A. HASIL FASILITASI
Berdasarkan dokumen dan format yang sudah disampaikan, dilanjutkan dengan
pencermatan serta pembahasan tim fasilitasi, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian dan disempurnakan, antara lain :
1. Mekanisme Fasilitasi Rancangan Perkada tentang RKPD berpedoman pada pasal 102
ayat (2) dan ayat (5) Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, serta sesuai amanat
Permendagri Nomor 120 Tahun 2018 pada pasal 88A diatur bahwa fasilitasi terhadap
perkada yang dievaluasi tidak dilakukan. Bahwa yang dimaksud dengan perkada yang
dievaluasi adalah perkada turunan dari perda yang dievaluasi sehingga mekanisme
fasilitasi produk hukum daerah cukup dilakukan sekali melalui Bappeda dimana Biro
Hukum Setda Provinsi Bali ikut sebagai tim dalam melakukan pencermatan Rancangan
Perkada tentang RKPD.
2. Rancangan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Jembrana Tahun 2021:
a. Dalam konsideran menimbang agar mempedomani ketentuan lampiran II Bab I
huruf B.3 angka 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan serta mempedomani Permendagri Nomor 40
Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2021.
b. Dalam konsideran mengingat agar:
1) Dasar hukum nomor 6 diganti dengan Permendagri Nomor 40 Tahun 2020
2) Dasar hukum nomor 9 agar disempurnakan penormaannya seharusnya
Peraturan Bupati induk dulu disebutkan baru perubahannya
c. Untuk bab II agar mempedomani ketentuan pasal 2 Permendagri Nomor 40 Tahun
2020
3. Agar melakukan perbaikan terhadap Sub Bab 1.2 Dasar Hukum Penyusunan, pada
angka 11, 12, 13, dan 16.
4. Rancangan Peraturan Bupati tentang RKPD Kabupaten Jembrana Tahun 2021 telah
disusun menurut sistematika yang ditetapkan berdasarkan Permendagri Nomor 86
Tahun 2017.
5. Data yang ditampilkan sebagian besar sudah kondisi/realisasi/capaian tahun 2019,
sebagai acuan analisis dalam merancang kegiatan-kegiatan pada tahun 2021.
6. Sesuai amanat pasal 274 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, data yang
digunakan dalam penyusunan dokumen perencanaan adalah data dan informasi yang
dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) oleh sebab itu, data
yang digunakan dalam penyusunan RKPD ini, agar terintegrasi dalam aplikasi e-
database yang ada pada SIPD.
7. Dukungan output kegiatan terhadap outcome program sudah cukup memadai, namun
masih ada output kegiatan yang belum baik dan perlu dipertajam supaya berupa
barang/jasa (spesifik). Ada beberapa outcome program yang berupa aktifitas (proses),
disarankan pada saat penyusunan RPJMD periode berikutnya, dilakukan review
terhadap indikator outcome pada program. Berkenaan penerapan Permendagri Nomor
90 Tahun 2019 yang sudah jelas nomenklatur kegiatannya, dirumuskan kembali
indikator kegiatan yang lebih spesifik dan terukur sehingga dalam penuangan target
tidak susah untuk mencapainya.
8. Dalam mengidentifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah,
disarankan dapat mencakup juga permasalahan secara menyeluruh pada periode
2016-2021 yang akan memudahkan dalam penyusunan LKPJ akhir masa jabatan
Bupati.
9. Memperhatikan Target Makro Ekonomi Kabupaten Jembrana tahun 2021 pada
Bab III seperti:
a. PDRB ADHB diproyeksikan meningkat mencapai Rp. 17,008 triliun.
b. PDRB ADHK diproyeksi mengalami peningkatan menjadi Rp. 10,607 triliun.
c. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mengalami peningkatan mencapai 6,12%.
d. Gini Ratio tahun 2021 diperkirakan 0,27 ada pada posisi rendah.
e. Tingkat inflasi mencapai 2,15.
f. Prosentase penduduk miskin diperkirakan menurun mencapai 3,95%.
g. Pengangguran diperkirakan menurun menjadi 1.319 orang atau 0.91%.
h. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diperkirakan mencapai 73.89.
Sehubungan adanya dampak pandemi Covid-19 disarankan melakukan penyesuaian
terhadap target-target makro ekonomi dalam dokumen RKPD tahun 2021, meskipun
struktur ekonomi Kabupaten Jembrana tidak mengandalkan sektor jasa tetapi masih
berorientasi pada sektor basis yaitu pertanian dan perikanan.
10. Pencermatan terhadap Kerangka Keuangan Daerah
a. Dari sisi pendapatan daerah yang tertuang dalam Tabel 3.2, Pendapatan Daerah
Kabupaten Jembrana dirancang cukup realistis, rencana pendapatan tidak hanya
mempertimbangkan trend realisasi PAD tahun sebelumnya namun juga diharapkan
telah mempertimbangkan potensi PAD sesuai perkembangan kondisi
perekonomian eksisting dan dampak pandemi Covid-19. Disarankan DAK tidak
dianggarkan dulu karena harus mengacu Perpres atau informasi resmi dari
Kementerian Keuangan.
b. Dari sisi belanja agar dipastikan sumber pendapatannya dapat dicapai pada BAB
III.
c. Disarankan agar struktur dalam belanja dan pendapatan ditambahkan tabel
mengacu pada struktur APBD sesuai PP Nomor 12 Tahun 2019.
11. Mengingatkan dalam merancang/program kegiatan tahun 2021 agar memperhitungkan
capaian indikator SPM terkait pelayanan dasar, sesuai amanat
PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, Permendagri Nomor 100
Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan pasal 49
ayat (5) PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
12. Dokumen RKPD ini akan bermuara pada penetapan Perda tentang APBD Tahun 2021,
Untuk itu agar memetakan sumber-sumber pendanaan untuk masing-masing
program/kegiatan baik yang bersifat umum maupun khusus (mandatory). Hal ini sesuai
amanat pasal 2 dan pasal 3 Permendagri Nomor 90 Tahun 2019.
13. Sesuai amanat Permendagri Nomor 40 Tahun 2020, belum tersurat secara jelas
muatan kebijakan daerah dalam rangka penanganan wabah Covid-19 di Kabupaten
Jembrana yang dapat dimuat dalam Bab IV.
14. Untuk kegiatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Jembrana
agar difokuskan dan ditambahkan guna menunjang acara rapat-rapat internal yang
kedepannya sudah pasti tetap dilaksanakan.
15. Salah satu indikator yang dinilai dalam PPD (Penghargaan Pembangunan Daerah)
adalah inovasi sehingga perlu dimunculkan sub bab tentang kegiatan yang bersifat
inovasi daerah dalam dokumen RKPD Tahun 2021, kemudian masalah yang terkait
lingkungan hidup yang juga sebagai dasar perencanaan pembangunan.
16. Sesuai Permendagri Nomor 40 Tahun 2020, Pemetaan Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur akan menjadi lampiran Peraturan Bupati tentang RKPD Tahun 2021.
Dengan demikian terdapat 2 lampiran Peraturan Bupati tentang RKPD, yaitu
lampiran I adalah RKPD dan lampiran II Pemetaan Permendagri Nomor 90 Tahun
2019.
B. PENUTUP
Demikian hasil fasilitasi terhadap dokumen Rancangan Peraturan Bupati tentang
RKPD Kabupaten Jembrana Tahun 2021. Masukan hasil fasilitasi ini menjadi bahan
penyempurnaan dokumen dimaksud, sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Bupati
tentang RKPD Kabupaten Jembrana Tahun 2021.