we
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ee KLINIK UTAMA BUNDA AULIA
2015
JL, MENARA AIR NO. 30 BELO LAUT, MENTOK BANGKA BARAT
SOP ALUR PELAYANAN PASIEN_
‘Referensi
Sm
Klinik Utama
Bunda Aulia No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2
Ditetapkan Oleh: \ggung Jawab Klinik
|Standar Prosedur Tanggal Terbit 07 Ut ‘Bynda Aulia
lOperasional (SPO) Oktober 2015
dr. Mamorarika, Sp. Og
Proses urutan pelayanan pasien di Klinik Utama Bunda Aulia sesuai
Pengertian 'kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan yang
berlaku
Tujuan Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan paham
{terhadap tahapan dan prosedur pelayanan Klinis
TPeraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014}
tentang Klinik
3.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Dipindal dengan CamscannerProsedur
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk
mengambil nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di
Tuang tunggu
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku
rekam medis (bila pasien baru) atau menyiapkan rekam
medis bila pasien lama
4. Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien
5. Bila diperlukan pasien melakukan pemerikaan
laboratorium sederhana
6. Berdasarkan pemeriksaan, dokter_menentukan diagnosa
medis dan perawat menetukan diagnosa keperawatan prioritas
7. Dokter memberikan terapi atau resep obat
diperlukan tidak tersedia) dan berkolabo
memberikan edukasi_keschatan kepada pasien dan keluarga
8. Dokter atau perawat memberikan obat kepada pasien atau
keluarga dan menjelaskan _prosedur mengkonsumsinya.
9. Jika kondisi pasien membutuhkan fasilitas khusus atau tidak
dapat ditangani di Klinik Islam Sulthan,
(e
/Standar Prosedur
|Operasional (SPO)
_|
Unit terkait
Ditetapkan Oleh/Peninggung Jawab Klinik
Tanggal Terbit 07 I
Oktober 2015
dr. Mamorarika, Sp. OG
dokter akan menyiapkan resume medis dan merujuk
pasien
Klinik Utama Bunda Aulia
Dokumen terkait
- Kartu status pasien
- Buku Register
- Bukurekam medis
Dipindal dengan Camscannernik Utama,
Bunda Aulia
‘SOP PENDAFTARAN PASIE
‘No. Dokumen_ No.Revisi Halaman: 1/1
/Standar Prosedur
lOperasional (SPO)
—
izgung Jawab Klinik
Ditetapkan Oleh:
ut ida Aulia
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Pengertian
Proses awal bagi pasien yang akan mendapatkan layanan
/keschatan di Klinik Utama Bunda Aulia
Tujuan
Sebagai acuan dalam menertibkan urutan pelayanan dan memudabkan
lmendapatkan informasi rekam medis bagi
selurub fasilitas pelayanan
“|i, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
IPedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrast
|Pemerintahan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
[Tahun 2014 tentang Klinik
Prosedur
I3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 |
il
7 Patugas pendaffaran meminta pasien yang datang untuk mengamb
nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu.
I>. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
Imendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku rekam
Imedis dan buku register
/4. Pasien dibuatkan kartu kontrol dan Kartu status pasien
Is. Dokter atau perawat menanyakan keluban pasien
16. Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien
7, Dokter atau perawat menuliskan hasil pengkajian pasien di
buku status
Is. Kartu status akan disimpan Kembali sesuai dengan nomor
jindex
Klinik Utama Bunda Aulia
Dipindal dengan CamscannerSOP PEMERIKSAAN FISIK
Klinik Utama
Bunda Aulia
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tanggal Terbit 07 Oktober
2015
PengertianJPemeriksaantubuh pasien secara kescluruhan atau hanya bagian
tertentu yang dianggap perlu
Tyjuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemerikeaan fisik
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
}Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
; _ |?: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
Referensifrentang Klinik
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
t Tnformed Consent
[2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
|4. Cuci Tangan
5. Pemeriksaan Umum
la. Kesadaran
b.
16.
Prosedur
Dipindal dengan CamscannerKlinik Utama Bunda Aulia
Dipindal dengan Camscanner=
‘Standar Prosedur
Operasional (SPO)
‘SOP PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK
Tanggal Terbit 07 Oktober
2015
Pengertian
Referensi
|[Syok ‘Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang ditandai
Jdengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran
lpemafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan
ISebagai Pedoman Kerja bagi Dokter/Perawat dalam melakukan pelayanan penanganan
ISyok Anafilaktik.
T. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
|2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Ktinik
|3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Dipindl dengen CamscannerDipindl dengen CamscannerKumk Utama
Bunda Aulia
‘SOP PENATALAKSANAAN HEACTING
No. Dokumen
‘Standar Prosedur
Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Pengertian
Tyjuan
/Heacting adalah penjahitan luka terbuka
|Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup
loleh jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan
Referensi
Prosedur
iT. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
lPemerintahan
>. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
5, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
/Persiapan Peralatan
1. Handscoen
2. Duk Lubang stril
5. Kasasterl
4. Lidokain steri
5. Spuit 3 cc
16. Betadine
17. Alcohol 70%
18, Benang Silk Kulit
9, Benang Catgut
10. Bak instrumen steril beris :
la. Pinset chirugis d. Nalvouder
lb. Pinset anatomi ¢, Jarum Kulit
Jc. Klem arteri kel f: Gunting
12. Cairan NaCl
13. Cairan H,0; hodrogen peroksida
Prosedur
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien .
(informed concern) naan ene
12. Cuci tangan dan memakai handscoen
|3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan in
|Apabila kotor siram dengan H202 dengan cairan NaCl.
Dipindal dengan Camscanner4. Olesi dacrah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi +2 cc disekitar
pingiran Iuka tunggu 5 menit kemudian Anastesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luika dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah yang
terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil dengan
pinset anatomi
9, Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir fuka
dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Lalu tutup dengan
kasa steril dan verband.
10, Bersihkan daerah bekas luka
11, Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapihkan alat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah Iuka)
Unit terkait Klinik Utama Bunda Aulia
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis
Dipindal dengan Camscanner‘SOP PENATALAKSANAAN ANESTESI LOKAL
Bunda Aulia No, Dokumen
Tanggal Terbit 07 Oktober
2015
Pengertian [Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang mampu
Imenghambat konduksi syaraf
Tyjuan [Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh ketika
dilakukan tindakan pembedahan atau heacting
T, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
IPenyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
nn
Is. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
IKesehatan
‘I. Pasien masuk ke dalam ruangan tindakan
l2. Setelah pasien mengisi dan menandatangani lembar informed consecnt
lpetugas menyiapkan alat, diantaranya: spuit 3/5 cc, Lidokain 1%, Kassa sterile,
Ibetadine dan sarung tangan,
I3. Dokter atau perawat memberi tahu pasien akan dilakukan penyuntikan
luntuk mengurangi rasa sakit saat tindakan panjahitan atau pembedahan minor
llainnya
4. Dokter atau perawat Cuci tangan terlebih dahulu kemudian
|menggunakan sarung tangan, Bersihkan area yang akan dilakukan tindakan dengan
Prosedur —_|kassa sterile dan betadine.
|S. Pasang doek atau kain steril untuk memperkecil ruang tindakan.
6. Masukkan jarum pada ujung laserasi atau luka dan dorong masuk kearah bawah|
lantara mukosa dan kulit sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum jahitnya akan
|masuk atau keluar
|7. Aspirasi dan kemudian injeksikan anastesi tersebut sambil menarik
ae titik dimana jarum masuk, Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka
setelah spuit dimasukkan i dale ian ditaril il di
eared sampai dalam kemudian ditarik sambil. disemprotkan
pertain vinjeks ten oe
Dipindal dengan Camscanner9. Ulangi proses penusukan jarum pada ujung luka disebelahnya, sehingga
seluruh daerah kemungkinan akan dijahit sudah dianastesi.
