Anda di halaman 1dari 209

BUKU AJAR

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

Disusun Oleh:

Panca Kursistin Handayani, S.Psi., MA, Psikolog


Ratna Nurwindasari, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS PSIKOLOGI
JANUARI 2019
Tuhan menaruhmu ditempatmu yang sekarang bukan karena
kebetulan, ada amanah didalamnya.
Jadi, lakukan sebanyak dan sebaik yang kamu bisa!!

(Pikaha, 2013)

Orang yang hebat tidak dihasilkan melalaui kemudahan,


kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui
kesukaran, tantangan, dan airmata.

(Dahlan Iskan)
KATA PENGANTAR

Secara umum, Psikologi Kepribadian adalah bagian ilmu psikologi


yang mempelajari kepribadian seseorang, ciri khas seseorang dalm
karakteristik sifat, perilaku, kebiasaan, emosi yang membedakannya
dengan orang lain. Dengan mempelajari mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa mampu mengambil kesimpulan (interpretasi) terhadap
perilaku manusia berdasarkan konsep-konsep teori kepribadian dari
berbagai aspek. Sebagai bahan acuan dan pedoman belajar bagi
mahasiswa dalam mencapai tujuan tersebut maka dibuatlah Buku Ajar
ini.
Buku Ajar ini memuat segala kegiatan yang direncanakan untuk
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar yang meliputi standar
kompetensi, kompetensi dasar, deskripsi mata kuliah, kegiatan
perkuliahan, evaluasi, referensi, jadwal pertemuan dan materi
pelajaran.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember yang telah
memberi kepercayaan dan menyetujui pembuatan buku ajar mata
kuliah Psikologi Kepribadian ini. Terimakasih yang dalam juga penulis
haturkan kepada rekan sejawat dosen dan psikolog yang telah banyak
memberikan masukan dan kontribusi berarti dalam bentuk diskusi yang
cerdas dan selalu menginspirasi.
Buku ajar ini dibuat tentunya dengan segala keterbatasan
sehingga masih memerlukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan,
untuk itu kritik dan saran untuk perbaikan buku ajar ini sangat penulis
harapkan.

Jember, Januari 2019

Penulis
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

BAHAN KULIAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

No. Dok : 00700 13000

Status Dokumen :  Master  Salinan No.


Nomor Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2 MARET 2019
Jumlah Halaman : 213 halaman

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :

Nama 1. Panca Kursistin H, S.Psi.,M.A Nama Istiqomah, S.Psi., M.Si.


2. Ratna Nurwindasari,S.Psi.,M.Psi
Jabatan Dosen Pembina Mata Kuliah Jabatan Kaprodi Psikologi
Tanggal 20 FEBRUARI 2019 Tanggal 28 Pebruari 2019

Disetujui oleh :

Nama Siti Nur’aini, S.Psi., M.Si.


Jabatan Dekan Fakultas Psikologi
Tanggal 28 Pebruari 2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN
(LP3)
Jl. Karimata 49 Jember

LEMBAR PEMERIKSAAN DAN VALIDASI


BUKU AJAR

No. Halaman Catatan

Pemeriksa/Valid : 1). ______________________


ator (………………………………………………..)
2)._______________________
(……………………………………………….)
Hasil : ______________________________________
Pemeriksaan ______________________________________
____________

Jember, ……………2019
Ketua LP3,

(Dr. Tanzil Huda, M.Pd)


DAFTAR ISI

Halaman Judul I
Motto Ii
Kata Pengantar Iii
Lembar Persetujuan Iv
Daftar Isi V
Silabus 1
 Capaian Pembelajaran 1
 Deskripsi Matakuliah 2
 Analisis Pembelajaran 3
 Rancangan Pembelajaran 5
BAB 1. KONSEP DASAR KEPRIBADIAN 16
BAB 2. TEORI KEPRIBADIAN 24
BAB 3. TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD 54
BAB 4. PSIKOLOGI ANALITIK DARI CARL GUSTAV JUNG 77
BAB 5. PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER 97
BAB 6. TEORI PSIKOANALISIS SOSIAL KAREN HORNEY 105
BAB 7. PSIKOANALISA HUMANISTIK ERIC FROMM 110
BAB 8. PSIKIATRI INTERPERSONAL SULLIVAN 116
BAB 9. PERKUATAN OPERAN BF SKINNER 124
BAB 10. BELAJAR SOSIAL ALBERT BANDURA 134
BAB 11. PERSONOLOGI HENRY MURRAY 141
BAB 12. TEORI ORGANISMIK GOLDSTEIN 156
BAB 13. TEORI ORGANISMIK DARI MASLOW 163
BAB 14. TEORI SELF DARI ROGERS 168
BAB 15. TEORI MEDAN DARI KURT LEWIN 174
BAB 16. TEORI TRAITS DARI ALLPORT 188
BAB 17. TEORI FACTOR DARI CATTEL 195
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1: Perspektif Teori kepribadian………………………………………………….25


2. Tabel 2: Tipologi Hipocrates Galenus…………………………………………….......27
3. Tabel 3: Tipologi Konstitusi Mazhab Perancis……………………………………..28
4. Tabel 4: Hubungan antara Temperamen dan Psikosis…………………….....31
5. Tabel 5:Hubungan antara Jasmani, temperamen normal dan psikosis..31
6. Tabel 6: Komponen Primer jasmani……………………………………………………32
7. Tabel 7: Komponen temperamen……………………………………………………….33
8. Tabel 8: Hubungan antara jasmani dan tingkah laku kepribadian……….34
9. Tabel 9: Kategori Diagnostik Psikiatrik menurut Sheldon…………………….34
10.Tabel 10: Hubungan antara komponen Somatotype dengan gangguan
jiwa…………………………………………………………………………………………………….35
11.Tabel 11: Karakteristik Sanguinis popular……………………………………………42
12.Tabel 12: Melankolis sempurna………………………………………………………... 42
13.Tabel 13: Phlegmatis yang Damai……………………………………………………….43
14.Tabel 14: Koleris yang kuat…………………………………………………………………44
15.Tabel 15: Tipe-tipe manusia menurut Enselhans………………………………..46
16.Tabel 16: Tipologi Spranger………………………………………………………………..50
17.Tabel 17: Tipologi berdasarkan kebudayaan dari Reissman………………..51
18.Tabel 18: Konsep Tipologi berdasarkan kebudayaan dari W & E
Yaensch……………………………………………………………………………………………….51
19.Tabel 19: Perbedaan mendasar id, ego, superego……………………………….59
20.Tabel 20: Perbedaan Sublimasi dan Represi………………………………………..93
21.Tabel 21: Ciri Kepribadian menurut urutan kelahiran………………………..101
22.Tabel 22: Perbandingan tipologi Adler……………………………………………...102
23.Tabel 23: Karakter Sosial Fromm……………………………………………………...112
24.Tabel 24: Proses Regulasi Diri…………………………………………………………..138
25.Tabel 25:Contoh gambaran serial karir dalam bisnis………………………..144
26.Tabel 26: Tabel tekanan…………………………………………………………………..150
27.Tabel 27 :Faktor-faktor utama Kepribadian yang ditemukan pada data
L & data Q ……………………………………………………………………………………...199

4
Daftar Diagram

1. Diagram 1: Macam-macam teori kepribadian ……………………………….....24


2. Diagram 2: Konsep /Teori Kant………………………………………………………….39
3. Diagram 3: Hubungan antara temperamen-kemauan-tindakan…………45
4. Diagram4: Teori Neo Kantianisme Enselhans…………………………………….45
5. Diagram 5: Konsep Dasar teori Edward Spranger………………………………47
6. Diagram 6: Interdependensi antara id, ego, superego………………………58
7. Diagram 7: Macam energi menurut Freud………………………………………..59
8. Diagram 8: Hubungan antara kebutuhan-hasrat-tingkah laku…………..60
9. Diagram 9: Proses terbentuknya kecemasan…………………………………… 64
10.Diagram 10: Reciprocal Determinism………………………………………………136
11.Diagram 11: Hierarki kebutuhan Maslow………………………………………..165

5
Daftar Gambar

Gambar 1 : Teori Gunung Es Kesadaran Sigmund Freud…………………………….


Gambar 2 : Unsur-unsur pembentuk kepribadian Lewin……………………………
Gambar 3: Peta konsep teori Allport…………………………………………………………

6
SILABUS
A. IDENTITAS MATAKULIAH
Nama Matakuliah Psikologi Kepribadian Direvisi:
(MK)
Kode/Bobot MK PD 04/ 4 SKS
Semester 2 (Dua)
MK Prasyarat (jika -
ada)
Pengampu Panca Kursistin H, S.Psi, M.A, Psikolog
Ratna Nurwindasari, S.Psi, M.Psi., Psikolog

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)


Capaian Pembelajaran Program Studi Capaian Pembelajaran MK
1) Mampu menunjukkan perilaku yg Mampu menjelaskan dinamika
menghargai perbedaan & bersikap kepribadian dengan menggunakan
empatik didasari nilai moral luhur dg teori kepribadian secara tepat dalam
baik. (C2) rangka untuk mensejahterakan diri
2) Mampu menunjukkan perilaku yang sendiri dan orang lain.
menghargai perbedaan & bersikap 1. Mampu menjelaskan teori
empatik didasari nilai moral luhur kepribadian dari perspektif 4
dan keilmuan dengan baik. (C2) paradigma (Psikoanalisa,
3) Menerangkan dinamika kepribadian behavioristik, humanistik, dan
dg menggunakan teori kepribadian pendekatan traits)
secara tepat. (C2) 2. Menerangkan fenomena perilaku
4) Mampu menunjukkan perilaku dalam konteks budaya lokal
menghargai kompleksitas sosial dengan perpekstif teori
budaya dan keanekaragaman budaya kepribadian
sesuai dengan norma yang berlaku
dengan baik. (C2)
5) Mampu menunjukkan perilaku yg
menghargai perbedaan dan bersikap
empatik didasari kode etik psikologi
dengan benar. (C2)
6) Menerangkan dinamika kepribadian
dg menggunakan teori kepribadian
secara tepat. (C2)
7) Mampu menganalisis fenomena
perilaku manusia berdasarkan hasil

7
observasi secara tepat. (C4)
8) Mampu menerangkan konsep dasar
komunikasi untuk mengidentifikasi
perilaku dengan tepat. (C2)
9) Mampu menerangkan gejala
psikologi individu maupun kelompok
dlm perspektif budaya secara tepat.
(C2)

C. DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Psikologi Kepribadian menjelaskan tentang berbagai
konsep-konsep teori kepribadian dengan pendekatan tipologi dan traits
(pensifatan) antara lain dengan pendekatan psikoanalisa, behavioristik,
kognitif, dan humanistik.

8
D. ANALISIS PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu menjelaskan dinamika kepribadian dengan
menggunakan teori kepribadian secara tepat

Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat


menjelaskan jenis-jenis menjelaskan jenis-jenis menjelaskan jenis-jenis menjelaskan jenis-
teori-teori kepribadian teori-teori kepribadian teori-teori kepribadian jenis teori-teori
dengan pendekatan Traits dengan pendekatan dengan pendekatan kepribadian dengan
Humanistik Behaviourisme pendekatan
fenomenologis psikodinamika

Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat


Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan pengertian menjelaskan faktor-faktor menjelaskan jenis-jenis
teori pembentukan kepribadian
kepribadian dan ciri-ciri yang mempengaruhi teori-teori kepribadian
kepribadian kepribadian

E. PUSTAKA
1. Alexander, Franz., Glueck, Bernard & Lewin, Bertram D. (1996). The
Psychoanalysis of the total personality: The application of Freud’s theory of
the ego to theneuroses. American Psychological Association.
2. Alwisol. 1996. Bahan Kuliah Psikologi Kepribadian I.
3. Aruma, E.O. (2017). Abraham Maslow’s hierarchy of Needs and Assesment
of Needs in Community Development. European Centre for research
Training and Development Vol 5 No7. Departement of Adult and Non-
Formal Education, University of Port Harcourt, P.M.B 5323, Port Harcourt,
River State, Nigeria
4. Coolidge L. Frederick, Moor J. Candace., Yamazaki G.Tomoko., Stewart E.
Sharon & Segal, Daniel L., (2001). On the relationship between Karen
Horney’s tripartite neurotic type theory and personality disorder features.
Journal Personality and Individual Differences 30. Departement of
Psychology, University of Colorado.
5. Eckstein, Daniel & Kaufman, Jason A. (2012). The Role of Birth Order in
Personality: An Enduring Intelectual Legacy of Alfred Adler. Journal of
Individual Psychology.
6. Friedrich, Janette.,(2006). Psychopathology and the essence of language:
the interpretation of aphasia by Kurt Goldstein and Roman Jakobson.
History of Psychiatry Journal sagepub.com Vol 17 Issue 4

9
7. Gaines Jr, Stanley O.(2007). Personality and personal relationship processes
: Concluding thoughts. Jurnal of Social and personal relationship Vol 24
Issue 4.
8. Suryabrata, Sumadi. 1983. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
9. Gordon, Howard D., Yocke, Richard. (1999). Relationship between
personality characteristic and obsevable teaching effectiveness of selected
beginning career ang technical educational teachers. Journal of Vocational
and technical education Vol 16 No 1.
10.Hall, Calvin S & Linzey Gardner. 1993. Psikologi Kepribadian 1. Teori
Psikodinamik Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
11.Hall, Calvin S & Linzey Gardner. 1993. Psikologi Kepribadian 3. Teori Sifat
dan Behavioristik. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
12.Kirschenbaum, Howard., & Jourdan, April.,(2005). The current status of Carl
Rogers and the person-centered approach. Journal Psychoterapy: Theory,
Research, Practice, Training Vol 42 No 1
13.Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian Psikoanalisis, Behaviorisme,
Humanistik. Bandung: Penerbit PT Eresco.
14.Kruglanski, Arie W. (2001). The “Vision Thing” : The State of Theory in Social
and Personality Psychology at the edge of the new Millenium. Journal of
Personality and Social Psychology Vol 80 No 6.
15.McElroy, James C., Hendrickson, Anthony R., Townsend, Anthony M., &
DeMarie, Samual M. (2007). Dispositional Factors in internet use:
Personality versus cognitive style. MIS Quarterly Vol 31 No 4
16.Litauer, Florence 1996. Personality Plus. Jakarta: Binarupa Aksara.
17.Olson, Mattew H., Hargenhahn, B.R. (2011). Pengantar Teori
Kepribadian.Edisi ke-8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
18.Raskin, Robert & Howard, Terry. (1988). A Principal- Component Analysis of
the Narcissitic Personality Inventory and Further Evidence of Its Construct
Validity. Journal of Personality and Social Psychology Vol 54 No 5. University
of California, Berkeley.
19.Roets, Arne & Hiel, Alain Van. (2011). Allport’s Prejudiced personality today:
Need for closure as the motivated cognitive basis of prejudice. Journal
Sagepub Vol 20 Issue 6. Department of Developmental, Personality, and
Social Psychology, Ghent University
20.Revelle, Willian. (2009). Personality structure and measurement : The
contribution of Raymond Cattel. British Journal of Psychology.
Northwestern University Evanston USA.
21.Semiun, Yustinus OFM. 2006. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik
Freud. Jakarta: Penerbit Kanisius.

10
16.Sharma, Kruti. (2015). A Comparative Study of Aesthetic, Economic and
Political Values of Undergraduate Students. The International Journal of
Indian Psychology Vol 2, Issue 2.
17.Smith, Michele. Berge, Zane L,. (2009). Social Learning Theory in second Life.
Journal of Online Learning and Teaching Vol 5 No 2.
18.Taylor, Eugene. (2000). “What is Man, Psychologist, that Thou Art So
Unmindful of him?” Henry A Murray on the Historical Relation between
classical personality Theory and humanistic psychology. Journal of
Humanistic Vol 40 Issue 3.
19.Tu, Chih Hsiung. (2000). Online learning migration : from social learning
theory to social presence theory in CMC environment. Journal of Network
and Computer Applications. Arizona State University.
20.Thompson, Travis., (2005). Paul E. Meehl and B.F Skineer: Autitaxia,
Autitypy, and Autism. Behaviour and Philosophy Vol 33. Cambridge center
for behavioral studies.

F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. LCD
2. Film Dokumenter (HUMAN MIND PERSONALITY)

11
G. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Kriteria
Pertemu Kemampuan akhir yang Materi/Pokok Strategi Latihan yang
Estimasi Penilaian Bobot
an diharapkan Bahasan Pembelajaran dilakukan
Waktu (Indikator)
1 2 3 4 5 6 7 8
 Mengenal tujuan TM: 2 x 50 Membuat survey - Menyebutkan 3-5 - PANCA
mata kuliah menit kelas kata yang dianggap RATNA
1  Penetapan Kontrak BM : 2 x 50 Mengolah survey menggambarkan
Belajar menit kelas teori kepribadian
 Ice breaking TS: 2 x 50 Berkenalan - Menyebutkan
 Membangun atmosfer menit harapan mengenai
pembelajaran kompetensi akhir
yang akan dicapai
2  Mampu memahami 1. Pengertian TM: 2 x 50 Collaborative - Mahasiswa diminta - Ketepatan 10%
konsep dasar kepribadian menit Learning: mencermati sebuah menjelaskan PANCA
Kepribadian 2. Faktor-faktor BM : 2 x 50 Psikosinema tayangan film konsep teori
yang menit dokumenter kepribadian
mempengaruhi TS: 2 x 50 HUMAN MIND: - Mampu
kepribadian menit PERSONALITY mempresent
3. Perkembangan - Mahasiswa diminta asikan visual
dan dinamika membuat catatan dan oral,
kepribadian mengenai pesan dari kerja sama
film tersebut antar
mengenai mahasiswa
pengertian
kepribadian, faktor-
faktor yang
mempengaruhi
kepribadian,

12
perkembangan dan
dinamika
kepribadian
- Mahasiswa
membuat tugas
dengan tulis tangan
dalam buku tulis.
3  Mampu memahami 1. Pengertian TM: 2 x 50 Small Group - Mhs mendiskusikan - Ketepatan 10%
konsep dasar kepribadian menit Discussion hasil tugas menjelaskan RATNA
Kepribadian 2. Faktor-faktor BM : 2 x 50 individunya dalam konsep teori
yang menit kelompok (8 kepribadian
mempengaruhi TS: 2 x 50 kelompok) mengenai - Mampu
kepribadian menit LKM mempresent
3. Perkembangan - Mencari referensi asikan visual
dan dinamika teori tentang dan oral,
kepribadian kepribadian, faktor- kerja sama
faktor yang antar
mempengaruhi mahasiswa
kepribadian,
perkembangan dan
dinamika
kepribadian.
- Mhs membuat paper
dan dikumpulkan via
e-learning
- Mhs membuat
tayangan presentasi
4-5  Mampu memahami 1. Pengertian TM: 6 x 50 Small Group - Mhs - Ketepatan 10%
konsep dasar kepribadian menit Discussion mempresentasikan menjelaskan PANCA
Kepribadian 2. Faktor-faktor BM : 6 x 50 hasil diskusi di kelas konsep teori RATNA

13
yang menit besar kepribadian
mempengaruhi TS: 6 x 50 - Mampu
kepribadian menit mempresent
3. Perkembangan asikan visual
dan dinamika dan oral,
kepribadian kerja sama
antar
mahasiswa

6- 14 Mampu menjelaskan 1. Paradigma TM: 20 x 50 Contextual Learning - Mahasiswa dibagi - Ketepatan 30%
teori kepribadian dari Psikodinamika menit menjadi 8-10 dan PANCA
perspektif 4 paradigma: A. Psikoanalisa BM : 20x 50 kelompok kelengkapa (PAR 1
1. Paradigma Freud menit - Mhs membuat n isi paper AB, PAR
Psikodinamika; B. Psikologi TS: 20 x 50 paper mengenai - Ketepatan 3 A)
2. Paradigma sifat Analitik Jung menit salah satu teori penjelasan RATNA
(traits); C. Teori kepribadian (boleh - Daya Tarik (PAR 2
3. Paradigma Individual memilih) Komunikasi AB)
behavioristik Adler - Membuat tayangan
(belajar); D. Psikoanalisis tentang teori
4. Paradigma Sosial dari kepribadian tsb
eksistensial Horney - Menyajikan paper
humanistik E. Humanistik di depan kelas, satu
Dialektik dari pertemuan satu
SOFT SKILLS: Fromm teori
Komunikasi F. Psikiatri
Interpersonal
dari Sullivan
2. Paradigma sifat
(traits)
A. Teori Traits

14
dari Allport
B. Teori Factor
dari Cattel
3. Paradigma
behavioristik
(belajar)
A. Teori
Perkuatan
Operan dari
skinner

UJIAN TENGAH SEMESTER


15- Mampu menjelaskan 3. Paradigma TM: 20 x 50 Contextual Learning - Mahasiswa dibagi - Ketepatan RATNA
25 teori kepribadian dari behavioristik menit menjadi 8-10 dan (PAR 3
perspektif 4 paradigma: (belajar) BM : 20x 50 kelompok kelengkapa B, PAR 4
1. Paradigma B. Teori menit - Mhs membuat n isi paper AB)
Psikodinamika; Stimulus TS: 20 x 50 paper mengenai - Ketepatan PANCA
2. Paradigma sifat Respon dari menit salah satu teori penjelasan (PAR 4
(traits); Dollard- kepribadian (boleh - Daya Tarik CD)
3. Paradigma Miller memilih) Komunikasi
behavioristik C. Teori - Membuat tayangan
(belajar); kepribadian tentang teori
4. Paradigma dari Bandura kepribadian tsb
eksistensial 4. Paradigma - Menyajikan paper
humanistik humanistik- di depan kelas, satu
fenomenologis pertemuan satu
SOFT SKILLS: A. Teori Self teori
Komunikasi Carl Rogers
B. Teori
Kepribadian

15
Maslow
C. Teori
Personologi
Murray
D. Teori Medan
dari Lewin
MINGGU TENANG
26-28 Menerangkan Kepribadian dan TM: 10 x 50 - Mhs mencari satu - Ketepatan 20%
fenomena perilaku budaya menit jurnal penelitian menjelaskan PANCA
dalam konteks budaya BM : 10 x 50 tentang konsep teori RATNA
lokal dengan perpekstif menit kepribadian dan kepribadian
teori kepribadian TS: 10 x 50 budaya - Mampu
menit - Mahasiswa mempresent
SOFT SKILL: Komunikasi; mereview jurnal asikan visual
kreativitas, daya juang tersebut dengan dan oral,
mencantumkan kerja sama
latar belakang, antar
tujuan, metode dan mahasiswa
hasil penelitian
- Mahasiswa
berdiskusi
membuat paper
mengenai
kajiannya tersebut
- Mhs menyajikan
papernya di depan
kelas
UJIAN AKHIR SEMESTER

16
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 1.
KONSEP DASAR KEPRIBADIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai pengertian kepribadian,
factor-faktor yang mempengaruhi kepribadian, dinamika kepribadian dan
perkembangan kepribadian.

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN

1. Tinjauan secara Etimologis


Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan
personality.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng
dan personare, yang artinya menembus. Istilah topeng berkenaan dengan
salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada jaman
Yunani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-
gerik dan apa yang diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan
tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para
penonton.
Dari sejarah pengertian kata personality tersebut, kata persona
yang semua berarti topeng, kemudian diartikan sebagai pemaiannya
sendiri, yang memainkan peranan seperti digambarkan dalam topeng
tersebut. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk
menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan
apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.

2. Definisi-definisi Kepribadian
Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian
berdasarkan paradigma yang merekla yakini dan focus analisis dari teori
yang mereka kembangkan. Dengan demikian akan dijumpai banyak variasi
definisi sebanyak ahli yang merumuskannya. Berikut ini dikemukakan
beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam mempelajari
kepribadian.

a. GORDON W. W ALLPORT
Pada mulanya Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What a
man really is.” Tetapi definisi tersebut oleh Allport dipandang tidak
memadai lalu dia merevisi definisi tersebut (Suryabrata, 2005). Definisi

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 17


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

yang kemudian dirumuskan oleh Allport adalah: “Personality is the


dynamic organization within the individual of those psychophysical
systems that determine his unique adjustments to his environment”
(Dirgagunarso, 1998).
Pendapat Allport di atas bila diterjemahkan menjadi : Kepribadian
adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang
menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
b. KRECH dan CRUTCHFIELD
David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya yang
berjudul Elelemnts of Psychology merumuskan definsi kepribadian sebagai
berikut : “Personality is the integration of all of an individual’s
characteristics into a unique organization that determines, and is
modified by, his attemps at adaption to hiscontinually changing
environment.” (Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik
individu ke dalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang
dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah terus-menerus)

c. ADOLF HEUKEN, S.J. dkk.


Adolf Heuken S.J. dkk. dalam bukunya yang berjudul Tantangan
Membina Kepribadian (1989 : 10), menyatakan sebagai berikut.
“Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan
serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani,
emosional maupun yang sosial. Semuanya ini telah ditatanya dalam
caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini
terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia
sebagaimana dikehendakinya”.
Berdasarkan definisi dari Allport, Kretch dan Crutchfield, serta
Heuken dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai
berikut. Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari
aspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta
aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst. Kesatuan dari
kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami
perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang
khas atau unik. Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami
perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang
bersifat tetap. Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan
yang ingin dicapai oleh individu.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 18


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

d. Hall dan Lindsey (1993)


Beberapa arti dan pemakaian popular tentang kepribadian digolongkan
menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1) Kecakapan atau keterampilan social. Kepribadian individu dinilai
berdasarkan kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi positif dari
berbagai orang dalam berbagai keadaan. Sehingga bila orang
mengatakan ada individu yang mengalami masalah kepribadian
maksudnya adalah bahwa individu tersebut dianggap mempunyai
keterampilan social yang kurang memadai atau emmpunya
hubungan yang kurang memuaskan dengan individu yang lain di
sekitarnya.
2) Kesan yang paling menonjol atau paling kentara yang ditunjukkan
seseorang terhadap orang lain. Seringkali kita mendengar orang
disebut mempunyai ‘kepribadian yang agresif”, “kepribadian
penurut”, atau “kepribadian penakut”. Dalam hal ini kepribadian
digambarkan sebagai satu atribut atau kualitas yang paling khas
pada individu dan agaknya merupakan bagian penting dari
keseluruhan kesan yang ditimbulkan pada orang-orang lain sehingga
kepribadian individu tersebut dikenal dengan istilah itu.
Kedua pemakaian istilah kepribadian diatas menunjukkan
kepribadian sebagai baik dan buruk.
Dalam suatu penelitian, Allport (dalam Hall dan Lindsey, 1993)
menemukan hamper 50 definisi berbeda yang digolongkan dalam
sejumlah kategori. Pertama ada yang membedakan definisi kepribadian
dalam 2 definisi, yaitu definisi biososial dan biofisik. Definisi BIOSOSIAL
mirip dengan pemakaian popular yang menyamakan kepribadian dengan
“nilai stimulasi social” individu. Reaksi individu lain terhadap orang yang
bersangkutan itulah yang menetapkan kepribadian seseorang. Definisi
BIOFISIK menanamkan kepribadian dalam sifat-sifat atau kualitas individu.
Kepribadian memiliki segi organic maupun segi yang teramati, dan bisa
dikaitkan dengan kualitas-kualitas spesifik individu yang bisa
dideskripsikan secara objektif dan diukur.
Jenis definisi lain adalah definisi “rag bag” atau omnibus, yang
merumuskan kepribadian sebagai segala sesuatu mengenai individu dan si
teoretikus biasanya mendaftar konsep-konsep yang dianggap penting
untuk menggambarkan individu serta mengemukakan bahwa kepribadian
terdiri dari konsep-konsep tersebut. Definisi ini memberikan tekanan
utama pada fungsi integrative atau fungsi organisasi kepribadian. Definisi
semacam ini menyatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi atau

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 19


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

pola yang diberikan kepada berbagai respon lepas individu, atau bahwa
organisasi diakibatkan oleh kepribadian yang merupakan kekuatan aktif
dalam diri individu. Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib
dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda
yang dilakukan individu.
Beberapa teoretikus ada juga yang menekankan fungsi kepribadian
dalam menjembatani atau mengatur penyesuaian diri individu.
Kepribadian mencakup usaha-usaha untuk menyesuaikan diri yang
beraneka ragam namun khas yang dilakukan oleh individu.
Dalam definisi lain, kepribadian disamakan dengan aspek-aspek unki
atau khas dari tingkah laku. Dalam hal ini, kepribadian merupakan istilah
untuk menunjukkan hal-hal khusus tentang individu dan yang
membedakannya dengan semua orang lain.
Ada pendapat teoretikus yang menyatakan kepribadian merupakan
hakikat keadaan manusiawi. Dalam hal ini, kepribadian digambarkan
sebagai bagian dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili si
pribadi, bukan hanya dalam arti bahwa membedakan individu tersebut
dengan orang lain, tetapi lebih menggambarkan orang itu sebenarnya.
Definisi Allport sebelumnya tentang kepribadian termasuk dalam definisi
ini, “kepribadian merupakan apa orang itu sesungguhnya”. Implikasinya
adalah bahwa kepribadian meliputi apa yang paling khas dan paling
menjadi karakteristik dalam diri individu.
Hall dan Lindsey (1993) menyimpulkan bahwa tidak ada satupun
definisi substantif tentang kepribadian dapat diberlakukan secara umum.
Cara individu mendefinisikan kepribadian sepenuhnya tergantung pada
preferensi teoretikus tertentu. Jadi, kepribadian ditentukan oleh konsep-
konsep empiris tertentu yang merupakan bagian dari teori kepribadian
yang dipakai oleh pembaca.

3. Konsep-konsep yang Berhubungan dengan Kepribadian


Ada beberapa konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian
bahkan kadang-kadang disamakan dengan kepribadian. Konsep-konsep
yang berhubungan dengan kepribadian adalah (Alwisol, 2011) :
a. Character (karakter), yaitu penggambaran tingkah laku dengan
menonjolkan nilai (banar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit
maupun implisit.
b. Temperament (temperamen), yaitu kepribadian yang berkaitan
erat dengan determinan biologis atau fisiologis.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 20


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

c. Traits (sifat-sifat), yaitu respon yang senada atau sama terhadap


sekolopok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu
(relatif) lama.
d. Type attribute (ciri), mirip dengan sifat, namun dalam kelompok
stimuli yang lebih terbatas.
e. Habit (kebiasaan), merupakan respon yang sama dan cenderung
berulang untuk stimulus yang sama pula.
Konsep-konsep di atas sebenarnya merupakan aspek-aspek atau
komponen-komponen kepribadian karena pembicaraan mengenai
kepribadian senantiasa mencakup apa saja yang ada di dalamnya, seperti
karakter, sifat-sifat, dst. Interaksi antara berbagai aspek tersebut
kemudian terwujud sebagai kepribadian.

4. Usaha-usaha Mempelajari Kepribadian


Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian
manusia sudah lama dilakukan dimulai dengan cara yang paling
sederhana, yang tergolong pendekatan nonilmiah, sampai dengan cara-
caramodern atau pendekatan ilmiah.
Dari cara-cara yang sangat sederhana lahirlah
pengetahuanpengetahuan yang bersifat spekulatif, dalam arti
kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Ada
beberapa pengetahuan yang menjelaskan kepribadian secara spekulatif.
Pengetahuan seperti ini disebut juga ilmu semu (pseudo science). Yang
termasuk ilmu-ilmu semu antara lain sebagai berikut (Suryabrata, 2005).
a. Chirologi, yaitu pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian
manusia berdasarkan gurat-gurat tangan.
b. Astrologi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan
kepribadian atas dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa
yang sedang sedang terjadi di alam, termasuk waktu kelahiran
seseorang.
c. Grafologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepri-
badian atas dasar tulisan tangan.
d. Phisiognomi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan
kepribadian atas dasar keadaan wajah.
e. Phrenologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan
kepri-badian berdasarkan keadaan tengkorak.
f. Onychology, pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian
atas dasar keadaan kuku.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 21


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Cara mempelajari kepribadian yang dipandang lebih maju


(Suryabrata, 2011) menghasilkan bermacam-macam tipologi. Sedangkan
usaha mempelajari kepribadian dengan pendekatan ilmiah menghasilkan
bermacam-macam teori kepribadian.

5. Ciri Khas Kepribadian


a. Kepribadian berkembang terus-menerus sepanjang kehidupan
manusia, semua pengalaman yang diperoleh sebelumnya
(pembelajaran atau interaksi sosial) diakumulasikan dan
diintegrasikan kedalam keseluruhan kepribadian seeorang.
b. Kepribadian bersifat unik dan khas, tiap individu mempunyai
kepribadian yang berbeda
c. Persistensi kepribadian, ada pola-pola dan bagian-bagian yang
bersifat relatif tetap yang mewarnai kepribadian seseorang
sepanjang rentang kehidupan
d. Tetapi ada bagian Kepribadian yang bersifat dinamis yang
dipengaruhi oleh faktor didalam dirinya sendiri, pengaruh
lingkungan, sosiokultural dan hubungan antar pribadi. Adaptasi dan
penyesuaian terhadap lingkungan membuat kepribadian makin
mantap dan mapan atau malah menjadi problem

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian


a. Faktor Bawaan, ada unsur fisiologis dan genetis (hasil warisan dari
orangtua)
b. Pengalaman Awal Dalam Lingkungan Keluarga (pola asuh, sikap
dan metode pendidikan orang tua)
c. Pengalaman-Pengalaman Dalam Kehidupan Selanjutnya (proses
belajar dari lingkungan, peristiwa penting, prestasi, konflik, trauma
dan lain-lain)
Secara umum, ada 3 macam pendekatan dalam memandang
terbentuknya kepribadian :
1. NATURE THEORY
Kepribadian terbentuk sebagai hasil bawaan lahir (faktor
genetis/hereditas)
2. NURTURE THEORY
Kepribadian terbentuk oleh lingkungan
3. TEORI KONVERGENSI ( W.Stern)

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 22


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Kepribadian terbentuk sebagai hasil interaksi antara potensi yang


dimiliki (bawaan lahir) dan seberapa jauh lingkungan
mempengaruhi perwujudan potensi tersebut.

LATIHAN SOAL
1. Cermati kembali informasi diatas untuk menjawab pertanyaan
mengenai pengertian kepribadian, faktor-faktor yang
mempengaruhi kepribadian, perkembangan kepribadian dan
dinamika kepribadian
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab:
a. Definisi atau pengertian kepribadian
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
c. Perkembangan kepribadian
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
d. Dinamika kepribadian
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2. Jawablah pertanyaan dengan selengkap mungkin disertai dengan
penjelasan dan contoh bila dibutuhkan. Mahasiswa bisa
mendiskusikan jawabannya dalam kelompok kecil (small group
discussion).
3. Setelah itu, tuliskan jawaban anda dalam bentuk
resume/rangkuman. Resume ditulis tangan di buku tulis “Psikologi

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 23


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Kepribadian” minimal 2 lembar dan maksimal 3 lembar halaman


buku tulis. Resume individu dibawa ke kelas untuk didiskusikan.

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suryabrata, S. (2000). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Hall, C. S., Gardner, L. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori-teori
Psikodinamik Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 24


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 2.
TEORI KEPRIBADIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai beberapa macam teori
kepribadian.

A. GAMBARAN UMUM TEORI KEPRIBADIAN


Menurut Hall dan Lindsey (1993), secara umum ada dua generalisasi
tentang teori kepribadian. Pertama, bahwa teori kepribadian telah
memainkan peranan disiden atau pembangkang dalam perkembangan
psikologi, pemberontak dalam ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan
eksperimental, pemberontak melawan ide-ide konvensional dan praktek-
prakek yang lazim, pemberontak melawan metode-metode khusus dan
teknik penelitian sebelumnya terutama melawan teori yang mapan dan
masalah-masalah normatif.
Generalisasi kedua ialah bahwa teori kepribadian memiliki orientasi
fungsional. Teori-teori kepribadian berbicara mengenai persoalan-
persoalan yang menyebabkan perbedaan dalam penyesuaian diri
individu/organisme. Para teoretikus kepribadian meyakini bahwa suatu
pemahaman yang memadai tentang tingkah laku manusia hanya akan
diperoleh lewat penelitian atas pribadi secara keseluruhan. Tingkah laku
harus diteliti dalam konteks, dimana setiap peristiwa tingkah laku diselidiki
dan diinterpretasikan dalam kaitannya dengan semua tingkah laku lain
individu yang bersangkutan.
Banyak teori kepribadian muncul dari observasi dan introspeksi
mendalam dari para pemikir. Sebagai contoh adalah Sigmund freud yang
menyusun teorinya berdasarkan analsiis terhadap mimpi-mimpinya
sendiri, yang mengungkapkan padanya betapa besar konflik dan dorongan
yang tersembunyi melalui mimpi-mimpinya. Freud juga mengembangkan
teorinya untuk memahami banyak masalah yang ia temukan melalui
praktek medis yang ia jalani dan konflik-konflik yang lebih luas di
masyarakat. Pengembangan teori ini masuk dalam pendekatan deduktif
(deductive approach) terhadap kepribadian.
Beberapa teori yang lain muncul melalui penelitian empiris dan
sistematis. Sebagai contoh, beberapa tokoh tertarik untuk mengetahui
tentang dimensi atau traits yang esensial dalam kepribadian. Dengan
mengumpulkan data observasi tentang trais dari banyak orang, kita bisa
melihat traits yang paling mendasar dan yang kurang mendasar, tidak jelas

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 25


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

atau tidak penting. Kita bisa mengumpulkan banyak data dan menyusun
teori dari data yang terkumpul tersebut. Pendekatan ini disebut dengan
pendekatan induktif (inductive approach).
Sumber ketiga dari teori kepribadian adalah menggunakan analogi
dan konsep yang diperoleh dari disiplin ilmu terkait. Pemahaman tentang
kepribadian dengan menggunakan perpektif struktur dan fungsi otak
manusia dengan menggunakan teknik pencitraan otak, pendekatan
antropologi budaya untuk memahami kepribadian manusia berdasarkan
konteksnya, dan berbagai pendekatan lain.
Pembagian teori kepribadian secara umum seperti yang tertera
pada diagram 1. tentang macam-macam teori kepribadian di bawah ini.

TEORI KEPRIBADIAN

BERDASARKAN BERDASARKAN BERDASARKAN


METODE UNTUK KOMPONEN CARA PENDEKATAN
MENYUSUN TEORI KEPRIBADIAN

 Teori  Typological
PEMIKIRAN HASIL konstitusional Approach
SPEKULATIF : PENYELIDIKAN  Teori (pendekatan
Teori Plato, EMPIRIS : temperamen tipologi)
Kant, Neo Freud, Jung,  Teori  Traits Approach
Kant, Queyrat, Adler, rogers ketidaksadaran (pendekatan
Malapert dll. dll  Teori faktor pensifatan)
 Teori kebudayaan

Diagram 1. Macam-macam Teori Kepribadian

PERBEDAAN ANTARA PENDEKATAN TIPOLOGI DENGAN TRAITS

A. Teori Kepribadian dengan pendekatan Tipologi (Typological


Approach)

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 26


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

1. Menggambarkan kepribadian manusia ke dalam kelompok/tipe-tipe


kepribadian
2. Kita hanya perlu mengamati perilaku yang dominan, kemudian
disesuaikan dengan kriteria masing-masing tipe
3. Kelebihan pendekatan ini adalah sangat mudah administrasinya,
namun kelemahannya kurang mampu menggambarkan keunikan
dari individu. Kecenderungan perilaku yang sama dengan kriteria
tipe kepribadian yang dimaksud bisa tertangkap, namun kekhasan
dari tipe tersebut pada individu tidak dapat tergambar. Misalnya :
orang introvert yang satu dengan yang lain akan berbeda
perilakunya karena terdapat keunikan respon dari masing-masing
individu.

B. Teori Kepribadian dengan pendekatan Pensifatan (Traits Approach)


1. Menggambarkan kepribadian manusia secara keseluruhan, mendetil
dan apa adanya.
2. Tidak hanya menggambarkan perilaku yang dominan saja. Yang
digambarkan adalah bagaimana struktur keperibadiannya, dinamika
kepribadiannya dan perkembangan kepribadiannya.
3. Kelebihannya adalah dapat menggambarkan kepribadian individu
dengan menyeluruh, detil, lengkap, dengan segala keunikan dan
kekhasan individu yang bersangkutan. Namun kelemahannya
membutuhkan waktu lama dan cukup kompleks dalam mengamati
dan mengumpulkan data.
Berikut akan dijelaskan pandangan lain mengenai teori kepribadian, yang
memberikan penjelasan mengenai aspek dasar kepribadian dari 8
perspektif teori kepribadian (Friedman dan Schustack, 2006):

Tabel 1 : Perspektif Teori Kepribadian


PERSPEKTIF KEKUATAN PENTING
Psikoanalisis Perhatian pada pengaruh-pengaruh tidak sadar; pentingnya
dorongan seksual, bahkan dalam bidang non seksual.
Neo-Analisis/Ego Penekanan pada diri (self) yang berjuang untuk mengatasi emosi
dan dorongan di dalam diri dan tuntutan dari orang lain di luar diri
Biologis Menitikberatkan pada kecenderungan dan keterbatasan yang
berasal dari warisan genetis; bisa dengan mudah dikombinasikan
dengan sebagian besar pendekatan lain
Behaviorisme Mendorong analsiis yang ilmiah mengenai pengalaman belajar
yang membentuk kepribadian
Kognitif Melihat sifat aktif dari pikiran manusis; menggunakan pengetahuan
modern dari psikologi kognitif

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 27


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Trait Teknik pemeriksaan individual yang baik


Humanisme Menghargai hakikat spiritual seseorang; menekankan perjuangan
untuk mencapai pemenuhan diri dan harga diri
Interaksionisme Memahami bahwa manusia adalah pribadi yang berbeda dalam
situasi yang berbeda

PENDEKATAN TIPOLOGI
A. Pengertian Tipologi
Telah dipaparkan pada bab 1 bahwa usaha-usaha untuk memahami
dan mnyingkap perilaku dan kepribadian manusia antara lain
menghasilkan pengetahuan yang disebut tipologi. Tipologi adalah
pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe
tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik,
psikis, pengaruh dominant nilai-nilai budaya, dan seterusnya.

B. Macam-macam Tipologi.
1. Tipologi Konstitusi
Pengertian KONSTITUSI adalah:
 Faktor yang terberi atau sudah ada sejak lahir
Misal : struktur tubuh, fungsi biologis/anatomis dan lain-lain.
 Aspek individu yang relatif tetap dan tidak berubah
Misal : morfologi, fisiologi, fungsi endokrin dan lain-lain.
Yang dapat dibedakan dengan aspek individu yang relatif lebih labil
dan mudah berubah karena tekanan lingkungan seperti kebiasaan, sikap
sosial, pendidikan dan lain-lain. Jadi Tipologi Kepribadian berdasarkan
KONSTITUSI adalah :
 Studi tentang aspek seperti tingkah laku manusia sejauh aspek itu
berhubungan dengan morfologi dan fisiologi tubuh (Sheldon,1940).
 Memandang substratum biologis individu sebagai faktor penting
untuk menjelaskan tingkah laku manusia.
Tipologi konstitusi merupakan tipologi yang dikembangkan atas
dasar aspek jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi
konstitusi adalah bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk
penampilan fisik maupun yang tidak tampak, misalnya susunan saraf, otak,
kelenjar-kelenjar, darah, dan seterusnya, menentukan ciri pribadi
seseorang. Ada beberapa ahli yang telah mengembangkan tipologi
konstitusi,
diantaranya : Hippocrates dan Gelenus, De Giovani, Viola, Sigaud, Sheldon,
dan seterusnya. Uraian berikut hanya menyajikan beberapa tipologi
konstitusi.
Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 28
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

a. Tipologi Hippocates Gallenus


Tipologi ini dikembangkan Gallenus berdasarkan pemikiran
Hippocates. Hippocrates (460-370 Sm) terpengaruh oleh pandangan
Empedocles, bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur
dasar yaitu : tanah (kering), air (basah), udara (dingin), dan api (panas).
Berdasarkan pandangan Empedocles tersebut, selanjutnya Hippocrates
menyatakan bahwa bahwa di dalam tubuh setiap orang terdapat 4 macam
cairan yang memiliki sifat seperti keempat unsur alam. yaitu :
1) sifat kering dimiliki oleh chole atau empedu kuning,
2) sifat basah dimiliki oleh melanchole atau empedu hitam,
3) sifat dingin terdapat pada phlegma atau lendir,
4) dan sifat panas dimiliki oleh sanguis atau darah.
Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh
dengan proporsi yang tidak selalu sama antara individu satu dengan
lainnya. Dominasi salah satu cairan tersebut yang menyebabkan timbulnya
ciri-ciri khas pada setiap orang. Galenus ( 129- 199 sM ) sependapat
dengan Hippocrates, bahwa di dalam tubuh setiap orang terdapat 4
macam cairan tersebut.
Selanjutnya Galenus menyatakan bahwa cairan-carairan tersebut
berada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Dominasi salah
satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat kejiwaan
yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai
akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh
Galenus disebutnya temperamen (Sumadi Suryabrata, 2005 : 12).
Pandangan Hippocrates yang kemudian dilengkapi oleh Galenus
selanjutnya disebut tipologi Hippocrates Galenus dapat disajikan secara
ringkas pada tabel berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 13).

