Anda di halaman 1dari 11

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dalam mata kuliah

“Bahasa Indonesia”

Dosen Pengampu:

Bapak Sofian Syaiful Rizal, S.sy.M.H

Oleh:

GurratulMuhaijialin
LailyNazmiSiahaan
NaylaAmalia
NayyirotulTazkiroh
Mala Hayati

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
20121-2022

1
KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


Alhamdulillahi robbil alamin. Puji syukur kita kepada Allah swt, yang
telah memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.

Solawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW


yang telah menyelamatkan kita dari jurang jahiliah menuju kehidupan hakiki
yang dapat kita rasakan pada saat ini.

Dalam penyusunan makalah ini, tak lupa penulis mengucapkan terima


kasih kepada:

1. KH. Zuhri Zaini, BA selaku pengasuh pondok pesantren


Nurul Jadid.
2. Dr. KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag selaku Rektor
Universitas Nurul Jadid.
3. Bapak Sofyan Syaiful Rizal., selaku dosen pengampu dalam
mata kuliah Bahasa Indonesia
4. Rekan-rekan yang senantiasa selalu memberi semangat kepada
penulis.

Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak”. Penulis sadar
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis mohon
maaf yang sebesar besarnya.

Paiton, 07 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................4
A. PengertianParagraf..........................................................................................2
B. Syarat-syaratParagraf......................................................................................2
C. PolaPengembanganParagraf.....................................................................2

BAB III : PENUTUP....................................................................................................8


A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Suparno (2007: 96), pengembangan paragraf adalah


pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain.
SedangkanParagraf sendiri ialah kumpulan beberapa kalimat dalam satu
kesatuan yang mengandung suatu topik tertentu dan mendukung satu
gagasanparagraf dapat terdiri dari beberapa kalimat. Paragraf yang hanya
memiliki satu kalimat maka tidak dapat di kembangkan. Paragraf yang benar
dan baik hanya mempunyai satu ide pokok atau kalimat utama dan beberapa
kalimat penjelasan.

Hasil dari sebuah pengembangan ini ialah untaian paragraf yang


menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang lain. Fungsi
paragraf dalam hal ini adalah mengembangkan topik tersebut. Oleh karena itu,
pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak
boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik, dan
tidak mendukung topik, karna semua itu hanya akan menyulitkan pembaca,
dan akan mengakibatkan paragraf tidak efektif.

B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Apa syarat – syarat dari penyusunan paragraf?
3. Bagaimana cara mengembangkan paragraf dengan baik?
C. TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf.
2. Untuk mengetahui syarat–syarat dari penyusunan paragraf.
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan paragraf dengan baik.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf

Paragraf ialah kumpulan beberapa kalimat dalam satu kesatuan


yang mengandung suatu topik tertentu dan mendukung satu gagasan.
Paragraf dapat terdiri dari beberapa kalimat. Paragraf yang hanya memiliki
satu kalimat maka tidak dapat di kembangkan. Paragraf yang benar dan
baik hanya mempunyai satu ide pokok atau kalimat utama dan beberapa
kalimat penjelas.

B. Syarat Syarat Paragraf


Dalam pembentukan paragraf yang baik terdapat beberapa syarat
yang harus dipenuhi diantaranya :
a) Kesatuan, yaitu kalimat satu dengan kalimat yang lain saling
berkaitan. Gagasan dasar dikemukakan dalam kalimat topik dan
gagasan pengembang di kemukakan dalam kalimat pengembang.
Berikut ini diberikan contoh paragraf yang berisi gagasan dasar
yang terkandung dalam kalimat yang bercetak tebal sebagai
kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan dalam kalimat-
kalimat lainnya.
“Tanpa digerakkan kepentingan apa pun, Haminah dan
beberapa warga memperjuangkan hak remaja korban
kekerasan yang saat itu masih berumur 15 tahun tersebut.
Mereka memeriksakan remaja tadi ke rumah sakit untuk meminta
bukti visum. Hasilnya digunakan sebagai bukti menjerat pelaku.”
(Kompas, Rabu 8 Mei 2013 ,hal.34)
b) Kepaduan atau Koherensi, adalah keserasian antar kalimat dalam
satu paragraf. Hubungan antar kalimat agar terlihat serasi maka
harus dipadukan. Ada beberapa cara/syarat kepaduan paragraf, yaitu

5
menggunakan repetisi, kata ganti, kata penghubung, dan urutan pikiran
(Rahayu, 2007:100). Dibawah ini contoh dari kepaduan atau koheresi
dalam suatu paragraf.
“Pada waktu itu tenaga manusia merupakan sumbangan utama
yang sangat dibutuhkan dalam program pembangunan kerajaan
Romawi. Tenaga manusia yang puluhan ribu jumlahnya diorganisasi
secara rapi untuk membuat jalan, saluran irigasi ataupun gedung-
gedung yang penting. Dengan tenaga manusia dijalankanlah mesin-
mesin pengangkat barang dan benda-benda berat, pemompaan air,
penggerak perahu, dan sebagainya. Pendek kata tenaga manusia
menjadi sumber energi utama.”(Suparno,2007:91)
Paragraf tersebut menunjukkan bahwa kalimat-kalimatnya
saling berhubungan dengan serasi. Gagasan dasar paragraf tersebut
adalah tenaga manusia merupakan sumbangan utama yang
dibutuhkan dalam program pembangunan kerajaan Romawi.
Gagasan pengembangnya terletak pada kalimat kedua, ketiga, dan
keempat. Pada awal kalimat kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan repetisi atau pengulangan kata tenaga manusia.
c) Kekompakan atau Kohesi, Kekompakan tersebut dikelompokkan
menjadi dua, yaitu kekompakan struktural dan leksikal.
Kekompakan struktural diungkapkan dengan struktur kalimat yang
kompak dan serasi, yakni dengan menggunakan pengulangan atau
repetisi struktur kalimat dalam pengungkapan gagasan yang berbeda,
seperti contoh berikut ini. Pakaian ini rancangan saya. Rumah yang
bagus ini rancangan saya. Perabot rumah pun rancangan saya. Jika
Anda dapat juga membuat rancangan seperti saya, bagus juga.
Kekompakan struktural dinyatakan juga dengan penggunaan kata
penghubung kalimat atau konjungsi hubungan antarkalimat, seperti
jadi, selanjutnya, oleh sebab itu, akibatnya, singkatnya, mula-mula,
kemudian, akhirnya, dll. Contoh paragraf tersebut seperti ini.

6
Keterampilan mahasiswa belajar korespondensi bahasa Indonesia
secara bertahap. Mula-mula mahasiswa belajar teori dasar penulisan
surat resmi. Berikutnya mahasiswa dapat menulis surat-surat
praktis atau sederhana. Setelah itu mahasiswa terampil menulis
berbagai jenis surat berdasarkan pemakaiannya.
Kekompakan dinyatakan juga dengan menggunakan unsur
leksikal. Kata-kata yang dicetak miring ini menandai kelompakan
leksikal dalam paragraf. “Seorang saksi mata, Paidi (50) warga
Kecamatan Candisari, Semarang mengatakan, saat itu ia baru selesai
shalat Jumat, sekitar pukul 13.00. Ia mendapati bus naas itu sudah
berhenti dengan kondisi sedan merah terjepit di antara bagian
depan bus dan tiang baliho. Ia bersama warga segera menolong
korban.” (Kompas, Sabtu 4 Mei 2013, hal. 15)
C. Pola Pengembangan Paragraf

Menurut Suparno (2007: 96), pengembangan paragraf adalah


pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain.
Hasil pengembangan ini ialah untaian paragraf yang menunjukkan
paragraf yang cocok dengan paragraf yang lain. Dalam pengembangan
paragraf ada beberapa cara yang bisa di pilih untuk digunakan dalam
mengembangkan suatu paragraf, diantaranya yaitu :

1. Pengembangan paragraf dari sudut pandang teknik.


Berdasarkan tekniknya pengembangan paragraf dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
(1) pengembangan secara alamiah,
(2) pengembangan secara logis.
Adapun Pengembangan Secara Alamiah adalah pengembangan
paragraf yang dilakukan berdasarkan urutan waktu bersifat kronologis..
Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan waktu peristiwa terjadi,

7
dan diikuti oleh kalimat kalimat yang mengungkapkan waktu peristiwa
terjadi. Urutan kronologis bisa menggunakan waktu sekarang, nanti,
besok,dan kemarin.. Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak
dijumpai adanya kalimat utama atau kalimat topik. Paragraf seperti ini
biasanya digunakan pada paragraf naratif dan procedural. Sedangakan
pengembangan secara logis adalah adalah pengembangan paragraf
menggunakan pola pikir tertentu. Pengembangan paragraf secara logis
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu klimaks-antiklimaks, dan umum-
khusus. Paragraf yang dikembangkan klimaks-antiklimaks dibagi menjadi
dua, yang pertama klimaks, dan yang kedua antiklimaks. Pengembangan
paragraf secara klimaks dilakukan dengan cara menceritakan atau
menjelaskan detail peristiwa tertinggi dari seluruh tulisan. Dan penjelasan
lainnya adalah segmen pada suatu tulisan atau cerita yang menggambarkan
atau menjelaskan fenomena hingga konflik yang paling puncak.
Sebaliknya, pengembangan paragraf secara antiklimaks dilakukan dengan
intens cerita yang akan menuju puncak tetapi terdapat ide baru yang
menurunkan intens cerita menuju ke arah yang lebih rendah secara
perlahan. Pengembangan paragraf berdasarkan kriteria umum-khusus,
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu paragraf yang dikembangkan
dengan cara umum ke khusus, dan khusus ke umum. Paragraf yang
dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai
dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama,
kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau
rincian. Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini
biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan
secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan
khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan
gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang
dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan
paragraf induktif. Pengembangan paragraf logis umum-khusus ini, baik

8
dengan cara umum ke khusus (deduktif) maupun khusus ke umum
(induktif), paling banyak digunakan, lebih-lebih dalam karya ilmiah
karena karya ilmiah pada umumnya merupakan sintesis antara deduktif
dan induktif.

2. Pengembangan Paragraf Berdasarkan Isi


Berdasarkan isinya pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan
cara menampilkan perbandingan atau pertentangan, sebab-akibat, dan
klasifikasi. Berikut ini akan di sajikan pengertian dari keempat cara
tersebut. Pertama, pengembangan paragraf dengan cara pembandingan
atau pertentangan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang
dilakukan dengan membandingkan atau mempertentangkan guna
memperjelas suatu paparan yang ada. Kegiatan membandingkan atau
mempertentangkan tersebut berupa penyajian persamaan dan perbedaan
antara dua hal. Sesuatu yang dipertentangkan adalah dua hal yang
memiliki tingkat yang sama dan keduanya memiliki persamaan dan
perbedaan. Cara pertentangan sering kali menggunakan kata berikut :
1. Lain halnya dengan
2. Sedangkan
3. Bertolak belakang dengan/bertentangan dengan
4. Akan tetapi.
Sedangkan untuk paragraf perbandingan sering kali menggunakan kata
berikut ini :
1. Seperti halnya
2. Sama dengan
3. Akan tetapi
4. Sementara itu
5. Seperti dengan
6. Demikian juga

9
Kedua, pengembangan paragraf dengan sebab akibat. Cara sebab
akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini
dapat dilakukan dengan menjadikan sebab sebagai ide pertama sementara
akibat sebagai detail pengembangan paragraf atau sebaliknya. Ketiga,
pengembangan paragraf dengan cara klasifikasi. Cara klasifikasi
merupakan upaya untuk mengategorikan hal apapun yanag mempunyai
kemiripan dari hal satu dengan lainnya. Hal ini menjadikan suatu paragraf
menjadi satu kesatuan yang padu.
Selain itu pola pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan
devinisi luas. Devinisi luas adalah penjelasan tentang ide yang abstrak
yang membutuhkan suatu jabaran lanjutan. Biasanya dipakai untuk
menjabarkan sinonim dari suatu hal dan pengertian suatu wujud/r

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan penjelasan tentang pola pengembangan paragraf di
atas, dapat kami simpulkan bahwa dalam mengembangkan suatu paragraf
ada beberapa cara yang harus di ketahui dan di pahami oleh penulis.
Sebagaimana yang telah di paparkan diatas. Karena dalam membentuk
paragraf ataupun dalam mengembangkannya tidak dilakukan dengan
semena - mena tanpa mengikuti aturan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Lidwina. S. (2013). Penulisan Paragraf Dalam Karya Ilmiah. Stie


Semarang, 5, 1.

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/
JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-
NOVI_RESMINI/PENGEMBANGAN_PARAGRAF.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai