HADIRIN , JAMA’AHSHOLAT IDUL ADHA YANG DIMULIAKAN ALLOH

MULAI TENGGALAMNYA MATAHARI KEMARIN SORE, HINGGA PAGI YANG

CERAH INI SELURUH UMAT ISLAM BAIK DI KOTA – KOTA, DIDESA – DESA DI
SELURUH INDONESIA, BAHKAN DI SELURUH PENJURU DUNIA, SALING
BERSAHUT – SAHUTAN , MENGUMANDANGKAN KALIMAH TAKBIR, TASBIH,
TAHMID DAN TAHLIL

‘’ ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR

LAAILAHA ILLAHU ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR WALILLAHILHAM “
HARI INI, BERTEPATAN DENGAN TANGGAL 10 DZULHIJAH
KITA MERAYAKAN HARI RAYA IDUL ADHA ATAU YANG LEBIH KITA KENAL
DENGAN HARI RAYA QURBAN
DIMANA PADA SAAT ITU NABI IBRABIM AS, DIPERINTAH OLEH ALLOH SWT,
UNTUK MENYEMBELIH SATU – SATUNYA PUTRA YANG SANGAT DISAYANGI DAN
CINTAI MELALUI SEBUAH MIMPI,
WALAUPUN MENGALAMI KERAGUAN, APAKAH MIMPI INI BETUL – BETUL
MERUPAKAN PERINTAH ALLOH ATAO HANYA BISIKAN SETAN
SETELAH 3 X DI ALAMI MIMPI YANG SAMA, MAKA NABI IBRAHIM AS,YAKIN
DAN PERCAYA BAHWA ITU BUKAN MIMPIN , TAPI BETUL – BETUL MERUPAKAN
PERINTAH ALLOH SWT, UNTUK MENYEMBELIH PUTRANYA DAN AKAN
DILAKSANAKAN.
NAMUN, SEBELUM NABI IBRAHIM AS MELAKSANAKAN PERINTAH DARI ALLOH
UNTUK MENYEMBELIH PUTRANYA YANG BERNAMA ISMAIL AS, TERSEBUT ,
TERLEBIH DAHULU NABI IBRAHIM MENYAMPAIKAN PERINTAH TERSEBUT
KEPADA PUTRANYA DAN BERKATA
“ WAHAI ANAKKU – AKU DIPERINTAH OLEH ALLOH SWT UNTUK
MENYEMBELIHMU, BAGAIMANA MENURUTMU ? “
ISMAIL YANG MASIH BELIA KALA ITU MENJAWAB “ WAHAI AYAHKU KEKASIH
ALLOH, JIKA ITU PENRINTAH ALLOH, LAKSANAKANLAH – AKU IKHLAS “
MAKA BERANGKATLAH NABI IBRAHIM AS,BERSAMA PUTRANYA KE SEBUAH
BUKIT, DENGAN MEMBAWA SEBILAH PEDANG YANG TAJAM DAN MENGKILAT -
KILAT
SESAMPAINYA DI ATAS BUKIT, DIREBAHKANNYA TUBUH ISMAIL YANG KURUS
DIATAS SEBUAH BATU DENGAN DITUTUPI SELEMBAR KAIN ,
DENGAN PERCAYA DAN YAKINNYA NABI IBRAHIM AS, AKAN MELAKSANAKAN
PRINTAH ALLOH INI
NAMUN ……. KETIKA PEDANG YANG TAJAM DAN MENGKILAT ITU AKAN
MENGHUJAM KE LEHER ISMAIL ,TIBA TIBA DATANGLAH MALAIKAT JIBRIL
ATAS PERINTAH ALLOH UNTUK MENGGANTI ISMAIL DENGAN SEEKOR DOMBA
YANG BESAR DAN GEMUK UNTUK DISEMBELIH DAN DAGINGNYA DIBAGI -
BAGIKAN KEPADA KAUM FAKIR MISKIN
PERISTIWA INILAH YANG AKHIRNYA MENJADI SYARI’AT BAGI UMAT ISLAM
UNTUK MENYEMBELIH BINATANG QURBAN PADA BULAN DZULHIJAH,
TEPATNYA MULAI TANGGAL 10, DAN HARI TASYRIK YAITU TANGGAL 11, 12 DAN
13 DZULHIJAH
’ ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR
LAAILAHA ILLAHU ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR WALILLAHILHAM “

DARI KISAH NABI IBRAHIM AS DI ATAS , PALING TIDAK , ADA TIGA PELAJARAN
YANG DAPAT KITA TELADANI
PERTAMA,
TENTANG TOTALITAS KEPATUHAN NABI IBRAHIM AS KEPADA ALLAH
SUBHÂNAU WATA’ÂLA.
NABI IBRAHIM YANG MENDAPAT JULUKAN “KHALILULLAH” (KEKASIH ALLAH)
MENDAPAT UJIAN BERAT PADA SAAT RASA BAHAGIANYA MELUAP-LUAP
DENGAN KEHADIRAN SANG BUAH HATI DI DALAM RUMAH TANGGANYA.
HANYA LEWAT PERINTAH MENYEMBELIH ISMAIL, ALLAH SEOLAH HENDAK
MENGINGATKAN NABI IBRAHIM BAHWA ANAK HANYALAH TITIPAN.
ANAK—BETAPAPUN MAHALNYA KITA MENILAI—TAK BOLEH MELENGAHKAN
KITA BAHWA HANYA ALLAHLAH TUJUAN AKHIR DARI RASA CINTA DAN
KETAATAN ITU
 
NABI IBRAHIM LOLOS DARI UJIAN INI.
IA MEMBUKTIKAN BAHWA DIRINYA SANGGUP MENGALAHKAN EGONYA DEMI
TUJUAN MEMPERTAHANKAN NILAI-NILAI ILAHI.
DENGAN PENUH KETULUSAN, NABI IBRAHIM MENAPAKI JALAN PENDEKATAN
DIRI KEPADA ALLAH SEBAGAIMANA MAKNA QURBAN, YAKNI PENDEKATAN
DIRI. 
 
SEMENTARA NABI ISMAIL, MESKI USIANYA MASIH BELIA, NAMUN ISMAIL
MAMPU MEMBUKTIKAN DIRI SEBAGAI ANAK YANG BERBAKTI DAN PATUH
KEPADA PERINTAH TUHANNYA.
YANG MENARIK, AYAHNYA (NABI IBRAHIM AS ) MENYAMPAIKAN PERINTAH
TERSEBUT DENGAN MEMOHON PENDAPATNYA TERLEBIH DAHULU, DENGAN
TUTUR KATA YANG HALUS, TANPA UNSUR PAKSAAN. ATAS DASAR KESALEHAN
DAN KESABARAN YANG IA MILIKI, ISMAIL PUN MEMENUHI PANGGILAN
TUHANNYA. 

JAMAAH SHALAT IDUL ADHA HADÂKUMULLÂH, 

 
PELAJARAN KEDUA ADALAH TENTANG KEMULIAAN MANUSIA.
DALAM KISAH ITU DI SATU SISI KITA DIINGATKAN UNTUK JANGAN
MENGANGGAP MAHAL SESUATU BILA ITU UNTUK MEMPERTAHANKAN NILAI-
NILAI KETUHANAN,
NAMUN DI SISI LAIN KITA JUGA DIIMBAU UNTUK TIDAK MEREMEHKAN NYAWA
DAN DARAH MANUSIA.
PENGGANTIAN NABI ISMAIL DENGAN DOMBA BESAR ADALAH PESAN NYATA
BAHWA PENGORBANAN DALAM BENTUK TUBUH MANUSIA—SEBAGAIMANA
YANG BERLANGSUNG DALAM TRADISI SEJUMLAH KELOMPOK PADA ZAMAN
DULU—ADALAH HAL YANG DIHARAMKAN. 
 
 
PELAJARAN YANG KETIGA YANG BISA KITA AMBIL ADALAH TENTANG HAKIKAT
PENGORBANAN.
SEDEKAH DAGING HEWAN KURBAN HANYALAH SIMBOL DARI MAKNA KORBAN
YANG SEJATINYA SANGAT LUAS, MELIPUTI PENGORBANAN DALAM WUJUD
HARTA BENDA, TENAGA, PIKIRAN, WAKTU, DAN LAIN SEBAGAINYA. 

HAKIKAT IDUL ADHA BUKAN HANYA WUJUD SPIRIT DALAM MENYEMBLIH

HEWAN KURBAN SEMATA.

NAMUN HAKIKAT IDUL ADHA YANG SESUNGGUHNYA ADALAH WUJUD

SPIRIT/SEM,ANGAT DALAM MENYEMBELIH SIFAT-SIFAT KEBINATANGAN YANG
MELEKAT PADA DIRI KITA.

KETIKA HEWAN KURBAN DISEMBELIH, PADA SAAT ITU PULA SEHARUSNYA

SIFAT-SIFAT KEBINATANGAN KITA JUGA IKUT DISEMBELIH.

SEHINGGA LENYAPLAH NAFSU-NAFSU KEBINATANGAN KITA SEPERTI SIKAP

MERASA PALING HEBAT, MERASA PALING KUAT, MERASA PALING BENAR,
MERASA PALING PINTAR, TIDAK PEDULI PADA SESAMA, MENINDAS, SERAKAH,
RAKUS, ACUH TAK ACUH DAN LAIN-LAINNYA.

PERBEDAAN MANUSIA DENGAN BINATANG TERLETAK PADA AKAL DAN

PIKIRANNNYA. DENGAN AKAL DAN PIKIRAN YANG DIMILIKINYA, MANUSIA
SEHARUSNYA MAMPU MEMBEDAKAN ANTARA YANG BAIK DAN YANG BURUK;
ANTARA YANG HALAL DAN YANG HARAM; ANTARA PERINTAH DAN LARANGAN;
ANTARA YANG MENYELAMATKAN DAN YANG MEMBAHAYAKAN; ANTARA
YANG HAQ DAN YANG BATHIL. MANUSIA YANG TIDAK MENGGUNAKAN AKAL
DAN PIKIRANNYA SEUMPAMA BINATANG YANG BERJALAN DALAM WUJUD
MANUSIA.

HARI INI, BETAPA BANYAK BINATANG DALAM WUJUD MANUSIA YANG

BERTEBARAN DI MUKA BUMI DAN TELAH MERUSAK TATANAN ALAM DUNIA
DENGAN KESERAKAHAN DAN KERAKUSANNYA.

MANUSIA YANG TIDAK MENGGUNAKAN AKAL DAN PIKIRANNYA;

SEMUA RAMBU-RAMBU DITERJANG, TIDAK PATUH TERHADAP NORMA SOSIAL
MAUPUN NORMA AGAMA, TIDAK PEDULI DENGAN KESELAMATAN ORANG LAIN,
BAHKAN KESELAMATAN NYAWA DIRI DAN KELUARGANYA IA ABAIKAN.
SEPERTI TIDAK MENGINDAHKAN PROTOKAL KESEHATAN DAN KESELAMATAN
DI TENGAH VIRUS KORONA YANG MASIH MENGANCAM. .