Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rohmatul Jannah

Sekolah : SDN Karyamakmur II


REFLEKSI INDIVIDU MODUL 2.1
Dalam melakukan pembelajaran di kelas pasti kita menghadapi karakter dan kemampuan belajar
siswa yang berbeda-beda. Saya pernah mengajar di kelas yang terdapat satu siswa yang sangat
cerdas, sangat jauh dibandingkan siswa lainnya. Sebagai contoh siswa tersebut mendapat nilai
ulangan 10 maka siswa lainnya hanya mampu mendapat nilai maksimal 7. Hal tersebut tentu saja
cukup merepotkan karena ketika diberikan pertanyaan secara lisan siswa lainnya diam menunggu
siswa tersebut menjawab.
Untuk mengatasi permasalah tersebut, saya melakukan berbagai cara. Salah satunya adalah
dengan pembelajaran tutor sebaya. Saya membuat kelompok belajar siswa secara heterogen
dengan ketua kelompoknya siswa yang pandai. Ketika ketua kelompok berhasil membuat salah
satu atau beberapa anggota kelompoknya menguasai materi pelajaran maka siswa tersebut
menjadi ketua kelompok baru dan mengajari anggota kelompoknya yang baru tentang materi
yang sedang dipelajari. Semakin banyak ketua kelompok maka semakin sedikit anggota
kelompoknya. Begitu seterusnya sampai hanya tersisa siswa yang benar-benar tidak bisa mereka
ajari. Siswa-siswa tersebut yang menjadi tugas saya untuk lebih banyak meluangkan waktu
mengajari mereka.
Tantangan yang saya hadapi ketika saya melakukan pembelajaran tutor sebaya adalah manajemen
waktu. Saya harus pandai-pandai mengatur waktu agar tetap bisa menyampaikan materi pelajaran
sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Ketika saya melakukan pembelajaran di kelas dengan keberagaman siswa, tantangan yang saya
hadapi adalah bagaimana saya menerapkan model pembelajaran yang tepat dengan kondisi siswa
yang berbeda-beda seperti memahami matematika tapi tidak dengan pelajaran lain, memahami
pelajaran lain tapi tidak dengan matematika, tidak memahami semua mata pelajaran tapi pandai
dalam seni atau olahraga, dan yang tidak menguasai semuanya.
Mungkinkah untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan
keragaman siswa bisa dengan mengelompokkan sesuai bakat dan minat siswa? Misalnya yang
berbakat di matematika bisa mendalami di kelas matematika, berbakat di seni mendalami di kelas
seni.

Anda mungkin juga menyukai