Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

Nama : Sri Aisyah Nuriyah M (1824070007)

Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya

Hari / Jam : Kamis/ 17:00 – 19:30 WIB

Dosen : Tatiyani, Dra, MSi.

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
2021
1. Jelaskan pengertian psikologi lintas budaya
Pengertian Psikologi lintas-budaya merupakan cabang ilmu psikologi yang menaruh
perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuan dengan
mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda. Dalam arti yang sempit
psikologi lintas-budaya hanya mempelajari latar belakang keragaman budaya yang
berbeda dalam memaknai hal psikologi. Dalam arti yang luas, psikologi lintas-budaya
terkait dengan pemahaman apakah kebenaran dan psinsipprinsip psikologi bersifat
universal.

2. Jelaskan hakekat budaya dalam psikologi lintas budaya


Budaya ialah salah satu unsur dasar yang mempengaruhi pola pikir manusia dalam
kehidupan sehari hari dan berpengaruh pada pergaulan dalam masyarakat. Budaya
berperan sejak seseorang kecil dan dibiasakan oleh orang tua atau keluarga dalam sehari
hari sehingga budaya selalu tertanam dan menjadi dasar dalam tindakan sehari hari.
Budaya sudah menjadi gambaran cara hidup kita daru dahulu dan terus mengalami
perkembangan. Budaya biasanya dimiliki oleh sebuah kelompok dan sudah menjadi
warisan dari generasi ke generasi. Adanya budaya mencakup beberapa unsur yang
dipengaruhi serta juga mempengaruhi suatu kelompok di suatu daerah tersebut. Unsur
budaya biasanya melingkupi dari sistem agama, adat istiadat, politik, bahasa, pakaian,
bangunan, karya seni, dan tempat mereka tinggal. Budaya sudah menjadi pola hidup
menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak, serta luas. Aspek yang ada dalam budaya
turut menentukan perilaku komunikatif, sosial dan juga kegiatan yang ada.

3. Jelaskan budaya dalam konteks perilaku dan aspek2 psikologis, individu dan komunitas
masyarakat
Dalam konteks perilaku budaya adalah yang menunjukan bahwa orang lain dapat
mengkontrol diri terhadap kepercayaan yang mereka punya dalam memandanga perilaku
mereka dan hubungan mereka dengan lingkungan dan orang lain. Berdasarkan pada
skema ini, locus of control dapat dianggap sebagai internal ataupun eksternal untuk
individu. Orang dengan internal locus of control melihat perilaku dan hubungannya
dengan orang lain tergantung dari perilaku dirinya. Orang dengan external locus of
control memandang perilaku dan hubungannya dengan lingkungan dan orang lain sebagai
bergantung pada kekuatan di luar dirinya dan di luar kendali mereka.

Dalam konteks Psikologi, Budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan
penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi
oleh kekuatan-kekuatanSegall, Dasen, & sosial dan budaya.Poortinga Definisi ini
mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: 1. Keragaman perilaku manusia di dunia 2.
Kaitan antara perilaku individu dengan konteks budayaDan definisi umumnya
adalah:Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam
fungsiindividu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik;
mengenaihubungan-hubungan di antara ubahan psikologis dan sosio-budaya, ekologis,
dan ubahan biologis; serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam
ubahan-ubahan tersebut.

Dalam konteks hubungan masyarakat budaya


 Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
 Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu,
dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
 Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya.
 Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-
tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-
tindakan yang diizinkan

4. Jelaskan kajian psikologi lintas budaya


Salah satu definisi tentang psikologi lintas budaya adalah definisi yang dikemukakan oleh
Segall dkk. (1990) yang menyatakan bahwa psikologi lintas budaya adalah
cabang psikologi yang melakukan kajian-kajian terhadap fenomena kejiwaan dan
perilaku manusia dalam konteks lintas budaya.
5. Sebutkan penelitian penelitian lintas budaya dan maknanya bagi perkembangan psikologi
 Peneliti yang meneliti tentang locus of control sudah memperlihatkan kesamaan dan
perbedaan lintas budaya. Secara umum, Amerika memiliki skor internal locus of control
yang tinggi, sedangkan yang nonAmerika lebih memiliki external locus of control.
Penemuan ini sering dicerminkan sebagai budaya Amerika fokus pada individualitas,
keterpisahan, dan keunikan, berbeda dengan yang lebih seimbang antara ketergantungan
individu antar individu, dan alami dan kekuatan supernatural yang ditemukan pada
banyak budaya lain. Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa locus of control benar-
benar membangun beraneka macam konstruk yang mencakup banyak domain yang
berbeda, seperti pencapaian akademik, pekerjaan, hubungan interpersonal, dan
sebagainya, dan hal tersebut memisahkan asesmen dari domain tersebut yang dibutuhkan
untuk membuat perbandingan yang berarti pada konstruk ini. Akhirnya, Smith, Dugan,
dan Trompenaars (1997), dengan studi 14 negara tentang locus of control dan afeksi,
menemukan beberapa perbedaan lintas negara pada locus of control, tetapi perbedaan
terbesar terletak pada gender dan status antar negara. Dengan demikian, penelitian
perbedaan lintas budaya dapat menyamarkan perbedaan lebih besar berdasarkan
konstruksi sosial lainnya.

 Penelitian tentang Five Factor Model dari kepribadian adalah sifat-sifat nomer yang
universal bagi semua orang, memiliki lima dimensi yaitu OCEAN; Opennes,
Conscientiousness, Extroversion, Neuroticism dimana dua sifat yang paling penting
mendeskripsikan perbedaan perilaku adalah Neuroticism dan Extroversion. Dan FFT atau
Five Factor Theory dari kepribadian adalah teori mengenai sumber dari sifat-sifat
tersebut yang memiliki komponen inti yaitu Basic Tendencies, Characteristic
Adaptations, Self Concept. Dimana Characteristic Adaptations menjadi subkomponen.
dasarnya penelitiannya di buat di Amerika, oleh peneliti Amerika, kemungkinan ada hal
yang tidak terukur atau ada faktor penting yang tidak terukur. Sehingga banyak peneliti
yang mengembangkan skala yang mengukur kepribadian asli sesuai dengan keadaan
budaya setempat. Selain itu, pada pertengahan abad ke-20, para psikologis Eropa
menunjukan adanya "kepribadian authoritarian" dan mengembangkan skala untuk
menghitungnya. Sehingga penelitian ini menjadi salah satu penelitian yang berpengaruh
pada psikologi lintas budaya yang kita pahami sekarang.

Anda mungkin juga menyukai