Anda di halaman 1dari 12

AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aliran Islam 1

DOSEN PENGAMPU
Daden Robi Rahman, M.A

Disusun Oleh:
Kembara Qaumul Haq
202001010

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM GARUT
TAHUN 2021 M / 1442 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah memberikan setiap hamba-Nya banyak kenikmatan sehingga kita masih bisa
berada dalam cahaya keimanan dan mudah-mudahan kita selalu berada dijalan-
Nya. Shalawat serta salam semoga tetap selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beserta keluarganya, sahabatnya,
tabi’in dan atba’u tabi’innya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya yang
In syaa Allah istiqamah di jalan-Nya hingga akhir zaman.
Atas berkah Rahmat dan Rahim-Nya, Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
”. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan dan pengetahuan penulis. Semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat menjadi sarana ilmu dan wawasan bermanfaat.

Garut, 10 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ahlus Sunnah wal Jama’ah ................................... 2

B. Sejarah Ahlus Sunnah wal Jama’ah …………………………5

C. Aliran-Aliran dalam Ahlus Sunnah wal Jama’ah………...….6

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 8

B. Saran ....................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aqidah merupakan hal yang paling fundamental dalam keberagaman umat
Islam. Mengingat adanya hadits yang menyebutkan bahwa ahlus sunnah wal
jama’ah lah yang merupakan golongan yang selamat, maka banyak ulama yang
kemudian menuangkan pendapat mengenai ahlus sunnah wal jama’ah tersebut.
Bahkan tidak jarang ada orang yang secara gegabah menghukum orang lain
atau golongan lain sebagai ahli bid’ah. Padahal pemaknaan ahlus sunnah wal
jama’ah ini tidak boleh di dilakukan dengan hawa nafsu, melainkan harus
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh Rasulullah saw. Atau apa
yang telah disepakati oleh umat. Maka di sini penulis tertarik untuk mengkaji
apa itu ahlus sunnah wal jama’ah dan bagaimana sejarah ahlus sunnah wal
jama’ah.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dan agar pembahasan ini tidak melebar
kepada pembahasan yang lain, maka perlu adanya perumusan masalah yang
akan diteliti, yakni:
1. Apa pengertian ahlus sunnah wal jama’ah ?
2. Bagaimana sejarah ahlus sunnah wal jama’ah?
3. Apa saja aliran-aliran ahlus sunnah wal jama’ah?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dicantumkan dengan maksud agar kita maupun pihak
lain yang membaca makalah dapat mengetahui dengan pasti apa tujuan
penelitian itu. Tujuan penelitian meliputi:
1. Mengetahui pengertian ahlus sunnah wal jama’ah.
2. Mengetahui sejarah ahlus sunnah wal jama’ah.
3. Mengetahui aliran-aliran ahlus sunnah wal jama’ah .

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ahlus Sunnah wal Jama’ah
1. Ahlus Sunnah
Menurut bahasa kata as-sunnah yang mempunyai bentuk jamak
sunan diartikan sejarah atau riwayat. perjalanan hidup.dan berarti pula
jalan atau metode yang diTempuh.
Ibnu Mandhur berkata :"Sunnah makna awalnya adalah thariq atau
jalan. Dan yang di maksud adalah jalan yang ditempuh oleh para
pendahulu yang ahirnya ditempuh oleh generasi setelahnya".
Ulama' ahli hadits mendefinisikan bahwa: "Sunnah adalah sesuatu
yang diterima dari Nabi saw. baik berupa perkataan, perbuatan.
ketetapan maupun sifat"
Ulama ushul fiqih mendefinisikan sunnah adalah;" Segala sesuatu
yang dating dari Nabi saw. baik perkataan. perbuatan. Atau aqriruya
(ketetapannya)”.
Sunnah menurut ulama fiqih adalah segala sesuatu yang datangnya
dari Nabi saw, secara tegas dan jelas. namun tidak berhukum wajib.
Sunnah dalam arti ini adalah sinonim dari kata mandub. juga di
definisikan: "Segala seuatu yang bila dikerjakan mendapat pahala dan
bila ditinggalkan tidak mendapat dosa".1
Kata "Sunnah" berasal dari kata "sanna" yang berarti menjelaskan.
Dinamakan dengan "Sunnah" karena ia berfungsi menjelaskan Al-
Quran. Dalam istilah syari'at (fikih), kata tersebut berarti "sesuatu yang
dianjurkan untuk dilakukan, tetapi tidak wajib." Sedangkan menurut
para ulama ushul fihib, kata "Sunnah" berarti "apa-apa yang dilakukan,
dikatakan, atau ditetapkan oleh Nabi Saw, yang dapat dijadikan sebagai
dalil dalam menetapkan suatu hokum syar'i.2

1
Sufyan Raji Abdullah: Mengenal Aliran-Aliran dalam Islam dan Ciri-ciri Ajaranya, (Jakarta,
Pustaka Al-Riyadl 2003) Hlm 104-105
2
Addul Mun’in Al- Hafni: Ensiklopedia golongan, kelompok, aliran, partai, dan gerakan Islam,
Hlm 186

2
Jalan Nabi saw dan para shahabat, disebut dengan tegas dalam hadits
lain sebagai sunnah3.

‫فعليكم بسنيت وسنة اخللفاء املهديني الراشدين متسكوا هبا وعضوا عليها ابلنواجذ وايكم وحمدثة بدعة‬

.‫وكل بدعة ضاللة‬


“Kalian mesti mengikuti sunnahku dan sunnah para khalifah yang
mendapatkan hidayah dan petunjuk, peganglah ia dengan teguh dan
gigitlah dengan gigi geraham. Dan jauhilah olehmu perkara yang
dibuat-buat, karena setiap yang dibuat buat-buat itu adalah bid’ah,
dan setipa bid’ah itu adalah sesat.4
Dalam hadits di atas jelas disebutkan bahwa apa yang Nabi saw dan
para shahabat sesudahnya jalani (diwakili oleh khalifah-khalifah yang
mendapatkan petunjuk) adalah sunnah. Dan jelas juga tersebut dalam
hadits di atas bahwa sebalik dari sunnah adalah bid’ah. Maka dari itu,
para ulama hadits mengemukakan istilah ahlus sunnah sebagai lawan
dari ahlul bid’ah5
Dapat dipahami bahwa ahlus sunnah adalah orang yang mengikuti
sunnah Nabi saw, dan berpegang teguh dengannya. Mereka adalah para
shahabat dan para ulama serta kaum muslimin yang mengikuti jalan
mereka sampai hari kiamat.
2. Al- Jama’ah
Kata Jama’ah secara bahasa berarti kelompok, golongan atau
kumpulan. merupakan lawan dari kata berpecah. Seperti di sebutkan
dalam hadils dari Umar bin Khathab ra. ia berkata :Adalah Nabi saw.
bersabda; ''Barangsiapa ingin tengah-tengahnya surga hendaklalah ia
selalu berjama'ah .6

3
Nashruddin Syarief: Islam Tanpa Sesat (Bandung, TSAQIFA publishing). Cetakan 1, Februari
.2015. Hlm 44.
4
Sunan Abi Dawud kitab as-sunnah bab fi luzum as-sunnah no. 46009
5
Nashruddin Syarief: Islam Tanpa Sesat (Bandung, TSAQIFA publishing). Cetakan 1, Februari
.2015. Hlm 45.
6
HR. Tirmidzi 385

3
Jama'ah adalah bersepakat atas satu aqidah, satu manhaj yang benar
berdasarkan Al-qur'an dan sunnah serta memahaminya bagaimana
pemahaman generasi shahabat, tabi’in, tabi'it-tabi'in dan ulama
mujtahidin sesudahnya yang terpercaya terhadap kedua sumber yaitu al-
Qur'an dan sunnah".
Al- Jama’ah adalah sebagai identitas bagi kelompok yang selamat
didasarkan pada hadits Nabi saw yang sudah disebutkan di atas. Terkait
makna al-Jama’ah ini, al-Hafizh Ibn Hajar yang melakukan Analisa
mendalam terhadap berbagai hadits yang menyinggungnya,
menjelaskan bahwa maknanya mencakup:
a. Mayoritas kaum muslimin
b. Pemerintah Islam yang dipimpin oleh seorang amir
c. Shahabat Nabi saw
d. Ulama
e. Kelompok yang berpegang teguh pada peninggalan Nabi saw dan
Para Shahabatnya.7
Dari berbagai keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud Ahlus sunnah wal jama'ah adalah orang-orang yang
mengikuti aqidah Islam yang benar, komitmen dengan manhaj Nabi
saw. bersama para shahabatnya, tabi'in dan para ulama mujtahidin
generasi berikutnya yang mengikuti mereka dengan baik dan sejalan
dengan al-Qur'an dan sunah rasul serta ijma para ulama.

