Anda di halaman 1dari 2

Halo teman-teman kali ini kita akan mendiskusikan komunikasi lintas dan antar

budaya. Dalam forum ini,saya ingin kalian dapat memberikan contoh komunikasi
lintas atau antar budaya yang pernah kalian alami dan bagaimana cara mengatasi
berbagai hambatan yang kalian temukan dalam komunikasi tersebut. Apabila kalian
belum pernah memiliki pengalaman, maka kalian dapat memberikan contoh
mengenai komunikasi budaya yang berlaku di daerah kalian masing-masing.

Salam,

Berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang yang berasal dari Timur tepatnya
Kupang-NTT ketika merantau ke Jakarta dan bertemu suku Jawa dan lainya,
terjadilah komunikasi antarbudaya dimana dari dua kebudayaan yang berbeda
saling berkomunikasi.

Proses komunikasi antarbudaya yang terjadi tentunya melalui tahap-tahap


komunikasi. Tahap awal dimulai dengan tahap interaktif yaitu komunikasi dua
arah/timbal balik. Kemudian berlanjut ke komunikasi transaksional dimana sudah
terjadi keterlibatan emosional yang berlangsung terus menerus dimana masyarakat
yang melakukan komunikasi sudah merasa saling nyaman dan terbuka. Lalu tahap
terakhir yaitu tahap komunikasi yang dinamis, yang terjadi karena adanya sikap
memahami, mengerti dan mempelajari kebudayaan masing masing. Pada tahap
komunikasi ini terjadi adaptasi dengan kebudayaan yang baru

Dalam melakukan komunikasi antarbudaya tentunya menimbulkan beberapa


masalah komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan budaya tersebut seperti
bahasa, makanan, interaksi sosial dan lain lain. Perbedaan kebudayaan yang terjadi
tentu akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan.

Dalam hal bahasa masyarakat suku Jawa menggunakan bahasa Jawa ketika
berkomunikasi dan saya menggunakan bahasa Indonesia tetapi dengan dialek
Kupang, dalam proses komunikasi kita saling menggunakan bahasa persatuan yakni
bahasa Indonesia tetapi saya juga ikut mempelajari sedikit bahasa Jawa untuk
memperakrab suasana.

Dalam hal makanan tentunya berbeda antara makanan dari Jawa dan Timur dimana
makanan dari Jawa cenderung memiliki cita rasa manis sedangkan makanan dari
Timur cenderung memiliki cita rasa pedas. perbedaan ini mempengaruhi komunikasi
antarbudaya namun walaupun tidak cocok saya tetap mengkonsumsinya sebagai
proses adaptasi karena sedang tinggal di Jawa, namun lama kelamaan menjadi
suka dengan cita rasa makanan Jawa

Dalam interaksi sosial proses interaksi yang dilakukan berbeda beda, oleh karena itu
dalam penyesuaian dan penerimaan budaya baru juga berbeda beda. Saya sebagai
orang Timur dengan karakteristik keras, baik dari volume suara maupun sifat dan
sikapnya, sementara masyarakat Jawa dengan karakteristik halus, lembut baik dari
sikap maupun volume suaranya saling menyesuaikan dan menerima ketika saling
berinteraksi satu sama lain.

Dalam komunikasi antar budaya yang terjalin antara saya dan masyarakat suku
Jawa tidak mengalami masalah karena bisa saling memahami, mengerti dan
mempelajari satu sama lain serta menghindari sikap sikap seperti etnosentris,
diskriminasi, stereotip, buta budaya, serta pemaksaan budaya yang akan
berdampak negatif terhadap komunikasi antar budaya.

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai