Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD

PRAKTIKUM BIMBINGAN 1
Ciri – ciri Makhluk Hidup

Ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum IPA di SD


PDGK4107

Tutor : Mahyuzar, S.Si., M.Si

Disusun Oleh :

Nama : WELLA HIJRIYANI

Nim : 856477404

Prodi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar : KUANSING
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA
SD PDGK 4107
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

NAMA : WELLA HIJRIYANI


NIM : 856477404
UPBJJ : KUANSING

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Alat-alat tulis
b. Tabel pengamatan
c. Alam sekitar

C. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup berbeda dengan benda mati, karena makhluk hidup mempunyai ciri-
ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh benda mati. Ciri – ciri makhluk hidup adalah
sebagai berikut:
a. Bergerak : Gerak pada hewan dapat berupa gerak berpindah tempat, sedangkan
gerak pada tumbuhan hanya berupa gerak pada bagian tubuhnya saja.
b. Peka terhadap rangsangan: Sesuatu yang ada diluar tubuh makhluk hidup
merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin,
bau, sentuhan, gelap dan terang. Makhluk hidup memiliki kemampuan menerima
dan menanggapi rangsang.
c. Bernapas : Pernapasan pada hakekatnya adalah proses pelepasan energi dan zat
makanan. Makhluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas,
makhluk hidup mengambil oksigen dan mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Oksigen berperan sebagai pembakar zat
makanan. Proses pembakaran zat makanan yang terjadi didalam sel disebut
oksidasi biologi.
d. Memerlukan makanan : Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini
bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan
pertumbuhan.
e. Tumbuh dan Berkembang : Makhluk hidup mengalami pertumbuhan, yaitu
bertambah besar, karena adanya penambahan jumlah sel tumbuh dan penambahan
ukuran sel. Makhluk hidup juga berkembang menjadi dewasa.
f. Berkembang Biak: Berkembang biak bertujuan menghasilkan keturunan dan
mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup berkembang biak secara
kawin, akan tetapi adapula yang berkembang biak secara tak kawin.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menyiapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
b. Pergi ke lingkungan tempat tinggal
c. Menemukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
d. Mencatat ke 10 jenis mahkluk hidup tersebut ke dalam lembar pengamatan.
e. Memberi tanda cek (√) sesuai dengan ciri-ciri yang telah diamati pada tabel.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
No. Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Ayam √ √ √ √ √
2 Kambing √ √ √ √ √
3 Kucing √ √ √ √ √
4 Semut √ √ √ √ √
5 Sapi √ √ √ √ √
6 Pohon Pisang √ √ √ √ √
7 Pohon Mangga √ √ √ √ √
8 Pohon singkong √ √ √ √ √
9 Pohon Jeruk √ √ √ √ √
10 Pohon rambutan √ √ √ √ √

*) Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2. Bernafas
3. Perlu makan(nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Apakah tumbuhan memenuhi ciri- ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan?
Jelaskan !
Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan. Gerak tumbuhan
yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu),
gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, di pengaruhi arah datang nya rangsangan).
b. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan ! Persamaan ciri
kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu sama-sama bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
melakukan pernafasan, memerlukan makanan (nutrisi), serta dapat tumbuh dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan :

Hewan :
 Bergerak menggunakan alat gerak seperti kaki, sayap, sirip dan yang lainya.
 Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat.
 Bernafas menggunakan alat pernafasannya seperti paru-paru dan insang.
 Makanan makhluk hidup lain, ada yang pemakan daging, tumbuhan dan biji-bijian.
 Hewan mengalami pertumbuhan, hewan yang awalnya kecil akan tumbuh
menjadi lebih besar dan dewasa. Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu. Bentuk tubuh
tertentu, jumlah bagian tubuh tertentu / pasti.
Tumbuhan :
 Bergerak karena adanya rangsangan dari luar seperti cahaya matahari dan media pertumbuhan.
 Reaksi terhadap rangsang lambat / terbatas, umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh.
 Bernafas menggunakan alat pernafasan seperti stomata dan lentisel.
 Tumbuhan memakan unsur hara di tanah, membutuhkan air dan dapat menyusun makanan sendiri
dari zat-zat di sekitarnya.
 Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk tubuh
menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.

G. PEMBAHASAN
Tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, memerlukan makanan (nutrisi), serta dapat tumbuh dan berkembang. Ke 10 ciri ini pasti melekat
pada mahkluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada perbedaan antara tumbuhan dan hewan
misalnya proses bergerak dan bernapas. Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati
dengan jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu. Semua tumbuhan
melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang
misalnya gerak batang dan daun karena cahaya mengikuti / mengarah ke matahari. Gerak pada hewan dan
tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ ditempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak
pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuh bersetunggal). Hewan dan
tumbuhan sama- sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel
(tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus. Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja berbeda bentuk dan
prosesnya.

Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar maupun
beratnya.
H. KESIMPULAN
Tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, memerlukan makanan (nutrisi), serta dapat tumbuh dan berkembang. Ke 10 ciri ini pasti melekat
pada mahkluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada perbedaan antara tumbuhan dan hewan
misalnya proses bergerak dan bernapas.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Pratikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

J. SARAN DAN MASUKAN


Sebelum melaksanakan pratikum ekosistem biotik dan obiotik baik secara alami maupun buatan harus
dilakukan observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan pengamatan.

K. FOTO PRAKTIKUM
A. Hewan
LAPORAN PRAKTIKUM IPA di
SD PRAKTIKUM BIMBINGAN 1
Ciri – ciri Makhluk Hidup (Gerak pada
Tumbuhan)

Ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum IPA di SD


PDGK4107

Tutor : Mahyuzar, S.Si., M.Si

Disusun Oleh
:

Nama : WELLA HIJRIYANI

Nim : 856477404

Prodi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar : KUANSING
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Gerak pada Tumbuhan)

NAMA : WELLA HIJRIYANI


NIM : 856477404
UPBJJ : KUANSING

A. JUDUL PERCOBAAN
Ciri – ciri Makhluk Hidup ( Gerak pada Tumbuhan )

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengamati gerak Seismonasti

2. Mengamati gerak Niktinasti

3. Mengamati gerak Geotropism negatif pada tumbuhan

C. ALAT dan BAHAN

1. Seismonasti dan Niktinasti

a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah


b) Wadah hitam 1 buah
c) Stop Watch HP

d) Alat – alat tulis dan penggaris

2. Geotropisme

a) Pot berukuran kecil 2 buah

b) Tanah yang subur secukupnya


c) Biji kacang merah
d) Air secukupnya
D. LANDASAN TEORI

Tumbuhan tidak mempunyai sistem syaraf, tetapi tumbuhan tetap mempunyai kemampuan untuk
menerima rangsang & memberikan reaksi terhadap rangsang tersebut. Tumbuhan peka terhadap
rangsang sentuhan / mekanik, cahaya, air, suhu, gravitasi, dan zat kimia. Gerak tumbuhan yang
merupakan reaksi terhadap faktor lingkungan / faktor luar disebut gerak etionom. Sedang gerak
tumbuhan yang tidak dipengaruhi faktor dari luar disebut gerak endonom / autosom / spontan. Gerak
etionom dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Gerak Nasti
Gerak Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsang. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan tekanan turgor didalam sel penyusun
tumbuhan. Tekanan Turgor adalah tekanan total molekul air terhadap dinding sel. Jika kadar air sel
tinggi maka tekanan turgor kuat, dan sebaliknya. Gerak nasti dibagi lagi menjadi 5 berdasarkan jenis
rangsangannya seperti berikut :
a. Seismonasti (Tigmonasti) adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan berupa sentuhan /
tekanan. Contoh dari gerak seismonasti : membuka dan menutupnya daun putri malu (mimosa
pudica).
b. Termonasti adalah gerak nasti karena pengaruh suhu / temperature. Contoh dari gerak termonasti
: Membukanya bunga tulip karena pengaruh temperature yang biasa ini terjadi pada daerah
dingin.
c. Fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan karena rangsang berupa cahaya. Contoh dari gerak
fotonasti :Gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) Gerak mekarnya bunga waru
(Hibiscus tiliaceus) Gerak mekarnya bunga kupu-kupu.
d. Niktinasti adalah gerak menutup/rebahnya tumbuhan pada saat hari gelap/menjelang malam.
Gerak ini terjadi karena perubahan tekanan turgor pada pulvinus seperti halnya pada seismonasti.
Contoh dari gerak ini : gerak tidur petai daun petai cina pada malam hari.
e. Nasti kompleks adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus yang terkait.
Contohnya : Gerak membuka dan menutupnya sel penutup pada stomata.

2. Gerak Tropisme
Gerak Tropisme adalah gerak tumbuh bagian tubuh tumbuhan. Gerak tumbuh ini dapat
mendekati/menjauhi sumber rangsang. Jika gerakannya mendekati sumber rangsang disebut
tropisme positif, dan sebaliknya. Gerak tropisme dibagi menjadi 7,yaitu:
a. Fototropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan mendekati / menjauhi cahaya matahari.
Fototropisme positif (mendekati arah sinar) diperlihatkan oleh pertumbuhan tunas-tunas
daun/batang, sedangkan fototropisme negatif (menjauhi arah sinar) diperlihatkan oleh gerak
tumbuh akar.
b. Geotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan mendekati/menjauhi arah gaya gravotasi
bumi. Geotropisme yang mendekati gaya gravitasi bumi (+), contohnya gerak tumbuh akar.
Geotropisme yang menjauhi gaya gravitasi bumi (-), contohnya gerak tumbuh batang.
c. Tigmotropisme / Haptotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena ada rangsang
berupa sentuhan / singgungan. Contoh Tigmotropisme : gerak sulur yang melilit pada tumbuhan
anggota familia cucurbitaceae, anggur, dan beberapa leguminosae.
d. Kemotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang yang berupa zat / bahan
kimia. Contoh-contoh Kemotropisme : Gerak tumbuh akar menuju ke daerah-daerah yang banyak
mengandung unsur-unsur hara.Gerak berbeloknya ujung akar menjauhi besi yang berkarat
didalam tanah. Gerak benang sari menuju ke indung telur karena adanya rangsang berupa
senyawa kimia yang dikeluarkan oleh indung telur.
e. Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena ada rangsang berupa air. Contoh
Hidrotropisme : gerak tumbuh akar yang menuju ke daerah yang lebih banyak mengandung air.
f. Reotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang berupa arus air contohnya :
gerak tumbuhan air yang tumbuh searah dengan arus air pada sungai-sungai yang berarus deras.
g. Termotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsng berupa panas. Bagian
tubuh tumbuhan dapat bergerak mendekati/menjauhi panas.

3. Gerak Taksis
Gerak pindah tempat tubuh tumbuhan yang arahnya ditentukan oleh arag datangnya rangsang. Gerak
Taksis dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Fototaksis adalah gerak pindah tempat tumbuhan karena adanya rangsangan berupa sinar
matahari. Contoh : Gerak sopra kembara dari jamur Pilobolus Gerak kloroplas menuju sisi sel
yang mendapat sinar matahari Euglena pada pagi hari bergerak kearah datangnya sinar matahari,
tetapi pada siang hari Euglena akan bergerak menjauhi sinar matahari.
b. Kemotaktis adalah gerak pindah tempat tumbuhan karena adanya rangsangan berupa zat kimia.
Contoh : Bakteri aerob pada percobaan Engelmann bergerak menuju bagian pita kloroplas yang
terkena cahaya karena bagian tersebut mengeluarkan oksigen. Gerak spermatozoid pada lumut /
tumbuhan paku menuju sel telur karena pengaruh zat kimia berupa zat gula / protein.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Seismonasti

a) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat – alat tulis dan penggaris.
b) Menyiapkan Pot putri malu beberapa hari sebelumnya sehingga ketika dilakukan
percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran
sedang lalu pindahkan kedalam pot.
c) Meletakkan pot putri malu yang telah disiapkan lalu berikan sentuhan halus hingga sentuhan
yang paling kasar terhadap daun – daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
d) Mencatat hasil pengamatan dalam lembar kerja

2. Niktinasti

a) Menyediakan satu pot tumbuhan putri malu lalu tutup menggunakan wadah
gelap/kedap cahaya dengan hati – hati agar tidak menyentuh daun putri malu selama setengah
jam
b) Setelah setengah jam ditutup, lalu wadah dibuka tanpa menyentuh daun putri malu c)
Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut
d) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja

3. Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)

a) Menyiapkan 2 pot tanaman yang sudah tumbuh

b) Meletakkan salah satu dalam kondisi horizontal (mendatar) diberi label A dan
pot lainnya dalam kondisi vertical (tegak) diberi label B
c) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu

d) Menuangkan pengamatan dalam lembar kerja

F. HASIL PERCOBAAN
1. Gerak Pada Tumbuhan

a. Hasil Pengamatan

1) Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1.2.

Hasil Pengamatan Seismonasti

No. Jenis Sentuhan pada daun Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Putri Malu
1. Halus Menutup sedikit Sentuhan sangat halus
(waktu membuka kembali 2
2. Sedang Menutup agak banyak secara menit)
Sentuhan sedang (waktu
perlahan membuka kembali 4 menit)
3. Kasar Menutup Keseluruhan beserta Sentuhan kasar (waktu
tangkainya membuka 8 menit)

Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti

Reaksi daun putri malu


No. Pot Putri Malu Mula - mula ½ jam kemudian
Terbuka Sempurna Terbuka Sempurna

Terbuka semua Menguncup Sempurna


Ditutup dengan penutup yang kedap
sempurna
2) Geotropisme

Tabel 1.4.

Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif

No. Pengamatan hari Ke-


1 2 3 4 5 6 7 Keterangan
A 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 Batang tumbuh tegak mengikuti cahaya
B 1,0 1,7 2,4 3,2 3,9 4,6 5,3 Batang membelok menuju ke cahaya

matahari

G. PEMBAHASAN

Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak geotropisme
negatif pada tumbuhan.
Seismonasti

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh
dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan
dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba
dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.

Niktinasti

Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.
Geotropisme negatif

Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot B mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot A yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

H. KESIMPULAN

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran.
Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi
(jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).

I. JAWABAN PERTANYAAN

Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak


(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut
akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit. Pada
percobaan diatas, diketahui bahwa niktinasti adalah gerak daun putri malu
dipengaruhi rangsang dari cahaya . Seismonasti yaitu gerak putri malu dipengaruhi
rangsang sentuhan. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju
sumber rangsang cahaya.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. SARAN dan MASUKAN

Kesulitan-Kesulitan yang dialami terdapat pada waktu dan tempat penelitian yang kurang
alami sehingga proses penelitian kurang maksimal sehingga hasil tulisan ini masih dirasakan
banyak kekurangan. Semoga pada percobaan berikutnya saya dapat melakukan dengan lebih
baik lagi, sebisa mungkin saya dapat berusaha agar lebih peka lagi terhadap tumbuhan
yang ada disekeliling kita. Kemudian masukan-masukan yang tidak kalah pentingnya untuk
membangun tulisan-tulisan yang lebih baik lagi juga sangat saya
harapkan.
L. LAMPIRAN PRAKTIKUM
Putri malu

Kacang merah
LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD
PRAKTIKUM BIMBINGAN 2
Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan
Makhluk Hidup

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum IPA di SD PDGK 4107

Tutor : Mahyuzar, S.Si., M.Si

Disusun Oleh :
Nama : Wella Hijriyani

Nim : 856477404

Prodi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar : Kuansing
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107
Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup

Nama : Wella Hijriyani

Nim : 856477404

UPBJJ : Kuansing

A. JUDUL PERCOBAAN

Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangabiakan Makhluk Hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN

1) Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

2) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

3) Mengetahui lamanya siklus lalat buah

C. ALAT dan BAHAN

a) Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan

1) Biji Kacang Merah

2) Botol 2 buah

3) Media tumbuh berupa kain kasa

4) Gunting

b) Pertumbuhan dan perkembangan Hewan

1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah

2) Botol selai 3 buah

3) Pisang matang

4) Lalat 20 ekor
D. LANDASAN TEORI

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna menjaga kelangsungan
jenisnya. Seperti anda ketahui baik hewan maupun tumbuhan berkembang biak secara generative
maupun vegetative. Perkembangbiakan generative terjadi melalui proses kawin, sedangkan
perkembangbiakan vegetative terjadi melalui berbagai cara, seperti membelah diri, bertunas,
fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang,
geragih, dan umbi. Selain itu perkembangbiakan vegetative buatan pada tumbuhan dapat terjadi
melalui stek, cangkok, dan menempel.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

a) Merendam biji kacang merah dalam air semalaman..

b) Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya

c) Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama

2 minggu. Jika air tampak berkurang menambahkan air secukupnya sehingga media
tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
d) Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.

Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

2) Pertumbuhan dan Perkembangan


Hewan

a) Membuat medium lalat buah

Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan ini
diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat memeperkirakan
banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur
berikut.
b) Sediakan beberapa potong pisang yang sudah matang

c) Maukkan potongan pisang ke dalam toples selai

b) Menangkap lalat buah

a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar

b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan


sampah

c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut plastik
terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka
dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik dengna
cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.

c) Mengkultur lalat buah

a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam
toples selai.
b) tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.

c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya


baik. d) Tempatkanlah tople selai di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam

18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan
keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar
kerja.

F. HASIL PERCOBAAN

a) Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Hari Ke Gambar Pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan


Akar Batang
Kecambah Kacang Merah
0 Kondisi awal 0 0 Bakal akal terlihat
1 Tumbuh akar 0 0 Jelas Terlihat
2 Terlihat Batang 2-3 20 Biji Kacang terangkat
3 Terlihat Batang 5-10 40 Terangkat ke atas
4 Terlihat Batang 15 60 Terangkat ke atas
5 Terlihat Batang 25 75 Terangkat ke atas
6 Terlihat Batang 27 85 Terangkat ke atas
7 Terlihat Batang 33 90 Terangkat ke atas
8 Terlihat Batang 37 110 Terangkat ke atas
9 Terlihat Batang 43 120 Terangkat ke atas
10 Terlihat Batang 50 135 Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semakin panjang 70 145 Terangkat ke atas
12 Terlihat batang semakin panjang 75 155 Terangkat ke atas
13 Terlihat batang semakin panjang 80 165 Terangkat ke atas
14 Terlihat batang semakin panjang 90 180 Terangkat ke atas
Hari ke- Kejadian / Perubahan
0 Tubuh berwarna kuning kecokelatan
1 Tubuh berwarna kuning kecokelatan
2 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak – bercak berwarna putih)
3 s/d 4 Telur menetas menjadi larva instar I (berwarna putih, bersegmen dan mirip

belatung tetapi sangat kecil)


5 Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat – geliat) mulut larwa berwarna

hitam dan bergerak aktif (dengan merayap k eatas botol) ukurannya bertambah
besar
6 Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna putih dan tidak

bergerak lagi/diam
7 s/d 8 Sudah menjadi pupa ( warnanya putih kecokelatan, tetap diam, dan segmen

tubuhnya mulai terlihat)


9 s/d 10 Menyerupai seperti induknya, tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum

terbentang
11 Sudah menjadi Drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan dilepaskan

G. PEMBAHASAN

a) Pertumbuhan, Perkembangan Tumbuhan

Diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar

1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu
juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi
dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas
meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula
hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga
dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
b) Hasil Pengamatan Lalat Dhrosopila

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan
sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian
diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning
kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur.
Kemudian dihari ke-3 bercak- bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna
puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam. Hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah
menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas.
Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya
dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah
menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
H. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan


bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaransel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang
merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila
dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun
dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.Tahapan fase daur hidup
drosphila sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à lalat dewasa atau imago.

I. JAWABAN PERTANYAAN

1) Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

Jawab :
Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang 20
mm.

2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang pertumbuhannya
ke atas? Mengapa demikian?
Jawab :
Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai

3) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.

4) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. SARAN dan MASUKAN

Kesulitan-Kesulitan yang dialami terdapat pada waktu dan tempat penelitian yang kurang alami
sehingga proses penelitian kurang maksimal sehingga hasil tulisan ini masih dirasakan banyak
kekurangan. Semoga pada percobaan berikutnya saya dapat melakukan dengan lebih baik lagi,
sebisa mungkin saya dapat berusaha agar lebih peka lagi terhadap tumbuhan yang ada
disekeliling kita. Kemudian masukan-masukan yang tidak kalah pentingnya untuk membangun
tulisan-tulisan yang lebih baik lagi juga sangat saya harapkan.

L. FOTO PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai