Anda di halaman 1dari 6

TEKS NARASI

A. Pengertian Teks Narasi

Menurut Widjono (2007 : 175) teks narasi adalah uraian yang menceritakan
serangkaian kejadian, tindakan , keadaan secara berurutan dari permulaan sampai akhir
hingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain. Bahasanya berupa berupa paparan yang
gayanya bersifat naratif.
Keraf (2001 : 137) suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian
yang seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu unsur
yang paling penting dalam sebuah narasi adalaha unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang
terjadi tidak lain tindak-tanduk yang dilakukan orang-orang dalam suatu rangkaian waktu.
Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian waktu.
Dapat ditarik simpulan bahwa teks narasi adalah teks berbentuk kisahan yang terdiri
atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi
suatu rangkaian cerita yang lengkap.

B. Fungsi Teks Narasi


1. Memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
2. Memberikan pengalaman estetis/indah kepada pembaca
3. Memberikan hiburan atau entertain kepada pembaca

C. Model Teks Narasi


1. Narasi Ekspositorik/Informatif
Pengertian dari narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas
pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam jenis narasi yang satu ini, penulis
menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan
dalam karangan tersebut biasanya hanya terdiri dari satu orang.
Pelaku yang diceritakan mulai dari kecil sampai saat suatu karangan diceritakan
atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi,
maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan
atau aturan dari penulisan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
2. Narasi Artistik/Imajinatif
Narasi artistik biasanya berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan dan aturan ini berkaitan dengan
penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur
sugestif atau bersifat objektif.

Contoh:
Hari Minggu
Hari minggu adalah hari yang paling melelahkan bagiku. Jika di pagi hari banyak
remaja yang menghabiskan waktunya untuk bersantai dan pergi untuk jalan-jalan
bersama temannya, tidak berlaku bagiku. Pukul 5 pagi aku sudah harus bangun dan
membantu ibuku untuk memasak dan setelah itu aku harus menemani adik-adik ku
bermain sampai mereka lelah tertidur.

3. Narasi Sugestif
Narasi sugestif menyuguhkan sebuah cerita dengan niat dan maksud tertentu, yakni
untuk meyakinkan pembaca atau memberikan sebuah sugesti tentang suatu hal.

Contoh : Hari senin merupakan hari yang sangat melelahkan, karena suasana liburan
masih terasa saat rutinitas kembali. Jika pada umumnya hari senin adalah awal
semangat berutinitas namun hal itu tidak terjadi padaku. Berawal dari pagi hari yang
dimulai untuk mempersiapkan alat alat sekolah. Dilanjutkan dengan rutinitas sekolah
yang membuatku merasa masih ingin merasakan lebih lama liburan. Rutinitas
sekolahku selesai pada pukul 3 sore. Saat sesampainya dirumah aku segera mandi
dan makan sembari beristirahat sejenak. Istirahatpun tidak teralu lama karena harus
mengerjakan tugas tugas sekolah yang belum selesai aku kerjakan.

D. Simpulan Isi Teks


1. Pengertian simpulan
Simpulan adalah hasil akhir dari suatu pembahasan masalah dalam paragraf. 
2. Cara Menentukan Simpulan Paragraf :
a. Langsung mengambil kalimat simpulan dalam paragraf
Kalimat simpulan biasa ditandai dengan kata jadi, dengan demikian, oleh sebab
itu, oleh karena itu, maka dari itu, dan lain-lain. 

Contoh: Salah satu jenis cokelat adalah compound chocolate.  Cokelat ini
memiliki rasa manis dan harganya juga cukup murah. Selain itu, proses
pembuatannya juga termasuk mudah. Jadi, tak heran kalau compound chocolate
termasuk cokelat yang sering dan banyak dikonsumsi.
Perhatikan kalimat terakhir paragraf di atas. Kalimat tersebut diawali dengan kata
“jadi” yang merupakan kata kunci dalam menentukan simpulan paragraf.

Simpulan paragraf di atas adalah Compound chocolate termasuk cokelat yang


sering dan banyak dikonsumsi.

b. Menggabungkan antara kalimat utama dan kalimat simpulan yang biasanya


berada di akhir paragraf
Contoh: Acara tahun baru selalu dirayakan dengan meriah. Acara tahun baru
tersebut biasanya diselenggarakan di lapangan terbuka dengan menggelar konser
dan menyalakan kembang api. Banyak orang-orang yang datang ke lapangan
untuk merayakan tahun baru bersama. Namun, kemeriahan tahun baru tersebut
tidak diimbangi dengan kesadaran para pengunjung untuk menjaga kebersihan
lapangan. Akibatnya banyak sampah yang tertinggal setelah perayaan tahun baru
tersebut.

Kalimat utama paragraf di atas terletak di kalimat pertama, yakni “Acara tahun
baru selalu dirayakan dengan meriah”. Sementara itu, kalimat simpulan berada di
akhir paragraf, yakni “Akibatnya banyak sampah yang tertinggal setelah perayaan
tahun baru tersebut”. Kalimat simpulan dapat dibentuk dari penggabungan dua
kalimat tersebut.

Simpulan Paragraf di atas adalah Kemeriahan acara tahun baru mengakibatkan


lingkungan kotor karena banyak sampah yang tertinggal.

c. Mencari sebab-akibat atau akibat-sebab dalam sebuah paragraf


Contoh: Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan
yang tidak kunjung usai. Plastik adalah bahan anorganik yang tidak ramah
lingkungan. Hal ini disebabkan sifat plastik yang tidak mudah hancur dan terurai
oleh tanah. Butuh waktu beratus-ratus tahun hingga plastik terurai dalam tanah.

Akibat: Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah lingkungan


Sebab: plastik sulit diuraikan oleh tanah
Kalimat simpulan: Penggunaan plastik yang semakin marak menjadi masalah
lingkungan karena limbah plastik sulit diuraikan oleh tanah.

d. Jawaban dari ide pokok


Contoh: Pencemaran akan semakin berbahaya jika sudah ada di dalam tubuh kita,
seperti di dalam darah atau rambut. Jika terus menerus terkumpul di tubuh, maka
proses pertumbuhan dan perkembangan kita akan terganggu. Selain itu,
pembentukan tulang, perkembangan otak, dan saraf pun akan mengalami
gangguan.
Ide pokok paragraf di atas adalah “Dampak pencemaran yang masuk ke dalam
tubuh. Nah, dari ide pokok tersebut, bisa dibuat pertanyaan: Apa dampak
pencemaran yang masuk ke dalam tubuh? 
Jadi, kita dapat memperoleh kalimat simpulan dengan menjawab soal di atas,
yakni Dampak pencemaran yang masuk ke dalam tubuh adalah terganggunya
pertumbuhan, perkembangan, pembentukan tulang, perkembangan otak, dan saraf.

E. Struktur Teks Narasi


1. Orientation 
Orientasi yaitu bagian di mana pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya,
dibagian inilah diperkenalkan dimana dan kapan peristiwa terjadi serta para tokoh.
2. Komplikasi
Komplikasi yaitu bagian di mana tokoh utama menghadapi rintangan dalam
mencapai cita - citanya, bagian di mana komplik mulai terjadi.
3. Resolusi
Resolusi yaitu bagian permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan. Pada
bagian ini mempunyai dua kecendrungan, yaitu mengakhiri cerita dengan
kebahagiaan (happy ending) dan atau mengakhiri cerita dengan kesedihan (sad
ending), tetapi ada juga teks naratif yang membiarkan pembaca/ pendengar menebak
akhir cerita.

F. Ciri-ciri Kebahasaan Teks Narasi

Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan yang digunakan untuk membuat teks
narasi, adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif adalah
sebagai berikut.
1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /métafora/
didefinisikan sebagai "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan.[1] , misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda adalah tulang
punggung negara".Metafora adalah majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu
dengan yang lain secara langsung. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan.
Contoh metafora:
a. Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung
negara".[1]
b. Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
c. Raja siang keluar dari ufuk timur.
d. Jonathan adalah bintang kelas dunia.
e. Raja malam telah keluar dari paraduannya.
Metafora digunakan dalam teks narasi dengan tujuan untuk menambah atau
membumbui cerita hingga lebih menarik
2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang diikuti oleh objek. Objek yang
mengikuti bisa kata benda, frasa, atau kata ganti. Kata kerja transitif dapat diubah ke
bentuk pasif. Contoh:
a. Saya makan sebuah apel .
b. Saya mencintai ibu saya.
Jadi, kata kerja transitif membutuhkan objek sebagai pelengkap agar artinya dapat
dengan mudah dimengerti.
Lebih mudahnya lagi, kata kerja transitif membantu menjawab kata tanya 'what (apa)'
atau 'who (siapa).'
Seperti dua kalimat di atas, dua kalimat tersebut menjawab kata tanya 'what (apa)' dan
'who (siapa)'.
a. Apa yang saya makan? Saya makan sebuah apel.
b. Siapa yang saya cintai? Saya mencintai ibu saya.

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek sebagai
pelengkap kalimat. Tidak seperti kata kerja transitif, kata kerja intransitif tidak dapat
diubah ke bentuk pasif. Contoh:
a. Dia jatuh.
b. Mereka tertawa.
c. Anak kecil itu menangis.
Kata kerja intransitif dapat diikuti kata keterangan atau frasa preposisional, tetapi
tidak dapat diikuti kata benda.

3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa


Penggunaan kata tersebut disesuaikan dengan topik yang diuraikan atau dinarasikan.
4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
Contoh penanda urutan waktu seperti misalnya, pertama-tama, lalu, kemudian, 
ketika akhirnya selanjutnya dan lain sebagai nya.

Anda mungkin juga menyukai