STRATEGI PEMBELAJARAN
Belajar mandiri
Diskusi
PRASYARAT
Tidak ada
Konsep primary health care atau pelayanan kesehatan dasar pertama kali diperkenalkan WHO pada
tahun 1970-an, dan disepakati bersama oleh 140 negara (termasuk Indonesia) dalam Deklarasi Alma
Ata 1978, di Kazakhstan. Deklarasi ini menyampaikan bahwa PHC adalah kontak pertama individu,
keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. PHC memiliki tiga strategi utama, yaitu: 1) kerja
sama multisektoral; 2) partisipasi masyarakat; dan 3) penerapan teknologi tepat guna yang sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan di masyarakat.
Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, di
antaranya adalah dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
dasar memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Landasan hukum puskesmas adalah Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan
dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas tergantung dari kebutuhan pelayanan, jumlah
penduduk, dan aksesibilitasnya. Puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya. UKM tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial, meliputi: a. pelayanan promosi
kesehatan; b. pelayanan kesehatan lingkungan; c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana; d. pelayanan gizi; dan e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan,
upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. UKP
tingkat pertama, meliputi: a) rawat jalan; b) pelayanan gawat darurat; c) pelayanan satu hari (one
day care); d) home care; dan/atau e) rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
REFERENSI
Kemenkes RI (2016). Data dasar Puskesmas kondisi Desember 2015. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI (2017). Germas: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Warta Germas. Edisi 1. 2017.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas). Ditetapkan di Jakarta, 17 Oktober 2014.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Kefarmasian di
Puskesmas. Ditetapkan di Jakarta, 20 Juni 2014.
Putri, et al. (2017). Dasar-dasar pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS). Edisi 1. Denpasar:
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.