Sediaan Steril
Sediaan Steril
Sediaan steril adalah sedian yang selain memenuhi persyaratan fisika-kimia juga
kondisi steril. Sediaan steril secara umum adalah sediaan farmasi yang mempunyai
a. Keberadaan ruang penyangga untuk personil dan /atau peralatan dan bahan
ruang bersih.
- Kelas A. Untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misalnya pengisian wadah tutup
karet, ampul, dan vial terbuka, penyambungan secara aseptik. Umumnya kondisi ini
dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar (laminar air flow) dengan
- Kelas B. Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptik, kelas ini adalah lingkungan
- Kelas C .Untuk melakukan tahap pembuatan produk steril dengan tingkat risiko
hingga sudah dikemas selalu dilakukan secara aseptik, sehingga hasil yang
diperoleh steril
cekungan
d. Tempatkan botol tetes mata atau salep dekat dengan matam jangan sampai
f. Teteskan tetes mata sesuai dengan aturan pakai (untuk tetes mata)
cekungan mata
h. Pejamkan mata selama 1-2 menit, jangan mengkedip-kedipkan mata
j. Beri jarak pemakaian lebih dari satu macam tetes mata atau salep mata
mata
k. Bila memakai lensa kontak, lepas dan pasang kembali sekitar 15 menit
l. Tutup kembali tetes dan salep mata anda, jangan mencuci ujungnya.
b. Buka tutup botolPeriksa ujung penetes dan pastikan tidak pecah atau patah
e. Pegang obat tetes telinga dengan ujung penetes di bawah sedekat mungkin
g. Diamkan selama 2-3 menit
1.Uji pH
Kalibrasi pH meter. Pembakuan pH meter : Bilas elektroda dan sel beberapa kali
dengan larutan uji dan isi sel dengan sedikit larutan uji. Baca harga pH. Gunakan air
2. Uji kejernihan
memeriksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik, terhalang
terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan putih, dengan
rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari
Diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat keseragaman
4. Uji kebocoran
Tidak dilakukan untuk vial dan botol karena tutup karetnya tidak kaku
Letakkan ampul di dalam zat warna ( biru metilen 0,5 – 1% ) dalam ruangan
ke dalam lubang, dapt dilihat setelah bagian luar ampul dicuci untuk membersihkan
zat warnanya.
Catatan penting : jangan ditulis di proposal ujian, uji kebocoran hanya untuk ampul
6. Uji sterilitas
Asas : larutan uji + media perbenihan, inkubasi pada 20o – 25Oc. Kekeruhan /
7. Uji pirogenitas
Asas : Berdasarkan peningkatan suhu badan kelinci yang telah disuntikkan dengan
- Memenuhi syarat : tak seekor kelinci pun menunjukkan kenaikan suhu 0,5ºC
atau lebih
- Jika ada kelinci dengan kenaikkan suhu 0,5ºC atau lebih, lanjutkan dengan
kelinci tambahan
- Memenuhi syarat : tidak lebih dari 3 ekor kelinci dari 8 kelinci masing-
masing menunjukkan kenaikkan suhu 0,5ºC atau lebih dan jumlah kenaikkan
D.1 Keuntungan :
secara oral.
D.2 Kerugian :
1. tidak praktis
3. sakit
4. risiko, kalau alergi atau salah obat maka tidak bisa langsung dihilangkan
5. butuh personil khusus, misal di rumah sakit oleh dokter atau perawat.
Jumlah obat yang sampai ke jaringan target sesuai dengan jumlah yang diinginkan untuk
terapi.
2. Parameter farmakologi
4. Efek biologis
Efek biologis tidak dapat dicapai karena obat tidak bisa dipakai secara oral. Contoh:
Dikehendaki efek lokal dengan menghindari efek atau reaksi toksik sistemik.
7. Kondisi pasien
Untuk pasien-pasien yang tidak sadar, tidak kooperatif, atau tidak bisa dikontrol
Contoh: muntahber serius, sehingga kekurangan elektrolit yang penting dan segera harus