Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERUBAHAN FISIOLOGIS, PSIKOLOGIS DAN


KETIDAKNYAMANAN PADA IBU BERSALIN KALA I

Disusun Oleh :
Efi Suryani 1540120012

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Perubahan Fisiologis
Psikologis dan Ketidaknyamanan pada Ibu Bersalin Kala I” Ini dapat terselesaikan pada
waktu yang telah di tentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan serta
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang besifat konstruktif dan membangun demi kesempurnaan penyusun ke
depannya.
Tugas makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan, arahan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Maka, dari itu izinkan kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya kami
penyusunnya.

Ciamis, 10 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1 Pengertian Persalinan.........................................................................................................2
2.2 Sebab terjadinya persalinan................................................................................................2
2.3 Tanda dan Gejala Persalinan..............................................................................................3
2.4 Perubahan Fisiologis yang terjadi pada Ibu Bersalin Kala I..............................................4
2.5 Perubahan Psikologis yang terjadi pada Ibu Bersalin Kala I.............................................6
2.6 Teori Menurut Para Ahli Mengenai Perubahan Fisiologis, Psikologis dan
Ketidaknyamanan pada Ibu Bersalin Kala I.............................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali
dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai
dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung
selama 12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).
Persalinan normal atau spontan adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang
kepala tanpa memalai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan
bayinya, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Winkjosastro, 2007).
Persalinan diawali dengan penurunan hormon progesteron. Respon tersebut
memberikan umpan balik ke hipotalamus untuk mensekresi oksitosin yang dikeluarkan
melalui hipofisis posterior. Pengaruh dari oksitosin membuat terjadinya kontraksi otot
miometrium yang berdampak terhadap munculnya respon nyeri (Manurung, 2011).
Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisiologis yang secara umum dialami hamper
semua ibu bersalin. Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif disebabkan oleh
iskemia otot uteri, penarikan dan traksi ligament uteri, traksi ovarium, tuba fallopi dan
distensi bagian bawah uteri, otot dasar panggul dan perineum. Nyeri persalinan mulai timbul
pada kala I fase laten dan fase aktif, pada fase laten terjadi pembukaan serviks sampai 3 cm
biasa berlangsung selama 8 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks.
Dengan seiring bertambahnya intensitas dan frekuensi kontraksi uterus nyeri yang dirasakan
akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif dimana pembukaan lengkap sampai
10 cm dan berlangsung sekitar 4,6 jam untuk primipara dan 2,4 jam untuk multipara
(Angraeni, Er, & Wijayanti, 2013).
Terdapat banyak cara untuk mengatasi nyeri persalinan. Biasanya, cara untuk
mengatasi nyeri persalinan dibagi menjadi cara farmakologis (menggunakan obat-obatan) dan
cara nonfarmakologis (tanpa obat-obatan). Terdapat dua cara farmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri persalinan ini, yaitu analgetik dan anestesi (Maryunani, 2010). Tindakan peredaan
nyeri secara non farmakologi antara lain dapat dilakukan dengan cara distraksi, biofeedback
atau umpan balik hayati, hipnosis-diri, mengurangi persepsi nyeri, dan stimulasi kutaneus
(masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin, stimulasi saraf elektrik transkutan)
(Poter & Perry, 2005).

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan
yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir (Moore, 2001).
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali
dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai
dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung
selama 12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2002).

2.2 Sebab Terjadinya Persalinan


a) Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak,
nutrisi janin dari plasenta berkurang. (pada diagram, dari Lancet, kok estrogen
meningkat).
b) Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi
(pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.
c) Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang
terjadinya kontraksi.
d) Peningkatan beban atau stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen
mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi
pencetus rangsangan untuk proses persalinan Beberapa teori yang dikemukakan
sebagai penyebab persalinan ialah :
 Penurunan kadar progesteron Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot
rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerenggangan otot rahim. Selama
kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di
dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun
sehingga timbul his.

2
 Teori oxytocin Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah oleh karena
itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
 Ketegangan otot-otot Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung,
bila dindingnya terenggang oleh karena isinya.
 Pengaruh janin atau fetal cortisol Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-
rupanya juga memegang peranan, oleh karena itu pada anenchepalus
kehamilan sering lebih lama dari biasa.
 Teori prostaglandin Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, disangka
menjadi salah satu penyebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan
menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara
intravena, intra dan ekstra amnial menimbulkan kontraksi myometrium pada
setiap umur kehamilan. kehamilan. Hal ini juga disokong disokong dengan
adanya kadar prostaglandin prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban
ketuban maupun darah perifer perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan
atau selama persalinan.

2.3 Tanda dan Gejala Persalinan


a) Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin
pendek.
b) Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
 Pengeluaran lendir
 Lendir bercampur darah
c) Dapat disertai ketuban pecah.
d) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks :
 Perlukaan serviks
 Pendataran serviks
 Pembukaan serviks

3
2.4 Perubahan Fisiologi pada Ibu Bersalin Kala I
1. Sistem Reproduksi
a) Terjadi Kontraksi Uterus
Pada awal persalinan, kontraksi uterus berlangsung setiap 15-20 menit dengan
durasi 15-20 detik, setelah itu kontraksi akan terjadi setiap 5-7 menit dengan durasi 30-40
detik. Selama fase aktif, kontraksi uterus menjadi lebih sering dengan durasi yang lebih
panjang yakni 40 detik hingga mencapai 60 detik menjelang akhir fase aktif.

b) Pembentukan Segmen Atas Rahim (SAR) dan Segmen Bawah Rahim (SBR)
SAR dibentuk oleh corpus uteri yang sifatnya aktif yaitu berkontraksi. Sedangkan
SBR terbentang di uterus bagian bawah antar istmus, dengan serviks serta otot yang tipis
dan elastis. SBR memgang peranan pasif yaitu mengadakan relaksasi dan dilatasi sehingga
menjadi saluran tipis dan teregang yang nantinya akan dilalui oleh bayi.

c) Penipisan dan Pembukaan Serviks


Pendataran pada serviks merupakan pemendekan dari kanalis servikalis yang
semula berupa sebuah saluran sepanjang 1-2 cm, menjadi sebuah lubang dengan pinggir
yang tipis. Setelah menipis,akan terjadi pembukaan pada serviks. Pembukaan serviks
merupakan pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupa satu lubang dengan
hanya berdiameter beberapa millimeter menjadi lubang yang dapat dilalui oleh janin.

d) Perubahan pada Vagina dan Dasar Panggul


Setelah ketuban pecah, segala perubahan terutama pada dasar panggul
ditimbulkan oleh bagian depan janin menjadi saluran dengan dinding yang tipis. Saat
kepala sampai di vulva, lubang vulva menghadap ke depan atas. Dari luar peregangan oleh
bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus
menjadi terbuka. Regangan yang kuat ini dimungkinkan karena bertambahnya pembuluh
darah pada bagian vagina dan dasar panggul, tetapi kalau jaringan tersebut robek akan
menimbulkan perdarahan banyak.

2. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah meningkat selama kontraksi disertai dengan peningkatan sistolik rata-
rata 10-20 mmHg dan diastolik rata-rata 5-10 mmHg. Begitu pula dengan denyut jantung
akan mengalami peningkatan selama kontraksi.

4
3. Metabolisme
Metabolisme karbohidrat baik aerob maupun anaerob akan meningkat. Peningkatan
metabolisme disebabkan oleh ansietas dan aktivitas otot rangka.

4. Sistem Respirasi
Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan dianggap normal selama persalinan.

5. Sistem Renal
Poliuria sering terjadi selama persalinan, dikarenakan oleh kardiak output yang
meningkat serta disebabkan oleh glomerulus dan aliran plasma ke renal. Kandung kencing
harus sering dikontrol setiap 2 jam, yang bertujuab agar tidak menghambat bagian
terendah janin dan trauma pada kandung kemih serta menghindari retensi urin setelah
melahirkan.

6. Sistem pencernaan
Pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat berkurang, menyebabkan
pencernaan hamper terhenti selama persalinan. Makanan yang masuk ke lambung
kemungkinan besar akan tetap berada dalam perut selama persalinan. Lambung yang
penuh dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

7. Suhu Badan
Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan. Suhu mencapai tingkat
tertinggi selama persalinan dan segera setelah persalinan. Kenaikan ini dianggap normal
asalkan tidak melebihi 0,5-10°C. Namun jika keadaan ini berlangsung lama, kenaikan
suhu mengindikasikan dehidrasi. Parameter lain yang harus dilakukan adalah selaput
ketuban sudah pecah atau belum, karena ini bisa merupakan tanda infeksi.