Tabel 2. TIPOLOGI HIPOCRATES-GALENUS


Cairan tubuh Prinsip Tipe Sifat khasnya
yang dominan
Chole (empedu tegangan Choleris Hidup (besar semangat), keras, hatinya
kuning – kering) mudah terbakar, daya juang besar,
optimis
Melanchole Penegaran Melankholis Mudah kecewa, daya juang kecil,
(empedu hitam – (Rigidity) muram, pesimistis
basah)
Phlegma (lendir – Plastisitas Phlegmatis Tidak suka terburu-buru (kalem, tenang),
dingin) tidak mudah dipengaruhi, setia.
Sanguis (darah – Ekspansivi Sanguinis Hidup, mudah berganti haluan, ramah
panas) tas

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 29


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

b. Tipologi Mazhab Perancis


Tokoh : SIGAUD
Menurut Sigaud : Manusia beserta anomalie-anomalienya merupakan
fungsi dasar dan sekitar. Pada setiap sistem ada unsur sekitar/lingkungan.
Yang memainkan peranan terhadap organisme dan mempengaruhi sistem
yang bersangkutan.
Macam-macam sekitar/lingkungan/miliu :
1. Berwujud suara menjadi sumber dari reaksi respiratoris
2. Berwujud makanan yang menimbulkan reaksi digestif
3. Berwujud keadaan alam, dasar reaksi muskuler
4. Berwujud keadaan sosial menimbulkan reaksi cerebral

Tabel 3. Bagan Tipologi Konstitusi Mazhab Perancis


Fungsi yang dominan Tipe Keadaan jasmani yang khas
Motorik Muskuler Muka penuh (well formed), anggota badan
kokoh, otot tumbuh dg baik, organ
berkembang selaras
Pernafasan Respiratoris Thorax dan leher lebih besar daripada yang
lain, muka lebar
Pencernaan Digestif Thorax pendek besar, pinggang besar,
rahang besar, mata kecil, leher pendek
Susunan syaraf Cerebral Dahi menonjol kedepan dengan rambut di
sentral tengah, mata bersinar, daun telinga lebar,
tangan dan kaki kecil

Mac Aulife dalam La Vie Humaine (dalam Suryabrata, 2005)) menyatakan


bahwa sekitarlah yang menentukan dalam diferensiasi tipe/variasi
keadaan jasmani manusia.
1. Daerah mewah tipe digestif
2. Pegunungan dan daerah pertanian tipe respiratoris
3. Daerah yang menghendaki kekuatan jasmani tipe
muskuler
4. Kota tipe cerebral

c. Tipologi Mazhab Jerman


Tokoh : ERNST KRETCHMER (Psikiater)
Menurut Hall dan Lindsey (1993), tipologi mazhab Jerman dari Kretchmer
berangkat dari penelitian yang bertujuan :
1. Mengembangkan cara mengklasifikasikan individu berdasar kategori
jasmaniah

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 30


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

2. Menyelidiki hubungan antara jasmani dengan psikosis seperti :


Schizophrenia dan Manic depressive
3. Menyelidiki hubungan antara jasmani dengan bentuk lain tingkah
laku normal

Kretchmer membedakan 3 istilah dalam teorinya :


1. KONSTITUSI
a. Keseluruhan/totalitas segala sifat individu yang berdasar pada
keturunan (sifat jasmaniah maupun kejiwaan)
b. Disebut faktor endogen, tidak dapat diubah oleh pengaruh luar
2. TEMPERAMEN
a. Bagian dari kejiwaan yang mempunyai korelasi dengan aspek
kejasmanian
b. Disebut konstitusi kejiwaan, tidak dapat diubah
c. Temperamen dipengaruhi oleh : suasana hati/mood dan tempo
psikis
3. WATAK
Keseluruhan /totalitas kemungkinan reaksi emosional dan volisional
yang terbentuk selama hidupnya oelh unsur dari dalam (endogen)
dan unsur dari luar (eksogen : pengalaman, pendidikan dll)
Ada 4 (empat) tipe jasmaniah Kretchmer
1. PIKNIS / STENIS
a. Badan agak pendek
b. Dada membulat, perut besar, dada tidak lebar
c. Leher pendek dan kuat
d. Lengan dan kaki agak lemah
e. Kepala agak merosot kemuka diantara kedua bahu jadi bagian dari
tulang punggung nampak sedikit melengkung
f. Banyak lemak, jadi urat dan tulang tak kelihatan nyata
2. LEPTOSOM / ASTHENIS
a. Badan agak langsing
b. Rongga dada kecil, sempit, pipih, rusuknya mudah dihitung, perut
kecil, bahu sempit
c. Lengan dan kaki kurus
d. Tengkorak agak kecil, tulang dibagian muka kelihatan jelas
e. Muka bulat telur
f. Berat relatif kurang

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 31


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

3. ATLETIS
a. berotot, perkasa, perbandingan seimbang sehingga tubuh terlihat
selaras
b. tulang, otot dan kulit kuat
c. badan kokoh dan tegap
d. tinggi cukupan
e. bahu lebar dan kuat
f. dada besar dan kuat
g. perut kuat
h. panggul dan kaki kuat dalam perbandingan dengan bahu dan dada
yang kelihatan agak kecil
i. tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
j. muka bulat telur, lebih tinggi dari Leptosom
4. DISPLASTIS
Menyimpang dari konstitusi normal, ada aspek yang menyimpang pada
bentuk tubuh individu. Jadi terlihat “aneh, mengherankan dan buruk”.

KONSTITUSI KEJIWAAN KRETCHMER (Temperamen)


Kretchmer berpendapat gejala yang terdapat pada penderita psikosis
terdapat pula pada orang sehat. Sifat kejiwaan yang terdapat pada orang
psikosis adalah temperamen normal yang menjadi sangat jelas. Jadi
perbedaan antara psikosis dan orang sehat hanyalah perbedaan
kuantitatif.

ORANG SAKIT / PSIKOSIS


1. Schizophrenia
Golongan ini masih hidup diantara orang lain, tetapi telah
mengubur dirinya sendiri. Tidak lagi suka menghiraukan apa yang
ada disekitarnya, kehilangan kontak dengan dunia luar dan seolah-
olah hidup untuk dan dengan dirinya sendiri.
2. Manic depressive
Sifat jiwanya selalu berubah, merupakan siklus dari sifat manik (giat,
buas, gembira) ke sifat depressive (lemah, tak berdaya, sedih) lalu
kembali lagi ke sifat manik dan seterusnya.

ORANG SEHAT / NORMAL


1. Schizothym
Sukar mengadakan kontak dengan dunia luar/sekitar, suka
mengasingkan diri/ menyendiri, ada kecenderungan ke arah autism

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 32


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

2. Cyclothym
Mudah mengadakan kontak dengan sekitar, mudah bergaul,
mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, mudah turut
merasakan suka dan duka, jiwanya terbuka
Dari penelitian Kretchmer tersebut tampak ada kesesuaian antara sifat
kejiwaan / temperamen pada orang normal dan orang psikosis.

Tabel 4. Hubungan antara Temperamen dan Psikosis


Sehat Peralihan Sakit
Schizothym Schizoide Schizophrenia
Cyclothym Cycloide Manic Depressive

Kretchmer juga menemukan adanya korelasi antara bentuk tubuh dan


temperamen, baik pada orang sehat maupun psikosis.

Tabel 5. Hubungan antara Jasmani, Temperamen Normal, dan Psikosis


Konstitusi Gangguan Jiwa Temperamen
Piknis Manic Depressive Cyclothym
Leptosom
Athletis Schizophrenia Schizophrenia
Displastis

Kritik para ahli tentang teori Kretchmer :


1. Subjeknya orang sakit jiwa. Jadi jika hasilnya diterapkan ke orang
normal tidak pas / tidak valid.
2. Kretchmer tidak mengontrol perbedaan usia antara penderita manic
depressive dan schizophrenia :
a. Semakin bertambah usia, berat badan semakin bertambah juga, jadi
bentuk tubuh cenderung piknik.
b. Manic depressive munculnya di usia yang lebih tua dibanding
schizophrenia, jadi wajar jika kebanyakan orang pikinik yaang
menderita manic depressive.

d. Tipologi Mazhab Amerika


Tokoh : WILLIAM SHELDON
Tujuan Sheldon adalah menciptakan ‘Biological Identification Tag’ atau
Label Identifikasi Biologis. Sheldon berpendapat bahwa faktor genetik dan
biologis lainnya memainkan peranan yang menentukan dalam
perkembangan individu. Sheldon membuat tipologi dengan penelitian
yang menggunakan Somatotype Performance Test yaitu dengan cara
menganalisa 4000 foto individu dari depan, samping dan belakang.
Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 33
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Tabel 6. Komponen Primer Jasmani


ENDOMORFI MESOMORFI EKTOMORFI
 Lembek, bulat  Keras, persegi dengan  Jangkung, rapuh,
 Tulang dan otot kurang tulang otot yang berdada pipih dan
berkembang menonjol bertubuh halus
 Perbandingan berat  Kokoh, keras dan tahan  kurus, dan kurang
dan tinggi badan tidak sakit berotot, rata
seimbang (beratnya  Tahan melakukan  memiliki otak dan
dominan) pekerjaan yang berat sistem syaraf pusat
 Struktur yang pertama dan membutuhkan yang terbesar
berkembang adalah energi. Contoh : dibanding tipe yang
lapisan embrionik olahragawan, lain.
endodermal pengelana, tentara
profesional dll
 Bagian yang dominan
adalah lapisan
embrionik
mesodermal.

Komponen Sekunder
 GINANDROMORFI
GINANDROMORFI adalah sejauhmana seseorang mempunyai
sifat/karakteristik seperti lawan jenisnya.
Dilambangkan dengan indeks g. Semakin tinggi indeks g yang dimiliki
seseorang maka dapat diartikan bahwa ia mempunyai kecenderungan
sifat/karakteristik seperti lawan jenisnya lebih tinggi dibandingkan sifat
peran jenisnya sendiri. Sehingga bila perempuan mempunyai indeks g
tinggi, maka ia terlihat maskulin (jantan/macho/tomboy). Sedangkan
seorang laki-laki yang indeks g-nya tinggi, maka ia tampak feminin.

Ada 2 macam Ginandromorfi :


a. Ginandromorfisme primer
Jasmani sebagaimana ‘dilihat dari jauh’ contohnya melalui foto.
b. Ginandromorfisme sekunder
Disimpulkan berdasarkan suatu pemeriksaan fisik atau observasi
langsung terhadap orang yang bersangkutan. Contohnya bagaimana
gerak fisik, suara, ekspresi wajah dan lain-lain.

 ASPEK TEKSTURAL (komponen t / indeks t)


2. gradasi yang cukup jelas dari tektur tubuh : sangat kasar s/d
tampang tubuh yang sangat halus

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 34


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

3. Tekstur merupakan ukuran tentang “sifat menyenangkan secara


estetis”
Ada 2 macam Aspek tekstural :

- tekstural primer, yaitu dari foto


- tekstural sekunder, dari kontak dari dekat/langsung
CATATAN :
 Berdasarkan penelitian jasmani wanita jauh lebih endomorfik
daripada jasmani pria
 Sheldon menyebutkan konsep tentang Konstansi Somatotype yaitu
bahwa tidak ada perubahan makanan yang dapat mengubah ukuran
seseorang dengan somatotype tertentu menjadi sama dengan
ukuran orang dengan somatotype yang lain.

ANALISIS TINGKAH LAKU (Kepribadian)


Menurut Sheldon (dalam Hall dan Lindzey, 1993), ada 3 macam komponen
temperamen antara lain: Viskerotonia, Somatotonia, dan Cerebrotonia.
Masing-masing komponen ini mempunyai ciri tingkah laku yang berbeda
yang digambarkan dalam table 7 berikut:

Tabel 7. Komponen Temperamen


VISKEROTONIA SOMATOTONIA CEREBROTONIA
 Cinta / suka akan  Tindakan, kekuatan  Sifat mengendalikan
kenyamanan, dan kekuasaan diri, menahan diri dan
pergaulan, amkanan,  Sifat suka suka menyembunyikan
oarang-orang dan kasih petualangan fisik diri
sayang  Suka mengambil  Bersifat tertutup,
 Sifat tubuhnya santai, resiko pemalu, kelihatan
 bereaksi pelan,  Sangat muda, takut pada
 berwatak tenang, membutuhkan orang
 bersikap terbuka dalam kegiatan otot dan  Suka berada ditempat
pergaulan dengan fisik yang berat yangsempit dan
orang lain, mudah  Cenderung agresif tertutup
diajak bergaul  Tidak peka terhadap  Bereaksi luarbiasa
 Sistem pencernaan perasaan orang lain cepat, sukar tidur
adalah rajanya dan  Berpikiran lebih  senang menyendiri
kemaslahatan sistem matang dari (khususnya bila
tersebut merupakan sebenarnya, menghadapi
tujuan hidup utama pemberani dan suka kesusahan
ribut  berusaha tidak
menarik perhatian

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 35


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Tabel 8. Hubungan antara jasmani dan tingkah laku/kepribadian


ENDOMORFI VISKEROTONIA
MESOMORFI SOMATOTONIA
CEREBROTONIA EKTOMORFI

FAKTOR-FAKTOR YANG MENJEMBATANI HUBUNGAN ANTARA JASMANI


DAN TEMPERAMEN
a. Tipe jasmani seseorang mempengaruhi keberhasilan / keggalan
bertingkah laku. Contoh : tubuh ektomorfik yang rapuh tidak akan
berhasil memakai cara-cara yang penuh gertakan, agresif dan serba
menguasai dalam berhubungan dengan orang lain. Ini lebih
mungkin dilakukan oleh seorang mesomorf yang berbadan besar
b. Stereotipe-stereotipe yang diterima umum tentang jenis-jenis
tingkah laku yang dianggap sesuai untuk individu dengan tipe-tipe
jasmani tertentu.
b. individu dengan tipe-tipe tertentu menmpati suatu peranan sosial
(meliputi sejumlah ketentuan tingkah laku)
c. harapan-harapan masyarakat menyebabkan seseorang
memperlihatkan pola-pola tingkah laku tertentu dan cenderung
akan ditiru oleh individu dengan tipe jasmani yang sama
3. Pengalaman terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan
Contoh : anak yang diasuh oleh orangtua yang terlalu melindungi
gemuk dan sekaligus menghasilkan sifat-sifat kepribadian tertentu.
Pengalaman traumatik dimasa kanak-kanak awal (Landauer & Whiting,
1964)
4. Faktor-faktor hereditas / genetis
Contoh : sibling, twins, hubungan darah langsung / tidak langsung
Tapi Sheldon selalu menyadari keunikan hakiki setiap individu baik
dalam keunikan tingkah laku maupun penampilan jasmaniah.
JASMANI DAN GANGGUAN JIWA
Tabel 9. Kategori Diagnostik Psikiatrik menurut Sheldon
HEBEFRENIK PSIKOSIS -
MANIC DEPRESSIVE PARANOID SCIZOPHRENIC
 Berubah-ubah antara  Delusi yang kuat dengan  Menarik diri secara
ekstrem gembira dan ciri dihantui pikiran bahwa ekstrem
ekstrem sedih dirinya terkutuk, adanya  Komponen
 Komponen psikiatri ide / gagasan yang serba Psikiatrik : HEBOID
yang tinggi / dominan : merujuk pada diri sendiri.
AFEKTIF  Komponen Psikiatrik :
PARANOID

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 36


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Ketiga Komponen Psikiatrik mencerminkan kekurangan dalam komponen-


komponen temperamen Viskerotonia, Somatotonia dan Cerebrotonia.

Tabel 10. Hubungan antara komponen Somatotype dengan Gangguan Jiwa


Komponen Jasmani Komponen Komponen Psikiatrik Gangguan Jiwa
Temperamen
ENDOMORFI Viskerotonia Afektif Manic Depressive
MESOMORFI Somatotonia Heboid Schizophrenia-
Paranoid Heboid
Paranoid
EKTOMORFI Cerebrotonia Heboid Schiz. Heboid

2. TIPOLOGI BERDASARKAN TEMPERAMEN


Pengertian Temperamen
Dalam Psikologi Kepribadian, temperamen dinyatakan sebagai salah
satu aspek dasar alami dalam penyusunan tipologi manusia. Para ahli
psikologi kepribadian menjuluki hal itu sebagai konstitusi psikis, yaitu sifat-
sifat dasar tertentu dari kelakuan atau tingkah laku manusia. Hal ini juga
merupakan prinsip-prinsip elementer yang dapat dijumpai kembali dalam
semua perbuatan seseorang. Pada prosesnya nanti sifat-sifat dasar yang
sudah ada didalam diri seseorang akan mentipe kelangsungan jalannya
perilaku orang tersebut.
Dasar pikiran yang dipakai oleh para tokoh yang mengembangkan
tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan seseorang
seperti emosi, daya piker, kemauan dan sebagainya.
Tentang istilah temperamen itu sendiri, belum ada kesepakatan diantara
para ahli mengenai isinya, apalagi mengenai perumusannya. Dibawah ini
dikemukakan beberapa pendapat sebagai bahan pertimbangannya:
1. Galenus: temperamen adalah sifat-sifat kejiwaan yang ditentukan oleh
campuran (komposisi) cairan-cairan dalam tubuh.
2. Kretchmer: temperamen adalah bagian daripada kejiwaan yang
agaknya dengan melalui darah secara kimiawi mempunyai korelasi
dengan aspek jasmaniah.
3. Kohnstamm: temperamen adalah aku rohani yang bersangkutan
dengan konstitusi jasmani dan dibawa sejak lahir
Ketiga pendapat diatas itu perumusannya berlain-lainan namun dapat
dicari titik kesamaannya yaitu:
 Aspek kejiwaan dari kepribadian
 Temperamen itu dipengaruhi oleh konstitusi jasmaniah

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 37


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Temperamen itu dibawa sejak lahir, jadi sukar diubah oleh


pengaruh luar
Berkaitan dengan pandangan demikian, dalam psikologi kepribadian
dikenal beberapa tokoh yang mendukung pandangan tentang tipologi
berdasarkan temperamen antara lain:

A. TIPOLOGI PLATO
Tiga bagian jiwa menurut Plato :
1. Pikiran (logos), yang bekedudukan dikepala. Jika dominan, orang
dikuasai oleh pikiran.
2. Kemauan (thumos), berkedudukan di dada. Jika dominan, orang
yang dikuasai oleh kemauan.
3. Hasrat (epithumid), berkedudukan di perut, jika dominan, orang
yang terutama dikuasai oleh hasrat.

B. TIPOLOGI QUEYRAT
Queyrat menyusun tipologi berdasar atas dominasi daya jiwa yaitu daya
kognitif, afektif dan konatif.
Tipe-tipe kepribadian Queyrat :
1. Salah satu daya yang dominan
 Tipe meditatif / intelektual -------- daya kognitif
 Tipe emosional --------- daya afektif
 Tipe aktif --------- daya konatif
2. Dua daya yang dominan
 Tipe meditatif emosional/sentimental -------- kognitif – afektif
 Tipe aktif emosional/orang garang --------- konatif – afektif
 Tipe aktif meditatif/orang kemauan --------- konatif - kognitif
3. Tiga daya dalam proporsi yang seimbang
 Tipe seimbang ------- seimbang secara positif disemua daya
 Tipe amoroph ------- tengah-tengah, dibutuhkan kondisi
tertentu untuk menyesuaikan dengan orang lain
 Tipe apathis ------- semua daya kurang , biasanya orang
cenderung kurang sensitif
4. Tiga daya ada ada atau berfungsi secara teratur/tidak menentu
 Tipe tak stabil -------- fluktuatif dan sulit diprediksikan
 Tipe tak teguh hati -------- sangat mudah dipengaruhi / tidak
punya pendirian
 Tipe kontrakditoris -------- punya keiginan untuk meberontak
atau tidak sama dengan orang lain
Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 38
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

5. Ada 3 tipe yang tidak sehat


 Tipe hipokondriasis --------- sangat memperhatikan dan ‘care’
pada diri sendiri secara berlebihan
 Tipe melankolis --------- sangat sensitif, apa yang terjadi di
lingkungan sekitar sangat mempengaruhinya
 Tipe histeris --------- orang yang ekspresif secara berlebihan
(baik verbal maupun nonverbal) dalam rangka untuk
mendapatkan perhatian dari lingkungan.

a. Tipologi Malapert
Menggolongkan manusia atas dasar dominasi jiwa juga.
A. Tipe INTELEKTUAL, merupakan golongan-golongan yang suka
berpikir (kognitif).
 Golongan analitis, adalah golongan yang suka
menganalisa/mengolah sesuatu, mengkaji data, fakta dan peristiwa
menjadi suatu hipotesa atau kesimpulan. Golongan ini melakukan
kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-
bagian atau komponen sehingga diketahui ciri atau tanda tiap
bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-
masing bagian dari keseluruhan. Tipe ini tidak mudah menerima
informasi secara mudah, perlu mengkaji dan membandingkan dari
berbagai sudut.
 Golongan reflektif, adalah golongan yang mampu mengungkapkan
apa yang dia pikirkan atau rasakan dalam rangka membentuk
pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dipikirkan
B. Tipe AFEKTIF, merupakan golongan yang suka menggunakan
perasaan (emosi).
 Golongan emosional, adalah golongan yang mudah tergerak
emosinya, cenderung sensitif, namun masih sebatas reaksi
emosi/perasaan. Emosi ini lebih cenderung ke dalam diri individu
daripada keluar diri individu.
 Golongan bernafsu, adalah golongan sedikit rangsangan sudah
memunculkan reaksi, semangat dan antusiasme untuk
melakukan tindakan. Golongan ini lebih cenderung keluar atau
mengekspresikan terhadap orang lain daripada ke dalam dirinya
sendiri.
C. Tipe VOLUNTEER, merupakan golongan yang mempunyai kemauan,
dorongan, atau motivasi untuk bertindak.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 39


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Golongan tanpa kemauan, dorongan yang memiliki sedikit


dorongan atau motivasi sehingga tidak ada kemauan atau
penggerak di dalam hati untuk bertindak.
 Golongan besar kemauan, dorongan yang memiliki banyak
dorongan atau motivasi sehingga ada kemauan atau selalu
antusias dalam melakukan sesuatu.
D. Tipe AKTIF, merupakan golongan yang suka melakukan kegiatan
atau bergerak (psikomotorik).
 Golongan tak aktif, golongan yang tidak suka melakukan
kegiatan atau sering menunda-nunda untuk mengerjakan suatu
kegiatan.
 Golongan aktif, merupakan golongan yang selalu semangat,
tepat waktu dalam melaksanakan segala sesuatu.

4. Tipologi Kantianisme
Tokoh : IMMANUEL KANT (1724 – 1804)
Pengertian watak (character) menurut Kant :
 Watak dalam arti etis
 Watak sebagai kualitas yang membedakan orang yang satu dari
yang lain secara khas (watak dalam arti deskriptif/kepribadian)
Temperamen : corak kepekaan/sineart.
Character : corak pikiran/denkung sart
Temperamen mengandung 2 aspek :
 Aspek fisiologis --------- konstitusi tubuh, kompleks atau susunan
cairan jasmani
 Aspek psikologis --------- kecenderungan kejiwaan yang disebabkan
oleh komposisi darah

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 40


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

ETHIS NORMATIF
KARACTER
DESKRIPTIF

MANUSIA SANGUINIS
ASPEK
FISIOLOGIS Temperamen
Perasaan MELANKOLIS
TEMPERAMEN

ASPEK
PSIKOLOGIS KOLERIS
Temperamen
Kegiatan
PHLEGMATIS
Diagram 2. Konsep/teori Kant

Tipologi Temperamen Kant


A. SANGUINIS -------- orang dengan darah ringan
1. Ekstrovert, pembicara, optimis
2. Suasana perasaan selalu penuh harapan, segala sesuatu dipandang
penting tapi sesaat kemudian tidak dipikir lagi, suka janji tapi jarang
menepati (tidak dipikir mendalam)
3. Senang menolong tapi tidak bisa dipakai sebagai sandaran
4. Ramah dan periang
5. Umumnya bukan penakut, tetapi jika bersalah susah bertaubat
(menyesal tetapi hanya sesaat)
6. Cepat bosan pada hal yang serius, tapi tidak pernah bosan pada hal
yang having fun dan hiburan.
B. MELANKOLIS --------- orang dengan darah berat
1. Introvert, pemikir, pesimis
2. Everything about her/himself is very important dan selalu
berprasangka
3. Perhatiannya terutama pada segi kesukaran
4. Tidak mudah membuat janji karena dia selalu berusaha menepati
janji. Ini bukan karena pertimbangan moral, tapi karena jika tidak
menepati sangat merisaukan jiwanya
5. Kurang percaya dan tidak mudah menerima keramah-tamahan
orang lain
6. Tidak / kurang puas dengan keadaan diri dan kurang dapat melihat
kesenangan orang lain

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 41


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

C. CHOLERIS --------- orang dengan darah panas


1. Ekstravert, pelaku, optimis
2. Cepat terbakar tetapi cepat pula padam / tenang tanpa membenci
3. Tindakan-tindakannya cepat tetapi tidak konstan
4. Selalu sibuk dalam kesibukannya. Lebih suka memerintah daripada
mengerjakannya sendiri
5. Nafsunya yang utama adalah mengejar kehormatan, suka sibuk
dimata orang banyak dan suka dipuji secara terang-terangan
6. Suka pada sikap semu dan formal
7. Suka bermurah hati dan melindungi tetapi hanya untuk
memperoleh penghargaan
8. Dalam berpakaian selalu cermat dan rapi agar terlihat lebih intelek
D. PHLEGMATIS ----------- orang dengan darah dingin
1. Introvert, pengamat, pesimis
2. Alasan yang kuat sekalipun tidak cukup merangsangnya untuk
bertindak kelemahan
3. Sebagai kekuatan, tidak mudah bergerak, tetapi jika bergerak akan
tahan lama (lambat jadi panas, tapi panasnya tahan lama)
4. Tidak mudah marah
5. Cocok untuk tugas ilmiah
E. TEMPERAMEN CAMPURAN
 Temperamen yang bertentangan tidak mungkin berkombinasi
Misal : Melankolis - sanguinis
 Kombinasi yang lain adalah saling menetralkan
Misal : Sanguinis – Choleris
Melankolis – Phlegmatis
Campuran Alami
1. sanguinis – choleris --------- mudah bergaul, apa adanya, mudah
mempengaruhi orang (tipe pemimpin)
2. Melankolis – Phlegmatis --------- introvert, bicara lunak, tidak
banyak berinisiatif tapi penuh pertimbangan (tipe analist)
Campuran pelengkap
1. Sanguinis – phlegmatis ----------- berorientasi hubungan
2. Koleris – Melankolis ----------- berorientasi tugas
3. Koleris – phlegmatis ------------ tidak emosional, berkemauan keras
4. sanguinis – melankolis ------------ artistik, emosional
Beda emosionalnya sanguinis dan melankolis :
1. Sanguinis : Bisa mengekspresikan emosi, emosi cepat reda

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 42


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

2. Melankolis : tidak mengekspresikan emosi, emosi ditahan dan


tidak cepat reda, bisa meledak tanpa diduga setelah ditahan
dalam waktu lama.
3. Sanguinis ----------- fluktuatif, cepat berubah.
4. Melankolis ------------ mengalami perubahan yang lama

SANGUINIS

MELANKOLIS

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 43


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

EVALUASI TEORI KEPRIBADIAN IMANUEL KANT

Tabel 11. Karakteristik Sanguinis Populer


STRONGNESS WEAKNESS
 Kepribadian yang menarik  Bicara terlalu banyak
 Suka bicara, suka bercerita  Mementingkan diri sendiri
 Menghidupkan pesta  Punya ingatan yang belum
 Ingatan kuat untuk warna dikembangkan
 Memukau oendengar  Teman yang tidak tetap
 Baik dipanggung  Pelupa
 Lugu dan polos  Menyela dan menjawab untuk orang
 Antusias, ekspresif lain
 Penuh rasa ingin tahu  Tidak tertib dan tidak dewasa
 Sukarelawan untuk tugas
 Kreatif dan inovatif
 Mengilhami dan mempesona orang
lain
 Mudah berteman
 Tampak menyenangkan

JADI….
- Bicaralah separuh dari sebelumnya
- Mengawasi atnda-tanda kebosanan
- Berhenti membesar-besarkan
- Perasalah terhadap orang lain
- Belajarlah mendengarkan
- Perhatikan nama
- Menuliskan segala-galanya
- Jangan melupakan anak-anak
- Baca buku persahabatan dan dahulukan kepentingan orang lain
- Jangan berpikir anda harus mengisi
- Satukan kehidupan anda dan dewasalah

Tabel 12. Melankolis Sempurna


STRONGNESS WEAKNESS
 Mendalam, penuh pikiran dan  Mudah tertekan
analitis  Punya citra diri rendah
 Serius dan tekun  Paling hobi menunda-nunda
 Genius, intelek  Mengajukan tuntutan yang tidak
 Berbakat dan kreatif realistis
 Menyukai daftar, diagram, grafik
dan bagan
 Sadar perincian

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 44


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Tertib dan terorganisasi


 Teratur dan rapi
 Perfeksionis, standar tinggi
 Ekonomis
 Perhatian dan belas kasihan yang
mendalam
 Mencari teman hidup yang (terlalu)
ideal

JADI ….
- Sadarilah bahwa tidak ada orang yang menyukai orang yang
berwajah muram
- Jangan mencari kesulitan
- Jangan mudah sakit hati
- Carilah segi positif dari apapun
- Carilah sumber rasa tidak aman anda
- Jangan membiasakan diri dengan kerendahan diri palsu, ingin
citranya diangkat, ingin pujian
- Jangan membuat rencana sebelum tahu benar pernik-pernik solusi
yang tepat dari resiko yang akan timbul
- Jangan lewatkan waktu yang terlalu banyak untuk merencanakan
- Kendurkan standart anda
- Bersyukurlah karena anda memahami watak anda
- Don’t be perfectionist

Tabel 13. Phlegmatis yang Damai


STRONGNESS WEAKNESS
 Serbaguna  Terkesan tidak ada
 Kepribadian rendah hati  Melawan perubahan atau
 Selalu santai monoton/konservtif
 Diam, tenang, terkendali  Tampaknya malas
 Sabar, baik keseimbangannya  Punya kemauan baja yang tenang
 Berbahagia menerima kehidupan  Tampak tidak berpendirian
 Punya kemampuan administrasi
 Menengahi masalah
 Mudah diajak bergaul
 Punya banyak teman
 Menjadi pendengar yang baik

JADI ….
√ Berusahalah membangkitkan semangat

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 45


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

√ Milikilah antusiasme
√ Cobalah sesuatu yang baru
√ Berusahalah menerima tanggung jawab hidup
√ Jangan menunda-nunda sampai besokapa yang bisa dilakukan
hari ini
√ Motivasilah diri anda
√ Belajarlah mengkomunikasikan perasaan anda
√ Berlatihlah membuat keputusan
√ Belajarlah mengatakan ‘tidak’
√ DO IT NOW !!!

Tabel 14. Koleris yang Kuat


STRONGNESS WEAKNESS
 Dilahirkan sebagai pemimpin  Tuan tanpa salah
 Sangat memerlukan perubahan  Pekerja keras / workakholic
 Berkemauan kuat & tegas  Harus terkendali
 Bisa menjalankan apa saja  Tidak tahu bagaimana cara
 Berorientasi tujuan menangani orang
 Mengorganisasi dengan baik  Benar, tetapi tidak selalu populer
 Mendelegasikan pekerjaan
 Berkembang karena tantangan
 Tidak terlalu perlu teman
 Biasanya selalu benar
 Unggul dalam keadaan darurat
JADI….
- Sadarilah sifat dan sikap yang menyinggung orang lain
- Belajarlah rileks / santai
- Singkirkan tekanan dari orang lain
- Rencanakan kegiatan waktu senggang
- Belajarlah menanggapi kepemimpinan orang lain
- Jangan menyepelekan “si tolol”, sikap sok unggul dikurangi deh
!
- Berhentilah memanipulasi orang lain
- Latihlah kesabaran
- Simpanlah nasehat sampe diminta
- Perlunak cara pendekatan anda
- Berhentilah bertengkar dan menimbulkan masalah

TIPOLOGI NEO KANTIANISME


Tokoh : Enselhans
 Dia membatasi temperamen pada segi perasaan saja.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 46


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Apa yang disebut Kant sebagai temperamen kegiatan pada hakikatnya


adalah konstitusi afektif yang menentukan kegiatan dalam hubungan
dengan kehidupan kemauan
 Kepribadian individu tampak dari tindakan-tindakannya yang selalu
berupa tindakan kemauan. Sedangkan kemauan adalah penjelmaan
dari temperamen,
Jadi…

Temperamen Kemauan Tindakan

Diagram 3. Hubungan antara Temperamen-kemauan-tindakan

Temperamen tergantung pada 2 (dua) hal pokok :


A. Kepekaan kehidupan afektif, mendalam dan tidaknya pengaruh
rangsang.
B. Bentuk kejadian afektif, mobilitas dan kekuatan perasaan.

Mendalam
Kepekaan
kehidupan
afektif
Tidak
Mendalam

Bentuk
TEMPERAMEN Kejadian
afektif

Bentuk Kekuatan Impuls


Kejadian Penggerak bagi ACTION
afektif Perasaan motif
kemauan

Bentuk
Kejadian
afektif

Diagram 4. Teori Neo Kantianisme Enselhans

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 47


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Tabel 15. TIPE-TIPE MANUSIA MENURUT ENSELHANS


KEPEKAAN BENTUK KEJADIAN KEKUATAN
TEMPERAMEN KEHIDUPAN AFEKTIF PENGGERAK SIFAT KHAS
AFEKTIF Mobilitas Kekuatan PERASAAN
MELANKOLIS Mendalam Tetap Kuat A. Kuat Org giat penuh
cita-cita
B. Lemah Org murung yg
pengelamun
CHOLERIS Tak Berganti- Kuat A. Kuat Org kemauan yg
Mendalam ganti garang/hebat
B. lemah Org Perasaan,
mdh tersinggung
PHLEGMATIS Mendalam Tetap Lemah A. Kuat Org Berdarah
dingin, pemikir yg
kritis
B. Lemah Org yg bersikap
masa bodoh
SANGUINIS Tidak Berganti- Lemah A. Kuat NATO
Mendalam ganti B. Lemah Org yg tdk
berpendirian/mdh
dipengaruhi

3. TIPOLOGI BERDASARKAN NILAI KEBUDAYAAN


A. Tipologi Spranger
Tokoh : EDUARD SPRANGER
Pokok-pokok teori Spranger :
Ada 2 (dua) macam Roh (Geist), yaitu :
1. Roh Subjektif (Roh Individual)
Yaitu roh yang terdapat pada manusia masing-masing. Roh Individual
merupakan struktur yang bertujuan.
 Roh Individual itu merupakan struktur, karena roh individual itu dapat
dipahami kalau ditinjau sebagai anggota dari struktur yang lebih
tinggi, yaitu kebudayaan.
 Roh Individual itu bertujuan, yaitu mencapai atau menjelmakan nilai-
nilai tertentu, dan karena itu juga hanya dapat dipahami dengan jalan
memehami system nilai-nilai tersebut. Struktur yang lebih tinggi atau
system nilai-nilai itu adalah Roh Objektif.
2. Roh Objektif (Roh Supraindividual)
Disebut juga kebudayaan, yaitu roh seluruh umat manusia, yang dalam
konkretnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma dan berkembang
selama berabad-abad bersama manusia-manusia individual.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 48


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Hubungan antara Roh Subjektif dan Roh Objektif


Roh Subjektif dan Objektif berhubungan secara timbal-balik. Roh
Subjektif/Individual mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-
masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan acuan Roh Objektif. Artinya
Roh Individual itu terbentuk dan berkembang dengan memakai Roh Objektif
sebagai norma.
Individu tak dapat mengelak atau melepaskan diri dari pengaruh roh
objektif, tiap individu mesti menerima pengaruh susunan dan keadaan
lingkungan social dimana dia hidup. Disisi lain Roh objektif juga tidak dapat
dipisahkan dari roh subjektif, walaupun dalam batas tertentu dapat
dinyatakan diluar jiwa perseorangan, namun tidak dapat terbentuk tanpa
roh subjektif. Sebab individu-individulah yang dari abad ke abad
menciptakan nilai-nilai kebudayaan itu. Nilai-nilai kebudayaan akan lenyap
bila sekiranya manusia sebagai individu tidak mendukung atau
menghayatinya.
Karena itu dalam saling hubungan antara kedua roh tersebut, roh
subjektif tepat PRIMER dan roh objektif mempunyai kedudukan SEKUNDER,
sebab sekalipun manusia sangat tergantung pada unsure-unsur kebudayaan
yang ada, akan tetapi dia tidak pasif menerima saja melainkan secara aktif
dan kreatif mengembangkan kebudayaan itu dengan penciptaan-penciptaan
baru.
ROH OBJEKTIF
(Supra Individual) Lapangan Pengetahuan
Lapangan Ekonomi
Lapangan Kesenian
Lapangan Hidup Lapangan Keagamaan
Lapangan kemasyarakatan
Lapangan Politik
ROH

Manusia Teori
Manusia Ekonomi
ROH SUBJETIF Manusia Estetis
(Individual) Manusia Agama
Manusia Sosial
Manusia Kuasa
Diagram 5. Konsep Dasar Teori Eduard Spranger

Berikut adalah tipologi kepribadian berdasarkan kebudayaan dari Eduard


Spranger (Suryabrata, 2011).
1. Manusia Teoritis / Tipe Ilmu Pengetahuan

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 49


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Seseorang yang termasuk dalam tipe teoritis menurut Spranger


menunjukkan ciri yang dominan dalam mencari dan keinginannya untuk
menemukan kebenaran yang ditunjukkan dalam watak dan sikapnya
yang disebut kognitif. Orang semacam ini suka mengamati dengan
mendalam segala sesuatunya, serius dalam melihat identitas dan
kekhususan setiap sesuatu, suka meneliti dan mencari tahu nilai-nilai dan
kegunaan yang bersifat rahasia dari suatu objek tersebut. Tipe manusia
ini tidak pernah berhenti untuk berpikir dan mengamati segala sesuatu
yang ada di sekitarnya. Minat indisvidu bertipe ini menurut Spranger
lebih suka pada hal-hal yang bersifat empiris, kritis dan rasional. Selalu
membawa dirinya sebagai intelektualitas yang sangat berminat pada
sains dan bersikap saintis dan filosofis. Orang semacam ini umumnya
mempunyai tujuan hidup ingin menyusun dan membuat sistematika ilmu
pengetahuan dan mengesampingkan kekayaan.
2. Manusia Tipe Ekonomi
Kita sering menjumpai di tengah masyarakat ada golongan orang yang
sangat gemar mengumpulkan harta benda, bahkan ada yang sampai
tidak mau memberi kepada orang yang lebih membutuhkan dan sedang
memerlukan bantuan. Menurut Spranegr, sifat dan watak manusia
bertipe ekonomis adalah banyak menaruh minat pada nilai-nilai sesuatu
yang berguna baginya. Dasar utama terletak pada kebutuhan yang hanya
untuk kepuasan diri (self preservation). Individu bertipe ini lebih
cenderung bersifat praktis dan memandang pengetahuan teoritis sama
sekali tidak berguna, karena ia hanya menilai segala sesuatu dari sisi
kegunaannya dan nilai ekonomisnya saja. Ciri/ karakterisktik individu
dengan tipe ini adalah cenderung memiliki sufat egosentris, lebih
mengutamakan kepentingan diri sendiri, dan hanya memperhatikan
orang-orang yang dianggapnya dapat memberikan keuntungan baginya.
Tipe ini cenderung melihat orang lain dari kemampuan kerja dan prestasi
yang dimiliki. Positifnya, jiwa praktis orang bertipe ekonomis akan
memungkinkannya untuk mencapai banyak hal dalam hidupnya. Orang
bertipe ini sangat hemat dan penuh perhitungan tentang untung rugi
setiap tindakan, sehingga cenderung melakukan sesuatu dengan
perencanaan dan selalu mempunyai target yang ingin dicapai dalam
hidupnya.
3. Manusia Tipe Estetis
Orang bertipe ini berpandangan bahwa nilai tertinggi adalah dalam
bentuk harmoni dari segala sesuatu. Setiap tindakan atau pengalaman
akan dilihat berdasarkan keindahan, kesempurnaan, keharmonisan, dan
kecocokan. Orang bertipe ini memandang kehidupan sebagai sebuah
Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 50
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

rentetan peristiwa, dimana setiap peristiwa akan memberikan kesan


yang mendatangkan keindahan dan kenikmatan tersendiri. Orang tidak
perlu menjadi seniman yang kreatif tapi jadilah seseorang yang mengerti
keindahan dan menyalurkan minatnya pada seni dan keindahan hidup.
Baginya membuat sesuatu menjadi indah jauh lebih penting daripada
membuat sesuatu menjadi benar. Orang tipe ini menganggap segala
bentuk proses industry, perdagangan, atau hal yang bersangkutan
dengan ekonomi dianggapnya sebagai ancaman yang akan
menghancurkan nilai-nilai yang penting dalam keindahan hidupnya.
Orang bertipe ini cenderung individualistis, dimana hubungan dengan
orang lain kurang terjalin dengan baik.
4. Manusia Tipe Sosial
Orang bertipe ini menganggap nilai yang paling tinggi adalah cinta
terhadap sesame manusia, baik yang tertuju pada orang tertentu
ataupun tertuju pada kelompok. Tujuan hidup orang bertipe ini adalah
untuk selalu memberi dan bersimpati pada orang lain, selalu ingin
mengabdikan dirinya untuk kepentingan umum. Orang tipe ini tidak
memiliki rasa egois sama sekali dan selalu membutuhkan hidup dan
berkomunikasi diantara orang lain.
5. Manusia Kuasa / Tipe Politik
Orang dengan tipe politik memusatkan minatnya pada kekauasaan yang
bertujuan untuk mengejar kesenangan dan kesadaran akan
kekuasaannya sendiri. Dorongan pokoknya adalah ingin berkuasa dan
semua nilai-nilai yang lain diabdikan kepada nilai yang satu ini. Meskipun
kegiatan orang bertipe ini tidak selalu pada bidang politik, namun setiap
aktivitasnya selalu memperlihatkan perilaku orang yang berkuasa. Orang
tipe ini selalu berkompetisi dan giat dalam perjuangannya di bidang
kekuasaan. Kekuasaan, pengaruh, dan kemasyhuran merupakan hal
terpenting yang diperjuangkan oleh prang bertipe ini.
6. Manusia Tipe Agama
Menurut Spranger, tipe orang religious dibedakanmenjadi dua kondisi,
yaitu:
a. Keadaan mistik immanent (immanent mystics), secara aktif
menemukan keyakinan hidup dan secara aktif berpartisipasi dalam
pengalaman-pengalaman religious, sangat menikmati segala hal
sebagai kepastian kehendak Tuhan.
b. Transcendental mystics, berusaha menyatukan dirinya dengan realitas
yang lebih tinggi dengan jalan menjauhi kehidupan duniawi dan
bersikap sebagai petapa.

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 51


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Seluruh hidup orang bertipe ini hanya ditujukan kepada Tuhan dan
berbakti keikhlasan hari dalam berbuat dan bertindak suci. Orang bertipe
ini mempunyai sifat suka menolong orang lain, kurang senang terhadap
harta benda yang sifatnya keduniawian. Bagi orang bertipe ini segala
sesuatu diukur dari segi artinya bagi segi kehidupan rohaniah
kepribadian, yang ingin menyelaraskan antara pengalaman batin dengan
arti hidup ini. Menurut Spranger, inti dari hal keagamaan ini terletak
dalam pencarian terhadap nilai tertinggi dari keberadaan ini. Siapa yang
belum mantap akan hal ini belumlah mencapai apa yang seharusnya
dikejarnya, belum mempunyai dasar yang kuat bagi hidupnya.
Sebaliknya, siapa yang sudah mencapai titik tertinggi itu akan merasa
bebas, tentram, dan damai dalam hidupnya.

Tabel 16. TIPOLOGI SPRANGER


TIPE ORIENTASI CIRI KHAS/KARAKTERISTIK
Manusia Teori Pengetahuan Intelektualis sejati, pecinta kebenaran.
Objektif kurang mengindahkan kesenangan hidup,
tidak menaruh perhatian pada masalah
keindahan tetapi menghendaki hal-hal yang
berlkau umum dan objektif, meninjau masalah
keagamaan secara rasional, perhatian
terhadap masyarakat tidak besar, dan bukan
tipe yang ingin berkuasa.
Manusia Ekonomi Hasil dari tindakan Egosentris, hidup dan kepentingannya yang
paling penting, tertarik pada orang lain selama
org tsb berguna baginya. Penilaian pada orang
lain terutama pada kemampuan kerja dan
prestasi
Manusia Estetis Subjektivitas Penonton dalam kehidupan (pasif),
impresionis (menghayati kehidupan secara
pasif) dan ekspresionis (mewarnai segala
kesan yang diterimanya dengan pandangan
subjektif), individualis, hubungan dengan
orang lain tidak kekal.
Manusia Agama Kehidupan rohaniah Segala hal diukur dari segi arti/makna bagi
kehidupan rohaniah kepribadian, ingin
mencapai keselarasan atara pengalaman batin
dengan arti hidup
Manusia Sosial Manusia/masyarakat Kebutuhan yang tinggi adalah adanya
hubungan dengan manusia lain, ingin
mengabdi pada kepentingan umum, cinta
terhadap sesama manusia
Manusia Kekuasaan/power Mengejar kesenangan dan kesadaran akan
Kuasa/Politik kekuasaan terhadap orang lain

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 52


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

b. Tipologi Kebudayaan dari Reissman


Tabel 17. Tipologi berdasarkan kebudayaan dari Reissman
ORANG TRADISI ORANG ROHANI ORANG NORMA
 Orang yang pribadinya  Orang yang  Orang yang
ditentukan oleh tradisi. membiarkan dirinya mendasarkan dirinya
 Tradisi/budaya dipimpin oleh pada norma yang
mempunyai pengaruh rohaninya. dikemukakan orang lain
yang sangat kuat  Kekuatan rohani seperti kepadanya.
terhadap kepribadian keyakinan, kepercayaan,  Seseorang yang
orang tersebut. Jadi naluri dsb bersikap/berperilaku
perilaku, kebiasaan, mempengaruhi perilaku, dan berkepribadian
sikap atau bahkan sifat kebiasaan, sikap atau sesuai dengan
sangat dipengaruhi oleh siat seseorang nilaai/norma yang
tradisi yang dianut dijukan oleh lingkungan.

c. Tipologi Kebudayaan dari Teori W & E Yaensch


Dasar penggolongan kepribadian didasarkan pada unsur geologi dan unsur
tubuh
 Unsur geologis : pengaruh lingkungan alam terhadap
kehidupan/kepribadian seseorang.
Contoh : masyarakat diadaerah ayng ramah (cukup air, subur dll)
cenderung berkepribadian tenang, ramah dan tidak mudah terpancing
emosinya.
 Unsur tubuh : kehidupan seseorang dipengaruhi oleh kelenjar-kelenjar
tubuh.
Contoh : kelenjar gondok, kelenjar endokrin dll.