10. Tunggu beberapa lama dan sambil melakukan penekanan dengan gas pada
luka
11, Tanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak
12. Jika pasien merasa nyeri jangan dulu melakukan penjahitan
13. jika pasien sudah tidak merasa nyeri,lakukan penjahitan luka atau tindakan
|pembedahan minor lainnya
Klinik Utama Bunda Aulia
Dokumen
Dipindal dengan Camscanneree
SOP PENATALAKSANAAN PEMASANGAN INFUS_
No, Dokument
Klinik Utama
Bunda Aulia
Seared (Seon Teena
Operasional (SPO) ‘anggal Terbit
PO) Ottober 2015
dr. Mafhorarika, Sp. OG
Pemasangan cairan atau obat Iangsung ke dalam pembuluh darah
Pengertian jena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan
—linfinse Pee |
Tyjuan [Untuk memenuhi Kebutuhan cairan dan memberikan obat
llangsung melalui vena pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
/Penyusunan Standar Operasional = Prosedur Administrasi Pemerintahan
. |2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
Referensi_ [9014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
IKesehatan
‘1. Persiapan alat
la. Standard infuse f, Gunting
lb. Cairan infuse g. Plester
Jc. Handscoon hh. Pengalas
ld. Kapas alcohol i, Bengkok
je. Gaas Bethadine
12. Persiapan pasien
Ja. Pasien diberi penjelasan
Jb. Perawat cuci tangan
Ic. Bawa alat kedekat pasien
ld. Cek dan pasang cairan yang akan diberikan, gantungkan di standard
Prosedur {infuse
le. Pasang pengalas
3. Pelaksanaan
Ja. Cuci tangan
lb. Siapkan area yang akan dipasang
jc. Tekan vena yang akan ditusuk
=
|. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter $ — 10 cm
. Tusukkan jarum / abocath pada vena yang telah ditentukan
}: Tutup bagian yang dtusuk dengan gas ethadine, fiksasi yang kuat
jg. Atur tetesan infuse sesuai program pengobatan
fb. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
Dipindal dengan Camscanneri. Rapihkan Pasien,bereskan —alat-alat___kemudian — mencuci
tangan
Klinik Utama Bunda Aulia
~ Kartu status pasien
- Buku Register
~ Buku rekam medis
Unit terkait
Dipindal dengan CamscannerKlinikUtama_
Bunda Aulia
standar Prosedur
lOperasional (SPO)
Pengertian
Tyjuan
|__$___———
SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT DENGAN STIK_
No. Dokumen Halaman: 1/1
Ditetapkan Oleh: Penfnggung Jawab Klinik Bunda
ih
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
dr. Mafforarika, Sp. Og
Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan
Jpengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan sebagai data
Jdalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta,
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
IPenyusunan Standar ~Operasional _Prosedur Administrasi Pemerintahan|
|2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
|Kesehatan
1. Alat
‘Multi Check Pemeriksaan asam urat
Blood lancet
Kapas alcohol
Tisu
Strip asam urat
}2. Langkah-langkah
Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Petugas mencuci tangan
Dekatkan alat dengan pasien
Pastikan alat bisa digunakan
Pasang strip asam urat pada alat
Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
‘Menusukkan lancet dijari tangan pasien
Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang pada alat
Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
‘Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
PRS SP
=SSR RP ES SP
Unit terkait
‘Klinik Utama Bunda Aulia
‘Dokumen terkait
~ Kartu status pasien
~ Buku Register
= Buku rekam medis
Dipindal dengan CamscannerSOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK_
No. Dokumen. No.Revisi Halaman: 1/1
. Ditetapkan Oleh: Pen: Jawab Klinik Utama
‘Standar Prosedur ‘Tanggal Terbit 07 Bi i
|Operasional (SPO) Oktober 2015
dr. Mafnorarika, Sp. OG
[Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh
|dengan pengambilan sampel darah perifer
Tujuan |dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
1.
|Penyusunan Standar
Referensi 12014 tentang Klinik
Kesehatan
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan sebagai data
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
i. Alat
la. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
lb. Blood lancet
lc. Kapas alcohol
ld. Tisu
le. Strip Gula Darah
}2. Langkah-langkah
Prosedur
FRPP aS SP
Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Petugas mencuci tangan
Dekatkan alat dengan pasien
Pastikan alat bisa digunakan
Pasang strip Gula Darah pada alat
Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
‘Menusukkkan lancet dijari tangan pasien
‘Memasuikkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang pada alat
‘Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Dipindal dengan CamscannerSOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK
‘Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
[Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan
Ipengambilan sampel darah perifer
[Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan sebagai data
dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
11. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar ~—Operasional __Prosedur Administrasi Pemerintahan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
13, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
|Kesehatan.
1. Alat
la. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
lb. Blood lancet
lc. Kapas alcohol
ld. Tisu
le. Strip Kolesterol
12, Langkah-langkah /
. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Petugas mencuci tangan
Dekatkan alat dengan pasien
Pastikan alat bisa digunakan
Pasang strip Kolesterol pada alat
Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
‘Menusukkan lancet dijari tanga pasion
‘Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah tat
Menutup area penusukan dengan kapas alkohol ‘erpasang pada
| Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
FER PSS SF
Dipindl dengan Camscannerie
Klinik Utama
Bunda Aulia
standar Prosedur
loperasional (SPO)
SOP SURAT KETERANGAN SEHAT
No,
ani
Ky
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Pengertian
Tujuan
Referensi
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Prosedur
Unit terkait
Dokumen terkait | - Arsip surat keluar
Blanko surat keterangan sehat
- Buku Register
=
2
T. Petugas Memastikan Identitas Pasien dengan pengisian Data
>. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
3, Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Nadi,
Suhu, Pernafasan) ,Mengukur berat dan tinggi badan
14, Melakukan pemeriksaan golongan darah bila pasien belum
Imengetahui golongan darahnya.
5, Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis dan
pemeriksaan fisik)
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sehat (mengisi biodata Pasien)
7. Dokter menandatangi surat keterangan sehat dilengkapi dengan cap
lbasah nama dan NIP dokter yang memeriksan dan stempel basah Klinik
{Islam Sulthan
Islam Sulthan,
Dipindal dengan Camscanner\
Klinik Utama
Bunda Aulia
SOP SURAT KETERANGAN SAKIT
No. Dokumen NoRevisi
standar Prosedur
loperasional (SPO)
Pengertian
Tanggal Terbit 07 ‘Utama,
Oktober 2015
[Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan Sakit
loleh Dokter
Tujuan
Referensi
Prosedur
Unit terkait
Dokumen terkait
Sebagai pedoman pembuuatan Surat Keterangan Sakit
T. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
|Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
T Petugas Memastikan Identitas Pasien dengan pengisian Data
12. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
3, Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Nadi,
‘Suhu, Pernafasan)
14, Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis,
|pemeriksaan fisik, Diagnosa, dan terapi )
16, Menyiapkan Surat Keterangan Sakit
7. Dokter menandatangi surat keterangan sakit dilengkapi dengan cap
basah Nama dan NIP dokter yang memeriksan dan stempel basah Klinik
[Arsip surat keluar
lanko surat keterangan Sakit
[Buku Register
irekam medis
Dipindal dengan Camscannerad
Klinik Islam.
Sulthan
ISiandar Prosedur
loperasional (SPO)
SOP PEMERIKSAAN TEKANAN DARAT
Halaman: 1/1
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional_Prosedur Administrasi i
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur
Unit terkait
1. Alat
la. Stetoskop
Ib. Tensi Meter
lc. Buku Catatan
id. Alat Tulis
12. Langkah-langkah
la. Informed Consent
Ib. Lengan baju dibuka atau digulung /
fc. ‘Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada
sisi uartangan,
}d. Pompa tensi meter dipasang /
fe. Denyut arteri brachials diraba Ialustetoskop di tempatkan pada daerah
tersebut. - ;
if, Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa
bores baton dibuka perlahan — lahan sambil memperhatikan turunnya air
sa, dengarkan bunyi denytan pertama dan terakhir.
hn. Hasil dicatat
Klinik Islam Sulthan
Dipindal dengan Camscanner(persioal SPO)
SOP PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
kia
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Pengertian
Referensi
[Suhu tubuh adalah indikator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat
\diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal,
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk meng
jtubuh
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 talnun 2012 tentang Pedoman
IPenyusunan Standar ~Operasional_Prosedur Administrasi Pemerintahan
I2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur
Tr Alar
la. Thermometer
Ib. Tiga buah botol
|. Botol pertama berisi larutan sabun
|. Botol kedua berisi larutan desinfektan
|. Botol ketiga berisi larutan air bersih
lc. Kertas/tissue
ld. Buku catatan subu
je. Sarung tangan
12. Langkah-langkah
Jelaskan prosedur pada klien.
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
‘Atur posisi pasien.
Tentukan letak aksila dan bersibkan daerah aksila dengan menggunakan
Brrr ere
su.
if Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas
Catat hasil
Bersilikan termometer dengan kertas tisu.
~ Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
dada.
jz Setelah 3-10 menit angkat tenmometer dan baca haslaya,
h.
i.
Dipindal dengan Camscannerbersih, dan Keringkan,
K. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan,
Klinik Utama Bunda Aulia
~ Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis
Dipindl dengen CamscannerSOP PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Halaman: 1/1
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Referensi
[Untuk mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
1. Peraturan Menteri PAN’ dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional + Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
|Kesehatan_
Alat
Arloji (jam) atau stop-watch.
Buku catatan nadi.
Pena
Langkah-langkah ;
Jelaskan prosedur pada klien.
Cuci tangan
Atur posisi pasien.
Tetakkan eda vem penderita telentang disisi tubub.
‘Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
> Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari
jari manis.
\eeennkan frekuensi permenit, keteraturan irama dan kekuatan
een ‘a
In. Catat hasil ;
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
PERS SSNS SES
~ Kartu status pasien
= Buku Register
. Buku rekam medis
Dipindl dengan CamscannerKink Utama
a No.Revisi
ke ‘Prosedur igwab Klinik Utama
snl (SPO)
SOP PEMERIKSAAN |__ SOP PENTERIRSAANPERNAFASAN
Oktober 2015
|Perapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
jsistem pernapasan.
Tyjuan | Mengetahui irama,frekuensi, dan kedalaman pernapasan
11. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
. 2, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
Referensi 12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
[Kesehatan
1. Alat
Ja. Arloji (jam) atau stop-watch.
Ib. Buku catatan.
ic. Pena
2. Langkab-langkah,
Ja. Jelaskan prosedur pada Klien.
ib. Cuci tangan
Prosedur Jc. Atur posisi pasien.
ld. Hitung frekuensi dan irama pemapasan.
. Catat hasil.
Me Cuci tangan setelah prosedur dilakukan,
Dipindal dengan Camscannerik Islam
salthan
Psa (SPO)
Tujuan
Referensi
{fer Prosedur
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
[Alat Pelindung Diri selanjuinya disingkat Al
lyang mempunyai
[Untuk mencegah penularan infekst
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional + Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
‘Kesehatan,
D adalah suatu alat
Prosedur
T. Persiapan Alat
Ja. Sarung Tangan (Gloves)
lb. Masker
>. Langkal-langkah Pemakaian APD Sarung Tangan :
emvae yang cukup luas, bersih dan kering untuk membuka
paket sarung tangan, Pethatikan tempat meneruhnya (str atau
lb. cn agus sang tanga, mit entan pets ain untuk membuka
pembungkus sarang tangan letakkan sarang tangan dengan Dagian telapak tangan|
jocnahas ap rents tangan dengan memegang pada sisi sebelah dalam
\ Cea kan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai.
Hipatannye, yang tangansetinge pingeang dan mengeantung ke lanta,
|e. ea Tubang jri-jritangannyeterbuka. Masukkan tangan (jaga
sehingga bagian ya tetap tidak menyentuh permukaan.
sarung tangs rangan kedua dengan cara menyelipkan jarijari tangan yang
a aka Sa tangan ke bagian lipatan yaitu bagian yang tidak akan
‘dengan kulit tangan saat dipakai
if Lepas sarung tangan
cairan desinfektan
jg. Cuci Tangan
setelah menggunakan secara perlahan rendam pada
Dipindal dengan CamscannerMake DN
>. Tkatkan ta er ban pan al ep di tein
lc. Posisikan ‘asker terutama pa aban a sisi beating
a. Pasikan mast ae ‘ang terdapat pipih sehingga
i 7 menutupi hi ,
ema oe
> antimasker ein 4 jm ata ja master sda end mars
~ Buku rekam medis
Dipindal dengan CamscannerSOP INJJEKSI INTRAVENA
No. Dokumen
KlinikUtama
Bunda Aulia
NoRevisi Halaman: 1/1
LY)
ieh: Penfnggung Jawab Klinik
anfa Banda, Aulia
UV
5
Tanggal Terbito7 | PéetaPkan Ot
Oktober 2015
Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darab
(Pembuluh darah) a =
Tajuan 1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral
2. Pasien dengan kontraindikasi obat oral
3. Pasien tidak sadar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
|Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Pasang tirai untuk privasi dokter
ersiapan alat dan obat
Buku catatan pemberian obat
Alkohol swab
Sarung tangan steril
Obat injeksi
Spuit sesuai kebutuban
Bak instrumen
Bengkok
Perlak dan alasnya
Plester
Kasa Steril
Tempat sampah
Safety Box
“Langkah- langkah penyuntikan
Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
‘Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
Cuci tangan .
