Anda di halaman 1dari 56
RESUME KEPERAWATAN GINEKOLOGI PADA Ny. L.A UMUR 47 TAHUN DENGAN DIAGNOSA MEDIS MIOM UTERI DI RUANGAN POLI OBGYN RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE Z P01 Wee, eS S 0 if Pre OLEH DESVITA M. ABDUL (711490122092 ) Yow CLINICAL INSTRUCTUR cama powelancay 1. Carla Mandiangan, SST nn 5229250, CLINICAL TEACHING 1. Esther N. Tamunu, S.SIT, S.Kep.Ns, M.Kep KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS LANJUTAN TAHUN 2022 Scanned with CamScanner LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM DENGAN MIOMA UTERI A. Konsep Dasar Penyakit Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos inding uterus. Beberapa istilah untuk mioma uteri adalah fibromioma, miofibroma, Isiomioma, fibroleiomioma, atau uterin fibroid, Mioma ‘merupakan tumor uterus yang ditemukan pada 20-25% wanita diatas umur 35 tahun (Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma, 2015). Mioma adalah penyakit yang berjenis tumor. Berbeda dengan penyakit kkanker, mioma tidak mempunyai kemampuan menyebar ke seluruh tubuh. Konsistensinya padat dan sering mengalami degerasi dalam kehamilan dan sering kali ditemui pada wanita berumur 35-45 tahun, Tumor ini mebutuhkan waktu 4-5 tahun dan untuk mencapai ukuran scbesar buah jeruk. Tumor ini ‘yang belum pernah melahirkan atau wanita sering pula ditemukan pada w: ‘yang sulit hamil (inferenti) (Setiati, 2009). Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa mioma uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikat, neoplasma yang berasal dari otot uterus yang merupakan jenis ‘tumor uterus yang paling sering, dapat bersifat tunggal, ganda, dapat mencapai tukuran besar, biasanya mioma uteri banyak terdapat pada wanita usia reproduksi terutama pada usia 35 tabun. 2. Penyebab / Faktor Predisposisi ‘Walaupun mioma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa mioma uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” ‘yang selanjutnya dapat dirangsang terus-menerus oleh hormone estrogen. ‘Namun demikian, beberapa factor yang dapat menjadi factor pendukung terjadinya mioma adalah : wanita usia 35-45 tahun, hamil pada usia muda, genetic, zat-zat karsinogensik, sedangkan yang menjadi factor pencetus dari {erjadinya mioma uteri adalah adanya sel yang imatur. Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifactorial, Dipercayai, bahwa mioma Scanned with CamScanner rmerupakan sebuah tumor monoctonal yang dihaslkan dari mutasi somatic dari sebuah sel neoplastic tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas keomosom, Khususnya pada kromosom lengan, Faktor-faktor yang rmempengaruhi pertumbuhan tumor, disamping factor predisposisi genetic adalah estrogen, progesterone dan human growth hormone. a, Estrogen ‘Mioma uteri dijumpai setelah menarke. Seringkali terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen ‘eksogen, Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan pengangkatan ovarium. Adanya hubungan dengan Kelainan lainnya yang tergantung estrogen seperti endometriosis (50%), perubahan fibrosistik dari payudara (14,89), adenomyosis (16,5%) dan hyperplasia ‘endometrium (9,3%). Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan dengan . 178 anovulasi ovarium dan wanita dengan _—_steril hidroxydesidrogenase: enzim ini mengubah estradiol (sebuah estrogen kuat)menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini berkurang pada jaringan miomatous, yang juga mempunyai jumlah reseptor estrogen yang lebih banyak daripada myometrium normal. b. Progesteron Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara, yaitu ‘mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor. ¢. Hormon Pertumbuhan ‘Level hormone pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi hormone yang mempunyai struktur dan aktvitas biologic serupa yaitu HPL, terlihat pada periode ini, memberi kesan bahwa pertumbuban yang cepat dari leiomyoma selama kehamilan mungkin merupakan hasil dari aks sinergistik antara HPL dan Estrogen. Dalam Jeffeoates Principles of Gynecology, ada beberapa factor yang diduga kuat sebagai factor predisposisiterjadinya mioma uteri, yaitu : a. Umur Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditermukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun, Turmor ini | paling sering memberikan gejala klinis antara 35-45 tahun. Bee Scanned with CamScanner b. Paritas Lebih sering terjadi pada nulipara atau pada wanita yang relative belum diketahui apakah infertilitas infertile, tetapisampai_ saat menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertiitas, atau apakah kedua keadaan ini saling ‘mempengaruhi. Factor ras dan Genetik Menurut Manuaba, pada wanita ras tertentu, Khususnya wenita berkulithitam, angka kejadian mioma uteri tinggi. Terlepas dari factor ras, kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga, ada yang menderita mioma. Belum diketahui secara pasti, tetapi asalnya disangka dari sel-sel ‘tot yang belum matang. Disangka bahwa estrogen mempunyai peranan Penting, tetapi dengan teori ini sukar diterangkan apa sebabnya pada seorang wanita estrogen pada nuli para, factor keturunan juga berperan mioma uteri terdiri dari otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde diliputi pseudakapsul. Menurut Mansjoer, perubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar bersifat degenerative karena berkurangnya aliran darah ke mioma uteri. Perubahan sekunder meliputi atrofi, degenerasi hialin, degenerasi ik, degencrasi membantu, marah, lemak. ESR aaron eee i Scanned with CamScanner 3. Pohon Masalah Heredite, pola Mioma Utert hidup, hormonal ee Mioma intramural (dinding Mioma supmukosum ‘Mioma subserosum antara miometriym (umbuh menjadi potip, (antap ligamentmluteum) dilshirkan melalui servis) I b Penurunan imun tubuh || Resiko Infeksi ‘Tanda / Gejala Perdarahan pervaginam |—a Tindakan Pembedahan Pembesaran wlerus (bisterektomi) oo Hb menurun Resiko kekurangan Penekanan organ volume eairan sekiter ‘Tk teriapan Resiko syok dengan cepat a ae | Perlukaan Kurang informasi mengenai z prognosis penyakit dan terapi Kerusakan ¥ Integritas jaringan Ansietas Estrogen berkurang ae - 1 r Menekan vesika Penekanan Saraf Tope uwinaria dan rekturm ewanitean memurun ] ¥ ¥ Libido sekaval Pola eliminasi tergangeu Nyeri ‘menurun i Pei ee, eee Disfungsi seksual Retensi Urin Konstipasi Scanned with CamScanner Xlasifikasi mioma dapat berdasarkan lokasi dan lapiran uterus yang terkena. a, Lokasi Servical (2,6%), umumnya tumbuh ea rah vagina menyebkan infeksi. Isthmica (7.29%), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius. Corporal (91%), merupakan lokasi paling Jazim, dan seringkali tanpa gejala, b. Lapisan Uterus Mioma uteri pada daerah Korpus, sesuai dengan lokasinya dibagi menjadi tiga jens, yaitu Sereno =. Gambar 1. Mloma Uteri 1) Mioma Uteri Subserosa Lokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. Pertumbuhan ke arah lateral dapat berada di dalam ligamentumlstum dan disebut sebagai mioma intraligamenter. Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneal sebagai suatu massa. Petlengketan dengan usus, ‘omentum atau mesenterium di sckitamya menyebabkan system peredaran darah diambil alih dari tangkai ke omentum, Akibatnya tangkai makin mengecil dan terputus, schingga mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai jenis parasitic. Scanned with CamScanner 2), Mioma Uteri Intramural Berubah sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti ‘ecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah bawah, Kadang kala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa dan kadang-kadang sebagai mioma submukosa, Di dalam otot rahim dapat besar, padat (jaringan ikat dominan), lunak Garingan otot rahim do 3) Mioma Uteri Submukosa Terletak dibawah endometrium, Dapat pula bertangkai ‘maupun tidak. Mioma bertangkai dapat menonjol melalui kanalis servikalis, dan pada keadaan ini mudah terjedi torsi atau infeksi van). 4, Manifestasi Klinis Separuh penderita mioma uteri tidak memperlihatkan geiala, Umumnya gejala yang temukan bergantung pada lokasi, ukuran, dan pperubshan pada mioma tersebut seperti ‘a. Perdarahan abnormal: hipermenore, menoragia, metroragia, Sebabnya: — Pengaruh ovarium schingga terjadi hiperplasi endometrium = Permukaan endometrium yang lebih luas dari biasanya — Atrofi endometrium di atas mioma submukosum. = Myometrium tidak dapat berkontraksi optimal Karena adanya sarang mioma di antara serabut myometrium schinggn tidak 4apat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik. 'b, Nyeri: dapat timbul karena gangguan sirkulasi yang disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pada mioma submukosum yang dilahirian setempat dapat _menyempitkan canalisservikalisschingga ‘menimbuilkan dismenore, ©. Gejala penckanan : penckanan pada vesika urinaria menyebabkan poliuri, oada uretra menyebabkan retensio urine, pada ureter menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rectum ‘menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan lime menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul. 4. Disfungsia reproduksi Hubungon antara mioma uteri sebagai penyebab inferilitas ‘masih belum jelas. Dilaporkan sebesar 27-40% wanita dengan mioma ‘teri mengalami infertlitas. Mioma yang terletak di daerah komnu dapat menyebabkan sumbatan dan gangguan transportasi gamet dan ot 4 Scanned with CamScanner embrio akibat terjadinya oklusi tuba bilateral. Mioma uteri dapat menyebabkan gangguan Kontraksi_ritmil diperlukan untuk moti uterus yang sebenamya sperma di dalam uterus. Perubahan bentuk kavum uteri Karena adanya mioma dapat menyebabkan_disfungsi reproduksi. Gangguan implantasi embrio dapat terjadi pada keberadaan mioma akibat perubahan histologi endometrium dimana terjadi atrofi karena kompresi massa tumor. ‘Mekanisme gangguan fungsi reproduksi dengan mioma uteri ~ Gangguan transportasi gamet dan embrio — Pengurangan kemampuan bagi pertumbuhan uterus — Perubahan aliran darah vaskuler — Perubahan histologi endometrium (Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma, 2015) 5. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang a. Tes Laboratorium Hitung darah lengkap dan apusan darah : leukositosis dapat disebabkan oleh nekrosis akibat torsi atau degenerasi. Menurunnya kadar hemoglobin dan hematocrit menunjukkan adanya kehilangan darah ‘yang kronit b. Tes kehamilan terhadap chorioetic gonadotropin Sering membantu dalam evaluasi suatu pembesaran uterus yang simetrik menyerupai Kehamilan atau terdapat bersama-sama dengan kehamilan. ¢. Ultrasonografi Apabila Keberadaan massa pelvis meragukan, sonografi dapat ‘membantu, 4. Piclogram intravena Dapat membantu dalam evaluasi diagnostic. e. Pap smear serviks Selalu diindikasikan untuk menyingkap neoplasia serviks sebelum_ histerektomi. {£ Histerosal pingogram Dianjurkan bila Klien menginginkan anak lagi dikemudian hari untuk mengevaluasi distorsi rongga uterus dan kelangsungan tuba falopi. 6. Penatalaksanaan Medis Penanganan yang dapat dilakukan ada dua macam, yaitu penanganan secara konservatif dan penanganan secara operat. @. Penanganan konservatif sebagai berikut : Scanned with CamScanner 1) Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodic setiap 3-6 bulan 2) Bila anemia, Hb <8 2% transfusi PRC 3) Pemberian zat besi bb. Penanganan operatif, bila 1). Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 mings 2) Pestumbuhan tumor cepat sma subserosa bertangkai dan torsi 4) Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya 3) Hipermenorea pada mioma submukosa 6) Penekanan pada organ sekitamya Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa © Enukleasi Mioma Dilakukan pa ‘menginginkan anak atau mempertahankan uterus demi cefektif, dan penderita infertile atau yang masih kelangsungan fertlitas. Sejauh ini tampaknya aman, ‘masih menjadi pilihan terbaik. Enukleasi sebaiknya tidak dilakukan bila ada kemungkinan terjadinya karsinoma endometrium atau sarcoma uterus, juga dihindari pada masa kehamilan. Tindakan ini scharusnya dibatasi pada tumor dengan tangkai dan jelas yang dengan mudak dapat dijepit dan diikat, Bila _miomektomi ‘menyebabkan cacat yang menembus atau sangat_berdekatan berikutnya harus dilahirkan ‘* Histerektomi Dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan pada penderita yang memiliki leiomyoma yang simptomatik atau ‘yang sudah bergejala © Miomektomi Miomektomi adalah pengambilan mioma aja tanpa pengangkatan uterus. Apabla wanita sudah dilakukan miomektomi kemungkinan dapat hamil sekitar 30-50%, Dan perlu disadari oleh penderita bahwa setelag dilakukan miomektomi harus dilanjutkan histerektomi. Lama perawatan : 1) 1 hari pasca diagnosa keperawatan 2) Thari pasca histerektomi/miomektomi ‘Masa pemulihan : 1) 2 minggu pasca diagnose keperawatan Scanned with CamScanner 2) 6 minggu pasca histerektomi/miomektomi €. Penanganan radioterapi Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderitamengatami menopause. Radiotera umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat kontrak indikasi untuk tindakan operat akbhir- akhir ini Kontrak indikasi terscbut makin berkurang. Radioterapi hendaknya hanya dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus. 1) Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi (bad risk patient), 2) Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rectum 3) Tidak dilakukan pada wanita muda, scbab dapat menyebabkan ‘menopause. Maksud dati radioterapi adalah untuk menghentikan perdarahan, Obat-obatan yang biasa kepada penderita mioma yang mengalami Perdarahan melalui vagina yang tidak normal, antara lain : = Obat anti-inflamasi yang —nonsteroid(Nonsteroid Anti Infamation-NSAID) = Vitamin = Dikerok (kuretase) ~ Obat-obatan hormonal (misalnya, pil KB) Operasi penyayaiat jaringan mioma ataupun mengangkat rahim keseluruhan = Pemberian hormone steroid sintetik seperti progestin, malah kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri daerah panggul yang bertambah, Hormon GnRH agoins (Gonadotropin Releasing Hormon) bias mengurangi besar ukuran mioma. Akan tetapi, ‘mioma kembali membesar setelah 6 bulan obat GnRH dihentikan, = Bila uterus hanya sedikit membesar apalagi tidak ada keluh: tidak memerlukan pengobatan khusus, 7. Komplikasi a. Perdarahan sampai terjadi anemia b. Torsi tangkai mioma dari : = Mioma uteri subserosa = Mioma uteri submukosa ©. Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi 4. Pengarub timbal balik mioma dan kehamilan 1) Pengaruh mioma terhadap kehamilan = Infertiitas Scanned with CamScanner = Abortus = Persalinan prematuritas dan kelainan letak = Inersia uteri = Gangguan jalan persatinan — Perdarahan post partum 2) Pengaruh keamilan terhadap mioma uteri = Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen = Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Keperawatan Dalam hal pemeriksaan, menurut Setiati(2009: 95-96) adalah sebagai berikut: a. Anamnesis ‘Timbul benjolan di perut bagian bawah pada waktu yang relatif lama, kkadang- kadang Gangguan haid, Buang air Kecil atau air besarpun texjadi, Nyeri perut teri apabila mioma terinfeksi , tepuntir atau pecah. bb. Pemeriksaan fisik Palpasi Abdomen digunakan untuk mendapatken tumor diabdomen bagian bawah ©. Pemeriksaan Ginctologi Dengan pemeriksaan bimanual. Tumor tersebut didpatkan menyatu dengan rahim atau mengisi dengan kavum Douglasi. Konsistennya padat , kenyal, bergerak dan permukaan tumor umumnya rata, Gejala qlinisnya adalah adanya rasa penuh pada bagian bawah, tanda massa yang padat kenyal, terjadi perdarahan abnormal, dan muncul rasa t nyeri,terutama saat menstruasi, 4, Pemeriksaan Luar ‘Teraba massa tumor pada abdomen bagian bawah serta pergerakan tumor dapat terbatas atau bebas. Selain itu, fokus pengkajian mioma uteri terdii dai: a. Pengumpulan Data Merupakan kegiatan dalam menghimpun informasi dari klien sebagai berikut: = Mioma biasanya terjadi pada usia reproduktif, paling sering Mul ibulnya aM gue > Sifat Keluhan * Mengeluh purus seperti ditusuk -buruk + Lokasi Keluhan * di crea peru bawah ~ FaktorPencetus —: + Keluhan Lain > Pongaruh keluhan terhadap aktifitas/fungsi tubuh ~ Usaha klien untuk mengatasi keluhan “Tertadary Hen suit Uelaytan abflge hanya dud cata otnw Laduran 3. Riwayat Kesehatan Lalu > Penyakit yang pemah diderita + Hien Mengatakan pemah ada beyolan 7 asam Vambuns = Riwayat opname + pernah | > Riwayat trauma oes + Riwayat oper Pe Scanned with CamScanner = Riayat tranfusi darah fe = Riwayat alergi (Makanan/obat) = = Riwayatindikasi (obavrokoW/alkohol) = = Kebiasaan spesifik (Makanan/minuman) C. Riwayat Keluarga = Riwayat penyakit menular t= = Riwayat penyakit keturunan ve = Pengaruh lingkungan psikososial serumah = = Genogram D. Riwayat Reproduksi 1. Riwayat haid a. Menarche b. Siklus haic + Seiap pulan Kien Menchwasi cc, Durasi haid : Had 2 hah banyak 2-4 haf Binggal sedi, todons tanya 4. Perlangsunganhaid = = Dismenore 2 Ya = Olimenore : = Oligomenore = Menorarghia = Amenore 2. Riwayat Obstetric Kehamilan, persalinan dan nfas lalu Kehamian Parana Wits Ke | Tahon | Umur | denis [Penolong[Pelangsungan] BB | Keodean |Pelangsungan | Cama Persatnan Bayi | IouBayi menyusui 4 ae thn | verwac [Biba Seana] sehat > bohun > l24'tn | normal | préan 3.onat seh \ tahun 20 Yin) carmel | Ban, >to ht 1 bute Scanned with CamScanner b. Riwayat Genokologi 5 Riwayat Aktivit | Kebutuhan Nutrisi Kebutuhan Eliminasi . Kebutuhan Kebersihan diri 4, Kebutuhan Istirahat/Tidur . PEMERIKSAAN FISIK | Penampilan ibu . Kesadaran . Tinggi badan / BB ™D Nadi 5. Respirasi . Suhu Badan .. Kepala dan rambut Wajah/Muka Mata 11. Hidung 2. Mulut 13, Telinga 14. Leher 15. Dada/Perut = Payudara Jantung > Pana + Abdomen 16. Panggul/Vagina/Serviks Sea AY ew oe pemah Abortus sekalt Riwayat Keluarga berencana : Sehari hari + len Mengateean fretuens akan, 3 x/paq Mengbonsum Nad» Ban Lau paul. lien Bak normal 3-4 x/has , BAB 1-2¥/han. + Hen Mandi 26/hai dan berhas dn + Klien Mengitakan bidurnga Masih, normal Besih 207 top + Domepos— Mentis #186 om / $0 by * 110/60 wey Isx/m * aax/m * deste , Fe7ala berih tidak ado krombe .rambut terdihtun mata | benkue wash simnebis,, dak ada devias Mata seri, faryunghiva ones Hien enepttata ts abet Nutroae Perut lawah. v 5: stata 3 Nye Aha T: Hlen Mengdtatan yeh dimaton Soa} haid 7 oor kuteary fact head batheni bor ~ bes tan Twit: 0/60 wat Hs Tox, a: 24x/n Sb: this’ Prater im ae MY Scanned with CamScanner ANALISA DATA NO DATA ETIOLOGI MASALAH a. |05 ene Ansiebas bd knsis E Hen teak ath Hal desgen pga iowa ebvetasun (ninh naan Meyadi polipy ditahickan ~ Han Menyabbn | ietaiur serate Suit dur i Do; -ke, ™ Tanfa v Ggala = een mampar tue v - Ww Perdordhon Vagina W: 19/60 wns Vv He Tsx/m Tndakan pembelaan me: 2x/n v = Wien bamyae geigh Wrong Wprmash Meygei - He 3,6 9/4 Fropresie Pengatit > = bw beupi bnkebas | | | i | | Pra ers antan Peles Keenes Manado @ t Scanned with CamScanner INTERVENSI KEPERAWATAN N DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI O | KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN + (0.087) Hye Acat |Seetah ditatuican finéalery Manayemen tyes = Depts Repeomaten selamna 124 | hyervas Pagaterrn Snes [Jam dinapkan Hoyka |1. Idenfipakatn lokag , karatershk, aay axomona’ 9 [tye Merwun, gan | dus previens, kvatitas, Infesttas berkatan dengan | ttora hast Ayes Ferwsatan Jarngan [1 kemampunn mentale] a. Wenfpean Aeila yer coral ater Furgrenal] actiitas Mennokat —|3. Henhpikan Fabfor yy vere denen criet_Mereerht|2. Feluhan yer) Maurin beat San premperingan Ayer tay lanbat dan ter- [3 Kerttfan bidur run] 4- Idenhpiées pengpruh yer pata) Intenstas vingan hie 4. elisa Membare. tualitas udu . boat yp bateronuce eapoxh £3 balan. S. Befikan Tehmik_tongarmatolay Penyebab dues, 1 Agen pene. 6 Aprtan fehnie rengarntatology pusiolagt Unt Marque tye 2 beg perverse olaboras bana’ 7- kolaboran fembenan atalyphe, 3 ign ple Ha go fank. Prot Nes Lnjtn Pott Km Homo GY Scanned with CamScanner INTERVENSI KEPERAWATAN N DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI O | KEPERAWATAN KEPERAWATAN, KEPERAWATAN_ 2.| Ansteras b-d tine | sebelah dltatutcn Inferven Utama sitwasronal tanfatan Feperawainn | Redan Aietas bd: 0080 Lx fam, dinarapkan | ~ observant tavegori_: paitologs |Lingkat onsiebar Identigitas: aay Ungkat Sut e+ totepritas [dengan biteia hans | aniiekas berubah ego. 1 pola Hdur tema. |- Terapentit. bs: 2. Perilaty gelisah Y Oengertan_dingan penuh = lien Mengetchan |. Perhatian Ganas_dengan = Gdopas pengatitnya Lath behoik vaakson = [even _teneptalen| Gale bidur bo: ~ kes: om sty. 10: |r0/% Unig He 75/0 pr: dax/M = khen tampa. _geltich = _ He 3.6.51 Fd Ns inane Potts Keeler @ Scanned with CamScanner IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI/| NO. [JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TGL_| DX Saco | | |to-00 | Mengidentian tek, fcratoidik, | $: Klien Magatatan Manh Gplw dure, Fretcuns , Lvaltan , Infonertas Magelah nyen pete pout Nye. a/b + dbagian peut baweth » Seer dite tuk, Qyer fat ha® | 0:- Ellen hempergakan bh dan bartwary seat hal bate, thats | mapas Saat 3, Saat haid. (0-00 |2. Mengjckenfptean stata tyes d/h | As Matolah ayer abut betwn Skala tye}, feat (0.08 3. Mergdenh pian Far oy Nerpar| barat San Mengeringan cyer dh P> Uanyttan Interven, Ayer foat had Ban ee tina Manoyeren yer Ghat Meena wat Merger 1+ Udenfifitass okan, karat bens lo.10 4. Meryidenfipttan Pergarun cyet fede: durant, Protuensi , kualitas Intent Hualitas hidyp d/h ben Aehuites ‘yet Hien Sein, kang. 2. Iderkpkag Skala qyes lo.ts |. Membanfon Aehntk nnpurntttolen | 3. denhplkan pengoruh ayer Uhh Maguay raie._nyert d/h pada_tualitas hidup Ldlten dibaiton Aemnit. nagar Bal 4. beskan Tehait_tonparivatel lo. © Meggett ‘hoi regcriatetty Unt Mengurangi rosa yer Univ banporang: yen lh Hien ah Mayer 71 Metykolaberankan _pewberian caraieik den perv. diy Hen Minamn Meindl | Fria ies ici ras emits Scanned with CamScanner ee IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARV NO. | JAM IMPLEMENTASI EVALUASI | TGL | DX. | scan {> [iow [1 Mengidenirtan fast npr | — Vln Maypkakon Warh | Ylan Anaebas boubah d/h Eglo Comme dengan payataloy, ansitas Hien belum beruth| 0 - Wen tampa temas | lo-ls |2__ Mendergarlean “penuh pethatiay = [en _nampak Celsal | lh peranat Madeyorkan | A+ Masaiah Amiely | Seman keunan Y9 dlkataton bem Leradan i Pen Pi pertahankas (wavenr_| (0-303 Meath lehnte velatan d/h | Tdten_aitath tehnitc Cured Araagery - L | == { 1 | wpe Prodi Ners Lanjutan Poltekkes Kemenkes | Manado @ Scanned with CamScanner ‘Judul artikel PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN MIOM UTERI_ MENGGUNAKAN —TEHNI RELAKSASI DAN DISTRAKSI Peneliti: Fitriyanti 1), Machmudah Machmudah 2) ‘ANALISIS PICOS P (population) ubjek dalam penelitian ini menggunakan 2 pasien dengan fiagnosa medis mioma uteri. Teknik pengumpulan data venggunakan rekam medik, wawancara, observasi dan \dekatan asuhan keperawatan dengan kriteri inklusi pasien \st operasi mioma uteri, pasien post operasi hari pertama. I (intervention) jintervensi yg digunakan adalah Penurunan Intensitas Nyeri [Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi any DDistraksi ‘C (comparison) {Dalam jurmal ini tidak terdapat pembanding intervensi tetapi fetapi menckankan pengaruh intervensi penurunan intensitay ryeri pada pasien mioma uteru menggunakan tehnik relaksasi pista ‘0 (outcome) |Hasil evaluasi kedua pasien setelah dilakukan implementasil ‘eperawatan diperoleh hasil bahwa nyeri akut tertasi sebagian| lama perawatan di ruang parikesit. Evaluasi pasien Ny. S| lakukan pada tanggal 18 juli 2019 jam 19.00 WIB. Pasie 'y.S sudah tidak merasakan nyeri perut bagian bawah, hasil condisi pasien baik ,TD : 110/80,Nadi : 80x/menit, Suhu 6.5, RR: 20x/menit, Perencanaan selanjutnya pada pasien| ly. S diantaranya anjurkan pasien untuk cukup istirahat dan] [Lakukan pengkajian lanjutan nyeri jika nyeri muncul. Kast lua Pada kasus kedua evaluasi dilakukan tanggal 19 juli 1019 jam 10.50 WIB setelah 3 hari Perawatan Kondisi umut sien baik, TD : 90/60 mmHg, N:88 x/m, $: 36,40 C, : 2 F fm, pasien sudah tidak mengeluh nyeri, perencanaat e fo pada pasien Ny.M batasi pengunjung, anjurkan| jen untuk berisirahat cukup dan lakukan_ pengkajian| < lanjutan nyeri bila muncul masalah nyeri berulang, Perawatan| ‘ondisi umum pasien baik, TD : 90/60 mmHg, N:88 x/m, S: Scanned with CamScanner 'S (study design) 36,40 C, = 20 xm, pasien sudah tidak mengeluh nyer, Perencanaan selanjutnya pada pasien Ny.M batasi pengunjung, finjurkan pasien untuk berisirahat cukup dan lakuka fuantitatif, dengan desain studi deskriptif dan pendekatan stud than keperawatan, Subjek dalam penelitian inj renggunakan 2 pasien dengan diagnosa medis mioma uteri feknik pengumpulan data menggunakan rekam medik, ‘awancara, observasi dan pendekatan asuhan keperawatar Hengan kriter lusi pasien post operasi mioma uteri, pasicr post operasi hari pertama. Scanned with CamScanner IV Yon idee oy Catia nner Meo. ey Vaca [Studi Kasus Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi Fitriyantit, Machmudah Machmudah? 2 Program Studi Pendidikan Program Ners, Fakultas llmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas IMuhammadiyah Semarang Abstrak Miomma uterus adalah tumor miometrium jinak. Karakteristimioma uterus yaitu buat, Keras, puth ke merah muda pucat, dan sebagian besar terditi dari otot polos dengan jaringanikat dimana 95% berasal dari korpus uterus ddan 5% dari serviks. Kadang-kadang juga berasal dari tuba falopit atau ligamentum rotundum. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif untuk ‘menggambarkan proses asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosis mioma uteri, Data dikumpulkan melalui wawancara, observasl, dan pemberian asuhan keperawatan. Kondisi Klinis kedua pasien mengalami nyeri akut.Intervensi dan implementasi disesuaikan dengan kondis pasien ddan merujuk NOC dan NIC. Diagnosis keperawatan kedua kasus adalah nyert akut, Teknik relaksasi pernapasan dilakukan sebagal tehnik distraksl Hasilnya menunjukkan dapat menyembuhkan rasa sakit sebagian. Durasi perawatan yatu 324 am untuk kedua kasus. Informasi Artikel Riwayat Artikel: ‘© Submit 27 Februari 2020 * Diterima 17 Juli 2020 Kata kunci: ‘Nyeri, Miomektoml, || Keperawatan Maternitas tumbuh cepat. Dengan _pertumbuhan mioma dapat mencapai beratlebih dari 5 kg. PENDAHULUAN Salah satu penyakit sistem reproduksi wanita sejenis tumor yang paling sering ditemukan adalah mioma uteri. Mioma uteri disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat (Arif Mansjoer, dkk. 2015). Sebagian besar kasus mioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan penderita tidak menyadari adanya kelainan pada uterusnya, Diperkirakan hanya 20%-50% dari tumor ini yang menimbulkan gejala Mdinik, terutama perdarahan menstruasi yang berlebihan, infertilitas, abortus berulang, dan nyeri akibat _penekanan massa tumor. Pertumbuhan mioma diperkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinju, akan tetapi beberapa kasus ternyata Corresponding author: Firiyanti fitriyantibahuwa@gmall.com Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak berumur 35 ~ 45 tahun (25%). Mioma uteri ini lebih sering didapati pada wanita nulipara atau yang kurang subur. Menurut penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Schwartz, angka kejadian mioma uteri adalah 2-12,8 orang per 1000 wanitatiap tahunnya, Schwartz ‘menunjukan angka kejadian mioma uteri 2- 3 kali lebih tinggi pada wanita kulit hitam dibanding kulit putih .diperkirakan setiap 4-5 1 wanita mengidap kelainan ini dan menunjukkan kecenderungan pertumbuhan pada dekade usia ke-3 dan ke-4 dalam kurun kronologi kehidupan anita. Usia termuda yang pernah dijumpai adalah 13 tahun dan tumor jinak Scanned with CamScanner Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 mempunyai —kecenderungan —_ untuk regenerasi pada masa post menopause. Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche, Setelah menopause hanya kira- kira 10% mioma yang masih bertumbuh, Menurut World Health Organization (WHO) melaporkan penyebab angka kematian ibu karena mioma uteri pada tahun 2013 sebanyak 22 (1,95%) kasus dan tahun 2014 sebanyak 21 (2,04%) kasus, biasanya penyakit ini di temukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin atau saat sedang melakukan medical check up tahunan (Ulfah, 2017). Data yang ada di Indonesia menunjukkan mioma uteri ditemukan 2,39%-11,70% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Diperkirakan 1 dibanding 4 atau 5 wanita yang berumur lebih dari 35 tahun terdapat mioma uteri. Meskipun umumnya mioma tidak nenunjulkkan gejala, diperkirakan 60% dari aparotomi pelvis pada wanita dikerjakan iengan alasan Mioma Uteri. Lesi ini sering Jitemukan pada dekade 4 atau 5. Menurut Smelzer & Bare (2015), prinsip ‘ang mendasari penurunan nyeri oleh eknik relaksasi terletak pada fisiologi ystem syaraf otonom yang merupakan ‘agian dari system syaraf perifer yang aempertahankan homeostatis lingkungan aternal individu. Adanya _perbedaan atensitas nyeri responden disebabkan oleh arena pemberian teknik relaksasi nafas alam itu sendiri, jika teknik relaksasi nafas alam dilakukan secara benar maka akan tenimbulkan penurunan nyeri yang irasakan sangat berkurang atau optimal an pasien sudah merasa nyaman ibanding sebelumnya, sebaliknya_jika tknik relaksasi nafas dalam dilakukan engan tidak benar, maka nyeri yang irasakan sedikit berkurang namun masih vasa nyeri dan pasien merasa tidak vaman dengan keadaannya. Hal ini dapat empengaruhi intensitas nyeri, karena jika “a relaksasi nafas dalam yang dilakukan secara berulang akan dapat menimbulkan rasa nyaman yang pada akhimnya akan meningkatkan toleransi persepsi dalam menurunkan rasa nyeri yang dialami, Jika seseorang mampu —_meningkatkan toleransinya terhadap —nyeri maka seseorang akan mampu beradaptasi dengan nyeri, dan juga akan memiliki pertahanan diri yang baik pula (Lukman 2013). Distraksi yang mencakup memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada nyeri, dapat menjadi strategi yang sangat berhasil dan mungkin merupakan mekanisme yang bertanggung _jawab terhadap teknik kognitif efektif lainnya. Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan membangkitkan input sensori selain nyeri. Distraksi dapat mengatasi_—_nyeri berdasarkan teori Gate Control, bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahawa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan ditutup. Salah satu cara menutup mekanisme pertahanan ini adalah dengan merangsang sekresi endorfin yang akan menghambat pelepasan substansi P. Teknik distraksi Khususnya distraksi pendengaran dapat 'merangsang peningkatan hormon endorfin yang merupakan substansi sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh. Individu dengan endorfin banyak lebih sedikit merasakan nyeri dan individu dengan endorfin sedikit merasakan nyeri lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan adanya_—_—perbedaan perubahan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik —distraksi (Smletzer dan Bare , 2012). Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Scanned with CamScanner ers Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 Sayatan atau luka yang dihasilkan merupakan suatu trauma bagi penderita dan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Akibat dari prosedur pembedahan pasien akan mengalami gangguan rasa nyaman nyeri. Nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak —menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana_ terjadi kerusakan. (Perry & Potter, 2015). Nyeri pasca bedah merupakan satu dari masalah-masalah keluhan pasien tersering di rumah sakit, Teknik relaksasi_yang digunakan dalam mengatasi nyeri post operasi di Rumah Sakit adalah dengan latihan nafas dalam, Penanganan nyeri secara farmakologis memiliki efek yang tidak baik bagi tubuh, sehingga tindakan non farmakologis dianjurkan dalam penanganan nyeri. Salah satu tindakan non farmakologis yaitu pemberian _teknik relaksasi Berdasarkan tingginya angka_ kejadian mioma uteri, maka penulis merasa tertarik akan membahas secara spesifik mengenai masalah mioma uteri dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Miomektomi Dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Nyaman; Nyeri Di Ruang Parikesit RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang”. METODE Mfetode yang dilakukan dalam studi kasus ni adalah metode kuantitatif, dengan lesain studi deskriptif dan pendekatan ‘tudi asuhan keperawatan, Subjek dalam venelitian ini menggunakan 2 pasien lengan diagnosa medis mioma uteri. Teknik vengumpulan data menggunakan rekam nedik, wawancara, observasi_ dan vendekatan asuhan keperawatan dengan riteri inklusi pasien post operasi mioma teri, pasien post operasi hari pertama, elanjutnya data yang terkumpul dianalisis alam bentuk asuhan _keperawatan chingga terdapat masalah keperawatan 2 prioritas yang akan diatasi dengan menggunakan teknik relaksasi_ distraksi dilakukan setelah pemberian analgetik dengan durasi 15 menit setiap hari selama tiga hari, sebelum dan sesudah diberikan teknik distraksi dilakukan pengukuran skala nyeri dengan menggunakan numeric rsting scale (NRS). Studi kasus ini dilakukan pada tanggal 19 Juli 2019 diruang parikesit RSUD K.RM.T Wongsonegoro Semarang. HASIL Diagnosa keperawatan utama yang muncul pada kedua pasien ini adalah nyeri akut. Implementasi rencana —_keperawatan dilakukan selama pasien dirawat di Parikesit. Kasus 1 pasien NyS dirawat selama 3 hari mulai tanggal 17- 19 Januari 2020. Implementasi keperawatan dimulai tanggal 17 januari 2020 dimulai dengan melakukan pengkajian secara komprehensif terkait keluhan utama pasien yaitu nyeri perut bagian bawah. Pengkajian nyeri dilakukan secara langsung kepada pasien menggunakan teknik pengkajian nyeri PQRST. Setelah dilakukan pengkajian keluhan pasien, dilakukan _pengkajian secara objektif meliputi kondisi_ umum pasien, ekspresi wajah, tanda-tanda vital (TV). Pasien Ny.S tidak memiliki riwayat penyakit, Pasien kedua Ny. M dilakukan implementasi keperawatan tanggal 17-19 januari 2020. Perawat parikesit melakukan operan jaga dengan perawat IGD terkait riwayat pasien sebelumnya dan selama di IGD pada awal pasien masuk. Implementasi keperawatan yang dilakukan dengan mengatur posisi tidur pasien semifowler, memberikan terapi oksigen, memonitor TTV pasien sesuai dengan bedside monitor, ‘menganjurkan pasien untuk relaks dengan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, Selanjutnya kolaborasi dengan DPJP dilakukan terkait pemberian terapi medis untuk pasien. Pasien Ny.M juga diberikan terapi relaksasi nafs dalam untuk membantu mengurangi nyerinya. Pasien Ny.M bersedia untuk dilakukan tindakan tersebut. Selaindiberikan —_terapi farmakologi dan nonfarmakologi selama Scanned with CamScanner ers Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40.49 airawat pasien juga selalu diingatkan untuk fetap menjalankan ibadah sholat. Dalam islam terdapat perintah untuk beribadah, tada lain untuk kemaslahatan setiap ticlim itu senditi. Seseorang muslim yang {elalu beribadah, berarti ingin selalu dekat dengan Tubannya, dikala suka dan duka, jarena Allah tempat manusia bersyukur tian kepada-Nya mereka minta pertolongan, Jika seseorang muslim tekun mendirikan sholat dengan benar, maka ia selalu diingat leh Allah. Dengan sholat, seorang akan mendapatkan ketenangan hati dan jiwa, arena merasa terlindungi dari segala macam cobaan. Seseorang merasa terjaga meski tak ada seorang pun yang menjaganya. Bukan hanya itu, sholat yang dilakukan dengan sepenuh hati akan mencegah seseorang dari perbuatan jahat. ‘Allah berfirman, yang —_artinya: *Sesungguhnya sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar; dan sesungguhnya mengingat Allah (dengan sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah lain). (QS. Al ‘Ankabut/29: 45) (Jauhari, 2011). Hasil evaluasi kedua pasien setelah dilakukan implementasi _keperawatan diperoleh hasil bahwa nyeri akut tertasi sebagian selama perawatan di ruang parikesit. Evaluasi pasien Ny. S dilakukan pada tanggal 18 juli 2019 jam 19.00 WIB. Pasien NyS sudah tidak merasakan nyeri perut bagian bawah, hasil kondisi pasien baik ,TD : 110/80,Nadi : 80x/menit, Suhu : 36.5, RR ; 20x/menit, Perencanaan selanjutnya pada pasien Ny. S diantaranya anjurkan pasien untuk cukup istirahat dan Lakukan pengkajian lanjutan nyeri jika nyeri muncul. Kasus kedua Pada kasus kedua evaluasi dilakukan tanggal 19 juli 2019 jam 10.50 WIB setelah 3. hari perawatan Kondisi umum pasien baik, TD = 90/60 mmHg, N:88 x/m, S$: 36,40 C,: 20 x/m, pasien sudah tidak mengeluh nyeri perencanaan selanjutnya pada pasien Ny.M batasi pengunjung, anjurkan pasien untuk berisirahat cukup dan lakukan pengkajian Tanjutan nyeri bila muncul masalah nyeri berulang. B Berdasarkan catatan perkembangan dari kedua pasien pada tanggal 19-21 Juli 2019 diruang parikesit RSUD KRM.T Wongsonegoro semarang _menunjukan penurunan skala nyeri pada pasien mioma uteri setelah diberikan intervensi, sesuai dengan grafik berikut : 6 4 2 o (—e—Pasien [=w-Pasien2 Grafii 1 Penurunan Skala Nyeri Penurunan skala nyeri yang terjadi pada pasien selaras dengan teori yang menyebutkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan secara berulang akan dapat menimbulkan rasa nyaman yang pada akhirnya akan meningkatkan toleransi persepsi dalam menurunkan rasa_nyeri yang dialami, Jika seseorang mampu meningkatkan toleransinya terhadap nyeri maka seseorang akan mampu beradaptasi dengan nyeri, dan juga akan memiliki pertahanan diri yang baik pula (Lukman 2013). Pasien diberikan teknik relaksasi dan teknik distraksi, mekanisme teknik distraksi dalam menurunkan nyeri yaitu ‘merangsang peningkatan hormon endorfin yang merupakan substansi sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh. Individu dengan endorfin banyak lebih sedikit merasakan nyeri dan individu dengan endorfin sedikit merasakan nyeri lebih besar. PEMBAHASAN Pengkajian keperawatan pasien pada kasus 1 dilakukan pada tanggal 17 januari 2020 dan kasus 2 pada tanggal 17 januari 2020 di ruang Parikesit RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, Kedua pasien yang dirawat dengan mioma uteri berjenis kelamin perempuan. Kasus 1 dengan nama pasien Scanned with CamScanner Qe. yes suds, Volt No 1 April 2020/ page 40-49 ays, borusia 37 tahun dan pasien kedua fy berusia 35 tahun, Seperti diketahui wrrab yang pasti dari mioma uteri pert saat ini belum diketahui, Beberapa samt menduga mioma tumbuh dari sel pen stietunggal (monoclonal) se-sel tot mg normal, dari sel-sel otot imatur dalam ag uterum atau dari sel-sel embrional dling pembulu darah uterus. Hormon gsterogen juga berperan penting terjadinya fnioma uteri, Walaupun tidak ada bukti fahwa esterogen menyebabkan mioma, rtumbuhan mioma tergantung pada adar esterogen. Tumor ini tumbuh selama aktifitas paling tinggi, dan ovarium. Sekresi esterogen yang terus menerus, terutama tidak diselingi oelh kehamilan dan laktasi diduga sebagai factor resiko utama yang mnelatarbelakangi pertumbuhan mioma. Factor genetic = mungkin—_turut mempredisposisi terjadinya mioma uteri, karena sering dijumpai riwatat mioma pada eluarga penderita mioma uteri. Mioma dijumpai 3-9 kali lebih sering pada ras negro dari pada kaukasia, dimana mioma banyak terjadi diantara mereka yang sangat muda dan nulipara, sementra pada ras kaukasia dijumpai pada wanita-wanita lebih tua dan multipara. mil ai dint Mioma uteri atau yang biasa disebut juga fibrimioma uterus, leiomioma uterus atau uterin fibroid adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos dinding uterus yang ditemukan pada 20 - 25 % wanita diatas umur 35 tahun (Sjamsuhidajat, 2010). Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat (Mansjoer, 2007 ). Mioma adalah suatu pertumbuhan jinaix dari sel- sel otot polos, sedangkan untuk otot-otot rahim disebut mioma uteri (Chrisdiono, 2010). Mioma uteri berasal dari otot polos lahir. Pertumbuhan tumor ini disebabkan Tangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih’ tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri int sering kalitumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya rr pears ukurannya sesudah menopause engecil pada —_pascamenopause (Wikipedia, 2013), ae Penelitian lain bahwa angka terjadi mioma uteri adalah 2-12.8 orang per 1000 wani tiap tahunya. Schwartz menujukan angka kejadian mioma uteri 2-3 kali lebih tinggi pada wanita kulit hitam disbanding kulit hitam, Diperkirakan setiap 4-5 wanita mengidap kelainan ini dan menunjukan kecenderungan pertembuhan pada decade usia ke 3 dan ke 4 dalam kurun kronogi kehidupan wanita. Berdasarkan penelitian World Health Organisation (WHO) penyebab dari angka kematian ibu karena mioma uteri pada tahun 2010 sebanyak 22 kasus (1,95%) dan tahun 2011 sebanyak 21 kasus (2,04%). Di Indonesia kasus mioma uteri ditemukan sebesar 2,39% -11,7% pada semua pasien Ikebidanan yang di rawat. Mioma uteri lebih sering ditemukan pada wanita kulit hitam dibandingkan wanita kulit putih, Data statistik menunjukkan 60% mioma uteri terjadi pada wanita yang tidak pernah hamil atau hamil hanya satu kali (Handayani, 2013). Berdasarkan otopsi novak didalam buku Winkjosastro, 2009 menemukan 27 % wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hhitam ditemukan lebih banyak. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche. Setelah menopause hanya kira ~ kira 10 % mioma yang masih bertumbuh. Bahaya mioma uteri ini apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi karena terjadinya perdarahan yang abnormal pada uterus dan selama usia reproduksi dapat menyebabkan infertilitas (Anwar, 2011). Hasil data dari rekam medis di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta terdapat jumlah pasien mioma uteri dalam satu terakhir ini pada tahun 2012 adalah sebanyak 104 kasus penderita mioma uteri, sedangkan dalam satu bulan terakhir yaitu pada bulan April terdapat 10 asus penderita mioma uteri. Scanned with CamScanner awa No 1, April 2020/ page 40-49 yang paling ditakuti dari esto ager aaacat ut can, dsmping itu bias mengalami seepage menimbullkan nekrosis, myer rat aa jnfeksi. Sehingga mioma uteri at akan penanganan Yang professional st sili (Wiknjosastro.H.2014), w asus mioma uteri berdasarkan usia paling fenyak menderita mioma uteri memiliki mrgentase 63.33% atau sebanyak 76 peponden pada usia 40- 50° tahun, sedangkan usia paling sedikit menderita Soma uteri memiliki persentase 0.88% Mau sebanyak 1 responden pada usia >60 tahun, Pada usia 30-39tahun dan 51-60 tohua memiliki persentase 17.54% atau fata rata sebanyak 20 responden, Pada usia 19.29 tahun memiliki persentase 2.63% stu sebanyak 2.63%. sedangkan Kasus fnioma uteri berdasarkan keluhan dapat diketahui bahwa keluhan utama penderita mioma uteri adalah berupa pendarahan dengan persentase terbanyak 50.03% atau sebanyak 57 kasus. Kemudian keluhan berupa gangguan miksi dengan persentase 1667% atau sebanyak 19 kasus, dilanjutkan dengan keluhan —berupa benjolan perut bagian bawah dengan persentase 12.28% atau sebanyak 14 kasus, Kemudian Keluhan berupa gangguan defekasi dengan persentase 6.65% atau sebanyak 11 kasus. Keluhan berupa nyert perut dan pinggang memiliki persentase 614% atau sebanyak 7 Kasus. dengan keluhan disminore memiliki persentase 351% atau sebanyak 4 kasus. dan keluhay terendah hanya memiliki persentase 1.75% atau sebanyak 2 kasus berupa keluhan infertilitas. Banya perempuan __mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberap? hari sebelum periode menstruasi mereka datang, (Darmansjah_ 1.2014). Kira-kira setengah dari seluruh ‘perempuan menderita aldbat dismenore (menstrust, yang menyakitkan). Nyeri itu sendirl dapat digambarkan dengan nyeri ringan. nyeri sedang dan nyeri berat hingga "Yo ink dapat’ diobati dengan obat obatan 4s dlsmenore (Benson, Ralph C & Pernoll, Martnl2019). Kedua pasien| mengalami oni aas geal nyeri sesuai dengan teori. sien ini tidak memiliki rit Sep eee memiliki riwayat Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak ‘menyenangkan akibat kerusakan jaringan, bik actual maupun potensial, yang dapat terjadi akibat proses penyakit atau tindakan (treatment) seperti pengobatan dan pembedahan (International Association for the Study of Pain (IASP) (1979) dalam (Potter & Perry, 2009; Smeltzer & Bare, 2012). Nyeri post operasi termasuk ke dalam kategori nyeri akut dengan karakteristik ‘memiliki awitan yang cepat, mendadak dan berlangsung dalam waktu yang singkat. Karakteristik tersebut terjadikarena diskontinuitas jaringan oleh penggunaan alat dalam tindakan —_ pembedahan. Diskontinuitas jaringan merangsang tubuh menghasilkan mediator kimia yang akan menimbulkan proses transduction, transmission, perception dan modulation sehingga tubuh mempersepsikan rasa nyeri (Potter & Perry, 2009; Rosenquist & Rosenberg, 2003; Smeltzer & Bare, 2002). Zalon (2010) dalam (Potter & Perry, 2015) mengatakan bahwa nyeri post operasi dapat menimbulkan pasien mengalami esulitan untuk tidur, dan menimbulkan Komplikasi, salah satunya adalah terhambatnya proses penyembuhan luka post operasi. Rangsang nyeri dapat mengaktivasi catecholamine dalam jumlah banyak sehingga dapat mempengaruhi kerja system cardiovaskuler dengan meningkatkan tekanan darah_— dan nadiAkibat tekanan darah dan nadi yang ‘meningkat terjadi hemodinamik yang tidak stabil dan menyebabkan perfusi oksigen ke jaringan berkurang, kadar B-endorfin yang disekresikan oleh kelenjar pituitari akan meningkat dan menekan —aktivitas makrofag, penurunan aktivitas makrofag berdampak pada menurunnya aktivitas Scanned with CamScanner est O11 NO. APH 2020/ paps 4. 4g oun 70g. epaskan makrofag seper gfe li -6, IL-8, TGR B yang berfings, feangatian mati ekstraselier (peg fpameninelation kolagenasi Top gyord Sevan menyebabkan ~ terhambaeene penyembuhan Iuka (Howard. e {Steinmann 2016; Sole Kein & Moses 2015; Urden, M.Stacy, & E.Lough, 2016). . proses penyembuhan yang terhambat akan perakibat pada proses rehabilitasi pasion yang tertunda dan waktu tinggal di rumah sakit yang meningkat (LOS), untuk ity diperlukan suatu' penanganan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh gasien, Perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan (care Provider) memiliki peran dalam = melaksanakan’ intervens| keperawatan yaitu pelaksanaan manajemen penanganan nyeri. Perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan (care provider) memiliki peran dalam melaksanakan intervensi keperawatan yaitu pelaksanaan manajemen penanganan ryeri(Potter & Perry, 2012; Urden et al., 2016), Penanganan nyeri dengan tehnik non farmakologi diantaranya dengan (1) Cutaneus stimulation and massage; Transcutaneus Electrical Nerve Stimulator (TENS), (2)Ice and Heat Therapie,(3) Tehnik Cognitive (guide imagery, music therapy, hypnosis, pendidikan, relaksasi, distraksi) (Smeltzer & Bare, 2002; Urden et al, 2016). Tehnik relaksasi_ merupakan _tehnik Penanganan nyeri non farmakologi yang dapat membantu memperlancar sirkulasi darah sehingga suplaioksigen meningkat dan dapat membantu mengurangi tingkat nyeri serta © mempercepat_—_ proses Penyembuhan luka pada pasien post Sperasi. Distraksi merupakan manajemen tyeri dengan tehnik —_memfocuskan Pethatian Klien pada sesuatu selain dari "asa nyerinya.Teknik distraksi dapat Mengaktivasi sistem reticular yang dapat Menghambat stimulus yang menyakitkan (rden et al, 2017). apabila tehnik distraks igunakan untuk menanga Pada pasien 2012) dan relaksasi nangani masalah nyeri Post operasi (Potter & Perry, Hasil observasi dan wawancara selama Penelitian rata-rata tehnik relaksasi dan distraksi mulai dirasakan manfaatnya saat Pengulangan yang ke 3 dan 4, hal ini didukung oleh teori Smelzer & Bare 2012 yang mengatakan bahwa tehnik relaksasi dan distraksi perlu diulang terus dengan teratur. Tingkat nyeri tertinggi didapatkan ada pasien post operasi hari ke-1 dengan nilai 9 yaitu pada pasien post operasi cholelithiasis. manajemen nyeri yang dilakukan oleh perawat—ruangan menggunakan tehnik farmakologis dengan pemberian terapi_ Ketorolak — sesuai program/ advis dokter (1 x 3 kali 30 mg. ‘Teknik distraksi dapat dilakukan pada hari kke 1 operasi dengan kategori operasi ringan dan sedang, akan tetapi pada operasi berat atau besar teknik distraksi dan relaksasi dapat diberikan pada hari ke 2. Pemberian dilakukan 1 jam sebelum pemberian analgetik, atau 7-8 jam setelah pemberian terapi ketorolak dan dilakukan selama 15 menit kemudian diulang 3-4 kaliSetelah intervensi selesai dilakukan dan di kaji ulang terdapat perbedaan yang signifikan tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi tehnik distraksi dan relaksasi Teknik relaksasi dan distraksi dapat ‘mengatasi nyeri berdasarkan Gate Control theory menurut Melzack and Walls Gate Control Theory (1965) dalam (Potter & Perry, 2009), Karena mampu merangsang peningkatan hormon endorfin kemudian merangsang substansi sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh, pada saat neuron perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis antara neuron perifer dan Scanned with CamScanner Be soon INO AD 2020/ page 4g xe ' ang menuju otak tempat substansi set pghantaran impuls. Schingga fer emblokirtransmisi impuls nyeri conta spinalis, schingga sensasi nyeri ane #;berkurang (Potter & Perry, 2009), ff asartan penelitian (Kwekkeboom et ero16) dengan menggunakan metode a natic reviewmelalui Kajian literature Sogn Kata Kuncl relaksasi dan nyeri oda basil iset yang dipublikasikan lui CINAHL, medline diperoleh 8 dari fsarikel yang didapat, menyatakan bahwa feeksasi --mempengaruhi —terjadinya ‘aaksesi pada otot dan dapat mengurangi ryeri post operasi. iagnosa keperawatan utama yang muncul yoda kedua pasien ini adalah nyeri akut. erdasarkan SDKI (2016) definisi nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan erusakan jaringan aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan herintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan, Penyebab ryeri akut ada 3 yaitu agen pencedera fisiologis (misalnya inflamasi, iskemia, neoplasma), agen pencedera _kimiawi (misainya terbakar, bahan kimia iritan), agen pencedera fisik (misalnya abses, ‘amputasi, trauma, latihan fisik berlebihan, Prosedur operasi, terpotong). Gejala dan tanda mayor pasien dengan masalah nyeri akut berdasarkan data subjektif adalah Pasien yang mengeluhkan nyer, Pada kasus Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahi dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma belum —pernah —ditemukan _sebelum ‘erjadinya menarche, sedangkan setelah Menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masth tumbuh (Guyton AC, 2015)- Intervensi keperawatan utama yang harus dilakukan oleh perawat untuk membantu Mengatasi masalah keperawatan nyeri akut adalah dengan melakukan manajemen lweri Sebelum melakukan manajemen "yeri perawat perlu melakukan pengkajian yer secara.-—-komprehensif = dan 47 Perkelanjutan meliputi verbal dan seine al. Pengkajian nyeri menggunakan Sean ea ditanyakan kepada pasien Cara langsung, Manajemen nyeri menjadi Prioritas intervensi yang dilakukan oleh Perawat untuk membantu pasien mioma uteri, Penanganan rasa nyeri_harus dilakukan —secepat_ mungkin untuk mencegah aktivasi saraf simpatis, karena aktivasi sarafsimpatik ini dapat menyebabkan takikardi, vasokontriksi, dan peningkatan tekanan darah yang pada tahap selanjutnya dapat | memperberat beban jantung dan memperluas kerusakan miokardium, Tujuan penatalaksanaan nyeri adalah menurunkan kebutuhan oksigen jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen ke jantung (Dasna, Gamya, & Arneliwati, 2014). Penanganan nyeri bisa dilakukan secara farmakologi yakni dengan pemberian obat-obatan analgesik dan penenang, (Hartadi & Liman, 2013). Implementasi rencana__keperawatan dilakukan selama_pasien dirawat di Parikesit. Kasus 1 pasien Ny.S dirawat selama 3 hari mulai tanggal 17- 19 Januari 2020. Implementasi keperawatan dimulai tanggal 17 januari 2020 dimulai dengan melakukan pengkajian secara komprehensif terkait keluhan utama pasien yaitu nyeri perut bagian bawah. Pengkajian nyeri dilakukan secara langsung kepada pasien menggunakan teknik pengkajian nyeri PQRST. Setelah dilakukan pengkajian keluhan pasien, dilakukan pengkajian secata objektif meliputi kondist_ umum pasien, ekspresi wajah, tanda-tanda vital (ITV), Pasien NyS tidak memiliki riwayat penyakit, Pasien kedua Ny. M dilakukan implementasi keperawatan tanggal 17-19 januari 2020. Perawat parikesit melakukan operan jaga dengan perawat IGD terkait riwayat pasien sebelumnya dan selama di IGD pada awal pasien masuk. Implementasi keperawatan yang dilakukan dengan mengatur posisi tidur pasien semifowler, memberikan terapi oksigen, memonitor ‘TTV pasien sesuai dengan bedside monitor, menganjurkan pasien untuk relaks dengan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, Scanned with CamScanner Ee ets VolA NO ADH 2020/ page 40-49 utnya Kolaborasi dengan weet, even, One fintuk pasien: Pasien Ny.M juga diberikan i relaksasi nafas dalam untuk rembantu. mengurangi nyerinya. Pasien fy bersedia untuk dilakukan tindakan rebut. _Selain —diberikan —terapi famakologi dan nonfarmakologi selama dirawat pasien juga selalu diingatkan untuk tewap menjalankan ibadah sholat. Dalam {im terdapat perintah untuk beribadah, tiada lain untuk Kemaslahatan setiap snuslim itu sendiri. Seseorang muslim yang Selalu beribadah, berarti ingin selalu dekat dengan Tuhannya, dikala suka dan duka, arena Allah tempat manusia bersyukur dankepada-Nya mereka minta pertolongan. Jika sescorang muslim tekun mendirikan sholat dengan benar, maka ia selalu diingat oleh Allah. Dengan sholat, seorang akan mendapatkan ketenangan hati dan jiwa, arena merasa terlindungi dari segala macam cobaan. Seseorang merasa terjaga meski tak ada seorang pun yang menjaganya. Bukan hanya itu, sholat yang dilakukan dengan sepenuh hati akan mencegah seseorang dari perbuatan jahat. Allah berfirman, yang —_artinya: "sesungguhnya sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar; dan Sesungguhnya mengingat Allah (dengan sholat) adalah lebih besar (keutamaannya fari ibadah-ibadah lain). (QS. Al 4nkabut/29: 45) (Jauhari, 2011). fasil evaluasi kedua pasien setelah iilakukan implementasi _keperawatan fiperoleh hasil bahwa nyeri akut tertast febagian selama perawatan di ruang darikesit. Evaluasi_ pasien Ny. $ dilakulan yada tanggal 18 juli 2019 jam 19.00 WIB. Jasien Ny sudah tidak merasakan nyer! derut bagian bawah, hasil kondisi pasien jaik ,TD : 110/80,Nadi : 80x/menit, Suhu : 165, RR: 20x/menit, Perencanaan ‘elanjutnya pada pasien Ny. $ diantaranya injurkan pasien untuk cukup istirahat dan fakukan ‘pengkajian lanjutan_nyeri_jika iyeri muncul. Kasus kedua Pada kasus ‘edua evaluasi dilakukan tanggal 19 juli 019 jam 10.50 WIB setelah 3 hari slat dilak! 48 perawatan Kondisi umum pasien baik, TD : 90/60 mmlig, N88 x/m, S 3640 © : 20 x/m, pasien sudah tidak mengeluh nyeri, erencanaan selanjutnya pada pasien Ny.M batasi pengunjung, anjurkan pasien untuk berisirahat cukup dan lakukan pengkajian lanjutan nyeri bila muncul masalah nyeri berulang, SIMPULAN Pasien dengan diagnosa medis Mioma Uteri memiliki keluhan —nyeri. —_Diagnosa keperawatan utama yang diangkat pada kedua kasus ini adalah nyeri akut. Nyeri akut pada kasus mioma uter‘ ini disebabkan adanya agen _pencedera _isiologis. Implementasi keperawatan pada diagnosa nyeri akut berfokus pada manajemen nyeri. Penalaksanaan nyeri bisa dilakukan secara kolaboratif farmakologi dan nonfarmakalogi yaitu teknik relaksasi dan distraksi dan Peran perawat dalam melakukan implementasi_keperawatan tidak hanya berfokus pada implementasi fisik tapi juga dukungan psikososial kepada pasien dengan tidak melupakan kewajiban pasien untuk tetap menjalankan ibadah meskipun dalam keadaan sakit. Evaluasi yang diperoleh pada kedua pasien selama perawatan akhirnya masalah keperawatan nyeri akut berhasil teratasi. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pasien yang telah bersedia menjadi subjek dalam studi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian studi ini. REFERENSI Anwar, Mochammad, 2011. IImu kandungan ke-3. jakarta. : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Potter, P. A, & Perry, A. G. (2016)-Fundamentals Of ‘Nursing (Seventh ed.). Singapore: MOSBY Elsevier. Scanned with CamScanner e 4 yl NO1,APHI2020/ page 40.49 ys \" Martin L. Pernol. 2009, Bul | we Ki rekologl Edit 9, Jakene A eeu 201° 1.2013, Mioma Utert, Diakses pet Maret 2014” jam ie rw dokterk- sep com index Phip/article/62-mloma- ster pK, #ASteinmann, R. (2016)Sheehys ott Fency Nursing Principles And Practice dion ed)-St. Loui, Missouri: MOSBY fever aeom, Kristine, Ly &Gretarsdotti, E, rwoltmjsystematic, Review of Relaxation Crventionsfor Pain, Journal of ‘Nuri hlarship; ProQuest 38 (3), pg. 269-275, aman, Lakeman, Trullyen Vista. (2013). Pengaruh trinik —Telaksasi- = nafas. dalam terhadaplntensitas nyeri pada pasien post di SUD. Prof Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo, Juma, Gorontalo: Program Studi tmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. eila -Mioma—Uteri, available at hitp://digilibansriacid/jurnal /health- sciences, fave, Nikita Mayuml. (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Perubahan Intensitas Nyert Pada Pasien Post Operasi mioma uteri. Slipsi. Manado: Program Studi tlmu Keperawatan Universitas Sam Ratulangl. 9 N NDA, 2005. Nursing Diagnoses: Defnition and Gassiication 2005-2006, Phitadelptia iaksestanggal 31 desember 2019, Prawirohardjo.Sarwono.2014 Pe Sar tPelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, hal SSB. Smeltzer & Bare, (2016), Brunner & Suddarth’s Textbook of Medicalsurgical Nursing, Volume 1, Philadelpia; Lippincott Willams & Wilkins SukacaBertiami £2014. Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks( Leher Rahim). Yogyakarta Genius Publisher, hal 145 ~ 148. ‘SJamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Il Jakarta: EGC Urden, LD, Mtacy, K, &E-Lough, M. (2010).Critical Care Nursing (6ed.)St Louis; Mosby Elvisier Incpada tanggal 10 Desember 2013. Wiknjosastro, Hanifa, imu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Pustaka —Sarwono Prawirohardjo; 2014 World Health Organization. (2015). Pedoman erawatan Pasien (Moica Ester, Penerjemah.) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Scanned with CamScanner SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) & Nama _: Desvita M. Abdul Kelas: C-Ners Lanjutan KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS LANJUTAN TAHUN 2022 Scanned with CamScanner SATUAN ACARA PENYULUHAN “MANAJEMEN NYERI PADA KLIEN DENGAN MIOMA UTERI“ Topik +: Manajemen Nyeri Sub Topik + Manajemen Nyeri pada Klien dengan Mioma Uteri Sasaran + Klien dengan mioma uteri Tempat +: Ruang Poli Obgyn Hari / Tanggal + Rabu, 31 Agustus 2022 Waktu Pukul 10.00 -selesai Penyuluh :Desvita M. Abdul A. Latar Belakang Mioma Uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, schingga dalam kepustakaan dikenal jiga istilah Fibronoma, Jeimioma ataupoun Fibrid (Saiufuddin, 1999). Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun ‘mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak. Mioma uteri belum pemah dilaporkan terjadi scbelum menarche. Setelah menopause hhanya kirackira 10% mioma yang masih bertumbuh. Di Indonesia, mioma uteri ditemukan 2.39% ~ 11.7% pada semua penderita ginekol 1999), i yang dirawat (Saifuddin, Bila mioma uteri bertambeh besar pada masa post menopause harus irkan kemungkinan terjadinya degenerasi maligna (sarcoma) (Sastrawinata, 1988). Dengan ppertumbuhan mioma dapat mencapai berat lebih dari S kg. Jarang sckali: mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak berumur 35 ~ 45 tahun (2596). Pertumbuhan mioma diperkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar dapat mencapai ‘kuran sebesar tin, akan feta beberapa kasus ternyata tumbuh cepat. Mioma uteri lebih sering didapati pada wanita nulipara atau yang kurang subur(Saifuddin, 1999). Walaupun biasanya asimptomatik, leiomyomata dapat menyebabkan banyak problema termasuk metrorhagia dan menorthagia, rasa sakit bahkan infertlitas. ‘Memang, perdarahan uteri yang sangat banyak merupakan indikasi yang paling banyak untuk dilakukan histerektomi, Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan bbersama banyak proses penyakit atau bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan, kesehi 3. Nyeri te Scanned with CamScanner Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Rasa nyeri pada klien dengan mioma uteri disebabkan oleh tekanan ‘tumor dan terputamya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim. Perawat ‘menghabiskan lebih banyak waktunya bersama Klien yang mengalami nyeri dibanding tenaga profesional perawatan keschatan lainnya dan perawat mempunyai kesempatan ‘untuk menghilangkan nyeri dan efeknya yang membshayakan, Peran pemberi perawat primer adalah untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab nyeri dan meresepkan ‘obat-obatan untuk menghilangkan nyeri Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang, ilakukan baik secara kolaboratif ataupun secara individu pada Klien dengan mioma uteri guna mengontrol atau mengurangi nyeri serta mengendalikan rasa nyeri yang rasa oleh Klien. Manajemen nyeri penting dilakukan dan paling tidak harus mendapat perhatian dari petugas perawat atau petugas Kesehatan Ininnya untuk mengurangi keluhan nyeri pada KI |. Manajemen secara individu dapat dilakukan dengan cara rmengajarkan teknik distrakst dan relaksasi berupa nafas dalam dan teknik pengalihan perhatian guna mengurangi resiko nyeri pada Klien, Setelah dilakukan proses penyuluhan keschatan selama + 30 menit, diharapkan Klien dapat memahami tentang manajemen nyeri pada kasus mioma uteri. 2. Tujuan Instruksional Khusus ‘Setelah mengikuti proses penyuluhan keschatan, Klien diharapkan mampu: = Menjetaskan pengertian nyeri. = Menyebutkan penyebab timbulnya nyeri = Menyebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi nyeri — Menyebutkan cara mengkaji persepsi nyer = Menyebutkan cara-cara untuk mengatasi nyeri pada mioma uteri C. Metode CCeramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab D. Media leaflet. E, Materi Penyuluban ~ Pengertian Nyeri Scanned with CamScanner — Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri — Mengkaji Persepsi Nyeti — Cara-cara Mengatasi Nyeri — (Materi Terlampir) Kegiatan penyuluhan Topik penyuluhan Teknik mengontrol nyeri Tempat : Ruang Poli Obgyn Hori Tanggal Rabu, 31 Agustus 2022 Waktu 10.00 - selesai Sasaran + Klien dengan mioma uteri nied | == Pemberi materi ‘Audience Kegiatan (Mehasiswa) Klien Rabu, ersiapan | Mengucapkan salam, Klien membalas salam. 31/08/2022 | 3 menit ‘Menyebutkan nama dan asal. | Klien menerima kehadiran smahasiswa dengan baik, Menjefaskan tujuan. Klien memahami tujuan dengan baik. Mengkaiitingkat pengetahuan | Klien berpartsipasi dalam Klien tentang nyeri. diskusi awal, Pelaksanaan | Menjelaskan tentang ‘Klien mendengarkan dan 8 merit | pengertian, faktor-faktor yang | memperhatikan dengan ‘mempengaruhi nyeri, cara | baik. rmengkaji persepsi nyeri, cara- cara mengatasi nyeri Memberi kesempatan pada Klien untuk menanyakan hal- | Klien mengajukan hal yang kurang jes. pertanyaan, ‘Penutup “Mengevaluasi tujuan Klien mampu A menit penyuluhan Kesehatan, menjawab/menjelaskan kembali. Mengucapkan terima Kasih! | Klien membalas salam. Scanned with CamScanner ‘alas perhatian yang diberikan dan memberi salam penutup. G. Evaluasi a. Klien mampu menjelaskan kembali mengenai materi yang disampaikan, yyaitu pengertian nyeri, kriteria nyeri, penyebab nyeri, tanda gejala nyeri dan mempraktekkan teknik relaksasi napas dalam. b. Klien mengungkapkan perasaannya serta_mengungkapkan adanya rencana tindak lanjut. Scanned with CamScanner MATERI PENYULUHAN A. Pengertian Nyeri ‘Nyeri adalah suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan (Alimul, 2006). Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh Ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik,fisiologis, dan emosional (Alimul, 2006). B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri 1. Usia Usia merupakan variabel yang penting yang mempengaruhi nyeri Khususnya anak-anak dan lansia, Pada kognitif tidak mampu mengingat penjelasan tentang nyeri atau mengasosiasikan nyeri sebagai pengalaman yang dapat terjadi di berbagai situasi. Nyeri bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang tidak dapat dihindari, karena Jansia telah hidup lebih lama mereka kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kondisi patologis yang menyeritai nyeri. Kemampuan Klien lansia untuk menginterpretasikan nyeri dapat mengalami komplikasi dengan keadaan berbagai jpenyakit disertai gejala samar-samar yang mungkin mengenai bagian tubuh yang sama. 2. Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespon tethadap nyeri. TToleransi nyeri sejak lama telah menjandi subjek penelitian yang rmelibatkan pria dan wanita, Akan tetapi toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap ind ‘memperhatikan jenis kelamin, 3, Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara ind ‘Ada perbedaan makna dan sikap yang diksitkan dengan nyeridiksitkan dengan nyeri iberbaga’ kelompok budaya. Suatu pemahaman tentang nyeri dari segi makna budaya ‘akan membanty perawat dalam merancang asuhan Keperawatan yang relevan untuk lien yang mengalami nyeri. 4, Makna nyeti ‘Makna sescorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri ddan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri, Individu akan mempersepsikan nyeri dengan cara herbeda-beda, apabila nyeri tersebut memberikan Kesan ancaman, suatu Scanned with CamScanner Kehilangan dan tantangan, Misalnya seorang wanita yang bersalin akan mempersepsikan nyeti berbeda dengan seorang wanita yang mengalami nyeri akibat cedera karena pukulan pasangannya, 5. Pethi Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat sedangkan upaya pengalihan atau distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun, Konsep ini merupakan salah satu konsep yang perawat terapkan di berbagai terapi untuk menghilangkan nyeri seperti relaksasi, teknik imajinasi terbimbing dan massage. Dengan memfokuskan perhatian dan konsentrasi Klien pada stimulus yang Jain, maka perawaat menempatkan nyeri pada kesadaran yang peri 6. Nyeti Nyeri sering kali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat in ‘menimbulkan perasaaan nyeri. Individu yang schat secara emosional biasanya I ‘mampu mentoleransi nyeri sedang hingga berat daripada individu yang memiliki status ‘yang mengalami cedera atau menderita penyakit emosional yang kurang stabil. kcitis, sering kali mengalami kesulitan mengontrol lingkungan dan perawatan diri dapat menimbulkan tingkat nyeri yang tinggi, Nyeri yang tidak kunjung hilang sering kali menyebabkan psikosis dan gangguan kepribadian. 7. Keletihan Keletihan meningkatkan persepsi nyeri rasa Kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan Koping. Apabila keletihandisertai kkesulitan tidur, maka persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebh berat, Nyeri seringkali du mengalami suatu periode tiddur yang lelap dibanding lebih berkurang setelah pada akhir hari yang melelahkan 8. Pengalaman Sebelumnya Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu ber rmenerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila seorang kien tidak pemah mengalami nyeri maka persepsi pertama nyeri dapat mengganggu hhwa individu tersebut akan kkoping terhadap nyeri. © Gejatooin Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat merasa kesepian, Apabila kien mengalami nyeti di Keadaan perawatan Keschatan, seperti di rumah sakit Klien merasa tidak berdaya dengan rasa sepi itu. Hal yang sering terjadi adalah Klien merasa Kehilangan Kontrol terhadap Tingkungan atau Kehilangan Kontrol Scanned with CamScanner tethadap basil akhir dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. Nyeri dapat menyebabkan ketidakmampuan, baik sebagian maupun keseluruhan/total 10, Dukungan keluarga dan sosial Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri adalah kehadiran orang- id dari ‘orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka terhadap Klien. Indi kelompok sosial budaya yang berbeda memiliki harapan yang berbeda tentang orang tempat mereka menumpahkan keluhan tentang nyeri. C. Mengkaji Persepsi Nyeri Alat ~ alat pengkajian nyeri dapat digunakan untuk mengkaji persepsi nyeri sescorang. Agar alat ~ alat pengkajian nyeri dapat bermanfaat, alat tersebut harus memenuhi kriteria berikut : = Mudah dimengerti dan digunakan ~ Memerlukan sedikit upaya pada pihak Klien = Mudah dinilai — Sensitifterhadap perubahan kecil terhadap intensitas nyeri D. Deskripsi verbal tentang nyeri Individu merupakan penilai terbaik dari nyerinya yang dialaminya dan karenannya harus diminta untuk menggambarkan dan membuat tingkatnya, Informasi ‘yang diperlukan harus menggambarkan nyeri individual dalam beberapa cara antara fain: 1. Intensitas nyeri Individu dapat diminta untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal ( misalnya tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri hebat atau sangat hebat ; atau 0-10: 0= tidak ada nyeri, 10 = nyeri sangat hebat ) 2. Karakteristik nyeri, termasuk letak (untuk area dimana nyeri pada lan), irama (terus menerus, berbagai organ), durasi (menit jam. hilang timbulperiode bertambah dan berkurangnya intensitas atau kkeberadaan dari nyeri), dan kualitas (nyeri seperti ditusuk, seperti terbakar, skit, nyeri seperti digencet) 3, Paktor-faktor yang meredakan nyeri (misalnya gerakan, kurang bergerak, pengerahan tenaga, istirahat, obat-obat bebas) dan apa yang dipercaya Klien dapat membantu mengatasi nyerinya. Scanned with CamScanner 4. Bfek nyeri terhadap aktifitas kehidupan sehari- hari (misalnya tidur, nafsu makan, Konsentrasi, interaksi dengan orang lain, gerakan sik, bekerja, dan aktivitas-aktivitas santai). Nyeri akut sering berkaitan dengan nyeri dan nyeri kronis dengan depresi. 5. Kekhawatiran du tentang nyeri. Dapat meliputi berbagai masalah yang luas, seperti beban ekonomi, prognosis, pengaruh terhadap peran ddan perubahan citra dir. 6. Skala analogi visual (VAS). Skala analogi visual sangat berguna dalam mengkaji intensitas nyeri. Skala tersebut adalah berbentuk garis horizontal sepanjang 10 cm, dan ujungnya mengindikasikan nyeri yang berat. Klis iminta untuk menunjuk ttik pada garis yang menunjukan letak nyeri terjadi disepanjang rentang tersebut. Ujung Kiri biasanya ‘menandakan ‘tidak ada’ atau ‘tidak nyeri” sedangkan ujung kanan biasa menandakan ‘berat” atau ‘nyeri yang paling buruk’ untuk menilai hasil,sebuah penggaris diletakkan disepanjang garisdan jarak yang dibuat Klien pada garis dari ‘tidak ada nyeri’ diukur dan ditulis dalam centimeter. E, Cara-cara Mengatasi Nyeri 1. Mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri a. Ketidakpereayaan Pengakuan perawat akan rasa nyeri yang diderita Klien dapat ‘mengurangi nyeri. Hal ini dapat dilakukan melalui pemyataan verbal, mendengarkan dengan penuh perhatian mengenai keluhan nyeri Klien, dan mengatakan kepada Klien bahwa perawat mengkaji rasa nyeri Klien ‘agar dapat lebih memahami tentang nyeri. b. Kesalahpahaman Mengurangi kesalahpahaman Klien tentang nyerinya akan mengurangi nyeri. Hal ini dilakukan dengan memberitahu Klien bahwa nyeri yang fidual dan hanya Klien yang tahu secara pasti dialami bersifat indi tentang nyerinya. fe. Ketakutan ‘Memberikan informasi yang tepat dapat mengurangi ketakutan Klien dengan menganjurkan Klien untuk mengekspresikan bagaimana mereka ‘menangani nyeri. Scanned with CamScanner 4. Kelelahan ©. Kelelahan dapat memperberat nyeri. Untuk mengatasinya, kembangkan Pola aktivitas yang dapat memberikan itirahat yang cukup. £ Kebosanan Kebosanan dapat meningkatkan rasa nyeri. Untuk mengurangi_ nyeri dapat digunakan pengalih perhatian yang bersfat terapeutik. Beberapa teknik pengalih perhatian adalah bemapas pelan dan berirama, memijat secara perlahan, menyanyi berirama, aktif mendengarkan musik. ‘membayangkan hal-hal yang menyenangkan, dan sebagainya, 2. Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik-teknik seperti: a, Teknik latihan pengalihan = Menonton TV = Berbincang-bincang dengan orang lain — Mendengarkan musik b. Teknik relaksasi = Menganjurkan Klien untuk menarik napas — Mengisi paru-paru dengan udara, menghembuskannya secara perlahan, ‘melemaskan ofot-otot tangan, kaki, perut, dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sambil berkonsentrasi hingga didapat rasa rnyaman, tenang, dan rileks. c. Stimulasi kulit — Menggosok secara halus pada daerah nyeri — Menggosok punggung Menggunakan air hangat dan dingin = Memijat dengan air mengalir 3, Pemberian analgetik, yang dilakukan mengganggu atau memblok transmisi stimulasi agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. Jenis analgetiknya adalah narkotika dan bukan narkotika Jenis narkotika digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan menimbulkan ika yang paling depresi pada fungsi vital, seperti resprasi. Jenis bukan nark banyak dikenal di masyarakat adalah Aspirin, Asctaminofén, dan bahan (Asetysaticylie acid) digunakan antiinflamasi non steroid. Golongan A: untuk memblok rangsangan pada sentral dan perifer, kemungkinan Scanned with CamScanner ‘menghambat sintesis prostaglandin yang memiliki Khasit setelah 15-20 menit ‘dengan efek puncak obat sekitar 1-2 hours. Aspirin juga menghambat agregasi ‘rombosit dan antagonis lemah tethadap vitamin K, sehingga dapat ‘meningkatkan waktu perdarahan dan protombin jika diberikan dalam dosis yang besar. Golongan Asetaminofen sama dengan Aspirin, tetapi tidak ‘menimbulkan perubahan kadar protombin dan jenis Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID), juga dapat menghambat prostaglandin dan dosis yang rendah dapat berfungsi sebagai analgetik. Kelompok obat ini ‘meliputi Ibuprofen, Mefenamic acid, Fenoprofen, Naprofen, Zomepirac dan lainnya, |. Pemberian stimulator listrik, yaitu dengan menghambat atau mengubah stimulasi nyeri yang kurang dirasakan, Bentuk stimulator metode stimulus listik metiputi = Transcutaneus electrical stimulator (TENS) digunakan untuk mengontrol stimulus manual daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa electrode di lua. = Percutaneus implanted spinal cord epidural stimulator merupakan alat stimulator sumsum tulang belakang dan epidural yang diimplan di bbawah kulit dengan transistor timah penerima yang dimasukkan ke dalam kulit pada daerah epidural dan Kolumna vertebrae. — Stimulator kolumna vertebrae, sebuah stimulator dengan stimulus alat penerima transistor dicangkok melalui kantong kulit intra Klavikula atau abdomen, yaitu electrode ditanam melalui pembedahan pada dorsum sumsum tulang belakang. 5. Terapi Relaksasi yang bias diterapkan: = Terapi atau tekhnik nafas dalam guna mengurangi atau mengontrol rasa nyeri yang di rasa datang tibe-tiba —Terapi pengalihan nyeri dengan cara mengalthkan focus bukan pada rasa ryeri, melainkan pada fokus yang lain seperti berbincang-bincang, rmenonton televise, mendengarkan musik, atau hal in schingga dapat ‘mengalihkan perhatian dari nyeri. Scanned with CamScanner ‘Tekhnik pemijitan atau pengurutan secara halus pada bagian yang dirasa nyeri, dengan cara mengurut secara melingkar di sckitar area luka yang di rasa nyeri dengan sentuhan lembut, Scanned with CamScanner DAFTAR PUSTAKA. Alimul, A. A. A. (2006), Pengantar kebuatuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika, Potter, P.A & Perry, A.G.2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses.dan praktik (edisi 4) Jakarta : EGC. Smelizer, S.C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperavatan medikal-bedah Brunner & Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC. Diperoleh dari situs http:/inursepoint blogspot.com/2007/1Okelola-nyer- Klien-anda.html pada hari sabtu tanggal 12 Juni 2010. iperolch dari situs http/www.qooale.co.id/kumpulbloger/manajemen- nyeri-pada-klien-pasca-pembedahan.himl pada hari sabtu tanggal 12 Juni 2010. Scanned with CamScanner saree Retest ah Pyare) permet eee sok sie Pevensey cst cu Ee aate Bee ee arom mortal Merona bon Pesesssettt| Poets its Person Perret meal ial Ste) Bite strecto totem tag er Pete toney eer asta ota uc : ‘oan Beene cert rete en Scanned with CamScanner STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN ANC CTU) Nama Desvita M. ABDUL Kelas ~ Ners Lanjutan KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS LANJUTAN TAHUN 2022 Scanned with CamScanner STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN ANC Pengertion Kunjungan “iby hamil” dengan tenaga “Kesehatan “ua ‘mendapatkan pelayanan ANC sesuai standart yang ditetapkan Fojuan * -Memantau “Kemajuan Kehamilan untuk memastikan kkesehatan ibu dan bayi Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil * Mempersiapkan_ persal in cukup bulan Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan Pemberian ASI cksklusit Prosedur Kerja Tahap Pra Interakst 1. Mengeksplorasi perasaan, harapan, dan kecemasan diri sendiri. 2. Mengumpulkan data tentang pasien 3. Merencanakan pertemuan pertama dengan Klien. ‘Tahap Orientasi 1. Berikan salam, tanyakan nama pasien dan perkenalkan 2 2. Menjelaskan prosedur dan tujuan kepada klien atau keluarga Klien. 3. Memberi kesempatan klien untuk bertanya 4, Menyiapkan alat ¢ Timbangan badan © Tensimeter © Stetoskop © Reflex Hammer © Jangka panggul © Metline ‘¢ Pengukur tinggi badan © Pengukur waktu © Buku catatan Scanned with CamScanner a 6. Menjaga privasi Klien Mencuci tangan Tahap Kerja 4 ‘Anamnesa Umum Keluarga Pemeriksaan Umum Menimbang BB Mengukur TB Mengukur LILA Mengukur Tekanan Darah, Nadi, RR, SB Pemeriksaan Inspeksi Cara berjalan Bentuk tubuh, Fisik (Head To Toe) Pemeriksaan Palpasi ‘tur posisi pasien berbaring senyaman mungkin Lakukan palpasi Ieher Lakukan palpasi mamae dan ketiak Lakukan palpasi perut / uterus Leopold I-IV Pemeriksaan Auskultasi ‘Tentukan letak punctum Maximum Hitung DJJ Pemeriksaan Perkusi ‘Atue posisi pasien duduk senyaman mungkin Ketuk daerah patella CCatat hasil pemeriksaan pada KMS ibu ‘Tahap Terminasi |. Evaluasi respon pasien Beri reinforcement positif Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Mengakhiri kegiatan dengan baik Scanned with CamScanner CATATAN KEGIATAN. Nama Mahasiswa : JAM KEGIATAN PARAF ~ cl oa [aa/oa/e 00-00 Mengtutt Upacara Sm | 00-45 Parkenalan dean 1 %- 30 Membantu Sentor Melayant Pasion ¥9 kontrol be poli gy 05.45 Meygutur To ty. d/h to/ge | HE ro/00/} 08.00 Tia deuargan elas Bis Membaney sewor Melayans past yang datery (@ol 09.30 Observati pengganhan perban pest sechio ty. Yuliani 7 a9 Pang pana ae 08.09 Tiba diuangan 09.15 Menbangy Senter Metayany pasion yy datang te pt 3.45 Mernbantd Aen ne Fe oleh fo- 00 Mengtayi pasien folotaan ty.La va . aan A bots Mengukur To ty. LA dlh 19/00 i Buona (roo pulang | ‘fog/rr | 9.90 iba divatyan kaos hanes Senor Melayani sued fos ie ato ke poli Gy.on) cde Mengutur TY Hy DA A/h (30/90 ww ‘i 0/9 CARLA 8.8} Nounchy 0822 9280 easy Re Scanned with CamScanner woos ehasowa: DESUTA MI Abou, jaM KEGIATAN att Koy 10-05 Wewbortit Senor tetagan ci a wns Pasien Wy dotory ke poi (Hy. Sw) fois Mengutir 70 tty bw d/h Wo/to Mery roo Patan Heal | 99.00 Noa dtrvangan toma CATATAN KEGIATAN 0%, 20 Membantu Senter eelayan Posen 4 datary lepot 0 anf suck aN 2 $290 8282 Scanned with CamScanner

Anda mungkin juga menyukai