Pd
Tugas M2 KB2
(STAD) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada mata pelajaran Ekonomi Kelas X
2. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Proses belajar mengajar adalah suatu peristiwa yang melibatkan dua input
yaitu guru dan siswa. Keduanya sama-sama bertujuan untuk mencapai hasil akhir
yang baik. Namun mereka berbeda, siswa terfokus pada kegiatan belajar, bagaimana
menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru guna memperoleh prestasi
belajar yang optimal. Sedangkan guru berfokus pada bagaimana mengajarkan materi
pelajaran agar bisa dipahami siswa, olehnya itu dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya maka guru dituntut untuk jeli menggunakan media dan metode
yang tepat, sebab kemampuan setiap peserta didik akan sangat ditentukan oleh
1
sejauh mana relevansi antara penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan
ekonomi. Memperhatikan pentingnya tujuan mata pelajaran ini, maka peran guru
dengan adanya motivasi belajar yang kuat siswa akan bersemangat, bergairah dan
bukanlah hal yang mudah, utamanya bila dikaitkan dengan model pembelajaran yang
di terapkan guru pada proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang
(STAD).
kepada guru juga masih sangat kuat, upaya mencari dan mengembangkan
pengetahuan diri melalui beragam sumber belajar sangat rendah, siswa cenderung
menumbuhkan sikap dan minat belajar siswa secara maksimal dalam rangka
kesenjangan antara kondisi aktual yang dihadapi di kelas dengan kondisi optimal yang
diharapkan.
2
a. Kesulitan dalam menghidupkan suasana kelas, karena kurangnya keaktifan
B. Rumusan Masalah
tindakan kelas ini adalah apakah penerapan Model pembelajaran STAD dapat
C. Tujuan Penelitian
tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi melaui model pembelajaran Students
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
3
b. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam
sekolah.
2. Bagi Guru
ekonomi.
b. Sebagai bahan evaluasi bagi guru ilmu pengetahuan sosial dalam usahanya
c. Memberikan informasi kepada guru mengenai kesiapan dan daya kritis serta
3. Bagi Siswa
berfikir kompleks.
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru atau peneliti lainnya
A. Kajian Pustaka
4
berpendapat dalam kelompok, pengarahan diri dan pengawasan yang tidak terlalu
ketat (Ibrahim, dkk. 2000). Dalam hal ini peserta didik akan lebih berkreatif apabila:
1. Dikembangkan rasa percaya diri pada siswa dan mengurangi rasa takut;
4. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter; dan
5. Melibatkan siswa secara aktif dan kretaif dalam proses pembelajaran kelompok
pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling
Menurut Dewey dan Thelan yang dikutip Ibrahim, dkk. (2000), bahwa model
laboratorium untuk mengembangkan pola perilaku demokrasi siswa. Oleh karena itu
kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah
mencapai tujuan bersama lainnya. Bukanlah cooperative learning jika siswa hanya
5
keterampilan menjalin hubungan antar pribadi. (Kunandar, 2008). Penjelasannya
bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan
guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Dengan interksi tatap muka,
memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar, sehingga sumber
belajar menjadi bervariasi. Interaksi ini penting untuk memudahkan siswa dalam
3. Akuntabilitas individual
didasarkan atas hasil rata-rata anggota kelompok, oleh karena itu tiap anggota
6
terhadap teman, mengkritik ide dan bukan orangnya, berani mempertahankan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Johnson yang dikutip
mudah, tetapi diperlukan pemahaman filosofis dan keilmuan yang cukup disertai
dengan dedikasi yang tinggi serta latihan yang serius dan terus menerus. (Kunandar,
2008: 274).
dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkins.
Tipe ini dipandang sebagai yang tipe yang paling sederhana dan paling langsung dari
akademik baru setiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis. Student
Teams Achivement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan
dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai
7
menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu
(1) para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing
terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap kelompok mempunyai anggota yang
heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun prestasinya, (2) guru
menyampaikan materi pelajaran, (3) guru memberikan tugas kepada kelompok
dengan menggunakan lembar kerja akademik, dan kemudian saling membantu
untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya tawab atau
diskusi antar sesama anggota kelompok, (4) guru memberikan pertanyaan atau
kuis kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaan atau kuis dari guru
siswa tidak boleh saling membantu, (5) setiap akhir pembelajaran guru
memberikan evaluasi untuk mengetaui penguasaan siswa terhadap bahan
akademik yang telah dipelajari, (6) tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas
penguasaannya terhadap materi pelajaran, dan kepada siswa secara individual
atau kelompok yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi
penghargaan, (7) kesimpulan.
rencanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai
dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok, dan mengontrol
2. Belajar kelompok
materi yang diberikan guru dan membantu anggota kelompok yang lain untuk
menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan
untuk melatih keterampilan yang sedang diajarkan. Pada saat siswa kerja
8
kelompok guru juga harus memberikan bantuan dengan cara menjelaskan
konsep atau pertanyaan yang terdapat pada lembar kegiatan atau menjelaskan
materi yang tidak dipahami oleh siswa. Dalam kerja kelompok atau diskusi
3. Kuis
menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selam belajar dalam kelompok.
4. Penghargaan kelompok
Pada kegiatan ini, guru harus menghitung nilai kelompok dan nilai
3. Motivasi belajar
mengarahkan kelakuan individu. Motivasi belajar sangatlah penting dan berkaitan erat
dengan proses belajar siswa. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat apabila
suatu kecenderungan untuk beraktifitas yang dimulai dari dorongan dalam diri dan
diakhiri dengan penyesuaian diri. Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai
atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.
9
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan
memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu
dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai
tujuan.
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan
dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa
dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya
sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru (Marx Lepper: 1988).
dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5) Pengabdian dan
proses psikologis, baik yang dipengaruhi faktor internal maupun faktor eksternal yang
mengandung arti bahwa seseorang dapat diarahkan pada perilaku belajar melaui
10
rangsangan dari dalam maupun dari luar. Rangsangan dari dalam biasanya muncul
dari luar bisa didorong oleh faktor kepemimpinan, lingkungan belajar dan rekan
(1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal,
(3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan
tersebut
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan
menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. Siswa yang memiliki
motivasi tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi
belajarnya rendah. Hal ini dapat dipahami, karena siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa
mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan
mempunyai energi untuk melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu dengan motivasi
yang tinggi, maka seseorang yang belajar akan dapat melahirkan prestasi yang baik
(Sardiman, 2001:84).
4. METODE PENELITIAN
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
11
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang dikutip Riyanto (2001) merupakan
penelitian yang bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang
Refleksi I Observasi I
Analisis Data I
(Monitoring)
Siklus I
Observasi II Siklus II
Berhasil Refleksi II Analisis data II (Monitoring)
Gambar 2, Skema alur PTK yang bersumber dari Model Kemmis dan taggart (1998)
masalah yang ada. Karena dalam kooperatif STAD akan terjadi meningkatnya fungsi
mental melalui percakapan dan interaksi lainnya, serta kerjasama antar siswa yang
12
Begitu pula bermain kuis diyakini memiliki keunggulan menciptakan suasana
kelompok. Dalam situasi demikian diharapkan siswa tidak akan mengantuk dan bosan
belajar ekonomi. Kegiatan bertanya dan menjawab adalah bentuk kegiatan berfikir,
13