Dekatkan alat-alat ke pasien
Prosedur
PO TR YEO RTP ER MP BP TP NB
Dipindal dengan CamscannerJaga Privacy
Atur posisi nyaman pasien
Tentukan area insersi,
Pasang perlak di area yang akan di injeksi
Pasang torniquet 5-10 em di lokasi yang akan di insersi
J. Pasang sarung tangan
k. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik sekali
Usap atau memutar dari dalam ke luar sekali usap
1. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi dengan
sudut 15-30°
m. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan
darah keluar.tidak diperkenankan menyuntik
n. Masukkan obat Intra vena secara perlahan
0. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama
ketika memasukkan jarum
. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
Rapikan alat-alat
Lepaskan sarungan tangan
Cuci tangan
Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman mungkin
+ Egg rho
2
sfrene
Unit terkait
Dokumen terkait
Klinik Utama Bunda Aulia
~ Kartu status pasien
- Buku Register
~ Buku rekam medis
Dipindl dengan Camscanner-
Ee-
SOP INJJEKSTINTRAMUSCULAR
jinik Utama
onda Aulia No. Do
B kumen, No.Revisi Halaman: 1/2
L—prosedur ‘|
Seon (SPO)
Oktober 2015
‘Injeksi yang dilakukan untuk me
: 7 jengantarkan suatu zat ke dalam otot,
Pengertian dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh
!Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan otot agar cepat
terserap oleh tubuh
Referensi
Prosedur
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 talun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan StandarOperasional __Prosedur Administrasi Pemerintahan
12, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
. Persiapan Tempat:
Pasang tirai untuk privasi dokter
|. Persiapan alat dan obat
Buku catatan pemberian obat
Alkohol swab
Sarung tangan steril
‘Obat injeksi
5. Spuit sesuai
6. Bak instrumen
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9, Plester
10, Kasa Steril
11. ‘Tempat sampalt
12, Safety Box
ah-langkah penyuntkay
& ar dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
4 Nrenelaskan tyjuan dan prosedur penyuntan
i tang a
3. CoS Eten
5. Jaga Privacy
Seprorp
Dipindal dengan Camscanner6. Atur posisi ‘nyaman pasi
Pasien
7. Tentukan area insersi,
8. Pasang petlak di area yang akan di injeksi
9. Pasang Sarung tangan
10. Desingeksi area yang akan di insersi dengan tekhiksekali usap atau
‘memutar dari dalam ke lua sekali fl
an needle pada ‘area yang telah di desinfeksi dengan
12, Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi bila cairan darah
keluar.tidak diperkenankan menyuntik
13, Masukkan obat intramuscular secara perlahan
14, Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama ketika
‘memas\ukkan jarum
15. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
16. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
17, Rapikan alat-alat
18. Lepaskan sarungan tangan
19. Cuci tangan ;
20. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur
Klinik utama Bunda Aulia
Dipindl dengen CamscannerTan
Referensi
‘A. Persiapan Tempat:
Oktober 2015
[Penyuntikan obat atau vaksin ke dal i
n : lam hipodermis, yaitu
Hapisan kulit yang berada di antara dermis dan epidermis.
|Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan subcutan
(4ibawah Kult) untuk diarbsorbst “
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
|Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
[Pemerintahan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
1. Pasang tirai untuk privasi dokter
B, Persiapan alat dan obat
1. catatan pemberian obat
2. Alkohol swab .
3. Sarung tangan steril
4, Obat injeksi
5. Spuit sesuai kebutuhan
6, Bak instrumen
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Plester
10, Kasa Steril
11, Tempat sampah
fety Box
angela pentane
1. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
2, Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
3 Dekatan ltl ke pasion
5.
6.
Jaga Privacy |
‘Atur posisi nyaman pasien
Dipindal dengan Camscanner7. Tentukan area insersi,
8. Pasang perlak di area Yang akan di injeksi
9. Pasang Sarung tangan
10. Desinfeksi ‘area yang akan di insersi dengan tekhik sekali usap
atau memutar dari dalam ke luar Sekali usap
11. Tusukkan needle pada area telah di desinfeksi den;
sudut 45° ye . =
12. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspras, bila cairn
darah keluar.tidak diperkenankan ‘menyuntik
13. Masukkan obat Subcutan secara perlahan
14, Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama
ketika memas\ukkan jarum
. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
17. Rapikan alat-alat
. Lepaskan sarungan tangan
nase pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
" Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman mungkin
Klinik Utama Bunda Aulia
Dipindal dengan Camscannerxlinik Utama
| Bunda Aula
Frosedur
sal (SPO)
SOP PEMBERIAN OKSIGEN
‘Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Pengertian
Tyjuan
Referensi
"|Memasukan oksigen ke dalam paru — para melalui saluran
Jpemmafasan dengan menggunakan alat
[Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
1, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
[Penyusunan Standar Operasional + Prosedur Administrasi Pemerintahan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur
T. Petugas mencuci tangan
2. Mengontrol flow meter dan humidifier
3. Mengontrol apakah peralatan berfungsi
4, Cara pemasangan :
‘Nasal Kanul
‘Memasang kanul secara tepat pada hidung,
‘Mengatur aliran oksigen sesuai
. Beri posisi yang nyaman Masker
‘Memasang selang masker pada perangkat oksigen
‘Mengatur aliran oksigen sesuai keubutuhan
‘Memakaikan masker pada wajah pasien
‘Mengontro! apakah pasien sudah merasa nyaman
‘Melakukan fiksasi dengan plester
Melakukan pencatatan :
Reaksi pasien, peafasan dan nadi
Cara pemberian
Jumlah liter oksigen yang digunakan
‘Observasi pasien tiap 15 menit
te ee auerse eo oP
Klinik Utama Bunda Aulia
Dipindal dengan CamscannerSOP PENGGUNAAN APAR
Utama
sunda Aulia
ips
Halaman: 1/1
Ditetapkan Oleh: Ped
‘Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Tujuan
Referensi
Prosedur
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan seria mudah dilayani
funtuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran
[Pedoman langkah — langkah pemakaian APAR ( Alat Pemadam
|Api Ringan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional __Prosedur Administrasi Pemerintahan
I>, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tafun
12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
1. Penggunaan APA ( Alat Pemadam Api
]Kebakaran :
‘Tarik / Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
lb. Arahkan selang ke titik pusat api
Pe Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR /Tabung Pemadam.
4. Sapukan secara merata sampai api padam
2.
la
i Ringan) / Tabung Pemadam
7 Ju diketahui dalam penggunaan APAR :
; ea angn Usthakanbadan/ uke menghadap searah dengan .
arah angin) supaya media pemadam benar ~ Denar efektif memuju ke pusat api
dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam. -
Ib Perhatikan sumber Kebokaran dan gunakan Jen's ‘APAR yang sesuai
[dengan klasifikasi sumber kebakaran.
Kiinik Utama Bunda Autia
~ Kartu status pasien
~ Buku Register
~ Bukurekam
Dipindal dengen CamscannerSOP STERILISASTALAT
xcinik Utama
punda Aulia
Gor Prosedur :
sal SPO) ung Jawab Klinik Utama
pasta
‘Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
[Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
/memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
| Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
IPenyusunan Standar_Operasional _Prosedur Administrasi Pemerintaban
| 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
Referensi 12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
[sen
T. Petugas mencuci tangan -
2. Petugas menyiapkan peralatan yang akan disterl
3. Petugns memastikan kondisisteriisator berfungsi dengan baik
“4. Petugas memasukan peralatan yang akan distri kedalam steiisator
5. Petugas menghidupkan steriisator dan menungeu proses sterlsas
selesai Kurang lebih 20 menit
ee 6. Petugas membuka pint sterilsator dan mengeluarkan peralatan yang
sadah ster menggunakan korentangsterl,
7. Petugas meletakan peralatan yang sudah disterildtempat yang
semestinya,
8. Petugas mencuci tangan.
Klinik Utama Bunda Auli
Unit terkait
Dipindal dengan Camscanneryjinik Utama
panda Aulia
asia
SOP ANAMNESA
No.Revisi Halaman: 1/1
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Pengertian
Tujuan
Referensi
‘Tanya jawab antara petugas dan pasien %
gambaran kesehatan pasien secara sistematis
|Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk
Imenentukan tindakan dokter/perawat dan menentukan diagnosa
11. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar = Operasional = Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur
Unit terkait
Dokumen terkait
11. Menerima pasien datang
E Memanggil pasien sesuai nomor urut
3, Bia hubungan saling percaya dengan memberi senyum, salam dan sapa
Ipada pasien dan keluarga
|. Mempersilahkan pasien duduk
. Menjaga privacy pasien
Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien
Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
. Menanyakan riwayat penyakit sekarang
Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu
110, Menanyakan riwayat penyakit keluarga
11. Riwayat alergi
12. Mengisi status pasien dengan data — data yang ditemukan
13. Melakukan kegiatan selanjutnya ( pemeriksaan fisik)
Peas
Klinik Utama Bunda Aulia
~ Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis
Dipindl engen CamscannerKlinik Islam
sultan No. Dokumen NoRevisi
Fravrosedur |
vesonal ok Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
oe [Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai dari
Pengertian
—_——
Tujuan
SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN PELABELAN
Jpenyimpanan obat dengan tepat, pengecekan kembaliterhadap
jenis obat dan dosis sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan obat yang
eta
\Sebagai ‘penerapan Tangkah — langkah untuk menjamin
Iketepatan pemberian obat kepada pasien dalam dosis dan cara pemakaian
Referensi
Unit terkait
Dokumen terkait
vane benar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
[Penyusunan Standar Operasional _Prosedur Administrasi Pemerintahan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
12014 tentang Klinik
'3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
IKesehatan
T-Petugas menerima resep dari pasien dan menuliskan nomor antrian
12. Petugas memeriksa kelengkapan resep
fs. Petugas memeriksa ketersediaan obat, jka obat yang diresepkan tersedia
maka resep dapat langsung dikerjakan, apabila terdapat obat yang tidak
ltersedia, konsultasikan dengan dokter penulis resep
14. Petugas meracik/menyiapkan obat
5s, Petugas member ctiket/label, dengan mencantumkan :
fa, Nama Pasien
lb. Tanggal pemberian obat
Jc. Waktu pemberian obat
Jd. Frekuensi pemberian obat
Je. Informasi obat
6. Petugas memeriksa kembali resep yang dikerjakan dengan obat yang telah
disiapkan oleh petugas
17. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan urutannya
lg. Petugas menyerahkan obat satu persatu Kepada pasien dengan
Imenjelaskan cara pemakaian obat dan indikasinya
Klinik Utama Bunda Aulia
Dipindal dengan CamscannerKlinik Utama
Bunda Aulia
sadat Prosedur
ysasional (SPO)
Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Prosedur penyimpanan obat — obat ( obat paten, obat generik,
injeksi, infus, di instalasi farmasi
Tujuan 1. Untuk menjaga mutu sediaan farmasi
2. Untuk memudahkan pelayanan
‘1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional_Prosedur Administrasi Pemerintahan
. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
Referensi 12014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
|Kesehatan .
1. Pisahkan penyimpanan obat — obat kategori V (Vital) ditempat sendiri, beri
itanda khusus, susun menurut alfabet
I>. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam ampul, vial,
cairan infus dan sebagainya, disusun menurut alfabet
3. Jangan meletakan sediaan farmasi langsung diatas lantai, simpanlah
(dalam rak/lemari atau diatas palet
4. Periksa tanggal kadaluarsanya obat yang tanggal kadaluarsanya pendek
\sebaiknya digunakan terlebih dahulu
5. Beri tanda/label nama obat pada wadah penyimpanan
6. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In First Out)
17. Bila obat disimpan dalam dus/kardus besar, maka pada dus harus serta :
jumlah isi, nama obat, tanggal expire date, nama pabrik,
angeal penerimaa
Prosedur
an
Unit terkait a Bunda Aulia
Dokumen terkait - Buku Obat
Dipindal dengan CamscannerSOP PENGGUNAAN KURSI RODA
«eink Utama
sunda Aulia
Prosedur
yerasional (SPO)
No. Dokumen Halaman; 1/1
‘Tanggal Terbit 07
Oktober 2015
Pengertian
Tujuan
Referensi
Prosedur
Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
jmemindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
[Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar + Operasional_Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
J2. Kunci rem pada roda dengan benar
3, Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
14. Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
5, Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati - hati
(6. Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
Beresekan kursi roda dan kembalikan ketempat semula_
‘Unit terkait Klinik Utama Bunda Aulia
Dipindal dengan Camscanner