Oleh:
KELOMPOK 2
UPBJJ MEDAN
PENDAHULUAN
Hak Asasi Manusia adalah konsep hukum dan normatif yang menunjukkan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat karena ia adalah manusia. Hak asasi manusia berlaku bagi
siapa saja kapan saja dan di mana saja, bersifat universal, dan pada prinsipnya tidak dapat
dicabut.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak asasi manusia yang dimiliki setiap orang sejak
lahir. Oleh karena itu, untuk melindungi hak asasi manusia, pemerintah memberlakukan
pengaturan yang tegas dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Oleh karena itu, warga negara Indonesia berhak memperoleh hak asasi sesuai Undang-Undang
Dasar 1945 ketika mereka bertempat tinggal di negara.
Sejak Negara Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka, para pendiri Negara
Republik Indonesia sepakat bahwa Negara berdasarkan atas hukum, yang diartikan sebagai
Undang-Undang Dasar yang mencerminkan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia. UUD
1945 menegaskan bahwa sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan atas hukum (rechstaat),
bukan hanya berdasarkan kekuasaan belaka (maachstaat).
Di Indonesia, seperti halnya negara lain, konstitusi dasar memuat sejumlah hak asasi
manusia, antara lain UUD 1945, UUD RIS, dan UUDS 1950. Sedangkan dalam UUD 1945
(sebelum amandemen) tidak tertuang dalam piagam tersendiri tetapi tersebar di beberapa pasal,
terutama pasal 27 sampai dengan 34. Hal ini karena UUD 1945 dirumuskan beberapa tahun
sebelum PBB mendeklarasikan Deklarasi Hak Asasi Manusia pada 10 Desember 1948.
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan Hukum Dasar Tertulis yang berlaku di Indonesia
meliputi Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Kedua komponen tersebut
dikaji dengan pendekatan filosofis (ontologis), historis-sosiologis, sistematis dan yuridis-
fungsional. Menunjukkan adanya komitmen kemanusiaan yang tinggi dari bangsa Indonesia
meskipun belum tersistematis secara lengkap dalam daftar hak-hak asasi manusia seperti halnya
piagam HAM sedunia. ketentuan UUD 1945 tentang hak asasi manusia dapat dilihat dari
ketentuan dalam pembukaan dan pasal-pasal dalam teks revisi. Meskipun UUD 1945 memuat
pasal-pasal hak asasi manusia yang meliputi bidang sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya,
pengaturan tersebut dianggap tidak rinci.
Undang-undang Nomor 39 tentang Hak Asasi Manusia tahun 1999 mendefinisikan hak
asasi manusia sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan anugerah dari-Nya dan harus dihormati,
dipelihara, dan dilindungi oleh Negara, Hukum, dan Pemerintahan. Dan setiap orang untuk
kehormatan dan perlindungan martabat manusia. Dari definisi tersebut, kita dapat melihat bahwa
kedua definisi tersebut meyakini bahwa hak asasi manusia adalah anugerah alam dari surga dan
harus dihormati sebagai manusia. Hal ini sejalan dengan ideologi dan landasan negara kita
Panchasila, yaitu sila pertama yang berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.2 Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang di atas, maka penulis mengambil perumusan masalah
yaitu:
TINJAUAN PUSTAKA
HAM menurut PBB merupakan hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri ,
yang tanpa hak mustahil kita hidup sebagai manusia . Karateristik HAM adalah bersifat universal
, artinya hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki oleh setiap tanpa membeda bedakan
suku , agama , ras maupun golongan . Akan tetapi disetiap Negara berbeda beda antara yng satu
dengan Negara lainnya , ideology , kebudayaan dan nilai nilai khas yang dimiliki suatu Negara.
1.Kodrat, artinya HAM adalah pemberian Tuhan kepada setiap manusia agar hidupnya tetap
terhormat.
2.Hakiki, artinya HAM melekat di setiap manusia tanpa melihat latar belakang kehidupan dan
status sosialnya.
3.Universar, artinya HAM berlaku umum, tidak membeda-bedakan manusia satudengan yang
lainnya.
4.Tidak dapat dicabut, artinya dalam keadaan apapun hak asasi setiap orang parti ada.
5.Tidak dapat di bagi, artinya HAM tidak dapat diwakilkan atau di alihkan kepada orang lain.
2.2 Nilai-nilai Dasar HAM
2.2.1.Kebebasan/kemerdekaan
Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka. Oleh karena itu, menjadi harapan setiap
manusia menjalani kehidupannya dalam keadaan merdeka. Misalnya, merdeka memilih negara,
tempat tinggal, berkeluarga, bergerak, memilih pekerjaan, berserikat, berkumpul bereksperei,
mengemukakan pendapat, memperoleh dan memberdayakan informasi.
2.2.2.Kemanusian/perdamaian
2.2.3.Keadilan/kesejahteraan/persamaan
1. Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
2. Pasal 28B
a. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
b. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
3. Pasal 28C
a. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
b. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya..
a. Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.
b. Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh tentara nasional Indonesia dan kepolisian Negara republic
Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
b. setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
c. pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
5. Pasal 32 UUD 1945 Negara menjamin kebebasan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budaya
b. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
6. Pasal 33 UUD 1945 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas dasar asas
kekeluargaan.
7. Pasal 34 UUD 1945 Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.
b. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
c. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
a. Alinea pertama
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atasdunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
b. Alinea empat
2. Hubungan antar manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diatur agar di
laksanakan berlandaskan moralitas adil dan beradab.
3.Hak mengembangkan diri, misalnya hak pemenuhan kebutuhan dasar, meningkatkan kualitas
hidup, memperoleh manfaat dari Iptek, memperoleh informasi.
