Banyak organisasi telah lama memiliki etika dan tanggung jawab social sebagai komponen
utama dari misi dan standar, Tindakan pemerintah federal pertama terkait etika dalam
organisasi adalah Federal Sentensing Gedlens for Organizations tahun 1991 yang menetapkan
standar sukarela minimum untuk pengusaha di bidang penerapan kode etik, pelatihan etika
untuk pejabat dan karyawan pengawasan internal tingkat tinggi atas etika dan pengukuran
berkala atas efektivitas inisiatif etika.
NEXT
Dalam perilaku etis, terdapat komponen ideal dari program pelatihan etika yaitu meliputi:
1. Kehadiran wajib untuk semua karyawan, termasuk manajer senior dan pejabat.
2. Kode etik yang menetapkan standar perilaku seperti tanggung jawab, rasa hormat,
keadilan, dan kejujuran.
3. Presentasi undang-undang yang relevan terkait dengan bisnis dan operasi organisasi.
4. Model pengambilan keputusan yang menyajikan pertanyaan yang dapat diajukan
karyawan kepada diri mereka sendiri ketika dihadapkan pada dilema etika.
5. Sumber daya internal untuk masalah etika atau untuk melaporkan pelanggaran yang
dirasakan.
6. Dilema etika yang mungkin dihadapi karyawan di organisasi, atau skenario permainan
peran yang menggambarkan situasi yang terjadi.
NEXT
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/ Keberlanjutan
Corporate Social Responsibility (CSR) lebih berorientasi makro dan meneliti bagaimana
operasi organisasi berhubungan serta mempengaruhi masyarakat dan dunia.
NEXT
Peningkatan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat menghasilkan:
NEXT
Kesimpulanya yaitu sumber daya manusia beroperasi di organisasi saat ini terus berubah.
Lingkungan yang lebih besar di mana organisasi beroperasi tunduk pada perubahan konstan.
Hal ini terlihat dalam bidang etika dan akuntabilitas, komposisi tenaga kerja dan tanggung
jawab sosial perusahaan. Lebih penting lagi, praktik SDM perlu terus ditinjau dan dievaluasi
untuk memastikan bahwa organisasi responsif terhadap lingkungan yang berubah.