Anda di halaman 1dari 4

RSUP Dr. SARDJITO ASIDOSIS METABOLIK (ICD 10. E87.

2)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
416.P-... 0 1/4

Disusun Oleh Diperiksa Oleh :


KSM Anestesi dan Direktur Medik dan Keperawatan
Terapi Intensif
PANDUAN Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit
PRAKTIK ........ Direktur Utama
KLINIS
dr. Mochammad Syafak Hanung, Sp.A, MPH
NIP. 196010091986101002
1. Pengertian Asidosis metabolik merupakan nilai abnormal tinggi dari sirkulasi asam di
dalam darah, yang menyebabkan pH darah <7.35 dan konsentrasi HCO3 <21
mEq/L. Terdiri dari:
 Dengan peningkatan level metabolic acid (kenaikan anion gap)
 Abnormal rendah nilai level dalam darah HCO3- (Normal anion Gap)
 

Penurunan pH ekstrim akan menyebabkan penurunan kesadaran, gangguan


kontraktilitas jantung, kardiovaskular kolap bahkan henti jantung.

2. Anamnesis Tanyakan faktor penyebab :


A. Peningkatan anion gap
1. Asidosis laktat sekunder akibat tidak adekuatnya perfusi jaringan
a) Peningkatan asam laktat akibat iskemik jaringan
b) Syok atau hipotensi berat: Hipovolemik, Kardiogenik, Distributif
(Syok septik, anaphylaxis), Neurogenik, Obstruktif (Emboli pulmo,
Cardiac tamponade)
c) Hipoksemia berat, Henti jantung
2. Peningkatan metabolik asam
a) Ketoasidosis diabetika, Malignant Hipertermi
b) Ingesti medikasi: Aspirin, Methanol atau ethylene glycol
(memproduksi formic acid and glycolic acid), Sianida dari
pemberian IV sodium nitroprusside (memproduksi lactic acid)
c) Chronic renal failure (akumulasi urea dan produk lain metabolisme
protein)

B. Normal anion gap


1. Kehilangan circulating HCO3: diare, fistula pancreatic, asidosis tubular
renal, stadium awal gagal ginjal akut
2. Pemberian cairan resusitasi dengan volume yang besar normal salin:
Hyperchloremia, level rendah dalam darah dari HCO3.
RSUP Dr. SARDJITO ASIDOSIS METABOLIK (ICD 10. E87.2)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
416.P-... 0 2/4

PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
3. Pemeriksaan Fisik - Hiperventilasi
- Penurunan kontraktilitas jantung dan curah jantung
- Hipotensi, kardiovaskular kolap hingga henti jantung 
- Cardiac aritmia

4. Pemeriksaan - AGD : Penurunan pH darah, penurunan nilai HCO3


Penunjang - Penurunan respon terhadap endogen katekolamin dan vasopresor intravena.

5. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang yang mendukung.
6. Diagnosis Acidosis (ICD 10. E87.2)
7. Diagnosis Banding Hipoksemia, hipovolemia, hipoglikemia, hipotermia, hiper/hipokalemia,
trombosis pulmo, thrombosis coroner, toksin, cardiac tamponade, tension
pnemothorak, reaksi anafilaksis.

8. Tata Laksana PRINSIP MANAJEMEN ASIDOSIS


Pada semua kasus asidosis metabolik, fokus adalah menentukan penyebab
asidosis dan melakukan reversal terhadap kondisi yang mendasari. Pada asidosis
laktat, optimalisasi perfusi ke jaringan menyebabkan laktat teroksidasi dan akan
memperbaiki asidosis.

RESUSITASI
1. Lakukan konfirmasi diagnosis, ambil analisa gas darah
2. Pastikan oksigenasi dan ventilasi adekuat, lakukan hiperventilasi pada pasien
dengan target PaCO2 of 28 to 30 mm Hg untuk mengkompensasi asidosis
metabolik, hindari PaCO2 kurang dari 25 mm Hg karena dapat menyebabkan
vasokonstriksi serebral
3. Pastikan cardiac output adekuat, tekanan perfusi dan delivery O2 ke jaringan
 Pemberian cairan dan vasopressor untuk mempertahankan tekanan darah
yang adekuat dengan MAP di atas 65
 Terapi tranfusi darah jika terjadi anemia
 Evaluasi fungsi jantung dengan TEE, TTE, atau PA catheter jika
memungkinkan
4. Berikan NaHCO3 pada pasien dengan asidosis metabolik berat (pH kurang
dari 7.1) terutama asidosis yang tidak dikaitkan dengan hipoksia di jaringan
(hati-hati pemberian dalam jumlah besar NaHCO3 dapat menyebabkan
hipernatremia berat, hiperosmolalitas, peningkatan asidosis laktat dan
penurunan angka harapan hidup)
RSUP Dr. SARDJITO ASIDOSIS METABOLIK (ICD 10. E87.2)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
416.P-... 0 3/4

PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
HCO3 deficit (mEq):
 0,5 x lean body weight (kg) x (HCO3 yang diinginkan-HCO3 yang terukur)
 
Formula koreksi NaHCO3:
 Direkomendasikan 50% dari total deficit diberikan 3-4 jam, dan sisanya
dalam 8-24 jam.
 Target awal HCO 3 adalah konsentrasi 10-12 mEq/L untuk menaikkan
pH sekitar 7.2
 1 ampul NaHCO3 8.4% berisi 25 mEq, untuk menghindari
hiperosmolaritas dan hypernatremia, encerkan 3 ampul NaHCO3 8,4%
dalam dekstrose 5% 1 L, berikan infus 1-1.5 L/Jam dalam jam pertama.
 Hipervolemia merupakan konsekuensi dari terapi alkaline, berikan loop
diuretic

5. Penegakan penyebab dari asidosis metabolik dan terapi terhadap penyebab


 Identifikasi kemungkinan penyebab dari syok, lakukan resusitasi secara
adekuat
 Jika penyebab renal failure, lakukan hemodialisa
 Jika penyebab ketoasidosis diabetika, kontrol kadar gula darah, terapi
cairan
 Jika penyebab alkoholik ketoasidosis, terapi cairan, elektrolit, thiamine
dan asam folat
HCO3
 Jika penyebab intoksikasi sianida pada pemberian deficit (mEq):
Na nitroprusid, Berikan
sodium nitrite0,5
IV,x4lean
to 6 body
mg/kg,weight
dalam 3(kg)
menit diikuti dengan sodium
x (HCO3 yang diinginkan-H
thiosulfate IV, 150 to 200 mg/kg, dalam 10 menit.

9. Edukasi Menjelaskan kepada keluarga kondisi pasien dan rencana tindak lanjut.

10. Prognosis - Ad vitam : dubia


- Ad functionam : dubia
- Ad sanationam : dubia

Komplikasi : kejang, koma.

11. Indikator Medis -

12. Syarat Pulang -


Pasien Rawat Inap
RSUP Dr. SARDJITO ASIDOSIS METABOLIK (ICD 10. E87.2)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
416.P-... 0 4/4

PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
13. Penelaah Kritis dr. Bowo Adiyanto, Sp.An, M.Sc
14. Daftar Pustaka 1. Botz G. Metabolic Events. In: Gaba D, Fish K, Howard S, Burden A. eds.
Crisis Management in Anesthesiology. 2nd edn. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2015. 230-232 p.
2. Juran P, Cheng S. Metabolic acid-base disorders. in Kollef M, Isakow W.
eds. The Washington Manual of Critical Care. 2nd edn. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2012. 209-221 p.
3. McCoubrie D, Gault A. 2015. Acid-base disorders. in Cameron P, Jelinek G,
Kelly A, Brown A, Little M. eds. Textbook of adult emergency medicine.
4th edn. China: Elsevier Ltd; 2012. 1837-1848 p.
4. Morgan TJ. Acid-base balance and disorders. in Berste AD, Soni N. eds.
OH’S intensive care manual. 7th edn. China: Butterworth Heinemann
Elsevier; 937-948 p.
5. Pandit R. Arterial Blood Gases. in Chawla R, Todi S. eds. ICU Protocols A
Stepwise Approach. India: Springer; 2012. 455-462 p.

Ketua Komite Medik Ketua KSM Anestesi dan Terapi Intensif

dr. Kartono, SpTHT-KL(K) dr. Bhirowo Yudo Pratomo, Sp.An, KAKV


NIP. 201702195201161547 NIP. 196503151999031001

Anda mungkin juga menyukai