Anda di halaman 1dari 3

MODUL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


Kompetensi Umum
Setelah mengikuti ini, mahasiswa mampu menjelaskan tentang pelayanan kesehatan primer dan
pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dengan baik dan benar.
Kompetensi Khusus
1. Menjelaskan konsep pelayanan kesehatan primer.
2. Menyebutkan definisi dan landasan hukum puskesmas.
3. Menyebutkan tujuan, tugas, dan prinsip penyelenggaraan puskesmas.
4. Menyebutkan standar sumber daya manusia dan sarana prasarana di puskesmas.
5. Menyebutkan kategori puskesmas.
6. Menyebutkan jejaring pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

STRATEGI PEMBELAJARAN
Belajar mandiri
Diskusi

PRASYARAT
Tidak ada

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (PRIMARY HEALTH CARE/PHC)

Konsep primary health care atau pelayanan kesehatan dasar pertama kali diperkenalkan WHO pada
tahun 1970-an, dan disepakati bersama oleh 140 negara (termasuk Indonesia) dalam Deklarasi Alma
Ata 1978, di Kazakhstan. Deklarasi ini menyampaikan bahwa PHC adalah kontak pertama individu,
keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. PHC memiliki tiga strategi utama, yaitu: 1) kerja
sama multisektoral; 2) partisipasi masyarakat; dan 3) penerapan teknologi tepat guna yang sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan di masyarakat.

Di Indonesia, penyelenggaraan PHC di bawah koordinasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)


serta jaringannya, seperti Posyandu dan Posbindu. Pendekatan yang dilakukan menggunakan life
cycle approach, yaitu dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif, disertai dengan
penguatan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat). Saat ini, program pelayanan kesehatan
primer yang sedang digaungkan oleh pemerintah adalah Program Indonesia Sehat yang akan
dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

KONSEP PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, di
antaranya adalah dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
dasar memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Landasan hukum puskesmas adalah Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan


masyarakat yang: a) memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat; b) mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; c) hidup dalam lingkungan
sehat; dan d) memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas, meliputi: a) paradigma sehat; b)
pertanggungjawaban wilayah; c) kemandirian masyarakat; d) pemerataan; e) teknologi tepat guna;
dan f) keterpaduan dan kesinambungan.

Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan
dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas tergantung dari kebutuhan pelayanan, jumlah
penduduk, dan aksesibilitasnya. Puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya. UKM tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial, meliputi: a. pelayanan promosi
kesehatan; b. pelayanan kesehatan lingkungan; c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana; d. pelayanan gizi; dan e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan,
upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. UKP
tingkat pertama, meliputi: a) rawat jalan; b) pelayanan gawat darurat; c) pelayanan satu hari (one
day care); d) home care; dan/atau e) rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.

Menurut karakteristik wilayah kerja, Puskesmas dikategorikan menjadi: a) Puskesmas kawasan


perkotaan; b) Puskesmas kawasan pedesaan; dan c) Puskesmas kawasan terpencil dan sangat
terpencil. Sementara berdasarkan kemampuan penyelenggaraan, Puskesmas dikategorikan menjadi:
a) Puskesmas non rawat inap; dan b) Puskesmas rawat inap. Pendirian Puskesmas harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian, dan
laboratorium. Pendanaan di Puskesmas bersumber dari: a) Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD); b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); dan c) sumber-sumber lain
yang sah dan tidak mengikat. Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga)
tahun sekali, untuk menjaga mutu pelayanannya.

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

REFERENSI

Kemenkes RI (2016). Data dasar Puskesmas kondisi Desember 2015. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI (2017). Germas: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Warta Germas. Edisi 1. 2017.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas). Ditetapkan di Jakarta, 17 Oktober 2014.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Kefarmasian di
Puskesmas. Ditetapkan di Jakarta, 20 Juni 2014.
Putri, et al. (2017). Dasar-dasar pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS). Edisi 1. Denpasar:
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.

WHO. (1978). Primary Health Care.


https://www.unicef.org/about/history/files/Alma_Ata_conference_1978_report.pdf

Anda mungkin juga menyukai