4.Hak memperoleh keadilan, misalnya hak kepastian hukum, persamaan di depan hukum.
5.Hak kebebasan pribadi, misalnya hak memeluk agama, keyakinan politik, memilih status
kewarganegaraan, berpendapat dan menyebarluaskannya.
6.Hak atas dasar aman, misalnya hak memperoleh suaka politik, perlindungan terhadap ancaman
ketakutan, melakukan hubungan komunikasi, perlindungan terhadap penyiksaan, penghilangan
dengan paksa dan penghilangan nyawa.
7.Hak atas kesejahteraan, misalnya hak milik pribadi dan kolektif, memperoleh pekerjaan yang
layak, kehidupan yang layak dan jaminan sosial.
8.Hak turut serta dalam pemerintahan, misalnya hak memilih dan dipilih dalam pemilu,
partisispasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan pemerintah, mengajukan usulan
kepada pemerintah.
9.Hak wanita, hak yang sama/tidak ada diskriminasi antara wanita dan pria, dalam bidang politi,
pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga perkawinan.
10.Hak anak, misalnya hak perlindungan orang tua, keluarga, masyarakat dan negara, beribadah
menurut agamanya, berekspresi, perlakuan khusus bagi anak cacat,ekonomi, pekerjaan,
pelecehan seksual, perdagangan anak, penyalahgunaan narkotika.
1. Peristiwa Trisakti merupakan satu kasus pelanggaran HAM yang paling terkenal
di Indonesia yaitu penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 mei
1998. Penembakan Mahasiswa Trisakti sendiri memiliki erat kaitannya dengan aksi demontrasi
mahasisawa diberbagai wilayah Indonesia yang berpusat di Jakarta untuk menuntut
Presiden Soeharto untuk menuntut Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai
Presiden . Aksi demontrasi mahasiswa ini sebenarnya cukup mirip dengan gerakan people
power de Negara Filifina dimana masyarakatnya bersatu membentuk sebuah konsolidasi
yang besar guna menggalang kekuatan untuk menghentikan presiden. Dan penyelesaian
hukum pada kasus penembakan mahasiswa trisakti justru membuat citra Indonesia tercoreng .
bagaimana mungkin sebuah peristiwa pelanggaran HAM yang telah sisahkan melalui deklarasi
Hak Asasi Manusia oleh PBB sebagai kejahatan internasional memiliki sifat ketetapan hukum
yang tidak jelas dan tidak diketahui pula pihak yang bertanggung jawab .
2. Kasus pembunuhan Munir . Munir merupakan aktifitas HAM yang pernah menanggani
kasus kasus pelanggaran HAM , ia meninggal dunia pada tanggal 7 september 2004 di dalam
pesawat garuda indonedia .
3. Kasus pembunuhan marsinah aktifis wanita nganjuk pada tanggal 4 Mei 1993.
Marsinah adalah seorang aktivis dan buruh pabrik jaman pemerintahan orde baru , bekerja
pada PT . tuntutan dari marsinah itu adalah :
-Bubarkan SPSI
- Upah karyawan baru disamakan dengan buruh dengan buruh yang sudah 1 tahun kerja
haknya.
4. Dan masih banyak lagi kasus kasus pelanggaran HAM seperti , pembunuhan ,
penyiksaan, perbudakan dan pemerkosaan dan lain lain .
Dan sering juga kita lihat di media media sosail dan media cetak kasus kasus pelanggaran HAM
yang laniinya , maka dari itulah tantangan kita sebagai warga Negara Indonesia untuk mencegah
dan menyelesaikan pelanggran- pelanggaran HAM di Indonesia , dan kita sebagai warga
Indonesia juga harus mencegah terjadinya kasus kasus pelanggaran HAM yang lain , seperti
pembunuhan , pemerkosaan dan penyiksaan, dan kita juga harus mewujudkan upaya pencegahan
kasus kasus HAM yang lain yaitu dengan:
a. Pendidikan Karakter
Pentingnya pendidikan karakter dalam anak mulai usia dini sangat berpengaruh ke
depannya karna dengan pendidikan karakter sejak dini seseorang sudah mulai pandai berfikir
mana yang baik dan mana yang buruk . Berpikir merupakan salah satu kegiatan utama
individu dalam menjalani berbagai aktivitas kehidupan kemampuan berpikir di dasari oleh
pengetahuan maka merekontruksi pengetahuan dengan pengalaman.
Adanya rasa sikap bersatu dan sikap nasionalisme sesuai dengan Pancasila yaitu sila
ketiga membuat setiap orang memiliki rasa yang satu sama lain .
Beberapa pasal yang ada dalam UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, yaitu :
d. Pasal 8
5. Pelaksanaan kerja sama regional dan internasional dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan kekerasan terhadap perempuan.Dalam upaya mengawasi dan mengontrol
penegakan HAM masyarakat melalui pembentukan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dapat
berperan secara aktif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok saja, sedangkan untuk lebih
mengoperasionalkannya dibuat aturan yang operasional yaitu dibentuk Ketetapan MPR
Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM, UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, UU RI
Nomor 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM dan Keputusan Presiden No. 50 Tahun
1993 tentang komisi nasional HAM.
Mahardika, Gibran (30 Oktober 2020). "Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945". Forum
Belajar. Diakses tanggal 11 Juni 2021.
Widya, Rr (20 Juni 2019). "Pengantar Hak Asasi Manusia" (PDF). Diakses tanggal 11 Juni
2021.
Fadjar, Mukthi (2004). Tipe Negara Hukum. Malang: Bayumedia Publising. hlm. 90.