PPK Aspirasi
PPK Aspirasi
)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
416.P-... 0 1/4
4. Pemeriksaan
Penunjang
5. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang mendukung.
6. Diagnosis Aspiration of fluid as the cause of abnormal reaction of the patient, or of later
complication, without mention of misadventure at the time of the procedure
(ICD 10. Y84.4)
7. Diagnosis Banding Singkirkan penyebab hipoksemia, peningkatan tekanan jalan napas: emboli
pulmo, edema pulmo, laringospasme sebab lain, anafilaktik, anestesi tidak
adekuat, obstruksi LMA/ETT/sirkuit, pneumothorak, bronkospasme sebab lain,
atelektasis, intubasi endobronkial.
RSUP Dr. SARDJITO ASPIRASI (ICD 10. ...)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
416.P-... 0 2/4
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
8. Tata Laksana RESUSITASI:
1. Bebaskan Jalan napas, suction segera oro-nasofaring, Posisikan pasien head
down 30 dan dimiringkan
2. Jika aspirasi berat pertimbangkan pemasangan pipa ETT dengan teknik RSI
(rapid sequence Intubation)
3. Suction bronchial melalui pipa ETT sebelum memberikan ventilasi tekanan
positif
4. Jika terjadi laringospasme, dalamkan anestesia dengan agent anestesi
intravena, jika diperlukan berikan pelumpuh otot
5. Jika hipoksemia berikan O2 100%, ventilasi tekanan positif dan pemberian
PEEP untuk mempertahankan oksigenasi
6. Berikan bronkodilator (salbutamol/terbutalin) jika terjadi bronkhospasme
TERAPI LANJUTAN
1. Lakukan pemasangan Nasogastric Tube (NGT) untuk mengosongkan
lambung
2. Jika material signifikan pertimbangkan bronkoskopi untuk
suction/pengambilan material aspirasi
3. Lakukan suction secara berkala
4. Antibiotika hanya diberikan apabila dicurigai material aspirasi berasal dari
usus
5. Tidak diindikasikan untuk lavage dengan Cairan NaCl atau Natrium
bikarbonat, karena dapat memperburuk kondisi.
6. Steroid tidak diindikasikan pada kondisi akut.
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
Jika kondisi ringan dan operasi dilanjutkan, observasi dan monitoring
secara ketat selama dan paska operasi.
9. Edukasi Menjelaskan kepada keluarga kondisi pasien dan rencana tindak lanjut.
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
Ketua Komite Medik Ketua KSM Anestesi dan Terapi Intensif