Nim : 212314057
Data sebelum pandemi: Banyak siswa pada jenjang sekolah menengah atas atau
sederajat di Nusa Tenggara Timur yang tidak lancar membaca teks menunjukkan
potret buruk kualitas pendidikan di daerah itu. Kondisi tersebut haruslah menjadi
bahan evaluasi menyeluruh terkait penyelenggara pendidikan setempat, mulai dari
peran guru, orangtua, hingga pemerintah.
Yunus Takandewa, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
yang membidangi urusan pendidikan, menuturkan, kondisi tersebut sering kali ia
temui ketika melakukan kunjungan kerja ke beberapa sekolah. Ia mengetes langsung
kemampuan membaca siswa. ”Kondisi ini sangat memprihatinkan. Bayangkan, ini
siswa SMA,” kata Yunus, Kamis (26/5/2022).
Menurut dia, para siswa itu tidak pantas duduk di jenjang SMA lantaran mereka
belum tuntas dengan kompetensi dasar. Membaca adalah kemampuan dasar yang
sudah dimiliki oleh siswa saat masih duduk di jenjang sekolah dasar. Karena itu, ia
mempertanyakan keputusan sekolah yang meluluskan siswa ke jenjang berikutnya.
Pendampingan materi calistung itu dikemas dalam program kuliah kerja nyata tematik
berbasis pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat (KKNT-PPM) sejak Juli 2022.
Mahasiswa berasal dari berbagai bidang keilmuan pada jenjang semester tujuh ke
atas.
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/08/18/kemampuan-calistung-di-ntt-
rendah-unwira-terjunkan-767-mahasiswa
Sumber data :
Data dari sebelum dan sesudah masa pandemi ini menyatakan bahwa keadaan
persekolahan di NTT yang kurangnya literasi membaca membuat siswa/i tidak bisa
membnaca dengan lancar,bahkan untuk sekelas Sekolah Menengah Pertama juga
tidak lancar membaca sehingga dapat potret buruk kualitas pendidikan di daerah
tersebut.pengaruh kondisi tersebut juga menjadi evaluasi bagi penyelanggara
setempat mulai dari peran orangtua,guru,hingga pemerintah setempat, ini yang telah
dikatakan Yunus Takandewa sebagai ketua komisi V DPRD Povinsi Nusa Tenggara
Timur. Kemudia Dia juga menuturkan bahwa kondisi ini seringkali ia temui ketika
melakukan kunjungan kerja kebeberapa sekolah.
Data sesudah pandemi setelah melihat rendahnya kemampuan dasar
membaca,menulis,dan berhitung banyak siswa di Nusa Tenggara Timur menjadi
perhatian Universitas Katolik Widya Mandira atau Unwira Kupang.selama
sebulan,767 mahasiswa diterjunkan ke 50 SD untuk memperkuat kemmampuan dasar
itu.pendampingan itu dikemas dalam program kuliah kerja nyata tematik berbasis
pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat(KKNTPPM) sejak Juli 2022.
1. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/05/26/banyak-siswa-sma-di-ntt-tak-
lancar-membaca
2. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/08/18/kemampuan-calistung-di-ntt-
rendah-unwira-terjunkan-767-mahasiswa