD kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun mendpt campak dibagi jumlah imunisasi
waktu tertentu murid SD/MI kelas I yang ada (BIAS)
dikali 100 %
6. Imunisasi TT pada anak Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Toxoid) pada Jumlah murid SD/ MI kelas 2 dan 3 98% Laporan
SD kelas 2 dan 3 anak SD/MI kelas 2 dan 3 di wilayah kerja yang mendpt TT dibagi jumlah imunisasi TT
Puskesmas pada kurun waktu tertentu murid SD/MI kelas 1 dan 2 yang
ada dikali 100 %
7. Imunisasi TT5 pada WUS Hasil cakupan penapisan dan imunisasi TT pada Jumlah WUS yang status TT 5 85% Laporan
(15-49 th) WUS (Wanita Usia Subur) umur 15-49 tahun dibagi Jumlah WUS tahun yang imunisasi TT
dengan status TT5 (Imunisasi TT ke 5) di wilayah sama dikali 100 %
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
8. Imunisasi TT2 plus bumil Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu hamil usia 15- Jumlah bumil yang status (T2 + T3 85% Kohort ibu
(15-49 th) 49 tahun dengan status T2 ( Vaksin TT atau Td + T4 +T 5) dibagi jumlah bumil dan Laporan
kedua) ditambah T3 ditambah T4 ditambah T5 di tahun yang sama dikali 100 % Imunisasi TT
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
9. Pemantauan suhu lemari Pencatatan suhu lemari es penyimpanan vaksin 2 Jumlah bulan pemantauan (grafik) 100% Buku grafik
es vaksin (dua) kali sehari pagi dan siang pada buku grafik suhu lemari es pagi dan sore tiap suhu per
suhu di Puskesmas pada kurun waktu tertentu hari (lengkap harinya) dibagi lemari es
jumlah bulan dalam setahun (12
bulan) dikali 100 %
10. Ketersediaan catatan stok Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai dengan Pengisian buku Stok dibagi 12 100% Buku stok
vaksin kebutuhan maksimum minimum ditunjukkan bulan dikali 100 % vaksin
dengan pengisian buku stock vaksin di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
11. Laporan KIPI Zero Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Kejadian Jumlah Laporan KIPI Non Serius 90% Laporan KIPI
reporting / KIPI Non serius Ikutan Paska Imunisasi) non serius yang lengkap di dibagi jumlah Lap 12 bulan dikali
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 100 %
8. Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Jumlah Desa/ Kelurahan yang 100% Laporan
mengalami KLB Biasa (KLB) yang laporan Wabah (W1) nya mengalami KLB dan ditanggulangi KLB/ W1
ditanggulangi dalam waktu diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu kurang dalam waktu kurang dari 24 (dua
kurang dari 24 (dua puluh dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas dan puluh empat) jam dibagi jumlah
empat) jam atau Kabupaten/Kota dan atau Provinsi. Desa/ Kelurahan yang mengalami
KLB dikali 100 %
2. Sekolah yang ada di Semua sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Jumlah sekolah yang ada di wilayah 50% Laporan
wilayah Puskesmas melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ( PP Puskesmas melaksanakan KTR verifikasi
melaksanakan KTR no 109 Tahun 2012 tentang KTR) dibagi jumlah sekolah di wilayah sekolah KTR
Puskesmas dikali 100% 2 kali setahun
3. Setiap warga negara Skrining kesehatan usia 15 - 59 tahun dilakukan di Jumlah penduduk usia 15 - 59 100% Layanan
Indonesia usia 15 - 59 tahun Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan tahun yang mendapat pelayanan puskesmas
mendapatkan skrining kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan skrining kesehatan sesuai standar dan
kesehatan sesuai standar pemerintah daerah minimal 1 tahun sekali dibagi jumlah penduduk usia 15 - jaringannya
meliputi : 1. Pemeriksaan Indek 59 tahun di wilayah kerja
Masa Tubuh ( IMT) dan lingkar perut puskesmas dikali 100%
2.Pemeriksaan tekanan darah
3. Pemeriksaan gula darah bagi usia ≥
40 tahun dan ≥ 15 tahun dengan obesitas
4. Wawancara dengan SRQ
20 ( 20 Self Reporting Questionnare)
5. Pemeriksaan tajam penglihatan 6.
Pemeriksaan tajam pendengaran 7.
Pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
(IVA) dan Pemeriksaan Payudara Klinis oleh
Petugas Kesehatan (SADANIS) bagi wanita usia 30
- 59 tahun.. ( Standar Pelayanan Minimal Ke 6)
PERHITUNGAN SASARAN TARGET PROGRAM GIZI
PUSKESMAS PANEKAN BULAN JANUARI 2019
MENGETAHUI
KEPALA PUSKESMAS PANEKAN PJ UKM ESSENSIAL
7 8 9 10 11 12 13
316 632
2156 4313
57 57 57 57 57 57 689
398 398
9 9 9 8 8 8 105
7 7 7 7 7 7 87
7 7 7 7 7 7 84
398
13 13 13 13 13 13 156
22 45
29 29 29 29 29 29 349
726 1453
Sunarsih,Amd Keb
NIP 19760522 200604 2 019
MONITORING KINERJA BULANAN BULAN JANUARI 2019
UPT PUSKESMAS PANEKAN
Kegiatan Pelayanan Gizi Masyarakat
Sub Kegiatan :
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
Jml Penddk/ Sas. Capaian
No Desa / Kelurahan % Kom
KK/Sarana lain Target Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Spt Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7
1 Desa Terung 22 3.5% 22 0 0
2 Desa Cepoko 37 5.8% 37 0 0
3 Desa Milangasri 58 9.2% 58 0 0
4 Desa Wates 28 4.4% 28 0 0
5 Kelurahan Panekan 55 8.7% 55 0 0
6 Desa Manjung 23 3.6% 23 0 0
7 Desa Tanjungsari 15 2.4% 16 0 0
8 Desa Sumberdodol 43 6.7% 43 0 0
9 Desa Tapak 27 4.3% 27 0 0
10 Desa Sukowidi 27 4.3% 27 0 0
11 Desa Bedagung 19 3.0% 19 0 0
12 Desa Ngiliran 45 7.1% 45 0 0
13 Desa Jabung 39 6.2% 39 0 0
14 Desa Rejomulyo 32 5.1% 32 0 0
15 Desa Turi 55 8.7% 55 0 0
16 Desa Sidowayah 63 10.0% 63 0 0
17 Desa Banjarrejo 43 6.9% 43 0 0
Analisa Data : Tidak ada kesenjangan pencapaian pemberian vit A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan pada bulan maret 2019 di puskesmas panekan
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data : Tidak ada kesenjangan pencapaian pemberian vit A dosis tinggi pada Balita umur 12-59 bulan dua kali setahun pada bulan maret 2019 di puskesmas panekan
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data : Rendahnya pencapaian Pemberian 90 tablet besi pada ibu hamil pada bulan Maret 2019 di 14 desa yang ada di Puskesmas Panekan Dengan kesenjangan - 8.6%
Rencana Tindak Lanjut : Melakukan validasi data setiap bulan dengan KIA (Ibu) terkait sasaran ibu hamil K4, Mempersiapkan logistik Tablet Tambah darah sesuai perencanaan
Capaian Komulatif s/d Tribulan 2
Desa Target TB 1 Cak. ∑
Desa Terung 50.0% 13.7% -36.3% 3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
Desa Cepoko 50.0% 9.4% -40.6%
Desa Terung
Desa Milangasri 50.0% 10.7% -39.3% Desa Banjarrejo Desa Cepoko
Desa Wates 50.0% 0.0% -50.0% 50.0%
Desa Sidowayah Desa Milangasri
Kelurahan Panekan 50.0% 4.6% -45.4%
Desa Manjung 50.0% 7.5% -42.5%
Desa Turi Desa Wates
Desa Tanjungsari 50.0% 17.5% -32.5%
Desa Sumberdodol 50.0% 20.5% -29.5% Target
Desa Tapak 50.0% 7.3% -42.7% Desa Rejomulyo Kelurahan Panekan Capaian
Desa Sukowidi 50.0% 9.0% -41.0% 0.0%
Desa Bedagung 50.0% 16.8% -33.2%
Desa Ngiliran 50.0% 2.1% -47.9% Desa Jabung Desa Manjung
Desa Jabung 50.0% 8.8% -41.2%
Desa Rejomulyo 50.0% 3.6% -46.4% Desa Ngiliran Desa Tanjungsari
Desa Turi 50.0% 9.4% -40.6%
Desa Sidowayah 50.0% 2.9% -47.1% Desa Bedagung Desa Sumberdodol
50.0% 5.3% -44.7% Desa Sukowidi Desa Tapak
Desa Banjarrejo
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
rkait sasaran ibu hamil K4, Mempersiapkan logistik Tablet Tambah darah sesuai perencanaan
MONITORING KINERJA BULANAN BULAN JANUARI 2019
UPT PUSKESMAS PANEKAN
Kegiatan Pelayanan Gizi Masyarakat
Sub Kegiatan :
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
Jml Penddk/ Sas. Capaian
No Desa / Kelurahan % Kom
KK/Sarana lain Target Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Spt Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7
1 SMP N 1 Panekan 282 21.3% 85 0 0
2 SMP N 2 Panekan 130 9.8% 39 0 0
3 SMP Muhamadiyah 3 0.2% 11 0 0
4 MTSN 5 Magetan 521 39.3% 156 0 0
5 SMA Muhamadiyah 27 2.0% 17 0 0
6 MAN 3 Magetan 363 27.4% 109 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
Analisa Data :
Penyebab Masalah :
. .
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
40.0%
20.0%
an Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
Target
Capaian
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
50.0%
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
50.0%
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
Target
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
Capaian
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
50.0% Target
Capaian
n Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
100.0%
50.0%
ian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 0.0% 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
Target
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil Capaian
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANEKAN
Jl. Raya Magetan - Panekan No. 08 Kec. Panekan 63352
Telp. 0351- 892445 email.panekan.pusk@gmail.com
MAGETAN
aaaaaaaaaaaaaaaaaaa 25-Jan 25-Jan Balai Balai 30 Org 25 Org Wikhdatul Wikhdatul Baik, Jml Koord. Dgn PJ
aaaaaaaaaaaaaaaaaa Desa Desa peserta tak desa untuk
Pendem Pendem lengkap Kapastia hadir
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANEKAN
Jl. Raya Magetan - Panekan No. 08 Kec. Panekan 63352
Telp. 0351- 892445 email.panekan.pusk@gmail.com
MAGETAN
I. LATAR BELAKANG
- Narasikan
V. PENUTUP
- Narasikan
III. ANALISA PERMASALAHAN
7
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANEKAN
Jl. Raya Magetan - Panekan No. 08 Kec. Panekan 63352
Telp. 0351- 892445 email.panekan.pusk@gmail.com
MAGETAN
No MASALAH RENCANA TIDAK LANJUT PELAKSANAAN TINDAK LANJUT MONITORING TINDAK LANJUT EVALUASI KEBERHASILAN KETERANGAN
TINDAK LANJUT
1 2 3 4 5 6 7
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANEKAN
Jl. Raya Magetan - Panekan No. 08 Kec. Panekan 63352
Telp. 0351- 892445 email.panekan.pusk@gmail.com
MAGETAN
Panekan, Tgl.
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Panekan Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program
TANGGAL PELAKSANAAN
23 24 25 26 27 28 29 30 31
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANEKAN
Jl. Raya Magetan - Panekan No. 08 Kec. Panekan 63352
Telp. 0351- 892445 email.panekan.pusk@gmail.com
MAGETAN
No MASALAH ANALISA MASALAH RENCANA PERBAIKAN PELAKSANAAN HASIL-2 YG TINDAK LANJUT KETERANGAN
PERBAIKAN DICAPAI
( PLAN ) ( DO ) ( CHECK ) ( ACTION )
1 2 3 4 5 6 7 8