Anda di halaman 1dari 2

Bag 1

 Tujuan Pengaturan Hukum TI


Yaitu untuk mengatur informasi serta transaksi elektronik atau teknologi informasi
secara umum. Dalam pelaksanaanya untuk kemanan dan kebebasan seseorang dalam
melakukan atau mengerjakan dibatasi dengan norma dan hukum yang sudah di tetapkan
tersebut. Dikarenakan hal yang tidak bisa terkontrol dan bebas tanpa batasan yang jelas akan
berbahaya bagi aspek lain, dimana saat ini teknologi perkembangan nya sedang sangat pesat.
Jadi, hukum itu sebagai pembatas, sehingga tidak bisa semena mena menggunakan teknologi
informasi, selain itu untuk mengurangi resiko kerugian yang diterima oleh penggunanya.

Dalam kaitan dengan teknologi, peran hukum adalah melindungi pihak-pihak yang
lemah terhadap eksploitasi dari pihak yang kuat atau pihak yang berniat buruk/jahat. Di samping
itu, hukum dapat pula mencegah dampak negatif dari ditemukannya suatu teknologi baru. Oleh
karenanya, ketentuan pidana (apabila ada) lebih ditujukan untuk mencegah pihak-pihak
tertentu yang menyalahgunakan suatu teknologi yang baru diketemukan.

Bag 2

 Menurut UU ITE nomor 11 tahun 2008

BAB II Pasal 4

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;


2. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
4. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang untuk memajukan pemikiran
dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal
mungkin dan bertanggung jawab; dan
5. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara
Teknologi Informasi.

Tujuan diaturnya hukum tentang teknologi informasi sebagaimana dalam UU ITE


merupakan wujud kehawatiran dalam perkembangan teknologi informasi dan transaksi
elektronik agar public diberikan rasa aman, keadilan dan kepastian hukum dalam penggunakan
teknologi informasi.

Bag 3

Hukum diberlakukan untuk memberikan respon positif dari pengguna TI yg ada sehingga
pengguna dapar berinteraksi dengan nyaman tanpanya gangguan. Termasuk gangguan* dari
kejahatan yg ada pada IT itu sendiri spt halnya cybercrime.

Di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik (UU ITE) yang merupakan bentuk formal dari sebuah sistem dengan tujuan
memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara
Teknologi Informasi. Kecemasan pengguna dan penyelengara inilah maka terbentukalah sebuah
Undang-Undang yang diyakini mampu sebagai sistem kontrol teknologi informasi.

Hukum yang jelas tentang penyalahgunaan Teknologi Informasi (TI) tidak ada, tetapi di
Indonesia landasan hukum tentang Teknologi Informasi tertuang dalam Undang-Undang
Republik Indonesia tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang didalammya
menjelaskan “Bahwa perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesat
telah menyebabkan perubahan kegiatan dalam berbagai bidang yang secara langsung yang telah
mempengaruhi lahirnya bentuk – bentuk perbuatan hukum baru khususnya di bidang Teknologi
Informasi itu sendiri.” Selain itu juga menjelaskan “bahwa penggunaan dan pemanfaatan
Teknologi Informasi harus terus terus berkembang untuk menjaga, memelihara, dan
memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.”

Bag 4

Kita sebagai masyarakat sekaligus sebagai pengguna teknologi itu sendiri harus
mengontrol pengguna lain agar tidak melakukan penyalahgunaan teknologi informasi untuk hal
– hal yang tidak baik, dengan cara :

1. Adanya upaya pemerintah untuk membantu mengontrol perkembangan Teknologi Informasi


dan Komunikasi (TIK) mencegah penyalahgunaan yang mungkin akan terjadi di masyarakat,
terutama dalam penegakan hukum terkait dalam masalah penyalahgunaan TIK.
2. Peran kita sebagai Mahasiswa untuk menghimbau kepada masyarakat tentang etika
penggunaan TI, salah satu caranya dengan mengadakan seminar tentang penggunaaan Ti yang
beretika, ataupun menghimbau teman – teman kita(mahasiswa) untuk menggunakan Ti kearah
yang benar dan tidak melanggar dan merampas hak – hak orang lain yang dapat menimbulkan
permasalahan didunia nyata.
Contohnya :
a. Penyalah gunaan hak cipta berupa tuisan seperti tidak mencantumkan sumber informasi
pada suatu karya tulis.
b. Mengakses secara ilegal account jejaring social milik orang lain, kemudian
memberitakan hal yang tidak baik tanpa diketahui oleh pemilik account.

Bag 5

 Salah satu contoh implementasi tujuan dibuatnya hukum TI


Aturan hukum TI juga memberikan perlindungan pada masalah HaKI. Dalam kaitannya
dengan HaKI, negara perlu bekerjasama dengan negara lain mengingat peraturan perundang-
undangan memiliki keterbatasan, yaitu masalah yurisdiksi. Peraturan perundang-undangan
hanya berlaku di suatu negara dan tidak di negara lain.

Bunyi pasal pada UU HaKI yaitu :

Pencipta dan/atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program komputer
memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.

Anda mungkin juga menyukai