Anda di halaman 1dari 15

MODUL KONSEP DASAR REKAM MEDIS DAN MANAJEMEN

INFORMASI KESEHATAN
(HIM 131)

MODUL 4
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (PUSKESMAS)

Disusun oleh:
Dr. Hosizah, SKM, M.KM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

http://esaunggul.ac.id P a g e 0 | 15
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (PUSKESMAS)

A. Kemampuan Akhir yang diharapkan


Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkam mampu:
1. Menjelaskan peraturan perundang-undangan tentang Puskesmas
2. Menjelaskan pengertian puskesmas
3. Menjelaskan prinsip penyelenggaraan Puskesmas
4. Menjelaskan persyaratan puskesmas
5. Menjelaskan kategori puskesmas
6. Menjelaskan organisasi dan tata hubungan kerja puskesmas
7. Menjelaskan Jaringan Pelayanan Puskesmas, Jejaring Puskesmas, dan Sistem
Rujukan

B. Uraian dan Contoh


1. Peraturan Perundang-undangan tentang Puskesmas
Keberadaan puskesmas di Indonesia diatur dalam: 1) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan, 2) Peraturan
Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).

2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan


1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/ atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan/ atau masyarakat.
2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa:
a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan/ atau
b. pelayanan kesehatan masyarakat.
3) Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan

http://esaunggul.ac.id P a g e 1 | 15
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
4) Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri
atas:
a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik;
d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. Iaboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
5) Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud sevelumnya dapat memiliki
tingkatan pelayanan yang terdiri atas:
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama;
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat kedua; dan
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga.
6) Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama : memberikan pelayanan kesehatan
dasar.
7) Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat kedua : memberikan pelayanan kesehatan
spesialistik
8) Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga : memberikan pelayanan kesehatan
subspesialistik
9) Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat kedua dan tingkat ketiga dapat memberikan
pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat dibawahnya
10) Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan rumah sakit sesuai
kebutuhan masyarakat:
a. paling sedikit 1 (satu) rumah sakit dengan klasifikasi paling rendah kelas D untuk
setiap kabupaten/ kota; dan

http://esaunggul.ac.id P a g e 2 | 15
b. paling sedikit 1 (satu) rumah sakit dengan klasifikasi paling rendah kelas B untuk
setiap provinsi.

3. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya (PMK No. 43 tahun 2019).

https://www.mutupelayanankesehatan.net/images/Screen_Shot_2019-06-
27_at_2.10.20_PM.png

https://www.borneonews.co.id/images/upload/2020/03/20/1584684956-puskesmas-telaga-
pulang-berikan-sosialisasi.jpg
http://esaunggul.ac.id P a g e 3 | 15
4. Penyelenggaraan Puskemas
a. Puskesmas menyelenggarakan UKM tingkat pertama dan UKP tingkat pertama.
b. UKM dan UKP dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan.
c. UKM tingkat pertama dan UKP tingkat pertama harus diselenggarakan untuk
pencapaian:
1) standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan;
2) Program Indonesia Sehat; dan
3) kinerja Puskesmas dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional.
d. UKM tingkat pertama meliputi UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM
esensial meliputi:
1) pelayanan promosi kesehatan;
2) pelayanan kesehatan lingkungan;
3) pelayanan kesehatan keluarga;
4) pelayanan gizi; dan
5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

5. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas


a. Paradigma sehat, yaitu: puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
b. Pertanggungjawaban wilayah, yaitu Puskesmas menggerakkan dan bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
c. Kemandirian masyarakat, yaitu Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat
bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
d. Ketersediaan akses pelayanan kesehatan, yaitu puskesmas menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya, dan kepercayaan.
e. Teknologi tepat guna, yaitu puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan,
mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
http://esaunggul.ac.id P a g e 4 | 15
f. Keterpaduan dan kesinambungan, yaitu: puskesmas mengintegrasikan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas
sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas.

6. Persyaratan Puskesmas
a. Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan
b. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas
c. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan aksesibilitas
d. Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, peralatan, ketenagaan, kefarmasian, dan
laboratorium klinik.

Persyaratan lokasi puskesmas meliputi:


a. geografis;
b. aksesibilitas untuk jalur transportasi;
c. kontur tanah;
d. fasilitas parkir;
e. fasilitas keamanan;
f. ketersediaan utilitas publik;
g. pengelolaan kesehatan lingkungan; dan
h. tidak didirikan di area sekitar Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

7. Kategori Puskesmas
Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan:
a. karakteristik wilayah kerja; dan
b. kemampuan pelayanan.
Berdasarkan karakteristik wilayah kerja, Puskesmas dikategorikan menjadi:
http://esaunggul.ac.id P a g e 5 | 15
1) Puskesmas kawasan perkotaan;
2) Puskesmas kawasan perdesaan;
3) Puskesmas kawasan terpencil; dan
4) Puskesmas kawasan sangat terpencil.
Berdasarkan kemampuan pelayanan, puskesmas dikategorikan menjadi:
1) Puskesmas nonrawat inap, yaitu puskesmas merupakan puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, perawatan di rumah (home care), dan
pelayanan gawat darurat. Puskesmas nonrawat inap dapat menyelenggarakan rawat
inap pada pelayanan persalinan normal.
2) Puskesmas rawat inap, yaitu merupakan puskesmas yang diberi tambahan sumber
daya sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan
rawat inap pada pelayanan persalinan normal dan pelayanan rawat inap pelayanan
kesehatan lainnya. Puskesmas yang dapat menjadi Puskesmas rawat inap merupakan
Puskesmas di kawasan perdesaan, kawasan terpencil dan kawasan sangat terpencil,
yang jauh dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan rujukan tingkat lanjut.
8. Organisasi dan Tata Hubungan Kerja Puskesmas
a. Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang
bekerja secara profesional. Puskesmas berkedudukan sebagai unit pelaksana
teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Setiap Puskesmas harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Organisasi Puskesmas, paling sedikit terdiri atas: a. kepala Puskesmas; b. kepala
tata usaha; dan c. penanggung jawab.
c. Hubungan kerja antara dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dengan
Puskesmas bersifat pembinaan. Pembinaan dilakukan oleh dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota kepada Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis yang
memiliki otonomi dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan daerah. Pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
daerah merupakan bagian dari tugas, fungsi, dan tanggung jawab dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota.

http://esaunggul.ac.id P a g e 6 | 15
d. Selain memiliki hubungan kerja dengan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
puskesmas memiliki hubungan kerja dengan rumah sakit, serta Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lain, upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, dan lintas sektor
terkait lainnya di wilayah kerjanya sebagai jejaring Puskesmas.
e. Hubungan kerja antara Puskesmas dengan rumah sakit, bersifat koordinasi
dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan.
f. Hubungan kerja antara Puskesmas dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain dan
upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat bersifat pembinaan, koordinasi,
dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan.
g. Hubungan kerja antara Puskesmas dengan lintas sektor terkait lainnya sebagai
jejaring bersifat koordinasi di bidang upaya kesehatan.
h. Koordinasi di bidang upaya kesehatan dilakukan dalam rangka pelaksanaan upaya
kesehatan yang paripurna.

9. Jaringan Pelayanan Puskesmas, Jejaring Puskesmas, dan Sistem


Rujukan
a. Dalam rangka mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, Puskesmas
didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas.
b. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas Puskesmas pembantu, Puskesmas
keliling, dan praktik bidan desa.
c. Jejaring Puskesmas terdiri atas upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat,
usaha kesehatan sekolah, klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, tempat praktik
mandiri Tenaga Kesehatan, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.

http://esaunggul.ac.id P a g e 7 | 15
https://i0.wp.com/www.padamu.net/wp-content/uploads/2017/10/Usaha-
Kesehatan-Sekolah.jpg?fit=500%2C333&ssl=1

https://lh3.googleusercontent.com/N3wydyE0toq9ZnMK4fM-
vaqeSmSXIc5XwOvdaOQTGF5r9rnNpoMsxSzWu6MHbS7Ol5_R53S1=w1080-h608-p-no-v0

http://esaunggul.ac.id P a g e 8 | 15
https://potretkota.com/po-content/uploads/bidan_praktek_mandiri_(bpm).jpg

http://esaunggul.ac.id P a g e 9 | 15
d. Puskesmas pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu
lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.

https://i1.wp.com/www.sinjaikab.go.id/v4/wp-
content/uploads/2020/08/WhatsApp-Image-2020-08-12-at-
15.36.13.jpeg?fit=1200%2C735&ssl=1

e. Puskesmas keliling memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak


(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung
Puskesmas.

http://esaunggul.ac.id P a g e 10 | 15
https://puskesmaskutaselatan.com/wp-
content/uploads/cache/images/2020/06/b9fe5-dscn0895/b9fe5-dscn0895-
2164439994.jpg

f. Praktik Bidan desa merupakan praktik bidan yang memiliki Surat Izin Praktik Bidan
(SIPB) di Puskesmas, dan bertempat tinggal serta mendapatkan penugasan untuk
melaksanakan praktik kebidanan dari Pemerintah Daerah pada satu
desa/kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

http://esaunggul.ac.id P a g e 11 | 15
https://i.ytimg.com/vi/HCaaJhKBstw/maxresdefault.jpg

g. Jejaring Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan


kesehatan kepada Puskesmas di wilayah kerjanya sewaktu-waktu dan/atau secara
berkala setiap bulan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
h. Dalam hal laporan merupakan penemuan kasus terhadap pasien yang berdomisili
di luar wilayah kerjanya, Puskesmas wajib melaporkan kepada Puskesmas domisili
asal pasien atau dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.

C. Latihan
1. Jelaskan prinsip penyelenggaraan puskesmas!
2. Sebutkan organisasi puskemas!
3. Jelaskan nama puskesmas di sekitar domisili anda dan termasuk kategori puskesmas
yang mana!

http://esaunggul.ac.id P a g e 12 | 15
D. Jawaban soal latihan
1. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
1) Paradigma sehat, yaitu: puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
2) Pertanggungjawaban wilayah, yaitu Puskesmas menggerakkan dan bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3) Kemandirian masyarakat, yaitu Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat
bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4) Ketersediaan akses pelayanan kesehatan, yaitu puskesmas menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di
wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya, dan kepercayaan.
5) Teknologi tepat guna, yaitu puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah
dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
6) Keterpaduan dan kesinambungan, yaitu: puskesmas mengintegrasikan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor
serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.

http://esaunggul.ac.id P a g e 13 | 15
A. Daftar Pustaka

Peraturan Pemerintah (PP) tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan


https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5768/pp-no-47-tahun-2016

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-
puskesmas.pdf

http://esaunggul.ac.id P a g e 14 | 15

Anda mungkin juga menyukai