5
5
2.5 Perubahan Psikologis yang terjadi pada Ibu Bersalin Kala I
 Perasaan tidak enak
 Sering memikirkan apakah persalinan berjalan normal/tidak
 Takut dan ragu-ragu akan persalinan yang dihadapi
 Ibu akan merasa cemas
 Ibu akan merasa putus asa dan lelah
 Hilangnya keinginan untuk makan dan berbincang-bincang

2.6 Berikut teori menurut para ahli mengenai Perubahan Fisiologis, Psikologis dan
Ketidaknyamanan pada Ibu Bersalin Kala I
 Rose (2007) & Fritasari (2013: 16-17)
“secara umum tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkan adalah mengejangnya
rahim atau dikenal dengan istilah kontraksi. Kontraksi tersebut berirama, teratur, dan
involuter, umumnya kontraksi bertujuan untuk menyiapkan mulut lahir untuk
membesar dan meningkatkan aliran darah di dalam plasenta”
 Fritasari, 2013: 19
“Lendir di sekresi sebagai hasil poliferasi kelenjar lendir serviks pada awal kehamilan.
Lendir mulanya menyumbat leher rahim, sumbatan yang tebal pada mulut rahim
terlepas, sehingga menyebabkan keluarnya lendir berwarna kemerahan bercampur
darah dan terdorong keluar oleh kontraksi yang membuka mulut rahim yang
menandakan bahwa mulut rahim menjadi lunak membuka. Leher inilah yang di
maksud blood slim.”
 Melzack, dkk tahun 1991 dalam Bobak (2012)
“Mengubah posisi membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan
memperbaiki sirkulasi. Posisi yang baik dalam persalinan yaitu posisi tegak yang
meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk, dan jongkok. Posisi tegak dapat memberikan
sejumlah keuntungan, hal itu dikarenakan posisi tegak memungkinkan gaya gravitasi
membantu penurunan janin, dapat mengurangi insiden penekanan tali pusat,
mengurangi tekanan pada pembuluh darah ibu dan mencegah kompresi pembuluh
darah serta posisi tegak dapatmembuat kerja otot-otot abdomen lebih sinkron (saling
menguatkan) dengan rahim saat ibu mengedan.”

6
 Manurung, 2011
“Psikologis adalah bagian yang krusial saat persalinan, ditandai dengan cemas atau
menurunnya kemampuan ibu karena ketakutan untuk mengatasi nyeri persalinan.
Respon fisik terhadap kecemasan atau ketakutan ibu yaitu dikeluarkannya hormon
katekolamin. Hormon tersebut menghambat kontraksi uterus dan aliran darah
plasenta.”
 Varney, 2008
“Pada awal persalinan, kontraksi uterus berlangsung setiap 15-20 menit dengan durasi
15-20 detik. Setelah itu kontraksi akan terjadi setiap 5-7 menit dengan durasi 30-40
detik. Selama fase aktif, kontraksi uterus menjadi lebih sering dengan durasi yang
lebih panjang yakni 40 detik hingga mencapai 60 detik menjelang akhir fase aktif.”
 Arsinah, 2010
“Tekanan darah meningkat selama kontraksi disertai dengan peningkatan sistolik rata-
rata 10-20 mmHg dan diastolik rata-rata 5-10 mmHg.”
 Sukarni & Wahyu (2013)
“Menyatakan bahwa pada Kala I tidak jarang Ibu akan mengalami perubahan
psikologi diantaranya rasa takut, stress, ketidaknyamanan, cemas, marah-marah dan
lain-lain.”

7
7
BAB III
PENUTUP
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, ibu hamil,
sebuah waktu yang sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang
paling mendebarkan, karena pada saat persalinan persalinan terdapat terdapat perubahan-
perubahan pada tubuh ibu, seperti Perubahan system reproduksi, sistem kardiovaskuler,
metabolisme, sistem respirasi, sistem renal, sistem pencernaan, dan suhu badan. Perubahan-
perubahan tersebut merupakan perubahan fisiologis pada persalinan.
Pemberian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat
membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam
melalui proses persalinan normal. Karena dalam persalinan, sejumlah perubahan-perubahan
fisiologi dan psikologi terjadi pada ibu yang normal akan terjadi selama persalinan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis, bertujuan
untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-tanda, gejala tertentu dan
penemuan perubahan fisik dan laboratorium, apakah normal apa tidak pada setiap kala. Agar
dapat mendiagnosa persalinan, bidan harus memastikan perubahan serviks dan kontraksi
yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai