Anda di halaman 1dari 10

AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)

Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN


BERPIKIR KRITIS MELALUI PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA

Ali Asmar1, Hafizah Delyana2


1
Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
2
Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, Indonesia
E-mail: aliasmar.sumbar@gmail.com 1)
hafizahdelyana@gmail.com 2)

Received 15 April 2020; Received in revised form 11 June 2020; Accepted 20 June 2020

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan antara kemandirian belajar dengan
kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui penggunaan software Geogebra. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 40 orang mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Padang. Instrumen yang digunakan adalah tes
dan angket. Tes yang digunakan berbentuk essay dan memuat indikator kemampuan berpikir kritis,
sedangkan angket kemandirian terdiri atas 28 butir pernyataan. Metode penelitian yang digunakan ialah
metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi untuk
mengetahui hubungan antara berpikir kritis dengan kemandirian belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis
mahasiswa melalui penggunaan software Geogebra pada pokok bahasan Geometri khususnya pada
materi jarak bidang ke bidang. Hasil tersebut dilihat bahwa nilai korelasi Pearson sebesar 0,412
menunjukkan kekuatan hubungan antara kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis
mahasiswa. Di samping itu, diperoleh nilai Sig. sebesar 0,014 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis
mahasiswa signifikan.

Kata kunci: Kemandirian belajar; berpikir kritis; software geogebra.

Abstract
This study aims to find out about the relationship between learning independence with students' critical
thinking skills through the use of Geogebra software. This research is an experimental research. The
number of samples in this study were 40 students of the Mathematics Education Study Program, Padang
State University. The instruments used were tests and questionnaires. The test used was in the form of
essays and contained indicators of critical thinking skills, while the questionnaire for independence
consisted of 28 statements. The research method used is the correlation method with a quantitative
approach. Data analysis techniques used correlation tests to determine the relationship between critical
thinking and student learning independence. The results of this study indicate that there is a relationship
between learning independence of students' critical thinking skills through the use of Geogebra software
on the subject of Geometry, especially in the material field to field distance. These results are seen that
the Pearson correlation value of 0.412 indicates the strength of the relationship between learning
independence and critical thinking abilities of students. In addition, the value of Sig. amounted to 0.014
smaller than 0.05. So it can be concluded that the strength of the relationship between learning
independence and critical thinking ability of students is significant.

Keywords: Critical thinking; geogebra software; learning independence.

PENDAHULUAN bidang pendidikan, khususnya dalam


Teknologi memiliki peranan pembelajaran geometri. Pemanfaatan
yang penting pada berbagai bidang ICT (Information and Communication
kehidupan tidak terkecuali dalam Technology) dapat membantu

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro | 221


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

mahasiswa dalam pembelajaran Permainan yang dimaksud adalah


matematika (Rohendi, 2012). keterlibatan media Geogebra yang
Berdasarkan hasil survey peneliti membuat mahasiswa seperti bermain
(tanggal 20 Oktober 2019) berupa dengan komputernya.
pemberian tes diagnosis kepada Aplikasi ini dikembangkan oleh
mahasiswa menunjukkan bahwa Markus Hohenwarter pada tahun 2001.
74,28% dari jumlah mahasiswa Menurutnya, geogebra merupakan
kesulitan menggambarkan kurva dari program komputer gratis yang
sebuah persamaan kutub Kurangnya dirancang untuk menggabungkan
pemahaman konsep dan berpikir kritis geometri, kalkulus, aljabar dalam satu
siswa tersebut dapat dilihat dari contoh lingkunan yang dinamis. Beberapa
soal dalam mensketsakan persamaan penelitian menunjukkan bahwa
kutub dan menghitung luas daerah geogebra dapat mendorong proses
yang dibatasi oleh persamaan kutub eksperimen siswa. Dengan pemanfaatan
yang diberikan. media ini mahasiswa mendapatkan
Mencermati masalah di atas pengalaman, dan mahasiswa mandiri
tentunya media pembelajaran sangat mengkonstruk konsep secara umum.
berperan penting, apalagi materi Hal ini sejalan dengan (Mardiana, S., &
tersebut merupakan ilmu matematika Qohar, 2017) yang menyatakan bahwa
yang menuntut mahasiswa dapat media komputer menunjang kegiatan
mengaplikasikannya dalam bentuk belajar mahasiswa serta memotivasi
gambar. Sehingga diperlukan sebuah mahasiswa dalam belajar.
alat bantu berupa software untuk Alasan software Geogebra dipilih
memudahkan siswa memahami konsep adalah karena software tersebut
khususnya geometri. Dengan memiliki menu yang lengkap sehingga
memanfaatkan software, proses memudahkan mahasiswa memvisuali-
penerimaan mahasiswa terhadap materi sasikan konsep-konsep pada materi
akan lebih berkesan secara mendalam dimensi tiga. Selain itu penelitian ini
sehingga membentuk pengertian diharapkan memiliki hasil tambah yaitu
dengan baik dan sempurna. Salah satu meningkatnya minat mahasiswa pada
media pembelajaran yang dapat pembelajaran matakuliah geometri
dimanfaatkan dalam pembelajaran analitik ruang karena melibatkan
matematika, yaitu Geogebra. teknologi komputer. Hal ini didukung
Hal ini sejalan dengan (Saputra, oleh (Supriadi, 2015) yang menyatakan
2019) yang menyatakan bahwa aplikasi bahwa hasil belajar siswa setelah
Geogebra memiliki banyak mendapat pembelajaran dengan
kemungkinan membantu mahasiswa menggunakan software interaktif
untuk dapat memvisualisasikan proses seperti Geogebra meningkat jauh lebih
matematika yang berkualitas, serta tinggi dibandingkan sebelum
mampu menunjukkan kemandirian menggunakan media ajar software
belajar matematika. Di samping itu, Geogebra.
penelitian yang dilakukan (Van-Oers, Disamping itu, terdapat tiga
2010) juga ditemukan bahwa domain dalam taksonomi Bloom yang
kemampuan berfikir matematis dibuat untuk tujuan pendidikan, yaitu
mahasiswa dapat muncul dengan domain kognitif, domain afektif, dan
sendirinya dengan permainan yang domain psikomotorik (Cullinane,
dihubungkan dengan pengalamannya. 2009). Salah satu domain afektif yang

222| Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

penting dimiliki mahasiswa adalah kemampuan untuk berpikir secara


kemandirian belajar. Hal ini sejalan logis, reflektif, dan produktif yang
dengan (Kurniati, 2018) yang diaplikasikan dalam menilai situasi
menyatakan bahwa dengan GeoGebra untuk membuat pertimbangan dan
sangat memungkinkan untuk membuat keputusan yang baik.
mahasiswa mempraktikkan Menurut (Hendryawan et al.,
kemampuan spasial mereka secara 2017) kemampuan berpikir kritis
mandiri yang akan menumbuhkan matematika adalah salah satu
pembelajaran mandiri mereka. keterampilan berpikir tingkat tinggi
Disamping itu, menurut yang harus dimiliki siswa. Kemampuan
(Saputra, 2019) salah satu cara untuk berpikir kritis matematika menjadi
mendorong mahasiswa untuk penting dalam matematika.Hal ini
meningkatkan kemandirian belajar sejalan dengan pendapat (Batubara,
adalah dengan memberi mahasiswa 2019) yang menyatakan bahwa dengan
kesempatan untuk menyelesaikan berpikir kritis peserta didik juga tidak
tugas kelompok yang berkualitas dan sekedar mengetahui atau mengingat
mendorong mereka untuk belajar satu sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi
sama lain dan mengembangkan ide mampu mengungkapan kembali dalam
mereka sendiri. Salah satunya dengan bentuk lain yang mudah dimengerti,
memanfaatkan teknologi computer. memberikan interprestasi data dan
Proses proaktif yang digunakan mampu mengaplikasikan konsep yang
mahasiswa dalam memperoleh sesuai dengan struktur kognitif yang
keterampilan akademik, seperti dimilikinya. Hal tersebut juga senada
menetapkan tujuan, memilih dan dengan (Dunne, 2015) yang
menerapkan strategi, dan memantau menyatakan bahwa Siswa yang
efektivitasnya sendiri merupakan memiliki kemampuan berpikir kritis
bentuk dari kemandirian belajar dapat berpikir rasional dan mampu
(Eliserio, 2012). Sehingga, dapat untuk mengaplikasikan pemikiran kritis
disimpulkan bahwa, kemandirian mereka ke dalam permasalahan
belajar adalah suatu kondisi seorang matematis.
individu memiliki inisitatif untuk Pembelajaran geometri
belajar, menetapkan tujuan belajar dan diharapkan memberikan suatu sikap dan
strategi belajar, dan mengevaluasi atau kebiasaan sistematik bagi mahasiswa
refleksi diri dalam kegiatan belajarnya. untuk bisa memberikan gambaran
Kemandirian belajar seorang tentang hubungan-hubungan di antara
individu diduga memiliki kaitan yang bangun-bangun geometri serta
erat dengan kemampuan berpikir kritis. penggolongan-penggolongan di antara
Hal ini disebabkan karena kemandirian bangun-bangun tersebut. Dalam belajar
belajar merupakan suatu usaha yang geometri diharapkan mahasiswa dapat
dilakukan untuk melakukan aktivitas memvisualisasikan, menggambarkan,
belajar dengan cara mandiri atas dasar memperbandingkan bangun-bangun
motivasinya sendiri untuk menguasai geometri dalam berbagai posisi, dan
suatu materi tertentu sehingga bisa menghitung jarak dari titik ke
dipakai untuk memecahkan masalah bidang,serta jarak dari bidang ke
(Egok, 2016). Sehingga, dapat bidang.
dipahami bahwa yang dimaksud Berdasarkan permasalahan yang
dengan berpikir kritis adalah diuraikan di atas maka dibutuhkan

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro | 223


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

sebuah model pembelajaran berbasis sebagai berikut; 1) inisiatif belajar, 2)


software komputer. Penggunaan mendiagnosa kebutuhan belajar, 3)
software dalam pembelajaran Geometri menetapkan target dan tujuan belajar, 4)
sangat berdampak baik pada memonitor, mengatur dan mengontrol
pembelajaran matematika terutama kemajuan belajar, 5) memandang
dalam meningkatkan kemandirian kesulitan sebagai tantangan, 6)
belajar dan kemampuan berpikir kritis memanfaatkan dan mencari sumber
mahasiswa. Penelitian ini bertujuan yang relevan, 7) memilih dan
melihat hubungan kemandirian belajar menerapkan strategi belajar, 8)
siswa dengan kemampuan berpikir kritis mengevaluasi proses dan hasil belajar,
mahasiswa dengan menggunakan dan 9) memiliki self efficacy.
software geogebra.
Tabel 1. Indikator kemampuan kritis yang
METODE PENELITIAN ditinjau.
Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen yang Kelompok Indikator
menggunakan pendekatan kuantitatif, Menganalisis
dengan metode survei dan teknik argumen.
korelasional yang menggambarkan Memberikan
tentang variabel-variabel yang diteliti, 1 penjelasan Bertanya dan
serta menyelidiki hubungan antar sederhana menjawab
variabel. Penelitian dilakukan untuk pertanyaan.
memperoleh pembuktian tentang
Menginduksi dan
hubungan antara kemandirian belajar mempertimbangkan
(X) mahasiswa terhadap kemampuan hasil induksi.
berpikir kritis matematis (Y). 2 Menyimpulkan
Teknik pengambilan sampel Membuat dan
menggunakan Purporsive sampling. menentukan hasil
Sampel yang dipilih adalah satu kelas pertimbangan.
karena berdasarkan hasil observasi awal Mengatur
Menentukan suatu
dan wawancara dengan dosen 3 strategi dan
tindakan.
pengampu mata kuliah diketahui bahwa taktik
kemampuan berpikir kritis mahasiswa
masih rendah. Sampel pada penelitian Teknik análisis data yang
ini adalah 40 orang mahasiswa dari digunakan adalah Analisis Korelasi
Program Studi Pendidikan Matematika untuk mengetahui seberapa erat
Universitas Negeri Padang. hubungan antara variabel independen
Instrumen yang digunakan adalah dengan variabel dependen. Langkah
tes dan angket. Tes yang digunakan pertama adalah menganalisis skor
berbentuk essay dan memuat indikator angket kemandirian belajar yang
kemampuan berpikir kritis, indikator dilakukan dengan menentukan jumlah
yang digunakan pada penelitian ini skor yang diperoleh masing-masing
disajikan pada Tabel 1. Sedangkan mahasiswa terlebih dahulu. Persentase
angket kemandirian terdiri atas 28 butir skor kemandirian belajar dapat dihitung
pernyataan yang memuat 9 indikator dengan rumus berikut:
kemandirian belajar. Indikator yang ( )
digunakan pada penelitian ini adalah

224| Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

Langkah kedua adalah sebagai tantangan; (6) memanfaatkan


menganalisis data tes yang dilakukan dan mencari sumber yang relevan; (7)
untuk memperoleh informasi tentang memilih, menerapkan strategi belajar;
kemampuan berpikir kritis mahasiswa (8) mengevaluasi proses dan hasil
pada kelas eksperimen. Tes dinilai belajar; dan (9) Self efficacy/ konsep
menggunakan rubrik kemampuan diri/ kemampuan diri.
berpikir kritis menggunakan indikator Tingkat kemandirian belajar
kemampuan berpikir kritis yang telah mahasiswa dapat dilihat dari persentase
ditentukan. Setiap urutan jawaban indikator yang disajikan pada Tabel 2.
mahasiswa dinilai dengan seksama
menggunakan rubrik analitik. Tabel 2. Persentase perindikator
Selanjutnya teknik analisis data kemandirian belajar.
untuk melihat hubungan kemandirian
belajar terhadap kemampuan berpikir Indikator
Skor
kritis mahasiswa menggunakan analisis Kemandirian Kriteria
(%)
regresi linear sederhana dengan model Belajar
sebagai berikut: 1 Insiatif dan 74,38 Kuat
motivasi belajar
instrinsik
∑ ∑ ∑ ∑
2 Kebiasaan 63,33 Kuat
∑ (∑ ) mendiagnosa
∑ ∑ ∑ kebutuhan belajar
3 Menetapkan 78,13 Sangat
∑ (∑ ) tujuan/target Kuat
Keterangan: belajar
= kemampuan berpikir kritis 4 Memonitor, 71,25 Kuat
= harga bila = 0 (harga mengatur, dan
konstan) mengontrol belajar
= angka arah atau koefisien 5 Memandang 69,17 Kuat
regresi, yang menunjukan kesulitan sebagai
angka peningkatan atau tantangan
penurunan variabel dependen 6 Memanfaatkan dan 72,19 Kuat
mencari sumber
yang didasarkan pada variabel
yang relevan
independen. 7 Memilih, 74,69 Kuat
= skor angket kemandirian. menerapkan
strategi belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Mengevaluasi 77,08 Sangat
Kemandirian mahasiswa dalam proses dan hasil Kuat
proses perkuliahan dapat dilihat dari belajar
angket kemandirian yang dibagikan 9 Self efficacy/ 72,5 Kuat
pada kelas eksperimen dengan jumlah konsep diri/
responden 40 mahasiswaIndikator kemampuan diri.
kemandirian belajar dalam penelitian
ini adalah: (1) insiatif dan motivasi Berdasarkan Tabel 2 terlihat
belajar instrinsik; (2) kebiasaan bahwa persentase 7 indikator
mendiagnosa kebutuhan belajar; (3) kemandirian belajar mahasiswa berada
menetapkan tujuan/target belajar; (4) pada interval 50% - 75%, sehingga
memonitor, mengatur, dan mengontrol berada pada kategori kuat. Sedangkan 2
belajar; (5) memandang kesulitan indikator yang lainnya, yaitu:

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro | 225


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

menetapkan tujuan/target belajar dan kemampuan bepikir kritis mahasiswa


mengevaluasi proses dan hasil belajar tersebut sudah baik
berada pada kategori sangat kuat. Hasil Berdasarkan data yang diperoleh
persentase kemandirian yang diperoleh dari skor angket dan tes akhir yang telah
diperkuat oleh Hal ini juga diperkuat dilakukan, analisis yang dilakukan
oleh (Sumarmo et al., 2012) yang menggunakan analisis regresi linear
mengatakan bahwa satu sub-faktor sederhana, besarnya nilai korelasi dapat
penting dari keadaan individu yang dilihat pada Tabel 4.
mempengaruhi belajar seseorang adalah
kemandirian belajar. Tabel 4. Hasil analisis regresi linier
Pelaksanaan tes dilakukan pada sederhana.
kelas eksperimen yang diikuti oleh 40
orang mahasiswa. Selanjutnya data tes Mo Adjusted
Std. Error
akhir dianalisis untuk mengetahui nilai R R2 of the
del R2
Estimate
kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
1 0,412 0,147 0,125 5,60665
Berdasarkan perhitungan didapat nilai
rata-rata ( ̅ ) skor tertinggi ( ), Tabel 4 menunjukkan nilai
skor terendah ( ) tes pada kelas koefisien korelasi sebesar 0,412. Hal ini
eksperimen, dapat dilihat pada Tabel 3. dapat dikatakan hubungan kedua
variabel cukup kuat. Hal ini berdasarkan
Tabel 3. Analisis kemampuan berpikir pernyataan (Nduru et al., 2014) yang
kritis. menunjukkan bahwa nilai R yang
berada pada interval 0,400-0,599 berada
Jumlah ̅ s pada kategori cukup. Selain itu juga
Siswa
dapat dilihat dari nilai R square nya
40 88,18 96,36 74,55 5,99
sebesar 12,5 persen, dapat dikatakan
variabel kemandirian hanya memiliki
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa
pengaruh kontribusi sebesar 12,5 persen
nilai tes mahasiswa diperoleh rata-rata
terhadap kemampuan kritis, dan 87,5
88,18 dengan nilai tes akhir tertinggi
persen lainnya dipengaruhi oleh faktor-
adalah 96,36 dan nilai terendahnya
faktor lain diluar kemandirian.
dalah 74,55.
Kemandirian belajar siswa
Pada soal nomor 1, mahasiswa
adalah keadaan dimana siswa memiliki
diminta untuk menghitung jarak antara
keinginan untuk bersaing demi kebaikan
dua bidang sejajar. Dalam menjawab
dirinya, sanggup mengambil keputusan
soal tersebut mahasiswa sudah mampu
serta inisiatif dalam mengatasi masalah
menjelaskan secara sederhana dengan
yang dihadapi, mempunyai kepercayaan
menganalisis argument dan menjawab
diri untuk mengerjakan tugas-tugasnya,
dengan baik. Mahasiswa juga sudah
serta bertanggung jawab terhadap apa
menyimpulkan secara benar rumus yang
yang dilakukannya,(Prihatini et al.,
akan dipakai dengan mengemukakan
2019). Hal ini sejalan dengan pendapat
beberapa pertimbangan. Dalam
(Egok, 2016) yang mengemukakan
menyelesaikan soal, mahasiswa sudah
bahwa siswa yang mempunyai
benar dalam memilih strategi yang tepat
kemandirian tinggi akan tumbuh rasa
dan menentukan suatu tindakan yang
percaya diri yang tinggi pula.
tepat dalam menemukan jawaban yang
Hal ini sejalan dengan penelitian
benar. Sehingga, dapat disimpulkan
Zengin (2012) yang menunjukkan

226| Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

bahwa pembelajaran trigonometri gerakan manipulasi, dan 3)


berbantuan software Geogebra lebih dimanfaatkan mahasiswa sebagai bahan
efektif. Pemanfaatan program geogebra evaluasi untuk mengecek kembali
memberikan beberapa kelebihan, lukisan yang mahasiswa buat.
diantaranya: a) lukisan geometri Selanjutnya tingkat signifikansi dapat
dihasilkan lebih cepat dan teliti, 2) dilihat pada Tabel 5.
terdapat fasilitas animasi dan gerakan-

Tabel 5. Hasil uji ANOVA.

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Regression 206.65 1 206.65 6.57 .014b
Residual 1194.5 38 31.434
Total 1401.2 39

Berdasarkan Tabel 5 diperoleh linieritas. Sehingga dapat disimpulkan


bahwa nilai signifikansi sebesar 0,014. model regresi dapat dipakai untuk
Nilai ini lebih kecil dari kriteria memprediksi variable kemandirian
signifikan 0,05, dengan demikian model belajar. Koefisien pada model
persamaan regresi berdasarkan data persamaan regresi dapat dilihat pada
penelitian signifikan, yang berarti Tabel 6.
model regresi linier memenuhi kriteria

Tabel 6. Tabel koefisien persamaan regresi.

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 60.121 10.98 5.476 .000

Kemandirian .387 .151 .384 2.564 .014

Berdasarkan Tabel 6 diperoleh konstan, maka nilai kemampuan


model persamaan regresi sebagai berpikir kritis akan berubah sebesar
berikut: 0.387 setiap satu satuan nilai
Y = 60.121 + 0.387 X, kemandirian belajar.
Hasil di atas menunjukkan faktor
dengan Y adalah kemampuan berpikir kemampuan berpikir kritis dan faktor
kritis dan X adalah kemandirian belajar. kemadirian belajar juga diduga
Dapat dilihat bahwa kemandirian mempunyai pengaruh yang cukup
belajar memiliki pengaruh positif penting dalam pencapaian hasil belajar
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini disebabkan Kemandirian
mahasiswa. Hal ini dapat diartikan belajar merupakan suatu usaha yang
sebagai berikut; (a) apabila variabel lain dilakukan untuk melakukan aktivitas
bernilai konstan, maka nilai belajar dengan cara mandiri atas dasar
kemampuan berpikir kritis akan berubah motivasinya sendiri untuk menguasai
sebesar nilai konstanta, sebesar 60.121, suatu materi tertentu sehingga bisa
dan (b) apabila variabel lain bernilai

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro | 227


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

dipakai untuk memecahkan masalah menyelesaikan soal matematika. Siswa


yang sedang dihadapi. dapat membuat konstruksi permasalah-
Hal ini sejalan dengan hasil an matematika sendiri dan memecah-
penelitian (Prihatini et al., 2019) yang kannya menggunakan Goegebra.
menemukan bahwa antara kemandirian Geogebra membuat matematika
belajar siswa dan berpikir kritis menjadi lebih interaktif dan menarik.
matematis terdapat hubungan positif.
Hal ini juga didukung dengan hasil KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian (Purnomo, 2017) yang Penelitian ini dapat disimpulkan
menemukan bahwa terdapat pengaruh bahwa ada hubungan antara
kemandirian belajar yang signifikan kemandirian belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar matematika. mahasiswa program studi pendidikan
Hasil penelitian tersebut matematika Universitas Negeri Padang
disebabkan karena kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa memberikan konstribusi yang mahasiswa. Hasil tersebut dilihat bahwa
cukup signifikan terhadap hasil belajar nilai korelasi Pearson sebesar 0,412
matematika, dimana kemandirian menunjukkan kekuatan hubungan antara
belajar yang positif akan membuat kemandirian belajar mahasiswa dengan
siswa proaktif dalam aktivitas kemampuan berpikir kritis.
belajarnya dengan cara mandiri atas Model regresi dapat dipakai
dasar motivasinya sendiri dan tidak untuk memprediksi variabel
tergantung pada orang lain. Sebaliknya kemandirian belajar. Hal ini
jika kemandirian belajar siswa rendah, ditunjukkan oleh nilai signifikansi
maka siswa tidak akan proaktif dalam sebesar 0,014. Nilai ini lebih kecil dari
aktivitas belajarnya dan cenderung akan kriteria signifikan 0,05, dengan
belajar saat mendapat perintah saja. demikian model persamaan regresi
Hal ini didukung oleh penelitian berdasarkan data penelitian signifikan.
sebelumnya yang dilakukan oleh Sehingga dapat disimpulkan bahwa
(Kurniati, 2018), yang menyatakan antara kemandirian belajar mahasiswa
bahwa siswa dapat mengeksplor dengan kemampuan berpikir kritis
pengetahuannya melalui Geogebra. memiliki hubungan yang positif.
Siswa yang dapat mengeksplor Berhubungan dengan hasil
pengetahuannya akan mempunyai ilmu kajian artikel yang didapat tentang
yang lebih luas. Penelitian yang adanya hubungan antara antara
menerapkan penggunakan Geogebra kemandirian belajar mahasiswa dengan
juga dilakukan oleh (Asngari, 2015) kemampuan berpikir kritis mahasiswa,
yang menyarankan bahwa program maka penulis menyusun beberapa saran
Geogebra dapat dimanfaatkan sebagai yaitu; (1) perlu disadari bahwa tidak
media pembelajaran matematika untuk terdapat media yang paling baik atau
memvisualisasikan konsep matematis paling tepat untuk semua topik
serta sebagai alat bantu untuk pembelajaran matematika. Sehingga
mengkonstruksi konsep matematis. perlu diujicobakan software-software
Disamping itu, (Ekawati & lain yang mendukung keterampilan
Mathematic, 2016) menyatakan bahwa mahasiswa dalam pembelajaran
Geogebra dapat digunakan sebagai matematika khususnya geometri, (2)
media pembelajaran, alat bantu untuk mencapai efektivitas
membuat bahan ajar, dan pembelajaran, penggunaan software ini

228| Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

perlu dikombinasikan dengan media Ekawati, A., & Mathematic, M. (2016).


pembelajaran lainnya, dan (3) dosen Penggunaan Software Geogebra
perlu juga mempertimbangkan kapan Dan Microsoft. 2(3).
saat paling sesuai atau tepat dalam Eliserio, D. (2012). Self-Regulated
memanfaatkan program Geogebra. Learning and Mathematics
Achievement in a Fourth Grade
DAFTAR PUSTAKA Classroom Self-Regulated
Asngari, D. R. (2015). Penggunaan Learning and Mathematics
Geogebra dalam Pembelajaran Achievement in a Fourth Grade.
Geometri. Seminar Nasional Hendryawan, S., Yusuf, Y., & Wachyar,
Matematika Dan Pendidikan T. Y. (2017). Analisis Kemampuan
Matematika UNY 2015, 299–302. Berfikir Kritis Matematis Siswa
Batubara, I. H. (2019). Peningkatan SMP Tingkat Rendah Pada
Kemampuan Berpikir Kritis Pembelajaran Berbasis Masalah
Mahasiswa Melalui Metode dengan Green’s Motivational
Penemuan Terbimbing Berbantuan Strategies. Aksioma, 8(2), 50.
Software Geogebra Pada Mata https://doi.org/10.26877/aks.v8i2.1
Kuliah Kalkulus Peubah Banyak 744
Di Fkip Umsu. MES: Journal of Kurniati, L. dkk. (2018). The Influence
Mathematics Education and of Self Regulated Learning to
Science, 4(2), 152–159. Mathematics Critical Thinking
https://doi.org/10.30743/mes.v4i2. Ability on 3D-Shapes Geometry
1291 Learning using Geogebra. JIPM
Cullinane, A. (2009). Bloom’s (Jurnal Ilmiah Pendidikan
Taxonomy and its Use in Matematika), 7(1), 40.
Classroom... (PDF Download https://doi.org/10.25273/jipm.v7i1.
Available). 1(October), 2009– 2965
2010. Mardiana, S., & Qohar, A. (2017).
https://www.researchgate.net/publi Pengembangan Media Interaktif
cation/283328372_Bloom’s_Taxon Berbasis Penemuan Terbimbing
omy_and_its_Use_in_Classroom_ “TRANSGEO.” 6(1), 20–27.
Assessment Nduru, R. E., Situmorang, M., &
Dunne, G. (2015). Beyond critical Tarigan, G. (2014). Analisa
thinking to critical being: Faktor-Faktor Yang
Criticality in higher education and Mempengaruhi Hasil Produksi
life. International Journal of Padi Di Deli Serdang. Saintia
Educational Research, 71, 86–99. Matematika, 2(1), 71–83.
https://doi.org/10.1016/j.ijer.2015. Prihatini, D., Hidayat, W., & Rohaeti,
03.003 E. E. (2019). Hubungan antara
Egok. (2016). Kemampuan Berpikir kemampuan berpikir kritis
Kritis dan Kemandirian Belajar matematis dan kemandirian
dengan Hasil Belajar Matematika. belajar siswa sma cimahi. 02(01),
Journal of Chemical Information 167–173.
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO97811
07415324.004

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro | 229


AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 2, 2020, 221-230 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2758

Purnomo, Y. (2017). Pengaruh Sikap http://ejournal.upi.edu/index.php/jp


Siswa pada Pelajaran Matematika manper/article/view/00000%0AIm
dan Kemandirian Belajar Siswa pak
terhadap Prestasi Belajar Van-Oers, B. (2010). Emergent
Matematika. JKPM (Jurnal Kajian mathematical thinking in the
Pendidikan Matematika), 2(1), 93. context of play. Educational
https://doi.org/10.30998/jkpm.v2i1 Studies in Mathematics, 74(1), 23–
.1897 37. https://doi.org/10.1007/s10649-
Rohendi, D. (2012). Developing E- 009-9225-x
Learning Based on Animation
Content for Improving
Mathematical Connection Abilities
in High School Students.
International Journal of Computer
Science Issues, 9(4), 1–5.
Saputra, E. dkk. (2019). Pemanfaatan
Software Geogebra Pada
Matakuliah Matematika Untuk
Meningkatkan Kemandirian
Belajar Mahasiswa Prodi
Arsitektur Universitas
Malikussaleh. Journal of Chemical
Information and Modeling, 6(2),
212–217.
https://doi.org/10.1017/CBO97811
07415324.004
Sumarmo, U., Hidayat, W., Zukarnaen,
R., Hamidah, M., & Sariningsih, R.
(2012). KEMAMPUAN DAN
DISPOSISI BERPIKIR LOGIS,
KRITIS, DAN KREATIF
MATEMATIK (Eksperimen
terhadap Siswa SMA
Menggunakan Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Strategi
Think-Talk-Write). Jurnal
Pengajaran Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, 17(1), 17.
https://doi.org/10.18269/jpmipa.v1
7i1.228
Supriadi, N. (2015). Pembelajaran
Geometri Berbasis Geogebra
Sebagai Upaya Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi
Matematis. Al-Jabar: Jurnal
Pendidikan Matematika, 6(2), 99–
109.

230| Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro

Anda mungkin juga menyukai