Anda di halaman 1dari 8

KURANGNYA SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DI

KOTA PADANG
Ilham Nurahmat
Pendidikan Teknik Elektronika
Universitas Negeri Padang
Email : ilhamnurahmat01@gmail.com

Abstrak
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas
tercapainya suatu tujuan dari pendidikan. Sarana prasarana memfasilitasi kepala sekolah untuk
memahami pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi pengadaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan dan pelaporan. Sarana pendidikan diartikan sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, misalkan buku, tas, pulpen, komputer dan lain-lain. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya proses
belajar mengajar. misalnya, lokasi, bangunan sekolah, lapangan olahraga, kantin dan lain-lain.
Namun tidak semua sekolah memperoleh sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Ada
beberapa sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana sehingga mengakibatkan terganggunya
proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efisien.

Keywords : administrasi, sarana dan prasarana

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai
dalam Proses Belajar Mengajar sehingga tercapainya tujuan pendidikan yang efekif dan
efisien. Proses Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan
semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai,
sehingga pemerintah pun selalu berupaya untuk secara terus menerus melengkapi sarana
dan prasarana pendidikan bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan. Namun tidak
semua sekolah memperoleh sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Ada
beberapa sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana sehingga mengakibatkan
terganggunya proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar menjadi tidak
efektif dan efisien.
B. PERMASALAHAN
Sarana dan prasarana sangat menujang tujuan pendidikan di sekolah. Jika sarana
dan prasarana di suatu sekolah tidak memadai maka akan mengganggu proses belajar
mengajar. Salah satu sekolah di kota padang yang mengalami kekurangan sarana dan
prasarana adalah SDN 04 dan SDN 08 yang terletak dijalan Beringin Kelurahan Balai
Gadang Kecamatan Koto Tangah kota Padang. Masing-masing sekolah hanya memiliki
tiga kelas dengan ukuran yang kurang luas sehingga tidak mampu menampung semua
siswa. Akibatnya sekolah melaksanakan proses belajar mengajar menjadi dua shift, pagi
dan siang hari.

C. PEMBAHASAN
1. Konsep Sarana dan Prasarana Pendidikan
Konsep sarana prasarana memfasilitasi kepala sekolah untuk memahami
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi pengadaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, penghapusan dan pelaporan. Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai
sebagai alat untuk mencapai makna dan tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2008). Sebagai contoh: sarana pendidikan diartikan sebagai alat untuk mencapai
tujuan pendidikan, misalkan buku, tas, pulpen, komputer dan lain-lain.
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Sebagai
contoh, prasarana pendidikan berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan misalnya, lokasi, bangunan sekolah, lapangan olahraga, kantin dan lain-
lain.Sekolah yang memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap sangat
menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2007 menyebutkan sarana adalah perlengkapan
pembelajaran yang dapat dipindah-pindah sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar
untuk menjalankan fungsi sekolah.

2. Jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan


sarana pendidikan adalah segala perangkat, peralatan, bahan dan perabot yang dapat
dipindah-pindah yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar yang secara tidak langsung
menunjang untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.Sarana pendidikan terdiri
sdari tiga kelompok besar yaitu:
a. Alat pelajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan secara langsung dalam
proses pembelajaran, misalnya; buku, alat tulis, penggaris, alat dan bahan
praktikum.
b. Alat peraga adalah semua semua alat bantu proses pendidikan dan pengajaran
yang dapat mempermudah dan memberikan pengertian kepada anak didik baik
yang bersifat abstrak maupun konkret, misalnya gambar.
c. Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara
dalam pembelajaran. Media pembelajaran ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu
media audio, media visual dan media audio visual. Media audio seperti tape
recorder, radio, lab bahasa, dan sebagainya. Media visual seperti poster, bagan,
gambar, kartun, dan sebagainya.
Adapun macam-macam prasarana yang diperlukan di sekolah demi kelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah:
a. Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar.
b. Ruang perpustakaan: ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari
berbagai jenis bahan pustaka
c. Ruang laboratorium (tempat praktik): tempat siswa mengembangkan pengetahuan
sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang
ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan.
d. Ruang keterampilan: tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan
tertentu.
e. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni.
f. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olah raga.

3. Ketentuan Sarana dan Prasarana


Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1. Ruang kelas
2. Ruang perpustakaan
3. Laboratorium IPA
4. Ruang pimpinan
5. Ruang guru
6. Tempat beribadah
7. Ruang UKS
8. Jamban
9. Gudang
10. Ruang sirkulasi
11. Tempat bermain/berolahraga
Ketentuan mengenai prasarana tersebut beserta sarana yang ada di dalamnya diatur
dalam standar sebagai berikut :
1. Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang
tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang
mudah dihadirkan.
b. Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
c. Kapasitas maksimum ruang kelas 28 peserta didik.
d. Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas
30 m2. Lebar minimum ruang kelas 5 m.
e. Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar
ruangan.
f. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat
segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat
tidak digunakan.
g. Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1
Tabel 1. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana ruang kelas

No Jenis Rasio Deskripsi


1 Perabot
1.1 Kursi perserta didik 1 buah/peserta Kuat, stabil, dan mudah
didik dipindahkan oleh peserta didik.
Ukuran sesuai dengan kelompok
usia peserta didik dan mendukung
pembentukan postur tubuh yang
baik, minimum dibedakan untuk
kelas1-3 dan 4-6.
Desain dudukan dan sandaran
membuat peserta didik nyaman
belajar.
1.2 Meja peserta didik 1 buah/peserta Kuat, stabil, dan mudah
didik dipindahkan oleh peserta didik.
Ukuran sesuai dengan kelompok
usia peserta didik dan mendukung
pembentukan postur tubuh yang
baik, minimum dibedakan untuk
kelas 1-3 dan kelas 4-6. Desain
memungkinkan kaki peserta didik
masuk dengan leluasa ke bawah
meja.
1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan. Ukuran memadai
untuk duduk dengan nyaman.
1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan. Ukuran memadai
untuk bekerja dengan nyaman.
1.5 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan
perlengkapan yang diperlukan
kelas. Tertutup dan dapat dikunci.
1.6 Rak hasil karya 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk meletakkan
peserta didik hasil karya seluruh peserta didik
yang ada di kelas. Dapat berupa rak
terbuka atau lemari.
1.7 Papan panjang 1 buah/ruang Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.
2 Peralatan
Pendidikan
2.1 Alat peraga
3 Media pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/ruang Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh peserta
didik melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapan Lain 1 buah/ruang
4.1 Tempat sampah 1 buah/ruang
4.2 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
4.3 Jam dinding 1 buah/ruang
4.4 Soket listrik 1 buah/ruang

2. Ruang Perpustakaan
a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca,
mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola
perpustakaan.
b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar
minimum ruang perpustakaan 5 m
c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku.
d. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.

3. Laboratorium IPA
a. Laboratorium IPA dapat memanfaatkan ruang kelas.
b. Sarana laboratorium IPA berfungsi sebagai alat bantu mendukung kegiatan
dalam bentuk percobaan.

4. Ruang pimpinan
a. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan
sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur
komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.
b. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.
c. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci
dengan baik.

5. Ruang Guru
a. Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta
menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.
b. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 32 m2.
c. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan
sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

6. Tempat beribadah
a. Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah
yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
b. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap satuan pendidikan,
dengan luas minimum 12 m2

7. Ruang UKS
a. Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik
yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah.
b. Ruang UKS dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling.
c. Luas minimum ruang UKS 12 m2

8. Jamban
a. Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil.
b. Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit
jamban untuk setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.
Banyak minimum jamban setiap sekolah 3 unit.
c. Luas minimum 1 unit jamban 2 m2.
d. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.
e. Tersedia air bersih di setiap unit jamban.

9. Gudang
a. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar
kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang tidak/belum
berfungsi di satuan pendidikan, dan tempat menyimpan arsip sekolah yang
telah berusia lebih dari 5 tahun.
b. Luas minimum gudang 18 m2.
c. Gudang dapat dikunci.

10. Ruang sirkulasi


a. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang
dalam bangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
bermain dan interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada
saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung
di halaman sekolah.
b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang
di dalam bangunan sekolah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh
ruang pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.
c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik,
beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar
pengaman dengan tinggi 90-110 cm.
e. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan panjang
lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga.
f. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak
lebih dari 25 m.
g. Lebar minimum tangga 1,5 m, tinggi maksimum anak tangga 17 cm, lebar
anak tangga 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan
tinggi 85-90 cm.
h. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes
dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga.
i. Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang
cukup.
11. Tempat bermain/berolahraga
a. Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga,
pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler.
b. Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m2/peserta didik. Untuk
satuan pendidikan dengan banyak peserta didik kurang dari 167, luas
minimum tempat bermain/berolahraga 500 m2. Di dalam luasan tersebut
terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x 15 m.
c. Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami
pohon penghijauan.
d. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu
proses pembelajaran di kelas.
e. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.
f. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik,
dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang
mengganggu kegiatan olahraga.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan agar tercapainya tujuan pendidikan. Pemerintah juga ikut serta
dalam menyediakan sarana dan prasarana pendidikan. Namun tidak semua sekolah
mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga mengakibatkan beberapa sekolah
tidak memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk menunjang proses belajar
siswa di sekolah. Hal ini membuat pihak sekolah harus membuat kebijakan yang
berbeda agar siswanya dapat belajar dengan nyaman. Sebagai contoh sekolah SDN 04
dan SDN 08 beringin yang hanya memiliki masing-masing tiga ruang kelas. Sehingga
pihak sekolah memberikan dua shift jadwal belajar, pagi dan siang agar semua siswa
dapat melaksanakan proses belajar.

2. Saran
Pemerintah seharusnya melakukan pengecekan secara menyeluruh agar dapat
memastikan semua sekolah diwilayahnya memperoleh sarana dan prasarana yang
memadai, sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar menjadi lebih baik.
Tidak hanya pemerintah, kepala sekolah juga harus ikut berperan mengembangkan
sekolahnya menjadi lebih baik. Dengan cara mengembangkan unit-unit usaha di
lingkungan sekitar sekolah, sehingga dapat membantu sekolah menyediakan sarana
dan prasarana yang baik.
E. DAFTAR KEPUSTAKAAN
https://sariirahayu.wordpress.com/2015/12/04/makalah-administrasi-sarana-dan-
prasarana-pendidikan/
https://goeroendeso.files.wordpress.com/2019/09/05.-sarana-prasarana-pks-26042019-
final.pdf
http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran/file/Permendiknas%20No
%2024%20Tahun%202007.pdf
https://m.gosumbar.com/berita/baca/2017/04/08/memprihatinkan-masih-ditemukan-
sekolah-di-kota-padang-yang-kekurangan-lokal

Anda mungkin juga menyukai