Anda di halaman 1dari 2

Definisi dari Eksposisi Analitis: Analytical Exposition is a text that elaborates the writer’s

idea about the phenomenon surrounding.


Fungsi Sosial: Menyatakan pendapat, mempengaruhi dengan argumentasi analitis.
An analytical exposition consists of three components:
 Thesis: Introducing the topic and indicating the writer’s point of view.
 Argument: Explaining the argument to support the writer’s position. The number of
arguments may vary, but each argument must be supported by evidence and explanation.
 Reiteration: Restating the writer’s point of view/to strengthen the thesis. We can make
conclusion in reiteration.
Language Features (Unsur Kebahasaan):
 Menggunakan simple present tense
 Menggunakan kata-kata yang mengandung ungkapan yang mengekspresikan pikiran
atau perasaan penulis seperti I believe, I think, I feel, experience, know, realize, sense,
etc
 Menggunakan connective words (kata penghubung) yang bertujuan untuk
menghubungkan ide, baik itu frasa, klausa, kalimat, maupun paragraph.
Connective words function in analytical exposition:
1) Adding information, yaitu menambahkan informasi. Ex: and, moreover, in
addition, also, etc.
2) Contrasting information, yaitu mengkontaskan sesuatu. Ex: but, however, even
though.
3) Causality, yaitu menunjukkan sebab-akibat. Ex: because, therefore, thus,
consequently, despite, due to, for that reason, etc.
Langkah menyusun teks eksposisi:
1. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan
tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita akan lebih terarah dalam
menyelesaikan tulisan kita. Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks
eksposisi, sebagai berikut:
a. Data faktual, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi dan bersifat historis tentang
bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu pristiwa terjadi, dan sebagainya.
b. Suatu analisa atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
c. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.
2. Menentukan Tujuan
Setelah menetukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya
akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3. Memilih Data yang Sesuai dengan Tema
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks
eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian internet, surat kabar,
maupun wawancara langsung.
4. Membuat Kerangka Karangan
Sebelum mulai menyusun karangan eksposisi, hal yang perlu disusun terlebih dahulu
adalah membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis. Dalam bentuk struktur teks.
Dengan adanya kerangka karangan akan memudahkan dalm mengembangkan
pembahasan sesuai dengan batasan-batasan kerangka karangan yang sudah dibuat.
5. Mengembangkan Kerangka Karangan
Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-
ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis.
Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan
menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
6. Membaca ulang kembali tulisan yang dibuat dengan melakukan perbaikan yang
diperlukan.
Setelah teks tersusun, periksalah kembali dengan teliti. Perhatikan penulisan, ejaan, tanda
baca dan unsur kebahasaan yang digunakan. Sangat disarankan untuk melakukan
perbaikan pada saat menemukan hal yang perlu diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai