1. Bagaimana hiperglikemia membuat pasien tidak sadar?
Jawab : Pada semua krisis hiperglikemik, hal yang mendasarinya adalah defisiensi insulin, relatif ataupun absolut, pada keadaan resistensi insulin yang meningkat. Kadar insulin tidak adekuat untuk mempertahankan kadar glukosa serum yang normal dan untuk mensupres ketogenesis. Hiperglikemia sendiri selanjutnya dapat melemahkan kapasitas sekresi insulin dan menambah berat resistensi insulin sehingga membentuk lingkaran setan dimana hiperglikemia bertambah berat dan produksi insulin makin kurang. Pada KAD dan SHH, disamping kurangnya insulin yang efektif dalam darah, terjadi juga peningkatan hormon kontra insulin, seperti glukagon, katekholamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Hormon-hormon ini menyebabkan peningkatan produksi glukosa oleh ginjal dan hepar dan gangguan utilisasi glukosa dijaringan, yang mengakibatkan hyperglikemia dan perubahan osmolaritas extracellular. KAD dan SHH berkaitan dengan glikosuria, yang menyebabkan diuresis osmotik, sehingga air, natrium, kalium, dan elektrolit lain keluar yang menyebabkan pasien mengalami dehidrasi pada HHS dan ketoasidosis pada KAD yang membuat pasien tidak sadar. Sumber : Augusta L. Arifin, Nanny Natalia, Sri Hartini KS Kariadi. 2009. KRISIS HIPERGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr Hasan Sadikin Bandung 2. Berapa tensi normal usia 36 tahun? Jawab : Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah < 120/80 mmHg. Tekanan sistolik dari 120 ke 139 satuan mmHg atau tekanan diastolik dari 80 ke 89 mmHg sudah masuk pada pre-hipertensi Sumber : Abaa, Polii, Wowor. 2017. Gambaran Tekanan Darah, Indeks Massa Tubuh, dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Kedokteran Umum Angkatan Tahun 2014. Jurnal e- Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2 3. Bagaimana mekanisme syok pada pasien tersebut? Jawab : KAD dan SHH berkaitan dengan glikosuria, yang menyebabkan diuresis osmotik, sehingga air, natrium, kalium, dan elektrolit lain keluar. Krisis hiperglikemia pada diabetes tipe 2 biasanya terjadi karena ada keadaan yang mencetuskannya. Faktor pencetus krisis hiperglikemia ini antara lain : 1. Infeksi : Meliputi 20 – 55% dari kasus krisis hiperglikemia dicetuskan oleh Infeksi. Infeksinya dapat berupa : Pneumonia, Infeksi traktus urinarius, Abses, Sepsis, dll. 2. Penyakit vaskular akut: Penyakit serebrovaskuler, Infark miokard akut, Emboli paru, Thrombosis V.Mesenterika. 3. Trauma, luka bakar, hematom subdural. 4. Heat stroke 5. Kelainan gastrointestinal: Pankreatitis akut, Kholesistitis akut, Obstruksi intestinal 6. Obat-obatan : Diuretika, Steroid, dll Pada skenario, kemungkinan syok terjadi karena infeksi pneumonia, dilihat dari adanya infiltrate pada gambaran foto thorax, yang menyebabkan pasien mengalami krisis hiperglikemi yang menyebabkan syok sehingga pasien jatuh dalam keadaan koma. Sumber : Augusta L. Arifin, Nanny Natalia, Sri Hartini KS Kariadi. 2009. KRISIS HIPERGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr Hasan Sadikin Bandung 4. Apakah KAD dan KHONK menyebabkan gangguan elektrolit dan mengapa hal itu bisa terjadi? Jawab : Baik KAD dan KHONK ini membutuhkan pemeriksaan serum elektrolit untuk membantu penentuan terapi cairan yang akan digunakan. Pilihan cairan selanjutnya tergantung dari status hidrasi, kadar elektrolit serum,dan pengeluaran urine. Pada umumnya, cairan NaCl 0,45% diberikan jika kadar natrium serum tinggi (>150mEq/l), dan diberikan untuk mengkoreksi peningkatan kadar Na+ serum (corrected serum sodium) dengan kecepatan 4 – 14 ml/kgBB/jam serta agar perpindahan cairan antara intra dan ekstraselular terjadi secara gradual. Pemakaian cairan Ringer Laktat (RL) disarankan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hiperkloremia yang umumnya terjadi pada pemakaian normal saline dan berdasarkan strong ion theory untuk asidosis (Stewart hypothesis). Selain itu, pada penderita KAD dan KHONK nilai serum elektrolitnya (Natrium-Kalium) akan meningkat melebihi nilai normal. Sumber : Suharsih Thahir , Dinda Yuliasin Ukkas. 2020. GAMBARAN NILAI ELEKTROLIT (NATRIUM-KALIUM) PADA PENDERITA DM (DIABETES MELLITUS) DI RUMAH SAKIT UMUM WISATA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR. Jurnal Media Laboran, Volume 10, Nomor 2