Anda di halaman 1dari 2

JOURNAL OF MICROBIOLOGY & BIOLOGY EDUCATION, May 2014, p.

5-12
DOI: http://dx.doi.org/10.1128/jmbe.v15i1.629
Examining the Delivery Modes of Metacognitive Awareness and Active Reading
Lessons in a College Nonmajors Introductory Biology Course
(Menguji Cara Penyampaian dari Kesadaran Metakognitif dan Membaca Aktif Pelajaran pada
Matakuliah Biologi Umum Universitas)
Kendra M. Hill*, Volker S. Brözel, and Greg A. Heiberger

Pendahuluan.
Secara umum, banyak siswa yang kurang siap untuk matakuliah biologi karena
kurangnya membaca dan keterampilan belajar. Dalam sebuah survei dari 1.100 fakultas dari
berbagai kampus dan departemen, hanya sepuluh persen merasa siswa mereka "siap sangat
baik" untuk membaca dan memahami materi kuliah. Meningkatkan keterampilan
metakognitif dalam membaca adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan
membaca. Metakognisi dalam menggunakan bacaan merupakan strategi membaca
pemahaman dan dasar memahami teks.
Carlston menemukan bahwa ketika siswa yang aktif menggunakan strategi membaca
akan mendapatkan banyak informasi dan memperoleh hasil yang lebih tinggi daripada siswa
yang tidak mengunakannya. Sejak strategi kesadaran metakognitif memainkan peran penting
dalam membaca pemahaman, penelitian ini menyelidiki, Apakah menghabiskan waktu
mengajarkan keterampilan metakognitif dan atau strategi membaca aktif meningkatkan
keberhasilan siswa, kesadaran metakognitif, pemahaman bacaan, dan sikap tentang biologi?
Hipotesis penelitian menyatakan bahwa mengajarkan keterampilan metakognitif dan
membaca akan meningkatkan kesadaran metakognitif dan pemahaman bacaan, dan kedua
model penyampaian pelajaran ini akan menghasilkan hasil yang positif.

Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dimana mengukur efektivitas
keterampilan membaca dan kesadaran metakognitif secara online dengan yang diberikan
secara langsung pada siswa tahun pertama. Banyak peserta adalah 51% dan 306 siswa
menyelesaikan kedua survei sebelum dan sesudah (Grup 1: N=154, Kelompok 2: N=152).
Pembelajaran secara langsung menggunakan metode Survey-Question-Read-Recite-Review
(SQ3R) untuk kemampuan membaca dan diberikan tugas berisi pertanyaan refleksi
metakognitif dan metode SQ3R berdasarkan buku teks. Sedangkan pengajaran online, materi
disajikan dengan powerpoint dan juga menyelesaikan tugas yang sama.
Data dikumpulkan dari kedua kelompok pada awal semester (survei pra, sebelum
intervensi) dibandingkan dengan data yang dikumpulkan pada akhir semester (survei pasca,
setelah intervensi) dengan menggunakan t-test bebas (dalam kelompok danantara kelompok-
kelompok) dengan menggunakan tingkat signifikan α <0,05. Korelasi Pearson r dan analisis
regresi berganda digunakan untuk menilai kekuatan hubungan antara variabel bebas dan
terikat. Varibel bebas dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata SMA (HS IPK), ACT
Reading, ACT Campuran , ACT Math, nilai sebelum dan sesudah tes dari MARSI, Skala
Sikap Biologi (BAS),dan Pemahaman Membaca. Variabel terikat adalah kelas biologi umum.
Pengisian Instrumen menggunakan skala 1 sampai 5.
Hasil dan Pembahasan

Hasil tes MARSI menunjukkan efek yang kecil terhadap kesadaran metakognitif
dalam strategi membaca dan antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan nilai awal
dan akhir. Hasil perbandingan dan peningkatan terhadap pemahaman membaca menunjukkan
kelompok online dan kelompok tatap muka mengalami kenaikan dalam pemahaman
membaca antara post test dan pre test. Hasil sikap terhadap biologi menunjukkan kelompok
online dan kelompok tatap muka menunjukkan sikap yang berbeda. Kelompok online
menunjukkan perubahan sikap yang signifikan terhadap biologi dengan lebih hasil persepsi
negatif pada akhir semester, dan kelompok tatap muka menunjukkan tidak ada perbedaan
signifikan dalam sikap meskipun nilai rata-rata mereka sedikit meningkat.
Korelasi antara ACT matematika, ACT membaca dan skor pemahaman setelah tes
yakni adanya korelasi antara kesadaran metakognitif, sikap, dan pemahaman sebelum
membaca yang lemah. Analisis mengungkapkan bahwa tiga variabel memberikan kontribusi
dengan signifikan yaitu Skor ACT matematika, HS IPK dan nilai setelah tes terhadap
pemahaman bacaan. Berdasarkan hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dapat
meningkatkan kesadaran metakognitif dan pemahaman membaca siswa.

Analisis
Kelebihan : Pengajar biologi dapat mengajar metakognitif secara efektif dan dasar
keterampilan membaca dalam waktu terbatas, meskipun ini mungkin tidak dibidang keahlian
mereka. Penelitian tentang pengetahuan metakognitif penting untuk pendidikan tinggi,
termasuk pendidikan sains. Penelitian ini juga memberikan pandangan positif bahwa
metakognitif dan kemampuan membaca dapat diperkenalkan dalam pembelajaran sains
melalui pembelajaran online maupun langsung. Sikap siswa merupakan hal penting dalam
bagaimana menghadapi tantangan pendidikan, meskipun masalah yang kompleks.
Kekurangan : Keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah kurangnya kelompok kontrol
tanpa banyak perlakuan. Kesadaran metakognitif dan pemahaman membaca meningkat
merupakan hasil dari dua kuliah dan lembar kerja, dan tidak faktor lainnya. Pada metode
eksperimen biasanya data dapat dimanipulasi. Laporan diri dalam proses pengumpulan data
dan keterlibatan diri secara sukarela membatasi kemampuan generalisasi dari temuan ini
untuk populasi lain. Meskipun analisis deskriptif tidak menunjukkan perbedaan antara
responden dan non-responden, perbedaan yang tidak diketahui mungkin ada atau tidak di
antara kelompok-kelompok ini.

Anda mungkin juga menyukai