Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


DIREKTORAT SISTEM PERBENDAHARAAN
GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO III, JALAN BUDI UTOMO NO. 6 JAKARTA 10710; TELEPON: 021-3449230
INTERN 5660, (021) 3849670; FAKSIMILE (021) 3849670; LAMAN: WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID

NOTA DINAS
NOMOR ND-58/PB.7/2021

Yth : 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJPb


2. Para Kepala KPPN
Dari : Direktur Sistem Perbendaharaan
Sifat : Segera
Lampiran : -
Hal : Pendataan Bendahara Belum Tersertifikasi pada Satuan Kerja Pengelola
APBN Tahun 2021
Tanggal : 13 Januari 2021

Sehubungan dengan implementasi Sertifikasi Bendahara pada satuan kerja pengelola


APBN, dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sesuai dengan ketentuan pada Pasal 2 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2016
tentang Sertifikasi Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, disebutkan bahwa PNS, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang akan diangkat sebagai Bendahara Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran, atau Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Satuan Kerja
Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, harus memiliki Sertifikat Bendahara.
2. Sampai dengan saat ini masih terdapat bendahara pada satuan kerja (satker) pengelola
APBN yang belum memiliki sertifikat Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT) yang disebabkan
karena adanya Pegawai/bendahara lama pindah tugas/mutasi, dan purna tugas/pensiun
3. Berkenaan dengan hal tersebut, dimohon bantuan kepada KPPN untuk dapat mengidentifikasi
Bendahara/Calon Bendahara (yang akan segera diangkat sebagai pengganti bendahara
yang lama) pada satker mitra kerja KPPN yang belum memiliki Sertifikat BNT serta
menginformasikan kepada satker yang bersangkutan untuk melengkapi isian data pada tautan
http://bit.ly/FormPendataanBendahara yangakan dibuka sampai dengan hari Senin tanggal
18 Januari 2021.
4. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh pegawai yang diusulkan sebagaimana
dimaksud pada angka 3 adalah sebagai berikut:
a. PNS, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
b. Pendidikan paling rendah SLTA atau sederajat;
c. Golongan paling rendah II/b atau sederajat; dan
d. Berstatus sebagai berikut:
1) Bendahara yang dibuktikan dengan kepemilikan Surat Keputusan Penetapan sebagai
Bendahara oleh Kepala Satker; atau
2) Calon Bendahara pengganti dalam hal terdapat kondisi mendesak (bendahara
meninggal/pensiun/mutasi/promosi/cuti hamil) dan diperlukan penggantian bendahara
namun SK penetapan oleh Kepala Satker belum dapat ditetapkan.
5. Ketidaksesuaian data hasil pendataan dan tidak terpenuhinya persyaratan sebagaimana
dimaksud pada angka 4 akan mengakibatkan bendahara/calon bendahara pengganti tidak
dapat diusulkan sebagai peserta pelatihan bendahara dalam rangka sertifikasi bendahara.
6. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, diminta kepada KPPN untuk dapat melakukan
verifikasi pada tautan http://bit.ly/MonitoringPendataanBendahara dan dapat memberikan
informasi perubahan data pada Grup Whatsapp sesuai dengan regional KPPN masing-
masing.
7. Pendataan Bendahara/Calon Bendahara pengganti dimaksud, akan disampaikan kepada
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan, BPPK, sebagai dasar usulan calon peserta
pelatihan Bendahara Periode I tahun 2021 (jadwal pelatihan bendahara akan disampaikan
pada kesempatan selanjutnya).
8. Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan dimohon bantuannya untuk dapat melakukan
koordinasi dan pemantauan atas pelaksanaan pendataan dimaksud pada seluruh KPPN di
wilayah kerjanya masing-masing.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Ditandatangani secara elektronik


Agung Yulianta

Anda mungkin juga menyukai