Tabel 18. Konsep Tipologi Berdasarkan Kebudayaan dari W & E Yaensch


TIPE TETANOIDE TIPE BASEDOWIDE
 Muka pucat  Muka terbuka
 Selalu bersuasana sedih  Wajahnya mudah berubah
 Matanya kecil dan dalam  Matanya hidup dan melotot keluar
 Tanggapannya tak bergerak  Tanggapannya bergerak
 Pendiam  Banyak pendapat
 Selalu curiga kepada orang lain  Mudah bergaul dengan orang lain
 Segala sesuatunya dipandang berat

Teori Klasik dan Riset Modern/Pikaha_2019 Halaman 53


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

LATIHAN/TUGAS :
Sebagai latihan, mahasiswa diminta membuat analisis diri dengan
menggunakan teori tipologi yang sudah dibahas di kelas. Format penulisan
analisis diri bebas, namun disarankan ditulis dalam bentuk naratif bukan
poin-poin sehingga mempermudah anda untuk mendapatkan data dalam
melakukan analisis. Langkah-langkah analisis diri adalah sebagai berikut:
a. DESKRIPSI DIRI. Deskripsikan ciri/karakter fisik maupun perilaku anda
selengkap mungkin sehingga mempermudah anda untuk mendapatkan
data dalam menarik kesimpulan terkait tipe kepribadian anda.
b. KESIMPULAN. Buatlah kesimpulan mengenai tipe kepribadian anda
berdasarkan semua teori tipologi yang sudah dibahas. Kesimpulan tidak
hanya berupa poin-poin namun harus ada penjelasan mengenai
ciri/karakteristik diri yang mana yang menunjukkan tipe itu.

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori-teori
Psikodinamik Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Sharma, Kruti. (2015). A Comparative Study of Aesthetic, Economic and
Political Values of Undergraduate Students. The International Journal
of Indian Psychology Vol 2, Issue 2.
Litauer, F. (1996). Personality Plus. Jakarta: Binarupa Aksara.
Patel, Noopur & Kacker, Priyanka. (2013). Sheldon’s Personality Theory in
Modern ERA. Indian Journal of Research. Departement of
Psychology, The M.S. University, Baroda, Gujarat.
Suryabrata, S. (2000). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 54


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 3.
TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar teori Psikoanalisa, struktur
kepribadian psikoanalisa, dinamika kepribadian psikoanalisa, dan
perkembangan kepribadian psikoanalisa.

Tokoh : SIGMUND FREUD (1856 – 1939)


Konsep-konsep dasar Psikoanalisa Freud :
1. Kesadaran dan Ketidaksadaran
2. Struktur Kepribadian : Id, Ego, Superego
3. Kecemasan
4. Mekanisme Pertahanan Ego
5. 5. Perkembangan kepribadian : Tahap Oral, Anal, Phalik, Pubertas, Genital.
6. Katarsis dan Asosiasi bebas
7. Analisis Mimpi

TINGKAT KESADARAN
Pengertian
Sigmund Freud mengemukakan teori tentang topografik kesadaran yang
dibagi dalam 3 daerah :
1. Alam Tak Sadar (Bawah Sadar)
a. Berisi dorongan-dorongan, nafsu-nafsu, ide-ide dan perasaan-
perasaan yang ditekan, suatu dunia bawah yang besar yang berisi
kekuatan-kekuatan vital dan tak kasat mata yang melaksanakan
control penting atas pikiran-pikiran dan perbuatan sadar individu.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 55


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Alam bawah sadar dapat digunakan untuk memahami motif-motif


yang mendasari tingkah laku manusia.
b. Bahan-bahan di alam bawah sadar biasanya tidak dapat diingat
kembali, tetapi harus melalui alam prasadar sebagai sensor. Bisa
keluar ke alam sadar bila sensor dibuat tak berdaya (misalnya dalam
kondisi santai)
c. Contoh : saat mimpi mengigau, bergurau kemudian ‘keceplosan’
bicara.

2. Alam Prasadar
a. Belum ada pada waktu lahir tapi berkembang pada masa kanak-
kanak. Kegiatan mental alam prasadar dinamakan PROSES
SEKUNDER yang bertujuan :
1) menghambat kegiatan instinctual
2) menghindari ketidaksenangan dan mengikat energi mental agar
sesuai dengan kenyataan dan norma di dunia luar
3) menjaga jangan sampai hasrat yang
mencemaskan/bertentangan dengan kenyataan keluar ke alam
sadar.
3. Alam Sadar
a. Semacam alat pencerapan perhatian dan bekerjasama secara erat
dengan prasadar. Hanya bahan dari alam prasadar saja yang masuk
ke alam sadar.
b. Jadi KESADARAN adalah
1) Kemamapuan seseorang mengadakan hubungan dengan
lingkungan serta dirinya sendiri (melalui panca indera) dan
mengadakan pembatasan terhadap lingkungan serta dirinya
sendiri (melalui perhatian).
2) Bila kesadaran itu baik maka akan terjadi : (a) orientasi tentang
waktu, tempat, orang dll, (b) pengertian yang baik serta
pemakaian informasi yang efektif (melalui ingatan dan
pertimbangan)

TEORI KESADARAN FREUD


Jiwa manusia dianalogikan sebagai gunung es dimana bagian lebih
kecil yang muncul dipermukaan air adalah daerah KESADARAN, sedangkan
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 56
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

daerah yang lebih besar di bawah permukaan air adalah daeran


KETIDAKSADARAN.
Sehingga untuk memahami tingkah laku individu orang harus
memahami ketidaksadaran, karena berisi motif-motif yang mendasari
tingkah laku manusia. Misalnya dengan tehnik analisis mimpi, asosiasi
bebas, katarsis dan lain-lain.

KESADARAN (CONCIOUSNESS)

KETIDAKSADARAN
(UNCONCIOUSNESS)

Gambar 1. Teori Gunung Es Kesadaran Sigmund Freud

STRUKTUR KEPRIBADIAN
Dalam teori Psikoanalisa, Kepribadian dipandang sebagai suatu struktur
yang terdiri dari tiga unsur yaitu ID, EGO dan SUPEREGO, dimana sistem
kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk suatu
totalitas.

A. ID (das Es)
Adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang didalamnya
terdapat naluri-naluri bawaan. Id adalah sistem yang bertindak

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 57


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

sebagai penyelia atau penyalur energi yang dibutuhkan oleh ego dan
superego utnuk melakukan kegaiatan-kegiatannya. Id akan berusaha
meredakan atau mengurangi keadaan yang tidak menyenangkan
karena stimulasi dari luar (seperti cahaya, suhu, dan bunyi yang
intensitasnya tinggi). Dari sini bisa diperoleh gambaran bahwa Id
dalam menjalankan fungsi dan operasinya dilandasi oleh maksud
mempertahankan konstansi (the principle of constancy) yang
ditujiukan untuk menhindari keadaan yang tidak menyenangkan atau
mencapai keadaan yang menyenangkan (the Pleasure Principle).
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Id mempunyai 2
perlengkapan yaitu :
a. Tindakan-tindakan Refleks yaitu suatu bentuk tingkah laku atau
tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera
(merupakan bawaan).
b. Proses Primer yaitu suatu proses yang melibatkan sejumlah reaksi
psikologis yang rumit, berusaha mengurangi ketegangan dengan
cara membentuk bayangan dari objek yang bisa mengurangi
ketegangan.
B. EGO (das Ich)
Adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu
kepada dunia objek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya
beradasarkan kenyataan (the Reality Principle). Ego terbentuk pada
struktur kepribadian individu sebagai kontak dengan dunia luar.
Proses yang dimiliki dan dijalankan ego sehubungan dengan upaya
memuaskan kebutuhan atau mengurangi ketegangan pada individu
adalah proses Sekunder, yatiu ego memformulasikan rencana bagi
pemuasan kebutuhan dan menguji apakan rencana tersebut bisa
dijalankan atau tidak. Ego bagi individu tidak hanay bertindak sebagai
penunjuk kepada kenyataan tetapi juga berperan sebagai penguji
kenyatan (reality tester). Ego bertindak sebagai perantara dari
tuntutan-tuntutan naluriah organisme dan bukan merupakan
penghambat pemuasan kebutuhan-kebutuhan atau naluri-naluri yang
berasal dari id.
C. SUPEREGO (das Uberich)
Adalah sistem kepribadian yang berisikan niali-nilai dan aturan-aturan
yang sifatnya evaluatif. Superego terbentuk melalui internalisasi nilai-
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 58
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

nilai moral atau aturan-aturan oleh individu dari sejimlah figur yang
berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu tersebut seperti
orangtua dan guru. Fungsi utama dari Superego adalah :
a. sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls
naluriah agar impuls-impuls tersebut disalurkan dalam bentuk
atau cara yang dapat diterima oleh masyarakat.
b. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral
ketimbang dengan kenyataan
c. Mendorong individu kepada kesempurnaan

Cara Kerja Striktur Kepribadian


Interdependensi antara ketiganya

ID EGO SUPEREGO
Hasrat, nafsu, Mencari objek & cara Disesuaikan dengan
keinginan dll pemuas sesuai realita norma/aturan sosial

END ACTION

Diagram 6. Interdependensi antara Id, Ego,Superego

JADI…..Tidak terpisahkan dan berdiri sendiri meskipun dalam proses saling


tarik-menarik atau bertentangan.
EGO sebagai eksekutif kepribadian / pelaksana :
1. Ego mengontrol pintu-pintu kearah tindakan
2. Memilih pada lingkungan mana dia akan membedakan respon
3. memilih instink mana yang akan dipuaskan terlebih dahulu dan
bagaimana caranya.
Tugas Pokok Ego :
1. Merintangi impuls-impuls Id terutama yang tidak sesuai dengan norma
2. Mendorong Ego untuk menggantikan tujuan realistik dan moralistik
3. Mengajak kesempurnaan

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 59


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

SUPEREGO sebagai pengendali hasrat (‘polisi’)


Isi Superego adalah :
1. Suara Hati / hati nurani (Conscience)
2. Ego Ideal
Tabel 19. Perbedaan Mendasar Id, Ego, Superego
ID EGO SUPEREGO
Sistem kepribadian yang Eksekutif kepribadian Wewenang moral dari
asli, rahim tempat ego dan kepribadian
superego berkembang
Prinsip kesenangan Prinsip kenyataan Prinsip moral dan
(Pleasure Principle) (Reality Principle) kesempurnaan
(moral Principle)
Proses primer dan tindakan Proses sekunder Introyeksi Conscience dan
reflek ego ideal
Komponen biologi Komponen psikologis Komponen sosial
kepribadian kepribadian kepribadian

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Dalam kepribadian manusia

Energi Fisik Energi Psikis

Untuk pekerjaan yang jelas Unobservable / tidak tampak


(Observable / tampak) Berpikir, mengingat, merasa
(sedih, cinta, jengkel dll)

Diagram 7. Macam Energi menurut Freud


Menurut keyakinan Freud, energi yang terdapat pada manusia yang
digunakan untuk berbagai aktivitas seperti bernafas, kontraksi otot (energi
fisik), mengingat, mengamati dan berpikir (energi psikis) berasal dari
sumber yang sama yaitu makanan yang dikonsumsi individu. Freud
menerapkan hukum kelangsungan energi (conservation of energy).
Berdasarkan hukum kelangsungan energi, Freud mengajukan gagasan
bahwa energi fisik dapat diubah menjadi psikis dan sebaliknya. Yang
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 60
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

menjembatani energi fisik dan psikis adalah id beserta instink-instink


(naluri-naluri)nya.

1. INSTINK / NALURI
INSTINK adalah perwujudan psikis dari sumber rangsangan somatik dalam
yang dibawa sejak lahir.
Perwujudan Psikis adalah HASRAT (berfungsi sebagai motif tingkah laku).
Rangsangan jasmaniah darimana HASRAT itu muncul adalah NEED.

KEBUTUHAN HASRAT TINGKAH


LAKU

Diagram 8. Hubungan antara Kebutuhan-hasrat-tingkah laku


Jadi Instink merupakan faktor pendukung tingkah laku / kepribadian dan
akan menentukan arah yang akan ditempuh tingkah laku.
Instink akan menghimpun sejumlah energi psikis apabila suatu kebutuhan
muncul dan pada gilirannya instink ini akan menekan atau mendorong
individu untuk bertindak kearah pemuasan kebutuhan yang nantinya
dapat mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh tekanan psikis.
Dinamika kepribadian terdiri dari interaksi antara daya pendorong
(CATHEXIS) dan daya penahan (ANTI CATHEXIS). Semua tegangan dan
pertentangan dalam kepribadian karena kontraksi antara 2 (dua) daya ini.
Ciri Khas Instink :
1. Sumber instink : kondisi jasmaniah / kebutuhan
2. Tujuan instink : menghilangkan perangsangan jasmaniah atau
memenuhi kebutuhan
3. Objek instink : hal-hal atau seluruh kegiatan yang bisa memenuhi
kebutuhan
4. Impetus instink : daya / kekuatan yang ditentukan oleh intensitas
kebutuhan yang mendasarinya.

Beberapa implikasi yang terdapat pada konsep instink Freud


1. Tujuan instink pada dasarnya bersifat Regresif yaitu mengembalikan
orang pada keadaan semula, sebelum timbulnya instink. Namun Instink
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 61
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

juga bersifat Konservatif yaitu tujuannya adalah mempertahankan


keseimbangan organisme dengan menghilangkan perangsangan-
perangsangan yang mengganggu.
2. REPETITION COMPULSION
a. Proses instink merupakan proses yang berulang-ulang sebagai siklus
peristiwa yang dimulai dari proses perangsangan, dan diakhiri
dengan keadaan tenang.
b. Tingkah laku yang terus menerus berlangsung bila cara yang dipakai
untuk memuaskan kebutuhan tidak sepenuhnya cocok. Contoh :
Anak terus menghisap ibu jari bila lapar
 Sumber dan tujuan instink tetap konstan selama hidup.
 Objek dan cara orang berusaha memutuskan kebutuhan berubah-
ubah jika suatu objek tidak tersedia (karena tidak ada atau karena
rintangan-rintangan dalam kepribadian) maka energi dapat
diarahkan ke objek lain. Jadi, objek dapat disubstitusikan.
 Jika energi suatu instink diarahkan pada objek pengganti, bukan
objek asli, maka tingkah lakunya disebut Derivative Instinct. Contoh
: Instink seksual pada bayi disubstitusikan pada menghisap ibu jari.
Semua minat, preferensi, selera, kebiasaan dan sikap orang dewasa
merupakan pemindahan energi dari pilihan objek instink aslinya.

JUMLAH DAN MACAM INSTINK


Freud berpendapat bahwa instink-instink yang terdapat pada manusia bisa
dibedakan kedalam 2 macam yaitu :
1. Instink Hidup (Life Instincts / EROS)
Adalah instink yang menjamin tujuan mempertahankan hidup individu
dan perkembangbiakan ras
Contoh : lapar, haus, seks
Cinta adalah derivatif instink seks
Freud lebih menaruh perhatian pada instink seksual. Menurut Freud
seks mempunyai arti dan cakupan yang lebih luas dibandingkan seks
dalam pengertian yang kita kenal. Freud menekankan bahwa
seksualitas manusia memilki sejarah panjang yang dimulai sejak
kelahiran, jadi seks terdiri dari beberapa instink. Energi psikis yang

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 62


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

terkandung dalam instink seksual disebut oleh Freud dengan istilah


LIBIDO atau energi libinal.
2. Instink Mati (Death Instincts / THANATOS)
Adalah instink yang merusak / destruktif, yaitu naluri yang ditujukan
pada perusakan atau penghancuran atas apa yang telah ada
(organisme atau individu itu sendiri). Derivatif instink mati adalah
dorongan agresif. Menurut Freud, tujuan semua kehidupan adalah
kematian atau kembali pada keadaan anorganis.Instink kematian pada
individu bisa ditujukan kepada 2 arah yaitu :
- kepada diri sendiri, tampil dalam tindakan bunuh diri atau tindakan
masokhis (menyakiti diri sendiri)
- diarahkan keluar atau kepada orang lain, menyatakan diri dalam
bentuk tindakan membunuh, menganiaya atau menghancurkan
orang lain.
Instink hidup dan mati serta derivatif-derivatifnya bisa bercampur,
saling menetralkan atau mengganti.
Contoh : makan adalah campuran instink lapar (hidup) + instink mati
(menggigit, mengunyah dll).
Cinta adalah derivatif instink seks (hidup) yang menetralkan
derivatif instink mati (kebencian)

2. PENYALURAN DAN PENGGUNAAN ENERGI PSIKIS


a. Pada mulanya id adalah penguasa tunggal atas seluruh energi psikis
yang ada dan menggunakan energi yang dimilikinya ini untuk
tindakan refleks dan proses primer dalam upaya memuaskan
berbagai kebutuhan.
b. Bagi id, objek-objek yang ada dalam bayangan (objek imaginer) yang
dihasilkan oleh proses primer tidak ada bedanya atau dianggap sama
dengan objek nyata, terhadap objek nyata itupun id tidak mampu
melakukan pembedaan. Tingkah laku individu seperti ini menurut
Freud masih dipengaruhi sepenuhnya oleh id yaitu tingkah laku bayi.
c. Ego mengambil alih (meminjam) energi dari id karena ego tidak
mempunyai energi sendiri. Pengalihan psikis id kedalam proses-
proses yang dilakukan oelh ego berjalan melalui mekanisme yang
disebut dengan IDENTIFIKASI.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 63


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

d. IDENTIFIKASI adalah suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan-


kebutuhan pada diri individu dengan cara belajar membedakan
antara pikiran atau bayangan tentang suatu objek dimana objek
tersebut ada atau hadir dalam kenyataan kemudian individu harus
mencocokkan objek tersebut dengan objek nyatanya (ini merupakan
hasil dari proses sekunder ego).
e. Sejumlah energi psikis yang berasal dari id ini digunakan oleh ego
untuk menghadapi id itu sendiri yaitu menghalangi atau mencegah
agar id tidak memunculkan instink/impuls yang irasional dan
destruktif. Kekauatn penecegahan ini disebut ANTIKATEXIS.
f. Tugas lain yang paling pokok yang harus dijalankan oleh ego adalah
mengintegrasikan sistem-sisten kepribadian. Tujuan dan fungsi
integratif ego ini menciptakan harmoni dalam kepribadian, yang
memungkinkan ego itu sendiri mampu melakukan transaksi dengan
dunia luar dengan lebih baik dan efisien.
g. Superego dalam diri individu berperan sebagai wakil dari orang tua
dan masyarakat dengan tugas dan fungsinya sebagai pengendali dan
bahkan penghambat atas dorongan seks dan agresifitas, dimana
tingkah laku individu yang bersifat positif akan mendapatka reward
sedangkan tingkah laku individu yang bersifat negatif akan
mendapatkan punishment.
h. Superego juga bertindak sebagai epngarah ego kepada tujuan-tujuan
yang sesuai dengan moral.
i. Individu yang terlalu didominasi id akan menyebabkan kepribadian
individu tersebut tidak matang dan bercorak lust principle (impulsif),
sehingga individu dalam bertingkah laku cenderung tanpa
pertimbangan dan ditujukan untuk pencapaian kesenangan semata.
j. Jika superego yang terlalau dominan, maka kepribadian individu
tersebut akan moralistis, kaku dan tidak realistis dengan tingkah laku
yang selalu dipertimbangkan dan bahkan dihambat oleh kode-kode
moral.
3. KECEMASAN
a. Peranan atau pengaruh lingkungan terhadap kepribadian
ditunjukkan oleh fakta bahwa disamping bisa memuaskan atau
menyenangkan individu, lingkungan juga bisa menfrustrasikan,

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 64


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

menimbulkan rasa sakit, tidak menyenangkan dan bahkan


mengancam atau membahayakan individu.
b. Pada stimulus yang mengancam atau membahayakan, individu
biasanya menunjukkan reaksi ketakutan lebih-lebih apabila stimulus
tersebut tidak bisa diatasi atau sulit dikendalikan. Jika terus-menerus
mengancam atau menghantui individu, maka terjadilah kecemasan
dalam diri individu.
c. Dinamika munculnya kecemasan adalah sebagai berikut :

Memenuhi instink memberikan kepuasan dan


Lingkungan / mereduksikan tegangan (kebutuhan & hasrat)
dunia luar
Tidak memenuhi instink menimbulkan rasa sakit dan
meningkatkan tegangan

Menghadapi rasa sakit / tidak enak

Ego tidak bisa mengendalikan, terjadilah KECEMASAN / ANXIETY

Diagram 9. Proses Terbentuknya Kecemasan

JENIS-JENIS KECEMASAN
1. KECEMASAN REALITAS
Adalah ada bahaya nyata dari luar, yang mengancam ego kita.
Contoh : kehausan di padang pasir, perselingkuhan dan lain-lain.
2. KECEMASAN NEUROTIK
Adalah ketakutan terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika
suatu instink dipuaskan secara impulsif. Contoh : berpendapat di
suatu diskusi, menyatakan cinta pada seseorang, bertanya di kelas
3. KECEMASAN MORAL
Adalah rasa takut terhadap suara hati (perasaan bersalah), superego
berkembang baik. Contoh : mencuri, menyontek dan lain-lain.

FUNGSI KECEMASAN
Adalah isyarat/tanda bahaya bagi ego bila tidak segera dilakukan tindakan
yang tepat.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 65


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Jadi, kecemasan memotivasi / mendorong seseorang untuk melakukan


sesuatu, seperti:
1. Lari dari daerah yang mengancam
2. Menghalangi / menekan impuls
3. Mengikuti suara hati
Dengan ini tetap cemas disebut Traumatic Anxiety.
Jika ego tidak bisa mengatasi kecemasan (menyerah), maka digunakan
cara yang tidak realistik yaitu MEKANISME PERTAHANAN EGO (MPE /
Defence Mechanism).

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kepribadian berkembang untuk merespon 4 (empat) sumber tegangan :
1. proses pertumbuhan fisiologis
2. frustrasi
3. konflik
4. ancaman
Perkembangan Kepribadian adalah proses belajar untuk mempergunakan
cara-cara baru dalam mereduksikan tegangan-tegangan tersebut.
Cara-caranya antara lain dengan :

A. IDENTIFIKASI
Mengambil alih ciri-ciri orang lain dan menjadikan bagian yang tidak
terpisahkan dari kepribadiannya, secara tidak disadari.
Bedanya dengan Imitasi ? Imitasi dilakukan dengan sadar dan sengaja,
perubahan perilakunya tidak permanen. Bisa berhenti ketika ada
model/tokoh baru yang lebih menarik perhatian atau sesuai dengan
kebutuhan saat itu.
Contoh : Identifikasi perilaku orangtua (sikap, cara menyelesaikan
masalah), Imitasi artis idola (cara bicara, cara berpakaian, penampilan )

B. DISPLACEMENT (Pemindahan Objek)


1. pemindahan objek karena objek asli yang dipilih instink tidak dapat
dicapai / ada rintangan. Ini bisa terjadi berulang-ulang sampai
dengan dianggap cocok.
2. Objek pengganti jarang dapat memberikan kepuasan /
mereduksikan tegangan seperti objek aslinya.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 66
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Pemindahan yang menghasilkan prestasi / sesuatu yang positif disebut


SUBLIMASI.
Contoh : Leonardo Da Vinci melukis Madonna sebagai sublimasi
kerinduannya akan kasih sayang ibunya.
Dorce mempunyai ribuan anak asuh sebagai sublimasi
kerinduannya untuk menjadi ibu.
Pemindahan tidak dilakuakn dengan sembarangan, ditentukan oleh 2
(dua) faktor :
1. kemiripan objek pengganti dengan objek asli
2. pertimbangan sanksi-sanksi dan larangan masyarakat

C. DEFENCE MECHANISM (Mekanisme Pertahanan Ego)


Freud mengartikan Mekanisme Pertahanan Ego sebagai strategi yang
digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-
dorongan id, maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego,
dengan tujuan agar kecemasan bisa dikurangi atau diredakan.
Ciri Umum Mekanisme Pertahanan Ego :
1. Menyangkal, memalsukan, atau mendistorsikan kenyataan
2. Tidak disadari

Macam Mekanisme Pertahanan Ego :


1. REPRESI
a. Merupakan mekanisme pertahanan ego yang paling utama karena
represi ini merupakan dasar bagi mekanisme-mekanisme pertahana
ego yang lain, serta paling berkaiatan langsung dengan peredaan
kecemasan.
b. Represi adalah mekanisme yang dilakukan oleh ego untuk
meredakan kecemasan dengan jalan menekan impuls agar tidak
muncul di kesadaran, karena ego tidak dapat memenuhi impuls
tersebut. Impuls/dorongan yang ditekan itu tetap aktif di alam tak
sadar dan memerlukan energi psikis yang besar untuk menjaganya
supaya tidak muncul ke alam sadar. Akibatnya tidak efektifnya ego
dalam memelihara dan menuntun tingkah laku, timbulah tingkah
laku neurotik (phobia, amnesia dan lain-lain), simptom histeria,
psikosomatik dan penyimpangan seksual.
c. Prosesnya adalah sebagai berikut :
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 67
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

ID (tidak sadar) EGO (prasadar) Kesadaran


DIBLOCK
Contoh : Amnesia -------- karena rasa sedih, kecewa dan sakit hati yang
direpress.
Hipertensi, jantung koroner--------- merepress rasa marah, kecewa
atau sedih
 Represi dibutuhkan oleh perkembangan kepribadian normal dan
dipakai pada tahap tertentu oleh setiap orang, tetapi ada
bahayanya karena dapat mendorong semua kehidupan emosional
keluar dari jangkauan pribadi
 Sering represi sendirian tidak cukup sehingga perlu bekerjasama
dengan defense lain untuk mengontrol impuls bahaya. Contoh-
contoh Represi :
Represi + displacement : gadis yang takut mengekspresikan
kemarahan pada orangtuanya, menjadi memberontak dan
mengamuk pada gurunya.
Represi + simptom histeria : seorang pilot menjadi buta (secara
fisiologis sehat) sesudah mengalami kecelakaan pesawat dimana
kopilot sahabatnya tewas menjadi korban.
Represi + psikosomatik : wanita yang mengalami migrain setiap
menekan rasa marah dan menuruti orang lain daripada mengikuti
kemauannya sendiri.
Represi + Phobia : pria yang taku karet, waktu kecil pernah dihukum
berat oleh ayahnya karena meletuskan balon karet hadiah untuk
adiknya.Karet ini menjadi pemicu ingatan peristiwa hukuman
tersebut dan harapannya agar adiknya mati.
2. PROYEKSI
a. Pengalihan dorongan, sikap atau tingkah laku yang menimbulkan
kecemasan kepada orang lain
b. mereduksikan kecemasan dengan cara menggantikan bahaya besar
dengan bahaya yang lebih ringan.
c. Seseorang mengungkapkan impuls-impulsnya dengan berkedok
mempertahankan diri dari musuh-musuhnya.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 68


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

d. Tujuannya untuk menghilangkan pikiran dan perasaan yang memicu


kecemasan, menutupi kecemasan neurotik atau moral dengan
kecemasan realistik
Pada dasarnya, kekhawatiran nya sendiri tapi disadari menjadi
ketakutan yang nyata.
Contoh : Aku benci dia---------moral anxiety----------dia yang benci aku
Aku cinta dia----------neurotic anxiety----------dia yang tergila-
gila padaku
3. REAKSI FORMASI
a. menggantikan impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan
dengan kebalikan/lawannya dalam kesadaran.
b. Impuls asli tetap ada tapi tersembunyi dibalik impuls yang lebih
“aman”
Contoh : benci, sirik, dengki tapi tidak berani berkompetisi------------
baik sekali pada orang yang bersangkutan
Sangat tertarik dan sayang buangets tapi tidak mau
terikat-------------menunjukkan rasa marah dan mendebat
setiap bertemu orang yang bersangkutan
Bagaimana membedakan reaksi formasi dengan dorongan/sikap yang
sebenarnya atau tulus? Biasanya Reaksi formasi selalu ditandai oleh
sikap yang serba berlebihan dan kompulsif. Menurut Alwisol , reaksi
formasi dapat memuaskan impuls asli.
4. FIKSASI
Berhenti pada tahapan perkembangan tertentu, menggantungkan diri
pada hal yang dirasa akrab dan aman karena tahapan perkembangan
selanjutnya menimbulkan frustrasi dan kecemasan yang terlalu besar
(takut gagal atau tidak mamapu menangani).
Contoh : Usia sudah setengah baya tapi berpenampilan dan bersikap
seperti anak muda (ABG)---------untuk menghindari tanggung jawab,
mandiri dan hidup mapan/matang.
Usia 17 tahun masih menghisap ibu jari dan takut pergi kemana-mana
tanpa didampingi orangtuanya
5. REGRESI
Seseorang yang mendapat pengalaman traumatik, kembali ke tahapan
perkembangan yang lebih awal. Menggunakan kembali tingkahlaku

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 69


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

sebelumnya dimana ada orang lain siap membantu dan dirinya merasa
aman.
Contoh:Anak-anak pada hari pertama masuk sekolah ----------
menangis, menghisap ibu jari, bersembunyi di sudut,
mengompol dll.
Gadis yang diperkosa ayahnya sejak remaja ---------- kembali
berperilaku seperti anak-anak karena merasa aman dan
bahagia dimasa kanak-kanaknya (meski semu)
Cekcok dengan suami dan minta cerai, kembali ke rumah
orangtua dimana ia diperlakukan seperti anak lagi, dilindungi
dari semua kesulitan
Fiksasi dan Regresi merupakan bentuk perilaku yang tidak dewasa dan
kekanak-kanakan ketika menghadapi ancaman. Hal ini menyebabkan
ketidakseimbangan perkembangan kepribadian.

D. FASE-FASE PERKEMBANGAN
Fase-fase perkembangan Freud adalah :
1. Fase Oral (0 – 1 th)
Sumber kenikmatan pokok berasal dari mulut yaitu makan. Dua macam
aktivitas pada waktu makan adalah menyuapkan makanan dan
mengunyah merupakan prototipe dari bermacam-macam sifat dan ciri
karakter yang akan berkembang di kemudian hari.kenikmatan yang
diperoleh dari inkorporasi oral ini akan dipindahkan pada bentuk-
bentuk perilaku lain seperti kesenangan mendapatkan pengetahuan
dan memiliki harta. Pemindahan objek dari menggigit atau agresi oral
adalah kesenangan berdebat atau berbicara sarkastik. Orang yang
mengalami fiksasi pada fase ini akan cenderung mudah ditipu, menelan
hampir semua yang dikatakan orang lain. Rasa tergantung yang ada
dalam diri manusia adalah perilaku yang terbentuk pada fase ini.
2. Fase Anal (1 – 3 th)
Sumber kenikmatan berasal dari dubur (anal). Pengeluaran faeses
menghilangkan sumber-sumber ketidaknyamanan dan menghasilkan
rasa lega. Ketika pembiasaan akan kebersihan (toilet training) dimulai
pada tahun kedua, anak mendapat pengalamaan pertama dalam
mengatur impuls-impulsnya. Dia harus bisa menunda kenikmatan yang
timbul karena hilangnya tegangan-tegangan anal. Cara-cara khusus
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 70
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

yang diterapkan ibu dalam proses pembiasaan defekasi ini akan


membwa pengaruh yang sangat luas bagi pembentukan sifat-sifat dan
nilai-nilai dimasa selanjutnya.
 Bila ibu menggunakan cara keras dan represif, anak akan menahan
fesesnya. Bila reaksi ini meluas ke yang lain-lain hal, maka anak
dapat mempunyai sifat kurang bebas, kurang berani, tertekan,
kurang terbuka.
 Bila sikap ibu membimbing dengan kasih sayang dan memuji bila
anak defekasi, maka anak mungkin memperoleh pengertian bahwa
memproduksikan faeses adalah aktivitas yang penting.. Pengertian
ini mungkin menjadi dasar kreativitas dan produktivitas.
3. Fase Phalis (3 – 5 th)
Yang menjadi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan
agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ genital. Pada
fase ini muncul Kompleks Oedipus. Kompleks Oedipus meliputi kateksis
(daya dorong) seksual terhadap orangtua yang berlainan jenis serta
daya dorong bermusuhan pada orangtua sejenis.Kompleks Oedipus ini
akan mewarnai tingkah laku anak, meskipun akan dimodifikasi dan
ditekan pada saat anak berumur 5 tahun, namun masih tetap akan
menjadi kekuatan yang vital selama hidupnya. Kompleks Oedipus pada
anak laki-laki dan perempuan berbeda. Mula-mula kedua jenis anak ini
cinta kepada ibu karena ibu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dan
menentang ayah karena ayah dianggap saingan dalam memperebutkan
kasih ibu. Perasaan yang demikian itu pada anak laki-laki tetap, tetapi
pada anak perempuan berubah.
 Perkembangan Kompleks Oedipus pada anak laki-laki
Dorongan incest pada ibu dan sikap menentang ayah
menyebabkan anak laki-laki konflik dengan orangtuanya. Ia
mengkhayalkan ayah akan melukainya dan mengancam akan
melakukan kastrasi pada bagian tubuhnya (Ketakutan kastrasi).
Ketakutan ini menyebabkan ditekannya keinginan seksual
terhadap ibu dan rasa permusuhan terhadap ayah, sehingga
akhirnya anak laki-laki mengidentifikasikan
diri terhadap ayah. Dengan mengidentifikasikan diri dengan ayah
maka anak laki-laki mendapat dua manfaat :

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 71


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

- memperoleh pemuasan dorongan seksualnya terhadap ibu


- rasa erotisnya terhadap ibu yang berbahaya ditutupi oleh sikap
menurut dan sayang terhadap ibu.

 Perkembangan Kompleks Oedipus pada anak perempuan


Anak perempuan mengganti objek cintanya (ibu) dengan ayah. Ini
sebagai reaksi terhadap pengalaman traumatis, dimana anak laki-
laki memiliki alat kelamin yang sempurna sedang dia tidak (penis
envy). Dia beranggapan bahwa ibulah yang bertanggung jawab
terhadap keadaan itu. Dia mentransfer cintanya kepada ayah
karena ayah memiliki organ yang dia inginkan.
Freud berpendapat bahwa tiap orang secara inherent adalah biseksual,
dimana tiap jenis kelamin tertarik pada jenis kelamin yang sama. Inilah
yang menjadi dasar kecenderungan Homoseksual ketika impuls itu
tetap latent.
4. Fase Latent (5 – 13 th)
Pada fase ini dorongan dinamis ini seakan-akan latent, sehingga anak-
anak pada masa ini secara relatif lebih mudah dididik daripada fase-
fase sebelumnya dan sesudahnya.
5. Fase Pubertas (12 – 20 th)
Pada fase ini impuls-impuls yang selama masa sebelumnya seakan-
akan latent, menonjol kembali, dan ini membawa aktivitas-aktivitas
dinamis lagi.
6. Fase Genital
Daya dorong (kateksis) pada fase Phalis mempunyai sifat narcistis
artinya individu mempunyai kepuasan dari perangsangan dan
manipulasi tubuhnya sendiri dan orang-orang lain diinginkan hanya
karena memberikan bentuk-bentuk tambahan dari kenikmatan
jasmaniah itu.
Pada fase Pubertas narcisme ini diarahkan pada objek luar, remaja
mulai belajar mencintai orang lain karena alasan altruistik, bukan
karena alasan narsistik.
Pada akhir fase Pubertas, dorongan-dorongan yang altruistik dan telah
disosialisasikan telah menjadi tetap dalam bentuk pemindahan objek,
sublimasi dan identifikasi. Jadi orang telah berubah dari mengejar

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 72


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

kenikmatan menjadi orang dewasa yang bersosialisasi dan realistik.


Fungsi biologis yang pokok pada fase ini adalah reproduksi.

PENERAPAN PSIKOANALISA DALAM PSIKOTERAPI


Psikoanalisa mendapat kritik keras dari tokoh psikologi Humanistik yang
mengatakan bahwa psikoanalisa terlalu menekankan pada sisi negatif dan
patologis dari diri manusia serta mengabaikan aspek-aspek yang positif
dan sehat dari keberadaan manusia.
Tehnik-tehnik yang digunakan dalam terapi Psikoanalisa :
1. ASOSIASI BEBAS
Berawal dari metode dr. Joseph Breuer tentang CATHARSIS
(pengobatan dengan berbicara / talking cure) yaitu menyuruh pasien
untuk menguraikan secara rinci masing-masing simptom segera
sesudah simptom itu muncul dan diikuti dengan menghilangkan
simptom tersebut. Kemudian Freud mengembangkan metode Catharsis
tersebut menjadi ASOSIASI BEBAS yaitu :
 Menuntut pasien mengatakan segala sesuatu yang muncul dalam
kesadarannya, tak peduli betapa memalukan atau tak pantas
kedengarannya.
 Metode asosiasi bebas tidak berhenti pada asal-usul simptom
(seperti katarsis).
 Cerita apa saja, tidak perlu logis, teratur dan penuh arti.
 Menurut Freud setiap pernyataan memiliki hubungan dinamik dan
penuh arti dengan pernyataan sebenarnya sehingga terbentuklah
suatu rangkaian asosiasi yang kontinyu dari awal sampai akhir.

2. ANALISIS MIMPI
 Asosiasi bebas terhadap mimpi-mimpi pasien dan kemudian
dianalisis.
 Mimpi mengungkapkan kegiatan dan isi paling primitif dari jiwa
manusia
 Proses primitif yang menghasilkan mimpi adalah proses primer,
yang ebrusaha memenuhi hasrat atau menghilangkan tegangan
dengan menciptakan gambaran tentang tujuan yang diinginkan.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 73


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

3. ANALISIS TRANSFERENSI
 Transferensi muncul apabila klien mengalihkan sasaran perasaan
cinta atau bencinya atas orang tertentu (biasanya orangtua) kepada
terapis yang menanganinya.
 Transferensi itu mencerminkan kebutuhan klien akan objek cinta
dengan maksud agar perasaan cinta (atau benci) yang direpressnya
bisa diungkapkan dan terapis sering dijadikan objek pengganti.
 Sejauh fenomena transferensi ini berlangsung secara tidak sadar,
klien sepenuhnya tidak menyadari akan pentingnya fungsi
transferensi tersebut.
 Dengan tidak menafsirkan transferensi dengan segera, terapis akan
mendorong perkembangan transferensi sampai klien mengalami
neurosis transferensi (transference neurosis). Hal ini membantu
terapis untuk memperoleh pemahaman atas cara-cara klien dalam
mengamati, merasakan dan bereaksi terhadap figur-figur orang-
orang yang berarti dalam awal kehidupannya.
4. REEDUKASI
Reedukasi bukanlah suatu teknik terapi psikoanalisa, melainkan suatu
upaya mendorong klien agar memperoleh pemahaman baru atas
kehidupan yang dijalaninya (dilakukan oleh terapis pada tahap akhir
dari terapinya).

KRITIK TERHADAP PSIKOANALISA


Kelemahannya :
a. Terlalu mekanistis dan deterministik, kurang humanistik. Masa lalu
yang salah akan membawa ketidakberesan di masa depan.
b. Observasi-observasinya dalam keadaan yang tidak terkontrol, tidak ada
catatan verbatim, jadi ungkapan-ungkapan pasien baru dicatat
beberapa jam kemudian, ini bisa saja menimbulkan kesalahan.
c. Freud menerima begitu saja apa yang dikatakan klien/pasien tanpa
berusaha membuktikan / menyelidiki kebenarannya.
d. Menolak mengkuantifikasikan data empirisnya sehingga tidak mungkin
mengukur signifikansi statistik dan reliabilitas observasi-observasinya.
e. Banyak bagian-bagian teori-teorinya tidak memiliki dan tidak dapat
dibuat memiliki konsekuensi-konsekuensi empiris.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 74


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

f. Gagal memberikan relational rules (aturan dalam berinteraksi /


berhubungan) agar orang dapat dapat merumuskan harapan-harapan
yang tepat tentang apa yang akan terjadi bila peristiwa-peristiwa
tertentu terjadi.
g. Tidak bicara apa-apa tentang suatu problem : bagaimana pengaruh
timbal balik antara kateksis dan antikateksis bisa diukur secara
kuantitatif

Kekuatan Psikoanalisa :
1. Ide-idenya menantang
2. konsepsinya tentang individu adalah luas dan mendalam
3. teorinya relevan dengan jaman kita saat ini

KUIZ I “VOICE OF FREUD”

Baca baik-baik tiap-tiap pernyataan tentang teori Freud, kemudian


jawablah dengan BENAR atau SALAH untuk tiap-tiap pernyataan tersebut.

1. Das Ich (EGO) beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure


principal) (S)
2. Menurut pandangan Psikoanalisa, Kesadaran adalah bagian terbesar
dari jiwa manusia (S).
3. Proses primer adalah reaksi membayangkan atau mengkhayal sesuatu
yang dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan (B)
4. Isi dari ketidaksadaran adalah dorongan, keinginan, perasaan, pikiran
dan instink2 yg tidak dapat dikontrol oleh kemauan, tidak terikat oleh
hukum logika, dan tidak dapat dibatasi oleh waktu (B)
5. Superego bersifat nonrasional dalam menuntut kesempurnaan,
menghukum dengan keras kesalahan ego, baik yang telah dilakukan
maupun yang baru ada dalam pikiran (B)
6. Kemampuan seseorang untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan serta dirinya sendiri dan mengadakan pembatasan
terhadap lingkungan serta dirinya sendiri disebut dengan Kesadaran
(B).
7. Yang berperan sebagai eksekutif kepribadian adalah Ego, oleh karena
itu ego adalah pemilik energi yang asli (S)
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 75
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

8. Kegiatan mental alam prasadar adalah menjaga jangan sampai hasrat


yang mencemaskan/bertentangan dengan kenyataan keluar ke alam
sadar (B)
Kriteria penilaian :
Salah 0-1 A
2-3 B
4-5 C
>5 D

LATIHAN KASUS
Simak baik-baik kasus dibawah ini:
Den Baguse Ngarso adalah laki-laki yang garang, agresif dan cenderung
menyelesaikan masalah dengan jalan kekerasan. Tidak ada norma/aturan
apapun yang mampu menahan gejolak emosinya. Sampai dengan usianya
yang mendekati kepala empat, Den Baguse belum juga mau bekerja dan
menerima tanggung jawab secara serius. Hidupnya luntang-lantung tanpa
tujuan yang jelas. Bila dia mendapatkan uang dari hasil kerjanya maka
akan dia gunakan untuk makan dan bersenang-senang dengan teman-
temannya. Dan bila selama sebulan dia tidak mendapat uang sama sekali
maka dengan tanpa beban dia akan menanam hutang dimana-mana.
Menikahpun dia enggan karena harus bertanggung jawab terhadap
terhadap anak dan istri. Ciri khas Den Baguse yang sangat mudah dikenali
adalah dia perokok berat, suka berdebat dan lidahnya sangat tajam dalam
mengkritik/menilai orang lain.
Menurut teori Freud (Psikoanalisa) :
A. Instink dasar apa yang mendominasi
B. Bagaimana gambaran struktur kepribadiannya
C. Mekanisme Pertahanan Ego apa yang dilakukannya
D. Fase perkembangan apa yang tidak terselesaikan dengan baik dalam
kehidupannya
JELASKAN JAWABAN ANDA!

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 76


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

REFERENSI

Alexander, Franz., Glueck, Bernard & Lewin, Bertram D. (1996). The


Psychoanalysis of the total personality: The application of Freud’s
theory of the ego to theneuroses. American Psychological
Association.
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Raskin, Robert & Howard, Terry. (1988). A Principal- Component Analysis
of the Narcissitic Personality Inventory and Further Evidence of Its
Construct Validity. Journal of Personality and Social Psychology Vol
54 No 5. University of California, Berkeley.
Semiun, Y, OFM. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud.
Jakarta: Penerbit Kanisius.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 77


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 4.
PSIKOLOGI ANALITIS CARL GUSTAV JUNG

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikologi Analitis.

Dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan berbagai macam


orang di kehidupan sehari-hari sering sekali kita menilai sifat dan sikap
orang-orang tersebut dan kita melakukan pengamatan terhadap
kepribadian orang tersebut. Dimana biasanya penilaian dan pengamatan
tersebut hanyalah berdasarkan pada sebagian dari tingkah laku dan hasil
analisa yang sangat dangkal. Namun, apakah kepribadian itu sendiri?
Kepribadian merupakan sesuatu yang sangat rumit dan kompleks,
sehingga tidak mudah dalam mendefinisikannya. Menurut Pervin (2000) :
“Personality represent those characteristic of the person that account for
consistent pattern of feeling, thinking and behaving.”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian
merupakan penentu karakteristik dari seseorang yang menentukan
bagaimana ia merasa berfikir dan bertingkah laku.
Sedangkan menurut Allport (dalam Chaplin, 2001), kepribadian
adalah organisasi dinamis didalam individu yang terdiri dari system-sistem
psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara
karakteristik. Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia, membahas kepribadian manusia melalui berbagai macam
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 78
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

pendekatan, yang salah satunya adalah pendekatan Psikodinamik. Dalam


pendekatan ini, Carl Gustav Jung menjelaskan kepribadian manusia
berdasarkan tujuannya dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh masa lalu
dan masa depan manusia. Jung menjelaskan berbagai macam struktur dari
Psyche, tipologi kepribadian manusia berdasarkan sikap dan fungsi
dominan yang dimiliki oleh manusia itu, mekanisme pergerakan energi
psikis dan tahap perkembangan kepribadiannya.

A. KONSEP-KONSEP DASAR
Teori Jung seringkali dipandang sebagai teori Psikoanalitik karena
menekankan pada proses-proses tak sadar. Namun perbedaan dengan
Freud terletak pada penggabungan antara teleologi (tujuan dan aspirasi)
dan kausalitas sejarah individu dan rasialitas).
1. Tingkah laku manusia tidak hanya ditentukan oleh sejarah individu
dan rasialitas (kausalitas) tapi juga oleh tujuan-tujuan dan aspirasi-
aspirasi (teleologi). Baik masa lampau sebagai aktualitas maupun
masa akan datang sebagai potensialitas akan membimbing tingkah
laku orang saat ini. PANDANGAN PROSPEKTIF : melihat ke depan ke
arah garis perkembangan dan RETROSPEKTIF : memperhatikan masa
lampau. STOP!! Freud : tingkah laku merupakan rangkaian
pengulangan yang tak habis-habisnya atas tema-tema insting.
2. Perkembangan manusia ada yang konstan dan seringkali kreatif,
pencarian ke arah paripurna dan kerinduan untuk lahir kembali.
3. Kepribadian individu sebagai produk dan wadah sejarah leluhur.
Manusia dibentuk dan dicetak oleh pengalaman-pengalaman
kumulatif generasi masa lampau. Dasar kepribadian bersifat :
arkhaik, primitif, bawaan, tak sadar dan universal. STOP !! Freud :
asal-usul kepribadian pada masa kanak-kanak, Jung : asal-usul
kepribadian pada ras.
4. Manusia dilahirkan dengan membawa banyak kecenderungan yang
diwariskan leluhur, ini membimbing tingkah laku dan sebagian
menentukan apa yang akan disadarinya dan diresponnya.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 79


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

B. STRUKTUR KEPRIBADIAN
1. EGO
 Jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan,
pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaan sadar
 Ego melahirkan perasaan identitas dan kontinuitas seseorang
 Ego berada pada kesadaran

2. KETIDAKSADARAN PRIBADI
 Daerah yang paling dekat dengan ego
 Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi
kemudian direpresikan, disupresikan, dilupakan atau diabaikan.
 Pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan
kesan sadar pada sang pribadi
 Dalam Freud disebut PRASADAR

Dalam ketidaksadaran pribadi terdapat KOMPLEKS-KOMPLEKS yaitu


konstelasi perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, dan ingatan-ingatan.
 Kompleks-kompleks dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman
tertentu yang diteruskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui mekanisme-mekanisme herediter.
 Suatu kompleks bisa bertindak sebagai kepribadian otonom yang
memiliki kehidupan jiwa dan sumber penggeraknya sendiri. Bisa
memegang kontrol atas kepribadian dan menggunakan jiwa
untuk tujuan-tujuannya sendiri.
 Contoh KOMPLEKS : seseorang yang kepribadiannya didominasi
oleh ibunya, dimana pikiran, perasaan, dan perbuatannya
dituntun oleh konsepsi tentang ibu. Apa yang dikatakan dan
dirasakanoleh ibu punya makna, imej tentang ibu menguasainya.
Ini berarti Kompleks Ibu kuat!

3. KETIDAKSADARAN KOLEKTIF
Pengertian Ketidaksadaran Kolektif:
 Gudang bekas ingatan laten yang diwariskan dari masa lampau
leluhur seseorang.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 80


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Sisa psikis perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk


sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang
selama banyak generasi.
 Hampir sepenuhnya lepas dari segala segi kehidupan pribadi
seseorang, universal artinya semua manusia mempunyai
ketidaksadarn kolektif yang sama. Contoh : pengalaman-
pengalaman seseorang tentang dunia sebagian besar dibentuk
oleh ketidaksadaran kolektif (walaupun tidak sepenuhnya).
Misalnya : semua manusia takut pada gelap atau ular, karena
diasumsikan bahwa manusia primitif menemukan banyak bahaya
dalam kegelapan dan menjadi korban ular berbisa
 Bila kebijaksanaan dari ketidaksadaran diabaikan oleh ego,
ketidaksadaran ini bisa mengganggu proses-proses rasional sadar
dengan menguasainya dan membelokkannya ke dalam bentuk
yang menyimpang. Contoh : simptom phobia, delusi dan lain-
lain.
Dalam ketidaksadarn kolektif terdapat :
a. ARKHETYPUS
Adalah :
 suatu bentuk pikiran/ide universal yang mengandung unsur
emosi yang besar. Bentuk pikiran ini menciptakan
gambaran-gambaran atau visi-visi yang dalam kehidupan
sadar normal berkaitan dengan aspek tertentu dari situasi.
 Merupakan deposit permanen dalam jiwa dari suatu
pengalaman yang secara konstan terulang selama banyak
generasi.
Contoh :
- generasi mulai jaman dahulu melihat matahari beredar
setiap hari dari horison satu ke yang lain, pengulangan
pengalaman yang mengesankan ini tertanam menjadi
Arkhetipe Dewa Matahari, pemberi cahaya, dewa yang
tertinggi dan lain-lain.
- Pengalaman tentang kekuatan alam yang dahsyat
(gempa, banjir, petir dan lain-lain), berkembang
arkhetipe energi, ada kecenderungan untuk

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 81


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

mempersepsikan, terpesona oleh kekuatan tersebut dan


ingin menciptakan, mengontrol kekuatan. Perilaku yang
tampak : suka kembang api, mobil cepat, bom atom dll.
- Mitos-mitos, mimpi-mimpi, upacara-upacara
keagamaan, karya seni dll merupakan sumber arkhetipe.

b. PERSONA
Adalah :
• Topeng yang dipakai individu sebagai respon terhadap
tuntutan tuntutan kebiasaan, tradisi masyarakat dan
kebutuhan arkhetipe (Jung, 1945).
• Merupakan PERANAN yang diberikan oleh masyarakat
kepada seseorang.
• Tujuan topeng adalah menciptakan kesan tertentu pada
orang lain (KEPRIBADIAN PUBLIK lawannya Kepribadian
Privat) yang terkadang menyembunyikan hakekat sang
pribadi yang sebenarnya. Individu akan lebih sadar bagian
yang dimainkannya daripada terhadap perasaan-
perasaannya yang sebenarnya.

c. ANIMA-ANIMUS
• Manusia pada hakekatnya adalah makhluk biseksual, baik
secara fisiologis (hormonal) maupun psikologis (sifat
maskulin-feminin).
• Arkhetipe feminin pada pria disebut ANIMA sedang
arkhetipe maskulin pada wanita disebut ANIMUS.
• Hal ini mendorong masing-masing jenis untuk tertarik dan
memahami lawan jenisnya. Laki-laki memahami kodrat
perempuan berdasarkan Animanya dan perempuan
memahami kodrat laki-laki berdasar Animusnya.
• Pertentangan dan kesalahpahaman bisa terjadi bila
gambaran Anima dan Animus diproyeksikan tanpa
mempedulikan karakter yang aktual dari partner. Ini berarti
bila laki-laki mengidentifikasi gambaran perempuan
idealnya dengan seorang perempuan sebenarnya tanpa

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 82


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

membedakan perbedaan antara yang IDEAL dengan yang


REAL sehingga kecewa.

d. SHADOW (BAYANG-BAYANG)
• Mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia.
• Mengakibatkan munculnya pikiran-pikiran, perasaan-
perasaan, dan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan
dan patut dicela oleh masyarakat dalam kesadaran dan
tingkah laku.
• Biasanya bisa disembunyikan oleh persona.
• Membuat manusia menjadi ‘utuh’ (kualitas penuh dimensi
kepribadian)

4. SIKAP JIWA
Jung membedakan 2 (dua) sikap :
A. SIKAP EKSTRAVERSI
Mengarahkan individu ke dunia luar, dunia objektif.
B. SIKAP INTROVERSI
Mengarahkan individu ke dunia dalam, dunia subjektif.
Kedua sikap ini ada dalam kepribadian tapi biasanya salah satu
diantaranya dominan dan sadar, sedang yang lain kurang dominan
dan tak sadar. Apabila ego lebih bersifat ekstravert dalam relasinya
dengan dunia, maka ketidaksadaran pribadinya akan bersifat
introvert.
5. FUNGSI-FUNGSI JIWA :
Ada 4 (empat) fungsi psikis :
 PIKIRAN : melibatkan ide-ide dan intelek, dengan berpikir
manusia berusaha memahami hakekat dunia dan dirinya sendiri.
 PERASAAN : adalah fungsi evaluasi, nilai benda-benda baik
positif maupun negatif. Perasaan memberikan pengalaman-
pengalaman subjektif tentang kenikmatan vs rasa sakit, amarah,
ketakutan, kesedihan, kegembiraan, dan cinta.
 PENDRIAAN : adalah fungsi perseptual atau fungsi kenyataan,
menghasilkan fakta-fakta kongkret atau bentuk-bentuk
representasi dunia.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 83


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 INTUISI : persepsi melalui proses-proses tak sadar dan isi


dibawah ambang kesadaran. Orang yang intuitif melampaui
fakta-fakta, perasaan-perasaan, dan ide-ide dalam mencari
hakekat kenyataan.
 KESIMPULAN :
o Pendriaan menetapkan apa yang sesungguhnya ada, pikiran
memungkinkan kita untuk mengetahui artinya, perasaan
mengatakan nilainya, dan intuisi menunjuk pada
kemungkinan-kemungkinannya seperti darimana datangnya,
efek selanjutnya dan lain-lain.
o Pikiran dan Perasaan : fungsi RASIO karena memamkai akal,
penilaian, abstraksi, dan generalisasi. Pendriaan dan Intuisi
merupakan fungsi IRASIONAL karena didasarkan pada
persepsi tentang hal-hal yang kongkret, khusus, dan
aksidental.
o Keempatnya ada dalam diri manusia tapi tidak selalu
berkembang sama baik. Biasanya ada salah satu yang
berkembang dominan dan memainkan peranan yang
menonjol dalam kesadaran (fungsi SUPERIOR). Sedang fungsi
yang kurang berkembang disebut funsi INFERIOR, fungsi ini
direpresikan dan menjadi tidak sadar, yang terungkap
menjadi mimpi dan fantasi-fantasi.
o Bila keempatnya sama kuat dalam kepribadian, artinya diri
telah diaktualisasikan sepenuhnya, ini tujuan ideal yang
diperjuangkan oleh kepribadian.
Jung juga berteori bahwa dua orientasi-ego dan empat fungsi
psikologis ini dapat berinteraksi satu sama lain dan menghasilkan
delapan jenis kepribadian yang berbeda. Sebagai contoh, orang
dengan tipe extrovert-pemikir akan memusatkan perhatiannya pada
mempelajari hal-hal praktis tentang dunia obyektif. Tipe ini akan
cenderung ‘dingin’ dan ‘dogmatis’ dan menjalani hidupnya sesuai
dengan aturan-aturan yang ditetapkannya (fixed rules). Hogan (1976,
seorang psikolog) menganggap bahwa Freud adalah sosok yan
gdigunakan Jung sebagai prototipe dari tipe orang yang seperti ini.
Berlawanan dengan itu, orang dengan tipe introvert-intuisi akan

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 84


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

dipenuhi dengan pemaknaan-pemaknaan dari kenyataan dunia


dalam dirinya. Orang seperti ini akan cenderung eksentrik (eccentric),
menyendiri (aloof), dan tidak perhatian kepada orang lain (indifferent
to other people). Hogan menganggap bahwa Jung memandang
dirinya sendiri sebagai prototip ini.

Dari kedelapan hal ini maka diperoleh TIPOLOGI KEPRIBADIAN JUNG,


yaitu :
1. Introversion-Thinking
Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang
dominan biasanya tidak memiliki emosi dan tidak ramah serta
kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi karena mereka memiliki
kecenderungan untuk memperhatikan nilai abstrak dibandingkan
orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Mereka lebih mengejar dan
memperhatikan pemikirannya tanpa memperdulikan apakah ide
mereka diterima oleh orang lain atau tidak. Mereka biasanya keras
kepala, sombong dan berpendirian. Contoh dari orang dengan
kepribadian seperti ini adalah philosophers.
2. Extraversion-Thinking
Contoh orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang
dominan adalah ilmuwan dan peneliti. Mereka memiliki
kecenderungan untuk muncul seorang diri, dingin dan sombong.
Seperti pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi feeling.
Kenyataan yang obyektif merupakan aturan untuk mereka dan
mereka menginginkan orang lain juga berpikir hal yang sama.
3. Introversion-Feeling
Orang dengan introversion-feeling berpengalaman dalam
emosi yang kuat, tapi mereka menutupinya. Contoh orang dengan
sikap introvert dan fungsi feeling yang dominan adalah seniman dan
penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya hanya
dalam bentuk seni. Mereka mungkin menampilkan keselarasan
didalam dirinya dan self-efficacy, namun perasaan mereka dapat
meledak dengan tiba-tiba.
4. Extraversion-Feeling
Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang
dominan perasaan dapat berubah sebanyak situasi yang berubah.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 85
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka cenderung untuk


emosional dan moody tapi terkadang sikap sosialnya dapat muncul.
5. Introversion-Sensation
Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka
dan untuk mencari hal yang tidak menarik dari dunia sebagai
perbandingan. Biasanya mereka adalah orang-orang yang tenang,
kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan dan kurang
bisa berkomunikasi.
6. Extraversion-Sensation
Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka
biasanya realistik, praktis, dan pekerja keras. Mereka menikmati apa
yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati cinta dan
mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan
dan mudah ketagihan pada berbagai hal.
7. Introversion-Intuiting
Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang
dengan sikap introvert dan fungsi intuitif yang dominan. Mereka
terisolasi dalam gambaran-gambaran primitif yang artinya tidak
selalu mereka ketahui namun selalu muncul dalam pikiran mereka.
Mereka memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain,
tidak praktis namun memiliki intuisi yang sangat tajam
dibandingkan orang lain.
8. Extraversion-Intuiting
Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan
fungsi intuitif yang dominan, mereka adalah orang-orang yang
selalu mencari sesuatu yang baru. Mereka sangat baik dalam
mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak dapat
bertahan pada satu ide, pekerjaan maupun lingkungan karena
sesuatu yang baru merupakan tujuan hidup mereka.
6. DIRI (SELF)
• Titik pusat kepribadian, yang mempersatukan sistem-sistem
yang lain.
• Memberikan kepribadian suatu kesatuan, keseimbangan, dan
kestabilan
• DIRI adalah tujuan hidup yang terus menerus diperjuangkan
orang tetapi jarang tercapai.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 86
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

• DIRI mendorong tingkah laku manusia dan menyebabkan


orang mencari kebulatan. Pengalaman religius sejati
merupakan bentuk pengalaman yang paling dekat dengan diri
yang mampu dicapai oleh kebanyakan manusia. Contoh: Nabi
Muhammad SAW, Budha Gautama dan lain-lain.
• DIRI tidak akan tampak sebelum orang mencapai usia
setengah baya dimana orang mulai berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk mengubah pusat kepribadiannya dari
ego sadar ke ego yang berada di antara kesadaran dan
ketidaksadaran.

C. INTERAKSI DIANTARA SISTEM-SISTEM KEPRIBADIAN


Ada 3 (tiga) macam interaksi :
1. KOMPENSASI adalah equilibrium antara unsur-unsur yang saling
bertentangan. Contoh : bila ego sadarnya ekstravert maka mimpi-
mimpinya introvert, sadarnya menekankan perasaan dan pikiran
maka akan menjadi intuitif secara tak sadar.
2. BERLAWANAN/KONFLIK
Tegangan yang dihasilkan oleh unsur-unsur yang berkonflik
merupakan hakekat kehidupan, tanpa ini tidak ada energi dan tidak
ada kepribadian. Contoh : fungsi pikiran dan perasaan, ego dan
bayang-bayang dll.
3. INTEGRASI/BERSATU
 Kesatuan dari yang berlawanan (fungsi transenden)
 Bekerjanya fungsi ini menghasilkan sintesis antara sistem-
sistem yang bertentangan dan membentuk kepribadian yang
seimbang dan terintegrasi. Pusat pribadi integrated adalah
DIRI.

D. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Kepribadian rentan terhadap pengaruh-pengaruh dan modifikasi-
modifikasi dari sumber-sumber luar, sehingga sebenarnya hanya bisa
menjadi stabil secara relatif (Jung : kepribadian/psike sebagai sistem
energi yang setengah tertutup).
1. ENERGI PSIKIS

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 87


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Energi yang menjalankan fungsi kepribadian (Jung, 1948).


 Manifestasi energi kehidupan yakni energi organisme sebagai
sistem biologis yang berasal dari proses-proses metabolik tubuh.
 Energi psikis terungkap secara konkret dalam bentuk daya-daya
aktualitas atau potensial. Daya Aktual : keinginan, kemauan,
perasaan, perhatian, dan perjuangan. Daya Potensial : bakat,
kecenderungan, kehendak hati, sikap.
2. NILAI-NILAI PSIKIS
 Jumlah energi psikis yang tertanam dalam salah satu unsur
kepribadian
 Nilai yang tinggi pada suatu ide atau perasaan tertentu, ini berarti
perasaan atau ide tersebut memegang peranan penting dalam
mencetuskan dan mengarahkan tingkah laku. Contoh : orang yang
memberi nilai tinggi pada kebenaran akan mengerahkan banyak
daya untuk mencapainya. Orang yang menilai tinggi kekuasaan akan
sangat termotivasi untuk memperoleh kekuasaan.
 Sesuatu yang tidak begitu bernilai, energi yang digunakan untuk
mencapainya juga akan sangat sedikit
 Nilai absolut suatu ide/perasaan sulit ditentukan kecuali nilai
relatifnya. Caranya? Dengan menanyai seseorang apakah ia
menyukai satu hal melebihi yang lain. Urutan preferensi
menunjukkan kekuatan relatif nilai-nilai mereka.
3. DAYA KONSTELASI SUATU KOMPLEKS
 Untuk menentukan nilai-nilai tak sadar
 Cara yang dipakai untuk menaksir daya konstelasi dengan 3 (tiga)
metode :
1. Observasi langsung
Contoh : orang yang memiliki kompleks ibu kuat akan cenderung
:
- Memasukkan ibunya dalam setiap percakapan
(meskipun tidak relevan)
- Menyukai film/cerita dimana peran ibu yang penting
- Meniru ibunya dalam pilihan-pilihan dan minat-minat
- Lebih menyukai wanita yang lebih tua daripada sebaya
DEDUKSI-DEDUKSI ANALITIK

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 88


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Kompleks tidak selalu muncul secara terbuka, juga bisa


muncul dalam mimpi-mimpi atau dalam suatu bentuk kabur
tertentu sehingga perlu menggunakan bukti-bukti tak
langsung untuk menemukan arti yang mendasari pengalaman
tersebut.
2. Indikator-indikator Kompleks
 Suatu gangguan tingkah laku yang menunjukkan adanya
kompleks.
 Contoh : keseleo lidah ‘ibu saya’ untuk istri saya
Gangguan ingatan : tidak ingat nama teman karena
mirip ibunya
Menggunakan tes asosiasi kata

3. Intensitas Reaksi Emosi


 Merupakan ukuran lain tentang kekuatan suatu kompleks.
 Contoh : bila jantung berdenyut lebih cepat, pernafasan
menjadi lebih dalam dan muka menjadi merah, indikasi
kompleks ditemukan.
 Dengan menggabungkan gejala-gejala fisiologis dengan tes
asosiasi kata maka kita bisa menentukan kompleks-kompleks
seseorang.
4. PRINSIP EKUIVALENSI
 jika energi dikeluarkan untuk menghasilkan suatu kondisi tertentu
maka jumlah yang dikeluarkan itu akan muncul di salah satu tempat
lain dalam sistem.
 Jika suatu nilai tertentu melemah atau menghilang maka jumlah
energi yang diwakili oleh nilai itu tidak akan hilang dari psikhe tapi
akan muncul kembali dalam suatu nilai baru.
Contoh :
- bila penilaian anak terhadap keluarganya menurun, maka
perhatiannya terhadap orang lain meningkat.
- Orang yang kehilangan minat pada suatu hobi biasanya
menemukan hobi lain yang menggantikannya.
- Jika suatu nilai direpres, energinya dapat digunakan untuk
menciptakan mimpi-mimpi atau fantasi-fantasi.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 89


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

5. PRINSIP ENTROPI
 Distribusi energi dalam psikhe mencari ekuilibrium atau
keseimbangan
 Apabila 2 nilai tidak memiliki daya yang sama, maka energi akan
cenderung mengalir dari yang lebih kuat kepada yang lebih lemah
sampai keduanya mencapai keseimbangan. Contoh : orang yang
terlalu ekstrovert terpaksa harus mengembangkan bagian introvert
dalam dirinya.
 Menurut Jung, setiap perkembangan yang berat sebelah dalam
kepribadian akan menyebabkan konflik, tegangan, tekanan,
sedangkan perkembangan yang seimbang dari semua unsur
kepribadian menghasilkan keharmonisan, relaksasi, dan kepuasan.
6. PENGGUNAAN ENERGI
a. Fungsi-fungsi instingtif : digunakan untuk melakukan pekerjaan
dalam rangka pemeliharaan kehidupan dan pembiakan spesies.
Contoh : lapar dan seks.
b. Untuk kegiatan-kegiatan kultural dan spiritual, ini membentuk
tujuan hidup yang lebih tinggi.

E. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Menurut Jung, tujuan dari perkembangan : REALISASI DIRI, yaitu :
 Diferensiasi yang sangat penuh, sangat sempurna, serta perpaduan
yang harmonis dari semua aspek seluruh kepribadian.
 Manusia masih harus melangkah jauh sebelum ia mencapai akhir
perjalanan perkembanganya.
1. KAUSALITAS DAN TELEOLOGI
KAUSALITAS artinya peristiwa-peristiwa sekarang adalah
akibat/hasil pengaruh dari keadaan-keadaan atau sebab-sebab
sebelumnya. TELEOLOGI artinya memahami manusia (now) dari
sudut pandang masa depan. Kedua segi ini penting dalam psikologi
bila orang mencari pemahaman yang sempurna tentang
kepribadian. Masa sekarang tidak hanya ditentukan oleh masa
lampau (kausalitas) tapi juga ditentukan oleh masa depan
(teleologi).
2. SINKRONISITAS

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 90


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Prinsip yang menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa dapat


terjadi pada saat yang sama, tetapi peristiwa yang satu
sebenarnya tidak disebabkan oleh peristiwa yang lain. Contoh :
orang berpikir tentang seseorang, tiba-tiba orang tersebut
muncul; orang bermimpi tentang kematian seseorang, dan
benar-benar terjadi pada saat yang sama
 Jung menyebutnya TELEPATI JIWA/KEWASKITAAN
 Menurut Jung : banyak pengalaman-pengalaman kita tidak
dapat dijelaskan sebagai hal-hal yang kebetulan terjadi
bersamaan, peristiwa-peristiwa itu memberi kesan bahwa ada
semacam tata susunan lain dalam alam semesta disamping
kausalitas.
3. HEREDITAS
Berkenaan dengan 2 (dua) hal :
a. Instink-instink biologis, yang menjalankan funsi pemeliharaan
diri dan reproduksi
b. Pengalaman-pengalaman leluhur, diwariskan dalam bentuk
arkhetipe-arkhetipe.
4. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
a. Tahun-tahun Awal : libido disalurkan dalam kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk bertahan hidup/survive.
b. Sebelum usia 5 bulan : nilai-nilai seksual mulai tampak dan
mencapai puncaknya selama masa adolesen.
c. Masa Muda / awal tahun-tahun dewasa : instink-instink
kehidupan dasar dan proses-proses vital meningkat. Penuh
semangat, giat, impulsif, penuh gairah, dan masih tergantung
pada orang lain. Periode dimana orang belajar bekerja, menikah,
mempunyai anak dan menjadi mapan dalam kehidupan
bermasyarakat.
d. Usia akhir 30an atau awal 40an : terjadi perubahan nilai yang
radikal. Minat-minat jaman muda mulai bergeser menjadi minat
yang lebih berbudaya dan kurang biologis. Mereka menjadi lebih
introvert dan kurang impulsif. Kecerdasan dan kebijaksanaan
menggantikan gairah fisik dan kejiwaan. Nilai individu

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 91


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

disublimasikan dalam lambang sosial, agama, kenegarawanan,


dan filosofis. Mereka menjadi lebih spiritual.
Berlawanan dengan Freud yang memusatkan perhatiannya pada
bentuk-bentuk dan formasi pada awal-awal usia kehidupan sebagai
sesuatu yang membentuk pola perkembangan kepribadian seseorang
selanjutnya. Jung memandang perkembangan kepribadian sebagai
sesuatu yang dinamis dan berupa suatu proses yang berkelanjutan
sepanjang kehidupan seseorang. Jung jarang menyebutkan tentang proses
sosialisasi di masa kanak-kanak dan tidak menerima pandangan Freud
bahwa hanya masa lalu saja yang menentukan perilaku seseorang. Bagi
Jung, orang akan selamanya belajar hal-hal baru (learning new skills),
berusaha mengembangkan tujuan-tujuan yang baru dan beranjak menuju
kepada realisasi diri-sejatinya (self-realization). Ia memberikan penekanan
kepada tujuan hidup seseorang dalam "menghidupkan dirinya" (person’s
life goal of "coming to selfhood") melalui perjuangannya untuk
menyatukan komponen-komponen yang berbeda dari kepribadiannya.
Perjuangan menuju kepada integrasi, keselarasan (harmony) dan
kebersatuan (wholeness) juga merupakan tema yang didengungkan dalam
teori kepribadian eksistensial dan humanistis.
5. PROGRESI DAN REGRESI
PROGRESI adalah gerak maju, dimana ego sadar menyesuaikan diri
secara memuaskan baik terhadap tuntutan-tuntutan lingkungan
luar maupun terhadap kebutuhan-kebutuhan ketidaksadaran.
Bila gerak maju ini terganggu/terhambat oleh situasi tertentu,
energi kehidupan (libido) tidak dapat disalurkan secara ekstravert
dan mengadakan REGRESI dalam ketidaksadaran dan menyalurkan
dalam nilai introvert.
Energi yang regresif tidak selalu menghasilkan akibat buruk
terhadap penyesuaian diri. Bisa saja membantu ego menemukan
jalan mengatasi rintangan untuk kemudian bergerak maju lagi.
Dengan regresi, ego bisa menemukan pengetahuan yang berguna
(dalam ketidaksadaran) yang emmungkinkan orang untuk
mengatasi kegagalan.
Contoh Interaksi Progresi dan Regresi dalam perkembangan :
Anak muda yang sudah tidak tergantung pada orangtua sedang
dihadapkan pada hambatan yang tidak bisa diatasinya, ia
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 92
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

mengharap support dan nasehat orangtua, secara fisik jelas ini tidak
mungkin!! Sehingga libidonya membuat regresi ke ketidaksadaran,
muncullah gambaran-gambaran orangtua. Hal ini bisa memberi
pengetahuan dan dukungan untuk mengatasi kekecewaan.

6. PROSES INDIVIDUASI
Untuk mencapai kepribadian yang sehat dan terintegrasi, setiap
sistem harus dibiarkan mencapai tingkat diferensiasi, perkembangan, dan
pengungkapan yang paling penuh. Biasanya terjadi pada usia setengah tua
keatas, telah melewati krisis-krisis yang hebat. Ciri-ciri orang yang telah
terindividuasi adalah :
a. Pengetahuan diri yang tinggi, baik sadar maupun asadar
b. Penerimaan diri
c. Terjadi integrasi diri, dimana semua segi kepribadian diintegrasikan dan
diharmonisasikan sehingga dapat diungkapkan, tidak ada aspek yang
benar-benar dominan.
d. Bisa mengungkapkan dan mengekspresikan diri secara optimal
e. Penerimaan dan toleransi terhadap kodrat manusia pada umumnya,
sehingga lebih empati dan peka terhadap orang lain.
f. Menerima apa yang tidak diketahui dan misterius. Mimpi, fantasi dll
tidak diabaikan, tanpa membuang pikiran dan logika.
g. Kepribadian yang universal, tidaka ad tipe psikis khusus/tidak ada
keunikan

7. FUNGSI TRANSENDEN
Fungsi ini memiliki kapasitas untuk mempersatukan semua
kecenderungan yang saling berlawanan dalam beberapa sistem dan
bekerja menuju tujuan yang ideal (kebulatan sempurna dan DIRI).
Tujuannya adalah pengungkapan pribadi yang esensial dan realisasi
kepribadian dalam semua aspeknya.

8. SUBLIMASI DAN REPRESI


SUBLIMASI adalah pemindahan energi dari proses-proses yang lebih
primitif, instingtif, dan kurang berdiferensiasi ke proses-proses kultural
dan spiritual yang lebih tinggi dan lebih berdiferensiasi. Contoh : bila

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 93


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

energi dapat ditarik dari dorongan seks dan disalurkan pada nilai dan
agama.
REPRESI
Bila pelepasan energi terhambat (melalui instingtif atau sublimasi), ini
ebrarti energi direpresikan! Energi yang direpres tidak begitu saja hilang
tapi ada di ketidaksadaran. Bila proses tak sadar ini terus diberi energi,
maka represinya pecah sehingga akan bertingkah laku irasional dan
impulsif.

Tabel 20. Perbedaan Sublimasi dan Represi


SUBLIMASI REPRESI
 Progresif  regresif
 menghasilkan  menghasilkan irasionalitas
rasionalitas
 bersifat integratif  bersifat disintegratif
 Karena regresif memungkinkan individu
menemukan jawaban terhadap masalah
(dari ketidaksadaran) untuk kemudian
maju kembali

9. PERLAMBANGAN
 Merupakan usaha untuk menjelaskan sesuatu yang sama sekali
masih termasuk bidang yang tidak diketahui atau yang belum ada
dengan menggunakan analogi.
 Bentuk-bentuk representasi psikhe, yang tidak hanya
menggambarkan kebijaksanaan manusia yang diperoleh secara
rasial dan individual tetapi juga menggambarkan tingkat
perkembangan yang jauh mendahului perkembangan manusia
sekarang.
 2 (dua) fungsi lambang :
o Usaha untuk memuaskan impuls instingtif yang terhambat
o Merupakan perwujudan bahan arkhetipe
 Lambang mengandung 2 (dua) aspek :
o RETROSPEKTIF : dibimbing oleh instink-instink.
 Mengungkapkan dasar instinktif dari lambang
 Tipe analisis kausal, reduktif. Contoh : menari, mimpi
o PROSPEKTIF : dibimbing oleh tujuan-tujuan akhir manusia.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 94
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Mengungkapkan kerinduan manusia terhadap kesempurnaan,


kelahiran kembali, keharmonisan
 Tipe peleologis, finalistis. Contoh : nasib, mimpi
Pengetahuan yang terkandung dalam lambang tidak langsung
diketahui manusia, harus diuraikan dulu untuk menemukan
pesannya yang penting.

10. MIMPI
Jung melihat isi mimpi-mimpi bersifat prospektif dan retospektif, dan
merupakan kompensasi bagi aspek-aspek yang terabaikan dalam
kehidupan sadar. Ada 2 (dua) macam mimpi :
Mimpi besar, banyak terdapat bayangan arkhetipe
Mimpi kecil, erat hubungannya dengan pikiran-pikiran sadar
Analisis mimpi Jung menggunakan 3 (tiga) cara :
1. METODE AMPLIFIKASI. Metode ini dipakai Jung untuk menjelaskan
unsur-unsur tertentu dalam mimpi-mimpi yang dianggap memiliki arti
simbolik yang kaya. Unsur mimpi hanya merupakan titik tolak bagi
asosiasi-asosiasi bebas yang berikutnya, dan asosiasi dapat dan
biasanya benar-benar bergeser dari unsur itu. Dalam metode
amplifikasi, orang yang bermimpi diminta untuk mempertahankan
unsur tersebut dan memberinya asosiasi ganda. Jawaban-jawaban yang
diberikan membentuk konstelasi sekitar unsur mimpi khusus, dan
memberi banyak arti bagi orang yang bermimpi.
2. METODE RANGKAIAN MIMPI. Menurut Jung mimpi membentuk suatu
rangkaian yang koheren, sehingga maknanya berangsur-angsur
tersingkap dengan sendirinya. Rangkaian adalah konteks yang
diberikan sendiri oleh orang yang bermimpi. Seakan-akan tidak hanya
satu teks yang ada tetapi banyak teks terletak di hadapan kita, yang
memancarkan cahaya dari semua sisi dalam istilah-istilah yang tidak
diketahui, sehingga dengan membaca semua teks cukup untuk
menjelaskan bagian-bagian yang sulit. Interpretasi tentang masing-
masing bagian semata-mata berdasarkan terkaan, tetapi rangkaian
secara keseluruhannya memberi kita petunjuk yang diperlukan untuk
mengoreksi setiap kekeliruan yang mungkin ada dalam bagian-bagian
tersebut.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 95


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

3. METODE IMAJINASI AKTIF. Dalam metode ini subjek disuruh


memusatkan perhatiannya pada gambaran mimpi yang mengesankan
tetapi tidak dapat dimengerti, atau pada gambaran visual yang spontan
dan mengamati apa yang terjadi dengan gambaran itu. Kemampuan-
kemampuan untuk mengkritik harus ditangguhkan dan peristiwa-
peristiwa itu diamati dan dicatat dengan sungguh-sungguh objektif.

LATIHAN KASUS
Pada liburan semester kali ini sekolah Nayla mengadakan studi wisata di
Jatim Park. Banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang didapat oleh
para siswa. Namun karena mereka mempunyai fungsi kepribadian yang
berbeda-beda maka kesan dan pengalaman yang timbulpun menjadi
sangat personal. Gambarkan bagaimana tanggapan/respon siswa yang
mempunyai dominasi pada :
A. Fungsi Pikir
B. Fungsi Perasaan
C. Fungsi Pendriaan
D. Fungsi Intuisi

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dengan menyebutkan benar (B) atau salah (S)
1. Menurut Jung, tingkah laku manusia tidak hanya ditentukan oleh
sejarah individu dan rasialitas (kausalitas) tapi juga oleh tujuan-
tujuan dan aspirasi-aspirasi (teleologi).
2. Jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan,
pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaan sadar disebut dengan
Kompleks.
3. Archetype merupakan deposit permanen dalam jiwa dari suatu
pengalaman yang secara konstan terulang selama banyak generasi.
4. Arkhetipe feminin pada pria disebut ANIMUS sedang arkhetipe
maskulin pada wanita disebut ANIMA.
5. Topeng yang dipakai individu sebagai respon terhadap tuntutan-
tuntutan kebiasaan, tradisi masyarakat dan kebutuhan arkhetipe
disebut dengan SHADOW.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 96


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

6. Menurut Jung, sikap Ektravert dan Introvert ada dalam kepribadian


tapi biasanya salah satu diantaranya dominan dan sadar, sedang
yang lain kurang dominan dan tak sadar.
7. Prinsip EKUIVALENSI adalah jika suatu nilai tertentu melemah atau
menghilang maka jumlah energi yang diwakili oleh nilai itu tidak
akan hilang dari psikhe tapi akan muncul kembali dalam suatu nilai
baru.
8. Prinsip yang menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa dapat terjadi
pada saat yang sama, tetapi peristiwa yang satu sebenarnya tidak
disebabkan oleh peristiwa yang lain disebut dengan prinsip
ENTROPI.
Kriteria penilaian :
Salah 0-1 A
2-3 B
4-5 C
>5 D
REFERENSI

Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas


Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gordon, Howard D., Yocke, Richard. (1999). Relationship between
personality characteristic and obsevable teaching effectiveness of
selected beginning career ang technical educational teachers. Journal
of Vocational and technical education Vol 16 No 1.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
McElroy, James C., Hendrickson, Anthony R., Townsend, Anthony M., &
DeMarie, Samual M. (2007). Dispositional Factors in internet use:
Personality versus cognitive style. MIS Quarterly Vol 31 No 4
Semiun, Y, OFM. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud.
Jakarta: Penerbit Kanisius.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 97


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 5.
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikologi Individual Adler.

A. PENGANTAR
Berbeda secara tajam dengan pandangan pokok Freud bahwa
tingkah laku manusia didorong oleh insting-insting yang dibawa sejak lahir
dan dengan aksioma pokok Jung yang menyatakan bahwa tingkah laku
manusia dikuasai oleh akhetipe-arkhetipe yang dibawa sejak lahir. Adler
berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-
dorongan sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah makhluk
sosial (Supratiknya, 1993). Mereka menghubungkan dirinya dengan orang
lain, ikut dalam kegiatan kerjasama sosial, menempatkan kesejahteraan
sosial di atas kepentingan diri sendiri, dan mengembangkan gaya hidup
yang mengutamakan orientasi sosial. Dorongan sosial adalah sesuatu yang
dibawa sejak lahir, meskipun tipe-tipe khusus hubungan dengan orang dan
pranata-pranata sosial yang berkembang ditentukan oleh corak
masyarakat tempat orang itu dilahirkan. Adler menekankan pada minat
sosial.
Sumbangan kedua bagi teori kepribadian adalah konsep mengenai
diri yang kreatif (Supratiknya, 1993). Tidak seperti ego Freud, yang terdiri
dari kumpulan proses psikologis yang melayani tujuan insting-insting, diri
Adler merupakan sistem subjektif yang sangat dipersonalisasikan, yang

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 98


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

menginterpretasikan dan membuat pengalaman-pengalaman organisme


penuh arti. Diri mencari pengalaman-pengalaman yang akan membantu
pemenuhan gaya hidup sang pribadi yang unik. Apabila pengalaman-
pengalaman ini tidak ditemukan di dunia maka diri akan menciptakannya.
Ciri ketiga dari psikologi Adler adalah tekanannya pada keunikan
kepribadian (supratiknya, 1993). Adler berpendapat bahwa setiap orang
adalah konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat, minat-minat, dan niali-
nilai. Setiap perbuatan yang dilakukan manusia membawa corak khas gaya
hidupnya sendiri. Inilah dasar alasan Adler menyebut teorinya sebagai
PSIKOLOGI INDIVIDUAL (Individual Psychology), karena ia sangat percaya
pada motivasi unik yang dimiliki setiap individu dan pentingnya persepsi
masing-masing individu dalam masyarakat (Friedman dan Schustack,
2006). Teori Adler tentang sang pribadi meminimalisasi peran instink
seksual dalam dinamika perilaku individu. Manusia dimotivasikan oleh
minat sosial, bukan dorongan seksual.
Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian
(Supratiknya, 1993). Manusia adalah makhluk sadar, yang biasanya sadar
akan alasan-alasan tingkah laku mereka. Mereka sadar akan inferioritas-
inferioritas mereka dan sadar akan tujuan-tujuan yang akan mereka
perjuangkan. Manusia adalah individu yang sadar akan dirinya sendiri dan
mampu merencanakan serta membimbing perbuatan-perbuatannya dan
menyadari sepenuhnya arti dari perbuatan-perbuatan itu bagi dirinya
sendiri.

B. PERJUANGAN UNTUK MENGGAPAI SUPERIORITAS


Bagi Adler (Friedman dan Schustack, 2006), inti dari kepribadian
adalah pencarian dan perjuangan untuk menggapai superioritas. Ketika
seseorang tenggelam dalam rasa ketidakberdayaan atau mengalami suatu
peristiwa yang membuat dirinya tidak mampu berbuat apa-apa, orang
tersebut kemungkinan akan merasa inferior. Jika perasaan itu semakin
dalam, akan sangat mungkin berkembang menjadi KOMPLEKS
INFERIORITAS (Inferiority complex), yaitu rasa rendah diri. Kompleks
inferioritas membuat perasaan normal akan ketidakmampuan menjadi
berlebihan, membuat individu merasa tidak mungkin meraih tukuan dan
akhirnya tidak maju lagi mencoba.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 99


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Perjuangan seseorang untuk mengatasi kompleks inferioritas


mungkin menyebabkan berkembangnya KOMPLEKS SUPERIORITAS
(Superiority Complex) sebagai cara untuk mempertahankan rasa harga diri.
Contoh: seseorang yang pada mulanya kita lihat sebagai orang yang
tampak memiliki opini dan pandangan yang sangat tinggi mengenai dirinya
sendiri, selalu menyombongkan diri dan cepat berargumen bahwa solusi
yang dia berikan terhadap suatu masalah selalu benar. Setelah kita lihat
lebih dalam, kita akan melihat bahwa arogansinya yang berlebihan itu
benar-benar merupakan kompensasinya yang berlebihan akan apa yang ia
percaya sebagai kekurangan yang ia miliki. Ia mengembangkan kompleks
superioritas sebagai cara untuk menetralkan inferioritas yang ia rasakan.
Ia akan mencoba meyakinkan dirinya dan orang lain bahwa apapun yang
terjadi, ia berharga.

C. PERKEMBANGAN DAN EVOLUSI TEORI ADLER


Konsep pertama yang dijabarkan Adler adalah INFERIORITAS
ORGAN, setiap orang terlahir dengan kekurangan fisik tertentu. Penyakit
atau ketidakmampuan biasanya berkembang dari ‘organ yang lemah’ ini,
sehingga tubuh berusaha mengimbangi kekurangan tersebut di area
lainnya.
Konsep berikutnya adalah DORONGAN AGRESI (Agression Drive).
Adler percaya dorongan-dorongan dapat menjadi efektif maupun berbalik
arah menjadi dorongan yang berlawanan (mirip MPE Freud). Agresi dinilai
penting oleh Adler karena ia percaya bahwa agresi merupakan reaksi
seseorang untuk merasakan ketidakberdayaan atau inferioritas, sebuah
pemberontakan melawan ketidakmampuan untuk meraih atau menguasai
sesuatu.
Konsep selanjutnya adalah PROTES MASKULIN (Masculine Protest),
yaitu usaha individu untuk menjadi kompeten dan independen, punya
otonomi dan tidak lagi tergantung pada orang tua. Konsep yang
berikutnya yang berhubungan disebut Adler dengan istilah udaha
mencapai kesempurnaan (PERFECTION STRIVING). Ia percaya bahwa
orang yang tidak secara neurotik terikat pada kompleks inferioritas akan
terus berusaha mencapai tujuan fiksi (FICTIONAL GOAL atau FICTIONAL
FINALISM) mereka. Tujuan itu berbeda-beda pada masing-masing, yang
merefleksikan apa yang dia anggap sebagai kesempurnaan dan bertujuan
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 100
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

menghapus kekurangan mereka.Tujuan fiksi itu belum bisa dilihat


kenyataannya saat ini, dan belum tentu juga menjadi kenyataan, namun
tujuan fiksi ini membuat individu terfokus dan termotivasi, juga
membuatnya dapat membayangkan masa depan yang cemerlang dalam
hidupnya. Jika individu menetapkan tujuannya lebih rendah, mungkin ia
tidak akan pernah meraih satupun mimpi-mimpinya itu. Dengan memiliki
tujuan yang tinggi dan siap untuk menerima kekecewaan, ia justru lebih
mungkin mewujudkan mimpi-mimpinya itu.
Adler sangat percaya dengan persepsi individu mengenai tanggung
jawab sosial dan pengertian sosial (Friedman dan Schustack, 2006).
Menurut Adler, ada tiga persoalan pokok yang ia yakini dimiliki setiap
orang:
1. tugas yang berhubungan dengan kerja, memilih dan mengejar karier
yang membuat seseorang merasa berarti,
2. tugas yang berhubungan dengan sosial, membentuk hubungan
pertemanan dan jaringan sosial,
3. tugas yang behubungan dengan cinta, mencari pasangan hidup yang
tepat. Ketiga tugas tersebut saling berhubungan, artinya pengalaman
pada satu area berpengaruh pada dua area yang lainnya.

D. PERAN URUTAN KELAHIRAN


Adler meyakini akan pentingnya urutan kelahiran dalam
menentukan karakteristik kepribadian (Friedman dan Schustack, 2006).
Anak pertama pada awalnya selalu menjadi anak favorit karena mereka
adalah ‘anak satu-satunya’, namun kemudian mereka harus belajar untuk
menghadapi kenyataan bahwa mereka bukanlah lagi fokus utama dan
bahwa orangtua mereka harus membagi perhatian dengan saudaranya
yang lain. Perubahan yang tiba-tiba ini bisa mendorong munculnya
kemandirian dan perjuangan untuk mendapatkan status, atau bisa juga
mengembangkan peran sebagai saudara tua yang membantu mengasuh
saudara kandung.
Anak kedua lahir dalam situasi persaingan atau kompetisi.
Walaupun itu dapat menjadi sesuatu yang berguna karena dapat
mendorong anak kedua untuk mendapatkan pencapaian yang lebih besar,
kegagalan yang berulang dapat merusak kepercayaan diri.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 101


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Anak terakhir biasanya lebih manja dari anak lainnya. Mereka akan
selamanya menjadi ‘bayi’ dalam keluarga. Adler percaya bahwa memiliki
panutan yang berlebihan dari saudara kandung akan menyebabkan
seorang anak merasa sangat ditekan untuk sukses di semua bidang, dan
ketidakmampuan sang anak untuk melakukannya akan mengakibatkan
anak itu menjadi malas dan cenderung memiliki sikap mengalah.
Berdasarkan penelitian Sulloway (dalam Friedman dan Schustack,
2006) ditemukan bahwa walaupun anak pertama menunjukkan pola
pencapaian yang tinggi, mereka cenderung kurang mendukung atau
menyokong pandangan revolusioner dibanding anak yang lahir
belakangan. Anak pertama cenderung mengadopsi strategi bertahan
hidup yang berbeda dengan saudara kandungnya yang lain, yang
cenderung tidak terlalu menyukai perbedaan pendapat dan menerima ide-
ide yang radikal. Walaupun demikian penelitian Paulhus, Trapnell, dan
Chen (dalam Friedman dan Schustack, 2006) menemukan bukti bahwa
anak yang lahir pertama lebih berorientasi pada pencapaian dan lebih
teliti dibanding anak yang lahir belakangan.

Tabel 21. Ciri Kepribadian menurut Urutan Kelahiran (Alwisol, 2009)


Anak Sulung Anak Kedua Anak Bungsu Anak Tunggal
Situasi Dasar
Menerima perhatian Memiliki model atau Memiliki banyak Menerima perhatian
tidak terpecah dari perintis, yakni model, menerima tidak terpecah dari
orangtua. kakaknya. banyak perhatian, orangtua.
Turun tahta akibat Harus berbagi walaupun berbagi, Cenderung cukup
kelahiran adik, dan perhatian sejak tidak berubah sejak dengan orangtuanya.
harus berbagi awal. awal. Sering dimanja.
perhatian. Sering dimanja.
Dampak Positif
Bertanggung jawab, Motivasi tinggi. Sering mengungguli Masak sosial
melindungi dan Memiliki interes semua saudaranya.
memperhatikan sosial. Ambisius yang
orang lain. Lebih mudah realistik.
Organisator yang menyesuaikan diri
baik. dibanding
kakaknya.
Kompetisi yang
sehat.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 102


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Dampak Negatif
Merasa tidak aman, Pemberontak dan Merasa inferior Ingin menjadi pusat
takut tiba-tiba pengiri permanen, dengan siapa saja. perhatian.
kehilangan nasib cenderung Tergantung kepada Takut bersaing dengan
baik. berusaha orang lain. orang lain.
Pemarah, mengalahkan orang Ambisi yang tidak Merasa dirinya benar
pesimistik, lain. realistik. dan setiap tantangan
konservatif, Kompetitif Gaya hidup manja. harus disalahkan.
perhatian pada berlebihan. Perasaan kerjasama
aturan umum dan Mudah kecil hati, rendah.
hukum. sukar berperan Gaya hidup manja.
Berjuang untuk sebagai pengikut.
diterima.
Tidak kooperatif,
senang mengkritik
orang lain.

E. TIPOLOGI KEPRIBADIAN ADLER


Adler memasukkan teori cairan tubuh dari Yunani kuno sebagai
dasar pembentukan kepribadian. Istilah koleris, sanguinis, melankolis dan
pleghmatis diganti dengan istilah yang berbeda antara lain:
1. Ruling-Dominant: agresif dan mendominasi
2. Getting-Leaning: mengambil dari orang lain, cenderung pasif
3. Avoiding: melawan atau mengatasi masalah dengan menjauh dari
masalah
4. Socially useful: menghadapi masalah secara realistis, kooperatif dan
penyayang

Tabel 22. Perbandingan Tipologi Adler dengan Tipologi Yunani Klasik


(Friedman dan Schustack, 2006)
Cairan Tipe Yunani Minat sosial Aktivitas Tipe Adler
Empedu Koleris Rendah Tinggi Rulling-Dominant
Kuning

Lendir Plegmatis Rendah Rendah Getting-Leaning

Empedu Hitam Melankolis Sangat Rendah Rendah Avoidant

Darah Sanguinis Tinggi Tinggi Socially Useful

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 103


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

F. PSIKOTERAPI
Menurut Adler (dalam Alwisol, 2009), psikopatologi merupakan
akibat dari kurangnya keberanian, perasaan inferior yang berlebihan, dan
minat sosial yang kurang berkembang. Sehingga tujuan utama
psikoterapinya adalah meningkatkan keberanian, mengurangi perasaan
inferior, dan mendorong berkembangnya minat sosial. Tugas ini tidak
mudah karena klien berjuang untuk mempertahankan keadaannya
sekarang, yang dipandangnya menyenangkan.
Menurut Adler, siapapun dapat mengerjakan apa saja, Keturunan
memang sering membatasi kemampuan seseorang, namun sebenarnya
yang terpenting bukan kemampuan tapi bagaimana individu memakai
kemampuan itu. Melalui humor dan kehangatan, Adler berusaha
meningkatkan keberanian, harga diri, dan interes sosial klien.
Menurutnya, sikap hangat dan melayani dari terapis akan mendorong
klien untuk mengembangkan minat sosial di tiga masalah kehidupan,
yaitu: cinta/seksual, persahabatan, dan pekerjaan.

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan lengkap!
1. Jelaskan minimal 3 pokok konsep dasar Psikologi Individual dari
Adler yang membedakan dengan teori yang lain!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan mengenai Kompleks Inferioritas dan Kompleks
Superioritas!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan ciri kepribadian berdasarkan urutan kelahiran!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 104
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

4. Sebut dan jelaskan mengenai tipologi kepribadian Adler!


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

REFERENSI

Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas


Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Eckstein, Daniel & Kaufman, Jason A. (2012). The Role of Birth Order in
Personality: An Enduring Intelectual Legacy of Alfred Adler. Journal
of Individual Psychology.
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 105


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 6.
TEORI PSIKOANALISIS SOSIAL KAREN HORNEY

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikologianalisis Sosial Horney.

A. PENGANTAR
Seperti halnya Adler, Karen Horney percaya bahwa salah satu
penemuan yang paling penting dari seorang anak adalah rasa
ketidakberdayaan, dan berikutnya adalah perjuangan untuk memperoleh
individualitas dan kontrol yang membentuk sebagian besar dari self
(Friedman dan Schustack, 2006). Ia sangat yakin akan pentingnya
perkembangan dan realisasi diri pada setiap individu, dan ia juga lebih
berfokus pada dunia sosial dan motivasi sosial dibanding para ahli teori
aliran Freud (yang lebih berfokus pada dorongan seksual).
Horney menolak konsep penis envy pada perempuan dalam teori
Freud. Berdasarkan observasinya yang teliti, ia berpendapat bahwa
perempuan memang sering merasa inferior terhadap pria, bukan
disebabkan konteks perbedaan anatomis, tetapi berasal dari cara
perempuan dibesarkan di masyarakat dan aturan dan dari tuntutan yang
berlebihan dalam menjaga cinta seorang pria. Ia yakin bahwa perempuan
dibesarkan dalam lingkungan yang menyatakan maskulin sebagai sesuatu
yang kuat, berani, kompeten, dan bebas, sedangkan feminin sebagai
sesuatu yang inferior, lembut, lemah, dan submisif. Hal ini membuat
perempuan cenderung melihat dirinya lebih rendah, sehingga
menginginkan hal-hal yang berbau maskulin sebagai cara untuk

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 106


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

mendapatkan kekuatan. Perempuan sebenarnya bukan menginginkan


penis seperti laki-laki, tapi menginginkan otonomi dan kontrol yang
mereka asosiasikan dengan kejantanan.

2. KECEMASAN DASAR
Kecemasan Dasar (Basic Anxiety) adalah ketakutan akan ditinggal
sendiri, tidak berdaya, dan perasaan tidak aman yang dimiliki seorang
anak. Kecemasan ini muncul dari permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh anak yang berkaitan dengan orangtuanya (kurangnya
kehangatan, stabilitas, rasa hormat, atau keterlibatan). Horney percaya
bahwa kecemasan dasar dapat diarahkan pada semua orang, dimana
kecemasan dan kebingungan yang dialami akan difokuskan keluar, pada
dunia secara umum. Horney juga menyetujui konsep Freud bahwa
manusia dikendalikan oleh alasan irasional tidak sadar yang berkembang
pada masa kanak-kanak, namun Horney melihat bahwa motif tersebut
berasal dari konflik sosial dan keluarga, serta konflik dengan masyarakat
(Friedman dan Schustack, 2006).
Anak yang merasa tidak aman dan cemas menempuh berbagai
siasat untuk menanggulangi perasaan-perasaan isolasi dan tak
berdayanya. Ia menjadi bermusuhan dan ingin membalas dendam
terhadap orang-orang yang menolaknya atau berbuat sewenang-wenang
terhadap dirinya, atau ia menjadi sangat patuh supaya mendapatkan
kembali cinta yang dirasakannya telah hilang. Ia bisa mengembangkan
gambaran diri yang tidak realistik, yang diidealisasikan, sebagai
kompensasi terhadap perasaan-perasaan inferiornya. Anak bisa juga
menyogok orang lain supaya mencintanya atau bisa menggunakan
ancaman-ancaman untuk memaksa supaya orang lain menyukainya.Anak
bisa membuat dirinya patut dikasihani demi mendapatkan simpati dari
orang lain.
Bila anak tidak mendapatkan cinta, ia bisa berusaha menguasai
orang lain, dengan cara demikian dia melakukan kompensasi terhadap
ketidakberdayaanya, mencari cara untuk menyalurkan permusuhan dan
dapat mengeksploitasi orang lain. Disisi lain, anak bisa menjadi
kompeptitif, dimana kemenangan jauh lebih penting daripada prestasi. Ia
bisa mengarahkan agresinya ke dalam dan meremehkan dirinya sendiri.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 107


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Horney menyajikan 10 kebutuhan yang diperoleh sebagai akibat


dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan terhadap masalah
hubungan manusia yang terganggu. Ia menyebut kebutuhan-kebutuhan
itu neurotik karena merupakan pemecahan irasional terhadap masalah:
1. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan. Ciri dari
kebutuhan ini adalah keinginan membabi buta untuk menyenangkan
orang lain dan berbuat sesuai harapan mereka.
2. Kebutuhan neurotik akan mitra yang bersedia mengurus kehidupan
seseorang. Orang yang memiliki kebutuhan ini parasit, terlalu
menghargai cinta, dan sangat takut diabaikan dan ditinggalkan
sendirian.
3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas-batas
yang sempit. Orang yang seperti ini tidak menuntut, puas dengan yang
serba sedikit, lebih suka untuk tetap tidak dikenal orang, dan
menghargai kerendahatian melebihi segalanya.
4. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan, terwujud dalam keinginan
untuk berkuasa, demi kekuasaan itu menjadi tidak hormat pada orang
lain, memuja secara membabi buta terhadap kekuatan dan
melecehkan kelemahan.Mereka berpendapat bahwa mereka dapat
mencapai apa saja dengan menggunakan kekuatan kemauan.
5. Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitasi orang lain.
6. Kebutuhan neurotik akan prestise. Harga diri seseorang ditentukan
oleh banyaknya penghargaan yang diterima dari masyarakat.
7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi. Individu memiliki
gambaran diri yang melambung dan ingin dikagumi atas dasar ini,
bukan atas dasar siapa sesungguhnya dirinya.
8. Ambisi neurotik akan prestasi pribadi. Orang ini demikian ingin
menjadi yang terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi
sebagai akibat dari perasaan dasar tidak aman mereka.
9. Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan independensi. Karena
tidak mendapatkan hubungan yang hangat dan memuaskan, individu
memisahkan diri dari orang lain dan tidak mau terikat kepada siapapun
atau apapun, menjadi orang yang menyendiri.
10. Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketidaktercelaan.
Karena takut membuat kesalahan dan dikritik, individu akan berusaha
membuat dirinya tak terkalahkan dan tanpa cela. Mereka terus-
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 108
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

menerus mencari kekurangan-kekurangan dalam diri mereka, sehingga


bisa menutupnya sebelum diketahui orang lain.
Kesepuluh kebutuhan tersebut menjadi sumber yang menyebabkan
konflik-konflik batin. Semua kebutuhan yang diterangkan diatas adalah
tidak realistis. Horney mengelompokkan kesepuluh kebutuhan tersebut
dalam 3 kelompok:
1. Bergerak menuju orang lain (moving toward people)
2. Bergerak menjauhi orang lain (moving away people)
3. Bergerak melawan orang lain (moving against people)
Setiap kelompok kebutuhan menunjukkan orientasi dasar terhadap
orang lain dan terhadap diri sendiri. Dalam orientasi yang berbeda-beda
ini, Horney menemukan dasar konflik. Setiap orang mempunyai konflik-
konflik ini, tetapi orang-orang yang pada masa kanak-kanaknya mengalami
penolakan, pengabaian, perlindungan yang berlebih-lebihan dan bentuk-
bentuk perlakuan lain yang merugikan dari orangtua, cenderung memiliki
konflik-konflik itu dalam taraf berat.
Orang normal dapat memecahkan konflik-konflik tersebut dengan
mengintegrasikan ketiga orientasi diatas tidak terpisah satu sama lain.
Sedangkan orang neurotik harus menggunakan pemecahan-pemecahan
irasional serba dibuat-buat (artifisial) karena ia mengalami kecemasan
dasar yang lebih berat. Semua konflik ini dapat dihindarkan dan
dipecahkan kalau anak dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat
keamanan, kepercayaan, cinta, respek, toleransi, dan kehangatan.

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan lengkap!
1. Jelaskan mengenai Kecemasan Dasar dari Karen Horney!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
2. Sebut dan jelaskan mengenai jenis-jenis kebutuhan neurotik dari
Karen Horney!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 109


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
3. Menurut Horney, setiap kelompok kebutuhan menunjukkan
orientasi dasar terhadap orang lain dan terhadap diri sendiri yang
kemudian akan menghasilkan konfik. Bagaimana orang yang normal
dapat mengatasi konflik tersebut?
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Coolidge L. Frederick, Moor J. Candace., Yamazaki G.Tomoko., Stewart E.
Sharon & Segal, Daniel L., (2001). On the relationship between Karen
Horney’s tripartite neurotic type theory and personality disorder
features. Journal Personality and Individual Differences 30.
Departement of Psychology, University of Colorado.
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 110


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 7.
PSIKOANALISA HUMANISTIK ERIC FROMM

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikoanalisa Humanistik Fromm.

A. KONSEP DASAR
Banyak teori kepribadian yang kurang memperhatikan atau
mengabaikan cinta karena menganggap cinta adalah efek samping dari
determinan kepribadian yang sebenarnya. Sebaliknya, pendekatan
eksistensial dan humanistik berpusat pada cinta. Psikoanalis Humanistik
Eric Fromm (dalam Friedman dan Schustack, 2006) menganggap cinta
sebagai fokus utama manusia. Cinta bukanlah keadaan yang dialami
seseorang ataupun sekedar fenomena semu yang tidak memiliki arti
nyata. Cinta membutuhkan pengetahuan, usaha, dan pengalaman.
Kapasitas untuk mencintai harus dikembangkan dengan kerendahan hati
dan disiplin. Menurut Fromm, Cinta adalah jawaban untuk pertanyaan
yang tidak terjawab, yaitu masalah eksistensi manusia. Cinta membuat
kita mampu mengatasi keterasingan kita dari orang lain, tetapi dengan
tetap menjaga integritas individual kita. Fromm mengemukakan bahwa
cinta tidak mungkin ada tanpa kepribadian yang dewasa dan produktif.
Oleh karena itu, pendekatan Fromm tentang manusia yang sehat dan utuh
digambarkan melalui ‘KARAKTER PRODUKTIF’, yang berusaha melampaui
konteks biologis dan masyarakat, dan yang menggunakana otaknya untuk

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 111


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

mencintai dan berkreasi dalam cara manusia yang unik (Fromm dan
Macoby, dalam Friedman dan Schustack, 2006).
Teori Fromm dipengaruhi oleh teori Karl Marx, yang menekankan
faktor sosial dan masyarakat terhadap kepribadian. Pendekatan Fromm,
terkadang disebut HUMANISME DIALEKTIKA, berusaha menyatukan
dorongan biologis dan tuntutan masyarakat dengan keyakinan bahwa
manusia dapat melakukan TRANSENDENSI dan menjadi orang yang
spontan, kreatif, dan penuh kasih.
Sejalan dengan asumsi eksistensial tentang being-in the world dan
kehendak bebas, Fromm menekankan bahwa perilaku manusia tidak
disebabkan oleh dorongan dari dalam diri ataupun oleh tuntutan
masyarakat, tetapi lebih disebabkan oleh kesadaran seseorang untuk
memiliki kebutuhan tertentu dalam memenuhi tuntutan masyarakat.
Kepribadian yang paling matang adalah kepribadian yang dapat memenuhi
tuntutan umum serta menciptakan identitas positif dan aktif, yang
melibatkan cinta yang produktif dan saling menghargai orang lain.
Tema dasar dari semua tulisan Fromm adalah orang merasa
kesepian karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain
(Supratiknya, 1993). Fromm mengembangkan tesis bahwa karena manusia
menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin
kesepian, jadi kebebasan menjadi keadaan yang negatif darimana manusia
melarikan diri. Seseorang dapat bersatu dengan orang lain dalam
semangat cinta dan kerjasama atau dapat merasakan aman dengan
tunduk kepada penguasa dan menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Terdapat kontradiksi disini, bahwa seorang pribadi merupakan bagian
tetapi sekaligus terpisah dari alam, merupakan binatang sekalgus manusia.
Sebagai binatang, orang mempunyai kebutuhan fisiologis tertentu yang
harus dipuaskan. Sebagai manusia, orang memiliki kesadaran diri, pikiran,
dan daya khayal. Kedua aspek individu (binatang dan manusia)merupakan
kondisi-kondisi dasar eksistensi manusia.
Ada 5 kebutuhan-kebutuhan spesifik yang berasal dari kondisi
eksistensi manusia (Supratiknya, 1993), antara lain:
1. KETERHUBUNGAN (frame of devotion), berasal dari fakta bahwa
manusia dalam proses menjadi manusiawi direnggut dari kesatuan
primer binatang dengan alam. Binatang dilengkapi oleh alam untuk
mengatasi keadaan-keadaan yang harus dihadapinya, sedangkan
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 112
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

manusia dengan kemampuan berpikir dan berkhayalnya telah


kehilangan interdependensi intim dengan alam. Sebagai pengganti
ikatan instingtif dengan alam, manusia harus menciptakan
hubungan-hubungan mereka sendiri, yang paling memberikan
kepuasan adalah hubungan yang didasarkan pada cinta produktif.
Cinta produktif selalu mengandung perhatian, tanggung jawab,
respek, dan pemahaman timbal balik.
2. TRANSEDENSI, adalah kebutuhan individu untuk mengatasi kodrat
binatangnya, untuk menjadi kreatif dan bukan hanya mwnjadi
makhluk belaka. Bila dorongan-dorongan kreatif terhambat, maka
orang menjadi perusak. Menurut Fromm, cinta dan benci bukan
dorongan yang berlawanan, keduanya merupakan jawaban
terhadap kebutuhan orang untuk mengatasi kodrat binatangnya.
3. KETERBERAKARAN, manusia ingin menjadi bagian integral dunia,
merasakan bahwa mereka memilikinya. Seseorang menemukan akar
yang paling memuaskan dan paling sehat dalam rasa sekeluarga
dengan pria dan wanita lain.
4. IDENTITAS, menjadi seorang individu yang unik. Bila orang tidak bisa
mencapai tujuan ini melalui usaha kreatifnya sendiri, ia bisa
mendapatkan ciri tertentu dengan mengidentifikasikan diri dengan
orang atau kelompok lain. Budak mengidentifikasikan diri dengan
majikannya, warga negara dengan negaranya, pekerja dengan
perusahaan. Dalam kasus ini, perasaan identitas timbul dari memilki
seseorang dan bukan dari menjadi seseorang.
5. KERANGKA ORIENTASI, manusia perlu mempunyai kerangka acuan,
yakni cara yang stabil dan konsisten dalam memandang dan
memahami dunia. Kerangka acuan yang mereka kembangkan
mungkin pertama-tama bersifat rasional atau irasional, atau
memiliki unsur dari keduanya.
B. KARAKTER SOSIAL DARI FROMM
Menurut Fromm (Supratiknya, 1993), kepribadian orang
berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh
masyarakat tertentu. Penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat
biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan batin dan
tuntutan-tuntutan dari luar. Individu mengembangkan karakter sosial
dengan memenuhi harapan-harapan masyarakat.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 113
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Fromm menjelaskan beberapa tipe karakter sosial yang ditemukan


dalam masyarakat dewasa ini (Supratiknya, 1993; Alwisol,2009), tipe-tipe
ini melukiskan cara-cara yang berbeda agar individu dapat berhubungan
dengan dunia dan dengan manusia lain. Setiap individu tertentu
merupakan campuran dari tipe-tipe tersebut, meskipun satu atau dua
tipe/orientasi lebih menonjol dari yang lain.

Tabel 23. Karakter Sosial Fromm (Alwisol, 2009)


PRODUKTIF NON PRODUKTIF
Loving-Sharing-Creative-Independent- Narcistic-selfish-conforming-dependent-
Reasoning unreasoning
ACCEPTING PRESERVING RECEPTIVE HOARDING
Yakin dengan Kreatif mencari Keyakinan bahwa Menarik diri dari
kemampuan dirinya dunia baru untuk semua yang baik itu dunia eksternal,
sendiri, ditaklukkan, datang dari atas. menyimpan hasil
independen, aktif, memanfaatkan Orang yang kerja untuk dirinya
berpikir positif. segala sesuatu dependen, pasif, sendiri,
Menerima untuk terus- tidak mampu mementingkan
keberadaan diri dan menerus dapat melihat hubungan dirinya sendiri,
orang lain apa memberi antara curiga, kikir,
adanya. keuntungan bagi perbuatannya semaunya sendiri.
EX: psikoterapis dirinya sendiri dan dengan hasilnya, EX: mengumpulkan
ketika menerima orang lain. senang merengek- harta dan tidak
dan merespon EX: pengusaha yang rengek. menginvestasikan
kliennya terus menerus EX: PNS yang dalam bisnis umum
mendirikan kurang inisiatif,
perusahaan baru di terus menerus
ranah yang minta bantuan dan
berbeda. saran
TAKING EXCHANGING EKSPLOITATIF MARKETING
Bekerjasama Kepribadian Mengambil dari Kepribadian jual
dengan orang lain pedagang yang orang lain dengan beli, menjaga
berdasarkan tujuan memperoleh kekuatan atau tipu penampilan tetap
bersama, kejujuran keuntungan tanpa muslihat. Mereka menarik agar layak
dan sikap rasional. merugikan orang tidak menghasilkan jual. Tidak benar-
EX: wiraswasta yang lain. Memberi sesuatu dengan benar peduli
mengembangkan kepuasan dari keringatnya sendiri, dengan orang lain,
waralaba, memberi layanan dan dari tetapi yang hanya
keuntungan pada produk yang dijual. memanfaatkan dipandang sebagai
orang lain. EX: marketing yang orang lain. Orang sumber potensial

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 114


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

mampu yang suka yang memberi


menyesuaikan diri memperkosa, keutungan.
sehingga bisamendholimi orang EX: aktor yang
menjual kepada lain. menjual
konsumen yang EX: penambang penampilannya
berbeda sifat dan yang mengambil pada penonton.
kebutuhannya. mineral tanpa bisa
memperbarui
sumber alam itu.
BIOPHILOUS NECROPHILOUS
Mencintai kehidupan dan sangat Orang yang tertarik dengan kematian,
mempedulikan kesejahteraan orang lain. kesakitan, kerusakan dan kehancuran.
Tidak mengambil jarak, selalu bersama Menyelesaikan masalah dengan
dengan orang lain. kekerasan.
EX: pekerja sosial penasuh anak jalanan EX: perampok yang minum sampai mabuk
sebelum melakukan kejahatan.

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dengan menyebutkan benar (B) atau salah (S) pada
setiap pernyataan.
Kriteria penilaian :
Salah 0-1 A
2-3 B
4-5 C
>5 D
1. Psikoanalis Humanistik Eric Fromm menganggap cinta sebagai fokus
utama manusia. Cinta adalah jawaban untuk pertanyaan yang tidak
terjawab, yaitu masalah eksistensi manusia.
2. Pendekatan Fromm tentang manusia yang sehat dan utuh
digambarkan melalui ‘KARAKTER PRODUKTIF’, yang berusaha
melampaui konteks biologis dan masyarakat, dan yang
menggunakana otaknya untuk mencintai dan berkreasi dalam cara
manusia yang unik.
3. Kepribadian yang paling matang menurut Fromm adalah
kepribadian yang dapat memenuhi tuntutan umum serta
menciptakan identitas positif dan aktif, yang melibatkan cinta yang
produktif dan saling menghargai orang lain.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 115


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

4. Menurut Fromm, kebutuhan individu untuk mengatasi kodrat


binatangnya, untuk menjadi kreatif dan bukan hanya menjadi
makhluk belaka disebut kebutuhan KETERHUBUNGAN.
5. Dalam konsep Fromm, kebutuhan KEBERAKARAN adalah kebutuhan
untuk menjadi seorang individu yang unik.
6. Menurut Fromm, penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat
biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan batin
dan tuntutan-tuntutan dari luar
7. Fromm menyebut cara-cara yang berbeda agar individu dapat
berhubungan dengan dunia dan dengan manusia lain sebagai tipe
Karakter Sosial.
8. Karakter social HOARDING menunjukkan keyakinan bahwa semua
yang baik itu datang dari atas, yang membuat orang menjadi
dependen, pasif, tidak mampu melihat hubungan antara
perbuatannya dengan hasilnya, dan senang merengek-rengek.
9. Orang yang bekerjasama dengan orang lain berdasarkan tujuan
bersama, kejujuran dan sikap rasional, menurut Fromm memiliki
karakter sosial TAKING.
10.Karakter PRESERVING merupakan karakter orang-orang yang kreatif
mencari dunia baru untuk ditaklukkan, memanfaatkan segala
sesuatu untuk terus-menerus dapat memberi keuntungan bagi
dirinya sendiri dan orang lain

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Bruner, Jose. (1994). Looking into the Hearts of the workers, or : How Erich
Fromm turned critical theory into empirical research. Journal
political psychology Vol 15 No 4.
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 116


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 8.
PSIKIATRI INTERPERSONAL DARI SULLIVAN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikiatri Interpersonal dari Sullivan.

A. PENGANTAR
Ajaran pokok dari teori ini adalah bahwa kepribadian adalah pola
yang relatif menetap dari situasi-situasi antar pribadi yang berulang yang
menjadi ciri kehidupan manusia (Supratiknya, 1993). Sullivan tidak
menyangkal pentingnya hereditas dan pematangan dalam membentuk
dan membangun organisme, namun ia juga berpendapat bahwa apa yang
khas dari manusiawi merupakan produk dari interaksi-interaksi sosial.
Pengalaman-pengalaman antarpribadi seseorang dapat dan benar-benar
merubah fungsinya yang semata-mata bersifat fisiologis sehingga
organisme pun kehilangan statusnya sebagai kesatuan biologis dan
menjadi organisme sosial dengan cara-caranya sendiri.

B. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Organisasi kepribadian terdiri dari peristiwa-peristiwa antarpribadi,
dan bukan pristiwa-pristiwa intrapsikis. Kepribadian hanya
memanifestasikan dirinya ketika orang bertingkahlaku dalam hubungan
dengan salah seorang atau beberapa individu lain. Orang-orang ini tidak
perlu ada, bisa berupa tokoh khayalan atau tokoh yang tidak ada (contoh:
pahlawan, tokoh dalam mitos dll). Persepsi, ingatan, pemikiran, khayalan,
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 117
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

dan semua proses psikis lain bersifat pribadi. Bahkan mimpi pada malam
hari bersifat antar pribadi, karena biasanya menjelaskan hubungan-
hubungan antara orang tersebut dengan orang lain.
Kepribadian merupakan pusat dinamik dari berbagai proses yang
terjadi dalam serangkaian medan antarpribadi. Proses yang terpenting
adalah dinamisme, personifikasi, dan proses kognitif.
1. Dinamisme
Dinamisme didefinisikan sebagai pola transformasi energi yang
relatif menetap, yang secara berulang memberi ciri kepada organisme
selama keberadaannya sebagai organisme hidup. Transformasi energi
adalah suatu bentuk tingkah laku, yang mungkin terbuka dan umum
(seperti berbicara), atau tersembunyi dan privat (seperti pikiran dan
khayalan). Karena dinamisme merupakan pola tingkah laku yang menetap
dan berulang, maka dinamika kira-kira sama dengan kebiasaan.
Setiap reaksi yang sudah biasa terhadap seseorang atau lebih (baik
berupa perasaan, sikap, atau tindakan terbuka) merupakan dinamisme.
Semua orang memiliki dinamisme dasar yang sama, tetapi cara
mengungkapkannya berbeda-beda sesuai dengan situasi dan pengalaman
hidup individu. Kebanyakan dinamisme bertujuan memuaskan kebutuhan-
kebutuhan dasar organisme, akan tetapi ada suatu dinamisme penting
yang berkembang sebagai akibat kecemasan, yang disebut dengan
dinamisme diri atau sistem diri.
Sistem diri sebagai penjaga keamanan seseorang cenderung
terpisah dari aspek kepribadian yang lain. Sistem diri tidak akan
membiarkan masuknya informasi yang tidak sesuai dengan organisasinya
sekarang dan karena itu tidak dapat mengambil pelajaran dari
pengalaman. Karena sistem diri melindungi seseorang dari kecemasan,
maka diri sangat dihargai dan dilindungi dari kritik. Bila sistem diri menjadi
bertambah kompleks dan independen, akan mencegah orang untuk
membuat penilaian-penilaian objektif tentang tingkah laku sendiri dan
menyembunyikan kontradiksi-kontradiksi yang jelas antara bagaimana
orang itu sebenarnya dan bagaimana orang itu menurut apa yang
dikatakan oleh sistem diri. Semakin mengalami kecemasan, semakin
menggelembung sistem dirinya, semakin ia terlepas dari aspek
kepribadian. Meskipun tujuannya untuk mereduksikan kecemasan, namun
sistem diri menghambat kemampuan untuk hidup dengan orang lain
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 118
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

secara konstruktif. Menurut Sullivan, sistem diri merupakan produk dari


aspek-aspek irasional masyarakat, dimana dalam masyarakat yang
irasional orang akan cenderung menggunakan cara-cara yang tak wajar
dan tidak realistik untuk mengatasi kecemasannya.

2. Personifikasi
Personifikasi adalah suatu gambaran yang dimilki individu tentang
dirinya sendiri atau orang lain, berupa perasaan, sikap, dan konsepsi
kompleks yang timbul karena mengalami kepuasan kebutuhan atau
kecemasan. Setiap hubungan antarpribadi yang menimbulkan kepuasan
akan membangun suatu gambaran yang baik tentang orang yang
memberinya kepuasan, demikian sebaliknya.
Gambaran-gambaran yang ada dalam pikiran kita jarang merupakan
gambaran yang tepat tentang orang yang bersangkutan. Gambaran
tersebut awalnya dibentuk untuk menghadapi orang dalam situasi
antarpribadi, tapi sekali terbentuk maka gambaran itu biasanya tetap ada
dan mempengaruhi sikap kita terhadap orang yang bersangkutan. Bila
seseorang mempersonifikasikan ayahnya sebagai pemarah dan diktator,
maka dia akan cenderung memproyeksikan personifikasi yang sama pada
laki-laki lain yang lebih tua. Sesuatu yang mereduksikan kecemasan pada
awal kehidupan akan mempengaruhi hubungan antarpribadi seseorang
dengan kehidupannya yang akan datang. Personifikasi tentang diri bahwa
“saya adalah orang yang baik” disebabkan oleh pengalaman-pengalaman
antarpribadi yang menyenangkan, demikian sebaliknya. Personifikasi-
personifikasi yang dimiliki oleh sejumlah orang disebut STEREOTIPE.

3. Proses Kognitif
Menurut Sullivan (Supratiknya, 1993) pengalaman terjadi dalam 3 cara:
a. PROTOTAKSIK: rangkaian keadaan sesaat yang terpisah-pisah dari
organisme yang melakukan penginderaan. Pengalaman semacam ini
sama dengan arus kesadaran seperti pendriaan, bayangan, dan
perasaan murni yang mengalir di dalam jiwa makhluk yang sadar.
Pengalaman ini ditemukan pada awal-awal kehidupan dan menjadi
prasyarat penting bagi timbulnya pengalaman lainnya.
b. PARATAKSIK: melihat hubungan kausal antara peristiwa-peristiwa
yang terjadi kira-kira pada saat yang sama tetapi yang tidak
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 119
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

berhubungan secara logis. Semua tahkyul adalah contoh pemikiran


parataksik.
c. SINTAKSIK: aktivitas lambang yang diterima bersama, terutama
aktivitas lambang yang bersifat verbal. Lambang yang diterima
bersama adalah sesuatu yang telah disepakati oleh sekelompok
orang karena memiliki arti baku (Ex: kata-kata dan bilangan).
Sullivan juga menekankan tentang pentingnya masa depan dalam
fungsi kognitif. Tinjauan ke masa depan tergantung pada ingatan orang
pada masa lampau dan interpretasinya terhadap masa depan.

C. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Sullivan memandang kepribadian sebagai suatu sistem energi yang
fungsinya melakukan aktivitas-aktivitas yang akan mereduksikan
tegangan.
1. Tegangan
Ada dua sumber tegangan, yaitu: 1) tegangan-tegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan organisme, dan 2) tegangan-
tegangan sebagai akibat dari kecemasan.
Kebutuhan berkaitan dengan syarat-syarat kehidupan yang sifatnya
fisiokimiawi. Kebutuhan bisa bersifat umum (lapar) maupun khusus yang
berhubungan dengan bagian tubuh tertentu (kebutuhan bayi untuk
mengisap). Kebutuhan tersususn secara hirarkis, kebutuhan yang berada
di tingkat lebih rendah harus dipuaskan sebelum sampai pada kebutuhan
yang berada pada tingkat yang lebih tinggi. Tegangan dapat dianggap
sebagai kebutuhan untuk mentrasformasikan energi khusus yang akan
mendhilangkan tegangan, seringkali disertai dengan perubahan keadaan
jiwa.
Kecamasan adalah penghayatan tegangan akibat adanya ancaman-
ancaman nyata atau luarnya dibayangkan terhadap keamanan seseorang.
Kecemasan yang hebat akan mereduksi efisiensi individu dalam
memuaskan kebutuhan-kebutuhannya, mengganggu hubungan
antarpribadi, mengacaukan pikiran. Namun di sisi lain menurut Sullivan,
kecemasan merupakan kekuatan edukatif pertama yang luarbiasa dalam
kehidupan. Ex: ibu cemas dapat ditransmisikan pada bayinya melalui
pandangan, nada suara, tingkah laku, bahkan reaksi tubuhnya (puting
susu). Bayi jadi bisa belajar menghindari aktivitas-aktivitas atau benda
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 120
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

yang menanbah kecemasannya, bila tidak bisa melepaskan diri dari


kecemasan, maka ia akan selalu ingin tidur.

2. Transformasi energi, bukan instinktual tapi hasil belajar


Energi ditransformasikan dengan melakukan pekerjaan, yang bisa
berupa kegiatan-kegiatan yang melibatkan otot-otot badan atau berupa
kegiatan-kegiatan mental, seperti persepsi, ingatan, dan berpikir. Kegiatan
yang terbuka maupun yang tersembunyi tersebut bertujuan mengurangi
tegangan. Sullivan tidak yakin insting menjadi sumber penting motivasi
manusia. Seseorang belajar bertingkah laku dengan cara tertentu sebagi
akibat dari intreaksi dengan orang-orang, bukan karena ia memiliki
imperatif bawaan untuk berperilaku.

D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Sullivan memberikan peran yang penting pengaruh-pengaruh unik
dari hubungan-hubungan manusia dalam perkembangan kepribadian.
Meskipun dia tidak menolak faktor-faktor biologis dalam menentukan
perkembangan kepribadian, namun ia menempatkan faktor tersebut
dibawah faktor-faktor sosial. Meskipun demikian dia juga tetap mengakui
adanya pengaruh-pengaruh buruk masyarakat dalam perkembangan
kepribadian seseorang.

Tahap-tahap Perkembangan
Sullivan menguraikan enam tahap perkembangan kepribadian
sebelum tahap kematangan yang terakhir dicapai. Keenam tahap tersebut
adalah:
1. MASA BAYI (mulai lahir – belajar bicara). Daerah oral adalah daerah
utama dalam interaksi bayi dengan lingkunganya. Perawatan yang
diberikan ibu akan menjadi pengalaman antarpribadi yang pertama.
2. MASA KANAK-KANAK (mulai bisa mengucapkan kata-kata – timbul
kebutuhan akan teman bermain). Peralihan dari masa bayi ke masa
kanak-kanak dimungkinkan oleh perkembangan bahasa dan organisasi
pengalaman secara sintaksik. Mulai muncul penggabungan
personifikasi-personifikasi yang berlainan (ex: ibu yang baik dan ibu
yang buruk). Sistem diri mulai mengembangkan konsep jenis kelamin,
kemampuan simbolik (permainan peran), dan berminat terhadap
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 121
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

kegiatan lahiriah maupun batiniah yang bertujuan menghilangkan


hukuman dan kecemasan. Muncul peristiwa dramatik yang disebut
dengan transformasi jahat, yaitu perasaan bahwa orang hdiup di
anatar musuh-musuh. Bila perasaan ini cukup kuat, anak tidak
mungkin memberikan respon yang positif terhadap kasih sayang orang
lain. Transformasi jahat ini disebabkan oleh pengalamn-pengalaman
yang menyekitkan dan mencemaskan dengan orang lain yang
menyebabkan regresi ke masa bayi.
3. MASA JUVENIL (sebagian besar tahun-tahun sekolah dasar),
merupakan masa untuk belajar menjadi sosial, memperoleh
pengalaman-pengalaman tunduk pada tokoh-tokoh otoritas di dalam
keluarga, bersaing dan bekerjasama, belajar mengasingkan diri dalam
pergaulan, penghinaan dan perasaan kelompok. Muncul konsepsi
tentang orientasi hidup.
4. MASA PRA ADOLESEN, ditandai dengan hubungan yang akrab dengan
kawan sejenis, sahabat yang dapat dipercaya dan bekerjasama dalam
melaksanakan tugas-tugas dan memecahkan masalah hidup. Ini masa
penting karena menandakan permulaan hubungan-hubungan
manusiawi sejati dengan orang-orang lain.
5. MASA ADOLESEN AWAL (12-16). Tantangan utama masa ini adalah
mengembangkan pola aktivitas heteroseksual. Perubahan fisiologis
pada pubertas dialami oleh remaja sebagai perasaan-perasaan birahi,
timbullah dinamisme birahi dan mulai nampak dalam kepribadian.
Banyak konflik masa adolesen timbul dari lebutuhan akan kepuasan
seksual, keamanan, dan keakraban yang saling berlawanan. Masa ini
berlangsung sampai orang menemukan pola perbuatan yang stabil
yang memuaskan dorongan-dorongan genitalnya.
6. MASA ADOLESEN AKHIR. Masa ini dimulai dengan terpolakannya
aktivitas genital melalui langkah-langkah edukatif yang tak terhitung
jumlahnya sampai terbentuknya pola hubungan antarpribadi yang
sungguh-sungguh manusiawi atau matang sesuai kesempatan yang
ada, secara pribadi atau kultural. Merupakan masa inisiasi yang
panjang kearah hak, kewajiban, kepuasan, dan tanggung jawab
kehidupan sebagai warga masyarakat dan warga negara. Sistem diri
mulai stabil dan belajar melakukan sublimasi yang lebih efektif atas

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 122


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

tegangan-tegangan dan melakukan tindakan keamanan yang lebih


kuat melawan kecemasan.

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dengan menyebutkan benar (B) atau salah (S) pada
setiap pernyataan.
Kriteria penilaian :
Salah 0-1 A
2-3 B
4-5 C
>5 D

1. Sullivan tidak menyangkal pentingnya hereditas dan pematangan


dalam membentuk dan membangun organisme, namun ia juga
berpendapat bahwa apa yang khas dari manusiawi merupakan
produk dari interaksi-interaksi sosial.
2. Dinamisme adalah suatu gambaran yang dimilki individu tentang
dirinya sendiri atau orang lain, berupa perasaan, sikap, dan konsepsi
kompleks yang timbul karena mengalami kepuasan kebutuhan atau
kecemasan.
3. Menurut Sullivan, sesuatu yang mereduksikan kecemasan pada
awal kehidupan akan mempengaruhi hubungan antarpribadi
seseorang dengan kehidupannya yang akan datang.
4. PROTOTAKSIK adalah melihat hubungan kausal antara peristiwa-
peristiwa yang terjadi kira-kira pada saat yang sama tetapi yang
tidak berhubungan secara logis.
5. Menurut Sullivan, seseorang belajar bertingkah laku dengan cara
tertentu sebagi akibat dari intreaksi dengan orang-orang, bukan
karena ia memiliki imperatif bawaan untuk berperilaku.
6. Pada masa Kanak-kanak pada tahapan perkembangan Sullivan,
sistem diri mulai mengembangkan konsep jenis kelamin,
kemampuan simbolik (permainan peran), dan berminat terhadap
kegiatan lahiriah maupun batiniah yang bertujuan menghilangkan
hukuman dan kecemasan.
7. Menurut Sullivan, pada masa PRA ADOLESEN dimulai dengan
terpolakannya aktivitas genital melalui langkah-langkah edukatif
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 123
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

yang tak terhitung jumlahnya sampai terbentuknya pola hubungan


antarpribadi yang sungguh-sungguh manusiawi atau matang sesuai
kesempatan yang ada, secara pribadi atau kultural.
8. Masa ADOLESEN AKHIR merupakan masa inisiasi yang panjang
kearah hak, kewajiban, kepuasan, dan tanggung jawab kehidupan
sebagai warga masyarakat dan warga negara.

REFERENSI

Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas


Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gaines Jr, Stanley O.(2007). Personality and personal relationship
processes : Concluding thoughts. Jurnal of Social and personal
relationship Vol 24 Issue 4.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 124


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 8.
PERKUATAN OPERAN SKINNER

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Perkuatan Operan dari Skinner.

A. PENGANTAR
Burhuss Frederic Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di
sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania. Ayahnya adalah
seorang pengacara dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang
baik. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu
masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan
disiplin sangat kuat. Skinner mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa
inggris pada tahun 1926 dari Presbyterian-founded Humilton College.
Setelah wisuda, ia menekuni dunia tulis menulis sebagai profesinya selama
dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar masuk program pasca sarjana
psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada tahun 1930 dan
Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen
psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun 1948,
dia diundang untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas
tersebut dia menghabiskan sisa karirnya. Skinner adalah seseorang yang
aktif dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan berbagai penelitian,
membimbing ratusan calon doktor, dan menulis berbagai buku. Meski
tidak sukses sebagai penulis buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 125


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

penulis psikologi terbaik. Salah satu karyanya yang terkenal adalah


Walden II. Pada tanggal 18 Agustus 1980, Skinner meninggal dunia karena
penyakit Leukemia.
Inti dari teori Skinner adalah pengkondisian operan (operant
conditioning) ajaran dimana konsekuensi dari perilaku menghasilkan
perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi. Asumsi yang
membentuk landasan untuk operant conditioning, yaitu :
1. Belajar adalah tingkah laku
2. Perubahan tingkah laku (belajar) secara fungsional berkaitan
dengan adanya perubahan dalam kejadian di lingkungan.
3. Hubungan yang berhukum antara tingkah laku dan lingkunga hanya
dapat ditentukan kalau sifat tingkah laku dan kondisi
eksperimennya didefinisikan menurut fisiknya dan diobservasi di
bawah kondisi yang di kontrol secara seksama.
4. Data dari studi eksperimental tingkah laku merupakan satu-satunya
sumber informasi yang dapat diterima tentag penyebab terjadinya
tingkah laku.

B. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Skinner memusatkan diri pada tingkah laku yang dapat diubah.
Kontrol mengimplikasikan bahwa lingkungan dapat diubah untuk
menghasilkan pola-pola tingkah laku yang berbeda. Skinner tidak pernah
menyatakan bahwa semua faktor yang menentukan tingkah laku ada
dalam lingkungan, karena :
1. bahwa kepekaan organisme pada perkuatan itu sendiri memiliki dasar
genetik yang berkembang karena keuntungan-keuntungan mampu
mempelajari peristiwa-peristiwa penting dalam lingkungan.
2. Skinner mengemukakan bahwa dalam diri individu, sejumlah tingkah
laku lebih mudah dikondisikan daripada yang lainnya.
Skinner tidak mengklaim bahwa tingkah laku individu hanya
merupakan produk dari lingkungan, ia hanya tidak menekankan peranan
praktis variabilitas biologis, sebab dalam ilmu pengetahuan yang murni
tentang tingkah laku variabilitas ini tidak mudah ditempatkan di bawah
kontrol/kendali tingkah laku. Dua klasifikasi dasar dari perilaku Skinner :
1. Operant adalah sesuatu yang dihasilkan
2. Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 126
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

C. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Dalam teori Skinner , konsep-konsep dinamik atau motivasi,
menurut Skinner, seseorang tidak selalu memperlihatkan tingkah laku
yang sama dengan kadar yang sama walaupun berada dalam suatu situasi
yang tetap, menjadi alasan pokok bagi berkembangnya konsep motivasi.
Karena tingkah laku cenderung sangat berubah-ubah dalam beberapa
situasi, maka suatu kekuatan internal dipakai untuk menjelaskan
variabilitas ini. Misalnya seorang anak tidak selalu memakan makanan
yang disajikan kepadanya, dan karenanya kita berkata bahwa anak itu
makan tidak hanya tergantung pada adanya makanan tetapi juga
tergantung pada variasi tingkat kelaparannya.
Skinner tidak membedakan secara sungguh-sungguh antara
DORONGAN-DORONGAN dan EMOSI-EMOSI, dan ia menggunakan serta
membenarkan penggunaan kedua istilah itu dengan cara yang sama.
Misalnya, seseorang yang sedang marah. Kita tidak mengetahui bahwa
seseorang sedang marah karena kita mampu menyelami lubuk hatinya,
atau karena kita pernah mengamati bahwa kelenjar-kelenjar tertentu
mengeluarkan zat-zat tertentu. Sebaliknya, kita mengamati bahwa orang
semacam itu menunjukkan bentuk-bentuk tingkah laku tertentu. Ia
memperlihatkan muka yang masam, berbicara tersentak-sentak,
cenderung bertingkah laku agresif, dan sebagainya.

D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Menurut Skinner, pemahaman tentang kepribadian akan tumbuh
dari tinjauan tentang perkembangan tingkah laku organisme manusia
dalam interaksinya yang terus-menerus dengan lingkungan. Konsep kunci
dalam sistem skinner adalah prinsip perkuatan atau disebut dengan teori
perkuatan operan (Operant reinforcement theory). Memperkuat tingkah
laku tidak lain berarti melakukan manipulasi untuk mengubah
kemungkinan terjadinya tingkah laku itu di masa mendatang.

1. PENGUATAN DAN HUKUMAN.


PENGUATAN (reinforcement) adalah konsekuensi yang
meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya,
hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan
probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 127
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Penguatan boleh jadi kompleks. Penguatan berarti memperkuat. Skinner


membagi penguatan ini menjadi dua bagian:
 PENGUATAN POSITIF adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa
frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang
mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk penguatan positif adalah
berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum,
menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan,
mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).
 PENGUATAN NEGATIF, adalah penguatan berdasarkan prinsif
bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).
Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak
memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau
menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut,
muka kecewa dll).

2. PRINSIP-PRINSIP PENGKONDISIAN DAN BELAJAR


Ada dua prinsip dasar dari pengkondisian, yaitu pengkondisian
klasikal dan pengkondisian operant/instrumetal.
a. Pengkondisian klasikal (classical conditioning)
Prinsip ini pertama kali diusulkan oleh Ivan Pavlov yang pada
dasarnya mengatakan bahwa sebuah stimulus yang memunculkan
sebuah respon dipasangkan dengan stimulus lain yang pada saatnya
nanti menghasilkan respon yang sama. Dengan kata lain, kita dapat
menyebut bahwa operasi dan respon kedua dikondisikan untuk
terjadi. Mari kita ambil contoh dengan mengobservasi anjing. Ketika
ditampilkan sepotong daging, anjing mulai mengeluarkan air liur.
Sekarang kita coba bunyikan bel sesaat kita tampilkan daging. Pada
awalnya, anjing mengeluarkan air liur hanya saat daging
ditampilkan. Namun setelah beberapa kali penampilan, anjing
tersebut akan mengeluarkan air liur saat bel dibunyikan (sebelum
daging ditampilkan). Agen penguat di sini adalah daging yang
berfungsi sebagai penguat positif karena penampilan daging
meningkatkan kesempatan respon yang diinginkan untuk muncul.
Lalu apa yang terjadi jika kita menghentikan penampilan
daging dan hanya membunyikan bel? Untuk sesaat, anjing tetap
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 128
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

akan mengeluarkan air liur terhadap bel, namun lama kelamaan


akan terus berkurang hingga akhirnya berhenti mengeluarkan air
liur. Proses tersebut dinamakan extinction (pemusnahan). Hal
tersebut menunjukkan perlunya melanjutkan penguatan, karena
tanpa penguatan (paling tidak saat-saat tertentu), perilaku yang
tidak otomatis (bukan refleks) akan menghilang perlahan.
b. Pengkondisian operan/instrumental
Pengkondisian ini pertama kali diselidiki secara sistematis
oleh E. L. Thorndike. Teori Skinner berusaha menegakkan tingkah
laku lewat studi mengenai belajar secara operan. Suatu operan
adalah memancarkan, artinya suatu organisme melakukan sesuatu
tanpa perlu adanya stimulus yang mendorong. Suatu reaksi sebagai
kontras dari responden, yaitu suatu tingkah laku yang dipelajari
dengan teknik pengkondisian Pavlovian. Operan dapat dipelajari
bebas dari kondisi-kondisi perangsang yang membangkitkan.
Organisme selalu dalam proses “operating” dalam lingkungannya.
Artinya organisme tersebut selalu melakukan apa yang
dilakukannya. Selama “operating”, organisme tersebut akan
bertemu dengan stimulus-stimulus, yang disebut reinforcing
stimulus (stimulus penguat).
Stimulus-stimulus tersebut mempunyai pengaruh dalam
menguatkan “operant” – tingkah laku yang muncul sebelum
reinforcer. Jadi yang dimaksud dengan operant conditioning adalah
sebuah tingkah laku diikuti dengan sebuah konsekuensi, dan
konsekuensi-konsekuensi tersebut dapat merubah kecenderungan
organisme untuk mengulang tingkah laku tersebut di masa datang.
Sebagai contoh, coba bayangkan seekor tikus di dalam
kandang, yang disebut Kotak Skinner. Kandang tersebut mempunyai
suatu pedal pada salah satu temboknya yang bila ditekan maka
dapat melepaskan makanan ke dalamnya. Kemudian tikus tersebut
berjalan mengelilingi kandang dan tanpa sengaja menekan pedal,
sehingga mengakibatkan munculnya makanan. Kejadian tersebut
membuat tikus selalu berusaha menekan pedal dan mengumpulkan
makanan yang muncul di sudut kandang. Eksperimen pada tikus
membuktikan bahwa suatu tingkah laku yang diikuti oleh stimulus

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 129


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

penguat akan meningkatkan kemungkinan munculnya kembali


tingkah laku tersebut di masa depan.
Dalam pengkondisian operan terdapat konsep PENGHAPUSAN
(EXTINCTION), yaitu berkurangnya kecenderungan untuk merespon yang
terjadi apabila perkuatan yang mengikuti respon tersebut tidak lagi
terjadi.
Secara lebih khusus, kekuatan salah satu dari respon-respon ini
bertambah apabila respon itu terjadi dan disusul oleh perkuatan. Operan
adalah respon yang beroperasi pada lingkungan dan mengubahnya.
Perubahan dalam lingkungan selanjutnya mempengaruhi terjadinya
respon tersebut pada kesempatan berikutnya. Karena itu, dalam
pengkondisian operan, pemerkuat tidak berhubungan dengan stimulus
penyebab seperti yang terjadi jika responden-responden dikondisikan.
Sebaliknya, pemerkuat berhubungan dengan respon. Apabila sebuah
respon operan dikondisikan maka pemerkuatnya diberikan SESUDAH
terjadinya respon.
Ada beberapa istilah dalam perkuatan operan :
Stimulus penghukum (Punishing Stimulus) yaitu stimulus aversif, yang
bila terjadi sesudah berlangsungnya sebuah respon operan akan
mengurangi kemungkinan terjadinya respon tersebut di masa
mendatang.
Perkuatan berkesinambungan (Continous Reinforcement) : bila
perkuatan diberikan SETIAP KALI respon yang tepat diberikan.
Perkuatan interval (Interval Reinforcement) : apabila perkuatan
diberikan tergantung pada INTERVAL WAKTU tertentu.
o Perkuatan interval tetap (fixed interval reinforcement schedule) :
bila interval tidak berubah (misalnya setiap 5 menit sekali)
o Perkuatan interval tidak tetap (variable interval reinforcement
schedule) : perkuatan diberikan dengan jadwal yang bervariasi,
misalnya diberikan dalam selang waktu rata-rata 5 menit, namun
interval sesungguhnya akan berubah-ubah secara acak di sekitar
interval rata-rata ini.
Perkuatan Rasio (Ratio Reinforcement) : jadwal perkuatan dibentuk
dengan mengabaikan faktor waktu dan banyaknya hadiah yang
diperoleh, tapi semata-mata tergantung pada tingkah lakunya sendiri

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 130


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

(RESPON-RESPON). Perkuatan ditentukan oleh JUMLAH RESPON yang


diberikan.
o Rasio tetap (fixed ratio reinforcement schedule) : bila perkuatan
diberikan pada jumlah respon tertentu (misalnya setiap 10 kali
patukan)
o Rasio tidak tetap (variable ratio reinforcement schedule) : bila
perkuatan diberikan sesuai dengan jumlah respon yang bervariasi
atau diubah-ubah secara acak di sekitar jumlah rata-rata.
CATATAN :
 Proses penghapusan (EXTINCTION) pada jadwal ratio LEBIH LAMBAT
dibanding pada jadwal-jadwal interval. Tingkah laku sosial seringkali
diperkuat dengan prinsip rasio. Contoh :
seorang anak dihadiahi permen supaya tetap diam, atau
dihadiahi kasih sayang atau senyuman. Dan semakin anak diam
maka semakin juga dia diperkuat.
Uluran jabat tangan atau salam yang ramah sangat mungkin
menghasilkan perkuatan sosial berupa sikap ramah dari pihak
lain. Dan dalam kasus-kasus tertentu mungkin menghasilkan
pekerjaan yang lebih baik atau peningkatan status sosial.
 Perkuatan variable atau tidak tetap cenderung membuat suatu
respon yang dipelajari lebih sulit dihapuskan (mengalami
EXTINCTION).
 Jenis pengkondisian dimana tidak ada hubungan kausal antara respon
dan pemerkuatnya disebut dengan ACCIDENTAL CONDITIONING
(pengkondisian kebetulan). Kadang-kadang oleh masyarakat disebut
kepercayaan tahayul. Misalnya warga suku primitif memanggil hujan
dengan melakukan tarian ritual, kadang-kadang memang turun hujan
sesudah tarian dilakukan, akibatnya tarian tersebut cenderung diulangi.
Mereka percaya bahwa ada hubungan kausal antara tarian dan
turunnya hujan. Sesungguhnya tarian tersebut dikondisikan secara
aksidental atau kebetulan, kadang-kadang hujan turun mengikuti
tarian. Contoh lain : kepercayaan pada jimat, kekuatan doa dll.
Pengkondisian aksidental kiranya merupakan penyebab bertambahnya
frekuensi doa tanpa mengharap doa sungguh-sungguh menghasilkan
suatu efek.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 131


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 GENERALISASI STIMULUS : stimulus yang hampir sama akan cenderung


mendapatkan respon dengan frekuensi yang hampir sama dengan
stimulus aslinya. Semakin mirip maka semakin memperkuat respon,
semakin tidak mirip akan memperlemah respon. Apabila suatu respon
dipertahankan dalam suatu situasi yang baru, maka terjadi generalisasi
stimulus.
 DISKRIMINASI STIMULUS. Apabila suatu respon semakin lemah dalam
situasi yang baru/berbeda dengan sebelumnya maka terjadilah
diskriminasi stimulus.
 Respon-respon juga cenderung dihubungkan satu sama lain
berdasarkan fakta bahwa merela itu secara fungsional bersifat dapat
saling dipertukarkan. Contoh : orang yang bertemu dengan seseorang
untuk pertama kalinya mungkin menjabat tangannya atau memberi
ucapan salam, Dalam kedua hal itu orang tersebut bertingkah laku
sangat ramah dan sangat mungkin diperkuat dengan cara yang sama,
tak peduli respon manakh yang dilakukan.
 Situasi yang sama tidak harus menghasilkan tingkah laku yang sama
pada individu-individu yang berbeda. Contoh : orang yang meminta
kenaikan gaji. Seseorang mungkin memintanya dengan cara agresif,
sedangkan yang lain memintanya dengan sangat ramah atau mungkin
menjilat. Pada individu yang pertama mungkin tingkah laku agresif
pernah sangat sering diperkuat dalam sejarah hidupnya, dan mungkin
sangat sering diperkuat dalam situasi yang beraneka macam.
Sedangkan pada individu yang lain tingkah laku agresif mungkin pernah
dihukum dengan konsekuensi-konsekuensi yang tidak menyenangkan
dan tingkah laku serba menjilat mungkin pernah diperkuat secara
positif.

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan lengkap!
1. Jelaskan asumsi yang membentuk landasan untuk operant
conditioning!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan perbedaan Operant dan responden!
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 132
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan perbedaan antara Reinforcement (penguatan) dan
Punisment (hukuman)!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan dan sebutkan pula dengan contoh, perbedaan antara
Reinforcement (penguatan) positif dan Reinforcement (penguatan)
negatif!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
5. Apakah Extinction itu? Jelaskan dengan contoh.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
6. Jelaskan perbedaan Reinforcement (penguatan) Interval dan Ratio,
lengkapi dengan contoh. Jelaskan jadwal manakah yang lebih sulit
memunculkan Extinction?.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
7. Jelaskan mengenai jadwal penguatan Fixed dan Variable! Jelaskan
jadwal manakah yang lebih sulit memunculkan Extinction?.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 133


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

8. Jelaskan mengenai ACCIDENTAL CONDITIONING!


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
9. Jelaskan dengan contoh perbedaan Generalisasi stimulus dan
Diskriminasi stimulus!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Overskeid, Geir., Gronnerod, Cato., & Simonton, Dean Keith. (2012). The
personality of a Nonperson: Gauging the inner Skinner. Perspective
on psychological science. Sagepub.com/journal
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Thompson, Travis., (2005). Paul E. Meehl and B.F Skineer: Autitaxia,
Autitypy, and Autism. Behaviour and Philosophy Vol 33. Cambridge
center for behavioral studies.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 134


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 10.
BELAJAR SOSIAL ALBERT BANDURA

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Belajar Sosial dari Albert Bandura.

Albert Bandura lahir tanggal 4 Desember 1925 di propinsi Alberta,


Kanada. Pendidikan Psikologi Bandura di awali dari Universitas British
Columbia pada tahun 1946 dan lulus pada tahun 1949. Bandura
memperoleh gelar MA dan Ph.D dari Universitas Iowa tetapi kemudian ia
lebih banyak bekerja di Stanford University. Bandura sangat terkenal
dengan teori “belajar sosial” atau social learning theory.

Pembelajaran Observasi (Observational learning)


Bandura menjelaskan bahwa perilaku baru bisa terbentuk tanpa
adanya reinforcement, ia berpendapat bahwa teori reinforcement tidak
cukup menjelaskan banyaknya respon manusia yang sangat kompleks.
Belajar tanpa melalui mekanisme reinforcement oleh Bandura dijelaskan
dalam bentuk observational learning. Perilaku manusia bisa terbentuk
hanya dengan cara mengamati perilaku orang lain, tanpa melakukan
tindakan tersebut sendiri dan tanpa secara langsung mendapatkan
reinforcement atau hukuman atas perilaku tersebut. Hal ini disebut juga
dengan nama vicarious learning atau modeling. Dalam perspektif Bandura,
orang tidak asal meniru perilaku orang lain, namun melalui proses
pertimbangan terlebih dahulu baru kemudian memutuskan dengan sadar
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 135
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

untuk melakukan perilaku yang dipelajari tersebut. Hal utama yang


membuat individu memutuskan untuk mengimitasi (meniru) perilaku yang
dilihatnya adalah konsekuensi yang diperkirakan dari perilaku atau
ekspektasi hasil (outcome expectancy). Ekspektasi hasil tidak hanya
didasarkan pada konsekuensi reinforcement atau hukuman yang diamati,
tetapi juga pada konsekuensi yang diperkirakan sebelumnya (Bandura &
Walters, dalam Friedman 2008).
Proses mengamati model dan meniru perilaku yang ditunjukkan
oleh model bukan hanya sebuah proses yang sederhana namun
melibatkan proses kognitif aktif yang terdiri dari 4 komponen yaitu atensi,
retensi, reproduksi motorik dan motivasi. Atensi adalah proses yang
dipengaruhi oleh karakteristik model dan situasi. Retensi adalah proses
pengkodean perilaku (lewat penggunaan gambaran dan representasi
verbal). Reproduksi motorik dipengaruhi oleh karakteristik pengamat yaitu
kemampuan mental untuk merubah representasi mental ke dalam
tindakan fisik dan kemampuan untuk mengulang perilaku dalam pikiran.
Motivasi adalah yang paling mempengaruhi performa sebenarnya dari
perilaku yang diobservasi.

Self System
Bandura mengemukakan tentang konsep self system. Menurut
Bandura dalam diri manusia ada sebuah sistem proses kognitif yang
digunakan individu dalam mempersepsi, mengevaluasi, dan meregulasi
perilakunya sendiri agar sesuai dengan lingkungannya dan efektif dalam
mencapai tujuan yang ingin dicapai (Bandura dalam Friedman 2008).
Manusia dalam berperilaku tidak hanya dipengaruhi oleh eksternal
reinforcement yang disediakan oleh lingkungan, namun selain itu ada hal
lain yaitu aspek kognitif yang turut berperan disebut dengan self. Dalam
berperilaku, individu akan mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin
muncul dari lingkungan, sehingga individu tersebut merasa perlu untuk
memilih tindakan yang akan sesuai seperti yang diharapkan oleh
lingkungan. Berbeda dengan classical conditioning, Bandura memasukkan
unsur kapasitas individu untuk mengontrol perilakunya, dan juga
mengontrol proses berpikir internal dan motivasinya.

Resiprocal Determinism
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 136
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Reciprocal Determinism adalah konsep yang sangat penting dalam


teori Bandura. Reciprocal Determinism adalah konsep yang ditawarkan
oleh Bandura untuk menjelaskan mengapa seorang individu menunjukkan
perilaku tertentu. Reciprocal Determinism adalah pendekatan yang
menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik
yang terus menerus antara determinan kognitif (Alwisol, 2011). Ketiga
aspek tersebut tidak bisa dipahami secara terpisah-pisah, dan 3 aspek
dalam reciprocal determinism yang penting dalam pembentukan perilaku
manusia yaitu Person (P), Behaviour (B) dan Environment (E) seperti yang
digambarkan di bawah ini .

G
Sumber : https://honeyboy777.wordpress.com/2011/05/06/social-learning-theory-
bandura/

Diagram 10. Reciprocal Determinism

Menurut teori ini, perilaku individu dipengaruhi dan mempengaruhi


oleh faktor lingkungan (environment) dan karakteristik personal (person).
Model ini menyatakan bahwa ketiga faktor tersebut saling berinteraksi
satu sama lain. Person (pribadi) bisa mempengaruhi lingkungan
(environment), dan sebaliknya lingkungan bisa mempengaruhi person
(pribadi). Demikian pula environment bisa mempengaruhi perilaku
(behaviour) dan perilaku (behaviour) bisa mempengaruhi lingkungan.
Tetapi, Bandura menunjukkan bahwa walaupun ada interaksi antara orang
(person), lingkungan (environment), dan perilaku (behavior), salah satu
dari komponen-komponen itu akan lebih berpengaruh ketimbang
komponen lainnya pada waktu tertentu (Hergenhahn & Olson 2009).

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 137


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Self efficacy
Bandura menambahkan satu elemen penting dalam teorinya yaitu
self efficacy. Self efficacy adalah ekspektasi-harapan dan keyakinan
tentang seberapa jauh seseorang mampu melakukan satu perilaku dalam
suatu situasi tertentu dan harapan hasilnya disebut self expectation.
Tanpa adanya self efficacy, orang akan merasa enggan untuk berperilaku
tertentu. Menurut Bandura, self efficacy akan menentukan seberapa
tangguh seseorang bisa bertahan ketika menghadapi kesulitan, seberapa
kuat ia menghadapi tekanan dan bagaimana kesuksesan maupun
kegagalan mempengaruhi seorang individu di masa depannnya.
Keyakinan kita tentang self efficacy dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
1. Pengalaman kita dalam melakukan perilaku yang diharapkan atau
perilaku yang serupa (kesuksesan atau kegagalan di masa lalu)
2. Melihat orang lain melakukan perilaku tersebut atau perilaku yang
kurang lebih sama (vicarious experience)
3. Persuasi verbal (bujukan orang lain yang bertujuan untuk
menyemangati atau menjatuhkan performa)
4. Perasaan kita tentang perilaku yang dimaksud (reaksi emosional)

Self Regulated Behaviour


Self Regulated behavior (Regulasi diri) adalah proses dimana
seorang individu dapat mengatur pencapaian dari tindakan mereka
sendiri. Individu digambarkan akan mampu menentukan target untuk
mereka sendiri, dan mengevaluasi target yang telah dicapainya serta
memberi penghargaan pada dirinya sendiri apabila telah mencapai target
tersebut. Kemampuan kecerdasan untuk berpikir simbolik menjadi sarana
yang kuat untuk menangani lingkungan, misalnya dengan menyimpan
pengalaman (dalam ingatan) dalam wujud verbal dan gambaran imaginasi
untuk kepentingan tingkah pada masa depan yang akan datang (Alwisol,
2011).

Faktor Eksternal dalam Regulasi Diri


Faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dengan dua cara,
pertama faktor eksternal memberi standar untuk mengevaluasi tingkah
laku. Faktor lingkungan berinteraksi dengan pengaruh-pengaruh pribadi,
membentuk standar evaluasi seseorang. Faktor kedua adalah faktor
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 138
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam bentuk penguatan


(reinforcement).

Faktor Internal dalam Regulasi Diri


Faktor eksternal berinteraksi dengan faktor internal dalam
pengaturan diri sendiri. Bandura mengemukakan tiga bentuk pengaruh
internal (Tabel 35):
1. Observasi diri (self observation) : dilakukan berdasarkan faktor kualitas
penampilan, kuantitas penampilan, orisinalitas tingkah laku diri, dan
seterusnya.
2. Proses penilaian atau mengadili tingkah laku (judgement process) :
adalah melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar pribadi,
membandingkan tingkah laku dengan norma standar atau dengan
tingkah laku orang lain, menilai berdasarkan pentingnya suatu
aktivitas, dan memberi atribusi performance.
3. Reaksi diri afektif (self response) : akhirnya berdasarkan pengamtan,
dan judgement itu, orang mengevaluasi diri sendiri positif atau
negative, dan kemudian menghadiahi atau menghukum diri sendiri
(Alwisol, 2011).

Tabel 34 : Proses Regulasi diri


Faktor Internal
Faktor Eksternal Self Observation Judgement Process Self Response
Standar Dimensi Standar Pribadi Reaksi evaluasi diri
Masyarakat Performansi  Sumber model  Positif
 Kualitas  Sumber penguat  Negatif
 Kuantitas Pedoman
penampilan Performansi Dampak terhadap
 Orisinalitas  Norma standar self :
 Kebenaran bukti  Perbandingan sosial  Dihadiahi
 Perbandingan  Dihukum
personal
 Perbandingan Tanpa respon - self
kolektif

Menghargai Aktivitas
 Sangat dihormati
 Netral

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 139


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Direndahkan

Aktivitas Performansi :
 Lokus pribadi
 Lokus eksternal

SOAL LATIHAN !
1. Mengapa teori Bandura dikenal dengan sebutan teori belajar sosial ?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Apakah yang dimaksud dengan Reciprocal Determinism ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
3. Menurut Bandura, apakah yang dimaksud dengan regulasi diri dan
faktor-faktor apa yang mempengaruhi regulasi diri ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. Dalam observational learning, ada empat proses yang terlibat,
sebutkan & berikan penjelasan!
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 140


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Olson, Mattew H., Hargenhahn, B.R. (2011). Pengantar Teori
Kepribadian.Edisi ke-8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
https://honeyboy777.wordpress.com/2011/05/06/social-learning-theory-
bandura/
Smith, Michele. Berge, Zane L,. (2009). Social Learning Theory in second
Life. Journal of Online Learning and Teaching Vol 5 No 2.
Tu, Chih Hsiung. (2000). Online learning migration : from social learning
theory to social presence theory in CMC environment. Journal of
Network and Computer Applications. Arizona State University.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 141


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 11.
PERSONOLOGI HENRY MURRAY

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Personologi Murray.

A. PENGANTAR
Henry Murray menciptakan sebuah pandangan mengenai
kepribadian pada tahun 1948 yaitu Perang Dunia II. Tim Murray
menerapkan teori-teorinya maupun metodenya dalam tugas Negara
angkatan bersenjata AS. Murray ditugaskan untuk menyeleksi calaon yang
dapat dilatih sebagai mata-mata dan dikirim ke dalam tugas berbahaya.
Teori yang digunakan dengan wawancara dan tes proyektif, selain itu juga
menciptakan situasi yang menantang dan menimbulkan stress, agar dapat
memancing calon-calaon tersebut. Dengan demikian Murray
menggabungkan pengetahuan yang mendalam mengenai motivasi
manusia dengan sensitivitasnya terhadap berbagai tuntutan social dan
situasi, dengan tujuan untuk menciptakan sebuah pandangan kepribadian.
Peranan Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa
kepribadian dan teori kepribadian. Henry Murray mendefinisikan
kepribadian sebagai cabang dari psikologi yang pada prinsipnya
memberikan perhatian pada studi mengenai kehidupan manusia dan
berbagai faktor yang mempengaruhi jalan hidup mereka, dan yang
menyelidiki tentang berbagai perbedaan individual. Sejak memandang
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 142
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

kepribadian sebagai suatu studi mengenai kehidupan manusia di


sepanjang waktu, ia memandang perlunya memperhatikan dan
menganlisis berbagai interaksi antara individu dengan situasi yang individu
tersebut temui di sepanjang hidupnya.
Peranan Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa
kepribadian dan teori kepribadian. Hasil karya terbesarnya yang sangat
terkenal adalah teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang
disebut dengan “Thematic Apperception Test (TAT)”. Test TAT ini terdiri
dari beberapa buah gambar yang setiap gambar mencerminkan suatu
situasi dengan suasana tertentu. Gambar-gambar ini satu per satu
ditunjukkan kepada orang yang diperiksa dan orang itu diminta untuk
menyampaikan pendapatnya atau kesannya terhadap gambar tersebut.
Secara teoritis dikatakan bahwa orang yang melihat gambar-gambar
dalam test itu akan memproyeksikan isi kepribadiannya dalam cerita-
ceritanya
B. TEORI PERSONOLOGI
Dari riwayat keterlibatan Murray dalam psikologi kepribadian, di
dijalur psikoanalisis Freud. Namun karena konsepnya yang sangat bagus
dalam memahami dan membedakan kebutuhan-kebutuhan manusia, dia
dapat dikelompokkan kedalam paradikma traist. Manusia harus dipahami
sebagai kesatuan pribadi yang utuh. Setiap bagian dari tingkah laku
manusia harus difahami dalam hubungannya dengan fungsi lainnya;
lingkungan, pengalaman masa lalu, ketidaksadaran dan kesadaran, serta
fungsi otaknya. Kesemuanya itu harus ditangkap secara keseluruhan agar
dapat difahami makna dari proses kepribadian seseorang. Teori
kepribadian memang memberi hukum-hukum yang mungkin berlaku
umum bagi setiap orang, namun pemahaman mengenai diri seseorang
harus dilakukan secara personal. Berdasarkan fikiran itulah dia
menamakan teorinya ”personologi”, untuk menekankan bahwa psikologi
kepribadian seharusnya mengkonsentrasikan diri pada kasus individual.
Murray menekankan hakikat individu yang terintegritasi dan
dinamis sebagai suatu organisme yang kompleks yang berespon terhadap
lingkungan spesifik. Olek karena itu, di satu pihak, murray menekankan
pentingnya kebutuhan dan motivasi. Di lain pihak, Murray juga
menekankan tuntutan lingkungan. Tuntutan lingkungan adalah kekuatan-
kekuatan, yang berasal dari orang lain ataupun dari peristiwa di
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 143
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

lingkungan sekitar, yang dapat mengarahkan perilaku seseorang. Yang


paling penting ia melihat sebuah kombinasi antara berbagai motivasi
internal dan berbagai tuntutan eksternal.
Menurut Murray, suatu kombinasi tipikal antara kebutuhan dan
dorongan diberi istilah ‘tema’ ( thema). Ia mengukur tema dengan TAT
(Thematic Appperception Test). TAT adalah sebuah tes proyektif dimana
seseorang dihadapkan pada serangkaian gambar yang ambigu kemudian
diminta dalam menyusun sebuah cerita.

STRUKTUR KEPRIBADIAN DARI DALAM


Murray sebenarnya seorang psikoanalisis, pelopor penelitian fikiran-
fikiran psikoanalitik yang berusaha menertejemahkan konsep-konsep
freud dan Jung kedalam hipotesis yang dapat diuji. Dia banyak memberi
sumbangan temuan empirik yang mendukung konsep dan teori
psikoanalitik dan psikoterapi. Salah satu sumbangan pentingnya adalah
penekanan pada konsep motivasi yang sangat kompleks. Menurutnya,
masa lalu, dan masa yang akan datang semua mempunyai bobot yang
setara dalam menentukan tingkah laku, sehingga motivasi tak sadar
menjadi tidak terlalu penting. Konstruk Id-Ego-Superego masih dipakai,
namun dengan pengertian berbeda.
1. ID : Seperti Freud, Murray memandang Id sebagai gudang semua
kecenderungan implusif yang dibawa sejak lahir. Id menguasai
energi dan mengarahkan tingkah laku, sehingga menjadi dasar
kekuatan motivasi kepribadian. Perbedaanya dengan Freud, id
bukan hanya berisi implusif primitive, amoral, dan kenikmatan,
tetapi juga berisi impuls yang dapat diterima baik diharapkan
masyarakat seperti empati, cinta, dan memahami lingkungan.
2. EGO : Murray memberi peran ego jauh lebih luas dari freud. Ego
bukan hanya melayani, mengubah arah, dan menunda implus id
yang tak terima, tetapi ego juga menjadi pusat pengatur semua
tingkah laku, mencari dan membuat peluang untuk memperoleh
kepuasan id yang positif.
3. SUPEREGO : Murray menekankan pentingnya pengaruh kekuatan
lingkungan sosial atau kultur dalam kepribadian. Murray menolak
pendapat Freud bahwa superego telah terkristalisasi pada usia 5
tahun. Menurutnya superego terus menerus berkembang sepanjang
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 144
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

hayat merefleksi pengalaman manusia yang semakin dewasa


semakin kompleks dan canggih.

STRUKTUR KEPRIBADIAN DARI LUAR


 UNIT-UNIT TINGKAH LAKU: PROSIDING ( PROCEEDING ) DAN SERIAL
Unit dasar tingkah laku adalah prosiding: interaksi yang waktunya
terbatas antara individu dengan orang atau orang lain, atau antara
individu dengan obyek.
PROSIDING adalah sepenggal waktu yang cukup untuk menyelesaikan
pola-pola penting dari tingkah laku secara dinamis. Penggalan waktu
itu bervariasi, bisa sepanjang waktu wawancara calon karyawan, atau
sesingkat menyapa teman.
SERIAL adalah serangkaian prosiding sehingga merupakan unit tingkah
laku yang lebih panjang. Dari penelitian terhadap serial, akan dapat
dikenali mengapa suatu prosiding timbul, apa yang menyebabkan-
melatar belakanginya, apa tujuannya-apa kaitannya dengan rencana
dimasa yang akan datang. Bahkan sering diperlukan penelitian tingkah
laku yang lebih lama, misalnya untuk memahami makna suatu
pekerjaan bagi pelamarnya, mungkin perlu melihat serial dari seluruh
karir orang itu.

Tabel 25 :Contoh gambaran serial karir dalam bisnis


Serial Prosiding
Menulis tesis mengenai pemakaian diskusi kelompok dalam proses
perencanaan.
Lulus universitas dengan major psikologi industry
Bekerja sebagai asisten dari manajer departemen
Dinaikkan pangkatnya menjadi manajer
KARIR Menerima penghargaan perusahaan mengenai perencanaan program
DALAM Berbeda pendapat dengan kepala divisi
BISNIS Menolak posisi asisten kepala divisi
Mengikuti wawancara jabatan baru
Mengambil jabata rekanan kepala divisi diperusahaan lain
Dinaikkan pangkatnya menjadi kepala divisi
Diangkat menjadi vice presiden
Menjadi presiden perusahaan

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 145


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Setiap prosiding mungkin bisa dipandang sebagai suatu serial dari sejumlah prosiding
yang lebih pendek.

 ORDINASI, ABILITAS, DAN PRESTASI


ORDINASI adalah proses mental tinggi yang dipakai seseorang untuk
memilih rencana aksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan
menempatkan pilihan rencana itu ke dalam operasi. Ordinasi
mempunyai dua komponen, serial-program dan skedul.
SERIAL-PROGRAM adalah pengaturan urutan subtujuan yang
direntang kemasa depan dan didesain untuk mencapai beberapa
tujuan utama.
SKEDUL adalah pengaturan waktu kegiatan untuk memuaskan
kebutuhannya dan menghindari konflik/persaingan antar kebutuhan
dan keinginan. Ini adalah model kehidupan yang sarat dengan
perencanaan kedepan, yang menurut Murray menjadi bagian dari
nilai-nilai martabat kemanusiaan.
ABILITAS DAN PRESTASI seseorang adalah bagian kepribadian yang
penting, seperti ketrampilan mekanik, lidersip, prestasi intelektual,
dan tingkah laku sekssual.
 Abilitas menunjukkan potensi apa yang mampu dikerjakan
seseorang, dan apa saja yang penah dipelajari.
 Prestasi menunjukkan apa yang nyata-nyata dilakukannya dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Bagi Murray, setiap tingkah laku baru
dalah bentuk prestasi karena tingkah laku itu pasti dibentuk
berdasarkan ordinasi dan abilitas yang telah dimiliki.

DINAMIKA KEPRIBADIAN
Bagi Murray yang paling penting dalam memahami orang adalah
keseluruhan direksionalitas (directionality) atau orientasi tujuan dari
aktivitas seseorang, apakah aktivitas itu bersifat internal (dalam fikiran),
atau eksternal (dalam ucapan dan tindakan fisik). Perhatiannya kepada
maksud dan tujuan orang membuat teori motivasi dari Murray menjadi
system yang kompleks.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 146


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Motivasi dalam Kepribadian dari internal


KEBUTUHAN (NEEDS)
Sumbangan terpenting Murray dalam teori maupun penelitian bagi
kepribadian adalah konsepnya tentang kebutuhan untuk menjelaskan
motivasi dan pengarahan terhadap tingkah laku. Kerja kerasnya dalam
motivasi, yang membentuk dasar atau inti dari teori kepribadiannya, telah
menghasilkan ketelitian dan kemungkinan yang paling hati-hati dalam
menentukan.
KEBUTUHAN adalah konstruk mengenai kekuatan dibagian otak
yang mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir dan berbuat
untuk mengubah konsisi yang ada dan tidak memuaskan. Need bisa
dibangkitkan proses internal, tetapi sering dirang oleh faktor lingkungan.
Biasanya, need dibareng dengan perasaan atau emosi kusus, dan memilki
cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencari pemecahannya.
Ada enam kriteria untuk dapat menyimpulkan adanya kebutuhan. Lima
kriteria merupakan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, sedang
kriteria ke enam membutuhkan partisipasi orang yang diamati:
1. hasil akhir dari tingkah laku
2. pola-pola khusus dari tingkah laku
3. perhatian dan respon yang terjadi terhadap kelompok stimulus
tertentu
4. ekspresi terhadap suasana emosi tertentu
5. ekspresi kepuasan dan tidak kepuasan hasil akhir
6. ungkapan atau laporan subjektif mengenai perasaan , maksud dan
tujuan
Dengan memakai kriteria itu untuk meneliti sekelompok kecil subjek
secara intensif, Murray menyimpulkan 20 kebutuhan yang penting.
Beberapa contoh kebutuhan menurut Murray:
 Penguasaan (Dominance) Untuk mengontrol lingkungan orang lain.
Untuk mempengaruhi atau mengarahkan tingkah laku orang lain
dengan sugesti, bujukan, persuasi, atau perintah. Meminta supaya
jangan mengerjakan sesuatu, mengendalikan, atau melarang.
 Rasa hormat ( Deference)
Untuk mengagumi atau mendukung keunggulan orang lain. Untuk
memuji, menghormati, atau memuliakan. Untuk berusaha menyamai

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 147


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

atau melebihi yang patut dicontoh. Untuk menyesuaikan diri dengan


adat atau kebiasaan.
 Otonomi (Autonomy, n Auto)
Untuk melawan paksaan dan pembatasan. Untuk menjadi mandiri dan
bebas dalam bertindak berdasarkan impuls. Untuk menentang adat
atau kebiasaan-kebiasaan. Untuk menghindari atau terlepas dari
kegiatan yang sudah ditentukan oleh kewenangan yang bersifat
menguasai.
 Penyerangan (Aggression, n Agg)
Untuk mengatasi lawan dengan penuh kekuatan. Untuk berkelahi.
Untuk membalas rasa sakit atau luka. Untuk melawam secara kuat atau
menghukum. Untuk mencela dan mengumpat dan memfitnah dan
untuk meremehkan atau mengejek dan menertawakan dengan penuh
dendam.
 Kerendahan diri (Abasement, n Aba)
Untuk tunduk secara pasif kepada kekuatan eksternal. Untuk
menerima luka, memikul kesalahan, kritikan, dan hukuman. Untuk
menyerah dan mengakui kelemahan, kesalahan, pelanggaran, atau
kekalahan. Untuk mencari dan menikmati kesedihan, hukuman,
kesakitan, dan ketidakberuntungan.
 Prestasi (Achievement, n Ach)
Untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit, mengatasi rintangan, dan
mencapai standar yang tinggi. Untuk bersaing dan mengungguli orang
lain dan untuk menguasai, menggerakkan, atau mengatur objek-objek
fisik, manusia, atau ide-ide.
 Keharuan (Sentience, n Sen)
Untuk mencari dan menikmati kesan dan kenikmatan yang dapat
ditangkap pancaindera, yang menyentuh perasaan.
 Penonjolan diri (Exhibition, n Exh)
Untuk membuat suatu kesan. Untuk dilihat dan didengar. Untuk
membangkitkan gairah, dipandang takjub, dikagumi, menghibur,
mengejutkan, membangkitkan minat, menarik perhatian, atau memikat
hati.
 Bermain Play (n Play)

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 148


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Untuk melakukan tindakan bersenang-senang tanpa tujuan lebih lanjut.


Untuk tertawa dan membuat lelucon terhadap apapun. Untuk
menyediakan waktu luang bagi olahraga, menari, minum-minum,
berpesta, bermain kartu.
 Persatuan atau gabungan (Affiliation, n Aff)
Untuk menjadikan diri dekat dan menikmati kerjasama dengan sekutu
lain – satu yang mirip subjeknya atau satu yang menyukai objeknya.
Untuk menyenangi dan mendapati kasih sayang dari keterikatan antara
satu dengan yang lain. Untuk mengikuti dan tetap setia terhadap
teman.
 Penolakan (Rejection, n Rej)
Untuk memisahkan diri dari orang lain yang dipandang negatif. Untuk
mengucilkan, tidak memperdulikan, membuang, atau tetap
mengacuhkan kelemahan yang lain.
 Membuat orang iba (Succorance, n Suc)
Untuk mendapatkan kepuasan kebutuhan dari bantuan simpatik orang
lain. Untuk selalu punya pendukung. Untuk dirawat, didukung,
ditopang, dikelilingi, dilindungi, dituruti kehendaknya, dimaafkan, atau
dinasehati.
 Pemeliharaan (Nurturance, n Nur)
Untuk memberikan rasa simpati dan memuaskan kebutuhan orang lain
yang tidak berdaya seorang bayi atau objek apapun yang lemah, cacat,
lelah, tidak berpengalaman, terkalahkan, dipermalukan, kesepian,
ditolak, sakit, atau kebingungan mental. Untuk menyediakan
kebutuhan, menolong, mendukung, menghibur, melindungi,
memberikan rasa nyaman, merawat, atau menyembuhkan.
 Menghindari dari rasa hina (Inavoidance, n Inf)
Untuk menghindari penghinaan. Untuk keluar dari situasi yang
memalukan atau menghindari kondisi yang bisa menimbulkan
pelecehan. Untuk menahan diri dalam bertindak karena takut akan
kegagalan.
 Membela diri (Defendance, n Dfd)
Untuk mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, dan celaan.
Untuk menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela,
kesalahan atau penghinaan.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 149


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Kebutuhan untuk mengimbangi (Counteraction, n Cnt)


Untuk menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berusaha lagi.
Untuk menghilangkan penghinaan oleh tindakan yang dilanjutkan
kembali. Untuk mengatasi kelemahan, menekan rasa takut. Untuk
mempertahankan harga diri dan kebanggaan diri dalam standar yang
tinggi.
 Menghindari bahaya (Harmavoidance, n Harm)
Untuk menghindari rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian. Untuk
melarikan diri dari situasi yang berbahaya. Untuk melakukan tindakan
pencegahan.
 Teratur (Order, n Ord)
Untuk membuat segala sesuatunya secara teratur. Untuk menjaga
kebersihan, penyusunan, pengorganisasian, keseimbangan, kerapian,
dan ketelitian.
 Pemahaman (Understanding, n Und)
Untuk menanyakan atau menjawab pertanyaan umum. Untuk
mempunyai ketertarikan pada teori, untuk menganalisis dan
menggeneralisasi peristiwa.
 Sex (n Sex)
Untuk membangun dan meningkatkan hubungan yang erotik. Untuk
melakukan hubungan seksual.
Murray tidak berpendapat bahwa semua kebutuhan tersebut ada
pada tiap orang. Ada beberapa orang yang mungkin mengalami
semuanya, setidaknya selama sepanjang hidupnya, tetapi ada orang
lainnya yang tidak pernah mengalami beberapa hal dari kebutuhan
tersebut. Beberapa kebutuhan ini ada yang mendukung atau sejalan
dengan yang lainnya, tetapi juga ada beberapa kebutuhan yang
berlawanan antara satu dengan yang lainnya.
TEKANAN ( PRESS)
Kebutuhan merupakan penentu tingkah laku yang berasal dari
dalam individu, tekanan adalah bentuk tingkah laku yang berasal dari
lingkungan.
Ada 2 (dua) jenis tekanan:
1. TEKANAN ALFA (alpha press) yaitu: kualitas lingkungan yang muncul
dalam kenyataan.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 150


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

2. TEKANAN BETA (beta press) yaitu: kualitas lingkungan sebagaimana


teramati oleh individu.
Tabel 26: TABEL TEKANAN
Keluarga tidak mendukung , keluarga Penguasan, paksaan, disiplin, pendidikan
pecah. agama.
Disiplin yang berubah-ubah, Pengasuhan orang tua (ibu bapak) yang
Perceraian orang tua atau, orang tua memiliki ego ideal sangat tinggi, posesif,
tunggal. sangat khawatir.
Orang tua inferior, kemiskinan, Pengasuhan pemanjaan.
Bahaya atau, kemalangan, tidak ada Menghiba, kebutuhan kasih sayang.
pedukungan fisik. Kehormatan, pujian, penghargaan.
Badai/cuaca buruk, kecelakaan. Afiliasi, persahabatan.
Kesendirian/kegelapan. Seks, perkosaan, homoseksual,
Kekurangan, makanan, harta benda. heteroseksual: hubungan seks orang tua.
Persahabatan, variasi. Kecurangan dan penghianatan.
Larangan menyentuh benda oleh orang Sering sakit/sakit lama, pusing, sesak
tua. nafas, jantung, gastrointesnal.
Ditolak, diabaikan, dihina orang tua.
Saingan, kelahiran adik, peristiwa baru.
Inverioritas fisik, sosial, intelektual.
Agresi, diperlakukan salah oleh orang tua
dewasa.

PEREDAAN TEGANGAN (TENSION REDUCTION)


Seperti Freud, secara umum Muray berpendapat bahwa ketika
muncul need (kebutuhan), orang berada dalam tension (tegangan), dan
kepuasanlah yang mereduksi tension. Secara bertahap bersama
perkembangan anak, anak belajar memperhatikan obyek dan melakukan
aksi dimasa lalu dapat mereduksi tension. Murray menambahkan 2 hal :
1. Orang sering secara aktif berusaha mengembangkan atau
meningkatkan tension dalam rangka meningkatkan kenikmatan yang
mengikuti tension reduction.
2. Pada jenis kebutuhan tertentu, seperti hal yang terlibat dengan
permainan drama atau aktivitas artistic, kesenangan yang membarengi
kegiatan itu termasuk dalam pemuasan kebutuhan, jadi kepuasan tidak
hanya diperoleh dari tercapainya tujuan, tetapi terlibat dalam suatu
aktivitas, tidak peduli tension menjadi turun atau malahan naik, dapat
memberi kepuasan.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 151


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

PROSES- PROSES REGNAN : DASAR FISIOLOGIS TINGKAH LAKU


Regnan adalah variable fisiologik yang menyokong semua fenomena
psikologis, berujud proses yang saling tergantung yang merupakan
konfigurasi-konfigurasi dominant dalam otak yang mengatur dan
mengorganisir tingkah laku (regnancy berasal dari regnare [latin] atau rign
a to rule a memerintah). Dalam mendefinisi kepribadian, Murray
menekankan pentingnya proses fisiologis atau neurologist dalam
pengaturan tingkah laku. Proses itulah yang dinamakan: regnan. Murray
mengatakan, bahwa semua proses sadar bersifat regnan, tetapi tidak
semua regnan merupakan proses sadar. Artinya, semua event psikologik
atau proses yang disadari seseorang merupakan bagian dari proses
fisiologik, tetapi tidak semua proses fisiologik muncul dalam kesadaran.
Banyak regnan yang prosesnya tanpa disadari.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Murray membagi masa anak-anak menjadi lima tahapan, masing
masing ditandai oleh kondisi kepuasan yang dipengaruhi oleh tuntutan
lingkungan. Setiap tahap meninggalkan jejak (tanda) dalam kepribadian
dalam bentuk kompleks, yakni pola yang dibentuk dari kesan yang
mendalam pada setiap tahap, yang secara tidak sadar mangarahkan
tingkahlaku pada perekembangan berikutnya. Setiap orang
mengembangkan lima macam kompleks dalam dirinya, karena semua
orang akan melalui lima tahap perkembangan yang sama.
Lima kondisi kepuasan atau tahap perkembangan anak dan kompleks yang
terlibat, adalah:
1. KOMPLEKS KLAUSTRAL: Hidup didalam kandungan sangat aman,
tenang, dan sagat tergantung, suatu kondisi yang sering kita
harapkan untuk dapat kita alami kembali. Ada tiga bentuk klaustral
komplek,
a. pertama dalam bentuk yang sederhana, kompleks ini
termanifestasi dalam keinginan untuk berada ditempat yang
sempit, hangat gelap, yang aman dan terasing.Bisa berupa ingin
tetap dibawah selimut tidur dipagi hari atau memiliki ruang kecil
yang kedap suara atau tempat yang tersembunyi.
b. Kedua, kompleks juga dapat terpusat pada perasaan tak berdaya
dan perasaan tidak mendapat bantuan didalam kandungan, ini
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 152
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

akan menyebabkan orang menjadi takut berada ditempat


Terbuka, takut jatuh, takut tenggelam, takut terbakar, takut
gempa bumi, atau situasi perubahan dan kebaruan.
c. Ketiga, kompleks klaustral malahan menjadi kompleks anti-
kandungan yang terpusat pada ketakutan kehabisan nafas dan
keterkurungan. Oleh Murray ini disebut kompleks agresi, yang
dealam pilihan/kesenangan berada di tempat Terbuka dan
udaranya segar, dan pilihan selalu bergerak, berubah dan baru.
2. KOMPLEKS ORAL: Seperti klaustral, kompleks oral juga mempunyai
tiga variasi.
a. KOMPLEKS ORAL-KASIHAN (succorance), adalah kombinasi dari
aktivitas mulut, kecenderungan pasif, dan kebutuhan untuk
dibantu dan dilindungi.
b. KOMPLEKS ORAL AGRESI, merupakan kombinasi dari kompleks
oral dengan aktivitas agresi dalam bentuk menggit, meludah,
membentak.
c. KOMPLEKS ORAL-PENOLAKAN (rejection), kompleks yang
mencakup muntah, pilih-pilih makanan, makan sedikit, takut
ketularan penyakit (akibat berciuman), dan keinginan
menyendiri.
3. KOMPLEKS ANAL: Ada dua jenis, pertama kompleks anal-ditolak,
asyik dengan defaksi, termasuk humor dengan anal, dan senang
dengan kotoran atau barang yang mirip kotoran (Lumpur, adukan
semen, lempung). Kedua, kompleks anal-retensi maujud dalam
tingkah laku retentive-menimbun atau mengumpulkan sesuatu,
menabung. Biasanya orangnya bersih, rapiu dan teratur.
4. KOMPLEKS URETRAL: Kompleks ini khas Murray, dan berhubungan
dengan ambisi yang berlebihan, kerusakan sistim self, ngompolan,
dan sangat mencintai diri sendiri.
5. KOMPLEKS KASTRASI: Murray tidak setuju dengan freud yang
mengganggap ketakutan kastrasi sebagai sumber kecemasan orang
dewasa. Dia menginterpretasi kompleks ini dalam bentuk yang lebih
sederhana, yaitu adanya “fantasi penis mungkin akan
dipotong,”Ketakutan kastrasi itu berkembang dari mastrubasi diusia
anak-anak yang dibarengi dengan hukuman dari orang tua.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 153


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Murray memandang kepribadian sebagai suatu studi mengenai


kehidupan manusia yang sepanjang waktu dan oleh karenanya ia
mengobservasi dan menganalisis interaksi antara individu dalam berbagai
situasi yang dijumpai dalam hidupnya. Dalam memahami secara individu
dari kepribadian, maka Muray menamakan teorinya dengan personologis.
Bagi Murray hakikat individu yang terintegrasi dan dinamis sebgai
mahluk yang komples yang berespon pada lingkungan. Oleh karena itu
Murray menekankan pentingnya kebutuhan dan motivasi. Di lain pihak
Murray juga menekankan pada tuntutan lingkungan. Karena Murray
beranggapan bahwa kepribadian individu difahami dalam hubungannya
dengan fungsi lainnya; lingkungan, pengalaman masa lalu, ketidaksadaran
dan kesadaran, serta fungsi otaknya. Sehingga ada suatu kombinasi tipikal
antara kebutuhan dan dorongan.

KUIZ PERSONOLOGI
1. Pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian
direpresikan, disupresikan, dilupakan atau diabaikan karena
pengalaman-pengalaman tersebut terlalu lemah untuk menciptakan
kesan sadar pada sang pribadi menurut Jung berada di wilayah Ego
(S).
2. Dalam teori Personologi digambarkan bila Serialnya adalah karir
dalam bisnis, maka salah satu prosidingnya adalah lulus S1 dengan
keminatan utama Psikologi Industri (B).
3. Konsep anima-animus menjelaskan bahwa manusia pada
hakekatnya adalah makhluk biseksual, baik secara fisiologis
(hormonal) maupun psikologis (sifat maskulin-feminin). (B)
4. Menurut Murray, kebutuhan dapat dilihat atau diamati dari : hasil
akhir tingkah laku, perhatian dan respon yang terjadi terhadap
kelompok stimulus tertentu, atau ekspresi terhadap suatu suasana
emosi tertentu (B)
5. Titik pusat kepribadian, yang mempersatukan sistem-sistem yang
lain disebut dengan DIRI atau Ego. Menurut Murray(S)
6. Murray berpendapat bahwa tidak semua kebutuhan (20) ada pada
tiap orang. Ada beberapa orang yang mungkin mengalami
semuanya, setidaknya selama sepanjang hidupnya, tetapi ada orang

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 154


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

lainnya yang tidak pernah mengalami beberapa hal dari kebutuhan


tersebut (B)
7. Untuk melihat nilai-nilai tak sadar tingkah laku manusia dapat
dilihat dari daya konstelasi suatu kompleks yang bisa ditaksir dari
intensitas reaksi emosi seseorang. (B)
Contoh : bila jantung berdenyut lebih cepat, pernafasan menjadi
lebih dalam dan muka menjadi merah, indikasi kompleks
ditemukan. Dengan menggabungkan gejala-gejala fisiologis dengan
tes asosiasi kata maka kita bisa menentukan kompleks-kompleks
seseorang.
8. Orang yang suka menimbun barang, menabung, rapi dan teratur
adalah orang yang di pengaruhi oleh kompleks klaustral (S) ANAL
9. Tekanan Beta adalah kualitas lingkungan seperti yang dipersepsikan
oleh individu, bukan peristiwa senyatanya (B)
10.Untuk mencapai kepribadian yang sehat dan terintegrasi, setiap
sistem harus dibiarkan mencapai tingkat diferensiasi,
perkembangan, dan pengungkapan yang paling penuh. Hal ini
disebut dengan proses sinkronisitas. (S) INDIVIDUASI

Penilaian : Hitung Jumlah salahnya!!


0-2 A
3-4 B
5-6 C
7 keatas D

LATIHAN KASUS
Mr. Radja Diraja adalah seorang yang sangat kikir, keras kepala, suka
menentang arus dan cenderung menolak aturan/larangan orang lain.
Keinginannya yang utama adalah hidup mandiri, bebas dari kekangan,
bebas bertindak dan bebas dari otoritas-otoritas yang menguasai.
Mungkin ini berkenaan dengan perkembangan hidupnya dimasa lalu. Mr.
Radja Diraja tumbuh dari keluarga ‘ningrat dan aristokrat’, yang penuh
dengan aturan, adat-istiadat dan disiplin yang cenderung otoriter. Dari
kasus tersebut, jawablah pertanyaan dibawah ini :
A. Menurut teori Murray, kebutuhan apa yang paling dominan dalam
pribadi Mr. Diraja? Jelaskan Jawaban anda !
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 155
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

B. Apakah Press itu dan apa bedanya dengan Need? Press apa yang ada
dalam kehidupan Mr. Diraja ?
C. Kompleks apa yang membentuk dan mempengaruhi kepribadian Mr.
Diraja ? Jelaskan jawaban anda !

REFERENSI

Allen, Lawrence R. (1982). The Relationship Between Murray’s Personality


Needs and Leisure interest. Journal of Leisure research Vol 14.
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Taylor, Eugene. (2000). “What is Man, Psychologist, that Thou Art So
Unmindful of him?” Henry A Murray on the Historical Relation
between classical personality Theory and humanistic psychology.
Journal of Humanistic Vol 40 Issue 3.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 156


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 12.
TEORI ORGANISMIK DARI KURT GOLDSTEIN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikologi Analitis.

Teori – teori organismik dapat dipandang sebagai perluasan dari


psikologi Gestalt, walaupun banyak juga unsur-unsurnya yang bersumber
diluar aliran Gestalt. Kalau psikologi Gestalt cenderung untuk membatasi
perhatiannya pada apa yang ada pada alam kesadaran, dan sedikit
memberi pembahasan mengenai organisme atau kepribadian sebagai
keseluruhan, maka aliran organismik justru mengutamakan organisme
sebagai keseluruhan tersebut. Organisme selaku bertingkah laku sebagai
suatu rangkaian dari pada bagian-bagian yang satu sama lain tidak
terpisah. Organissme adalah unitas, jadi apa yang terjadi pada salah satu
bagiannya akan mempengaruhi seluruh organisme.
Teori organismik menggunakan prinsip aliran Gestalt, akan tetapi
beranggapan bahwa aliran gestalt masih mengandung kelemahan karena
mengisolasikan fungsi-fungsi organisme dari organismenya. Jadi menurut
teori organismik psikologi Gestalt menganggap yang merupaka
keseluruhan adalah fungsi-fungsi organisme, sedangkan menurut teori
organisme yang merupakan keseluruhan adalah justru organismenya.
Dengan kata lain teori organismik memperluas atau menyempurnakan
teori Gestalt.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 157


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

STRUKTUR ORGANISME
Organism terdiri atas anggota-anggota yang satu sama lain
berhubungan dalam struktur arti tertentu; anggota-anggota ini tidak akan
lepas dan terpisah satu sama lain. Kecuali dalam keadaan yang tidak
normal atau sangat dibuat-buat, misalnya dalam ketakutan yang amat
sangat. Organisasi pokok daripada berfungsinya organism yaitu BENTUK
/GESTALT / FIGURE dan DASAR.
Suatu BENTUK yaitu setiap proses yang timbul dan muncul dari
suatu dasar yang merupakan latar belakangnya. Misalnya kalau orang
melihat suatu objek dalam kamar maka objek tersebut adalah bentuk
(gestalt). Sedangkan keadaan kamar yang lainnya adalah latar belakang.
Kalau orang berbuat maka gestaltnya adalah perbuatan pokok, sedang
latar belakangnya adalah perbuatan-perbuatan yang lainnya yang juga
dikerjakannya waktu itu. Misalnya pada saat seseorang membaca, maka
membaca itu adalah bentuknya, sedangkan perbuatan-perbuatan lain
seperti menghalau lalat, mengigit pensil, menggaruk kepala, dan lain-
lainnya adalah latar belakangnya. Suatu bentuk mempunyai batas-batas
yang membedakannya dari lainnya, sedangkan latar belakang tidak.
Pada organism, suatu anggota organism mungkin muncul menjadi
bentuk, sedangkan sisanya adalah latar belakangnya. Hal tersebut
ditentukan oleh TUGAS YANG DILAKUKAN oleh organism pada sesuatu
waktu atau keadaan. Misalnya kalau seseorang dalam keadaan lapar dan
dihadapkan pada mencari makanan maka segala proses yang akan
membantu terpenuhinya tugas tersebut akan muncul sebagai bentuk. Hal
tersebut mungkin berbentuk ingatan mengenai di mana makanan itu
pernah didapatnya dahulu (menjangkau ke masa lampau), atau mungkin
pengamatan terhadap makanan yang ada di sekitarnya (masa kini), atau
perbuatan yang sekiranya akan menghasilkan makanan (menjangkau masa
depan). Namun, maka yang menjadi bentuk juga akan berubah. Misalnya
organism yang lapar itu menjadi sangat ketakutan, maka menjadi
ketakutan itulah yang menjadi bentuk.
Selanjutnya, Goldstein membedakan antara bentuk yang wajar dan
bentuk yang tidak wajar.
 BENTUK YANG WAJAR (Gestalt Wajar) adalah bentuk yang secara
fungsional terdapat totalitas organism sebagai latar belakang,
sedangkan bentuk yang tidak wajar adalah bentuk-bentuk yang
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 158
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

terpisah dari keseluruhan organism dan yang latar belakangnya juga


bagian dari organism yang terpisah (terisolasi).
 BENTUK-BENTUK YANG TIDAK WAJAR (Gestalt Tak Wajar) timbul
sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang traumatis atau latihan
yang berulang-ulang yang tak ada artinya bagi pribadi yang
bersangkutan (drill yang mekanis). Karena pendapat yang demikian
itu maka goldstein beranggapan bahwa eksperimen-eksperimen
mengenai perangsang dan reaksi (sebagai bagian-bagian yang
terisolasi) itu sedikit sekali artinya untuk dapat memahami organism.
Untuk membedakan antara bentuk yang wajar dan bentuk yang tidak
wajar, Goldstein mengemukakan bahwa suatu bentuk akan bersifat wajar
kalau menunjukkan pilihan si pribadi dan bila tingkah laku yang dijalankan
bersifat teratur, flexsible, dan sesuai denga situasi. Dan suatu bentuk akan
bersifat tidak wajar kalu tugas dipaksakan terhadap pribadi dan bila
tingkah laku yang dijalankan tegar dan mekanis. Suatu contoh misalnya
orang yang dihipnotis, dia mungkin melakukan berbagai perbuatan atar
suruhan si hipnotis, tingkah lakunya itu adalah tidak wajar karena
diisolasikan dari kepribadiannya yang normal. Apa yang dilakukannya itu
sebenarnya tidak mencerminkan pilihannya, melainkan pilihan si hipnotis,
tingkah lakunya banyak sekali yang tidak sesuai dengan situasi. Orang
dalam contoh itu lebih merupakan otomat daripada pribadi. Contoh lain
bentuk tak wajar adalah misalnya kalu seorang anak harus menghafal
kata-kata dalam nyanyian yang dia sama sekali tidak tahu artinya.
Selanjutnya Goldstein membedakan tiga macam tingkah laku, yaitu :
 Perbuatan sekehendak, yaitu aktivitas yang dilakukan secara sadar
 Sikap yang mencakup perasaan, suasana hati, dan lain-lain
pengalaman batin
 Proses, yaitu fungsi-fungsi jasmaniah yang hanya dapat di hayati
secara tak langsung.
Pembedaan struktural yang lain yang dilakukan oleh Goldstein
adalah pembedaan antara tingkah laku konkret dan tingkah laku
abstrak.
 Tingkah laku konkret berupa bereaksi terhadap perangsang dengan
cara yang otomatis atau langsung,

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 159


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Tingkah laku abstrak adalah aksi terhadap perangsang oleh


organism.

DINAMIKA ORGANISME
PROSES EKUALISASI
Goldstein merumuskan, bahwa banyaknya energy dalam organism
adalah tetap (konstan) dan cenderung untuk terbagi rata pada seluruh
organism. Apabila ada perangsang, maka keadaan merata ini akan
terganggu, sebab energy akan memusat pada bagian atau fungsi khusus
tertentu dalam organism dan ini mendorong organism untuk melakukan
tingkah laku supaya energi kembali merata lagi, kembali ke dalam keadaan
energi terbagi merata atau keadaan seimbang inilah yang disebut proses
ekualisasi.

AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi diri adalah motif pokok, atau malah satu-satunya motif
yang mendorong tingkah laku individu (organism). Apa yang nampaknya
dorongan-dorongan yang berbeda-beda seperti misalnya dorongan untuk
makan, seksual, ingin tahu, ingin memiliki, sebenarnya hanyalah
manifestasi satu tujuan hidup pokok, yaitu aktualisasi diri. Apabila
seseorang lapar, dia mengaktualisasikan diri dengan makan, apabila dia
ingin tahu, dia mengaktualisasikan diri dengan belajar, dan sebagainya.
Pemuasan kebutuhan-kebutuhan khusus tertentu itu memang
merupakan syarat bagi realisasi diri seluruh organism. Jadi, aktualisasi diri
adalah kecenderungan kreatif pada manusia. Hal tersebut merupakan
prinsip organis yang mengatur sehingga organism menjadi lebih
berkembang dan lebih sempurna. Seseorang yang rasa tidak tahu yang
mendambakan pengetahuan merasakan sesuatu kekosongan di dalam
dirinya, ia menyadari tentang ketidaksempurnaannya sendiri. Dengan
membaca dan belajar maka keinginannya akan pengetahuan terpenuhi
dan kekosongan di dalam dirnya lenyap. Dan dengan begitu probadi yang
baru menjelma, yang telah belajar, yang keinginannya telah menjadi
aktualitas. Tiap kebutuhan adalah semacam deficit dalam individu yang
mendorongnya untuk menutup deficit itu, semcam lobang yang perlu
ditutup. Penutupan kekurangan atau pemenuhan kebutuhan inilah yang
disebut aktualisasi diri.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 160
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

PERJUMPAAN DENGAN LINGKUNGAN


Pribadi harus berjumpa dengan lingkungan, karena lingkungan
memberikan alat-alat yang dapat digunakan untuk mencapai aktualisasi
diri serta karena lingkungan berisikan obstruksi-obstruksi dalam bentuk
ancaman dan tekanan yang merintangi realisasi diri. Kadang-kadang
aktualisasi diri terhalang karena pada lingkungan tidak terdapat objek-
objek serta kondisi yang secukupnya yang diperlukan untuk aktualisasi itu.
Kadang ancaman dari lungkungan itu demikian besar sehingga tingkah
laku individu menjadi terhalang oleh ketakutan sehingga dia tidak mampu
sama sekali membuat kemajuan kearah tujuannya.goldstein
mengemukakan, bahwa organism yang normal dan sehat adalah organism
yang kecenderungannya untuk aktualisasi timbul dari dalam, dan
mengatasi gangguan yang timbul dari pertentangan dengan dunia luar
karena kesenangan akan kemenangan bukan karena ketakutan.

PERKEMBANGAN ORGANISM
Walaupun pendapat Goldstein tentang aktualisasi diri itu
mengandung arti bahwa ada pola-pola atau taraf perkembangan yang
dilewati oleh individu-individu, namun goldstein sendiri sedikit sekali
berbicara mengenail hal ini. Dia hanya berbicara secara umum, yaitu
bahwa makin lama tingkah laku makin teratur dan makin sesuai dengan
lingkungan.
Menurut Goldstein, apabila anak dihadapkan kepada situasi yang
dapat dikuasasinya, maka dia akan berkembang secara normal dengan
pematangan dan latihan. Apabila problem baru timbul dia akan
membentuk pola-pola baru untuk menggarapnya. Tindakan-tindakan yang
tak berguna lagi bagi aktualisasi diri akan ditinggalkan.
Tetapi apabila kondisi lingkungan terlalu berat bagi kemampuan si
anak, maka dia mengembangkan reaksi-reaksi yang tak serasi dengan
prinsip aktualisasi diri. Dalam hal yang demikian ini prose situ cenderung
menjadi terisolasi dari pola hidup pribadi yang bersangktan. Proses isolasi
ini merupakan permulaan daripada keadaan patologis. Misalnya: menurut
kodratnya manusia itu tidak agresif dan tidak pula submisif tetapi untuk
dapat memenuhi kodratnya kadang-kadang dia menjadi agresif, sedang di
lain waktu menjadi submisif, tergantung kepada keadaan. Akan tetapi
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 161
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

apabila kebiasaan yang tetap mengenai agresi atau submisif itu ter
terbentuk, maka hal itu akan mempunyai pengaruh yang mengganggu
terhadap kepribadian. Kebiasaan-kebiasaan tersebut akan muncul pada
waktu yang tak serasi dan dalam cara yang bertentangan dengan
kepentingan seluruh pribadi (organism). Kalau dikatakan secara
sederhana, apa yang dimaksud dengan perkembangan oleh goldstein
adalah terbentuknya pola-pola tingkah laku baru (kecakapan-kecakapan
baru) yang dapat dipergunakan oleh individu untuk memenuhi
kebutuhannya yang timbul karena lingkungan teretentu dan di penuhi
dalam lingkungan tertentu

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan lengkap!
1. Jelaskan mengenai struktur Organisme dari Goldstein!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………...........................................
2. Jelaskan perbedaan Bentuk Wajar dan Bentuk Tak Wajar!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………...........................................
3. Jelaskan mengenai Proses Ekualisasi dari Goldstein!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………...........................................
4. Jelaskan konsep perkembangan organisme dari Goldstein!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 162


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Friedrich, Janette.,(2006). Psychopathology and the essence of language:
the interpretation of aphasia by Kurt Goldstein and Roman
Jakobson. History of Psychiatry Journal sagepub.com Vol 17 Issue 4
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 163


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 13.
TEORI ORGANISMIK MASLOW

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Organismik dari Abrahan Maslow.

Maslow mengemukakan secara singkat dan pertama-tama secara


dogmatis hakikat dari konsepsi yang baru berkembang tentang manusia
yang sehat secar psikiatris. Pertama manusia memiliki kodrat yang hakiki ,
suatu kerangka struktur psikologis yang dapat dipandang dan
dibicarakan secara analog dengan struktur fisiknya, yaitu bahwa manusia
memiliki kebutuhan-kebutuhan, kapasitas-kapasitas, dan kecenderungan-
kecenderungan yang bersifat genetik. Kemudian terkandung suatu
konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal, dan yang
dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini,
memenuhi potensi-potensi ini, dan dalam perkembangan menuju
kematangan mengikuti garis-garis yang diatur oleh kodrat yang
tersembunyi , samar-samar, dan yang dilihat kurang hakiki, yang
bertumbuh dari dalam dan bukan dari luar. Selanjutnya jelas terlihat
bahwa psikopatologi pada umumnya disebabkan oleh pengingkaran atau
penelantaran, atau pembelokan kodarat manusia yang hakiki.
Dalam pernyataan selanjutnya tentang asumsi-asumsi dasarnya,
Maslow menambahkan sesuatu yang penting berikut ini:
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 164
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Kodrat batin ini tidaklah sekuat dan semaha kuasa dan tidak bias
salah seperti insting-insting binatang. Kodrat ini adalah lemah
lembut serta halus dan mudah dikalahkan oleh kebiasaan, tekanan
budaya, dan sikap-sikap yang salah terhadapnya.
Selanjutnya Maslow menuliskan “segala bukti yang kami peroleh (
kebanyakan dari bukti klinis, tetapi juga beberapa macam bukti penelitian
lainnya ) menunjukan bahwa bias diasumsikan bahwa hampir setiap
manusia, dan sudah barang tentu dalam hampir setiap bayi yang baru
lahir, terdapat kemauan yang aktif kearah kesehatan, impuls kearah
pertumbuhan, atau kearah aktualisasi potensi-potensi manusia.
Dalam kutipan-kutipan yang mengesankan dan representative ini
Maslow telah mengemukakan sejumlah asumsi yang menakjubkan
tentang kodrat manusia. Orang memiliki kodrat bawaan yang pada
hakikatnya adalah baik atau sekurang-kurangnya netral. Kodrat manusia
menurut pembawaannya tidak jahat. Ini adalah suaatu konsepsi baru
karena banyak teoretikus beranggapan bahwa beberapa insting adalah
buruk dan anti social yang harus dijinakkan dengan latihan dan sosialisasi
Maslow mengemukakan suatu teori tentang motivasi manusia yang
membedakan antara kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs) dan
metakebutuhan-metakebutuhan (metaneeds) kebutuhan dasar meliputi
lapar, kasih sayang (afeksi), rasa aman, harga diri, dan sebagainya.
Metakebutuhan meliputi keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan,
kesatuan, dan sebagainya. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan-kebutuhan
akibat kekurangan, sedangkan metakebutuhan adalah kebutuhan untuk
pertumbuhan. Kebutuhan-kebutuhan dasar pada umumnya lebih kuat
daripada metakebutuhan–metakebutuhan yang tersusun hirarkis.
Metakebutuhan-metakebutuhan adalah instingtif atau melekat pada
manusia seperti kebutuhan-kebutuhan dasar, dan apabila
metakebutuhan-metakebutuhan tidak dipenuhi maka orang itu dapat
menjadi sakit. Metapatologi-metapatologi ini meliputi keadaan-keadaan
seperti alienasi, penderitaan, apati, sinisme.
Maslow memusatkan teori motivasinya berdasarkan hierarki
kebutuhan manusia. Maslow mengasumsikan kebutuhan manusia
tersusun dalam sebuah hierarki berdasarkan potensi pemenuhannya.
Alasan mengapa Maslow menyebut sebagai hierarki kebutuhan adalah
dikarenakan bentuknya yang bertingkat dan kebutuhan yang paling dasar
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 165
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

atau paling bawah harus terpenuhi terlebih dahulu baru bisa naik pada
kebutuhan diatasnya dan terjadi terus sampai kebutuhan yang tertinggi
terpenuhi. Kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis,
selanjutnya kebutuhan rasa aman, kebutuhan pemilikan dan cinta (love
and belonging), kebutuhan dihargai (self esteem) dan terakhir adalah
kebutuhan aktualisasi diri.

Sumber : https://tehtyastar.com/2018/01/31/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
Diagram 11: Hierarki kebutuhan Maslow

Ketika seseorang sudah mampu memenuhi kebutuhan yang


tertinggi yaitu aktualisasi diri maka orang tersebutkan akan
memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mereka menyerap dan memahami realitas dengan akurat dan
sepenuhnya.
2. Mereka memperlihatkan penerimaan lebih besar atas dirinya
sendiri, orang lain, dan pada umumnya.
3. Mereka menampilkan spontanitas, simplisitas dan kealamiahan.
4. Mereka cenderung masalah lebih daripada dirinya sendiri.
5. Mereka punya waktu berkualitas menyendiri dan kebutuhan akan
privasi lebih besar.
6. Mereka otonom. Mereka lebih bergantung pada dunia batinnya
daripada dunia luar.
7. Mereka menampilkan kesegaran mengapresiasi berkelanjutan.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 166


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

8. Mereka memiliki pengalaman-pengalaman puncak atau mistik


secara periodik.
9. Mereka cenderung mengidentifikasi diri dengan semua umat
manusia.
10. Mereka mengembangkan persahabatan mendalam hanya dengan
beberapa individu
11. Mereka cenderung menerima nilai-nilai demokratis
12. Mereka memiliki rasa etika yang kuat.
13. Mereka memiliki rasa humor yang berkembang baik dan tidak
menyakiti.
14. Mereka kreatif.
15. Mereka menolak enkulturasi.
Maslow yakin bahwa apabila para psikolog hanya mempelajari
orang-orang yang lumpuh, kerdil, neurotic maka mereka hanya
menghasilkan suatu psikologi yang lumpuh. Untuk mengembangkan suatu
ilmu pengetahuan yang lebih lengkap dan luas tentang manusia maka
psikolog harus juga mempelajari orang-orang yang telahmerealisasikan
potensi-potensinya sampai sepenuh-penuhnya.
Maslow juga meneliti sifat dari apa yang disebut “pengalaman-
pengalaman puncak” (peak experiences). Pengalaman-pengalaman puncak
ini terjadi apabila seorang individu telah memenuhi kebutuhan aktualisai
dirinya. Selama mengalami pengalaman puncak, manusia akan merasakan
pengalaman-pengalaman kebermaknaan dalam hidupnya dan menyatu
dengan dunianya. Individu yang mengalami pengalaman puncak akan
membantu orang untuk mempertahankan kepribadian yang dewasa.
Orang seperti itu terpenuhi secara spiritual, nyaman dengan dirinya
sendiridan dengan orang lain, mencintai dan kreatif, realistis dan
produktif. Momen seperti itu mungkin muncul pada saat kita menemukan
solusi tepat atas masalah yang menekan. Laporan-laporan diperoleh dari
jawaban atas permintaan untuk memikirkan pengalaman-pengalaman
yang sangat indah dalam kehidupan seseorang ditemukan bahwa orang-
orang yang mengalami pengalaman-pengalaman puncak merasa
terintegrasi, lebih bersatu dengan dunia, lebih menjadi raja atas diri
mereka sendiri, lebih spontan, kurang menyadari ruang dan waktu, lebih
cepat dan mudah menyerap sesuatu dan sebagainya.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 167


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Sumbangan yang khas dari Maslow bagi segi pandangan organismik


terletak pada perhatiannya terhadap orang-orang yang sehat dan bukan
orang-orang yang sakit, dan pendapatnya bahwa penelitian-penelitian
tentan dua kelompok ini akan menghasilkan dua macam teori yang
berbeda. Maslow telah memilih jalan yang lebih langsung dengan meneliti
orang-orang sehat yang keseluruhan dan kesatuannya jelas kelihatan.
Sebagai orang-orang yang mengaktualisasikan diri, orang-orang yang telah
diamati Maslow ini merupakan pengejawatahan dari teori organismik.

LATIHAN SOAL !
Jawablah soal-soal dibawah ini sesuai dengan pemahaman anda !
1. Berikan penjelasan tentang hierarki kebutuhan Maslow ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah yang dimaksud dengan “peak experience”?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
3. Apakah yang dimaksud dengan basic need dan meta need ?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

REFERENSI
Aruma, E.O. (2017). Abraham Maslow’s hierarchy of Needs and
Assesment of Needs in Community Development. European Centre
for research Training and Development Vol 5 No7. Departement of
Adult and Non-Formal Education, University of Port Harcourt,
P.M.B 5323, Port Harcourt, River State, Nigeria
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Olson, Mattew H., Hargenhahn, B.R. (2011). Pengantar Teori
Kepribadian.Edisi ke-8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
https://tehtyastar.com/2018/01/31/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 168


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 14.
TEORI SELF CARL ROGERS

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Self dari Carl Rogers.

Tokoh psikologi humanistik selain Abraham Maslow, adalah Carl


Rogers. Rogers (1902-1987) menjadi terkenal berkat metoda terapi yang
dikembangkannya, yaitu terapi yang berpusat pada klien (client-centered
therapy). Tekniknya tersebar luas di kalangan pendidikan, bimbingan, dan
pekerja sosial. Rogers sangat kuat memegang asumsinya bahwa manusia
itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif, proaktif, heterostatis,
dan sukar dipahami (Alwisol, 2005).
Self Theory dari Rogers bersifat FENOMENOLOGIS : ‘memberikan
tekanan yang kuat pada pengalaman-pengalaman sang pribadi, perasaan-
perasaan dan nilai-nilainya, dan semua yang teringkas dalam ekspresi
kehidupan batin’

STRUKTUR KEPRIBADIAN
Rogers lebih mementingkan dinamika dari pada struktur
kepribadian. Namun demikian ada tiga komponen yang dibahas bila bicara
tentang struktur kepribadian menurut Rogers, yaitu : organisme, medan
fenomena, dan self.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 169


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

1. ORGANISME, mencakup :
 Makhluk hidup
Organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan
psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu
yang secara potensial terdapat dalam kesadaran setiap saat.
 Realitas subjektif
Organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau
dialaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya subjektif,
bukan benar-salah.
 Holisme
Organisme adalah kesatuan sistem, sehingga perubahan pada
satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. Setiap perubahan
memiliki makna pribadi atau bertujuan, yakni tujuan
mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.

2. MEDAN FENOMENA
Rogers mengartikan medan fenomena sebagai keseluruhan
pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik yang disadari
(dilambangkan) maupun yang tidak disadari. Medan fenomena
merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang
hidupnya.
MEDAN FENOMENAL, adalah ‘frame of reference’ (cara
pandang) dari individu yang hanya diketahui oleh orang itu sendiri,
tidak dapat diketahui orang lain. Bagaimana individu bertingkah laku
tergantung pada medan fenomenal (kenyataan subjektif) dan bukan
pada keadaan-keadaan perangsangnya (kenyataan luar).
Pengalaman kadang dilambangkan (dipersepsi, dimaknai)
dengan tidak tepat, sehingga orang bertingkah laku tidak serasi/tidak
realistis. Ini terjadi karena “Apa yang dialami/dipikirkan orang
sebenarnya bukanlah kenyataan bagi orang itu,hanyahipotesis
sementara yang bisa benar atau salah”. Sehingga perlu diuji, pengujian
ini memberikan orang pengetahuan yang dapat diandalkan tentang
dunia sehingga dapat bertingkah laku lebih realistis dan tepat.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 170


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

3. DIRI (SELF)
 sebagian dari Medan Fenomenal lama kelamaan terpisah menjadi
DIRI.
 unsur penting dalam pengalaman individu yang muncul ketika
seseorang diberi kesempatan untuk mengungkapkan masalah-
masalah mrk dlm istilah mereka sendiri, tanpa bimbingan atau
interpretasi.
 bisa jadi merupakan Medan Fenomenal yang
dilambangkan/disadari
 Jadi DIRI merupakan “persepsi, interpretasi” subjektif individu
terhadap sifat diri, hubungan dengan orang lain dan berbagai
aspek kehidupannya.
Self merupakan konsep pokok dari teori kepribadian Rogers, yang
intinya adalah :
a. terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi
nilai-nilai orang tertentu;.
b. bersifat integral dan konsisten;
c. menganggap pengalaman yang tak sesuai dengan struktur self
sebagai ancaman;
d. dapat berubah karena kematangan dan belajar.

DIRI IDEAL
Yaitu apa yang diinginkan seseorang tentang dirinya.
KESELARASAN DAN KETIDAKSELARASAN (KONGRUENSI DAN
INKONRUENSI)
 Konruensi/inkonruensi antara kenyataan subjektif (Medan
Fenomenal) dengan kenyataan luar (dunia sebagaimana adanya)
 bila pengalaman yang membentuk diri benar-benar selaras
(konruen) dengan fakta : orang tersebut berpenyesuaian baik,
matang dan berfungsi sepenuhnya.
 bila tidak selaras (inkonruen) : individu merasa terancam,
cemas, berlaku defensif, berpikir sempit dan kaku
 Tingkat kesesuaian antara diri dengan diri ideal
 bila perbedaan antara diri dan diri ideal besar : individu merasa
tidak puas dan tidak dapat menyesuaikan diri

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 171


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

DINAMIKA KEPRIBADIAN
Menurut Rogers, organisme mengaktualisasikan dirinya menurut
garis-garis yang diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang
maka ia makin berdiferensiasi, makin luas, makin otonom, dan makin
tersosialisasikan. Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku
adalah usaha organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya sebagaimana dialami, dalam medan
sebagaimana medan itu dipersepsikan (Hall dan Lindzey, 1995).
Rogers menegaskan bahwa secara alami kecenderungan aktualisasi
akan menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah laku, yaitu :
1. Tingkah laku yang berakar pada proses fisiologis, termasuk kebutuhan
dasar (makana, minuman, dan udara), kebutuhan mengembangkan
dan memerinci fungsi tubuh serta generasi.
2. Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi psikologis untuk menjadi
diri sendiri.
3. Tingkah laku yang tidak meredakan ketegangan tetapi justru
meningkatkan tegangan, yaitu tingkah laku yang motivasinya untuk
berkembang dan menjadi lebih baik.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Individu berkembang secara inheren, tapi untuk aktualisasi diri
masih banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Penekanannya pada : cara-
cara bagaimana penilaian orang terhadap individu, khususnya selama
masa kanak-kanak.
 Bila bernada (+) : UNCONDITIONAL POSITIVE REGARD maka terjadi
kesesuaian antara organisme dengan diri, sehingga individu akan
berpenyesuaian baik secara psikis dan akan berfungsi sepenuhnya.
 Tapi penilaian orangtua kadang (+) kadang (-), sehingga anak belajar
membedakan antara perbuatan/perasaan yang berharga (disetujui)
dan yang tidak berharga (disetujui). Ada SYARAT untuk diterima dan
tidak.
 Anak berusaha menjadi apa yang diinginkan ortu dan tidak
berusaha menjadi apa yang diinginkannya.
 Bila makin besar nilai yang sebenarnya digantikan dengan nilai yang
diambil/diintroyeksikan dari orang lain : individu menjadi benar-
benar tidak tahu siapa dirinya dan apa yang diinginkannya. Ada
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 172
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

perasaan tidak sadar terhadap perasaan atau pengalaman diri dan


ini psikopatologi.
Sebenarnya, Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan
perkembangan, namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua
orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin
kompleks, otonom, sosial, sdan secara keseluruhan semakin aktualisasi
diri. Rogers menyatakan bahwa self berkembang secara utuh-keseluruhan,
menyentuh semua bagian-bagian. Berkembangnya self diikuti oleh
kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari
agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang
menjadi pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi yang berfungsi utuh menurut Rogers adalah individu yang
memakai kapasitas dan bakatnya, merealisasi potensinya, dan bergerak
menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh
rentang pengalamannya. Rogers menggambarkan 5 ciri kepribadian yang
berfungsi sepenuhnya sebagai berikut :
1. Terbuka untuk mengalami (openess to experience);
2. Hidup menjadi (existential living);
3. Keyakinan organismik (organismic trusting);
4. Pengalaman kebebasan (experiental freedom);
5. Kreativitas (creativity)

KUIZ TEORI ORGANISMIK


1. Menurut Rogers, ‘frame of reference’ (cara pandang) dari individu
yang hanya diketahui oleh orang itu sendiri, tidak dapat diketahui
orang lain disebut dengan MEDAN FENOMENAL (1).
2. Menurut Goldstein, untuk menentukan manakah yang menjadi
bentuk atau gestalt dalam perilaku organism ditentukan oleh TUGAS
YANG DILAKUKAN oleh organism pada sesuatu waktu atau keadaan
(1)
3. Metakebutuhan meliputi lapar, kasih sayang (afeksi), rasa aman,
harga diri, dan sebagainya (2)
4. Maslow menyatakan bahwa metakebutuhan-metakebutuhan
adalah instingtif atau melekat pada manusia seperti kebutuhan-
kebutuhan dasar, dan apabila metakebutuhan-metakebutuhan tidak

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 173


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

dipenuhi maka akan terjadi metapatologi pada orang yang


bersangkutan (1)
5. banyaknya energy dalam organism adalah tetap (konstan) dan
cenderung untuk terbagi rata pada seluruh organism. Konsep ini
menurut Goldstein disebut dengan proses aktualisasi. (2)
EKUALISASI
6. Menurut Rogers, DIRI merup “persepsi, interpretasi” subjektif
individu terhadap sifat diri, hubungan dg orla dan berbagai aspek
kehidupannya (1)
7. Dalam teori organismik dari Goldstein, tingkah laku abstrak adalah
ketika individu bereaksi terhadap perangsang dengan cara yang
otomatis atau langsung (2)KONKRET
8. Mernurut Rogers, Inkonruensi akan terjadi pada diri individu apabila
dia lebihh banyak mendapatkan unconditional positive regard dari
orang-orang di sekitarnya (2)
9. Menurut Maslow, pengalaman puncak membuat orang merasa
terintegrasi, lebih bersatu dengan dunia, lebih menjadi raja atas diri
mereka sendiri, lebih spontan, kurang menyadari ruang dan waktu,
lebih cepat dan mudah menyerap sesuatu dan sebagainya (1).
10.Goldstein menyakatan bahwa GESTALT TAK WAJAR timbul sebagai
akibat dari kejadian-kejadian yang traumatis atau latihan yang
berulang-ulang yang tak ada artinya bagi pribadi yang bersangkutan
(drill yang mekanis).(1)

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Kirschenbaum, Howard., & Jourdan, April.,(2005). The current status of
Carl Rogers and the person-centered approach. Journal
Psychoterapy: Theory, Research, Practice, Training Vol 42 No 1
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 174
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 15.
TEORI MEDAN DARI KURT LEWIN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikologi Analitis.

KONSEP-KONSEP KEPRIBADIAN DARI LEWIN


Bagi Lewin, teori medan merupakan sekumpulan konsep dimana
seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep-konsep ini
harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah
laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang
tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori
medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan-hubungan
kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk yang ilmiah.
Ciri-ciri utama dari teori Lewin, yaitu :
1. Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu
tingkah laku itu terjadi
2. Analisis dimulai dengan situasi keseluruhan dimana bagian-bagian
komponennya dipisahkan
3. Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat
digambarkan secara matematis.
Konsep-konsep teori medan telah diterapkan Lewin dalam berbagai
gejala psikologis dan sosiologis, termasuk tingkah laku bayi dan anak anak,

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 175


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

masa adolesent , keterbelakangan mental , masalah-masalah kelompok


minoritas, perbedaan-perbedaan karakter nasional dan dinamika
kelompok. Dalam makalah ini, kita akan memusatkan perhatian pada teori
Lewin tentang struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian yang
dikaitkan dengan lingkungan psikologis, karena orang-orang dan
lingkungannya merupakan bagian-bagian ruang kehidupan (life space)
yang saling tergantung satu sama lain. Life space digunakan Lewin sebagai
istilah untuk keseluruhan medan psikologis. Terakhir kita akan membahas
evaluasi konsep kepribadian dari KURT LEWIN.

STRUKTUR KEPRIBADIAN
Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi berada dalam
lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu. Dengan cara
ini, Lewin berusaha mematematisasikan konse-konsepmya sejak dari
permulaan. Matematika Lewin menggambarkan hubungan-hubungan
spasial dengan istilah-istilah yang berbeda. Pada dasarnya matematika
Lewin merupakan jenis matematika untuk menggambarkan interkoneksi
dan interkomunikasi antara bidang-bidang spasial dengan tidak
memperhatikan ukuran dan bentuknya. Pemisahan pribadi dari lain-
lainnya di dunia dilakukan dengan menggambarkan suatu figur yang
tertutup. Batas dari figur menggambarkan batas-batas entitas yang
dikenal sebagai PRIBADI. Segala sesuatu yang terdapat dalam batas itu
adalah P (Pribadi), sedangkan segala sesuatu yang terdapat di luar batas
itu adalah Non-P.
Selanjutnya untuk melukiskan kenyataan psikologis ialah dengan
menggambar suatu figur tertutup lain yang lebih besar dari pribadi dan
yang melingkupnya. Bentuk dan ukuran figur yang melingkupi ini tidak
penting asalkan ia memenuhi dia syarat yakni lebih besar dari pribadi dan
melingkupimya. Figur yang baru ini tidak boleh memotong bagian dari
batas lingkaran yang menggambarkan pribadi. Lingkaran dalam elips ini
bukan sekedar suatu ilustrasi atau alat peraga, melainkan sungguh-
sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-
konsep struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni pribadi,
lingkungan psikologis dan ruang hidup. Unsur-unsur pembentuk
kepribadian menurut Kurt Lewin terdiri atas :

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 176


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Gambar 2 : Unsur-unsur pembentuk kepribadian Lewin

1. RUANG HIDUP
Adalah keseluruhan kumpulan fakta yang ada pada suatu saat, yang
mempengaruhi/menentukan tingkah laku. Mencakup persepsi
orang tentang dirinya sendiri dalam lingkungan fisik dan sosialnya
saat itu, keinginan, kemauan, tujuan-tujuan, ingatan tentang masa
lalu, imajinasinya mengenai masa depan, perasaan-perasaannya,
dan sebagainya. Jadi ruang hidup merupakan gabungan antara
daerah pribadi dan daerah lingkungan psikologis.

2. DAERAH PRIBADI
Adalah kesatuan yang terpisah dari hal lain di dunia tetapi tetap
menjadi bagian dari dunia. Daerah pribadi terdiri dari dua bagian
besar, daerah persepsi-motorik dan daerah pribadi-dalam :
a. Daerah persepsi motorik: menjadi daerah yang
menghubungkan pribadi-dalam dengan lingkungan psikologis.
Pribadi-dalam mempengaruhi tingkahlaku melalui fungsi

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 177


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

motorik, sebaliknya lingkungan psikologis mempengaruhi


pribadi-dalam melalui persepsi.
b. Daerah pribadi-dalam: berisi aspek-aspek motivasional. Aspek-
aspek motivasional di dalam pribadi dalam, digambarkan dalam
pecahan-pecahan daerah, disebut sel.
c. Sel: Jumlah dan posisinya setiap saat bisa berubah-ubah
tergantung kepada tujuan,keinginan, kebutuhan dan motivasi
yang muncul pada saat itu.
Daerah lingkungan Psikologis seperti daerah pribadi-dalam,
daerah lingkungan psikologis dibagi-bagi dalam pecahan-
pecahan, disebut region.
i) Region: semua stimulus yang ditangkap oleh persepsi dan
kemudian mempengaruhi atau menjadi bagian yang
menyibukkan fungsi kognitif manusia.
ii) Bondaris: semua batas antar sel, antar region atau antar
daerah lingkungan psikologis dengan daerah persepsi-motorik
dan antara daerah persepsi motorik dengan daerah pribadi
dalam. Bondaris ini dapat bersifat permeable artinya dua
daerah yang dibatasi garis itu saling mempengaruhi, dan tak-
permeabel yaitu sifat yang saling independent atau tidak
saling mempengaruhi.

3. LINGKUNGAN NON-PSIKOLOGIS
Lingkungan ini luasnya tidak terhingga sehingga tidak mempunyai
bondaris. Apa saja yang ada tetapi tidak menjadi stimulus bagi diri
seseorang bisa termasuk kedalam lingkungan non psikologis seperti
benda,obyek, fakta-fakta atau situasi sosial. Benda atau obyek
secara fisik dekat individu tetapi bila tidak menyentuh fungsi
psikologisnya maka benda itu secara psikologis tidak berada di
daerah psikologis sehingga benda berada di daerah non psikologis
(daerah kulit asing).

DINAMIKA KEPRIBADIAN
Konsep-konsep dinamika pokok dari Lewin terdiri atas energi psikis
(psychic energy), tegangan, kebutuhan (need), tindakan (action) meliputi
vector (kekuatan yang mendorong terjadinya tingkah laku) dan valensi (
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 178
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi) serta lokomosi (


perpindahan lingkaran pribadi). Konstruk-konstruk dinamik ini
menentukan lokomosi khusus dari individu dan cara ia mengatur struktur
lingkungannya, Lokomosi dan perubahan-perubahan struktur berfungsi
mereduksikan tegangan dengan cara memuaskan kebutuhan.
Suatu tegangan dapat direduksikan dan keseimbangan dipulihkan
oleh suatu lokomosi substitusi. Proses ini menuntut bahwa dua kebutuhan
erat bergantungan satu sama lain sehingga pemuasan salah satu
kebutuhan adalah melepaskan tegangan dari sistem kebutuhan lainnya.
Akhirnya, tegangan dapat direduksikan dengan lokomosi-lokomosi murni
khayalan. Seseorang yang berkhayal bahwa ia telah melakukan suatu
perbuatan yang sulit atau menempati suatu jabatan yang tinggi mendapat
semacam kepuasan semu dari sekedar berkhayal tentang keberhasilan.
Berikut penjelasan lebih detail :

ENERJI
Menurut Lewin manusia adalah sistem energi yang kompleks. Energi
muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi
ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di
system lingkungan psikologis.

TEGANGAN
Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi
seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris system yang
mewadahinya.

KEBUTUHAN
Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif,
keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat
spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik
manusia.

TINDAKAN (ACTION)
Disini dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan
didaerah lingkungan psikologis.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 179


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

VALENSI
Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region
dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi
region dengan valensi negative dapat meningkatkan tegangan pribadi
(rasa takut).

VEKTOR
Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan
yang cukup yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika,
Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambar
dalam ujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai
seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan
kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu
atau lebih region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region
mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan),
vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau
region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan),
vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region
anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang
payah – dan lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir
dalam pertemuan penting – dan tidak punya waktu untuk makan siang,
hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu Bering
melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin dan
menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard.

LOKOMOSI
Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di
dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang
menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region
yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam. Perpindahan lingkaran pribadi
itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak fisik, atau
perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi
yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan
fokus persepsi dan proses atensi.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 180


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

EVENT
Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau
aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah
dijelaskan di depan, bahwa peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara
dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan.
Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi)
adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada
tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa;
keterhubungan (related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian
(contemporary), sebagai berikut:
1. Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta
itu terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan
sebab akibat yang jelas, sampai hubungan persamaan atau
perbedaan yang secara rasional tidak penting.
2. Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta
potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat
mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar lingkungan psikologis
tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup.
3. Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang
menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis
tidak dapat menciptakan event masa kini. Fakta peristiwa nyata di
masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang tidak dapat
menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran
mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang
hidup sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi,
ruang hidup sekarang harus mewakili isi psikologi masa lalu,
sekarang, dan masa mendatang.
Event digambarkan dalam suau topografi yang melibatkan unsur-
unsur ruang hidup, valensi, vektor, region, dan permeabilitas bondaris.
Pada ilustrasi berikut dicontohkan event seorang anak yang menginginkan
permen yang dijual di sebuah toko. Hanya tergambar 3 vektor yang
terlibat dalam event itu. Pada kasus yang sebenarnya, variabel yang
terlibat dalam suatu peristiwa bisa sangat banyak sehingga topografi
menjad” ilustrasi yang sangat kompleks.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 181


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

KONFLIK
Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin
mendefinisikar konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima
kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Vektor-
vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan
kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah
kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi
(lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang
bertindak seperti vektor, yakni:
1. Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu
terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.
2. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia
menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari
kekuatan pendorong.
3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons
needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan
sesuatu.
4. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari
orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi
region lingkungan psikologis.
5. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi
tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau
tuntutan fakta atau objek.

Konflik tipe 1:
Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan
berlawana¬yang mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik
tipe 1. Ada tiga macam konflik tipe 1:
1. Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah
yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama¬sama disenanginya.
2. Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah
yang yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama-sama tidak disenanginya.
3. Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan
menghambat muncul dari satu tujuan, misalnya orang
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 182
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang


disenangi dan tidak disenanginya.

Konflik tipe 2:
Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan.
Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam,
terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan
sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik tipe 2.

Konflik tipe 3:
Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan
penghambat,sehingga konflik menjadi terbuka,ditandai sikap
kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri yang
neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam,konflik antar
pengaruh,dan pertentangan antar kebutuhan dengan
pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan
penghambat.

Tingkat Realita
Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi
aktual,dan tak-tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita
adalah suatu kontinum dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita.
Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita berbeda-beda.

Menstuktur Lingkungan
Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah.
Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni:
1. Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-
valensinya semakin positif atau semakin negatif,atau berubah
secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau sebaliknya region
baru bisa muncul dan region lama bisa hilang.
2. Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan
dan arahnya.
3. Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin
permeabel atau semakin tidak permeabel,mungkin muncul sebagai
bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 183
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Mempertahankan Keseimbangan
Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah
mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum
dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui
lokomosi dalam lingkungan psikologis,memindah pribadi ke region tempat
objek yang bervalensi positif(yang memberi kepuasan). Tapi kalau region
yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeabel tegangan
terkadang dapat dikurangi(dan keseimbangan dapat diperoleh)dengan
melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi
kepuasan lain (yang bondarisnya permeabel) ternyata dapat
menghilangkan tegangan dari system kebutuhan semula.
Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat
diri seimbang sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam
daerah pribadi-dalam. Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang
kompleks menjadi seimbang bukan berarti hilangnya tegangan,tetapi
mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan utama dari
perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal
yang menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Teori Lewin murni psikologis, sehingga ketika membahas
perkembangan beliau tidak melibatkan diri dengan isu yang menjadi intrik
pakar lain, yaitu isu keturunan dan lingkungan. Lewin tidak menolak peran
keturunan dan kemasakan dalam perkembangan individu. Perkembangan
bagi lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan
perkembangan dianggap tidak membantu memahami perkembangan
psikologis.
Hereditas dan pematangan termasuk dalam fakta fakta biologis,dan
karenanya berada dalam ruang hidup bersama gejala fisik dan gejala
social,maka lewin mengesampingkannya.jarang ia menunjukkan bahwa
perubahan perubahan organis dapat dan benar benar mempengaruhi
perkembangan psikologis. dalam membicarakan masa adolesen misalnya
ia mengamati bahwa perubahan perubahan dalam fungsi dan struktur
tubuh sangat mempengaruhi struktur psikis kearah ketidakpastian dan
ketidakstabilan yang makin besar.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 184
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Lewin menjelaskan macam macam perubahan yang terjadi dalam


tingkah laku dan mengaggap perubahan perubahan tersebut berasal dari
konstruk konstruk seperti perubahan struktur
kognitif,diferensiasi,organisasi,integrasi dan motivasi.
Akan tetapi menarik untuk diingat bahwa karya eksperimental lewin
yang paling awal ialah penelitian tentang belajar lewat asosiasi.lewin
berpendapat hal hal yang diasosiasikan harus memiliki system tegangan
yang sama supaya terbentuk hubungan diantaranya.
Tambahan lagi Lewin pernah menulis suatu makalah yang panjang
tentang hadiah dan hukuman tetapi ide idenya tentang ini sangat sedikit
hubungannya dengan perumusan-perumusan hedonostik semacam itu
seperti formulasi tentang hokum akibat atau prinsip perkuatan. Lewin
tertarik pada hadiah dan hukuman bukan sebagai pembentuk atau
perusak tetapi sebagai alat untuk mengontrol tingkah laku dalam situasi
kongkret dan yang bersifat sesaat.

Perubahan - perubahan tingkah laku


Merupakan variasi aktivitas, emosi, kebutuhan, hubungan sosial,
dan sebagainya semakin banyak ketika orang menjadi semakin tambah
usia. Tingkah laku itu menjadi semakin terorganisir, hirarkis, realistis, dan
efektif.
ORGANISASI: bertambahnya usia membuat orang semakin sadar
pentingnya pengorganisasian, yaitu berbuat sesuai dengan situasi yang
terjadi. HIRARKIS : individu bertingkah laku itu melalui tahap-tahap
perkembangan secara hirarkis. REALISTIS: kemampuan untuk
membedakan realitas dengan fantasi lebih meningkay seiring
perkembangan usia. EFEKTIF: orang berusaha untuk memperoleh hasil
maksimal dengan usaha yang minimal.

Diferensiasi dan Integrasi


Diferensiasi: adalah peningkatan jumlah bagian-bagian dari
keseluruhan atau peningkatan variasi tingkah laku, kebebasan bergerak
yang dihubungkan dengan kemampuan untuk mengerjakan hal yang
berbeda-beda. Integrasi: koordinasi tingkahlaku untuk mencapai tujuan
yang lebih tinggi.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 185


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Dalam makalah nya yang penting ,regression,retrogression and


development (1951 bab v) Lewin membicarakan beberapa dari perubahan
perubahan tingkah laku yang terjadi selama perkembangan kemudian ia
berusaha memperlihatkan bagaimana perubahan perubahan ini dapat
digambarkan dengan konstruk konstruk medan.
Variasi
Sangat jelas bahwa ketika orang bertambah usia, maka variasi
aktivitas, emosi, kebutuhan, informasi, dan hubungan sosialnya meningkat
sekurang-kurangnya sampai usia tertentu. Sesudah itu keanekaragaman
tingkahlakunya itu akan menyusut, yang belum terdapat pada kanak-
kanak jadi kesatuan seorang pribadi yang sudah dewasa bertambah dan
berkurang dan bukan berkembang menjadi garus lurus.

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN


Bagi Lewin perkembangan merupakan suatu proses yang
bersinambung di mana sulit untuk menetapkan tahap tahap yang
terpisah.ia berkata bahwa perubahan perubahan perkembangan yang
penting terjadi sekitar usia 3 tahun,yang kemudian disusul oleh sesuatu
masa yang relatif stabil sampai masa adolesen yang merupakan masa
reorganisasi dinamis yang akhirnya berakhir pada masa dewasa yang
stabil.ia juga menunjukan bahwa daerah daerah yang pertama yang
berdiferensiasi dalam bayi adalah daerah daerah yang berhubungan
dengan makan dan eliminasi.
Lewin yakin bahwa skala penggunaan skala usia untuk melukiskan
perkembangan adalah benar- benar tidak memadai untuk memahami
pertembuhan psikologis. Skala usia akhirnya harus dibuang digantikan
dengan taraf taraf diferensiasi,organisasi,integrasi dan sebagainya.
Tambahan lagi psikologi harus memusatkan perhatiannya pada tugas
menemukan fakta fakta yang berdampingan dan berhubungan secara
dinamis yang menggambarkan kondisi kondisi untuk perubahan pada saat
perubahan itu terjadi.

Regresi
Setiap teori perkembangan harus menjelaskan gejala gejala regresi
yang terjadi dari waktu ke waktu. Lewin telah memberikan beberapa
sumbangan penting baik secara teoritsis maupun secara eksperimental
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 186
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

untuk pemahaman kita tentang regresi. Pertama ia membedakan antara


retrogesi dan regresi retrogresi adalah kembali pada bentuk tingkah laku
lebih awal dalam sejarah kehidupan seseorang,sedangkan regresi adalah
setiap perubahan ke bentuk tingkah laku yang lebih primitif tak peduli
apakah pribadi tersebut pernah bertingkah laku demikian sebelumnya.
Tambahan pula dalam mempelajari regresi orang yang mengadakan
eksperimen dapat menggunakan norma norma usia yang telah ditetapkan
untuk berbagai aktifitas misalanya apabila anak yang berusia 2 tahun
bermain dengan cara cara tertentu sedangkan anak berusia 4 tahun
bermain dengan cara berbeda maka orang dapat bertanya dalam kondisi
kondisi manakah anak anak yang berusia 4 tahun itu akan kembali pada
tingkat permainan anak anak yang berusia 2 tahun. Lewin dan kawan
kawan telah melakukan eksperimen semacam itu dan menemukan bahwa
frustasi adalah salah satu faktor penyebab regresi.

Evaluasi Kepribadian Menurut Lewin :


Kritik terhadap teori Lewin dapat dikelompokkan dalam 4 topik
yaitu: penggambaran tipologis dan vaktorial dari Lewin tidak
mengungkapkan sesuatu yang baru tentang tingkah laku, banyak teori lain
yang lebih komprehensif dan bila teori itu digambarkan dengan tipologi
Lewin maka hasilnya akan lebih menggambarkan jiwa manusia bila
dibandingkan dengan rincian struktur jiwa dari Lewin.
1. Lewin tidak mengelaborasi pengaruh lingkungan luar atau
lingkungan obyektif, memang dikemukakan sifat bondaris antara
lingkungan psikologis dengan lingkungan obyektif yang permeable,
namun hal ini tidak diikuti oleh penjelasan dinamika bagaimana
lingkungan luar itu mempengaruhi region-region atau menjadi
region baru.
2. Lewin kurang memperhatikan sejarah individu pada masa lalu
sebagai penentu tingkah laku. Ini merupakan resiko teori yang
mementingkan masa kini dan masa yang akan datang.
3. Lewin menyalahgunakan konsep ilmu alam dan konsep matematika.
Memang tidak mudah memahami jiwa dengan memakai rumus-
rumus matematika. Bahkan Lewin berani mengambil resiko dengan
memakai istilah-istilah dalam matematika dan fisika untuk dipakai

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 187


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

dalam psikologi dengan makna yang sangat berbeda dengan makna


aslinya.

SOAL LATIHAN !

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang hal-hal berikut ini :


A. Tingkah Laku = f (p + Lp)
B. Ruang Hidup dan Pribadi,
C. Kebutuhan
D. Valensi, vector, dan lokomosi
2. Gambarkan kasus berikut berdasarkan teori Medan dari Kurt Lewin :
A. Abizar ingin pergi ke masjid untuk sholat tarawih dan tadarus
Alquran. Dia harus melewati dua jalan pilihan yang sama-sama
ditakutinya, yaitu kuburan dan gang sempit yang dijaga anjing galak.
Karena kedua jalan itu sama-sama membuatnya ketakutan, maka
akhirnya Abizar tidak jadi berangkat ke masjid.
B. Seorang pengemis yang sangat lapar berjalan tertatih-tatih mencari
para dermawan dari rumah-kerumah. Ketika mampir kerumah
P.Badu, dia dihardik dan diusir. Dia terus berjalan dan baru
mendapatkan makanan ketika dia singgah dirumah P.Sulaiman.

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Burnes, Bernard. (2004). Kurt Lewin and the Palnned Approach to Change :
A Re-appraisal. Journal of Management Studies 41. Manchester
School of Management.
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Kruglanski, Arie W. (2001). The “Vision Thing” : The State of Theory in
Social and Personality Psychology at the edge of the new Millenium.
Journal of Personality and Social Psychology Vol 80 No 6.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 188
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 16.
PSIKOLOGI INDIVIDU DARI ALLPORT

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Psikologi Individual dari Gordon Allport.

Gordon Allport lahir di Indiana, anak bungsu dari 4 bersaudara. Setelah


SMA mengikuti jalur pendidikan S1 san S2 Psikologi di Harvard. Setelah
menyelesaikan PhD mulai mengajar kepribadian secara serius. Allport
dikenal sebagai ‘a trait theorist’ karena dia percaya bahwa tiap individu
memiliki sejumlah trait yang mendominasi kepribadiaanya.
Ciri-ciri keyakinan teori Allport adalah pertama-tama, tulisan-
tulisannya menunjukkan usaha yang tak henti-hentinya untuk
memberikan perhatian secara adil pada sifat kompleks dan khas dari
tingkah laku manusia individual. Kendatipun individu bersifat kompleks,
namun kecendrungan-kecendrungan utama dalam kodrat seseorang
menunjukkan kebulatan atau kesatuan yang mendasarinya. Bagi individu
normal, factor-faktor sadar yang menentukan tingkah laku adalah yang
terpenting. Allport memberi tekanan perhatian pada gejala-gejala
kebulatan tingkah laku dan pentingnya motif sadar ini dengan sebutan self
dan ego. Secara umum dapat dikatakan, pandangan Allport adalah
pandangan mengenai manusia dimana unsur-unsur motivasi positif dan

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 189


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

sadar diutamakan dan tingkah laku dipandang sebagai konsisten secara


internal serta ditentukan oleh factor-faktor kontemporer.
STRUKTUR dan DINAMIKA KEPRIBADIAN
Dalam teori-teori kepribadian yang lain, biasanya struktur dan
dinamika kepribadian dibahas secara terpisah. Namun, dalam teori
Allport, struktur kepribadian diuraikan dalam bentuk sifat-sifat (traits),
namun di dalam itu tingkah laku juga dimotivasikan atau digerakkan oleh
sifat-sifat (traits). Jadi, struktur dan dinamika itu pada dasarnya sama.

Kepribadian, Watak, dan Temperamen


Definisi kepribadian Allport adalah organisasi dinamis dalam diri
individu yang merupakan system psikofisik yang menentukan karakteristik
pikiran dan perilaku individu.
Aspek-aspek tertentu dari definisi tersebut patut mendapat tekanan
khusus. Organisasi dinamik menekankan bahwa kepribadian selalu
berkembang dan berubah, meskipun sekaligus terdapat organisasi atau
system yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari
kepribadian.
Meskipun istilah kepribadian dan watak (karakter) sering dugunakan
secara bertukar-tukar, namun Allport menunjukkan bahwa secara
tradisional watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu atas dasar
mana individu-individu atau perbuatan-perbuatannya dinilai. Jadi, dalam
menggambarkan watak individu, kata baik atau buruk seringkali dipakai.
Sedangkan temperamen biasanya menunjuk pada disposisi-disposisi
yang sangat erat hubungannya dengan factor-faktor biologis atau fisiologis
dan sedikit sekali mengalami perubahan dalam perkembangan. Peranan
hereditas disini biasanya agak lebih besar dibandingkan pada beberapa
aspek lain dalam kepribadian. Temperamen adalah bahan mentah yang
bersama dengan intelegensi dan fisik membentuk kepribadian.

Sifat (Trait)
Dalam pernyataannya pada tahun 1937, Allport membedakan
antara sifat-sifat individual (Individual Traits) dan sifat-sifat umum
(common traits). Hal ini menyebabkan kebingungan dan ketidakjelasan,
maka pada tahun 1961 Allport membuat beberapa perubahan
terminology dan memberikan definisi tersendiri. Istilah sifat dipakai untuk
Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 190
Buku Ajar Psikologi Kepribadian

sifat umum, sedangkan istilah baru disposisi pribadi (personal disposition)


dipakai untuk menggantikan istilah sifat individual. Allport juga menyebut
disposisi-disposisi pribadi sebagai sifat-sifat morfogenik (morphogenic
traits).
INDIVIDUAL TRAITS yaitu sifat yang konkret, mudah dikenali dan
konsisten pada diri seseorang yang dapat menggambarkan karakter asli
mereka. Pada kenyataannya tidak ada dua individu yang persis sama
sifatnya.
COMMON TRAITS yaitu, sifat-sifat yang merupakan bagian dari
budaya (dapat dipahami dan dimiliki oleh hampir semua orang yang hidup
dalam budaya tersebut. Common traits merupakan hasil dari dorongan
social untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Selain menjelaskan tentang Sikap dan disposisi, perlu juga
membedakan keduanya dari konsep-konsep yang berhubungan.
Kebiasaan (habits) merupakan kecendrungan yang bersifat menentukan,
tetapi sifat atau disposisi lebih luas cakupannya baik dalam hal situasi-
situasinya yang cocok maupun dalam hal respon yang ditimbulkan.
Sedangkan attitude (sikap) bersifat khas, yang bias memulai atau
mengarahkan tingkah laku dan merupakan hasil dari faktor-faktor genetik
dan belajar. Sikap berhubungan dengan suatu objek atau sekelompok
objek khusus.
Allport membedakan antara sifat-sifat dan tipe-tipe berdasarkan
berdasarkan sejauh manakah keduanya dapat dikenakan pada individu.
Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak selalu cocok dengan
kenyataan, trait merupakan refleksi kenyataan yang ada pada individu.
Tipe merangkum ketiga konsep yang lain, menggambarkan kombinasi
trait-habit-attitude yang secara teoritik dapat ditemui pada diri seseorang.
3 (tiga) tipe disposisi :
a. Disposisi cardinal, sifat sangat dominan yang menggambarkan hidup
mereka karena perilaku individu biasanya trdorong/diatur oleh sifat ini.
b. Disposisi sentral, merupakan kecendrungan individu yang sangat
khas/sering berfungsi/mudah ditandai. Ketika menggambarkan
seseorang, cenderung digunakan kata sifat yang mencerminkan
disposisi sentral ini.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 191


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

c. Disposisi sekunder, sifat yang tidak terlalu jelas, tidak terlalu


umum/tidak terlalu konsisten seperti pilihan, sikap, sifat yang
situasional.

INTENSI
Intensi atau apakah yang diinginkan atau diperjuangkan individu di
masa depan yang berupa harapan-harapan, keinginan-keinginan, ambisi,
cita-cita individu dalam teori Allport mengemukakan bahwa apa yang akan
dilakukan individu adalah kunci petunjuk yang paling penting tentang
bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Jadi, kalau para teoretikus lain
kembali ke masa lampau untuk menemukan kuci yang akan membuka
teka-teki tingkah laku seseorang, maka Allport mencari ke masa depan
yang diharapkan.

PROPRIUM (fungsi diri/fungsi ego)


Allport menemukan 7 aspek dalam perkembangan proprium atau
ke-diri sendiri-an (self-hood).
0-3 tahun : rasa diri jasmaniah, rasa identitas diri yang berkesinambungan,
dan harga diri atau rasa bangga.
4-6 tahun : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri
6-12 tahun : mengembangkan kesadaran diri
Masa remaja : memiliki intensi/tujuan jangka panjang.
Masa dewasa : fungsi mengenal
Allport mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber
pada diri dan ego, namun ia berusaha keras menghindari teori yang
memandang diri dan ego sebagai pelaku atau penggerak kepribadian

OTONOMI FUNGSIONAL
Otonomi Fungsional Allport menekankan bahwa motivasi individu di
masa sekarang bersifat independent (tidak berhubungan dengan masa
lalu).
Prinsip dari otonomi fungsional :
1. Suatu aktivitas atau tingkah laku tertentu dapat menjadi sasaran atau
tujuan dalam dirinya sendiri, meskipun semula dilakukan demi alasan
lain.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 192


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

2. Kecendrungan pada organisme untuk mempertahankan suatu respon


tertentu, walaupu alasan semula untuk memberikan respon itu tidak
ada lagi.
3. Tingkah laku diteruskan semata-mata karena sudah begitu sering
diulang sehingga menjadi tujuan atau motif dalam dirinya sendiri.
2 (dua) taraf otonomi fungsional :
a. perseveratif, yaitu perilaku yang dilakukan tidak lagi berdasar alas
an asalnya tapi karena sudah terbiasa.
b. proprium : sesuatu yang lebih self-directed daripada habits, seperti
nilai hidup.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Teori Allport ini mengemukakan adanya perubahan-perubahan
penting antara masa bayi dan masa dewasa.
 BAYI
Allport tidak berpendapat bahwa anak yang baru lahir (neonatus)
memiliki kepribadian, kecuali neonatus mampu memberikan respon
dengan beberapa reflek yang sanga spesifik, seperti mengisap dan
menelan yang akhirnya mampu memperlihatkan gerakan missal atau
respon yang masih belum terdiferensiasi. Eksistensi neonatus adalah
hereditas, dorongan primitive dan tingkah laku reflex.
Allport berpendapat bahwa ada sejenis arus yang menjadi sumber
awal tingkah laku bermotivasi, dimana seorang anak sebagian besar
merupakan makhluk yang terdiri atas tegangan-tegangan segmental dan
perasaan nikmat. Model atau teori biologis tentang tingkah laku bersandar
pada hadiah, hukum akibat, atau prinsip kenikmatan. Jadi, dimotivasikan
oleh kebutuhan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan rasa
nikmat. Menurut Allport, sebagian dari tingkah laku bayi dipandang
sebagai bentuk awal pola kepribadiannya kemudian.
 TRANSFORMASI KANAK-KANAK
Jika pada masa neonatus tingkah laku lebih kea rah reflex, pada
masa transformasi kanak-kanak berubah menjadi individu yang
bereksistensi dalam rupa ego yang berkembang, struktur sifat meluas, dan
inti yang terdiri atas tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi masa depan.
Prinsip tersebut menjelaskan bahwa apa yang mula-mula sekedar

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 193


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan biologis menjadi motif


otonom yang mengarahkan tingkah laku dengan daya seperti yang dimiliki
oleh dorongan yang dibawa sejak lahir.
 ORANG DEWASA
Dalam individu yang matang kita akan menemukan seorang pribadi
yang tingkah lakumya ditentukan oleh sekumpulan sifat yang
terorganisasi dan harmonis.
Menurut Allport, kepribadian yang matang itu memiliki:
1. perluasan diri, hidupnya tidak boleh terikat secara sempit
2. menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain.

SOAL LATIHAN !
Jawablah pertanyaan dengan menyebutkan benar (B) atau salah (S) pada
setiap pernyataan.
Kriteria penilaian :
Salah 0-1 A
2-3 B
4-5 C
>5 D

1. Menurut Allport kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri


individu yang merupakan system psikofisik yang menentukan
karakteristik pikiran dan perilaku individu.
2. Sifat-sifat yang merupakan bagian dari budaya dapat dipahami dan
dimiliki oleh hampir semua orang yang hidup dalam budaya
menurut Allport disebut INDIVIDUAL TRAITS.
3. DISPOSISI SENTRAL merupakan kecendrungan individu yang sangat
khas/sering berfungsi/mudah ditandai.
4. Menurut Allport, Disposisi Cardinal dan Disposisi Sekunder tidak
terlalu penting untuk dikenali karena yang paling menggambarkan
kepribadian adalah Disposisi Sentral.
5. Allport mengemukakan bahwa apa yang akan dilakukan individu
adalah kunci petunjuk yang paling penting tentang bagaimana orang
bertingkah laku sekarang.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 194


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

6. Konsep OTONOMI FUNGSIONAL menggambarkan suatu aktivitas


atau tingkah laku tertentu dapat menjadi sasaran atau tujuan dalam
dirinya sendiri, meskipun semula dilakukan demi alasan lain.
7. Otonomi Fungsional Proprium yaitu perilaku yang dilakukan tidak
lagi berdasar alas an asalnya tapi karena sudah terbiasa.
8. Menurut Allport, kepribadian yang matang itu memiliki kemampuan
menjalin hubungan yang hangat orang lain dan mampu melakukan
perluasan diri.

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.
Roets, Arne & Hiel, Alain Van. (2011). Allport’s Prejudiced personality
today: Need for closure as the motivated cognitive basis of
prejudice. Journal Sagepub Vol 20 Issue 6. Department of
Developmental, Personality, and Social Psychology, Ghent
University
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 195


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

BAB 17.
TEORI FAKTOR RAYMOND B. CATTEL

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar, struktur kepribadian,
dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian berdasarkan teori
Faktor dari Raymond B. Cattel.

TEORI CATTEL TENTANG KEPRIBADIAN


 Analisis faktor merupakan alat untuk menjelaskan berbagai masalah,
dan semuanya telah disusun dalam kerangka yang sistematis
 Kemiripan dengan teori lain :
Allport dengan trait teorinya, karena teorinya juga merupakan
teori sifat
Lewin dengan teori medannya, karena menggunakan rumusan
matematis dalam menterjemahkan ide-ide psikologis, bedanya
Lewin dengan ruang-ruang/medannya sedangkan cattel dengan
faktor-faktornya
Murray dengan personologinya, karena konstruk motivasinya,
bedanya murray menyebutnya needs (kebutuhan), sedangkan
cattel menyebutnya dynamic traits (sifat dinamis). Sama-sama
menggunakan perumusan psikoanalitis

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 196


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

HAKIKAT KEPRIBADIAN : STRUKTUR SIFAT-SIFAT


 Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan prediksi tentang
apa yang akan dikerjakan seseorang dalam situasi tertentu
 Kepribadian sebagai suatu struktur sifat2 (traits) yang kompleks dan
terdiferensiasi, yang motivasinya sebagian besar tergantung pada
salah satu gugus dari sifat2 ini, yg disebut dengan DYNAMIC TRAITS

SIFAT-SIFAT
 Sifat adalah suatu struktur mental,
 suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah laku yang dapat
diobservasi untuk menjelaskan :
keteraturan atau regularitas
ketetapan atau konsistensi dalam tingkah laku

Macam2 Sifat

PERMUKAAN DYNAMIC
TRAITS
ABILITY
Berdasarkan TRAITS
Modalitas
Ekspresinya
TEMPERAME
SUMBER NT TRAITS

Berdasarkan
terbentuknya

ENVIRONMENTAL CONTITUTIONAL
-MOLD TRAITS TRAITS

Gambar 3 : Peta konsep teori Allport

MACAM-MACAM SIFAT
 Surface Traits atau sifat-sifat permukaan
o Variabel yang tampak atau terbuka dan seperti saling
berhubungan

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 197


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

o sejumlah tingkah laku yang tampak saling berhubungan, =


sindrom (dalam kedokteran)
o Hasil interaksi sifat-sifat sumber, biasanya kurang stabil
dibandingkan sifat sumber
 Sources Traits atau sifat-sifat sumber
o Variabel-variabel “dibalik layar” yang menentukan berbagai
manifestasi pada permukaan
o Hanya akan diketahui melalui analisis faktor yang
memungkinkan peneliti mengestimasikan variabel atau faktor
yang menjadi dasar tingkah laku permukaan
o Cattel menganggap ini lebih penting dr sifat permukaan
Bagi Orang awam sifat permukaan dirasa lebih valid, karena lebih
cocok dengan generalisasi tingkah laku yang bisa disimpulkan berdasarkan
observasi sederhana. Tapi sifat sumberlah yang lebih berguna
menerangkan tingkah laku. Setiap sifat bisa merupakan hasil pengaruh
kerja :
Faktor-faktor lingkungan
Faktor-faktor hereditas atau konstitusi
Campuran keduanya

MACAM SIFAT-SIFAT SUMBER


Berdasarkan faktor terbentuknya
 ENVIRONMENTAL-MOLD TRAITS, yaitu
 Sifat-sifat yang berasal dan terbentuk oleh pengaruh
lingkungan,
 berasal dari luar diri indiv,
 merupakan hasil pengaruh pembentukan pranata2 sosial
dan realitas fisik yang membentuk pola kebudayaan
 CONSTITUTIONAL TRAITS (sifat2 konstitusional), yaitu
Sifat2 yang memantulkan faktor2 hereditas,
Berasal dari keadaan atau pengaruh internal,
Bersifat fisiologis dan terdapat didalam organisme. EX :
hormon, faktor endokrin, kromosom, cairan tubuh dll.

Berdasarkan Modalitas ekspresinya :

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 198


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 SIFAT- SIFAT DINAMIK, sifat yang berfungsi menggerakkan


individu untuk bertindak mencapai tujuan tertentu, dipengaruhi
oleh states (keadaan-keadaan) dan roles (peranan-peranan)
 SIFAT- SIFAT ABILITAS, sifat yang menentukan keefektifan
individu dalam mencapai tujuan
 SIFAT- SIFAT TEMPERAMEN, sifat-sifat yang sebagian besar
menyangkut aspek-aspek respon yang ditentukan oleh pengaruh
konstitusional, (seperti kecepatan, energi, atau reaktivitas
emosional)

Sifat Abilitas dan Temperamen relatif lebih stabil dan menetap


dibandingkan sifat dinamik.

“PENGUKURAN” SIFAT- SIFAT SUMBER


Ada 3 sumber data utama untuk mengetahui sifat-sifat sumber :
 Life Record (catatan riwayat hidup) atau Data L, yaitu catatan-
catatan tentang tingkah laku seseorang di masyarakat (catatan
yang dibuat sekolah, pengadilan, kepolisian dll) atau catatan dari
orang-orang yang mengenal individu dalam berbagai situasi hidup
yang nyata.
 Self-rating Questionaire (kuisioner penilaian diri) atau Data Q,
yaitu pernyataan orang yang bersangkutan tentang tingkah
lakunya sendiri.
 Objective Test (tes objektif) atau data T.

Kalau sifat-sifat sumber yang sama muncul dari ketiga sumber data
tersebut, maka hal ini merupakan bukti kuat bahwa sifat-sifat sumber
benar-benar merupakan satuan yang berfungsi, bukan sekedar hasil
buatan dari metode.
Menurut Cattel diantara ketiga hal tersebut yang paling tepat adalah
Life Record (data L), dianggap lebih signifikan dan lebih penting karena
sumbernya pada situasi kehidupan yang senyatanya.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 199


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Tabel 27 :Faktor-faktor utama Kepribadian yang ditemukan pada data L & data Q :
LAMBANG NAMA TEKNIS NAMA POPULER
HURUF
A Affectia - Sizia Ramah tamah – tdk ramah
B Intelegensi Lbh inteligen-krg inteligen
C Kekuatan ego Stabil-emosional
E Dominan-mengalah Asertif-rendah hati
F Surgency-desurgency Ceria-serius
G Kekuatan superego Cermat-ceroboh
H Parmia-threctia Berani-malu-malu
I Premsia-harria Lembut hati-keras hati
L Protension-alaxia Curiga-mudah percaya
M Autia-praxernia Imajinatif-praktis
N Kecerdikan-kepolosan Cerdik-lugas

O Mdh merasa bersalah-penuh Khawatir-tenang


keyakinan

PERSAMAAN SPESIFIKASI
 Merangkai suatu informasi dalam suatu kasus tertentu untuk
memprediksikan respon seseorang dalam situasi tertentu
 R= s1T1+s2T2+s3T3+.....+snTn
o Respon tertentu dapat diprediksikan berdasarkan ciri-ciri
orang tersebut (s) menurut relevansinya dengan situasi yang
sedang berlangsung (T)
 Bila sifat tertentu sangat relevan dengan respon tertentu maka s-
nya besar dan sebaliknya bila sifat itu sama sekali tidak relevan
maka s-nya nol, bila sifat itu mengganggu atau menghambat respon
maka s-nya negatif. Sehingga masing-masing sifat memiliki efek
yang berdiri sendiri dan bersifat aditif terhadap respon

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 200


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 sama dengan konsep Lewin : tingkah laku dipandang sebagai fungsi


dari pribadi dan lingkungan psikologisnya, B =f(P,E).
o Dalam Cattel P digambarkan sebagai serangkaian sifat (T),
sedangkan lingkungan psikologis digambarkan dengan
serangkaian situasi (s). Ex : daftar pekerjaan (s), kemampuan,
skill dan kepribadian individu (T);

SIFAT- SIFAT DINAMIK


 SIKAP
 Ungkapan struktur dinamik dasar yang dapat diamati, dimana
ERG dan SENTIMEN serta hubungannya satu sama lain dapat
disimpulkan
 minat dengan intensitas tertentu untuk melakukan
serangkaian tindakan terhadap suatu objek
 Contoh : saya ingin sekali makan tomyam “Adikku”
“ingin sekali” menunjukkan intensitas minat untuk melakukan
suatu tindakan (makan) terhadap suatu objek (tomyam
adikku)
 ERG
suatu sifat sumber yang ditentukan oleh pengaruh konstitusi dan
dinamik, mengandung 4 (empat) bagian pokok :
Respon perseptual
Respon emosional
Tindakan-tindakan instrumental untuk mencapai tujuan
Pencapaian itu sendiri

Fungsi ERG menurut Cattel sama seperti fungsi insting.


Ada 10 macam ERG : rasa lapar, sifat suka berteman, sifat
melindungi pada orangtua, rasa ingin tahu, pelarian diri (rasa takut),
sifat suka berkelahi, sifat suka memiliki, asersi diri, seks narsisistik
(pemuasan diri seperti merokok, minum-minum, bermalas-malasan
dsb)

 SENTIMEN
 Sifat sumber dinamik yang dibentuk oleh lingkungan

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 201


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

 Sama dengan erg tapi sentimen adalah akibat pengaruh faktor-


faktor pengalaman sosiokultural, bukan faktor-faktor konstitusi
 Sentimen : karier atau profesi, olahraga dan berbagai jenis
permainan, minat di bidang mekanika, agama, orangtua, jodoh
atau kekasih, dan self atau diri (sentimen diri).
 Sentimen diri merupakan salah satu yang paling stabil dan paling
konsisten
DIRI (SELF)
Salah satu SENTIMEN yang penting, karena hampir semua
sikap kurang lebih mencerminkan sentimen diri.
Diri berkaitan dengan pengungkapan sebagian besar dan
bahkan semua ERG atau SENTIMEN yang lain.
Dalam setiap kejadian, sentimen atau sistem sentimen-
sentimen yang berpusat di sekitar diri oleh Cattel dipandang
memainkan peranan menentukan dalam rangka integrasi
kepribadian, dengan saling menghubungkan pengungkapan
dari berbagai ERG dan SENTIMEN

KONFLIK DAN PENYESUAIN DIRI


Menurut Cattel cara praktis untuk menyatakan tingkat konflik yang
dimunculkan oleh suatu tindakan tertentu terhadap seseorang
adalah dengan menggunakan PERSAMAAN SPESIFIKASI
Contoh :
minat pemuda untuk menikah. Bagi pria ini menikah menjanjikan
pemuasan bagi erg seks, sifat suka berteman dan rasa ingin
tahunya. Ia berpikir bahwa orangtuanya akan merestuinya dan hal
itu akan berpengaruh baik pada harga dirinya. Tapi dia takut
membayangkan masa depan perkawinan sebab dapat menjadi
ancaman bagi karirnya. Maka persamaan spesifikasinya adalah
sebagai berikut :
Pemuda (menikah) = E(rasa ingin tahu) + E(seks) + E(sifat suka
berteman) -E(ketakutan) + M(orangtua) - M(karier) + M(diri)
STOP!!! Actually masing-masing sifat dinamik ada bobotnya, tapi
Cattel tidak menjelaskan secara eksplisit cara pembobotannya.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 202


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

INDEKS TINGKAT KONFLIK adalah “Perbandingan antara jumlah


bobot situasional negatif dengan jumlah bobot situasional positif
untuk sifat-sifat sumber dinamik yang dimaksud”
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Cattel menemukan faktor-faktor kepribadian yang sama pada
rentang usia mulai 4 tahun s/d masa dewasa
Ada kecenderungan-kecenderungan akibat pengaruh usia pada
faktor TEMPERAMEN antara usia 11 s/d 23 tahun.
Contoh : meningkatnya H (petualangan) dan C (kekuatan ego),
menurunnya O (rasa bersalah) dan L (kecurigaan)

ANALISA HEREDITAS DAN LINGKUNGAN


Dengan menggunakan Multiple Abstract Variance Analysis (MAVA) :
penelitian pada pasangan kembar dan saudara kandung yang diasuh
orangtua sendiri dan di adopsi
Korelasi antara hereditas dan lingkungan pada umumnya adalah
NEGATIF
Cattel menginterpretasikan ini sebagai hukum pemaksaan ke arah
rerata Biososial (law of coercion to the biosocial mean) yaitu suatu
kecenderungan dari pengaruh-pengaruh lingkungan untuk secara
sistematis melawan munculnya variasi genetik
Ex : orangtua atau masyarakat mengarahkan anak ke dalam norma
tingkah laku yang sama dengan cara menaikkan harga diri anak
pemalu dan mengendalikan anak bandel

BELAJAR
Ada 3 jenis belajar yang memainkan peranan penting dalam
perkembangan kepribadian :
PENGKONDISIAN KLASIK; penting untuk mengaitkan respon
emosional dengan isyarat lingkungan
PENGKONDISIAN INSTRUMENTAL (Operan)
penting untuk menetapkan cara atau sarana demi memenuhi
tujuan-tujuan ERG.
 Confluence Learning : suatu tingkah laku atau sikap sekaligus
memuaskan lebih dari satu tujuan, sehingga satu sikap terkait

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 203


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

dengan beberapa sentimen, dan masing-masing terkait


dengan beberapa erg.
INTEGRATION LEARNING
individu belajar memaksimalkan kepuasan total jangka panjang
dengan menyalurkan sejumlah ERG pada saat tertentu, seraya
menahan, menekan, atau mensublimasikan yang lain-lainnya.
 Personality Learning : suatu perubahan berdimensi ganda
sebagai respon terhadap pengalaman dalam situasi yang
berdimensi ganda, melalui ANALISIS JALAN PENYESUAIAN :
mengumpulkan info tentang perubahan-perubahan sifat yang
terjadi pada sejumlah orang, kemudian membuat analisis
teoritis tentang berbagai kemungkinan jalan penyesuaian
(seperti regresi, sublimasi, fantasi, simptom-simptom
neurotik) yang mungkin dipakai oleh yang bersangkutan
sebagai respon terhadap situasi hidup yang penuh konflik

INTEGRASI ANTARA PEMATANGAN & BELAJAR


Cattel memadukan perubahan-perubahan kepribadian yang
disebabkan oleh pengaruh-pengaruh lingkungan dan pematangan
yang memiliki dasar genetik ke dalam satu bagan teoritis
TREPTIK adalah istilah untuk melukiskan perub-perubahan yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan, termasuk belajar serta
perubahan-perubahan lain yang disebabkan oleh agen-agen yang
bersifat eksternal seperti stimulasi, diet, obat-obatan dsb.

KONTEKS SOSIAL
• Ada beberapa pranata sosial yang berperan sebagai sumber yang
membentuk dan mempengaruhi kepribadian : keluarga, pekerjaan,
sekolah, kelompok sebaya, agama, partai politik, dan bangsa.
• Pranata-pranata sosial tersebut berpengaruh melalui 3 cara :
– Ada intensi yang disengaja untuk menghasilkan tipe/karakter
kepribadian tertentu.
– Faktor-faktor situasi atau ekologis dapat mhasilkan berbagai
dampak yang tidak diinginkan oleh masyarakat maupun oleh
pranata sosial yang ada

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 204


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

– Individu dapat mengalami perubahan kepribadian lebih lanjut


yang diperlukan untuk menyalurkan atau memuaskan motif-
motif penting

SOAL LATIHAN !

Simak kasus dibawah ini baik-baik !

Seorang sarjana baru (wanita) mendapatkan kesempatan bekerja di


perusahaan yang bonafid dan bertaraf international. Perusahaan tersebut
berada di kepulauan yang berada ditengah samudra, cukup terpisah dari
peradaban. Kesempatan ini sangat dinantikan dan diinginkannya, selain
karena sangat sesuai dengan keahlian, menjanjikan tantangan dan
pengalaman, kesejahteraan yang memadai dan jenjang karir yang bagus.
Tetapi dia harus berpisah dengan orang tua, saudara dan kekasih yang
sangat dicintainya. Dia memang belum berencana menikah tetapi
bayangan masa depan dengan sang pangeran hati sudah dipersiapkannya.
Kontrak kerja 3 (tiga) tahun bukanlah waktu yang singkat bagi si dia untuk
bisa menunggu dengan setia. Orangtuanya pun kurang mendukung
kepergiannya. Sebenarnya gadis inipun cukup cemas dan khawatir dengan
dunia kerja yang akan dihadapinya, dia takut tidak betah tinggal ditempat
asing dan pengalaman kerja yang juga baru. Bagaimanapun ini adalah
kesempatan emas yang belum tentu didapatnya dilain waktu, sehingga dia
tetap memutuskan pergi, meski terjadi banyak guncangan dalam jiwanya.
Bagaimana anda menggambarkan kasus tersebut berdasarkan teori factor
dari Cattel (sikap, erg dan sentimen). Jelaskan jawaban anda !

REFERENSI
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM Press).
Friedman, H.S., Schustack, M.W. (2006). Kepribadian. Teori klasik dan Riset
Modern. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hall, C. S., Gardner, L.. (1993). Psikologi Kepribadian 1. Teori Psikodinamik
Klinis. Terjemahan A. Supratiknya. Jogjakarta: Kanisius.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 205


Buku Ajar Psikologi Kepribadian

Revelle, Willian. (2009). Personality structure and measurement : The


contribution of Raymond Cattel. British Journal of Psychology.
Northwestern University Evanston USA.
Suryabrata, S.. (2005). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Teori Klasik dan Riset Modern/2019 Halaman 206

Anda mungkin juga menyukai