Tindak pidana perzinahan dalam lingkup hukum pidana di Indonesia termasuk tindak pidana
aduan, artinya “Tindak pidana yang untuk dapatnya dilakukan penuntutan pidana harus terlebih
dahulu adanya pengaduan oleh pihak yang berhak mengajukan pengaduan.”22 R. Soesilo
menegaskan bahwa: “pasal 284 KUHP merupakan suatu delik aduan absolut, artinya tidak dapat
dituntut apabila tidak ada pengaduan dari pihak isteri atau suami yang
dipermalukan/dirugikan”.23
22Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm. 132.
23 R. Soesilo, loc.cit, hlm. 209
Perspektif agama terhadap perzinahan dapat dikemukakan sebagai berikut: a). Menurut hukum
pidana Islam, tidak mempersoalkan apakah pelaku-pelakunya telah diikat perkawinan dengan
orang lain atau belum. Setiap persetubuhan di luar perkawinan yang sah adalah zina. Adapun
persetubuhan yang dilakukan dengan paksaan atau persetubuhan dengan wanita dalam keadaan
tidak berdaya atau pingsan hanya merupakan alasan penghapus pidana bagi wanita yang menjadi
korban.40
40 Masyfuk Zuhdi. Op. Cit. Hlm. 35
Sebagaimana diatur dalam ketentuan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri secara
gamblang dirumuskan bahwa tugas pokok Polri adalah penegak hukum, pelindung, pengayom
dan pembimbing masayarakat terutama dalam rangka kepatuhan dan ketaatan pada hukum
yang berlaku. Dalam ketentuan Undang-undang tersebut, ada dua hal yang mendasar tugas
utama Polri sebagaimana yang termuat dalam Tribrata maupun Catur Prasetya Polri.
Sebagaimana diatur dalam UU No. 2 Tahun 2002, khususnya pada Pasal 13. Dalam ketentuan
masyarakat;