Telaah Kurikulum K5
Telaah Kurikulum K5
Disusun Oleh :
PGMI 5A
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberian kesehatan dan kenikmatan
kepada penulis sehingga dapat menyusun makalah yang berjudul : Pendekatan-Pendekatan
Dalam Pengembangan Kurikulum ini hingga selesai. Makalah ini susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah telaah kurikulum. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik
untuk penulis pribadi maupun untuk pembaca .
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan terbatasanya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Pengertian pendekatan pengembangan kurikulum...........................................................................6
B. Jenis-jenis pendekatan dalam pengembangan kurikulum.................................................................7
C. Perkemabangan Kurikulum Di Indonesia dan pendekatan yang Digunakan..................................14
BAB III......................................................................................................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................17
A. Kesimpulan....................................................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pelaksanaan pendidikan di Indonesia dengan tujuan pendidikan
yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di masa depan maka diperlukannya suatu
rancangan pendidikan yang sering kita sebut dengan pendidikan digunakan sebagai bahan
acuan Kurikulum pendidikan. Kurikulum Dalam pelaksanaan proses Pendidikan.
Mempunyai berbagai model dalam Atau langkah Pengembangan kurikulum tersebut
pendekatannya yang digunakan sebagai proses untuk mengembangkan kurikulum yang
telah diterapkan agar kurikulum terebut dapat berjalan sesuai dengan rencana awal.
Karena suatu kurikulum yang ditentukan akan mempengaruhi hasil pendidikan di masa
yang akan datang.
Salah satu aspek yang mendorong terjadinya suatu perubahan dalam pengeloaan
pendidakan adalah pengembangan kurikulum. Kedududkan kurikulum dalam proses
pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis selain untuk mengembangakan
peserta didik ke arah perkembangan yang optimal baik jasmani maupun ruhani juga
kurikulum sebagai tolak ukur dalam malihat kemajuan pendidikan suatu bangsa.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari pendekatan pengembangan kurikulum?
2. Apa saja jenis-jenis pendekatan dalam pengembangan kurikulum
3. Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia dan pendekatan apa yang
digunakan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari pendekatan pengembangan kurikulum
2. Untuk memahami jenis-jenis pendekatan dalam pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum di Indonesia,serta pendekatan apa yang
digunakan
1
Masykur, Teori dan Telaah Pengembangan Kurikan (Bandar Lampung Aura Publisher 2019)
BAB II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi
dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah yang sistematis agar dapat
memperoleh kurikulum yang lebih baik. Setidak-tidaknya ada 3 pendekatan dalam
pengembangan kurikulum Diantaranya, pendekatan subyek akademik, pendekatan
humanistik, dan pendekatan teknologi.
Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum merujuk pada titik tolak
atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum dengan 2
menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah
pengembangan yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik.
2
Ocmar Hamlik, dasar-dasar pengembangan kurikulum, ( Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013), 183-184
² Din Wahyudin,Manajemen Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 48
³ Syafarudin dan Amirudin,Manajemen Kurikulum,(Medan: Perdana Publishing, 2017), 139
filsafat pendidikan yang berorientasi kepada Value (nilai-nilai) hasil cipta karsa manusia
yang sudah ada sejak awal perkembangan umaat manusia. Menurut kedua aliran filsafat
ini berpandangan bahwa pendidikan itu, tidak lagi memerlukan pencarian dan penemuan
karena sudah cukup dengan budaya-budaya yang sudah ada sejak jaman kuno. Kedua
paham filsafat pendidikan tersebut dengan kuat mendukung eksistensi kuikulum subjek
akademis.
Ditinjau dari isinya kurikulum model subjek akademik di bagi menjadi tiga kelompok
besar, yaitu sebagai berikut:
b. Corelated Curriculum
Kurikulum ini menekankan pentingnya hubungan anatara organisasi materi atau
konsep yang dipelajari dari suatu pelajaran dengan pelajaran lain, tanpa menghilangkan
perbedaan esensial dari setiap mata pelajaran Dengan menghubungkan beberapa bahan
tersebut, cakupan ruang lingkup materi semakin luas. Kurikulum ini didesain berdasarkan
pada konsep pedegogis dan psikologis yang dipelopori oleh Herbart dengan teori asosiasi
yang menekankan pada dua hal, yaitu konsentrasi dan korelasi. Sesuai dengan namanya,
kurikulum jenis ini sangat kental dengan disiplin ilmu. Setiap disisplin ilmu dibangun
dari berbagai macam tema pelajaran. Pola organisasi bahan dalam suatu pelajaran di
susun dalam tema-tema pelajaran tertentu. Salah satu aplikasi kurikulum jenis ini terdapat
pada pembelajaran yang sifatnya tematik. Dari satu tema yang diajukan, misalnya
“Lingkungan” selanjutnya dikaji dari berbagai disiplin ilmu misalnya, sains, matematika,
sosial, dan bahasa. Jenis kurikulum ini banyak dikembangkan dalam pengembangan
pembelajaran tematik ditingkat sekolah dasar.
c. Integratied Curriculum
Pola organisasi kurikulum ini memperlihatkan warna disiplin ilmu, bahan ajar
diintegrasikan menjadi satu keseluruhan yang disajikan dalam bentuk satuan unit. Dalam
satu unit terdapat hubungan antara pelajaran serta berbagai kegiatan siswa. Dengan
keterpaduan bahan pelajaran tersebut diharapkan siswa mempunyai pemahaman terhadap
suatu materi secara menyeluruh (konperhensip) Oleh karena itu, inti yang diajarkan
kepada siswa harus memenuhi kebutuhan hidup yang sering ditemukan dalam lingkungan
masyarakat.
e. Pendekatan humanistik
3
⁴ Ibid,140
Kurikulum humanistik didasarkan pada aliran pendidikan humanisme atau pribadi.
Aliran pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa peserta didik adalah yang pertama dan
utama dalam pendidikan. Peserta didik adalah subyek yang menjadi pusat kegiatan
pendidikan, yang mempunyai potensi, kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.
Prioritas pendekatan ini adalah pengalaman belajar yang diarahkan terhadap tanggapan
minat, kebutuhan. Dan kemampuan siswa. Pendekatan ini berpusat pada siswa dan
mengutamakan perkembangan unsur afektif. Pendidikan ini diarahkan kepada pembinaan
manusia yang utuh, bukan saja segi fisik dan intelektual, tetapi juga segi sosial dan afeksi
(emost, sikap perasaan, nilai, dan lain-lain). Hal ini membuktikan bahwa pendekatan ini
mengembangkan prinsip bahwa peserta didik merupakan suatu kesatuan yang
menyeluruh. Kurikulum jenis ini lebih menekankan pada proses pendidikan yang
berorientasi pada situasi belajar yang saling melengkapi, dan bersikap.
Pada pendekatan humanistik berpusat pada siswa, jadi Student cenerd Sebagai
prasyarat dan sebagai Dan mengutamakan perkembangan aktif siswa bagian integral dari
proses belajar. Menurut Somantre dalam Abdullah Idi, bahwa pada pendekatan
humanistik proritasnya adalah pengalaman belajar yang diharpkan terhadap tanggapan
minat, kebutuhan dan perkembangan anak”. Permasalahan yang perlu diwaspadai adalah
bahwa materi bukanlah tujuan. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan tidak semata-
mata diukur dengan lancarny prosess transmisi nilai-nilai (dalam hal ini materi pelajaran
yang terformat dalam kuurikulum), melainkan lebih dari sekedar hal itu. Pendidikan
humanistik menggap materi pendidikan lebih merupakan sarana, yakni sarana untuk
memebentuk pematangan humanisasi peserta didik, jasmani dan ruhani secara gradual.
Jadi dari hal tersebut dapat kita pahami bahwa pada pendekatan humanistik tujuan
dari pendidikan kita pahami pada nilai-nilai yang dapat dicapai peserta didik tetapi lebih
kepada pembetukan perubhan pada peserta didik, baik secara jasmanai maupun rohani.
