Sifat Bahimiyah dan Sabiyyah masih bisa diberikan penyuluhan agar tidak terjadi kejahatan lanjutan.
3. Kriminologi menurut W.A Bonger ada 2 yaitu kriminologi murni dan terapan.
Kriminologi murni ada 5 yaitu:
a) Antropologi Kriminal = penjahat dari segi tingkah laku
b) Penologi Kriminal = kejahatan penjahat yang sudah dijatuhi hukuman
c) Sosiologi Kriminal = kejahatan sbg suatu gejala masyarakat
d) Psikopatologi Kriminal = kejahatan yg sakit jiwa/syaraf
e) Psikologi Kriminal = kejahatan dari segi kejiwaan
Kriminologi terapan
Hukum Pidana
◦ Obyek utama hukum pidana ialah menunjuk kepada apa yang dapat dipidana (perbuatan yang dapat
dipidana) menurut norma hukum yang berlaku,
◦ Hukum pidana memusatkan perhatiannya terhadap pembuktian suatu kejahatan (hubungan antara
tindakan dan akibatnya (hukum kausalitasteori sebab akibat/conditiosinequanon
◦ Hukum pidana sebagai normative- strafrechtwissenschaft yang mempelajari kejahatan dari segi hukum,
atau mempelajari aturan tentang kejahatan
Kriminologi
◦ Kriminologi tertuju kepada manusia yang melanggar hukum pidana (orang dalam pertentangan dengan
norma-norma sosial) dan lingkungan manusia-manusiatersebut.
Walaupun hubungan antara hukum pidana dan kriminologi erat, namun sebagai suatu ilmu pengetahuan
yang mandiri kriminologi tidak begitu tergantung pada nilai-nilai hukum pidana. Kriminologi merupakan
suatu ilmu pengetahuan yang deskriptif (menggambarkan) dan empirik berdasarkan hal-hal yang nyata
dan tidak normatif, akan tetapi obyek penyelidikannya itu, yaitu kriminalitas tidak mungkin ditentukan
tanpa ukuran-ukuranberdasarkanpenilaian masyarakat
Mempelajari kejahatan dari berbagai aspek, sehingga diharapkan dapat memperoleh pemahaman
mengenai fenomena kejahatan denganlebih baik.