Anda di halaman 1dari 6

Slide 1

Uji korelasi merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan variabel bebas dan variabel tidak bebas. Setelah memenuhi persyaratan analisis
data yang di analisis menggunakan analisis asumsi klasik, validitas dan reliabilitas, penguji
selanjutnya melakukan uji analisis data.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan perhitungan korelasi
product moment, yaitu:
a. Variabel dalam analisis korelasi yaitu variabel bebas dan variabel terikat harus
berupa data yang berskala interval.
b. Sampel dalam penelitian harus homogen
c. Garis regresi merupakan garis linear.

Slide 2
Ada beberapa uji yang digunakan untuk menganalisis data yaitu uji regresi, uji korelasi dan
uji ANOVA (uji beda). Yang akan kita bahas kali ini adalah uji korelasi sederhana.
Slide 3
Teori dan Kriteria Pengujian Korelasi
Uji korelasi merupakan pengujian atau analisis data yang berfungsi untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y). Dalam uji ini,
pengujiannya hanya untuk mengetahui hubungannya saja.
Slide 4
Bentuk hubungan yang dimaksud adalah mengetahui sifat hubungan variabel X dan Y,
bentuknya yaitu :
 Apabila sifat hubungannya positif, artinya jika variabel X naik, maka variabel Y juga
naik.
 Apabila sifat hubungannya negatif, artinya jika variabel X naik, maka variabel Y
turun. Jadi, kebalikannya atau memiliki arah yang berlawanan.
 Apabila kedua variabel tidak memiliki hubungan, maka nilainya akan menunjukkan
angka 0 (nol).
Slide selanjutnya

Adapun kriteria pengujian untuk hubungan positif, hubungan negatif dan


hubungan tidak berarah yaitu:
a. Kriteria pengujian untuk analisis korelasi hubungan positif
Bentuk hipotesis hubungan positif ini memiliki arah ke kanan, menerima
H0 jika harga t
adalah t  t dan menolak H0 jika harga t adalah t  t .
Slide selanjutnya
KOEFISIEN KORELASI

Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut Koefisien
Korelasi, yaitu:

a. Besarnya Koefisien korelasi antara -1 0 +1

b. Besaran koefisien korelasi -1 & 1 adalah korelasi yang sempurna

c. Koefisien korelasi 0 atau mendekati 0 dianggap tidak berhubungan antara dua variabel yang diuji

ARAH HUBUNGAN

a. Positif (Koefisien 0 s/d 1)

b. Negatif (Koefisien 0 s/d -1)

c. Nihil (Koefisien 0)

Slide 5
Dalam setiap pengujian statistik pasti memiliki syarat atau kriteria pengujian yang digunakan
untuk menginterpretasikan atau menjabarkan arti dari nilai-nilai yang diperoleh saat
pengujian. Dalam uji korelasi terdapat tiga cara untuk mengetahui hubungan antara variabel
X dan Y, yaitu :
 Melihat dari rhitung, caranya dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Apabila
rhitung > rtabel maka H0 ditolak artinya kedua variabel memiliki hubungan. Apabila
rhitung < rtabel maka H0 diterima artinya kedua variabel tidak memiliki hubungan.
 Melihat dari nilai signifikansinya. Caranya apabila nilai signifikansi variabel < 0,05
artinya terdapat hubungan secara signifikan antara kedua variabel. Apabila > 0,05
artinya tidak terdapat hubungan secara signifikan antara kedua variabel.
 Melihat nilai Pearson Correlation. Apabila nilainya sama dengan 0 (nol), maka kedua
variabel tidak terdapat hubungan. Sebaliknya, Apabila nilainya tidak sama dengan 0
(nol), maka kedua variabel terdapat hubungan.
Slide selanjutnya
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi
sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada
tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson Correlation, Kendall’s
tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson Correlation digunakan untuk data berskala interval atau
rasio, sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok untuk data berskala ordinal.
Analisis korelasi sederhana yang akan digunakan dengan menggunakan metode Pearson Correlation
atau sering disebut Product Moment Pearson dan Koefisien Determinasi

Slide 6
Untuk mengenai arti dan arah hubungan dari nilai korelasi variabel X dan Y. Penjelasannya
sebagai berikut:
Mengenai arah hubungannya
Mengartikan arah hubungan kedua variabel dapat dilihat dari apakah angka tersebut memiliki
tanda posisif atau negatif. Apabila tandanya negatif, artinya variabel X naik maka variabel Y
turun atau sebaliknya, jadi berlawanan arah. Namun apabila tandanya positif, artinya variabel
X naik maka variabel Y juga ikut naik, satu arah.
Slide 7
Mengenai kekuatan hubungannya
Dalam uji korelasi, penentuan kuat atau lemahnya suatu hubungan dinilai dari apabila nilai
tersebut mendekati angka 1 atau -1. Jika angka yang diperoleh mendekati angka 0, maka
hubungan kedua variabel dapat dikatakan lemah.
Dalam uji korelasi terdapat beberapa pengujian yang dapat digunakan yaitu Pearson,
Kendal’s, dan Spearman. Nah, dalam artikel ini saya akan menjelaskan bagaimana pengujian
Korelasi Pearson. Pengujian korelasi pearson digunakan untuk menguji data yang berskala
interval/rasio dan hanya digunakan untuk pengujian sederhana atau hanya untuk mengetahui
hubungan antar dua variabel saja (variabel X dan Y).
Slide 8
Pengujian Menggunakan SPSS
Selanjutnya, kamu akan mempelajrai bagaimana pengujian korelasi pearson menggunakan
aplikasi SPSS. Versi SPSS yang saya gunakan adalah versi 22. Sebelum dimulai, silahkan
persiapkan data yang ingin kamu uji terlebih dulu. Atau sebagai bahan latihan, kamu bisa
menggunakan data dibawah.
Slide 9
Cara pengujiannya, sebagai berikut:
1. Buka aplikasi SPSS. pada ‘Variable View’ silahkan atur karakter data terlebih dulu.
Misalnya seperti ini.
Slide 10
2. Lalu, masukkan data di ‘Data View’ sesuai kolom variabel yang sudah dibuat.

Slide 11
3. Klik menu Analyze > Correlate > Bivariate

slide 12
4. Maka akan muncul kotak dialog. Lalu, pindahkan variabel X dan Y ke kotak
‘Variables’. Pada ‘Correlation Coefficients’ centang ‘Pearson’. Pada ‘Test of
Significance’ centang ‘Two-Tailed’ dan terakhir centang ‘Flag significant
correlations’. Lalu, klik OK.
Slide 13
5. Selanjutnya akan muncul hasilnya. Perhatikan pada kota ‘Correlations’.

Slide 14
Interpretasi Uji Korelasi – Pearson
Setelah melakukan pengujian menggunakan SPSS, selanjutnya hasil yang diperoleh lalu
diinterpretasikan supaya tahu apakah data yang di uji korelasi memiliki hubungan atau tidak.
Saya akan menjelaskan interpretasi dari uji korelasi yang caranya membandingkan nilai
rhitung dan juga menginterpretasikan nilai signifikansinya.
Slide 15
Membandingkan r hitung dengan r :
Pertama, mencari nilai rtabel terlebih dulu. Sesuaikan dengan ketentuan df(N-2, 0,05). ‘N’
merupakan jumlah data sampel yang diuji. Setelah dimasukkan ke rumus, lalu mencari nilai
rtabel di data tabel r.
rtabel = df(15-2, 0,05) = 0,514

Slide 16
Kedua, bandingkan rhitung dengan rtabel lalu interpretasikan sesuai kriteria pengujian.
Diketahui rhitung = 0,425 dan rtabel = 0,514.
0,425 < 0,514 maka H0 ditolak artinya antara variabel X dan Y tidak terdapat hubungan
positif.
Melihat nilai signifikansinya
Diketahui nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,114.
0,114 > 0,05 artinya antara variabel X dan Y tidak terdapat hubungan yang signifikan.

Slide 17
Uji korelasi merupakan uji statistik yang hanya untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara dua variabel atau lebih dari penelitian atau seberapa besar hubungan antar variabel
penelitian. Dari penjelasan diatas, kamu sekarang sudah tau bagaimana teori, cara pengujian,
kriteria pengujian dan interpretasi dari uji korelasi.
Pengujian menggunakan program SPSS digunakan untuk mencari nilai hitung atau statistik
untuk selanjutnya diinterpretasikan untuk pengampilan keputusan penelitian. Dari contoh
kasus diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel Stress Kerja (X) dengan variabel
Prestasi Guru (Y) tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Slide contoh soal e di word selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai