Anda di halaman 1dari 6

Agnes Florince Destemyca Bella

1910412147
UTS EKONOMI POLITIK SUMBER DAYA ALAM

1. Jelaskan bagaimana korelasi antara fenomena korupsi terhadap pembangunan ekonomi


dan manajemen sumber daya alam. Sertakan contoh kasusnya !

Hubungan antara korupsi dan manajemen SDA ini ada 2, yang pertama, dengan adanya
sumber daya alam bisa menyebabkan korupsi karena keberadaan sewa sumber day aini
dapat di rambah. Berbagai kelompok sosial dapat mengambil dan bersaing, sehingga para
kelompok ini mencari sewa yang paling tinggi untuk meraup keuntungan. Yang kedua,
dalam manajemen sda juga bisa menimbulkan korupsi yang mengarah pada penggunaan
sumber daya yang kurang optimal hingga ahsil pembangunan yang buruk dalam
pertumbuhan ekonomi, sehungga tingkat korupsi dalam manajemen sda ini adalah bukan
hanya produk sumber daya saja yang di pertaruhkan, tetapi juga kelembagaan yang
mengatur penggunaannya. Salah satu contohnya adalah Rent-seeking. Rent-seeking
adalah konsep di bidang ekonomi yang menyatakan bahwa seorang individu atau entitas
berusaha untuk meningkatkan kekayaan mereka sendiri tanpa menciptakan manfaat atau
kekayaan bagi masyarakat. Kegiatan mencari sewa bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan dan manfaat finansial melalui manipulasi distribusi sumber daya ekonomi.
Para ekonom memandang kegiatan seperti itu merugikan ekonomi dan masyarakat.
Praktek ini mengurangi efisiensi ekonomi melalui alokasi sumber daya yang tidak efisien.
Juga, biasanya mengarah pada konsekuensi merusak lainnya, termasuk peningkatan
ketidaksetaraan pendapatan, kehilangan pendapatan pemerintah, dan penurunan
persaingan. Praktik ini dapat sangat menguntungkan selama perlambatan ekonomi atau
resesi ketika perusahaan tidak dapat dengan mudah meningkatkan produksi. Rent-seeking
ini mengarah kepada negara-negara yang memiliki institusi yang buruk dengan kutukan
sumber daya yang buruk juga. Perspektif ini juga menunjukan bahwa rent-seeking ini
menjadi salah satu factor dari meningkatnya produktivitas dalam perekonomian. Namun,
rent-seeking ini juga dianggap menghambat inovasi, dimana perusahaan/pemerintah
dengan alih-alih mengembangkan metode yg inovatif malah menjadi ketergantungan
pihak perusahaan/pemerintah pada praktik nya demi meningkatkan kekayaan sendiri.
Praktek rent seeking di Indonesia terjadi sejak berlangsungnya orde lama ketika muncul
program pemberian hak impor kepada pengusaha pribumi walaupun pengusaha pribumi
tersebut memberikan hak impornya kepada pengusaha asing. Memasuki orde baru, rent
seeking di Indonesia sangat menjamur dengan bertumbuhnya pengusaha-pengusaha besar
yang dekat dengan pemerintah. Pengelolaan komoditas kepada segelintir orang
menyebabkan ekonomi hanya dinikmati oleh golongan orang tertentu. Terlebih ketika
keluarga pemerintahan orde lama mulai memasuki dunia usaha, praktik rent seeking
semakin merajalela. Salah satu contoh kasus besar adalah praktik rent seeking dalam
pengusahaan impor gula yang melalui lelang dimana salah satu perusahaan besar
diuntungkan dalam proses lelang tersebut. Alhasil KPK menyurati kementerian teknis
terkait untuk mencabut peraturan tersebut. Ini bukti bahwa praktik rent seeking masih
tumbuh subur di Indonesia.

2. Jelaskan mengenai dutch disease beserta 2 efek ekonominya, berikan juga contoh yang
relevan dari dutch disease!

Pertama, saya akan menjelaskan bagaimana bisa terjadinya “dutch disease” ini, dimana
pertumbuhan ekonomi di Negara yang berbasis sumber daya alam cenderung memiliki
pertumbuhan ekonomi yang rendah. Dari situ muncul gangguan ekonomi terkenal dari
kutukan sumber daya alam yaitu "dutch disease", sebuah fenomena penurunan di sektor
manufaktur di Belanda setelah ditemukannya kantong gas alam besar di Groningen pada
akhir tahun 1950-an. Dalam model ini, ada sektor non-tradable ( yang meliputi jasa ) dan
dua sektor tradable: sektor booming, dan tertinggal (atau non-booming ) sektor tradable.
Sektor booming biasanya ekstraksi sumber daya alam seperti minyak, gas alam, emas,
tembaga, berlian atau bauksit, atau produksi tanaman, seperti kopi atau kakao. Sektor
tertinggal biasanya manufaktur atau pertanian. Sebuah ledakan sumber daya
mempengaruhi perekonomian in dalam dua cara. Dalam " efek gerakan sumber daya",
boom sumber daya meningkatkan permintaan tenaga kerja, yang menyebabkan produksi
bergeser ke arah sektor booming, jauh dari sektor tertinggal. Pergeseran tenaga kerja dari
sektor tertinggal ke sektor booming disebut langsung deindustrialisasi. Namun, efek ini
dapat diabaikan, karena hidrokarbon dan sektor mineral cenderung mempekerjakan
beberapa orang. The "efek pengeluaran" terjadi sebagai akibat dari penerimaan tambahan
yang dibawa oleh boom sumber daya. Hal in meningkatkan permintaan tenaga kerja di
sektor non-tradable (jasa), dengan mengorbankan sektor tertinggal. Pergeseran dari sektor
tertinggal ke sektor non-tradable disebut tidak langsung-deindustrialisasi. Peningkatan
permintaan untuk barang-barang non -traded meningkatkan harga mereka. Namun, harga
di sektor baik diperdagangkan ditetapkan secara internasional, sehingga mereka tidak
bisa berubah. Jumlah ini peningkatan nilai tukar ril. Sebagai contoh adalah yang saat ini
terjadi di Venezuela. Sejak jatuhnya harga minyak di tahun 2014, pendapatan ekspor
minyak Venezuela menurun, padahal ekspor minyak mencapai sekitar 98 persen dari total
pendapatan ekspor negara tersebut. Produksi minyaknya pun terus menurun sejak 2014,
disinyalir karena PDVSA (perusahaan migas nasional Venezuela) kesulitan likuiditas
yang berakibat terganggunya produksi dan tidak adanya investasi untuk mempertahankan
serta meningkatkan produksi minyak. Bahkan PDVSA dalam posisi gagal bayar (default)
dengan total pinjaman sebesar US$34,6 milyar. Pertumbuhan ekonomi Venezuela telah
mengalami menurunan sejak tahun 2013. Sejak harga minyak turun, ekonomi negara itu
berkontraksi bahkan mencapai -16,5% di 2016. Banyak yang mengecam pemerintahan
yang otoriter, yang salah dalam mengelola ekonomi dengan memberikan banyak subsidi
dan memberikan bantuan produk minyak kepada negara sekutunya.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep resource curse, dan jelaskan apakah hal ini
terjadi secara alami? Atau memang ada faktor lain yang mempengaruhi resource curse
bagi suatu negara?
Negara- negara yang berkelimpahan dengan sumber daya alam seperti minyak dan gas,
performa pembangunan ekonomi dan tata kelola pemerintahannya (good governance)
kerap lebih buruk dibandingkan negara-negara yang sumberdaya alamnya lebih kecil.
Sebagai ironi, kebanyakan Negara yang berkembang sebagai pengekspor sumber daya
alam cenderung memiliki kualitas hidup yang rendah. Untuk menambahkan lebih banyak
paradoks, pemerintah kaya sumber daya alam cenderung memiliki kinerja yang lebih
buruk dalam pembangunan politik daripada yang lainnya. Fenomena ini juga dikenal
sebagai "paradox of plenty" dan dikutip dalam banyak literatur penelitian sebagai
kutukan sumber daya alam. Kutukan sumber daya mengacu pada kegagalan banyak
negara kaya sumber
daya untuk mendapatkan manfaat penuh dari kekayaan sumber daya alam mereka, dan
bagi pemerintah di negara-negara ini untuk merespons secara efektif kebutuhan
kesejahteraan masyarakat. Sementara masyarakat mungkin berharap untuk melihat hasil
pembangunan yang lebih baik setelah negara-negara menemukan sumber daya alam,
negara-negara kaya sumber daya cenderung memiliki tingkat konflik dan otoritarianisme
yang lebih tinggi, dan tingkat stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
rendah, dibandingkan dengan tetangga mereka yang tidak kaya sumber daya. Ini
menjelaskan teori-teori politik dan ekonomi tentang mengapa beberapa negara kaya
sumber daya tidak berjalan sebaik yang diharapkan.

4. Jelaskan bagaimana peran OPEC dan Perusahaan Migas Nasional dalam dinamika
ekonomi migas internasional ataupun dampak politiknya! sertakan contoh kasus !

Kelahiran organisasi OPEC pada tahun 1960an ini merupakan dinamika global i=untuk
menyeimbangi dominasi perusahaan minyak besar milik barat yaitu “seven sister” yang
mengendalikan industry migas di negara berkembang. Pasokan minyak global masih
bergantung pada negara-negara OPEC di timur tengah yang sering mengalami
ketidakstabian politik. Sejauh ini, OPEC telah berhasil menaikkan posisi tawar negara-
negara berkembang khususnya dalam industri perminyakan, dan membawa pengaruh
politik dalam hubungan internasional. OPEC juga memiliki pengaruh besar dalam
dinamika pasar minyak internasional dengan kepemilikan 79,3% cadangan minyak
mentah
terbukti global dan berkontribusi terhadap lebih dari 60% dari total ekspor minyak
mentah dunia pada 2009. Namun, pengaruh OPEC akan berkurang seiring dengan
mobilisasi teknologi baru dalam penggunaan energi dan munculnya energi alternatif
terbarukan yang ekonomis. OPEC berupaya menstabilkan harga minyak dipasar
internasional dan menjamin kesinambungan pasokan minyak kepada Negara-negara
konsumen. Salah satu cara untuk menjaga stabilitas pasar minyak internasional adalah
melalui penentuan kuota (batas tertinggi) produksi minyak berdasarkan kesepakatan
Negara anggota. Misalnya, apabila permintaan minyak dunia meningkat atau salah satu
Negara anggota OPEC mengurangi produksinya, maka Negara anggota OPEC lain dapat
secara sukarela meningkatkan produksi minyanya untuk menghindari lonjakan harga
yang tidak terkendali.Lalu ada Perusahaan migas nasional yang dibentuk oleh pemerintah
dan saham kepemilikanya dimiliki oleh pemerintah jadi seringkali perushaan migas ini di
berikan wewenang khusus oleh pemerintah untuk mengelola industry migas di negara
nya dengan tujuan kepentingan negara. Karena perusahaan migas sering di beri
wewenang, maka perusahaan ini bisa menjadi factor penggerak investasi migas nasional
dan semua entitas bisnis migas internasional adalah mencari ketersediaan sumber daya
hidrokarbon, transfer pengetahuan dan teknologi, dan keahlian teknik. Pengelolaan
perusahaan migas nasional dapat di jadikan asset pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan yang berkelanjutan yang menguntungkan. Manajemen bisnis yang efektif
juga memberikan keuntungan finansial yang kuat bagi sebuah negara. Namun, dampak
negative yang dapat di berikan dari pengelolaan ini bisa menimbulkan korupsi dan
menciptakan pemborosan pada sumber daya negara yang berharga. Contoh nya ada di
Arab Saudi yang dimana Hampir selama periode in Arab Saudi berperan sebagai
produsen penyeimbang (swing producer) yang memotong produksi dalam negerinya
untuk menahan kejatuhan harga. Pada Agustus 1985, Arab Saudi tidak mau berperan
sebagai penyeimbang lagi. Mereka akhirnya menetapkan harga minyak mereka pada
harga pasar minyak mentah dan pada awal 1986 meningkatkan produksi dari 2 juta barel
per hari menjadi 5 juta barel per hari. Harga minyak mentah jatuh pada kisaran $10 per
barel pada pertengahan 1986 walaupun pada akhir tahun 1986 sempat berada pada
kisaran $14. Secara umum, pada tahun 1985-1986 harga minyak jatuh dari sekitar $28
menjadi di bawah $12 per barel (harga nominal). Dari tahun 1980 sampai 1986 produksi
Non-OPEC meningkat menjadi 10 juta barel per hari. Pada tahun-tahun tersebut, OPEC
dihadapkan pada permintaan yang rendah dan suplai yang tinggi dari luar organisasi.
5. Minyak dan Gas Bumi (Migas) adalah SDA yang sangat berkaitan dengan perkembangan
politik dunia. Coba tunjukkan bukti-bukti empiris kebenaran hal ini!
Minyak dan gas bumi merupakan salah satu dari sumber daya alam strategis tidak
terbarukan yang dikuasai oleh negara serta merupakan komoditas vital yang menguasai
hajat hidup orang banyak dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional
sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak dan gas bumi memang
menimbulkan efek blessing, tetapi juga curse di negara-negara kaya akan sumber daya
alam, terutama minyak dan gas bumi. Sudah banyak kasus sumber daya alam minyak dan
gas bumi yang terjadi, sehingga mengubah politik bahkan perdamaian dunia. Contohnya
seperti revolusi yang terjadi di Iran pada 1979. Harga minyak dunia melonjak drastis dan
terjadi kepanikan massal di Amerika karena tidak lagi mendapatkan pasokan dari Iran
sebagai pemasok terbesar minyak bumi pada saat itu.

Anda mungkin juga menyukai