Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menggambar adalah bentuk ekspresi jiwa yang dituangkan seseorang dalam

upaya mewujudkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada dalam bentuk karya dua

dimensi. Dalam upaya peningkatan kualitas seni kaligrafi bagi MTs Negeri 1 Kota

Banjarmasin, sebagai guru yang mengampu mata pelajaran muatan lokal harus

memberikan kontribusi kepada madrasah dalam bentuk penelitian tindakan kelas.

Mempelajari seni kaligrafi Islam merupakan suatu bentuk keterampilan

tangan, dipadukan dengan rasa seni yang terkandung dalam hati setiap

penciptanya. Tidak dapat disangkal lagi, bahwa seni kaligrafi merupakan salah

satu identitas dari ummat Islam, karena belajar membaca dan menulis merupakan

perintah di dalam Al–Qur’an untuk mempelajarinya. Pena, tinta, kertas adalah

materi pokok untuk menyalurkan sapuan kaligrafi.

Di dalam pelajaran seni kaligrafi Islam, siswa terlebih dahulu harus

memahami materi yang akan dipelajari. Keadaan kelas yang pasif akan menjadi

kendala dalam proses belajar mengajar. Guru hendaknya berusaha menguasai

metode pembelajaran dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Sebagai guru

harus dapat memotivasi siswa agar dapat mencapai hasil yang memuaskan.

Perlu adanya peningkatan dalam tercapainya hasil belajar yang baik. Di

setiap materi yang diajarkan, siswa kurang mengerti akan bentuk-bentuk huruf

saat menulis kaligrafi sehingga kurang semangatnya dan jenuh dalam


melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun yang akan didemonstrasikan

dalam materi seni kaligrafi Islam yang diajarkan yaitu bidang Naskah (tulisan

buku). Naskah (tulisan buku) yaitu pembuatan karya kaligrafi dengan

menggunakan pena handam (batang pakis) dan tinta hitam yang dibuat di atas

kertas putih dengan ukuran 60 cm x 80 cm. Penggunaan alat atau bahan dapat

membantu proses dalam pembuatan karya seni kaligrafi Islam.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang

dalam arti luas meliputi bidang kognitif, apektif dan psikomotorik. Hasil belajar

siswa dapat dicapai melalui evaluasi. Memperoleh peringkat dilakukan tidak

hanya dengan mengukur perilaku siswa, tetapi juga dengan memeriksa unsur-

unsur pendidikan baik input maupun output.

Hasil belajar yang dicapai siswa MTs Negeri 1 Kota Banjarmasin dapat

dilihat dari penilaian pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru melalui

sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar atau

kompetensi siswa. Penilaian pada peningkatan hasil belajar seni kaligrafi Islam

dapat dievaluasi dari kemampuan siswa dalam menulis huruf-huruf Arab dengan

gaya khat naskhi bidang naskah (tulisan buku).

Berikut merupakan hasil Ulangan Tengah Semester Ganjil tahun 2021-2022

di kelas VII MTs Negeri 1 Kota Banjarmasin:


120

100

80

60

40

20

0
40-54 55-64 65-74 75-84 85-94 95-100

Gambar 1.1 Hasil UTS siswa kelas VII

Dari hasil Ulangan Tengah Semester yang telah dilaksanakan, terdapat nilai

yang bervariasi. Kemudian jika diambil rerata pada nilai tersebut, hanya mencapai

69,8. Data tersebut menunjukan 79,6% dari jumlah siswa mendapatkan

keterangan tidak tuntas dengan KKM madrasah yaitu 75. Dan juga bisa diartikan,

secara klasikal 79,6% siswa harus mengulang pembelajaran kaligrafi dengan lebih

baik. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurang efektifnya sistem pembelajaran

yang digunakan. Sistem yang seharusnya digunakan adalah lebih banyak

praktik/demontrasi dibandingkan hanya teori saja, karena mata pelajaran seni

kaligrafi Islam adalah mata pelajaran yang harus menghasilkan karya nyata. Pada

kenyataannya memang sistem pembelajaran yang digunakan masih terlalu banyak

teori sehingga siswa kurang bisa menerapkan langsung hasil pembelajarannya.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

lemahnya dan minimnya pengetahuan tentang model pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran yang tidak relevan. Hal ini membuat siswa hanya

bergantung pada pengetahuan dan materi yang tersedia. Kondisi ini menyebabkan
menurunnya hasil belajar kaligrafi Islam. Oleh karena itu, guru perlu memahami

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Untuk mengatasi masalah di atas,

peneliti berkeyakinan bahwa guru didorong untuk memilih metode pengajaran

yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar kaligrafi Islam dalam proses

pendidikan dan pembelajaran. Mengevaluasi selama proses pembelajaran dan

memeriksa kemajuan metode demonstrasi. Proses pendidikan berfungsi sebagai

alat untuk mencapai tujuan pendidikan, kemampuan yang harus diperoleh dalam

kegiatan pendidikan. Pada akhirnya, keberhasilannya sangat tergantung pada

pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru.

Di dalam proses belajar mengajar perlu adanya peningkatan yang terus

dilakukan sampai menghasilkan hasil yang memuaskan. Dari data nilai akhir

siswa, peneliti merasa upaya dalam peningkatan hasil belajar siswa melalui

metode demonstrasi dapat memicu semangat siswa dalam belajar. Atas pemikiran

tersebut penulis dapat melakukan penelitian dalam peningkatan pembelajaran,

pengetahuan dan pencapaian hasil belajar seni kaligrafi Islam dengan menetapkan

judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Mengetahui Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal (Kaligrafi) Dimasa Pandemi

Covid-19 Di Kelas VII Di MTsN 1 Kota Banjarmasin”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang masalah di atas, maka didapat beberapa

identifikasi masalah, sebagai berikut:

1. Nilai UTS siswa yang masih berada dibawah KKM


2. Siswa kurang paham pembelajaran kaligrafi terutama pada pembuatan khat

naskhi

3. Metode demonstrasi masih belum dilaksanakan, sehingga guru belum

mengetahui apakah ada peningkatan pada nilai

4. Siswa kurang mahir dalam menulis khat kaligrafi terutama khat naskhi

C. Cara Pemecahan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas dapat direncanakan bagaimana cara

pemecahan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun cara yang

akan dilakukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pada tahap penelitian ini peneliti menganalisis sejauh mana perkembangan

hasil belajar siswa.

2. Penggunaan metode demonstrasi dalam pelajaran seni kaligrafi Islam akan

dilakukan ketika praktik pada proses pembelajaran berlangsung.

3. Jumlah siswa yang memiliki tingkat ketuntasan belajar di atas 75 %.

D. Pembatasan Masalah

Adapun masalah yang dihadapi diberi batasan pada upaya peningkatan

hasil belajar siswa kelas VII sebagai populasi dan kelas VIIA sebagai sample

penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi pada kelas VII MTsN 1

Kota Banjarmasin. Kemudian untuk materi penelitian dibatasi pada penulisan khat

naskhi dengan baik menurut Ibnu Muqlah.


E. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan

metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri

1 Kota Banjarmasin?”

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

dimaksud di atas maka penelitian ini bertujuan:

1. Sebagai peningkatkan dan membuktikan apakah dengan menggunakan

metode demosntrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai pengajuan angka kredit dan peningkatan golongan dari III/b ke

III/c sekaligus meningkatkan serta mengembangkan proses LBM untuk

meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan.

3. Sebagai upaya meningkatkan keterampilan menggambar bagi siswa.

4. Sebagai pengembangan intelektual kreatifitas serta proses penciptaan

karya yang inovatif.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini sebagai dasar pengembangan menggambar seni

kaligrafi.

2. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi bagi guru dan siswa

dalam upaya peningkatan kreatifitas menggambar seni kaligrafi.


3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi guru dan

atau calon guru tentang tata cara menggambar kaligrafi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai