Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dyah Fauziah Hasanah

NIM : 201910330311021
Tutorial 9

1. Bagaimana hiperglikemia membuat pasien tidak sadar?


Jawab :
Pada semua krisis hiperglikemik, hal yang mendasarinya adalah defisiensi insulin, relatif
ataupun absolut, pada keadaan resistensi insulin yang meningkat. Kadar insulin tidak
adekuat untuk mempertahankan kadar glukosa serum yang normal dan untuk mensupres
ketogenesis. Hiperglikemia sendiri selanjutnya dapat melemahkan kapasitas sekresi insulin
dan menambah berat resistensi insulin sehingga membentuk lingkaran setan dimana
hiperglikemia bertambah berat dan produksi insulin makin kurang. Pada KAD dan SHH,
disamping kurangnya insulin yang efektif dalam darah, terjadi juga peningkatan hormon
kontra insulin, seperti glukagon, katekholamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan.
Hormon-hormon ini menyebabkan peningkatan produksi glukosa oleh ginjal dan hepar dan
gangguan utilisasi glukosa dijaringan, yang mengakibatkan hyperglikemia dan perubahan
osmolaritas extracellular. KAD dan SHH berkaitan dengan glikosuria, yang menyebabkan
diuresis osmotik, sehingga air, natrium, kalium, dan elektrolit lain keluar yang
menyebabkan pasien mengalami dehidrasi pada HHS dan ketoasidosis pada KAD yang
membuat pasien tidak sadar.
Sumber : Augusta L. Arifin, Nanny Natalia, Sri Hartini KS Kariadi. 2009. KRISIS
HIPERGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr Hasan Sadikin Bandung
2. Berapa tensi normal usia 36 tahun?
Jawab :
Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah < 120/80 mmHg. Tekanan sistolik dari
120 ke 139 satuan mmHg atau tekanan diastolik dari 80 ke 89 mmHg sudah masuk pada
pre-hipertensi
Sumber : Abaa, Polii, Wowor. 2017. Gambaran Tekanan Darah, Indeks Massa Tubuh, dan
Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Kedokteran Umum Angkatan Tahun 2014. Jurnal e-
Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2
3. Bagaimana mekanisme syok pada pasien tersebut?
Jawab :
KAD dan SHH berkaitan dengan glikosuria, yang menyebabkan diuresis osmotik, sehingga
air, natrium, kalium, dan elektrolit lain keluar. Krisis hiperglikemia pada diabetes tipe 2
biasanya terjadi karena ada keadaan yang mencetuskannya. Faktor pencetus krisis
hiperglikemia ini antara lain :
1. Infeksi :
Meliputi 20 – 55% dari kasus krisis hiperglikemia dicetuskan oleh Infeksi. Infeksinya
dapat berupa : Pneumonia, Infeksi traktus urinarius, Abses, Sepsis, dll.
2. Penyakit vaskular akut: Penyakit serebrovaskuler, Infark miokard akut, Emboli paru,
Thrombosis V.Mesenterika.
3. Trauma, luka bakar, hematom subdural.
4. Heat stroke
5. Kelainan gastrointestinal: Pankreatitis akut, Kholesistitis akut, Obstruksi intestinal
6. Obat-obatan : Diuretika, Steroid, dll
Pada skenario, kemungkinan syok terjadi karena infeksi pneumonia, dilihat dari adanya
infiltrate pada gambaran foto thorax, yang menyebabkan pasien mengalami krisis
hiperglikemi yang menyebabkan syok sehingga pasien jatuh dalam keadaan koma.
Sumber : Augusta L. Arifin, Nanny Natalia, Sri Hartini KS Kariadi. 2009. KRISIS
HIPERGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr Hasan Sadikin Bandung
4. Apakah KAD dan KHONK menyebabkan gangguan elektrolit dan mengapa hal itu bisa
terjadi?
Jawab :
Baik KAD dan KHONK ini membutuhkan pemeriksaan serum elektrolit untuk membantu
penentuan terapi cairan yang akan digunakan. Pilihan cairan selanjutnya tergantung dari
status hidrasi, kadar elektrolit serum,dan pengeluaran urine. Pada umumnya, cairan NaCl
0,45% diberikan jika kadar natrium serum tinggi (>150mEq/l), dan diberikan untuk
mengkoreksi peningkatan kadar Na+ serum (corrected serum sodium) dengan kecepatan 4
– 14 ml/kgBB/jam serta agar perpindahan cairan antara intra dan ekstraselular terjadi secara
gradual. Pemakaian cairan Ringer Laktat (RL) disarankan untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya hiperkloremia yang umumnya terjadi pada pemakaian normal saline dan
berdasarkan strong ion theory untuk asidosis (Stewart hypothesis). Selain itu, pada penderita
KAD dan KHONK nilai serum elektrolitnya (Natrium-Kalium) akan meningkat melebihi
nilai normal.
Sumber : Suharsih Thahir , Dinda Yuliasin Ukkas. 2020. GAMBARAN NILAI
ELEKTROLIT (NATRIUM-KALIUM) PADA PENDERITA DM (DIABETES
MELLITUS) DI RUMAH SAKIT UMUM WISATA UNIVERSITAS INDONESIA
TIMUR. Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai