Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

KERESAHAN YANG DIALAMI

Disusun Oleh

Elvina Yuliani M3117035

D3 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2017
Keresahan Yang Dialami

Detik sudah berganti detik, menit sudah berganti menit, dan jam sudah berganti jam.
Tahun ini, 2017 sebentar lagi akan beganti. Entah kenapa masih banyak hal yang menjadi
tujuan tahun 2017 ku belum tersampaikan. Waktu waktu ku yang seharusnya bisa lebih
produktif terbuang sia sia dengan melakukan hal yang sama secara berulang ulang, tanpa
memperoleh perubahan yang signifikan. Aku ingin diubah, berubah dan mengubah. Aku pun
berfikir, bagaimana jika waktu berganti semakin cepat. Dan kita yang saat ini muda, sudah
menjadi dewasa dan menggantikan pimpinan pimpinan terdahulu. Menjadi penggerak negara,
kota, daerah, dan keluarga kita nanti. Apa yang akan terjadi kalau kita sebagai pemuda tidak
merubah sikap kita.

Teknologi yang berkembang cepat sangat menjauhkan sekaligus mendekatkan.


Apakah waktu kalian berada di depan leptop atau bermain hp lebih lama dari pada waktu
kalian mengobrol bersama keluarga atau teman? Saat ini mungkin aku menjawab iya.
Dikarenakan aku tinggal bukan di daerah tempat aku menuntut ilmu ini, aku merasa memang
aku lebih sering berada di depan leptop atau bermain hp. Akan tetapi, jika situasinya adalah
kita berada di rumah dan lingkungan kita sendiri, berapa banyak waktu yang kalian gunakan
untuk mengobrol bersama teman dan keluarga? Ini menjadi satu dari sekian keresahanku.
Manusia menjadi anti sosial. Menyeramkan, tetapi kebanyakan ini yang terjadi.saat ini.
Karena fitur fitur yang memudahkan penggunanya, membuat kita menjadi malas, padahal
tujuan utama fitur atau aplikasi itu dibuat bukan untuk menjadikan malas, akan tetapi
menghemat waktu karena kesibukan personal.

Jujur, aku termasuk orang yang agak susah dalam berkomunikasi dengan orang baru.
Itu merupakan sebuah penghalang bagiku untuk melakukan hal hal baru yang
mengembangkan diri ku sendiri. Lalu bagaimana kita bisa berubah jika kita sulit
berkomunikasi dengan orang lain, padahal mengemukakan pendapat kita adalah sebuah hal
yang baik dan mungkin, pendapat yang kita kemukakan tersebut menjadi sebuah
penyelesaian yang berguna, dan hal bermanfaat lainnya. Ini merupakan keresahan ku yang
kedua. Melihat sekarang, banyak sekali yang enggan mengeluarkan pendapatnya, ataupun
menyerukan aspirasinya. Padahal betapa bermanfaatnya menyerukan pendapat. Karena
dengan hal itu, kita tahu apa yang akan dan seharusnya dilakukan. Karena semakin banyak
nya pendapat dari berbagai kepala, itu mengecilkan kemungkinan terjadinya ketidak puasan
akan suatu kebijakan dalam penyelesaian suatu masalah di dalam lingkupnya. Karena tidak
mungkin semua pendapat pada setiap kepala manusia merujuk kepada suatu hal yang persis
sama kan?. Mungkin saat ini aku masih menjadi orang yang hanya mengutarakan pendapatku
ke hadapan teman terdekatku saja, dan bahkan terkadang hanya menyimpannya dan tidak
mengutarakannya. Tetapi alangkah lebih baiknya jika sikap itu kita ubah. Memang menjadi
diam itu baik, tetapi jika hanya diam itu bisa menjadi sebuah pedang juga untuk kita.

Aku memang belum berubah, dan tidak menunggu untuk diubah karena aku bertekad
untuk mengubahnya. Aku sadar karena kita hidup sebagai makhluk sosial, dan semua hal
yang menjadi keresahanku diatas, merupakan suatu point penting sebagai makhluk sosial.
Dimana kita bergantung dan dibutuhkan oleh orang lain. Janganlah menjadi orang yang
bergantung secara berkelanjutan. Terapi kita harus menjadi orang yang dibutuhkan oleh
orang lain.

Dari semua keresahanku diatas, point utama keresahanku adalah pemuda yang kurang
peduli akan masa depannya. Aku tahu bahwa semua orang pasti ingin sukses dan memiliki
masa depan yang cerah, akan tetapi mengapa banyak yang menginginkan hal tersebut dengan
cara instant tanpa tau masalah apa yang akan ditimbulkannya. Terkadang memang menjadi
seorang yang bekerja keras itu sulit bagi sebagian orang karena memang, sebuah perjuangan
itu pasti memiliki banyak rintangan. Tinggal bagaimana kita menghadapi hal tersebut. Kita
tahu bahwa saat ini, tuntutan mencari pekerjaan bukan hanya jenjang pendidikan yang tinggi
saja. Akan tetapi dibutuhkan hal hal lainnya, yang tidak mungkin setiap instansi atau pun
perusahaan memiliki kriteria yang serupa. Saat ini kita dituntut bisa melakukan banyak hal
yang berbeda, diluar apa yang kita kuasai. Tetapi dengan sikap masa bodoh akan masa
depannya, melakukan hal hal yang ternyata tidak memiliki dampak yang baik untuk nantinya,
sama saja menjauhkan kita mendapatkan masa depan yang cerah. Bagaimana cara pemuda
saat ini mengubah pola fikir nya. Ketika kita akan makin sulit mendapatkan pekerjaan,
bagaimana jika kita membuat sebuah pekerjaan tersebut?. Memberikan kesempatan bagi
orang lain untuk mendapat pekerjaan dari apa yang telah kita buka. Menginspirasi bagi orang
lain. Jika memang kita ingin peduli kepada masa depan, kita harus peduli dahulu kepada
keluarga dan teman sekitar kita. Cara kita peduli terhadap orang lain, mengajaknya menuju
kebaikan, dan menegurnya apabila salah. Mampu mengutarakan apa yang difikirkannya.

Aku memang masih menjadi salah satu orang yang menjadi keresahan ku diatas. Aku
sadar akan hal itu dan aku ingin berubah. Dengan dinyatakannya keresahanku saat ini, aku
berharap akan adanya perubahan dalam diriku. Aku memang belum bisa mengubah orang
lain, aku belum punya cukup ilmu untuk mengatakan bahwa apa yang kulakukan dan
kufikirkan adalah benar, tetapi aku yakin dan pasti mampu mengubah diriku sendiri terlebih
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai