Anda di halaman 1dari 3

Hal : Jawaban Gugatan Perceraian Yehembang Kauh, 2 Desember 2021

Kepada

Yth.Ketua Pengadilan Negeri Negara

di,-

Negara

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya ;

I PUTU PARTA ADIGUNA, Umur 31 TAHUN, Pekerjaan Swasta, Agama Hindu, bertempat
tinggal di Banjar Munduk Angrek, Desa Yehembang Kauh, .Kecamatan Mendoyo, Kabupaten
Jembrana, Agama : Hindu, yang dalam hal ini sebagai TERGUGAT ;-------------------------------

Dengan ini perkenankanlah saya mengajukan jawaban atas gugatan perceraian yang
diajukan oleh DEWA AYU PUTU ANGGRAENI WIJAYANTI, umur 32 tahunm pekerjaan
karyawan swasta agama Hindu, alamat Banjar \munduk Anggrek, DESA Yehembang kauh,
Kecamatan \m\endoyo, Kabupaten \jembrana, dengan nomor \perkara : 235/Pdt G/2021/PN,Ngr,
sebagai berikut ;

1. Bahwa memang benar antara penggugat dengan tergugat adalah pasangan suami istri
yang sah dan telah pula memiliki seorang anak yang bernama NI PUTU ROSELINE
ADYANI ( 6 bulan) sebagaimana yang dikemukakan penggugat dalam dalil no 1 pada
surat gugatannya ;-------------------------------------------------------------------------------------

2. Bahwa selain dari pada yang diakui itu. tergugat sangat keberatan atas dalil-dalil
penggugat yang dibuat yang sangat bertolak belakang dari kenyataan sebenarnya terjadi.
Hal ini tidak mengherankan bagi tergugat dan keluarga karena sejak dahulu penggugat
terbiasa suka bersandiwara untuk mempengaruhi orang agar turut tidak menyukai orang
yang dia benci ;-------------------------------------------------------------------------------------

3. Bahwa dari dalil-dalilnya penggugat antara lain mengatakan bahwa ia penggugat


membayar dengan mencicil biaya upacara perkawinannya (dalil nomor 4), adalah hal
yang mengada-ada, katena mengenai biaya upacara perkawinan khususnya segala hal
yang dilangsungkan di rumah penggugat selaku mempelai perempuan adalah merupakan
tanggungan fihak mempelai perempuan dalam hal ini pihak penggugat. Namun biaya
yang seharusnya tidak banyak dengan upacara biasa/sederhana ternyata dibuat mewah
oleh pihak penggugat, dan keluarga dengan meminta meminjamkan uang kepada pihak
lain dan pihak penggugat berjanji akan membantu membayarnya, demikian pula pihak
pengugat banyak sekali mngambil barang-barang di warung ibu tergugat padahal
kebanyakan barang-barang diwarung itu sifatnya barang titipan dari sales/distributor
dengan ketentuan barang akan dibayar setelah laku. Dan barang-barang yang diambil
oleh pihak penggugat dijanjikan akan dibayar oleh pihak penggugat namun ceritanya
menjadi terbalik setelah adanya percekcokan-percekcokan belakangan hari ;-------------

4. Bahwa penggugat dalam dalilnya mengatakan tidak memberi nafkah adalah hal yang
tidak benar karena semenjak sebelum menikah atau selama masa pacaran tergugat biasa
memberikan uang kepada penggugat untuk membantu keperluannnya dan seharusnya hal
ini tidak perlu diungkap karena hal semacam ini adalah lumrah dilakukan dalam sebuah
hubungan ;---------------------------------------------------------------------------------------------
5. Bahwa penggugat mengatakan ada kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa
dirinya, namun kenyataanya ketika pihak Kepolisian meminta penggugat membuat visum
et revertum penggugat menolaknya dan penggugat mengatakan laporan belum ada tindak
lanjut. Ini secara tidak langsung melecehkan kinerja kepolisian, sebab setelah
pemeriksaan saksi-saksi tidak terbukti adanya kekerasan dan penggugat menolak untuk
divisum ;-----------------------------------------------------------------------------------------------

6. Bahwa penggugat pergi dari rumah tergugat tanpa ada alasan yang jelas dan
meningkalkan seorang anak yang masih kecil yang sangat membutuhkan kasih sayang
dan perhatian seorang ibu ;---------------------------------------------------------------------------

7. Bahwa hal-hal lainnya tidak perlu tergugat tanggapi karena mengingat sikap penggugat
selama ini yang selalu membuat masalah dan selalu menyalahkan keadaan, tergugat
sebenarnya iklas andaikata ada perceraian, namun satu hal yang menjadikan tergugat
keberatan, yaitu penggugat menginginkan hak asuh anak, dengan alasan ;

- Menurut adat dan agama Hindu anak dalam perkawinan adalah hak/milik dari pihak
purusa/laki-laki, hal ini menurut keyakinan bahwa anak diikat oeh leluhur
laki-laki/bapaknya dan setiap saat harus sembahyang di merajan/sanggah orang
tuanya atau bapaknya dan bukan merajan/sanggah
ibunya ;--------------------------------------

- Bahwa dengan sikapnya penggugat dengan entengnya dan tanpa beban


meninggalkan anaknya yang masih kecil itu menandakan bahwa penggugat sama
skali tidak memiliki rasa sayang dan perduli kepada anak ;--------------------------------

- Bahwa saat ini penggugat bekerja di Denpasar (dalil 5 dan 7) dengan penghasilan
tidak banyak dan tidak punya rumah tinggal sendiri, maka tidaklah mungkin
penggugat bisa mengurus anak sendirian sambil bekerja apalagi sampai menyewa
pengasuh.

Apabila penggugat bekerja di Denpasar dan menitipkan anak kepada ibunya


dirumahnya, maka hal itu sangat membebani ibunya karena saat ini ayah penggugat
sedang sakit/struk dan memerlukan perhatian dan biaya yang besar untuk
merawatnya ;------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa sebenarnya penggugat tidak suka mengurus anak, bahkan tidak bias menyusui
terbukti ASI nya tidak mau keluar itu menandakan secara psikologis penggugat tidak
memiliki kontak bathin dengan si anak ;----------------------------------------------------

- Bahwa dengan sikap penggugat begitu membenci tergugat dan keluarga, maka
rasanya tidak mungkin penggugat mau mengantar si anak kerumah tergugat apabila
ada persembahyangan. Padalah itu suatu keharusan, karena apabila tidak
dihawatirkan anak yang tidak tau apa-apa menjadi durhaka kepada leluhur dan aksn
berakibat buruk kepada anak nantinya;-------------------------------------------------------

- Bahwa apabila benar perkawinan penggugat dengan tergugat putus dengan


perceraian, maka diusia saat ini belumlah mungkin penggugat tidak kawin lagi, dan
tidaklah mungkin perempuan membawa anak kedalam perkawinan berikutnya
sehingga anak akan menjadi terlantar dan tidak jelas siapa yang berhak lagi
mengasuhnya ;------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa untuk hal-hal itulah, maka sebaiknya anak tetap berada pada pihak
tergugat/purusa agar supaya anak disamping dari kecil dekat dengan keluarganya
dekat pula dengan leluhurnnya, sehingga nantinya setedah besar tidak canggung lagi
dengan keluarga besarnya/keluarga merajan ;------------------------------------------------
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tergugat mohon kehadapan Ketua Pengadilan Negeri
Negara c.q Majelis Hakim yang mengadili perkara a.quo untuk berkenan memeriksa dan
selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut :

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau sebagian ;-----------------------------


2. Menetapkan hukum bahwa anak yang lahir dariperkawin pengugat dengan penggugat
yang bernama NI PUTU ROSELINE ADYANI tetap ada dalam asuhan tergugat
selaku pihak purusa ;--------------------------------------------------------------------------
3. Menetapkan segala biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan seluruhnya
kepada pihak Penggugat ;----------------------------------------------------------------------
Atau : Apabila Majelis yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain
mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Hormat Penggugat,

I PUTU PARTA ADIGUNA

Anda mungkin juga menyukai