Anda di halaman 1dari 4

Tokoh – Tokoh Berjasa Dalam Bidang Farmasi

Ilmuwan-ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran antara lain adalah:
1. Hippocrates (460 - 370 Sebelum Masehi)

Hippocrates adalah seorang dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara
ilmiah. Dia menerangkan obat secara rasional, dan menyusun sistematika pengetahuan
kedokteran, serta meletakkan pekerjaan kedokteran pada suatu etik yang tinggi. Hasil uraiannya
dari beratus-ratus obat-obatan pada masa itu menimbulkan suatu istilah "Farmakon", yang
diartikan sebagai obat yang dimurnikan haya untuk tujuan kebaikan.
Hippocrates diberi penghargaan yang tinggi dan disebut sebagai "Bapak Ilmu Kedokteran".
2. Dioscorides (abad ke-1 Setelah Masehi)

Dioscorides adalah seorang dokter Yunani yang juga ahli Botani. Dia meruapakan orang
yang pertama kali menggunakan ilmu tunbuhan sebagai Ilmu Farmasi Terapan. Hasil
karyanya De Materia Medika dianggap sebagai awal dari pengembangan botani farmasi, yang
kemudian ilmu bidang ini sekarang dikenal sebagai Farmakognosi.
Obat-obat yang berhasil dibuat oleh Dioscorides antara lain Opium, Ergot, Hyoscyamus, dan
Cinnamon.
3. Galen (130 - 200 Setelah Masehi) 

Galen adalah seorang dokter dan ahli farmasibangsa Yunani yang menciptakan suatu
sistem yang sempurna dari fisiologi, patologi, dan pengobatan. Dialah yang memulai pembuatan
obat-obatan yang berasal dar tumbuhan dengan mencampur atau melebur masing-masing bahan,
yang sekarang ini disebut sebagai "Farmasi Galenika".
4. Philippus Aureolus Theophratus Bombastus van Hohenheim (1493 - 1541 Setelah Masehi)
Philipus adalah seorang dokter dan ahli kimia dari Swiss yang menyebut dirinya
sebagai "Paracelcus". Pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan dan perkembangan
dunia farmasi, yakni menyiapkan bahan obat yang spesifik untuk melawan penyakit dan
memperkenalkan sejumlah besar zat kimia obat secara internal.
5. Ibnu Al-Baitar
Lewat risalahnya yang berjudul Al-Jami fi Al-Tibb (Kumpulan Makanan dan Obat-
obatan yang Sederhana), beliau turut memberi kontribusi dalam dunia farmasi. Di
dalam kitabnya itu, dia mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat (sekarang lebih dikenal
dengan nama herbal) yang berhasil dikumpulkannya di sepanjang pantai Mediterania. Lebih
dari dari seribu tanaman obat dipaparkannya dalam kitab itu. Seribu lebih tanaman obat yang
ditemukannya pada abad ke-13 M itu berbeda dengan tanaman yang telah ditemukan ratusan
ilmuwan sebelumnya. Tak heran bila kemudian Al-Jami fi Al-Tibb menjadi teks berbahasa
Arab terbaik yang berkaitan dengan botani pengobatan. Capaian yang berhasil ditorehkan Al-
Baitar melampaui prestasi Dioscorides. Kitabnya masih tetap digunakan sampai masa
Renaisans di Benua Eropa.
6. Abu Ar-Rayhan Al-Biruni (973 M – 1051 M)
Al-Biruni mengenyam pendidikan di Khwarizm. Beragam ilmu pengetahuan dikuasainya,
seperti astronomi, matematika, filsafat dan ilmu alam. Ilmuwan Muslim yang hidup di zaman
keemasan Dinasti Samaniyaah dan Ghaznawiyyah itu turut memberi kontribusi yang sangat
penting dalam farmasi. Melalui kitab As-Sydanah fit-Tibb, Al-Biruni mengupas secara lugas
dan jelas mengenai seluk-beluk ilmu farmasi. Kitab penting bagi perkembangan farmasi itu
diselesaikannya pada tahun 1050 M – setahun sebelum Al-Biruni tutup usia. Dalam kitab itu,
Al-Biruni tak hanya mengupas dasar-dasar farmasi, namun juga meneguhkan peran farmasi
serta tugas dan fungsi yang diemban seorang farmasis.
7. Abu Ja’far Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)
Ilmuwan Muslim yang satu ini juga turut memberi kontribusi dalam pengembangan
farmasi. Sumbangan Al-Ghafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis, meracik
dan menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab Al-Jami’ Al-Adwiyyah Al-
Mufradah. Kitab tersebut memaparkan tentang pendekatan metodologi eksperimen, serta
observasi dalam bidang farmasi.
8. Al-Razi        
Sarjana Muslim yang dikenal di Barat dengan nama Razes itu juga ikut andil dalam
membesarkan bidang farmasi. Al-Razi memperkenalkan penggunaaan bahan kimia dalam
pembuatan obat-obatan seperti pada obat-obatan kimia sekarang.
9. Sabur Ibnu Sahl (wafat 869 M)
Ibnu Sahal adalah dokter pertama yang mempelopori pharmacopoeia (farmakope). Dia
menjelaskan beragam jenis obat-obatan. Sumbangannya untuk pengembangan farmasi
dituangkannya dalam kitab Al-Aqrabadhin. Dalam kitabnya beliau memberikan resep
kedokteran tentang kaedah dan teknik meracik obat, tindakan farmakologisnya dan dosisnya
untuk setiap penggunaan. Formula ini ditulis untuk ahli-ahli farmasi selama hampir 200
tahun.
10. Ibnu Sina

Dalam kitabnya yang fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu Sina juga mengupas tentang
farmasi. Ia menjelaskan lebih kurang 700 cara pembuatan obat dengan kegunaannya. Ibnu Sina
menguraikan tentang obat-obatan yang sederhana.

Anda mungkin juga menyukai