Anda di halaman 1dari 15

KONSEP TEORI DOROTHY E.

JOHSON

MAKALAH
Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sains Dalam Keperawatan

Oleh :
Kelompok 3
1. Tandang Susanto
2. Tuti Wahyuningsih
3. Yuswandi
4. Yusdi
5. Sarwan

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi

kerja melibatkan perawat didalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan

petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan

perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus

dikerjakan. Model konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan

pengajaran.

Teori keperawatan dikembangkan dan diterapkan serta diuji melalui pendidikan

dan praktek keperawatan. Semua model menggambarkan 4 konsep yang sama, yaitu

manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Teori - teori keperawatan tersebut

untuk menghasilkan suatu model keperawatan.Model keperawatan digunakan dalam

praktek, penelitian dan pengajaran.

Salah satu model konsep tual keperawatan yaitu Dorothy E. Johnson, Menurut

Johnson, behavioral system model nya sedang dalam proses pengembangan hampir

sepanjang seluruh hidupnya (Johnson, 1990). Melalui analisis yang komprehensif,

Fawcett (2005) mengidentifikasi sistem model perilaku Johnson sebagai salah satu

model dari tujuh model konseptual keperawatan.Akar model teori ini dapat ditelusuri

kembali dari karya perilaku ilmuwan pada bidang psikologi, sosiologi, dan etnologi

yang sangat tergantung pada teori sistem (Loveland-Cherry & Wilkerson, 1989).Teori

sistem perilaku Johnson juga tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan

perawatan adalah membantu individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit

ataupun cidera.Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai individu dan

bukan pada entitas yang spesifik (Johnson, 1990).

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum.

Untuk menjelaskan filosofi dalam keperawatan yang dikemukakan oleh

Dorothy E. Johnson.

2. Tujuan Khusus.

Untuk menjelaskan :

a. BiogfafiDorothy E. Johnson,

b. Konsep ModelDorothy E. Johnson

c. Asumsi/proposisi Keperawatan menurut Dorothy E. Johnson,

d. Pandangan teori Dorothy E. Johnsonterhadap paradigma keperawatan

C. Manfaat

Makalah ini dapat memberikan bahan tambahan terhadappengembangan sains

dalam keperawatan khususnya tentang filosofi keperawatan menurut Dorothy E.

Johnson.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. BIOGRAFI DOROTHY E. JOHSON

Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 Agustus 1919 di Savannah

Georgia. Dia lulus dari sekolah perawat pada tahun 1938, memperoleh gelar bachelor of

science dalam Keperawatan Universitas vanderbilt pada tahun 1942, dan menerima

master kesehatan masyarakat gelar dari Universitas harvard pada tahun 1948. Pada tahun

1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan asisten profesor dalam perawat kesehatan

anak di Vanderbilt University School of Nursing. Prestasi-prestasi dari Johnson ini

dilanjutkan pada tahun 1955-1956, beliau menjabat sebagai penasehat pediatric nursing

yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang Keperawatan di Vellore, India

Selatan. Selama kariernya, dia menerbitkan lebih dari 30 artikel, 4 buah buku, dan

banyak laporan, serta disajikan dengan banyak penghargaan. Penghargaan yang paling

dibanggakan dari Johnson adalah Faculty Award.

B. SUMBER TEORI DOROTHY E. JOHSON

Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan seorang Nightingale yaitu

tujuan perawatan yang merupakan membantu untuk mencegah atau mengobati individu

atau orang dari penyakit atau cidera.Ilmu dan seni merawat haruslah berfokus pada

pasien sebagai individu dan bukan merupakan pada entitas yang spesifik.

Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan

etnologi untuk membangun teorinya.Ia menyandarkan sepenuhnya pada teori sistem-

sistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport, R. Chin dan W.Buckley.

Struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem yakni sistem yang terdiri

dari bagian yang berkaitan untuk melakukan sebuah fungsi yang bersama-sama untuk

membentuk keseluruhan.Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai

4
sistem perilaku dimana fungsi adalah observasi, perilaku adalah teori sistem biologi,

yang menyatakan bahwa manusia merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian

biologi dan penyakit adalah hasil gangguan sistem biologi.

Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa

perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien

sebelum, selama dan sesudah penyakit.Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti

sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku untuk

mengembangkan teorinya.

Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide dukungan lain yaitu

bahwa manusia merupakan sistem perilaku, sejauh yang dia tahu, ide tersebut adalah asli

dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu

perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa system perilaku merupakan

keseluruhan yang belum dikembangkan.Dalam sistem biologis, pengetahuan atas bagian-

bagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruahan sistem.

C. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI DOROTHY E. JOHSON

Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory.

Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi:

output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan

di artikulasi dan bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori

stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran

actual dan tak langsung makhluk social lain yang telah ditunjukkan mempunyai

signifikansi adaptif utama.

Sistem. Dengan memakai definisi sitem oleh rapoport tahun 1968, Johnson

menyatakan , “ A system is a whole that fungtions as a whole by virtue of the

interpedence of its prt.” (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas

ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni

5
tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”.

Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini

melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

1. Sistem perilaku (behavioral system)

Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan

maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan

terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan

lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan

situasi dengan lingkunganya .biasanya sikap daqpat digambarkan dan dijelaskan.

Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan

keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa

tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi.System biasanya cukup

fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

2. Subsistem

Behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian

sistem berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem

merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga

sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh

subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling

berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsungaktifitas subsistem-

subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman

dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di

control oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi

adalah attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual,

achievement dan aggressive.

6
a. Subsitem attachement-affiliative

Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis,

karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social.Pada

tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan

(security).Sebagai konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy)

dan susunan serta pemeliharaan ikatan sosial yang kuat.

b. Subsistem dependency

Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu

mengembangkan perilaku yang memerlukan respon pengasuhan

.konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan dan

bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari hamper,

bergantung total kepada orang lain kea rah bergantung total kepada orang lain

kearah bergantungkepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar .jumlah

interpedency tertentu adalah penting untuk kelangsungan kelompok social.

c. Subsistem Ingestif

Subsistem ingestif adalah “segala sesuatu yang harus dikerjakan kapan,

bagaimana, apa, berapa banyak makanan yang kita makan (johnson,

1980;hal.213). hal ini menunnjukan fungsi yang luas dari kepuasan apetitif

(appetitive) (johnson, 1980, hal. 213). Perilaku ini berhubungan dengan

perimbangan social, psikologis dan biologis..

d. Subsistem eliminative

Subsistem eliminative membahas tentang”akapan, bagaimana dan kondisi

tertentu yang memerlukan tindakan eliminasi” (Johnson, 1980 hal 213). Halam

hal ini factor social dan psikologis yang mempengaruhi aspek biologis dari

subsistem ini dan memungkinkan pada suatu waktu tertentu bias mengalami

konflik dengan subsistem eliminasi (Loveland_cherry and Wilkersn, 1983).

e. Subsistem seksual

7
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan

kepuasan (gratification).Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating,

system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan

termasuk (dalam cakupan yang luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis

kelamin.

f. Subsistem agresif

adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal

ini mengikuti garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya

dengan bantuan pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak

hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama membahayakan yang lain.

Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada

mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati dan

dilindungi.

g. Subsistem achievement

Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya

mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa

standar kesempurnaan .cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan

intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.

Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang

menggambarkan lebih jauh teori manusia sebagai system perilaku(behavioral

system). Hal yang membedakan antara apa yang ada di dalam dan apa yang di

luar system adalah ikatan (boundary). Ini merupakan titik (point) dimana system

memiliki control kecil atau pengaruh pada hasil-hasil. Equilibrium didefinisikan

“ sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau kurang kekal, dimana

didalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan dengan

lingkunganya. Homeostasis adalah proses menjaga stabilitas dalam system

perilaku. Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau daerah perilaku tertentu

8
yang dapat diiterima. Ketidakstabilan (instability) terjadi saat system mengalami

overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan). Ketika output energi

tambahan digunakan untuk menjaga stabilitas dikosongkan .stressor adalah

stimulan eksternal dan internal yang menghasilkan tegangan(tension) dan

menyebabkan ketidakstabilan. tensi adalah kondisi dalam keadaan tegang atau

kendor. ia disebabkan karena disequilibrium dan merupakan sumber potensi

perubahan.

D. MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN DOROTHY E. JOHSON

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan

pendekatan system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang

selalu ingin mencapai keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun

eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh

yang ditimbulkanya. Sebagi suatu system ,didalamnya terdapat komponen sub system

yang membentuka system tersebut, diantaranya komponen sub system yang membentuk

system perilaku menurut Johnson adalah

1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan

dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.

2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang

kreatif.

3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan

berbagai ancaman yang ada di lingkungan.

4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang

yang tidak berguna secara biologis

5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.

9
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam

mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan

social, keamanan, dan kelangsungan hidup.

Ketergantungan, merupakaN bagian yang membentuk system perilaku dalam

mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.

Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system

perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam

mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat

menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalamhal ini adalaha manusia yang

mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau

ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan.Status kesehatan yang ingin dicapai

adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas

dengan lingkungan.

E. ASUMSI UTAMA

1. Perawatan (nursing)

Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala

untuk memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres

dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan

sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama

gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang

order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang

medis tetapi bersifat pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.

2. Orang (person)

Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,

pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan

dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk

keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.Person adalah system dari bagian-

10
bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk

menjaga keseimbangan.

Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting

untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah

mengganggu keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-

usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran

energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-

proses biologis dan penyembuhan.

3. Kesehatan(health)

Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit

dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,

psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para

pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.

Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling

ketergantungan subsistem –subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha

mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku

fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau

fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system

membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang

lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.

4. Lingkungan

Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan

bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat

dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien.

Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya.System

perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan

dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang

11
menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu

keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi

yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembalieqilibrium dalam

menghadapi tekanan-tekanan berikutnya.Ketika lingkungan stabil, individu dapat

melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.

F. POIN DASAR PADA MODEL SISTEM PERILAKU (BEHAVIORAL SYSTEM

MODEL)

1. Berasal dari kepercayaan Nightengale bahwa tujuan menyusui adalah untuk

membantu individu mencegah atau pulih dari penyakit atau cedera. Keperawatan

berfokus pada kebutuhan dasar orang tersebut dan memiliki kepedulian terhadap

hubungan antara orang dan lingkungan. Ini menyangkut orang yang sakit dan bukan

penyakitnya.

2. Didasarkan pada pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dan dikembangkan dari

sejumlah disiplin ilmu yang berbeda termasuk psikologi, sosiologi, dan etnologi.

3. Menggunakan konsep dari disiplin lain termasuk pembelajaran sosial, motivasi,

stimulasi sensorik, adaptasi, ketegangan, dan stres.

4. Bergantung pada "teori sistem. "Suatu sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling

terkait yang berfungsi secara keseluruhan.

5. Tujuan dari model ini adalah untuk menjaga dan mengembalikan keseimbangan pada

pasien dengan membantunya mencapai tingkat fungsi yang lebih optimal.

6. Johnson menggunakan pengamatan perilaku selama bertahun-tahun untuk

merumuskan teori umum manusia sebagai sistem perilaku. Model ini berfokus pada

perilaku sosial.

7. Perilaku adalah jumlah total perilaku biologis, sosial, budaya, dan psikologis. Ini

adalah tujuan dan tujuan orientasi adalah kerangka pengorganisasian untuk semua

perilaku.

8. Merupakan teori besar konseptual

12
BAB III

PEMBAHASAN

A. ANALSIS MODEL KONSEPTUAL SESUAI PANDUAN FAWCEET

13
BAB III

PENUTUP

Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk

membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah

timbulnya penyakit.Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu

sitem biologi dan tingkah laku tertentu.Lingkungan termasuk masyarakat adalah system

eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.

Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan

sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara

kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu

terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.

Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah

lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap

perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta

mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ansav, (2009). Konsep Dorothy E.Johnson. tersedia : http://wiryakora-

kora.blogspot.co.id/2009/02/konsep-dorothy-e-jhonson.html diperoleh tanggal 15

Oktober 2017

Aligood, M.R. 2010.Nursing theorists and Their Work. 7nd Ed. Mosby, United States of
America

. 2014. Pakar Teori keperawatan dan Karya Mereka edisi Indonesia ke 8 Volume by Prof
achir Yani1. Elsevier, singapore

Alimul Hidayat, Aziz. 2004. Pengantar Konsep dasar Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika

15

Anda mungkin juga menyukai