Anda di halaman 1dari 3

Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kronis merupakan suatu kondisi

patofiologis terdapat kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan
jaringan yang terjadi sejak lama. Gagal jantung bersifat progresif yang didahului oleh
adanya kerusakan  pada miokardium, yang berakibat pada hilangnya fungsi miosit jantung,
atau  gangguan kemampuan miokardium untuk berkontraksi secara normal. Secara  praktis,
gagal jantung didefinisikan sebagai sekumpulan gejala dan tanda  (sindroma) yang
disebabkan adanya gangguan struktural dan fungsional pengisian  ventrikel atau ejeksi
darah. Gejala gagal jantung dapat berupa kelelahan, dispneu, orthopneu, paroxysmal
nocturnal dispneu,  gejala gastrointestinal, gejala serebral, kelainan tanda vital, peningkatan
vena  jugularis, temuan abnormal pada jantung, paru, abdomen, dan ekstremitas. 

Gagal jantung merupakan masalah yang terus berkembang di seluruh dunia  yang
mengenai lebih dari dua puluh juta orang. Secara keseluruhan, prevalensi  gagal jantung
pada populasi dewasa di negara maju adalah 2%. Berdasarkan data Pusdatin pada tahun
2013, penderita gagal jantung di Indonesia paling banyak  ditemukan pada kelompok usia
55-64 tahun dan kelompok jenis kelamin wanita. Insidensi gagal jantung pada pria
dua kali lipat lebih tinggi seiring penambahan usia tiap 10 tahun setelah usia 65
tahun. Penyakit seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, dan diabetes mellitus saling
meningkatkan risiko gagal jantung.

Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis merupakan penyakit
ginjal dimana terdapat penurunan fungsi ginjal yang selama periode bulanan hingga
tahunan (progresif) yang ditandai dengan penurunan Glomerulus Filtration Rate (GFR)
secara perlahan dalam periode yang lama dan bersifat irreversibel dan pada umumnya
berakhir dengan gagal ginjal. Tidak terdapat gejala awal pada penyakit ginjal kronis,
namun seiring waktu saat penyakit ginjal kronis memberat, akan timbul gejala-gejala
seperti sembab pada kaki, kelelahan, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, dan
kebingungan.

Pada tahun 2016, Penyakit ginjal kronis terdapat pada sekitar 753 juta orang di
seluruh dunia yang meliputi 336 juta pada pasien laki-laki dan 417 juta pada pasien
perempuan. Penyebab tersering penyakit ginjal kronis adalah Hipertensi pada 550 ribu
pasien, diabetes melitus pada 418 ribu pasien, dan glomerulonephritis pada 238 ribu
pasien. Data dari Riskesdas 2018 menunjukkan kelompok usia terbanyak terjadi PGK
adalah 65-74 tahun (0,82%) dan pada laki-laki (0,42) lebih banyak daripada perempuan
1
(0,35).

Berdasarkan SNPPDI 2019, penyakit gagal jantung dan ginjal kronik termasuk
dalam tingkat kemampuan 3A, yakni seorang dokter umum mampu membuat diagnosis
klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang serta
memberikan usulan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.
Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Oleh karena itu, laporan kasus ini dibuat dengan tujuan sebagai referensi untuk
mediagnosis dan menatalaksana pasien dengan CHF dan CKD.

2
.1

Anda mungkin juga menyukai