Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA / TOR (TERM OF REFERENCE)

KOORDINASI LP-LS DALAM PENGUATAN IMPLEMENTASI PELAYANAN


KESEHATAN USIA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
TAHUN ANGGARAN 2022

Pemerintah : Kabupaten Batu Bara


OPD : Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
Bidang : Kesehatan Masyarakat
Seksi : Kesehatan Keluarga & Gizi
Hasil : Melakukan Kegiatan Koordinasi LP/LS Dalam Penguatan
Implementasi Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
& Remaja Kab. Batu Bara

Kegiatan : Pelaksanaan Koordinasi LP/LS Dalam Penguatan


Implementasi Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
& Remaja Kab. Batu Bara Tahun 2022

Indikator Kinerja Kegiatan ` : Terlaksananya kegiatan Koordinasi LP/LS Dalam


Penguatan Implementasi Pelayanan Kesehatan Anak Usia
Sekolah & Remaja Kab. Batu Bara Tahun 2022
Kelompok Sasaran Kegiatan : Peserta 55 orang Lintas Program dan Lintas Sektoral

1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang –Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025
2. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasoinal Percepatan
Perbaikan Gizi
3. Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaran Pelayanan
Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
4. Undang – Undang No. 36 tahun 2019 tentang Kesehatan
5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang rencana Pembangunan Jangka
Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan
Penurunan Stunting
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/MENKES/SK/III/2004 tentang Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (PJP) tahun 2005 – 2025
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Standart Produk
Suplementasi Gizi
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2019 tentang Standart
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standart Antropometri
Anak
14. Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan
Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021 - 2024
15. Peraturan Bupati Batu Bara No. 65 Tahun 2019 tentang Standart Biaya Pemerintah
Kabupaten Batu Bara Tahun Anggaran 2020
16. Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 11 Tahun 2021 tentang Konvergensi Penurunan
Stunting Terintegrasi Kabupaten Batu Bara
17. Keputusan Bupati Batu Bara Nomor 266/DINKESPPKB/2022 tentang Tim
Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Batu Bara
18. Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 31 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Kabupaten Batu Bara
Tahun Anggaran 2022

b. Gambaran Umum Singkat

Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia


seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan
sedini mungkin sejak masih dalam kandungan. Stimulasi adalah kegiatan merangsang
kemampuan dasar anak umur 0 – 6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara
optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus
menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu
dan ayah yang merupakan orang terdekat anak, pengasuh anak, anggota keluarga lain dan
kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dalam kehidupan
sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang
anak bahkan gangguan yang menetap. Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang anak (SDIDTKA) yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan
dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat, organisasi profesi akan
meningkatkan kualita tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuko jenjang
pendidikan formal.

Berdasarkan Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 bahwa remaja adalah kelompok


usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun. Masa remaja merupakan masa yang begitu
penting dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan
organ reproduksi manusia yang disebut dengan pubertas. Masa remaja juga merupakan
masa peralihan dari masa anak – anak menuju masa dewasa. Pada masa ini banyak
terjadi perubahan baik dalam hal fisik maupun psikis. Perubahan – perubahan tersebut
dapat mengganggu bathin remaja. Kondisi ini menyebabkan remaja dalam kondisi rawan
dalam menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan. Kondisi ini juga diperberat
dengan adanya globalisasi yang ditandai dengan makin derasnya arus informasi.
Perkembangan anak dari masa konsepsi sampai dewasa merupakan tanggung jawab
semua pihak baik orang tua, masyarakat, petugas kesehatan dan negara. Negara
melaksanakan berbagai upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih dalam
kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, Seperti halnya yang UU Kesehatan No.
36 tahun 2019 yang menyebutkan Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus
ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas dan
berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah suatu kegiatan terpadu lintas program dan
lintas sektoral yang merupakan wadah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di
sekolah sedini mungkin yang dilakukan secara terpadu oleh 4 (empat) kementerian terkait
yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri beserta seluruh jajarannya baik di tingkat pusat, maupun di tingkat daerah.
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah dan dilakukan di semua jenjang pendidkan mulai dari pendidikan dasar sampai
SMA/SMK/MA sederajat.

Remaja Putri di Kabupaten Batu Bara yang mendapat tablet tambah darah mencapai
52,74% dengan angka nasional 52% tahun 2021. Sementara remaja putri yang dapat
tablet tambah darah bulan Januari – Agustus Tahun 2022 mencapai 82,27% dengan angka
nasional 54% tahun 2022.

Kematian ibu di Kabupaten Batu Bara tahun 2021 sebanyak 4 per 7.923 KH (50 per
100.000 KH), dimana penyebab kematian ibu disebabkan eklamsi (50%), perdarahan
(50%) dengan target nasional 217 per 100.000 KH. Kematian ibu bulan Januari – Agustus
Tahun 2022 sebanyak 1 per 3.103 KH (32 per 100.000 KH) dengan yang disebabkan oleh
perdarahan (100%) dengan angka nasional 205 per 100.000 KH tahun 2022

Kematian neonatus di Kabupaten Batu Bara tahun 2021 sebanyak 17 per 7.923 KH
(2 per 1.000 KH) yang disebabkan BBLR (41,2%), asfiksia (23,5%) dan kelainan bawaan
(17,6%) serta premature (11,8%) serta demam (5,9%) dengan target nasional 12,2 per
1.000 KH tahun 2021. Kematian neonatal bulan Januari – Agustus Tahun 2022 sebanyak
3 per 3.103 KH (1 per 1000 KH) dengan yang disebabkan oleh BBLR (66,67%) dan
kelainan bawaan (33,33%) dengan angka nasional 11,6 per 1000 KH tahun 2022.

Dalam hal penguatan implementasi pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan
remaja dalam pelaksanaan program upaya kesehatan sekolah selama ini masih dirasakan
belum sesuai dengan yang diharapkan, serta koordinasi lintas program dan lintas sektor
belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang pembinaan UKS. Oleh karena itu
diperlukan penguatan UKS dan pembentukan Tim Pembina UKS dalam rangka
memantapkan pelaksanaan program UKS Tingkat Kabupaten, secara khusus di wilayah
Kabupaten Batu Bara

2. Maksud dan Tujuan


a. Tujuan Umum
Mampu berkoordinasi secara Lintas Program/Lintas Sektor dalam penguatan
implementasi pelayanan Kesehatan anak usia sekolah dan remaja di Kabupaten Batu
Bara.

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja.
2) Meningkatkan keterlibatan lintas program maupun lintas sektor dalam hal
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dalam hal pelayanan kesehatan usia anak
sekolah dan remaja.

3. Metode
Metode pertemuan dilakukan melalui pemaparan, diskusi dan tanya jawab

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 2 hari, pada hari Kamis - Jumat, tanggal 29 dan 30
September 2022, di Buffet Mangga, Simpang Kopi, Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu
Bara
5. Peserta
a. Dinas Kesehatan, Pengendalian Peduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Batu Bara,
dengan kriteria :
i. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
ii. Sub Koordinator Kesehatan Keluarga & Gizi
iii. Sub Koordinator Promkes & Pemasya
iv. Sub Koordinator Surveilans & Imunisasi
b. Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, dengan kriteria :
i. Kepala Dinas
ii. Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat dan
Pendidikan Dasar
iii. Kepala Seksi Sekolah Dasar
c. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kaupaten
Batu Bara, dengan kriteria :
i. Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya
ii. Kepala Subbidang Sosial Budaya
d. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batu Bara, dengan criteria :
i. Kepala Kantor
ii. Kepala Seksi Pendidikan Haji dan Bimbingan Masyarakat
iii. Penyelenggaraan Pendidikan Kristen
iv. Pengawas Pendidikan Agama Islam Tingkat Dasar
v. Penyuluh Agama Islam
e. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Batu Bara,
dengan kriteria :
i. Ketua TP.PKK Kabupaten
ii. Ketua Pokja II
iii. Ketua Pokja IV
f. Kantor camat se-Kabupaten Batu Bara, dengan kriteria :
i. Camat Medang Deras
ii. Camat Sei Suka
iii. Camat Laut tador
iv. Camat Air Putih
v. Camat Lima Puluh
vi. Camat Lima Puluh Pesisir
vii. Camat Datuk Lima Puluh
viii. Camat Talawi
ix. Camat Datuk Tanah Datar
x. Camat Nibung Hangus
xi. Camat Tanjung Tiram
g. Puskesmas se-Kabupaten Batu Bara, dengan kriteria :
i. Kepala Puskesmas Pagurawan
ii. Kepala Puskesmas Lalang
iii. Kepala Puskesmas Laut Tador
iv. Kepala Puskesmas Sei Suka
v. Kepala Puskesmas Pematang Panjang
vi. Kepala Puskesmas Indrapura
vii. Kepala Puskesmas Lima Puluh
viii. Kepala Puskesmas Simpang Dolok
ix. Kepala Puskesmas Kedai Sianam
x. Kepala Puskesmas Labuhan Ruku
xi. Kepala Puskesmas Petatal
xii. Kepala Puskesmas Tanjung Tiram
xiii. Kepala Puskesmas Ujung Kubu
xiv. Kepala Puskesmas Sei Bejangkar
xv. Kepala Puskesmas Sei Balai
Peserta kegiatan/pelatihan berjumlah 55 orang.

6. Narasumber dan Peserta


Narasumber pertemuan pada hari ini yaitu :
a. 2 orang dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
b. 1 orang dari Kabag Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Batu Bara
7. Sumber Dana
Pertemuan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus Bidang Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan, PPKB Kabupaten Batu Bara Tahun 2022

Demikian Term of Reference (TOR) ini dibuat untuk dapat menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Koordinasi LP/LS Dalam Penguatan Implementasi Pelayanan Kesehatan
Anak Usia Sekolah dan Remaja Tahun Anggaran 2022 pada Dinas Kesehatan, PPKB Kabupaten
Batu Bara

Lima Puluh, 29 September 2022


PPTK Bidang Kesmas

Abdul Fuad Helmi, SKM, M.Kes


NIP. 19700930 199403 1 007

Anda mungkin juga menyukai