01) Makalah BHS. INDONESIA Fix
01) Makalah BHS. INDONESIA Fix
MAKALAH
“Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu:
Oleh:
GurratulMuhaijialin
LailyNazmiSiahaan
NaylaAmalia
NayyirotulTazkiroh
Mala Hayati
1
KATA PENGANTAR
Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak”. Penulis sadar
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis mohon
maaf yang sebesar besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................4
A. PengertianParagraf..........................................................................................2
B. Syarat-syaratParagraf......................................................................................2
C. PolaPengembanganParagraf.....................................................................2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Apa syarat – syarat dari penyusunan paragraf?
3. Bagaimana cara mengembangkan paragraf dengan baik?
C. TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf.
2. Untuk mengetahui syarat–syarat dari penyusunan paragraf.
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan paragraf dengan baik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
5
menggunakan repetisi, kata ganti, kata penghubung, dan urutan pikiran
(Rahayu, 2007:100). Dibawah ini contoh dari kepaduan atau koheresi
dalam suatu paragraf.
“Pada waktu itu tenaga manusia merupakan sumbangan utama
yang sangat dibutuhkan dalam program pembangunan kerajaan
Romawi. Tenaga manusia yang puluhan ribu jumlahnya diorganisasi
secara rapi untuk membuat jalan, saluran irigasi ataupun gedung-
gedung yang penting. Dengan tenaga manusia dijalankanlah mesin-
mesin pengangkat barang dan benda-benda berat, pemompaan air,
penggerak perahu, dan sebagainya. Pendek kata tenaga manusia
menjadi sumber energi utama.”(Suparno,2007:91)
Paragraf tersebut menunjukkan bahwa kalimat-kalimatnya
saling berhubungan dengan serasi. Gagasan dasar paragraf tersebut
adalah tenaga manusia merupakan sumbangan utama yang
dibutuhkan dalam program pembangunan kerajaan Romawi.
Gagasan pengembangnya terletak pada kalimat kedua, ketiga, dan
keempat. Pada awal kalimat kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan repetisi atau pengulangan kata tenaga manusia.
c) Kekompakan atau Kohesi, Kekompakan tersebut dikelompokkan
menjadi dua, yaitu kekompakan struktural dan leksikal.
Kekompakan struktural diungkapkan dengan struktur kalimat yang
kompak dan serasi, yakni dengan menggunakan pengulangan atau
repetisi struktur kalimat dalam pengungkapan gagasan yang berbeda,
seperti contoh berikut ini. Pakaian ini rancangan saya. Rumah yang
bagus ini rancangan saya. Perabot rumah pun rancangan saya. Jika
Anda dapat juga membuat rancangan seperti saya, bagus juga.
Kekompakan struktural dinyatakan juga dengan penggunaan kata
penghubung kalimat atau konjungsi hubungan antarkalimat, seperti
jadi, selanjutnya, oleh sebab itu, akibatnya, singkatnya, mula-mula,
kemudian, akhirnya, dll. Contoh paragraf tersebut seperti ini.
6
Keterampilan mahasiswa belajar korespondensi bahasa Indonesia
secara bertahap. Mula-mula mahasiswa belajar teori dasar penulisan
surat resmi. Berikutnya mahasiswa dapat menulis surat-surat
praktis atau sederhana. Setelah itu mahasiswa terampil menulis
berbagai jenis surat berdasarkan pemakaiannya.
Kekompakan dinyatakan juga dengan menggunakan unsur
leksikal. Kata-kata yang dicetak miring ini menandai kelompakan
leksikal dalam paragraf. “Seorang saksi mata, Paidi (50) warga
Kecamatan Candisari, Semarang mengatakan, saat itu ia baru selesai
shalat Jumat, sekitar pukul 13.00. Ia mendapati bus naas itu sudah
berhenti dengan kondisi sedan merah terjepit di antara bagian
depan bus dan tiang baliho. Ia bersama warga segera menolong
korban.” (Kompas, Sabtu 4 Mei 2013, hal. 15)
C. Pola Pengembangan Paragraf
7
dan diikuti oleh kalimat kalimat yang mengungkapkan waktu peristiwa
terjadi. Urutan kronologis bisa menggunakan waktu sekarang, nanti,
besok,dan kemarin.. Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak
dijumpai adanya kalimat utama atau kalimat topik. Paragraf seperti ini
biasanya digunakan pada paragraf naratif dan procedural. Sedangakan
pengembangan secara logis adalah adalah pengembangan paragraf
menggunakan pola pikir tertentu. Pengembangan paragraf secara logis
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu klimaks-antiklimaks, dan umum-
khusus. Paragraf yang dikembangkan klimaks-antiklimaks dibagi menjadi
dua, yang pertama klimaks, dan yang kedua antiklimaks. Pengembangan
paragraf secara klimaks dilakukan dengan cara menceritakan atau
menjelaskan detail peristiwa tertinggi dari seluruh tulisan. Dan penjelasan
lainnya adalah segmen pada suatu tulisan atau cerita yang menggambarkan
atau menjelaskan fenomena hingga konflik yang paling puncak.
Sebaliknya, pengembangan paragraf secara antiklimaks dilakukan dengan
intens cerita yang akan menuju puncak tetapi terdapat ide baru yang
menurunkan intens cerita menuju ke arah yang lebih rendah secara
perlahan. Pengembangan paragraf berdasarkan kriteria umum-khusus,
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu paragraf yang dikembangkan
dengan cara umum ke khusus, dan khusus ke umum. Paragraf yang
dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai
dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama,
kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau
rincian. Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini
biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan
secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan
khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan
gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang
dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan
paragraf induktif. Pengembangan paragraf logis umum-khusus ini, baik
8
dengan cara umum ke khusus (deduktif) maupun khusus ke umum
(induktif), paling banyak digunakan, lebih-lebih dalam karya ilmiah
karena karya ilmiah pada umumnya merupakan sintesis antara deduktif
dan induktif.
9
Kedua, pengembangan paragraf dengan sebab akibat. Cara sebab
akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini
dapat dilakukan dengan menjadikan sebab sebagai ide pertama sementara
akibat sebagai detail pengembangan paragraf atau sebaliknya. Ketiga,
pengembangan paragraf dengan cara klasifikasi. Cara klasifikasi
merupakan upaya untuk mengategorikan hal apapun yanag mempunyai
kemiripan dari hal satu dengan lainnya. Hal ini menjadikan suatu paragraf
menjadi satu kesatuan yang padu.
Selain itu pola pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan
devinisi luas. Devinisi luas adalah penjelasan tentang ide yang abstrak
yang membutuhkan suatu jabaran lanjutan. Biasanya dipakai untuk
menjabarkan sinonim dari suatu hal dan pengertian suatu wujud/r
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan penjelasan tentang pola pengembangan paragraf di
atas, dapat kami simpulkan bahwa dalam mengembangkan suatu paragraf
ada beberapa cara yang harus di ketahui dan di pahami oleh penulis.
Sebagaimana yang telah di paparkan diatas. Karena dalam membentuk
paragraf ataupun dalam mengembangkannya tidak dilakukan dengan
semena - mena tanpa mengikuti aturan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/
JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-
NOVI_RESMINI/PENGEMBANGAN_PARAGRAF.pdf
11