Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS 2

Sdr. Ganteng terpilih sebagai Ketua Serikat Pekerja. Sebagai Ketua yang baru menjabat, yang
bersangkutan sering minta izin untuk menghadiri rapat-rapat pada perangkat diatasnya yaitu
Dewan Pimpinan Cabang/Nasional dan mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan mengenai
Serikat Pekerja dari berbagai Organisasi/ Institusi.
Kepala Bagiannya merasa keberatan dengan seringnya yang bersangkutan tidak masuk
bekerja, sehingga menggangu jadwal operasi dan menghambat target produksi.
Sdr. Ganteng minta izin untuk mengikuti pelatihan selama 3 (tiga) hari kerja, Perusahaan
tidak memberi izin karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan segera.
Sdr. Ganteng tetap pergi mengikuti pelatihan tersebut. Saat ybs masuk kerja kembali, Kepala
Bagian menyarankan agar mengisi form cuti saja atas ketidak hadirannya selama 3 (tiga) hari
kerja tersebut.
Ybs tidak bersedia mengisi form cuti tsb, dengan alasan mengikuti pelatihan tentang Serikat
Pekerja adalah hak ybs sebagai Ketua Serikat Pekerja.
Atas ketidaksediaan ybs mengisi form cuti, Kepala Bagian memberikan Surat Peringatan
Kedua dengan alasan ybs tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut.
Sdr. Ganteng menuduh perusahaan telah melakukan Union Basting (pemberangusan Serikat
Pekerja) yaitu menghalang-halangi kegiatan Serikat Pekerja, dan mengancam akan
melakukan demo/mogok apabila Perusahaan tidak mencabut Surat Peringatan tsb dalam
waktu 3 x 24 jam.
Atas ancaman tersebut Perusahaan memberikan Surat Peringatan Ketiga.
Karena Perusahaan tidak bersedia mencabut Surat Peringatan tsb, Sdr. Ganteng bersama
anggotanya melakukan mogok kerja dan menyampaikan beberapa tuntutan kepada
Perusahaan.
Perusahaan mengirim surat panggilan kerja kepada mereka yang mogok, ada yang memenuhi
panggilan kerja tsb dan ada juga yg tetap melakukan mogok kerja, termasuk Sdr. Ganteng.
Akhirnya Perusahaan melakukan PHK terhadap Sdr. Ganteng.

TUGAS KELOMPOK
Buat Legal Opinion mengenai kasus ini
SELAMAT BEKERJA SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai