TT 1 PEMBELAJARAN IPA DI SD

(PDGK4202)

Nama : Dani Prasetiya Utomo

NIM : 858711162
Kelas :B
Prodi : S1 PGSD BI 20221

1. Contoh pengetahuan deklaratif adalah seorang peserta didik mengetahui rumus untuk
menghitung kecepatan setelah membaca buku. Contoh pengetahuan prosedural adalah peserta
didik mampu menggunakan atau menerapkan rumus kecepatan tersebut untuk menghitung atau
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan kecepatan.

2. Skema adalah satuan pengetahuan yaitu kerangka pengetahuan yang anak dapat sebagai hasil
belajar. Seiring berjalannya waktu, berinteraksi dengan lingkungan, menemui hal-hal baru,
skema tersebut menjadi lebih kuat, berubah, atau berkembang. Anak akan melakukan
organisasi ketika mendapatkan skema-skema baru untuk beradaptasi dengan pengetahuan atau
lingkungan baru mereka melalui proses asimilasi dan akomodasi. Ekuilibrium adalah keadaan
seimbang antara struktur kognisi anak dan pengalamannya di lingkungan. Ketika anak-anak
yang sedang tumbuh berhadapan dengan situasi yang bertentangan dengan skema awal yang
mereka pahami maka akan timbul konflik kognitif atau disekuilibrium.
Contohnya dalam pembelajaran SD misalnya seorang anak memiliki skema tentang perkalian
sebagai berikut 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12, kemudian guru memberikan informasi baru tentang
perkalian dua digit dengan satu digit yaitu 15 x 3 = 15 + 15 + 15 = 45. Anak akan menambahkan
informasi baru ini untuk menguatkan skema awal tentang perkalian (Asimilasi). Pada
pembelajaran selanjutnya guru memberikan perkalian dua digit dengan dua digit yaitu 15 x 17
pada tahap ini anak menyadari bahwa jika menggunakan cara penjumlahan maka akan terlalu
panjang untuk dihitung, kemudian guru memberikan informasi atau cara baru untuk
menyelesaikannya yaitu dengan cara perkalian bersusun. Anak akan mengubah skema awal
tentang perkalian yaitu cara penjumlahan menjadi cara bersusun (Akomodasi).

3. Contoh pembelajaran yang menerapkan belajar hafalan misalnya guru memberikan daftar
rumus-rumus luas bangun datar untuk dihafalkan, kemudian peserta didik menggunakan rumus
tersebut untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
Contoh pembelajaran yang menerapkan belajar bermakna misalnya dalam mempelajari
bangun datar guru menyuruh peserta didik untuk mengukur panjang sisi benda-benda di sekitar
seperti buku tulis, meja, keramik, dsb menggunakan penggaris. Dari hasil pengukuran tersebut
mereka diminta untuk menghitung luasnya.

4. Contoh penerapan teori pemrosesan informasi misalnya tentang Energi

a. Mengaktifkan motivasi
Guru mengemukakan masalah tentang krisis energi untuk merangsang keingintahuan anak.
b. Menyampaikan tujuan belajar
Guru menuliskan di papan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai.
c. Mengarahkan perhatian
Guru menyampaikan informasi tentang energi alternatif menggunakan media video,
kemudian memberikan penekanan dengan cara mengeraskan ucapan pada kata yang
dianggap penting.
d. Merangsang ingatan
Mengajukan pertanyaan pada siswa misalnya energi alternatif apa saja yang tadi
ditampilkan di dalam video.
 e. Menyediakan bimbingan belajar
Guru membimbing peserta didik untuk mempelajari informasi tentang bentuk-bentuk
energi dan kaitannya dengan krisis energi
f. Meningkatkan retensi
Mengulang-ulang materi yang sama dengan cara memberikan lebih banyak contoh tentang
bentuk-bentuk energi.
g. Membantu transfer belajar
Guru membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok-kelompok kecil, kemudian
memberikan lembar kerja yang berisi pertanyaan/masalah tentang energi dan bersama
dengan kelompok mereka berdiskusi untuk mencari jawabannya.
h. Mengeluarkan perbuatan dan memberikan umpan balik
Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan guru memberikan masukan atau
penguatan jika ada kekeliruan.

5. Contoh diferensiasi progresif misalnya dalam mempelajari konsep Ekosistem, maka anak
diperkenalkan terlebih dahulu pada konsep-konsep umum tentang ekosistem misalnya
pengertian ekosistem. Kemudian setelah itu materi pelajaran disusun menuju konsep-konsep
yang lebih khusus misalnya macam-macam ekosistem dan unsur-unsur pembentuknya.