Selanjutnya siswa hendakanya diturut sertakan dalam penyelenggaraan kelas dan
keputusan instruksional. Siswa hendaknya turut serta dalam pembentukan, pelaksanaana,
dan pengawasan peraturan sekolah. Siswa hendaknya diperbolehkan memilih kegiatan
belajar. Dan siswa boleh membuktikan hasil belajranya melalui berbagai macam karya
atau kegiatan Dalam kurikulum humanistik, guru diharpkan dapat membangun hubungan
emosional yang baik dengan peserta didiknya, untuk perkembangan individu peserta
didik itu selanjutnya.
f. Pendekatan teknologi
Teknologi adalah wujud dari upaya manusia yang sistemtis dalam menerapkan
atau memanfaatkan ilmu pengetahuan sains sehingga dapat memberikan kemudahan
kesejahteraan bagi semua umat manusia di muka bumi ini. Teknologi pendidikan
adalh suatu proses yang kompleks dan terintegrasi, meliputi; manusia, prosedur, ide,
peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek
belajar manusai, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemesahan
masalah tersebut. Perspektif teknologi sebagai kurikulum ditekankan pada efektifitas
program metode dan material untuk mencapai suatu manfaat dan keberhasilan.
Teknologi mempengaruhi kurikulum dalam dua cara, yaitu; aplikasi dan teori.
Aplikas teknologi merupakan suatu rencana penggunaan beragam alat dan media,
atau tahapan basis instruksi. Sebagai teori, teknologi digunakan dalam pengembangan
dan evalusai material kurikulum dan keberhasilan instruksional. Model konsep
kurikulum teknologis pada dasamya dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan
teknologi yang menuntut para pelaku pendidikan untuk menggunakannya dalam
proses pendidikan. Hasil-hasil kemajuan teknologi dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan, baik dalam bentuk perangkat lunak (software) maupun perangkat keras
(hardware).
g. Pendekatan rekonstruksionalisme
Kurikulum pada tahun 2004 merupakan resolusi dari kurikulum sebelumnya yang
dianggap hanya berbasis pada input dan proses seahingga mengarah pada stagnasi
pedegogik yang akan sulit untuk beradaptasi dengan tuntutan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknolog dan masyarakat global. Kurkulum ini sering disebut dengan
kurikulum berbasis kompetensi (KBK), karena seluruh proses pendidikan di sekolah
ditetapkan standarnya berdasar kompetensi (BSNP).
Kurikulum KTSP 2006 sering disebut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
yang merupkan kelanjutan dari kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini
mempunyai kehasan tersendiri, yaitu: (1) KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi,
potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/dareah, sosial budaya masyarakat setempat,4
dan karaktersitik peserta didik dari satuan pendidikan tersebut, (2) kurikulum
dikembangkan oleh satua pnediikan bersma dengan komite sekolah berdasarkan kerangka
dasar kurikulum dan kompetensi lulusan di bawah supervisi pendidikan kota/kabupaten
atau departemen agama, (3) mengacu kepada standar nasional pendidikan. Pendekatan
yang dipakai dalam kurikulum ini sebagaimna KBK adalah Compensi Based Curriculum
(CBC), Broad Based Curriculum dan Life Skill (kecakapan hidup) yang dikembangkan
dari kurikulum Teknologis.
4
⁵ Muhamad Nurhalim, Analiss Perkembangan Kurikulum di Indonesia.Insania vol. 15, No.3, september-desember
2011, 339,
BAB III
A. Kesimpulan
Sekarang ini di Indonesia masih menggunakan Kurikulum 2013, sering juga disebut
kurikulum menggunakan pendekatan ilmiah dalam setiap penysusunan kurikulum serta
dalam pembelajaran di sekolah harus menggunakan pendekatan saintifik.
B. Saran
Penulis tentunya menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih
memahami lagia. Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk kami mememinta
kritik dan saran nya yang bersifat relevan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA