Anda di halaman 1dari 7

LK.

01 LEMBAR KERJA MANDIRI


MODUL 1. KINEMATIKA

Oleh:
NURVITRI ARDHIYATI
NO. UKG: 201502783379
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul KINEMATIKA

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Besaran, Satuan, Pengukuran dan Vektor


2. Gerak Lurus
3. Gerak Parabola
4. Gerak Melingkar
No. Butir Refleksi Respon / Jawaban

1. Garis besar materi yang KB. 1. Besaran, Satuan, Pengukuran, dan Vektor
dipelajari
1. Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
• Fisika merupakan ilmu yang berdasar pada hasil
eksperimen. Secara umum terdapat tiga hakikat Fisika
yaitu Fisika sebagai produk, Fisika sebagai proses, dan
Fisika sebagai sikap.
• Prosedur ilmiah merupakan langkah-langkah sistematis
yang dilakukan untuk mendapatkan suatu pengetahuan.
Tahap-tahap dari metode ilmiah adalah:
a. Merumuskan masalah
b. Mengumpulkan Informasi
c. Menyusun hipotesis
d. Menguji hipotesis
e. Mengolah data / Analisis Data
f. Menarik kesimpulan

2. Besaran, Satuan, dan Pengukuran


Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah
ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran-besaran lain.

b. Besaran Turunan
Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan
dari satu atau lebih besaran pokok.
3. Pengukuran
Setiap besaran dapat diukur dengan banyak cara dan banyak
alat. Misalnya untuk besaran panjang sendiri terdapat
banyak alat ukur yang dapat digunakan antara lain mistar,
jangka sorong, mikrometer sekrup dan masih banyak lagi
alat ukur yang lainnya.
4. Ralat dan Ketidakpastian
➢ kesalahan acak pada umumnya disebabkan oleh adanya
hal yang tidak tepat yang halus selama melakukan
pengukuran.
➢ kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang terjadi
secara konsisten. Kesalahan sistematis ini biasanya dapat
diketahui penyebabnya dan dapat diperhitungkan atau
ditentukan.
➢ untuk menyatakan ketidakpastian pengukuran tunggal
digunakan nilai setengah skala terkecil dari alat ukur yang
dipakai untuk mengukur). Δ𝑥=1/2×skala terkecil.
➢ nilai ketidakpastian pengukuran berulang ini mengikuti
persamaan:
𝑠𝑥=1𝑁√𝑁Σ𝑥𝑖2−(Σ𝑥𝑖)2/𝑁−1
5. Angka Penting
➢ notasi ilmiah untuk menyatakan hasil-hasil pengukuran
ini. Notasi ilmiah berbentuk a x 10n dengan a adalah
angka penting.
➢ Angka penting merupakan angka hasil pengamatan atau
angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.
6. Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan
arah.

KB 2 : Gerak Lurus

1. Gerak merupakan perubahan kedudukan atau posisi


terhadap titik acuan dan selama kurun waktu tertentu.
2. Gerak lurus adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus
pada waktu yang sama
3. Posisi adalah lokasi keberadaan suatu benda.
4. Jarak adalah besaran skalar yang menyatakan panjang
lintasan yang dilalui suatu benda yang berpindah.
5. Perpindahan adalah besaran vektor yang menyatakan
perbedaan antara posisi awal dengan posisi akhir benda yang
bergerak
6. Kecepatan merupakan besaran vektor yang mendeskripsikan
keadaan gerak benda.
7. Kecepatan rata-rata adalah perpindahan per satuan waktu.

8. Kelajuan menyatakan nilai kecepatan dan tidak memiliki


arah.
9. Kelajuan rata-rata adalah jarak per satuan waktu.

10. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah benda yang bergerak


pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap.
Posisi benda yang melakukan GLB dapat dinyatakan dengan
:
Dengan :

11. Grafik pada GLB :


a. Grafik posisi - waktu benda bergerak lurus beraturan

b. Kecepatan - waktu benda bergerak lurus beraturan

12. Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan selama


selang waktu tertentu.

13. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda


pada lintasan lurus dengan percepatan tetap.
Persamaan pada GLBB :

atau

14. Grafik pada GLBB :


a. Grafik percepatan- waktu benda bergerak lurus berubah
beraturan

b. Grafik kecepatan - waktu benda bergerak lurus berubah


beraturan
c. Grafik posisi vs waktu benda bergerak lurus berubah
beraturan

15. Gerak Vertikal adalah gerak yang mengalami percepatan


tetap karena pengaruh gaya gravitasi. Pada benda-benda
yang mengalami gerak vertikal, benda mengalami
percepatan ± g , tanda plus jika benda bergerak vertikal ke
bawah (searah gaya gravitasi) dan tanda minus
menunjukkan benda bergerak vertikal ke atas (berlawanan
arah gaya gravitasi).
Persamaan yang berlaku :

KB 3: Gerak Parabola

Gerak parabola adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk


kurva lengkung.

1. Vektor Kecepatan
Kecepatan awal 𝑣0 dapat diuraikan menjadi dua komponen
kecepatan yang saling tegaklurus yaitu 𝑣0𝑥 yaitu komponen
kecepatan awal dalam arah horisontal dan 𝑣0𝑦 yaitu
komponen kecepatan awal dalam arah vertikal.
𝑣0𝑥= 𝑣0cos𝛼
𝑣0𝑦= 𝑣0sin𝛼

2. Komponen Gerak Pada arah horisontal (sumbu x)


• dalam arah horisontal benda mengalami Gerak Lurus
Beraturan (GLB). Persamaan kecepatan benda dalam arah
horisontal adalah: 𝑣𝑡𝑥= 𝑣𝑜𝑥= 𝑣0𝑐𝑜𝑠𝛼
• posisi benda dalam arah horisontal x dapat dinyatakan
dalam: 𝑥𝑡 = 𝑥0+ 𝑣𝑥 𝑡= 𝑣0𝑥 𝑡= 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝛼 𝑡
3. Komponen Gerak Pada arah vertikal (sumbu Y)
• komponen gerak dalam arah vertikal mengalami
percepatan tetap yang arahnya ke bawah sebagai akibat
dari gaya gravitasi yang dialaminya dan merupakan
GLBB.
• persamaan komponen kecepatan benda pada saat t (𝑣𝑡)
dalam arah vertikal adalah: 𝑡𝑦= 𝑣𝑜sin𝛼−𝑔𝑡
• waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi:
𝑡𝑦𝑚𝑎𝑥= 𝑣𝑜sin𝛼/𝑔
• Posisi benda dalam arah vertikal dapat dihitung dengan
persamaan: 𝑡=𝑦0+ 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝑡−1/2𝑔𝑡2

4. Posisi tertinggi benda


Benda mencapai titik tertinggi ketika benda sudah tidak
bergerak lagi ke atas. 𝑦𝑚𝑎𝑥= 𝑦0+1/2(𝑣0 sin𝛼𝑔)2

5. Titik terjauh
Titik terjauh benda dicapai ketika benda tepat mencapai
permukaan tanah, pada saat itu benda tidak lagi bergerak
baik dalam arah vertikal maupun dalam arah horisontal.

6. Kecepatan pada saat t


Kecepatan benda pada suatu saat 𝑣𝑡 merupakan resultan dari
komponen kecepatan dalam arah horisontal 𝑣𝑡𝑥 dan
kecepatan dalam arah vertikal 𝑣𝑡𝑦. Karena 𝑣𝑡𝑥 dan 𝑣𝑡𝑦
saling tegak lurus maka
𝑣𝑡= √𝑣𝑡𝑥2+ 𝑣𝑡𝑦2
Arah 𝑣𝑡dapat dicari dengan menghitung 𝑡𝑔𝛼 dari 𝑣𝑡𝑦
dengan 𝑣𝑡𝑥 𝑡𝑔 𝛼=𝑣𝑡𝑦𝑣𝑡𝑥

KB 4 : Gerak Melingkar Beraturan

1. Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasanya


berupa lingkaran dengan kelajuan yang tetap.

Panjang busur yang ditempuh partikel sama dengan sudut

datar dikalikan jari-jari, dan dirumuskan:

2. Kecepatan sudut (𝜔) suatu objek adalah sudut yang disapu


oleh jari-jari penghubung benda yang bergerak dengan pusat
lintasan (𝜃) diukur dalam radian (rad) dibagi dengan waktu
(Δt) untuk bergerak melalui sudut itu :
3. Satu radian (disingkat rad) adalah besar sudut datar yang
berhadapan dengan busur yang panjangnya R dari lingkaran.

4. Kecepatan linear partikel pada suatu gerak melingkar


beraturan ialah kecepatan partikel untuk mengelilingi satu
putaran yang arahnya selalu 7 menyinggung lintasannya,
dan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran. Besar kecepatan
linear :

Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan anguler :

5. Percepatan Sentripetal adalah percepatan yang arahnya


selalu menuju pusat gerak melingkar

Vektor percepatan menuju ke arah pusat lingkaran, tetapi


vektor kecepatan selalu menunjuk ke arah gerak yang
tangensial terhadap lingkaran. Dengan demikian, vektor
kecepatan dan percepatan tegak lurus satu sama lain pada
setiap titik di jalurnya untuk gerak melingkar beraturan.

2. Daftar materi yang sulit 1. Penggunaan angka penting pada perhitungan.


dipahami di modul ini 2. Persamaan posisi, kecepatan dan percepatan.
3. Persamaan Gerak Parabola
4. Persamaan Gerak melingkar
3. Daftar materi yang sering 1. Ketelitian jangka sorong dan mikrometerskrup
mengalami miskonsepsi 2. Jarak dan perpindaham, kecepatan dan kelajuan
3. Posisi benda saat ketinggian Y dan ketinggian maksimum
benda
4. Kecepatan anguler

Anda mungkin juga menyukai