Anda di halaman 1dari 9

KASUS 1 "Fraud Awareness"

Kelompok 2.1
Gifa Jihan Nabilah
Maria Karlina Marselin Nabor
Fredi Ariza Putra
Jihan Farahiyah
Rosyid Anwar
Devina Gilar Fitri Ayu Sumardi
Anggit Prayogo
Dio Putra Santoso
KASUS I
Pemerintah Provinsi Astana menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 333 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 234
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan
Anggota Dewan Rakyat yang mengatur nilai tunjangan perumahan untuk pimpinan dan anggota Dewan Rakyat. Nilai tunjangan perumahan
yang dibayarkan adalah sebagai berikut.
1)Ketua senilai Rp20.000.000,00 (dua puluh dua juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah);
2)Wakil Ketua senilai Rp15.000.000,00 (delapan belas juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah); dan
3)Anggota senilai Rp12,500.000,00 (enam belas juta seratus ribu rupiah).

Pada TA 2022, Pemerintah Provinsi Astana menetapkan perubahan Peraturan Gubernur Nomor 333 Tahun 2021 yaitu melalui Peraturan Gubernur
Nomor 111 Tahun 2022 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Gubernur Nomor 234 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DEWAN RAKYAT Provinsi Astana. Perubahan nilai
tunjangan perumahan didasarkan pada hasil penilaian oleh Lembaga Penilai Abrakadabra pada tahun 2022. Tunjangan perumahan pimpinan
dan anggota DEWAN RAKYAT sejak bulan April 2022 ditetapkan senilai:
1)Ketua senilai Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah);
2)Wakil Ketua senilai Rp22,500.000,00 (dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah); dan
3)Anggota senilai Rp17.500.000,00 (Tujuh belas Juta Lima Ratus Ribu rupiah).

Sekretariat DEWAN RAKYAT pada TA 2022 menunjuk Lembaga Penilai Abrakadabra untuk melakukan penilaian terhadap besaran tunjangan
perumahan pimpinan dan anggota DEWAN RAKYAT berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor 222/SPK/Dewan/I/2022 tanggal 18 Januari
2022. Berdasarkan Laporan Hasil Kajian Penilaian Kewajaran Tunjangan Perumahan DEWAN RAKYAT Kabupaten Astana diketahui formula
perhitungan tunjangan perumahan mengacu pada formula sewa tanah dan bangunan (Stb) sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IIA
Peraturan Menteri Keuangan Negara Madangkara Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara, dengan formula sebagai berikut.
KASUS I
Hasil perhitungan Lembaga Penilai di atas kemudian ditetapkan ke dalam Peraturan Gubernur tentang Pelaksanaan Hak Keuangan dan
Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Rakyat Provinsi Astana yang berlaku efektif sejak 17 Maret 2021. Selanjutnya, berdasarkan ketentuan
tersebut, Sekretariat DEWAN RAKYAT merealisasikan pembayaran tunjangan perumahan pimpinan dan anggota DEWAN RAKYAT dengan tarif
baru pada April s.d. Desember 2021.

Lebih lanjut, berdasarkan analisis komponen perhitungan yang digunakan oleh Lembaga Penilai Abrakadabra yang dibandingkan dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah dalam lampiran
IIA, diketahui bahwa Lembaga Penilai Abrakadabra memperhitungkan tunjangan perumahan bagi Anggota DEWAN RAKYAT tidak mengacu
pada standar luas tanah dan bangunan yang diatur dalam Lampiran IIA Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006. Perbedaan
terdapat pada komponen luas tanah dan luas bangunan yang diperhitungkan lebih tinggi dibandingkan dengan yang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tersebut yaitu sebagai berikut.

Dengan demikian, hasil penghitungan ulang tunjangan perumahan bagi anggota DEWAN RAKYAT Provinsi Astana
dengan menggunakan standar luas maksimal yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun
2006 tersebut seharusnya adalah sebagai berikut.
Stb = (3,33% x 350 x Rp5.500.000,00) + (6,64% x 150 x Rp10.500.000,00 x 85%)/tahun
= (Rp64.102.500,00 + Rp88.893.000,00) /tahun
= Rp.152.995.500,00/12 bulan
= Rp12.749.625,00/bulan
Unsur-Unsur Fraud
Pelaku Penyembunyian
Lembaga Penilai Abrakadabra Pemerintah terkait menerbitkan Peraturan
Pemerintah Provinsi Astana : Gubernur Gubernur Nomor 111 Tahun 2022 untuk
membenarkan transaksi pembayaran
dan Bendahara Pengeluaran
tunjangan perumahan pada April-
Sekretariat Dewan Rakyat Desember 2021.

Kesengajaan Kerugian
Terdapat kesengajaan karena Terlihat pada perhitungan tunjangan karena
melakukan pembayaran tunjangan menggunakan standar perhitungan yang tidak
bulan April - Des 2021 menggunakan sesuai dengan selisih luas tanah sebesar 250 m2
dasar Peraturan Gubernur Nomor 111 * 5.500.000 untuk tiap Dewan Rakyat dan luas
Tahun 2022 bukan peraturan bangunan sebesar 100 m2*10.500.000 untuk tiap
sebelumnya Dewan Rakyat
PEMBAHASAN
Dari kondisi diatas identifikasi apakah terjadi fraud? Dan apabila iya, dapat
dikategorikan dalam jenis apa (mengacu pada Fraud Tree) ?

Mengacu pada identifikasi pada unsur-unsur


sebelumnya, kondisi pada kasus tersebut terjadi
FRAUD.

Kasus tersebut masuk ke daam jenis Fraud Tree:


Asset Misappropriation : Payroll schemes
Corruption : Conflicts of Interest
"Identifikasi kelemahan PERENCANAAN
1
pengendalian tahap Gubernur Pemerintah Provinsi Astana
menetapkan peraturan tidak
berpedoman kepada peraturan yang
perencanaan, pelaksanaan, lebih tinggi yaitu Permendagri No.7
Tahun 2006
pelaporan atas kegiatan
penilaian tarif tersebut?" PELAKSANAAN
2 Melaksanakan realisasi pembayaran
tunjangan perumahan sebelum
ditetapkannya Peraturan Gubernur
Nomor 111 Tahun 2022

PELAPORAN
3 Tidak adanya Check and Balance
mengenai perhitungan tunjangan
perumahan oleh Sekretariat Dewan
Rakyat dengan Gubernur
Dari kelemahan tersebut siapa yang bertanggung jawab?

Sekretariat Dewan Rakyat


Langkah yang harus dilakukan dalam proses pengendalian mutu :

1. Inspektorat melakukan pengawasan terkait perencanaan, pembinaan, dan


pengendalian kebijakan teknis di bidang pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
2. Membuat SOP yang memberikan penjelasan terkait reviu berjenjang dalam
penetapan suatu peraturan daerah

Dokumentasinya:
Bisa dalam bentuk Surat Edaran Gubernur untuk melakukan peninjauan
kembali terhadap usulan peraturan Gubernur pada seluruh OPD/ Instruksi
Kerja/Petunjuk Teknis/Petunjuk Pelaksana
-TERIMAKASIH-
KELOMPOK 2.1

Anda mungkin juga menyukai