Dalam kaitan dengan teknologi, peran hukum adalah melindungi pihak-pihak yang
lemah terhadap eksploitasi dari pihak yang kuat atau pihak yang berniat buruk/jahat. Di samping
itu, hukum dapat pula mencegah dampak negatif dari ditemukannya suatu teknologi baru. Oleh
karenanya, ketentuan pidana (apabila ada) lebih ditujukan untuk mencegah pihak-pihak
tertentu yang menyalahgunakan suatu teknologi yang baru diketemukan.
Bag 2
BAB II Pasal 4
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
Bag 3
Hukum diberlakukan untuk memberikan respon positif dari pengguna TI yg ada sehingga
pengguna dapar berinteraksi dengan nyaman tanpanya gangguan. Termasuk gangguan* dari
kejahatan yg ada pada IT itu sendiri spt halnya cybercrime.
Hukum yang jelas tentang penyalahgunaan Teknologi Informasi (TI) tidak ada, tetapi di
Indonesia landasan hukum tentang Teknologi Informasi tertuang dalam Undang-Undang
Republik Indonesia tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang didalammya
menjelaskan “Bahwa perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesat
telah menyebabkan perubahan kegiatan dalam berbagai bidang yang secara langsung yang telah
mempengaruhi lahirnya bentuk – bentuk perbuatan hukum baru khususnya di bidang Teknologi
Informasi itu sendiri.” Selain itu juga menjelaskan “bahwa penggunaan dan pemanfaatan
Teknologi Informasi harus terus terus berkembang untuk menjaga, memelihara, dan
memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.”
Bag 4
Kita sebagai masyarakat sekaligus sebagai pengguna teknologi itu sendiri harus
mengontrol pengguna lain agar tidak melakukan penyalahgunaan teknologi informasi untuk hal
– hal yang tidak baik, dengan cara :
Bag 5
Pencipta dan/atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program komputer
memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.