B. Sejarah Ahlus Sunnah wal Jama’ah


Istilah ahlus sunnah wal-jama'ah telah ada sejak masa Rasulullah
saw . namun belum disebut kelompok atau golongan, sebab pada masa Nabi
saw, adalah masa wahyu atau masa tasyri’. Pada saat itu belum ada aliran
dalam Islam seperti setelah wafatnya Nabi saw. Adapun bukti telah adanya
istilah ahlus sunnah wal-jamaah sejak masa Nabi saw, adalah berdasarkan
hadits dari 'Auf bin Malik ra. ia berkata: Bahwa Nabi bersabda; "Bahwa
orang Yahudi pecah menjadi 72 golongan. golongan masuk surga dan

7
Fathul Bari kitab al-fitan, bab kaifal-amru idza lam takun jama’ah wa la imam

4
selebihnya masuk neraka dan orang Nashrani pecah menjadi 72 golongan
salu golongan masuk surga dan selebihnyan masuk neraka. Dan demi Dzat
yang jiwaku ada pada kekuasaan-Nya. .sesumgguhnya umatku akan pecah
menjadi 73 golongan. salu golongan masuk surga sedang selebihnya masuk
neraka. Para shahabat bertanya: Siapakah yang masuk surga wahai Nabi
saw? Jawab Nabi saw 'Golongan ahlus sunnah wal-jama'ah.8
Sebelum munculnya aliran-aliran dalam Islam seperti mu'tazilah,
syi'ah. khawarij. Jahriyah. Qadariyah dan lainnya. belum ada aliran yang
menamakan dirinya ahlus-sunnah wal jama'ah, sekalipun ajaran ahlus
sunnah wal-jama'ah yang mereka jalankan. sebab umat Islam seluruhnya
mengikuti ajaran Nabi saw, secara utuh. dan konsisten tanpa ada yang
membuat buat aliran tertentu.
Melihat perkembangan filsafat yang semakin mengacaukan ajaran
Islam dan mengacak-acak Al-Qur'an dan sunnah yang dimainkan oleh
kalangan dewa akal, rasionalis dan filosofis, sebagai reaksi atas
penyelewengan tersebut timbulah kreatifitas ulama Islam untuk
menyelamatkan Al-Qur'an dan sunnah serta ajaran Islam dari malapetaka
penghancuran syari'at oleh kalangan rasionalis, tektualis dan filosofis serta
yang mempertuhankan akal.
Golongan penyelamat ajaran Islam ini ahirnya membuat sebuah
kelompok yang disebut "AHLUS SUNNAH WAL-JAMA’AH". Golongan
ahlus sunnah wal-jama’ah mulai muncul pada masa pemerintahan Khalifah
Abu Ja'far Al-Manshur (754-775) dan berkembang pesat pada pemerintahan
Harun Al-Rasyid (785-809) dan semakin dikenal dan berkembang pada
masa pemerintah Al-Makmun (813-833). Dan semakin populer setelah
munculnya salah seorang ulama' senior mu’tazilah yang keluar dari
mu'tazilah, kemudian masuk golongan Ahlus sunnah wal jama'ah. Mereka
menyelamatan ajaran Islam dari tangan-tangan kotor mu'tazilah. tektualis
dan kelompok rasionalis.

8
HR. Ibnu Majjah Kitab Al-Fitan no. 3982

5
Setelah keluar dari mu'tazilah, beliau gigih memperjuangkan dan
mempertahankan aqidah ahlus sunnah wal-jama'ah, dialah ulama terkemuka
Abu Hasan Al-As'ariy dan muncul pula ulama yang juga berjuang
menyelamatkan aqidah Islamiyah yaitu Abu Manshur Al-Maturidi. Kedua
ulama inilah akhirmnya dikenal sebagai pelopor gerakain penyelamat
aqidah ahlus sunnah wal-jama'ah dari tangan-Iangan kotor mu'tazilah dan
orang-orang yang sefaham dengannya.9
Setelah Abu Hasan Al-As'ariy wafat, perjuangan beliau dilanjutkan
para ulama generasi penerusnya yang mempunyai pemikiran sejalan dengan
beliau. Diantara para ulama aqidah ahlus sunnah wal-jama'ah penerus
perjuangan Abu Hasan Al-As'ary dan Abu Manshur al-Maturidiy adalah :
1. Abu Bakar al-Qaffal. (wafat tahun 365 H).
2. Abu Ishaq Al-Asfaraini. (wafat tahun 41I H)
3. Al-Baihaqi. (wafat 458H)
4. Al-Juwaini. (wafat 460 H)
5. Al-Qasim Al-Qusairiy. (wafat 465 H)
6. Al-Ghazali .(wafat 505 H)
7. Fahruddin Al-Razi .(wafat 606 H)
8. Izzuddin bin Abdus salam. (wafat 660 H)
9. Abu Baqilaniy .(wafat 403 H)dan lain-lain.
Setelah mereka wafat dilanjutkan para ulama generasi berikutnya
yang berlanjut sampai saat ini. Paham ashlus sunnah wal jama'ah masih exis
dan tetap bertahan sampai saat ini sekalipun di rongrong oleh berbagai
tangan jahil yang ingin menghancurkan aqidah Islam.10

C. Aliran-Aliran Dalam Ahlus Sunnah wal Jama’ah


Aliran-aliran Ahlus Sunnah wal Jama’ah ini terbagi menjadi kepada
beberapa bagian, di antaranya:
1. Aliran Asy’ariyah

9
Ensiklopedi Islam Cet. Ill Th. 1994
10
Sufyan Raji Abdullah: Mengenal Aliran-Aliran dalam Islam dan Ciri-ciri Ajaranya, (Jakarta,
Pustaka Al-Riyadl 2003) Hlm 107-109

6
Kelompok ini berafiliasi kepada Imam Al-Asy'ari. Nama
lengkapnya adalah Abul Hasan Ali bin Ismail bin Abu Bisyr Ishaq bin
Salim bin Ismail binAbdullah binMusa bin Bilal binAbu Burdah binAbu
Musa Al-Asy'ari. Ia dilahirkan tahun 260 H, ada yang mengatakan
270H, dan wafat tahun 323 H atau ada yang mengatakan 334 H sesuai
riwayat yang paling masyhur, atau tahun 330 H. Ia tinggal di Baghdad
sampai meninggalnya.11
2. Maturidiyah
Madzhab ini dinisbatkan kepada Imam Abu Manshur Al-Maturidi,
tapi asal usul madzhab ini dinisbatkan lebih jauh lagi kepada Imam Abu
Hanifah, dan lingkarannya lebih luas lagi sehingga mencakup kelompok
para imam besar yang mensyarah Kitab Al-Fiqh Al-Akbar karya Abu
Hanifah, seperti Imam Ath-Thahawi, Abu Al-Laits As-Samarqandi,
Abu Al-Qasim As-Samarqandi, Abu Al-Mu'in An-Nasafi, dan Al-
Bayadhi.12
3. Ahlul Hadits (salafi)
Istilah salafi sebagaimana yang sudah masyhur tanpa memaknainya
dengan makna dan nilai tertentu. Tidak ada perselisihan bahwa istilah salafi
telah masyhur seiak beberapa waktu lalu digunakan untuk menunjuk para
pengikut madzhab Imam Hanbali berawal dari Imam mereka yaitu Ahmad
bin Hanbal, kemudian Imam Ibnu Taimiyah dan berakhir pada Imam
Muhammad bin Abdul Wahab. Dalam pembahasan singkat ini, kita memilih
Imam Ibnu Taimiyah karena ia dianggap sebagai juru bicara madzhab Imam
Hanbali dan pengusung pendapat-pendapatnya, terutama yang berkaitan
dengan masalah-masalah akidah.13

11
Masturi Ilham, Muhammad Zuhdi, Khalifurrahman: Ensiklopedi Aliran Islam dan Madzhab di
Dunia Isla, (Pustaka al-Kautsar). Hlm 156
12
Masturi Ilham, Muhammad Zuhdi, Khalifurrahman: Ensiklopedi Aliran Islam dan Madzhab di
Dunia Isla, (Pustaka al-Kautsar). Hlm 162

13
Ibid

7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ahlus sunnah wal jama'ah adalah orang-orang yang mengikuti aqidah Islam
yang benar, komitmen dengan manhaj Nabi saw. bersama para shahabatnya,
tabi'in dan para ulama mujtahidin generasi berikutnya yang mengikuti mereka
dengan baik dan sejalan dengan al-Qur'an dan sunah rasul serta ijma para ulama.
Setelah berbagai macam cabang ilmu mulai tumbuh, termasuk ilmu kalam,
mulailah timbul aliran dalam islam. Melihat perkembangan filsafat yang
semakin mengacaukan ajaran Islam dan mengacak-acak Al-Qur’an dan As-
Sunnah, maka munculah kelompok ahlus sunnah sebagai penyelamat ajaran
Islam.
Aliran-aliran islam terbagi menjadi beberapa bagaian di antaranya:
1. Al-Asy’ari
2. Maturidi
3. Ahlul hadits ( salafi)

B. Saran
Penulis berharap kepada pembaca yang budiman, bahwa ilmu itu luas.
Samudera Alquran dan sunnah itu tak terhingga. Maka tetaplah merasa bodoh
dan haus akan ilmu. Dan penulis harap, tulisan sederhana ini sedikitnya bisa
diambil sepersekian persennya sebagai pemicu dan pemantik untuk mempelajari
agama lebih dalam.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sufyan Raji. 2003. Mengenal Aliran-Aliran dalam Islam dan

Ciri-ciri Ajaranya, Jakarta: Pustaka Al-Riyadl.

Al- Asqalani Ibnu Hajar, Fathul Bari.


Al- Hafni Abdul Mun’in: Ensiklopedia golongan, kelompok, aliran, partai, dan
gerakan Islam.
Ilham Masturi , Zuhdi Muhammad, Khalifurrahman: Ensiklopedi Aliran

Islam dan Madzhab di Dunia Isla, Pustaka al-Kautsar.

Syarief Nashruddin. 2015. Islam Tanpa Sesat , Bandung, TSAQIFA publishing.

Anda mungkin juga menyukai